GEOLOGI DASAR
Disusun Oleh:
Nama: Vivin Kurnia Vani Atmasari
NIM: 2009086049
Kelompok: 1
2020
BAB I
PENDAHULUAN
Kata geologi berasal dari dua kata bahasa Yunani, yaitu geos (yang berarti bumi) dan
logos (yang berarti ilmu). Jadi, Geologi adalah studi mengenai bumi dan fenomena yang
terjadi di dalamnya. Geologi secara umum membahas mengenai material pembentuk
bumi dan segala proses yang terjadi baik di dalam bumi (bawah permukaan) maupun yang
terjadi di atas permukaan bumi.
Geologi menurut Djauhari Noor adalah suatu bidang ilmu pengetahuan kembumian
yang mempelajari segala sesuatu mengenai planit bumi beserta isinya yang pernah ada.
Merupakan kelompok ilmu yang membahas tentang sifat-sifat dan bahan-bahan yang
membentuk bumi, struktur, proses-proses yang bekerja baik didalam maupun diatas
permukaan bumi, kedudukannya di alam semensta serta sejarah perkembangan nya sejak
bumi ini lahir di alam hingga sekarang (Djauhari Noor, 2012).
Didalam ilmu geologi sendiri terdapat cabang ilmu lain yaitu mineralogi. Mineralogi
adalah salah satu cabang ilmu geologi yang mempelajari mengenai mineral, baik dalam
bentuk individu maupun dalam bentuk kesatuan, antara lain mempelajari tentang sifat-
sifat fisik, sifat-sifat kimia, cara terdapatnya, cara terjadinya dan kegunaannya.
Minerologi terdiri dari kata mineral dan logos, dimana mengenai arti mineral mempunyai
pengertian berlainan dan bahkan dikacaukan dikalangan awam. Sering diartikan sebagai
bahan bukan organik (anorganik). Maka pengertian yang jelas dari batasan mineral oleh
beberapa ahli geologi perlu diketahui walaupun dari kenyataannya tidak ada satupun
persesuaian umum untuk definisinya (Danisworo, 1994)
Oleh karena itu prktikum ini dilakukan agar praktikan bisa mengerti apa itu mineral
dalam ilmu mineralogi dan apa saja sifat-sifat fisik dari mineral dari contoh sampel yang
di berikan
1.2 Tujuan
Tujuan praktikum ini di lakukan untuk:
Untuk mengetahui cara untuk mendeskripsi sifat fisik mineral
Untuk mengetahui sifat fisik dari dari contoh sampel mineral yang di berikan yaitu
mineral flourite, garnet, dan biotit
Untuk mengetahui jenis batuan yang mineral penyusunnya dari mineral flourite,
garnet dan biotit
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Semua mineral mempunyai susunan kimiawi tertentu dan penyusun atom-atom yang
beraturan, maka setiap jenis mineral mempunyai sifat-sifat fisik atau kimia tersendiri.
Dengan mengenal sifat-sifat tersebut maka setiap jenis mineral dapat dikenal, sekaligus
kita mengetahui susunan kimiawinya dalam batas-batas tertentu (Graha,1987). Sifat-sifat
fisik yang dimaksudkan adalah :
1. Kilap
Merupakan kenampakan atau cahaya yang dipantulkan oleh permukaan mineral saat
terkena cahaya (Sapiie, 2006). Kilap ini secara garis besar dapat dibedakan menjadi jenis:
a. Kilap Logam (metallic luster): bila mineral tersebut mempunyai kilap atau kilapan
seperti logam. Contoh mineral yang mempunyai kilap logam yaitu Gelena, Pirit,
Magnetit, Kalkopirit, Grafit, Hematit, dll.
b. Kilap Bukan Logam (non metallic luster) terbagi atas :
Kilap Intan (adamanti luster), cemerlang seperti intan.
Kilap Kaca (viteorus luster), misalnya pada kuarsa dan kalsit.
Kilap Sutera (silky luster), kilap yang menyerupai sutera pada umumnya terdapat
pada mineral yang mempunyai struktur serat, misalnya pada asbes, alkonolit, dan
gips.
Kilap Damar (resinous luster), memberi kesan seperti damar misalnya pada spharelit.
Kilap Mutiara (pearly luster), memberi kesan seperti lemak atau sabun, misalnya
pada sepertin, opal dan nepelin.
Kilap Tanah, kilap suram seperti tanah lempung misalnya pada kaolin, bouxit dan
limonit.
Kilap mineral sangat penting untuk diketahui, karena sifat fisiknya ini dapat dipakai
dalam menentukan mineral secara megaskopis. Untuk itu perlu dibiasakan membedakan
kilap mineral satu dengan yang lainnya, walaupun kadang-kadang akan dijumpai
kesulitan karena batas kilap yang satu dengan yang lainnya tidak begitu tegas
(Danisworo, 1994)
2. Warna
Warna mineral merupakan kenampakan langsung yang dapat dilihat, akan tetapi
tidak dapat diandalkan dalam pemberian mineral karena suatu mineral dapat bewarna
lebih dari satu warna, tergantung keanekaragaman komposisi kimia dan pengotoran
padanya. Sebagai contoh, kuarsa dapat bewarna putih susu, ungu coklat kehitaman atau
tidak bewarna. Walau demikian ada beberapa mineral yang mempunyai warna khas,
seperti :
Sebagai perbandingan dari skala tersebut diatas maka dibawah ini memberikan
kekerasan dari alat penguji standar :
4. Cerat
Cerat adalah mineral dalam bentuk hancuran (serbuk). hal ini dapat diperoleh apabila
mineral digoreskan pada bagian kasar suatu keping ponselin atau membubuk suatu
mineral kemudian dilihat warna dari bubukan tersebut. Warna cerat untuk mineral
tertentu umumnya tetap walaupun warna mineralnya berubah-ubah. Contohnya :
Pirit : Bewarna keemasan namun bila digoreskan pada plat porselin akan
meninggalkan jejak bewarna hitam.
