Anda di halaman 1dari 5

Nama : Rury Amalia Putri

Nim : 161910101073

Apa itu Reaksi Pembakaran?


Pembakaran' adalah suatu runtutan reaksi kimia antara suatu bahan
bakar dan suatu oksidan, disertai dengan produksi panas yang kadang
disertai cahaya dalam bentuk pendar atau api.Dalam suatu reaksi pembakaran
lengkap, suatu senyawa bereaksi dengan zat pengoksidasi, dan produknya
adalah senyawa dari tiap elemen dalam bahan bakar dengan zat pengoksidasi.
Contoh:
Bahan bakar yang membakar dalam reaksi pembakaran mengandung
senyawa yang disebut hidrokarbon. Hidrokarbon merupakan senyawa yang
hanya mengandung karbon (C) dan hidrogen (H).

Arang yang digambarkan pada gambar di atas terdiri dari hidrokarbon. Jadi
contoh bahan bakar fosil seperti gas alam. Gas alam merupakan bahan bakar
yang umum digunakan dalam tungku rumah dan kompor gas. Komponen utama
gas alam adalah hidrokarbon disebut metana (CH4). Anda dapat melihat nyala
metana pada gambar di bawah.
Reaksi Pembakaran metana diwakili oleh persamaan:

CH4 + 2O2 → CO2 + 2H2O

Q: Terkadang api pada kompor gas tidak hanya biru tapi memiliki beberapa
warna kuning atau oranye di dalamnya. Mengapa ini terjadi?

A: Jika api tidak hanya biru, metana tidak mendapatkan oksigen yang cukup
untuk terbakar sepenuhnya, meninggalkan beberapa karbon yang tidak terbakar.
Api juga tidak akan sepanas api benar-benar biru untuk alasan yang sama.

Pada mayoritas penggunaan pembakaran sehari-hari, oksidan oksigen


(O2) diperoleh dari udara ambien dan gas resultan (gas cerobong,flue gas) dari
pembakaran akan mengandung nitrogen.Seperti dapat dilihat, jika udara adalah
sumber oksigen, nitrogen meliputi bagian yang sangat besar dari gas cerobong
yang dihasilkan.Dalam kenyataannya, proses pembakaran tidak pernah
sempurna. Dalam gas cerobong dari pembakaran karbon (seperti dalam
pembakaran batubara) atau senyawa karbon (seperti dalam
pembakaran hidrokarbon, kayu, dll) akan ditemukan baik karbon yang tak
terbakar maupun senyawa karbon (CO dan lainnya). Jika pembakaran pada suhu
tinggi menggunakan udara (mengandung 78% nitrogen), maka sebagian kecil
nitrogen akan bereaksi menjadi berbagai jenis nitrogen oksida (NOx) yang
berbahaya.
Reaksi pembakaran terbagi atas 2 tipe :
1. Sempurna
Pada pembakaran sempurna, reaktan terbakar dengan oksigen menghasilkan
beberapa produk. Ketikahirokarbon terbakar dengan oksigen, maka reaksi
utama akan menghasilkan karbon dioksida dan air. Ketika elemen dibakar,
maka produk yang dihasilkan biasanya juga berupa oksida. Karbon dibakar
menghasilkan karbon dioksida, sulfur dibakar menghasilkan sulfur dioksida,
dan besi dibakar menghasilkan besi(III) oksida. Nitrogen tidak dianggap sebagai
komponen yang bisa terbakar jika oksigen dipakai sebagai agen pengoksidasi,
namun nitrogen oksida NOx dalam jumlah kecil biasanya akan terbentuk.
Jumlah udara yang diperlukan untuk pembakaran sempurna disebut udara
teoritis. Namun, pada praktiknya digunakan jumlah 2-3 kali jumlah udara
teoritis
2. Tak sempurna
Pembakaran tak sempurna dihasilkan bila tidak ada oksigen yang cukup untuk
membakar bahan bakar sepenuhnya menjadi karbon dioksida dan air. Pada
banyak bahan bakar, seperti minyak diesel, batu bara, dan
kayu, pirolisis muncul sebelum pembakaran. Pada pembakaran tak sempurna,
produk pirolisis tidak terbakar dan mengkontaminasi asap dengan partikulat
berbahaya, misalnya oksidasi sebagian etanol menghasilkan asetaldehida yang
berbahaya, begitu juga dengan oksidasi sebagian karbon yang
menghasilkan karbon monoksida yang beracun. Kualitas pembakaran dapat
ditingkatkan dengan desain alat pembakaran, seperti pembakar
minyak dan mesin pembakaran dalam. Perbaikan lebih lanjut mencakup
alat katalitikpasca pembakaran (seperti konverter katalitik). Beberapa alat-alat
ini biasanya dibutuhkan oleh banyak mobil/kendaraan di berbagai negara untuk
memenuhi aturan lingkungan negaranya mengenai stadar emisi. Derajat
pembakaran dapat diukur dan dianalisis dengan peralatan uji.
Kontraktor HVAC dan insinyur menggunakan analiser pembakaran untuk
menguji efisiensi pembakar selama proses pembakaran.
A. Proses Pembakaran

