Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN MANGAN

MATAKULIAH GANESA BAHAN GALIAN

DISUSUN OLEH :
FREEDA INGGRIT U.
11.2015.1.00536
CHALVIN
11.2015.1.005..
RICARDO
11.2015.1.005..
ISWAHYU
11.2015.1.005..
ALFONS
11.2015.1.005..
JEMS
11.2015.1.005..

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTASTEKNOLOGI MINERAL DAN KELAUTAN
INSTITUT ADHI TAMA SURABAYA 2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1

LATAR BELAKANG
Dalam tabel periodik unsur kimia, Mangan memiliki lambang Mn dengan

nomor atom 25. Unsur kimia adalah zat kimia yang tidak dapat dapat diubah
menjadi zat kimia lain dengan cara biasa dan tidak dapat dipisah menjadi zat
yang lebih kecil. Unsur-unsur kimia dalam bentuk tabel ditampilkan dalam bentuk

tabel periodik unsur-unsur kimia. Nomor atom adalah angka yang menunjukkan
jumlah proton dalam inti atom. Yang berarti bahwa Mangan memiliki 25 jumlah
proton dalam inti atomnya.
Mangan ditemukan sebagai unsur bebas dalam sifat dasarnya dan sering
dicampur dengan besi, seperti mineral-mineral lainnya. Sebagai unsur bebas,
Mangan adalah logam yang penting dalam penggunaan dengan campuran logamlogam industri, terutama di dalam baja-baja anti karat.
Mangan fosfat sering digunakan sebagai perawatan dalam pencegahan karat
dan kerusakan di besi. Ion di Mangan mempunyai banyak warna, tergantung
dalam keadaan oksida mereka, dan sering digunakan sebagai zat-zat warna dalam
industri. Oksida-oksida dari sodium, kalium, dan barium adalah oksidasi-oksidasi
untuk bahan bakar yang sangat kuat. Dioksida mangan digunakan sebagai materi
penangkap elektron dalam standar dan komponen kimia bersifat alkali yang
mempunyai kelembaban uap air rendah dan bisa dibuang, dan juga baterai-baterai,
keramik, gelas, kimia, dan lain-lain.
Ion-ion dari mangan berfungsi sebagai faktor-faktor penunjang untuk
beberapa enzim- enzim dalam makhluk-makhluk hidup bertingkat tinggi,
dimana mereka berfungsi sebagai hal-hal penting dalam detoksifikasi radikalradikal bebas. Elemen tersebut adalah jejak mineral yang diperlukan untuk
semua makhluk-makhluk hidup bertingkat tinggi yang diketahui. Dalam kwantitas
besar, dan rupanya dengan aktivitas-aktivitas dengan cara penghirupan, mangan
dapat menyebabkan sindrom peracunan dalam binatang-binatang menyusui,
dengan kerusakan sistem deteksi detak jantung yang kadang-kadang tidak dapat
diubah.
Berdasarkan wacana diatas, maka akan lebih baik jika banyak orang yang
mengetahui unsur mangan mengingat banyaknya manfaat yang dapat diperoleh
dari aplikasi unsur mangan itu sendiri. Oleh karena itu, pada makalah kami kali
ini, kami akan memberikan beberapa informasi yang berkaitan dengan mangan.
1.2

PERUMUSAN MASALAH

1. Apa saja sumber untuk memperoleh mangan?


2. Bagaimana sifat-sifat mangan?

3. Bagaimana proses ekstraksi mangan?


4. Bagaimana cara memproduksi mangan?
5. Apa saja manfaat mangan dalam kehidupan?
6. Apa saja bahaya mangan dan bagaimana cara mencegahnya?
1.3

TUJUAN
Tujuan pembuatan makalah mengenai unsur mangan ini selain untuk

memenuhi tugas mata kuliah Ganesa Bahan Galian, juga untuk menambah
pengetahuan pembaca mengenai unsur mangan, mulai dari sifat-sifatnya, cara
memproduksi, manfaat, bahaya dan pencegahan dari efek bahayanya.
1.4

MANFAAT
Manfaat yang dapat diperoleh selain pembaca akan lebih mengetahui unsur

mangan mulai dari sifat-sifatnya, cara memproduksi, manfaat dan bahayanya,


juga dapat menginspirasi pembaca untuk melakukan eksplorasi lebih terhadap
unsur mangan dengan harapan dapat memberikan solusi dan alternatif bagi
beberapa masalah yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1

SEJARAH MANGAN
Logam mangan pertama kali dikenali oleh Scheele, Bergman dan ahli

lainnya sebagai unsur dan diisolasi oleh Gahn pada tahun 1774, dengan mereduksi
mangan dioksida dengan karbon.
2.2

