ABSTRAK
Batuan tembaga merupakan batuan yang banyak ditemukan di Indonesia, baik dari
persentase logam tembaganya rendah hingga persentase yang tinggi. Penelitian ini menawarkan
metode ekstraksi logam tembaga dengan memanfaatkan gelombang mikro dari microwave sebagai
pembangkit panasnya.
Penelitian ini menggunakan batuan tembaga jenis kalkopirit dengan persentase awal
sebesar 11,32%. Kemudian direaksikan dengan silica sebagai flux dan diradiasi dengan gelombang
mikro dengan variasi daya 1000 Watt dan 2000 Watt dan lama penyinaran selama 40, 50 dan 60
menit.
Hasil dari penelitian ini bahwa persentase tembaga mengalami peningkatan seiring dengan
peningkatan daya yang digunakan proses ekstraksi dan lama penyinaran dengan gelombang mikro.
Pada proses dengan daya 1000 watt dan waktu radiasi 40, 50 dan 60 menit didapatkan kenaikan
persentase Cu masing-masing menjadi 23,6%,27,6%,dan 29,57%. Sedangkan pada daya 2000 Watt
didapatkan persentase Cu masing-masing 30,3%, 31,7% dan 22,8%.
METODOLOGI
Bahan yang digunakan dalam
percobaan ini adalah silika dari PT Smelting,
Gresik dan konsentrat tembaga yang berasal
dari PT Newmont Nusa Tenggara . Silika yang
digunakan dalam percobaan ini digerus
hingga 120 mesh.
Tabel 1. Komposisi Konsentrat Tembaga
Komposisi Persentase (%)
Cu 11,32
Si 8,5
K 0,8
Ca 0,4
Cr 0,88
Mn 2,79
Fe 29,5
Zn 6,01
S 30,5
Mo 6,2
1.2 Saran
Untuk penelitian selanjutnya ada
beberapa saran yang dapat diperhatikan:
Gambar 8 a) Hasil SEM 40 menit 1. Dilakukan uji mineralogi untuk
b). Hasil SEM 50 menit menentukan presentase mineral
c). Hasil SEM 60 menit tembaga(kalkopirit) walaupun sample
yang digunakan sama dengan
Pada pengujian SEM EDX yang penelitian yang sudah dilakukan
ditunjukkan pada gambar 8 diatas bahwa tiap sebelumnya. Karena setiap mineral
area yang ditandai sebagian besar terkandung yang didapatkan dalam tanah,
unsur Cu, O, Si, dan Fe. Pada gambar SEM perentasenya kemungkinan berubah
diatas tampak bahwa permukaan sample walaupun letak mineralnya bergeser
mengalami perubahan. Itu berarti bahwa dalam beberapa meter saja.
proses ekstraksi tersebut sudah terjadi reaksi 2. Penggunaan crusible yang
karena dapat dilihat dari permukaan- berpenampang lebih luas dan tahan
permukaan sampelnya dibawah SEM. dengan temperatur kerja yang tinggi.
3. Harus disediakan Oksigen inlet,
KESIMPULAN dan SARAN karena dalam proses ekstraksi mineral
Kesimpulan tembaga oksigen tidak mencukupi
Berdasarkan hasil pengujian dan apabila hanya bergantung dari oksigen
analisis data yang telah dilakukan maka dapat dari udara bebas saja.
ditarik kesimpulan sebagai berikut: 4. Dilakukan pengujian DSC-TGA untuk
1. Gelombang mikro dapat digunakan mengetahui perubahan senyawa yang
untuk sumber pembangkit panas terjadi atas pengaruh thermal dengan
Jurnal Teknik Material dan Metalurgi
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, 2012
kenaikan temperatur yang sempit agar Concentrates Produced from
lebih akurat. Rampura-Agucha Tailings.
5. Peralatan pembaca temperature kerja Hydrometallurgy 89 332-336.
pada mikrowave disarankan untuk 8. Martono bagus.2012. Pengaruh Daya
menggunakan thermocouple yang Dan Lama Penyinaran Gelombang
langsung bersentuhan pada bahan Mikro Pada Ekstraksi Kalkopirit
baku reduksi agar lemih akurat dan
(Cufes2) Terhadap Peningkatan Kadar
dicatat kenaikan temperatur tiap
dengan range yang pendek. Cu Dengan Gelombang
Mikro.Surabaya: ITS-Surabaya
DAFTAR PUSTAKA
9. Nadlif Masfuk . 2012.Pengaruh jenis
dan komposisi bahan bakar terhadap
1. Amanto, H., Daryanto. 1999. Ilmu peningkatan kadar Cu pada ekstraksi
Bahan. Jakarta: PT. Bina Aksara. chalkopirit PT. Freeport Indonesia
2. Chunpeng, L., Yousheng, X., dan dengan menggunakan gelombang
Yixin, H. 1990. Application Of
Mikro.Surabaya: ITS-Surabaya
Microwave Radiation To Extractive
Metallurgy Vol.6. Chin. J. Met. Sci. 10. Mc. Gill and Walkiewicz, 1987
Technology. 11. Pickles, C. A. Microwaves In
3. Davenport W.G, dkk. 2002.
Extractive Metallurgy Part 1
Extractive Metallurgical Of Copper. Review of Fundamentals,
Oxford: Pergamon. Departement of Mining Engineering,
4. Haque, Kazi E. Microwave Energy Queens University, Goodwin Hall,
For Mineral Treatment Processes A Kingston, Ontario, Canada K7L 3N6.
Brief Review, CANMET, 555 Booth Minerals Engineering 22 (2009) 1102-
Street, Ottawa, Ontario, Canada K1A 1111.
0G1, International Journal Of Mineral 12. Samouhus, M., Hutcheon, R., dan
Processing, 57_1999, 1-24. Paspaliaris, I. 2011. Microwave
5. Harahsheh, M. A, dkk. 2005. The Reduction Of Copper (II) Oxide and
Influence Of Microwaves On The Malachite Concentrate. Minerals
Leaching Kinetics Of Chalcopyrite. Engineering. 24 903-913.
Minerals Engineering 18 1259 13. Suteja, A. 2007. Bahan Tambang
1268. Indonesia. Jakarta: Gramedia.
6. Harashsheh, M. A., Kingman, S. W. 14. T. Uslu, T. Atalay and A. I.
2003. Microwave-Assisted Leaching Arol.Effect of microwave heating on
A Review. Hydrometallurgy 73 magnetic separation of
189 203. pyrite.Colloids and Surfaces A:
7. Krishnan, Hari, D.B Mohanty dan K.D Physicochem. Eng. Aspects 225
Sharma.2007. The Effect of (2003) 161_/167.
Microwave Irradiations on the
Leaching of Zinc from Bulk Sulphide