Hematit : Bewarna merah namun bila digoreskan pada plat porselin akan
meninggalkan jejak bewarna merah kecoklatan.
Augite : ceratnya abu-abu kehijauan
Biotite : Ceratnya tidak bewarna
Orthoklase : Ceratnya putih
Warna serbuk, lebih khas dibandingkan dengan warna mineral secara keseluruhan
sehingga dapat dipergunakan untuk mengidentifikasi mineral (Sapiie, 20060.
5. Belahan
Belahan merupakan kecenderungan mineral untuk membelah diri pada satu atau
lebih arah tertentu. Belahan merupakan salah satu sifat fisik mineral yang mampu
membelah yang apabila mineral kita pukul dia tidak akan hancur, tetapi terbelah-belah
menjadi bidang yang licin. Tidak semua mineral mempunyai sifat ini, sehingga dapat
dipakai istilah seperti mudah terbakar dan sukar dibelah atau tidak dapat dibelah. Tenaga
pengikat didalam struktur kristal tidak seragam ke segala arah, oleh sebabitu terdapat
ikatan yang lemah melalui suatu bidang, maka mineral akan cenderung membelah melalui
suatu bidang, maka mineral akan cenderung membelah melalui bidang-bidang tersebut.
Karena keteraturan sifat dalam mineral, maka belahan akan nampak berjajar dan teratur
(Danisworo, 1994). contoh mineral yang mudah membelah adalah kalsit yang
mempunyai tiga arah belahan sedangkan pada kuarsa tidak mempunyai belahan. Berikut
contoh mineralnya :
Cara menentukan berat jenis pada mineral-mineral anatara lain dengan pengukuran
sebagai berikut :
Setiap jenis mineral mempunyai berat jenis tertentu, sedangkan berat jenis
ditentukan struktur atom/kristalnya dan komposisi kimianya.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1.1 Alat
Koin Perunggu
Kaca
Paku
Marmer
Kamera
Pensil
Pulpen
3.1.2 Bahan
Hijau
Putih
Kaca
Baik
Even
3.5 – 4.5
Brittle
Transparent
Flourit (CaF2)
Coklat
Putih
Kaca
Baik
Even
4.5 – 5.5
Brittle
Opaque
Garnet (X3Y2(SiO4)3)
Hitam
Hitam
Kaca
Sempurna
Even
>2.5
Sectile
Opaque
Biotit
K(Mg,Fe)3(AlSi3O10)(F,OH)2
Biotit juga dapat terbentuk pada kondisi metamorfik ketika batu lempung terkena panas
dan tekanan hingga membentuk sekis dan gneiss. Meskipun biotit sangat tidak tahan
terhadap pelapukan dan dapat berubah menjadi mineral lempung, tetapi kadang-kadang
biotit masih dapat ditemukan dalam material sedimen dan batu pasir.
Mineral biotit memiliki kegunaan secara komersial seperti dapat digunakan sebagai
pengisi dan "extender" dalam cat, sebagai aditif untuk lumpur pengeboran, sebagai
pengisi inert dan media cetakan, dan sebagai lapisan permukaan pada industri aspal. Biotit
juga digunakan dalam potassium-argon dan metode-metode argon pada dating batuan
beku.
Biotit sering mengelabui para pendulang emas, baik itu yang berpengalaman sekalipun.
Serpihan kecil biotit dalam dulang dapat menghasilkan refleksi berwarna perunggu terang
apabila terkena sinar matahari. Refleksi ini dapat menipu pendulang dengan berpikir
bahwa ia telah menemukan emas.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Cara untuk mendeskripsi sifat fisik mineral yaitu dengan mengamati warna, kilap,
belahan, pecahan, cerat, tenacity, diaphanity, kekerasan
Sifat fisik dari mineral flourit yaitu: warnanya hijau, ceratnya putih, belahannya baik,
pecahannya even, kekerasan 3,5-4,5, kilapnya kilap kaca, tenacitynya brittel,
diaphaneitynya transparant.
Sifat fisik dari mineral garnet yaitu: warnanya coklat, ceratnya putih, belahannya
baik, pecahannya even, kekerasan 4,5-5,5, kilapnya kilap kaca, tenacity brittle,
diaphaneitynya opaque
Sifat fisik dari mineral biotit: warnanya hitam, ceratnya hitam, belahannya sempurna,
pecahannya even, kekerasannya <2,5, kilapnya kilap kaca, tenacitynya sectile,
diaphaneitynya opaque
Untuk mineral flourite biasanya terdapat di batuan granit dan batuan beku lainnya
Untuk mineral garnet dapat di temukan pada semua jenis batuan (batuan beku,
sedimen, dan metamorf) Kebanyakan garnet yang dijumpai dekat permukaan bumi
terbentuk ketika batuan sedimen dengan kandungan aluminium tinggi, seperti serpih,
dikenai panas dan tekanan yang cukup kuat sehingga menghasilkan sekis atau gneiss.
Untuk mineral biotit biasanya di jumpai pada batuan beku yaitu diorit
5.2 Saran
Saran saya untuk praktikum selanjutnya, agar pada proses penjelasan mengenail
sampel mineral atau batuan di jelaskan secara perlahan agar praktikan dapat memahami
lebih seksama. Terimakasih.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/9802041/SIFAT_FISIK_MINERAL
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Fluorit
https://www.geologinesia.com/2016/05/mineral-biotit-dan-
kegunaannya.html?m=1
LAMPIRAN