Pembakaran merupakan oksidasi cepat bahan bakar disertai dengan


produksi panas, atau panas dan cahaya. Pembakaran sempurna bahan bakar
terjadi hanya jika ada pasokan oksigen yang cukup. Oksigen (O2) merupakan
salah satu elemen bumi paling umum yang jumlahnya mencapai 20.9% dari
udara. Bahan bakar padat atau cair harus diubah ke bentuk gas sebelum dibakar.
Biasanya diperlukan panas untuk mengubah cairan atau padatan menjadi gas.
Bahan bakar gas akan terbakar pada keadaan normal jika terdapat udara yang
cukup. Hampir 79% udara (tanpa adanya oksigen) merupakan nitrogen, dan
sisanya merupakan elemen lainnya.
Nitrogen dianggap sebagai pengencer yang menurunkan suhu yang harus
ada untuk mencapai oksigen yang dibutuhkan untuk pembakaran. Nitrogen
mengurangi efisiensi pembakaran dengan cara menyerap panas dari pembakaran
bahan bakar dan mengencerkan gas buang. Nitrogen juga mengurangi transfer
panas pada permukaan alat penukar panas, juga meningkatkan volum hasil
samping pembakaran, yang juga harus dialirkan melalui alat penukar panas
sampai ke cerobong. Nitrogen ini juga dapat bergabung dengan oksigen
(terutama pada suhu nyala yang tinggi) untuk menghasilkan oksida nitrogen
(NOx), yang merupakan pencemar beracun. Karbon, hidrogen dan sulfur dalam
bahan bakar bercampur dengan oksigen di udara membentuk karbon dioksida,
uap air dan sulfur dioksida, melepaskan panas masing-masing 8.084 kkal,
28.922 kkal dan 2.224 kkal. Pada kondisi tertentu, karbon juga dapat bergabung
dengan oksigen membentuk karbon monoksida, dengan melepaskan sejumlah
kecil panas (2.430 kkal/kg karbon). Karbon terbakar yang membentuk CO2
akan menghasilkan lebih banyak panas per satuan bahan bakar daripada bila
menghasilkan CO atau asap. Setiap kilogram CO yang terbentuk berarti
kehilangan panas 5654 kKal (8084 – 2430).

B. Pembakaran Tiga T

Tujuan dari pembakaran yang baik adalah melepaskan seluruh panas


yang terdapat dalam bahan bakar. Hal ini dilakukan dengan pengontrolan “tiga
T” pembakaran yaitu Temperature/ suhu yang cukup tinggi untuk menyalakan
dan menjaga penyalaan bahan bakar, Turbulence/ Turbulensi atau pencampuran
oksigen dan bahan bakar yang baik, dan Time/ Waktu yang cukup untuk
pembakaran yang sempurna. Bahan bakar yang umum digunakan seperti gas
alam dan propan biasanya terdiri dari karbon dan hidrogen. Uap air merupakan
produk samping pembakaran hidrogen, yang dapat mengambil panas dari gas
buang, yang mungkin dapat digunakan untuk transfer panas lebih lanjut. Gas
alam mengandung lebih banyak hidrogen dan lebih sedikit karbon per kg
daripada bahan bakar minyak, sehingga akan memproduksi lebih banyak uap air.
Sebagai akibatnya, akan lebih banyak panas yang terbawa pada pembuangan
saat membakar gas alam. Terlalu banyak, atau terlalu sedikit nya bahan bakar
pada jumlah udara pembakaran tertentu, dapat mengakibatkan tidak terbakarnya
bahan bakar dan terbentuknya karbon monoksida. Jumlah O2 tertentu
diperlukan untuk pembakaran yang sempurna dengan tambahan sejumlah udara
(udara berlebih) diperlukan untuk menjamin pembakaran yang sempurna.
Walau demikian, terlalu banyak udara berlebih akan mengakibatkan kehilangan
panas dan efisiensi. Tidak seluruh bahan bakar diubah menjadi panas dan
diserap oleh peralatan pembangkit. Biasanya seluruh hidrogen dalam bahan
bakar terbakar. Saat ini, hampir seluruh bahan bakar untuk boiler, karena
dibatasi oleh standar polusi, sudah mengandung sedikit atau tanpa sulfur.
Sehingga tantangan utama dalam efisiensi pembakaran adalah mengarah ke
karbon yang tidak terbakar (dalam abu atau gas yang tidak terbakar sempurna),
yang masih menghasilkan CO selain CO2.

Ringkasan :

Reaksi pembakaran sempurna terjadi ketika bahan bakar bereaksi secara


cepat dengan oksigen (O2) dan menghasilkan karbon dioksida (CO2) dan air
(H2O). Persamaan umum untuk reaksi pembakaran sempurna adalah: Bahan
Bakar + O2 → CO2 + H2O. Bahan bakar yang membakar dalam reaksi
pembakaran biasanya terdiri dari hidrokarbon, yang hanya berisi karbon (C) dan
hidrogen (H). Contoh hidrokarbon adalah metana (CH4), komponen utama dari
gas alam.

Anda mungkin juga menyukai