DISUSUN OLEH :
FREEDA INGGRIT U.
11.2015.1.00536
CHALVIN
11.2015.1.005..
RICARDO
11.2015.1.005..
ISWAHYU
11.2015.1.005..
ALFONS
11.2015.1.005..
JEMS
11.2015.1.005..
LATAR BELAKANG
Dalam tabel periodik unsur kimia, Mangan memiliki lambang Mn dengan
nomor atom 25. Unsur kimia adalah zat kimia yang tidak dapat dapat diubah
menjadi zat kimia lain dengan cara biasa dan tidak dapat dipisah menjadi zat
yang lebih kecil. Unsur-unsur kimia dalam bentuk tabel ditampilkan dalam bentuk
tabel periodik unsur-unsur kimia. Nomor atom adalah angka yang menunjukkan
jumlah proton dalam inti atom. Yang berarti bahwa Mangan memiliki 25 jumlah
proton dalam inti atomnya.
Mangan ditemukan sebagai unsur bebas dalam sifat dasarnya dan sering
dicampur dengan besi, seperti mineral-mineral lainnya. Sebagai unsur bebas,
Mangan adalah logam yang penting dalam penggunaan dengan campuran logamlogam industri, terutama di dalam baja-baja anti karat.
Mangan fosfat sering digunakan sebagai perawatan dalam pencegahan karat
dan kerusakan di besi. Ion di Mangan mempunyai banyak warna, tergantung
dalam keadaan oksida mereka, dan sering digunakan sebagai zat-zat warna dalam
industri. Oksida-oksida dari sodium, kalium, dan barium adalah oksidasi-oksidasi
untuk bahan bakar yang sangat kuat. Dioksida mangan digunakan sebagai materi
penangkap elektron dalam standar dan komponen kimia bersifat alkali yang
mempunyai kelembaban uap air rendah dan bisa dibuang, dan juga baterai-baterai,
keramik, gelas, kimia, dan lain-lain.
Ion-ion dari mangan berfungsi sebagai faktor-faktor penunjang untuk
beberapa enzim- enzim dalam makhluk-makhluk hidup bertingkat tinggi,
dimana mereka berfungsi sebagai hal-hal penting dalam detoksifikasi radikalradikal bebas. Elemen tersebut adalah jejak mineral yang diperlukan untuk
semua makhluk-makhluk hidup bertingkat tinggi yang diketahui. Dalam kwantitas
besar, dan rupanya dengan aktivitas-aktivitas dengan cara penghirupan, mangan
dapat menyebabkan sindrom peracunan dalam binatang-binatang menyusui,
dengan kerusakan sistem deteksi detak jantung yang kadang-kadang tidak dapat
diubah.
Berdasarkan wacana diatas, maka akan lebih baik jika banyak orang yang
mengetahui unsur mangan mengingat banyaknya manfaat yang dapat diperoleh
dari aplikasi unsur mangan itu sendiri. Oleh karena itu, pada makalah kami kali
ini, kami akan memberikan beberapa informasi yang berkaitan dengan mangan.
1.2
PERUMUSAN MASALAH
TUJUAN
Tujuan pembuatan makalah mengenai unsur mangan ini selain untuk
memenuhi tugas mata kuliah Ganesa Bahan Galian, juga untuk menambah
pengetahuan pembaca mengenai unsur mangan, mulai dari sifat-sifatnya, cara
memproduksi, manfaat, bahaya dan pencegahan dari efek bahayanya.
1.4
MANFAAT
Manfaat yang dapat diperoleh selain pembaca akan lebih mengetahui unsur
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
SEJARAH MANGAN
Logam mangan pertama kali dikenali oleh Scheele, Bergman dan ahli
lainnya sebagai unsur dan diisolasi oleh Gahn pada tahun 1774, dengan mereduksi
mangan dioksida dengan karbon.
