menyebabkan
masalah
pencemaran
lingkunagan,
khususnya
kesehatan
manusia
pencemaran
atau
yang
kestabilan
bumi.
mungkin
Berikut
terjadi
dibakara
akan
mengandung
sedikit
belerang
dan
saat
akan
merusak
jaringan
sehingga
menimbulkan
rasa
sakit.
Sedangkan jika yang terhisap SO3 akan membentuk asam sulfat yang
berbahaya. Jika oksida belerang larut dalam hujan akan menyebabkan
hujan asam.
f. Oksida Nitrogen (NO dan NO2)
Dalam silinder bunga api listrik menyebabkan sedikit nitrogen bereaksi
dengan oksigen membentuk NO dan setelah keluar dari knalpot NO
bereaksi dengan udara (oksigen) membentuk NO2.
N2 + O2 2NO(g)
2NO(g) + O2(g) 2NO2(g)
Sebenarnya NO dan NO2 tidak beracun secara langsung tetapi NO
bereaksi dengan bahan pencemar lain menimbulkan asap kabut atau
Smog yang dapat menimbulkan iritasi pada mata dan saluran pernafasan.
Smog juga mengurangi daya pandang dan tanaman menjadi rumah kayu.
2. Efek Rumah Kaca (Greenhouse Effect)
a. Pengertian
Cahaya matahari dapat menembus atap kaca dan menghangatkan
tanaman atau apa saja yang terdapat dalam rumah kaca. Tanaman atau
material
apa
saja
yang
mengalami
pemanasan
tersebut
akan
H2O(l)
H2SO3(aq)
(asam
sulfit)
SO3(g)
H2O(l)
H2SO4(aq)
(asam
sulfat)
2NO2(g)
b.
H2O(l)
Dampak
HNO2(aq)
Hujan
HNO3(aq)
Asam
merupakan racun bagi tanaman dan gas SO2 yang ada bersama hujan
asam dapat mematikan daun tumbuhan.
2) Kematian Biota Air
Hujan asam mengakibatkan air sungai dan danau bersifat asam yang
akan mematikan ikan dan tumbuhan air.
3) Kerusakan bangunan
4) Hujan asam dapat merusak bangunan. Bahan bangunan seperti batu
kapur, marmer dan beton sedikit banyak mengandung CaCO3 yang akan
larut dalam asam
CaCO3(s)
+
2HNO3(aq)
c.
Terjadinya
Ca(NO3)2(aq)
Penanggulangan
hujan
asam
1)
H2O(l)
CO2(g)
Hujan
dapat
Asam
ditanggulangi
dengan
Menetralkan
cara
asamnya
yaitu
basa
yang
relative
murah
untuk
+
CaSO3
3)
membuat
CaCO3
+
Mengurangi
plester
tembok/
CaSO3
plamir.
O2
emisi
Oksida
CO2
CaSO4
Nitrogen
karena
mampu
menggantikan
ikatan
oksigen
pada
B.
Mengatasi
Dampak
Pembakaran
Bahan
Bakar
terhadap
Lingkungan
Sudahkah
Anda
menulis
bagaimana
cara
mengatasi
dampak
dari
2.
3.
4.
Mengganti
bahan
bakar
dengan
bahan
bakar
alternative
6.
Menurunkan
kadar
sulfur
,sehingga
pada
saat
pembakaran
dan
minyak
diesel
yang
berupa
campuran
berwawasan
penguapan,sehingga
menurunkan
konsentrasi
benzen
dan
9.
Memperbaiki
mutu
kendaraan
bermotor,
diantaranya
dengan
akan
terkurangi
karena
penghapusan
pipa
knalpot,
dan
dengan
).Alat
ini
pembakaran
dapat
gas
(gas-fired
membangkitkan
tenaga
combined-cycle
listrik
dengan
Pembakaran bahan bakar minyak akan menghasilkan gas-gas sisa pembakaran. Kandungan
utama bahan bakar minyak adalah hidrokarbon, serta sedikit senyawa belerang, nitrogen dan
oksigen.Pembakaran sempurna hidrokarbon dalam minyak bumi menghasilkan karbon
dioksida dan uap air. Sementara itu pembakaran tidak sempurna akan menghasilkan
partikel padat yang dikenal dengan asap dan berisi butiran-butiran halus dari karbon (jelaga),
karbon monoksida, karbon dioksida, dan uap air.