SUMBER MANGAN

Mineral mangan tersebar secara luas dalam banyak bentuk; oksida, silikat,
karbonat adalah senyawa yang paling umum. Penemuan sejumlah besar
senyawa mangan di dasar lautan merupakan sumber mangan dengan kandungan
24%, bersamaan dengan unsur lainnya dengan kandungan yang lebih sedikit.
Potensi cadangan bijih mangan di Indonesia cukup besar, namun terdapat di
berbagai lokasi yang tersebar di seluruh Indonesia. Potensi tersebut terdapat di
Pulau Sumatera dan Kepulauan Riau, Pulau Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Nusa
Tenggara, Maluku, dan Papua.
Kebanyakan senyawa mangan saat ini ditemukan di Rusia, Brazil, Australia,
Afrika sSelatan, Gabon, dan India. Irolusi dan rhodokhrosit adalah mineral
mangan yang paling banyak dijumpai. Logam ,mangan diperoleh dengan
mereduksi oksida mangan dengan natrium, magnesium, aluminum atau dengan
proses elektrolisis.
Mangan merupakan salah satu unsur yang paling banyak terdapat di dalam
kerak bumi. Bijih mangan yang utama berasal dari pirolusit (MnO2) dan psilomelan (Ba,H2O)2Mn5O10. Mangan yang mengandung oksida lainnya namun
berperan bukan sebagai mineral utama dalam deposit bijih mangan adalah
bauksit, manganit, hausmanit, dan lithiofori. Sumber mangan yang mengandung
karbonat adalah rhodokrosit, sedangkan sumber mangan yang mengandung silika
adalah rhodonit. Deposit mangan dapat dibagi menjadi beberapa tipe, misalnya
deposit hidrotermal, deposit sedimenter, deposit yang berasosiasi dengan aliran
lava bawah laut, deposit metamorfosis, deposit laterit, dan akumulasi residu.

Gambar 1 Salah satu bijih mangan, yaitu psilomelan (Ba,H2O)2Mn5O1

Mangan tersebar di seluruh jaringan tubuh. Konsentrasi mangan tertinggi


terdapat di hati, kelenjar tiroid, pituitari, pankreas, ginjal, dan tulang. Jumlah
total mangan pada laki-laki yang memiliki berat 70 kg sekitar 12-20 mg. Jumlah
pemasukan harian sampai saat ini belum dapat ditentukan secara pasti, meskipun
demikian, beberapa penelitian menunjukkan bahwa jumlah minimal sekitar 2.5
hingga 7 mg mangan per hari dapat mencukupi kebutuhan manusia.
2.3

EKSTRAKSI MANGAN
Mangan pertama kali diisolasi dari pemanasan MnO2

dengan

batubara-charcoal dan minyak, meskipun kemurnian hasilnya masih rendah.


Reduksi pirolusit yang biasanya bercampur dengan oksida besi Fe2O3 dengan
batubara-kokas dalam tanur listrik tinggi menghasilkan feromangan yang
mengandung kira-kira 80 % Mn.
MnO2 (s) + Fe2O3(s)+ 5C (s)

Mn (s) + 2Fe (s) + 5 CO2 (g)


feromangan

jika mineral pirolusit mengandung silikon, maka unsur ini dapat dihilangkan
dengan penambahan air kapur Ca(OH)2, dalam hal ini silicon akan diubah
menjadi kalsium silikat.
Untuk memperoleh logam mangam murni, pirolusit diolah menurut
proses termit. Dalam proses ini pirolusit- MnO2 dipanaskan agar mengalami
reduksi sebagian menjadi Mn3O4.

Reduksi

lebih

lanjut

dalam

logam

alumunium menghasilkan logam mangan yang dapat dipisahkan dengan


lelehannya ( Al2O3 mempunyai titik leleh yang jauh lebih tinggi ~2045 oC).
pemurnian logam mangan lebih lanjut dilakukan secara destilasi. Persamaan
reaksi utama yang terjadi dalam proses ini yaitu :

2 MnO2 (s)

Mn3O4 (s) + O2 (g)

3 Mn3O4 (s) + 8 Al (s)

4 Al2O3 (s)+9 Mn (l)

Logam Mn dengan kemurnian tinggi (~ 99,9 %) mulai dapat diisolasi pada tahun
1930.
2.4