2.2
SUMBER MANGAN
Mineral mangan tersebar secara luas dalam banyak bentuk; oksida, silikat,
karbonat adalah senyawa yang paling umum. Penemuan sejumlah besar
senyawa mangan di dasar lautan merupakan sumber mangan dengan kandungan
24%, bersamaan dengan unsur lainnya dengan kandungan yang lebih sedikit.
Potensi cadangan bijih mangan di Indonesia cukup besar, namun terdapat di
berbagai lokasi yang tersebar di seluruh Indonesia. Potensi tersebut terdapat di
Pulau Sumatera dan Kepulauan Riau, Pulau Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Nusa
Tenggara, Maluku, dan Papua.
Kebanyakan senyawa mangan saat ini ditemukan di Rusia, Brazil, Australia,
Afrika sSelatan, Gabon, dan India. Irolusi dan rhodokhrosit adalah mineral
mangan yang paling banyak dijumpai. Logam ,mangan diperoleh dengan
mereduksi oksida mangan dengan natrium, magnesium, aluminum atau dengan
proses elektrolisis.
Mangan merupakan salah satu unsur yang paling banyak terdapat di dalam
kerak bumi. Bijih mangan yang utama berasal dari pirolusit (MnO2) dan psilomelan (Ba,H2O)2Mn5O10. Mangan yang mengandung oksida lainnya namun
berperan bukan sebagai mineral utama dalam deposit bijih mangan adalah
bauksit, manganit, hausmanit, dan lithiofori. Sumber mangan yang mengandung
karbonat adalah rhodokrosit, sedangkan sumber mangan yang mengandung silika
adalah rhodonit. Deposit mangan dapat dibagi menjadi beberapa tipe, misalnya
deposit hidrotermal, deposit sedimenter, deposit yang berasosiasi dengan aliran
lava bawah laut, deposit metamorfosis, deposit laterit, dan akumulasi residu.
EKSTRAKSI MANGAN
Mangan pertama kali diisolasi dari pemanasan MnO2
dengan
jika mineral pirolusit mengandung silikon, maka unsur ini dapat dihilangkan
dengan penambahan air kapur Ca(OH)2, dalam hal ini silicon akan diubah
menjadi kalsium silikat.
Untuk memperoleh logam mangam murni, pirolusit diolah menurut
proses termit. Dalam proses ini pirolusit- MnO2 dipanaskan agar mengalami
reduksi sebagian menjadi Mn3O4.
Reduksi
lebih
lanjut
dalam
logam
2 MnO2 (s)
Logam Mn dengan kemurnian tinggi (~ 99,9 %) mulai dapat diisolasi pada tahun
1930.
2.4
1.35
7.39 cm3/mol
54.938
1.17
Cubic body center
7.44 g/cm3
0.5 x 106 ohm-1cm-1
Konduktivitas kalor
Konfigurasi elektron
Entalpi pembentukan
Entalpi penguapan
Elektronegatifitas(skala Pauling)
Kapasitas kalor
Titik lebur
Titik didih
Potensial ionisasi
Bilangan oksidasi
2.5
7.82 Wm-1K-1
[Ar]3d5 4s2
14.64 kJ/mol
219.74 kJ/mol
1.55
0.48 Jg-1K-1
1518 K
2235 K
7.435 V
7, 6, 4, 3, 2
SENYAWA MANGAN
1. Beberapa Senyawaan Mangan
Mangan mampu membentuk senyawa mulai dengan tingkat oksidasi
terendah +2 hingga tertinggi +7, sehingga dapat disimpulkan bahwa
sifat terpenting
dalam
senyawa
redoks.
a. Dalam suasana asam, ion Mn3+ bersifat tidak stabil, mudah
mengalami swaredoks atau disproporsionasi,
yaitu
mengalami
V Ini berarti bahwa jika konsentrasi [OH] dibuat cukup tinggi, reaksi tersebut
dapat berlangsung ke arah sebaliknya (ke kiri) sehingga konsentrasi MnO42dalam larutan dapat ditingkatkan.