Bensin merupakan salah satu hasil pengolahan minyak bumi yang kandungan utamanya adalah
oktana (C8H18). Jika bensin dibakar sempurna, akan terjadi reaksi:
2C8H18(l) + 25O2(g) 8CO(g) + 8CO2(g) + 18H2O(g) (1)
Pada pembakaran tidak sempurna dapat terjadi reaksi:
2C8H18(l) + 21O2(g) 8CO(g) + 8CO2(g) + 18H2O(g) . (2)
Atau
2C8H18(l) + 15O2(g) 8C(s) + 4CO(g) + 4CO2(g) + 18H2O(g) (3)
Jika kita perhatikan reaksi pembakaran sempurna (reaksi 1) dan tidak sempurna (reaksi 2 dan
3), dapat disimpulkan bahwa pembakaran dapat berlangsung sempurna atau tidaknya,
ditentukan oleh perbandingan jumlah (volume) bensin (C 8H18) dengan volume gas oksigen (O2).
Semakin terbatas jumlah oksigen, semakin tidak sempurna pembakaran yang terjadi, dan
semakin banyak jelaga (C) yang dihasilkan.
Gas karbon dioksida (CO2) merupakan gas rumah kaca yang dapat menyebabkan terjadinya
pemanasan global, sedangkan gas karbon monoksida akan berikatan dengan hemoglobin
sehingga mengganggu fungsi hemoglobin dalam mengikat oksigen. Akibatnya, pada kadar
tertentu dapat menyebabkan kematian. Sementara itu, jelaga merupakan serbuk halus dari
karbon (C) yang jika terhidrup dapat merusak alat pernafasan.
Dampak pembakaran bahan bakar ini memang berbahaya. Pada dasarnya pembakaran pada
mesin kendaraan bermotor tidak ada yang 100 persen sempurna. Oleh karena itu gas buang
yang keluar dari knalpot kendaraan sangat berbahaya bagi kesehatan karena menghasilkan gas
CO.
Selain gas karbon dioksida dan karbon monoksida, dampak pembakaran bahan bakar dalam
mesin kendaraan bermotor dapat menghasilkan gas belerang dioksida (SO 2) karena di dalam
minyak bumi terdapat senyawa belerang, serta gas oksida nitrogen (NO x) karena untuk
membakar bahan bakar (bensin) dalam mesin digunakan udara sebagai sumber oksigen dan
udara mengandung gas nitrogen.
Belerang dari minyak bumi dapat teroksidasi menjadi gas belerang dioksida (SO 2)
S(s) + O2(g) SO2(g)
Ketika di udara gas SO2 ini dapat teroksidasi mejadi gas SO3.
SO2(g) + O2(g) SO3(g)
Gas SO3 ini sangat mudah bereaksi dengan air menghasilkan asam sulfat, sehingga gas SO 3 ini
dapat menyebabkan hujan asam.
SO3(g) + H2O(l) H2SO4(aq)
Pada suhu tinggi, di dalam mesin kendaraan bermotor dapaat terjadi reaksi antara nitrogen dan
oksigen.
N2(g) + O2(g) NOx(g)
Gas oksida nitrogen dalam kadar tinggi dapat menyebabkan iritasi pada mata sehingga
menyebabkan mata perih dan merah. Selain itu, dampak pembakaran bahan bakar yang
menghasilkan gas oksida nitrogen merupakan salah satu gas penyebab terjadinya efek rumah
kaca (greenhouse effect) yang berdampak pada pemanasan global (peningkatan suhu bumi).