SIFAT- SIFAT MANGAN


Mangan adalah logam berwarna putih keabu-abuan seperti besi dengan

kilap metalik sampai submetalik, memiliki tingkat kekerasan antara 2 hingga 6,


massa jenis 7.21 g/cm3 pada suhu ruang, massif, reniform, botriodal, stalaktit,
serta kadang-kadang berstruktur fibrous dan radial. Logam mangan dan ion-ion
biasa beliau mempunyai daya magnet yang kuat.
Dalam keadaan murni, logam mangan bersifat keras tetapi rapuh (mudah
patah). Mangan mudah teroksidasi oleh udara, bereaksi lambat dengan air dan
membentuk berbagai macam senyawa dengan tingkat oksidasi yang paling
bervariasi. Mangan sangat reaktif secara kimiawi, dan terurai dengan air dingin
perlahan-lahan. Mangan digunakan untuk membentuk banyak alloy yang penting.
Dalam baja, mangan meningkatkan kualitas tempaan baik dari segi kekuatan,
kekerasan,dan kemampuan pengerasan.
Dengan aluminum dan bismut, khususnya dengan sejumlah kecil tembaga,
membentuk alloy yang bersifat ferromagnetik. Logam mangan bersifat
ferromagnetik setelah diberi perlakuan. Logam murninya terdapat sebagai bentuk
allotropik dengan empat jenis. Salah satunya, jenis alfa, stabil pada suhu luar
biasa tinggi; sedangkan mangan jenis gamma, yang berubah menjadi alfa pada
suhu tinggi, dikatakan fleksibel, mudah dipotong dan ditempa.

Table 1 ciri logam mangan


Jari-jari atom
Volume atom
Massa atom
Jari-jari kovalensi
Struktur Kristal
Massa jenis
Konduktivitas listrik

1.35
7.39 cm3/mol
54.938
1.17
Cubic body center
7.44 g/cm3
0.5 x 106 ohm-1cm-1

Konduktivitas kalor
Konfigurasi elektron
Entalpi pembentukan
Entalpi penguapan
Elektronegatifitas(skala Pauling)
Kapasitas kalor
Titik lebur
Titik didih
Potensial ionisasi
Bilangan oksidasi
2.5

7.82 Wm-1K-1
[Ar]3d5 4s2
14.64 kJ/mol
219.74 kJ/mol
1.55
0.48 Jg-1K-1
1518 K
2235 K
7.435 V
7, 6, 4, 3, 2

SENYAWA MANGAN
1. Beberapa Senyawaan Mangan
Mangan mampu membentuk senyawa mulai dengan tingkat oksidasi
terendah +2 hingga tertinggi +7, sehingga dapat disimpulkan bahwa
sifat terpenting

dalam

senyawa

mangan berkenaan dengan reaksi

redoks.
a. Dalam suasana asam, ion Mn3+ bersifat tidak stabil, mudah
mengalami swaredoks atau disproporsionasi,

yaitu

mengalami

oksidasi menjadi MnO2 dan reduksi menjadi Mn2+ secara serentak


oleh dirinya sendiri menurut persamaan reaksi :
2 Mn (aq)+ 6 H2O Mn(aq)+ MnO2(s) + H3O+ E= 0,54 V
b. Demikian juga ion manganat, MnO42-, tidak stabil dan dalam
suasana asam mengalami disproporsionasi secara spontan :
3MnO4(aq)+4HO2MnO4(aq)+MnO2(s)+6H2OE(I)=1,70V

c. Namun demikian dalam suasana basa, sifat disproporsionasi ini


hanya menghasilkan nilai Eo yang sangat kecil ( + 0,04 V). oleh
karena itu, ion manganat MnO42- , dapat diperoleh dalam suasana
basa :
3MnO4(aq)+ 2H2O(I) 2MnO4(aq)+MnO+4OH(aq)E= 0,004

V Ini berarti bahwa jika konsentrasi [OH] dibuat cukup tinggi, reaksi tersebut
dapat berlangsung ke arah sebaliknya (ke kiri) sehingga konsentrasi MnO42dalam larutan dapat ditingkatkan.
2. Oksida, Hidroksida, anion-okso dan garam Mangan
Karakteristik oksida, hidroksida mangan dan beberapa turunannya yang
penting dapat dilihat pada table 2. Oksida-oksida mangan dengan tingkat oksidasi
lebih rendah bersifat basa dan bereaksi dengan asam membentuk garam katio
Mn(II) dan Mn (III). Oksida-oksida lebih tinggi sebaliknya bersifat asam dan
bereaksi dengan alkalis menghasilkan garam-garam anion-okso. Fusi MnO2
dengan hidroksida logam alkali dan oksidator seperti KNO3 menghasilkan
garam manganat (VI) yang berwarna hijau legam yang stabil dalam larutan alkali
kuat tetapi terdisproporsionasi dalam keadaan netral atau asam.
Tabel 2 Karakteristik oksida, hidroksida mangan dan beberapa turunannya.
Tingkat
Oksida
MnO
+2
+3

Hidroksida
Mn(OH)2

Sifat
Basa

Mn2O3 Mn(OH)3
Basa lemah
MnO2 MnO(OH)2 Amfoterik/

+4

atau

Ion
Mn2+

Nama
Mangan (II)

Warna Ion
Pink

Mangan (III) Violet


Mn3+
Coklat
MnO32- Manganit

asam lemah

H2MnO3
MnO3
+6
+7

H2MnO4

Mn2O7 HMnO4

Asam

MnO42- Manganat

Asam kuat

MnO4-

Hijau

Permanganat Ungu

Mangan (II) d5
Berdasarkan nilai potensial reduksinya, Mangan (II) merupakan spesies
mangan yang paling stabil karena mempunyai konfigurasi electron setengah
penuh, 3d5. Reduksi dengan hydrogen terhadap oksida mangan apa saja akan
menhasilkan oksida dengan tingkat oksidasi mangan terendah abu-abu-hijau,