2. Oksida, Hidroksida, anion-okso dan garam Mangan
Karakteristik oksida, hidroksida mangan dan beberapa turunannya yang
penting dapat dilihat pada table 2. Oksida-oksida mangan dengan tingkat oksidasi
lebih rendah bersifat basa dan bereaksi dengan asam membentuk garam katio
Mn(II) dan Mn (III). Oksida-oksida lebih tinggi sebaliknya bersifat asam dan
bereaksi dengan alkalis menghasilkan garam-garam anion-okso. Fusi MnO2
dengan hidroksida logam alkali dan oksidator seperti KNO3 menghasilkan
garam manganat (VI) yang berwarna hijau legam yang stabil dalam larutan alkali
kuat tetapi terdisproporsionasi dalam keadaan netral atau asam.
Tabel 2 Karakteristik oksida, hidroksida mangan dan beberapa turunannya.
Tingkat
Oksida
MnO
+2
+3
Hidroksida
Mn(OH)2
Sifat
Basa
Mn2O3 Mn(OH)3
Basa lemah
MnO2 MnO(OH)2 Amfoterik/
+4
atau
Ion
Mn2+
Nama
Mangan (II)
Warna Ion
Pink
asam lemah
H2MnO3
MnO3
+6
+7
H2MnO4
Mn2O7 HMnO4
Asam
MnO42- Manganat
Asam kuat
MnO4-
Hijau
Permanganat Ungu
Mangan (II) d5
Berdasarkan nilai potensial reduksinya, Mangan (II) merupakan spesies
mangan yang paling stabil karena mempunyai konfigurasi electron setengah
penuh, 3d5. Reduksi dengan hydrogen terhadap oksida mangan apa saja akan
menhasilkan oksida dengan tingkat oksidasi mangan terendah abu-abu-hijau,
MnO.
Mangan (II) dalam senyawa garamnya seperti klorida, sulfat dan nitrat,
dalam larutan air dapat dinyatakan sebagai ion Mn2+, atau perspektif ion
kompleks sebagai [Mn(H2O)]62+ dan berwarna pink pucat.
Penambahan alkali hidroksida ke dalam larutan Mn2+ diperoleh endapan
Mn(OH)2 yang berupa gelatin putih hingga pink pucat, tetapi hidroksi ini
dalam udara terbuka segera
teroksidasi menjadi Mangan (III) oksihidroksi, MnO(OH) yang berwarna coklat
gelap.
Mn(aq)+ 2 OH(aq) Mn(OH)2(s)
4 Mn(OH)2(s) + O2 (g) MnO(OH) (s) + 2 H2O(l)
Sebagian besar larut di dalam air, penambahan gas oksigen pada larutan
Mn2+ menghasilkan hidroksida berupa gelatin putih dalam udara yang cepat
berubah menjadi gelap akibat reaksi oksidasi. Penambahan SH akan
menyebabkan MnS teroksidasi menjadi coklat dalam udara, pada pendidihan
tanpa udara materi yang merah menjadi MnS kristal atau sulfatnya (MnSO4)
sangat stabil dan digunakan untuk analisis Mn. Tetapan kesetimbangan bagi
pembentukan kompleks mangan (II) relative rendah karena ion Mn2+ tidak
memiliki energi penstabil medan ligan. Ion Mn2+ bias menempati lubang
tetrahedral dalam beberapa gelas tertentu, menyubstitusi Zn2+dalam ZnO. Hanya
medan ligan yang paling kuat meningkatkan perpasangan seperti ion-ion
[Mn(CN)6]4+ dan [Mn(CN)]62+ hanya memiliki 1 elektron tidak berpasangan.
Mangan (III) d4
Mangan (III) terdapat sebagai oksidanya, yaitu Mn2O3 dan MnO(OH) yang
terjadi secara alamiah di alam, tetapi ion Mn3+ dalam larutan air tidak stabil,
sebagai H2MnO3.
