Anda di halaman 1dari 14

Limbah dari bengkel

Limbah cair

dikenal sebagai entitas pencemar


air.
Limbah cair dari usaha perbengkelan dapat
berupa:
- Bahan pelarut atau pembersih : mudah menguap
menyebabkan pencemaran udara
- Bahan bakar : cairan mudah terbakar, bahan yang
mudah sekali terbawa aliran air, mudah menguap
- Oli bekas : limbah yg mengandung logam berat dari
bensin atau mesin bermotor. Logam berat tersebut
masuk kategori limbah B3 (Bahan Berbahaya dan
Beracun).

Limbah padat

dikenal sebagai
entitas pencemaran tanah
- Limbah non logam berupa ban
bekas/karet, busa, kulit sintesis, kain
lap bekas yang telah terkontaminasi
oleh oli/pelarut, cat kering, dll
- Limbah logam terdiri dari beberapa
potongan
logam,
skrup,
bekas
ceceran pengelasan, dll

Limbah

gas

dikenal sebagai
entitas pencemaran udara.
- Hasil pembakaran bahan bakar
pada
kendaraan
bermotor
merupakan
faktor
penyebab
pencemaran udara

Pengelolaan Limbah
Perbengkelan
Setiap jenis limbah memerlukan
penanganan atau pengelolaan yang
beralainan, disesuaikan dengan jenis dan
sifat dari limbah tersebut
1. Solusi Pencemaran Udara
2. Pengelolaan Limbah Padat
3. Pengelolaan Limbah Cair

Solusi Pencemaran Udara


Program Langit Biru dari kementrian
Negara Lingkungan Hidup tetap
djialankan
Program Bensin tanpa Timbal (Pb)
tetap digalakkan
Penggunaan bahan bakar LPG ,CNG
(comprssed natural gas), dan
biodiesel patut dimasyrakatkan
pemakaiannya ( tidak menimbulkan
polusi dan ramah lingkungan)

Jaringan Bengkel sudah seharusnya


dilekngkapi alat penguji emisi berupa gas
analyzer untuk mengukur emisi gas buang
berbahan bakar bensin dan smoke teszter
(kepekatan asap) sehingga pengguna
kendaraan mengehatahui kadar polutan
knalpot kendaraannya.
Perlunya tenaga mekanik yang teramoil
agar dapat melakukan penyetelan
kendaraan dengan baik.

Pengelolaan Limbah Padat


Limbah Logam
dikumpulkan dalam suatu wadah,
dihidarkan kontak dengan air terutama
air hujan yang bersifat asam sehingga
menghindarkan korosi.
di daur ulang dan dikirim ke perusahaan
pengecoran logam lewat para
pengumpul baarang bekas.

Limbah pdat berupa drum bekas


dapat dimanfaatkan untuk bak
penampung air, tong sampah, bahan
plat/lembaran besi,dll

Limbah non Logam


Limbah berupa karet, spons, busa, jok
kulit, plastik dll dapat diberikan
pemulung untuk didaur ulang lebih
lanjut.
Limbah berupa kain lap yang sudah
tidak dapat didaur ulang,dapat
dilakukan pembakaran menggunakan
incenerator .(pembakan sampah
menjadi abu yang terkendali)

Ban bekas dimanfaatkan kembali oleh


perajin seperti bak sampah, pot bunga,
kursi, dll.

Pengelolaan Limbah Cair


Pengelolaan Air Hujan
Pengelolaan Limbah Toliet
Pengelolaan Air Limbah dari kegiatan
perbengkelan

Anda mungkin juga menyukai