MnO.
Mangan (II) dalam senyawa garamnya seperti klorida, sulfat dan nitrat,
dalam larutan air dapat dinyatakan sebagai ion Mn2+, atau perspektif ion
kompleks sebagai [Mn(H2O)]62+ dan berwarna pink pucat.
Penambahan alkali hidroksida ke dalam larutan Mn2+ diperoleh endapan
Mn(OH)2 yang berupa gelatin putih hingga pink pucat, tetapi hidroksi ini
dalam udara terbuka segera
teroksidasi menjadi Mangan (III) oksihidroksi, MnO(OH) yang berwarna coklat
gelap.
Mn(aq)+ 2 OH(aq) Mn(OH)2(s)
4 Mn(OH)2(s) + O2 (g) MnO(OH) (s) + 2 H2O(l)
Sebagian besar larut di dalam air, penambahan gas oksigen pada larutan
Mn2+ menghasilkan hidroksida berupa gelatin putih dalam udara yang cepat
berubah menjadi gelap akibat reaksi oksidasi. Penambahan SH akan
menyebabkan MnS teroksidasi menjadi coklat dalam udara, pada pendidihan
tanpa udara materi yang merah menjadi MnS kristal atau sulfatnya (MnSO4)
sangat stabil dan digunakan untuk analisis Mn. Tetapan kesetimbangan bagi
pembentukan kompleks mangan (II) relative rendah karena ion Mn2+ tidak
memiliki energi penstabil medan ligan. Ion Mn2+ bias menempati lubang
tetrahedral dalam beberapa gelas tertentu, menyubstitusi Zn2+dalam ZnO. Hanya
medan ligan yang paling kuat meningkatkan perpasangan seperti ion-ion
[Mn(CN)6]4+ dan [Mn(CN)]62+ hanya memiliki 1 elektron tidak berpasangan.

Mangan (III) d4
Mangan (III) terdapat sebagai oksidanya, yaitu Mn2O3 dan MnO(OH) yang
terjadi secara alamiah di alam, tetapi ion Mn3+ dalam larutan air tidak stabil,

mudah tereduksi menjadi Mn2+ sebagaimana dinyatakan oleh nilai potensial


reduksinya. Campuran MN(II)-Mn(III) oksida terdapat sebagai Mn3O4, mineral
berwarna hitam, yang terbentuk jika mangan oksida apa saja dipanaskan hingga
~ 1000 oC dalam udara. Oksida ini mempunyai struktur spinel. Misalnya garam
MnCl3 (hitam) dapat diperoleh dalam larutannya dari reaksi MnO2 dengan
asam klorida pada temperature rendah, tetapi akan terurai pada suhu diatas -40
oC. Ion mangan diperoleh melalui oksidasi elektrolitik atau oksida deosulfat.
Mangan (III) dan (IV) penting untuk fotosintesis.
Mangan (IV) d3
Mangan (IV) terdapat sebagai oksidanya yaitu MnO2 yang bersifat
antiferomagnetik di bawah temperature ~ 92 oC. MnO2 sekalipun bukan dioksida
yang paling stabil karena dapat terurai menjadi Mn2O3 pada ~530oC, merupakan
dioksida yang terpenting, bermanfaat sebagai agen pengoksidasi. Oksida ini
bersifat amfoterik namun relative inert terhadap asam maupun basa, dalam arti
perannya sebagai Mn(IV) tidak dapat dipertahankan. Hal ini terlihat nyata dari
hasil reaksinya dengan asam klorida pekat dalam keadaan dingin, yaitu larutan
hijau dari ion Mn4+ yang bersifat tidak stabil , berubah menjadi larutan pink
karena terbentuk ion Mn2+. Mn(SO4)2 juga bersifat tidak stabil, sehingga reaksi
MnO2 dengan asam sulfat pekat akan menghasilkan MnSO4.
Namun demikian, Mn(IV) dalam beberapa senyawa kompleks bersifat
cukup stabil dan tidak mudah terurai, misalnya dalam kompleks K2[MnF6]
(kuning), dan Rb2[MnCl6] (merah tua). Hidroksida dari Mn(IV) bersifat asam
lemah oleh karena itu, tiap molekul hidroksinya dapat melepaskan satu molekul
H2O hingga rumus molekulnya menjadi MnO(OH)2

atau sering ditulis

sebagai H2MnO3.
Mangan (VI) d1
Mangan (VI) hanya dikenal stabil sebagai spesies manganat, MnO42-

dengan bangun tetrahedron dan berwarna hijau gelap. Misalnya, kalium


manganat dapat diperoleh dari reaksi lelehan MnO2 dan basa alkali dengan
hadirnya oksidator misalnya udar / KNO3.
2 MnO2 (s) + 4 KOH (s) + O2 (g)