Sumber:
Sudarmo, U.(2013). KIMIA: Untuk SMA/MA Kelas XI, Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu
Alam. Erlangga: Jakarta
>Efek rumah kaca, yang pertama kali diusulkan oleh Joseph Fourier pada 1824, merupakan proses pemanasan
permukaan suatu benda langit (terutama planet atau satelit) yang disebabkan oleh komposisi dan keadaan
atmosfernya.
Mars, Venus, dan benda langit beratmosfer lainnya (seperti satelit alami Saturnus, Titan) memiliki efek rumah
kaca, tapi artikel ini hanya membahas pengaruh di Bumi. Efek rumah kaca untuk masing-masing benda langit
tadi akan dibahas di masing-masing artikel.
Efek rumah kaca dapat digunakan untuk menunjuk dua hal berbeda: efek rumah kaca alami yang terjadi secara
alami di bumi, dan efek rumah kaca ditingkatkan yang terjadi akibat aktivitas manusia (lihat juga pemanasan
global). Yang belakang diterima oleh semua; yang pertama diterima kebanyakan oleh ilmuwan, meskipun ada
beberapa perbedaan pendapat.
Penyebab
Efek rumah kaca disebabkan karena naiknya konsentrasi gas karbon dioksida (CO2) dan gas-gas lainnya di
atmosfer. Kenaikan konsentrasi gas CO2 ini disebabkan oleh kenaikan pembakaran bahan bakar minyak, batu
bara dan bahan bakar organik lainnya yang melampaui kemampuan tumbuhan-tumbuhan dan laut untuk
menyerapnya.
Energi yang masuk ke Bumi:
* 25% dipantulkan oleh awan atau partikel lain di atmosfer
* 25% diserap awan
* 45% diserap permukaan bumi
* 5% dipantulkan kembali oleh permukaan bumi
Energi yang diserap dipantulkan kembali dalam bentuk radiasi inframerah oleh awan dan permukaan bumi.
Namun sebagian besar inframerah yang dipancarkan bumi tertahan oleh awan dan gas CO2 dan gas lainnya,
untuk dikembalikan ke permukaan bumi. Dalam keadaan normal, efek rumah kaca diperlukan, dengan adanya
efek rumah kaca perbedaan suhu antara siang dan malam di bumi tidak terlalu jauh berbeda.
Selain gas CO2, yang dapat menimbulkan efek rumah kaca adalah belerang dioksida, nitrogen monoksida (NO)
dan nitrogen dioksida (NO2) serta beberapa senyawa organik seperti gas metana dan klorofluorokarbon (CFC).
Gas-gas tersebut memegang peranan penting dalam meningkatkan efek rumah kaca.
Akibat
Meningkatnya suhu permukaan bumi akan mengakibatkan adanya perubahan iklim yang sangat ekstrim di bumi.
Hal ini dapat mengakibatkan terganggunya hutan dan ekosistem lainnya, sehingga mengurangi kemampuannya
untuk menyerap karbon dioksida di atmosfer. Pemanasan global mengakibatkan mencairnya gunung-gunung es
di daerah kutub yang dapat menimbulkan naiknya permukaan air laut. Efek rumah kaca juga akan
mengakibatkan meningkatnya suhu air laut sehingga air laut mengembang dan terjadi kenaikan permukaan laut
yang mengakibatkan negara kepulauan akan mendapatkan pengaruh yang sangat besar.
Menurut perhitungan simulasi, efek rumah kaca telah meningkatkan suhu rata-rata bumi 1-5 C. Bila
kecenderungan peningkatan gas rumah kaca tetap seperti sekarang akan menyebabkan peningkatan
pemanasan global antara 1,5-4,5 C sekitar tahun 2030. Dengan meningkatnya konsentrasi gas CO2 di
atmosfer, maka akan semakin banyak gelombang panas yang dipantulkan dari permukaan bumi diserap
atmosfer. Hal ini akan mengakibatkan suhu permukaan bumi menjadi meningkat.