Mangan (VI) d1
Mangan (VI) hanya dikenal stabil sebagai spesies manganat, MnO42-
Dalam larutannya, ion manganat hanya stabil dalam suasana basa; dalam air
dan suasana asam, akan mengalami disproporsionasi menjadi ion Permanganat
dan MnO2. Dalam suasana asam MnO42- bersifat oksidator. Asam manganat,
H2MnO4 sangat tidak stabil untuk diisolasi.
Mangan (VII) d0
Mangan heptoksida, Mn2O7 berupa minyak hijau yang mudah meledak dan
diperoleh dari reaksi garam manganat (VII) dengan H2SO4
pekat. Mn2O7
berlebih
MnO4 + 8OH + 5e Mn 2+ + 4H2O
2.6
PRODUKSI MANGAN
Lapisan bijih terpenting dalam mangan adalah pyrolusite (MnO2). Sebagian
besar dari lapisan bijih mangan yang termasuk penting secara ekonomis
mengarahkan jarak hubungan dekat ke lapisan bijih besi. Sumber-sumber dari
pengelolaaan di daratan termasuk besar dan dapat ditemukan di Afrika Selatan,
Ukraine, dan persediaan mangan-mangan penting lainnya ada di Australia, Cina,
India, Brazil dan Gabon.
Untuk produksi Ferromanganese, lapisan bijih mangan dicampur dengan
lapisan bijih besi dan karbon, kemudian dikurangi dengan cara pembakaran
secara diledakkan dalam tungku perapian atau dalam tungku perapian listrik.
Hasil Ferromanganese tersebut mempunyai 30% s/d 80% kadar mangan. Mangan
murni yang digunakan untuk produksi campuran yang bukan besi dihasilkan
dengan melumerkan lapisan bijih mangan dengan asam asam-belerang (sulfuric
acid) yang dilanjutkan dengan proses electrowinning.
Produksi mangan di seluruh Indonesia tidak mencapai 10% total produksi
mangan di seluruh dunia. Tetapi, potensi persediaan bijih mangan di Indonesia
termasuk besar, yang terdapat di lokasi-lokasi tersebar di seluruh Indonesia.
Potensi-potensi tersebut dapat ditemukan di Pulau Jawa, Pulau Sumatera,
Kepulauan Riau, Pulau Kalimantan, Pulau Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan
Papua. Sementara lokasi pertambangan PT. PAM Alam Mineral sendiri dapat
ditemukan di Trenggalek, Tulung Agung, Jawa Timur.
2.7
PEMANFAATAN MANGAN
Pemanfaatan mangan di dunia sebagian besar digunakan untuk tujuan
pada sel kering baterai dan untuk menghilangkan warna hijau pada gelas yang
disebabkan oleh pengotor besi. Mangan sendiri memberi warna lembayung pada
kaca. Dioksidanya berguna untuk pembuatan oksigen dan klorin, dan dalam
pengeringan cat hitam. Senyawa permanganat adalah oksidator yang kuat dan
digunakan dalam analisis kuantitatif dan dalam pengobatan. Mangan juga banyak
tersebar dalam tubuh. Mangan merupakan unsur yang penting untuk penggunaan
vitamin B1.
1)
Baja
Mangan diperlukan untuk produksi besi dan baja dari kebaikan pembetulan
Campuran Alumunium
Pemakaian terbesar ke dua untuk mangan adalah sebagai agen untuk
kadar mangan dari 0.8% -1.5% adalah campuran yang digunakan untuk sebagian
besar sebagai kaleng-kaleng minuman. Untuk tahun-tahun s/d 2000, lebih dari
1,6 juta metrik ton telah digunakan untuk campuran-campuran tersebut, dengan
1% kadar mangan, kwantitas ini memerlukan 16,000 metrik mangan ton.