2 K2MnO4 (s) + H2O(g)

Dalam larutannya, ion manganat hanya stabil dalam suasana basa; dalam air
dan suasana asam, akan mengalami disproporsionasi menjadi ion Permanganat
dan MnO2. Dalam suasana asam MnO42- bersifat oksidator. Asam manganat,
H2MnO4 sangat tidak stabil untuk diisolasi.
Mangan (VII) d0
Mangan heptoksida, Mn2O7 berupa minyak hijau yang mudah meledak dan
diperoleh dari reaksi garam manganat (VII) dengan H2SO4

pekat. Mn2O7

secara perlahan melepaskan oksigen dan membentuk MnO2 yang bersifat


eksplosif mengoksidasi hamper semua material aorganik. Hanya satu senyawa
anion-okso Mn(VII) yang dikenal penting yaitu kalium permanganate, K2MnO4
yang berwarna ungu. Senyawa ini stabil dalam larutannya dan peran utamanya
sebagai oksidator yang sangat kuat, baik dalam suasana asam, basa maupun
netral.
Mangan VII paling baik dalam bentuk garam dari ion permanganat. Larutan
ini tidak stabil, terurai dengan lambat namun dapat diamati dalam larutan asam,
netral, ataupun sedikit basa. Penguraian larutan dalam gelap berlangsung sangat
lambat. Berikut ini adalah beberapa reaksi yang dapat terjadi pada mangan (VI)
dan mangan (VII).
4MnO4- + 4H+ 3O2 + 2H2O + 4MnO2
Dalam larutan basa permanganat adalah pengoksida kuat.
MnO4 + 2H2O + 3e MnO2 + 4OH
Dalam basa sangat kuat dan dengan MnO4 berlebih menghasilkan ion manganat
MnO4 + e MnO4 2-

Dalam larutan asam permanganat tereduksi menjadi Mn 2+ oleh zat pereduksi

berlebih
MnO4 + 8OH + 5e Mn 2+ + 4H2O

2.6

PRODUKSI MANGAN
Lapisan bijih terpenting dalam mangan adalah pyrolusite (MnO2). Sebagian

besar dari lapisan bijih mangan yang termasuk penting secara ekonomis
mengarahkan jarak hubungan dekat ke lapisan bijih besi. Sumber-sumber dari
pengelolaaan di daratan termasuk besar dan dapat ditemukan di Afrika Selatan,
Ukraine, dan persediaan mangan-mangan penting lainnya ada di Australia, Cina,
India, Brazil dan Gabon.
Untuk produksi Ferromanganese, lapisan bijih mangan dicampur dengan
lapisan bijih besi dan karbon, kemudian dikurangi dengan cara pembakaran
secara diledakkan dalam tungku perapian atau dalam tungku perapian listrik.
Hasil Ferromanganese tersebut mempunyai 30% s/d 80% kadar mangan. Mangan
murni yang digunakan untuk produksi campuran yang bukan besi dihasilkan
dengan melumerkan lapisan bijih mangan dengan asam asam-belerang (sulfuric
acid) yang dilanjutkan dengan proses electrowinning.
Produksi mangan di seluruh Indonesia tidak mencapai 10% total produksi
mangan di seluruh dunia. Tetapi, potensi persediaan bijih mangan di Indonesia
termasuk besar, yang terdapat di lokasi-lokasi tersebar di seluruh Indonesia.
Potensi-potensi tersebut dapat ditemukan di Pulau Jawa, Pulau Sumatera,
Kepulauan Riau, Pulau Kalimantan, Pulau Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan
Papua. Sementara lokasi pertambangan PT. PAM Alam Mineral sendiri dapat
ditemukan di Trenggalek, Tulung Agung, Jawa Timur.
2.7

PEMANFAATAN MANGAN
Pemanfaatan mangan di dunia sebagian besar digunakan untuk tujuan

metalurgi, yaitu untuk proses produksi besi-baja, sedangkan penggunaan mangan


untuk tujuan non-metalurgi antara lain produksi baterai kering, keramik dan gelas,
dan kimia.
Mangan dioksida (sebagai pirolusit) juga digunakan sebagai pendepolarisasi

pada sel kering baterai dan untuk menghilangkan warna hijau pada gelas yang
disebabkan oleh pengotor besi. Mangan sendiri memberi warna lembayung pada
kaca. Dioksidanya berguna untuk pembuatan oksigen dan klorin, dan dalam
pengeringan cat hitam. Senyawa permanganat adalah oksidator yang kuat dan
digunakan dalam analisis kuantitatif dan dalam pengobatan. Mangan juga banyak
tersebar dalam tubuh. Mangan merupakan unsur yang penting untuk penggunaan
vitamin B1.
1)

Baja
Mangan diperlukan untuk produksi besi dan baja dari kebaikan pembetulan

belerangnya (sulfur-fixing), proses penghilangan oksigennya (deoxidizing) dan


campuran properti-propertinya. Pembuatan baja, termasuk komponen pembuatan
besinya, terhitung sebagai permintaan terbesar, yang sekarang ada dalam jarak
85% s/d 90% dari total permintaan. Dari beragam-ragam penggunaannya,
mangan adalah kunci komponen dari perumusan anggaran rendah baja tahan
karat.
Kwantitas kecil dari mangan memajukan kemungkinan baja untuk bekerja
pada suhu tinggi, karena membentuk pelelehan sulfida yang tinggi dan kemudian
mencegah pembentukan sulfida besi yang cair pada batas uratnya. Jika kadar
mangan mencapai 4%, proses perapuhan bajanya menjadi fitur yang menonjol.
Proses perapuhan berkurang pada konsentrasi mangan lebih tinggi dan mecapai
tingkat yang dapat diterima pada 8%. Kenyataan bahwa baja mengandung 8% 15% mangan adalah dingin mengeraskan, bisa memiliki kekuatan tinggi yg
dapat diregangkan dari / sampai dengan 863 MPa, baja dengan 12% mangan
dahulu kala digunakan untuk helem-helem baja di Inggris. Komposisi baja ini
pertama kali ditemukan pada tahun 1882 oleh Robert Hadfield, yang sekarang
masih diketahui sebagai baja Hadfield.
2)

Campuran Alumunium
Pemakaian terbesar ke dua untuk mangan adalah sebagai agen untuk

aluminium. Aluminium dengan kadar mangan sekitar 1.5% mempunyai tingkat


perlawanan yang lebih tinggi melawan karatan dan kerusakan disebabkan oleh
pembentukan urat yang menyerap kotoran yang dapat mengakibatkan karatan
galvanis. Perlawanan anti-karat campuran aluminium 3004 dan 3104 dengan

kadar mangan dari 0.8% -1.5% adalah campuran yang digunakan untuk sebagian
besar sebagai kaleng-kaleng minuman. Untuk tahun-tahun s/d 2000, lebih dari
1,6 juta metrik ton telah digunakan untuk campuran-campuran tersebut, dengan
1% kadar mangan, kwantitas ini memerlukan 16,000 metrik mangan ton.
3)

Kwantitas besar dari dioksida mangan diproduksikan sebagai depolarisasi


di baterai- baterai zat besi karbon, dan dalam baterai bersifat alkali.
Pada tahun 2002, lebih dari 230,000 mangan dioksida ton digunakan

untuk maksud ini. Mangan dioksida tersebut dikurangi sampai ke oksid-hidroxida


mangan MnO(OH) selama decharging, untuk mencegah pembentukan hidrogen
pada elektron positif di baterai.
4)

Logam ini jarang digunakan sebagai koin,


tetapi

negara

seperti

Amerika

Serikat pernah menggunakan logam

mangan sebagai nekel selama masa perang pada tahun 1942- 1945. Tetapi akibat
dari kekurangan bahan mentah selama perang, nekel campuran tersebut (75%
tembaga dan 25% nekel) yang digunakan untuk membuat nekel sebelumnya
digantikan dengan logam perak yang tidak segenting, dan mangan (56% tembaga,
35% perak dan 9% mangan). Sejak tahun 2000 koin-koin dolar, contohnya
Sacagawea dolar dan koin Presidential $1, dibuat dari kuningan yang terdiri dari
7% mangan dengan inti tembaga murni.
5)

Gabungan mangan telah digunakan sebagai pigmen dan zat warna

keramik-keramik dan gelas untuk waktu yang lama, dan warna coklat dari
keramik kadang-kadang masih didasarkan dari gabungan-gabungan mangan.
Dalam industri gelas, dua pengaruh dari gabungan-gabungan mangan masih
digunakan. Mangan bereaksi dengan besi. Reaksi ini menimbulkan warna hijau
terang dalam gelas dengan membentuk besi dengan sedikit warna dan sedikit
magan berwarna dadu, mengganti peninggalan warna besi tersebut. Kwantitas
lebih besar dari mangan dipergunakan untuk menghasilkan gelas berwarna
dadu.

6)

Pemanfaatan dalam tubuh manusia


Logam Mn merupakan logam penting dalam sistem biologi makhluk hidup.