3)
negara
seperti
Amerika
mangan sebagai nekel selama masa perang pada tahun 1942- 1945. Tetapi akibat
dari kekurangan bahan mentah selama perang, nekel campuran tersebut (75%
tembaga dan 25% nekel) yang digunakan untuk membuat nekel sebelumnya
digantikan dengan logam perak yang tidak segenting, dan mangan (56% tembaga,
35% perak dan 9% mangan). Sejak tahun 2000 koin-koin dolar, contohnya
Sacagawea dolar dan koin Presidential $1, dibuat dari kuningan yang terdiri dari
7% mangan dengan inti tembaga murni.
5)
keramik-keramik dan gelas untuk waktu yang lama, dan warna coklat dari
keramik kadang-kadang masih didasarkan dari gabungan-gabungan mangan.
Dalam industri gelas, dua pengaruh dari gabungan-gabungan mangan masih
digunakan. Mangan bereaksi dengan besi. Reaksi ini menimbulkan warna hijau
terang dalam gelas dengan membentuk besi dengan sedikit warna dan sedikit
magan berwarna dadu, mengganti peninggalan warna besi tersebut. Kwantitas
lebih besar dari mangan dipergunakan untuk menghasilkan gelas berwarna
dadu.
6)
Mangan, kalsium, dan fosfor bersama-sama membentuk sistem tulang dan gigi.
Mangan bermanfaat dalam pembentukan hemosianin dalam sistem darah dan
enzimatik pada hewan air. Mn tidak bersifat racun dan merupakan logam
essensial, diserap oleh tubuh hewan air dalam bentuk ion, pada tubuh hewan,
logam tersebut berikatan protein dan akan dikeluarkan jika kadarnya di dalam
tubuh terlalu banyak. Jumlah Mn dalam tubuh hewan sangat kecil, konsentrasi
paligh tinggi ditemukan pada tulang,hati, ginjal,pankreas.
Sebagian besar mangan terdapat di dalam mitokondria. Mangan
mengaktifkan banyak enzim, misalnya hidrolase, transferase, kinase, dan
dekarboksilase. Mangan merupakan konstituen beberapa enzim. Salah satu
metaloenzim mangan yang paling dikenal adalah piruvat karboksilase, yaitu
enzim yang mengubah piruvat menjadi oksaloasetat. Beberapa enzim lainnya
termasuk arginase, yang terlibat di dalam perubahan asam amino arginin
menjadi urea, dan superoksida dismutase (SOD) mitokondria. Sebagian besar
struktur dan fungsi mitokondria dipengaruhi oleh keadaan mangan.
Mangan
dan membantu
fotosintesis.Konsentrasi
mangan
yang
tinggi
klorofil selama
barangkali dapat
menahan
penyerapan besi pada tanaman. Mangan biasanya digunakan bersama- sama seng
dalam larutan encer. Jeruk dan tanaman buah-buahan yang lain sering diberi
perlakuan dengan suplemen mangan dalam bentuk mangan sulfat. Penambahan
suplemen mangan diperlukan jika tanaman mengalami kekurangan unsur ini
(Trotter 2001).
2.8
beda menurut spesies dan tingkat defisiensinya. Terdapat banyak kesamaan yang
terdapat pada beberapa spesies, termasuk kelainan tulang, cacat postur, gangguan
pertumbuhan, dan gangguan pada metabolisme karbohidrat dan lipid. Kondisi
genetik yang umum disebabkan oleh defisiensi mangan menghasilkan gangguan
pada otolit di telinga bagian dalam selama masa kehamilan. Kelainan pada tulang
di antaranyachondr odys trophy, atau keterbelakangan pertumbuhan tulang.
Perosis atau tendon yang tergelincir merupakan keadaan yang umum dikenali
terdapat pada ayam dan bebek. Fungsi reproduksi pada pasien defisiensi mangan
dicirikan dengan gangguan ovulasi, ovarian, dan degenerasi testikular, dan
peningkatan kematian bayi.