Mangan, kalsium, dan fosfor bersama-sama membentuk sistem tulang dan gigi.
Mangan bermanfaat dalam pembentukan hemosianin dalam sistem darah dan
enzimatik pada hewan air. Mn tidak bersifat racun dan merupakan logam
essensial, diserap oleh tubuh hewan air dalam bentuk ion, pada tubuh hewan,
logam tersebut berikatan protein dan akan dikeluarkan jika kadarnya di dalam
tubuh terlalu banyak. Jumlah Mn dalam tubuh hewan sangat kecil, konsentrasi
paligh tinggi ditemukan pada tulang,hati, ginjal,pankreas.
Sebagian besar mangan terdapat di dalam mitokondria. Mangan
mengaktifkan banyak enzim, misalnya hidrolase, transferase, kinase, dan
dekarboksilase. Mangan merupakan konstituen beberapa enzim. Salah satu
metaloenzim mangan yang paling dikenal adalah piruvat karboksilase, yaitu
enzim yang mengubah piruvat menjadi oksaloasetat. Beberapa enzim lainnya
termasuk arginase, yang terlibat di dalam perubahan asam amino arginin
menjadi urea, dan superoksida dismutase (SOD) mitokondria. Sebagian besar
struktur dan fungsi mitokondria dipengaruhi oleh keadaan mangan.

Mangan

mengaktifkan enzim-enzim yang terkait dengan metabolisme asam lemak dan


sintesis protein serta terlibat dalam fungsi neurologis.
Mangan juga berfungsi mengatur sistem enzim dalam metabolisme
karbohidrat dan nitrogen. Mangan memiliki peran yang sangat penting untuk
pembentukan klorofil. Tanpa mangan, tanaman tidak dapat melakukan fungsi
selnya (Anonim, 2004a). Mangan digunakan tanaman dalam bentuk kationnya. Ini
merupakan aktivator untuk beberapa macam enzim di dalam proses pertumbuhan
tanaman

dan membantu

fotosintesis.Konsentrasi

besi di dalam pembentukan

mangan

yang

tinggi

klorofil selama

barangkali dapat

menahan

penyerapan besi pada tanaman. Mangan biasanya digunakan bersama- sama seng
dalam larutan encer. Jeruk dan tanaman buah-buahan yang lain sering diberi
perlakuan dengan suplemen mangan dalam bentuk mangan sulfat. Penambahan
suplemen mangan diperlukan jika tanaman mengalami kekurangan unsur ini
(Trotter 2001).

2.8

AKIBAT DEFISIENSI MANGAN


Defisiensi mangan telah dipelajari pada hewan, gejalanya dapat berbeda-

beda menurut spesies dan tingkat defisiensinya. Terdapat banyak kesamaan yang
terdapat pada beberapa spesies, termasuk kelainan tulang, cacat postur, gangguan
pertumbuhan, dan gangguan pada metabolisme karbohidrat dan lipid. Kondisi
genetik yang umum disebabkan oleh defisiensi mangan menghasilkan gangguan
pada otolit di telinga bagian dalam selama masa kehamilan. Kelainan pada tulang
di antaranyachondr odys trophy, atau keterbelakangan pertumbuhan tulang.
Perosis atau tendon yang tergelincir merupakan keadaan yang umum dikenali
terdapat pada ayam dan bebek. Fungsi reproduksi pada pasien defisiensi mangan
dicirikan dengan gangguan ovulasi, ovarian, dan degenerasi testikular, dan
peningkatan kematian bayi.
Mangan terlibat di dalam sintesis kolesterol; sehingga defisiensi dapat
dihubungkan dengan kurangnya prekursor (kolesterol) untuk produksi hormonal
yang normal. Mangan juga menunjukkan hubungan sinergis dengan kolin.
Defisiensi salah satu ataupun keduanya dapat menyebabkan keadaan yang
abnormal pada integritas membran sel dan mitokondria. Mitokondria hati yang
diisolasi dari mencit menunjukkan kelainan pada krista dan menurunnya
kecepatan oksidasi.
Gangguan metabolisme karbohidrat disebabkan oleh kelainanaktivitas
likosiltransferase. Kelainan pancreas yang mengakibatkan sedikitnya pemanfaatan
glukosa memperlihatkan adanya hubungan bahwa mangan mungkin terlibat dalam
pembentukan insulin ataupun aktivitasnya.
Defisiensi mangan pada manusia diamati secara tidak sengaja pada
pengaturan pola makan yang ketat. Gejalanya antara lain hipokolesterolemia,
penurunan trigliserida dan fosfolipid, kehilangan berat badan, dermatitis
sementara, dan nausea. Warna rambut penderita akan berubah dari hitam menjadi
merah. Tujuan pengaturan pola makan ini sebenarnya untuk membatasi
vitamin K untuk

mempelajari perpanjangan waktu protrombin

dan memperbaikinya dengan vitamin K. Meskipun demikian, ketika defisiensi


mangan ditemukan dan digantikan dalam pola makan tersebut, waktu protrombin
telah diperbaiki. Oleh karena protrombin adalah glikoprotein dan mangan

mengaktivasi transferase, diduga mangan diperlukan dalam sintesis protrombin.