Mangan terlibat di dalam sintesis kolesterol; sehingga defisiensi dapat
dihubungkan dengan kurangnya prekursor (kolesterol) untuk produksi hormonal
yang normal. Mangan juga menunjukkan hubungan sinergis dengan kolin.
Defisiensi salah satu ataupun keduanya dapat menyebabkan keadaan yang
abnormal pada integritas membran sel dan mitokondria. Mitokondria hati yang
diisolasi dari mencit menunjukkan kelainan pada krista dan menurunnya
kecepatan oksidasi.
Gangguan metabolisme karbohidrat disebabkan oleh kelainanaktivitas
likosiltransferase. Kelainan pancreas yang mengakibatkan sedikitnya pemanfaatan
glukosa memperlihatkan adanya hubungan bahwa mangan mungkin terlibat dalam
pembentukan insulin ataupun aktivitasnya.
Defisiensi mangan pada manusia diamati secara tidak sengaja pada
pengaturan pola makan yang ketat. Gejalanya antara lain hipokolesterolemia,
penurunan trigliserida dan fosfolipid, kehilangan berat badan, dermatitis
sementara, dan nausea. Warna rambut penderita akan berubah dari hitam menjadi
merah. Tujuan pengaturan pola makan ini sebenarnya untuk membatasi
vitamin K untuk
PENCEGAHAN
Gabungan-gabungan mangan tidak mengandung racun sebanyak logam-
logam tersebar lainnya seperti nekel dan tembaga. Tetapi, pendekatan ke debudebu dan asap mangan semestinya tidak melebihi nilai langit-langit 5 mg/m3
walaupun untuk waktu-waktu singkat karena tingkat kandungan racunnya.
Mangan memberikan resiko khusus untuk anak-anak yang disebabkan oleh
kecondongan akan terjepit ke penerima-penerima CH-7. Keracunan mangan
pernah di hubungkan ke kerusakan ketrampilan-ketrampilan motor dan penyakit
kognitif.
Racun permanganate menunjukkan tingkat lebih tinggi daripada gabungangabungan mangan. Beberapa bencana keracunan pernah terjadi, walaupun dosis
bencana sekitar 10g. Efek proses pernafasan yang kuat ke arah necrosis di mucous
membrane. Contohnya, kerongkongan terpengaruh jika racun permanganate
ditelan. Hanya jumlah kecil diserap oleh usus besar tetapi kwantitas kecil ini
menunjukkan efek parah ke ginjal dan ke hati.
Di tahun 2005, sebuah studi menyarankan adanya hubungan antara
penghirupan mangan dan keracunan sistem saraf pusat pada tikus-tikus. Pernah
dihipotesakan bahwa adanya pembeberan mangan jangka panjang dalam air
mandi memberikan resiko kesehatan kepada jutaan penduduk.
Sejenis penyakit neurodegeneration yang mirip dengan Parkinson's Disease
bernama "Manganism" pernah dihubungkan ke pembeberan mangan terhadap
buruh-buruh tambang dan buruh-buruh pencair mangan sejak awal abad ke 19.
Dugaan-dugaan akan "Manganism" yang disebabkan oleh penghirupan pernah
dinyatakan
mengenai
industri
BAB III
PENUTUP
3.1
KESIMPULAN
Berdasarkan penjelasan mengenai unsur mangan di atas, maka dapat
(sulfuric
electrowinning
4) Pemanfaatan mangan di dunia sebagian besar digunakan untuk tujuan
metalurgi, yaitu untuk proses produksi besi-baja, sedangkan penggunaan
mangan untuk tujuan non- metalurgi antara lain produksi baterai kering,
keramik dan gelas, dan kimia.
5)
3.2
SARAN
Menurut kami, unsur mangan merupakan unsur yang cukup penting dan