Penelitian lain mengenai defisiensi mangan pada sukarelawan manusia telah
dilaporkan. Subjek penelitian dilaporkan memiliki gejala ruam pada tubuh bagian
atas, dan pangkal paha. Gejala-gejala ini didiagnosis sebagai Miliaria Crystallina
atau biang keringat. Kadar kalsium dan fosfor serum menurun seperti halnya
alkaline phosphatase, kolesterol, dan HDL serum yang juga ikut menurun ikut
teramati pada defisiensi mangan.
Kelainan lain yang dianggap berhubungan dengan defisiensi mangan telah
dilaporkan. Epilepsi dapat menurunkan kadar mangan di dalam darah. Defisiensi
mangan mungkin berhubungan dengan kelainan metabolisme seperti maple
syrup disease dan fenilketonuria (PKU). Penderita sindrom Down yang telah
dewasa yang sering memiliki dislokasi tulang paha sekunder dan epifisitis pada
ujung femoral diduga mengalami defisiensi mangan. Beberapa kondisi yang
terkait dengan mangan lainnya adalah kegagalan pembentukan intrauterin dan
osteoporosis.
Straus dan Saltman melaporkan kasus defisiensi mangan yang terjadi
pada pemain basket yang menderita kerusakan tulang dengan masa penyembuhan
yang lama dan ketidakstabilan sendi. Mereka tidak dapat mengukur kadar
mangan pada serumnya, yang berasal dari pola makannya yang sangat terbatas.
Suplementasi selama beberapa bulan akhirnya dapat mempercepat penyembuhan
tulangnya serta dapat mengembalikannya ke karir profesionalnya. Mereka juga
mendapatkan penemuan yang sama pada pasien ortopedi dengan kerusakan pada
proses penyembuhan tulangnya.
2.9

PENCEGAHAN
Gabungan-gabungan mangan tidak mengandung racun sebanyak logam-

logam tersebar lainnya seperti nekel dan tembaga. Tetapi, pendekatan ke debudebu dan asap mangan semestinya tidak melebihi nilai langit-langit 5 mg/m3
walaupun untuk waktu-waktu singkat karena tingkat kandungan racunnya.
Mangan memberikan resiko khusus untuk anak-anak yang disebabkan oleh
kecondongan akan terjepit ke penerima-penerima CH-7. Keracunan mangan
pernah di hubungkan ke kerusakan ketrampilan-ketrampilan motor dan penyakit

kognitif.
Racun permanganate menunjukkan tingkat lebih tinggi daripada gabungangabungan mangan. Beberapa bencana keracunan pernah terjadi, walaupun dosis
bencana sekitar 10g. Efek proses pernafasan yang kuat ke arah necrosis di mucous
membrane. Contohnya, kerongkongan terpengaruh jika racun permanganate
ditelan. Hanya jumlah kecil diserap oleh usus besar tetapi kwantitas kecil ini
menunjukkan efek parah ke ginjal dan ke hati.
Di tahun 2005, sebuah studi menyarankan adanya hubungan antara
penghirupan mangan dan keracunan sistem saraf pusat pada tikus-tikus. Pernah
dihipotesakan bahwa adanya pembeberan mangan jangka panjang dalam air
mandi memberikan resiko kesehatan kepada jutaan penduduk.
Sejenis penyakit neurodegeneration yang mirip dengan Parkinson's Disease
bernama "Manganism" pernah dihubungkan ke pembeberan mangan terhadap
buruh-buruh tambang dan buruh-buruh pencair mangan sejak awal abad ke 19.
Dugaan-dugaan akan "Manganism" yang disebabkan oleh penghirupan pernah
dinyatakan

mengenai

industri

penyambungan bahan logam tersebut.

Pembeberan mangan di negara-negara maju pada umumnya diatur oleh


Administrasi keselamatan pekerjaan dan kesehatan.

BAB III
PENUTUP

3.1

KESIMPULAN
Berdasarkan penjelasan mengenai unsur mangan di atas, maka dapat

ditarik beberapa kesimpulan yaitu :


1) Mangan merupakan salah satu unsur yang paling banyak terdapat di
dalam kerak bumi.
2) Mangan mampu membentuk senyawa mulai dengan tigkat oksidasi
terendah +2 hingga tertinggi +7
3) Mangan murni yang digunakan untuk produksi campuran yang bukan
besi dihasilkan dengan melumerkan lapisan bijih mangan dengan asam
asam-belerang

(sulfuric

acid) yang dilanjutkan dengan proses

electrowinning
4) Pemanfaatan mangan di dunia sebagian besar digunakan untuk tujuan
metalurgi, yaitu untuk proses produksi besi-baja, sedangkan penggunaan
mangan untuk tujuan non- metalurgi antara lain produksi baterai kering,
keramik dan gelas, dan kimia.
5)
3.2

SARAN
Menurut kami, unsur mangan merupakan unsur yang cukup penting dan

bermanfaat bagi kehidupan sehingga perlu dilakukan eksplorasi lebih jauh


agar unsur mangan benar-benar telah dimanfaatkan dengan baik, namun tetap
memperhatikan aspek kelestariannya dan keselamatan pekerja yang mengolah
unsur mangan dan senyawanya.

Anda mungkin juga menyukai