Anda di halaman 1dari 24

Logam Mg dan Berilium serta Paduannya

MAKALAH

Diajukan untuk memnuhi tugas salah satu mata kuliah Bahan konstruksi Korosi

Oleh
Syafiq Dhia Muafa
NIM 161411030
Yulinda Alhay Nurhafshah
NIM 161411032

PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK KIMIA


JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Sejarah

Nama magnesium berasal dari kata Yunani untuk sebuah distrik di Thessaly yang disebut
Magnesia. Ini terkait dengan magnetit dan mangan, yang juga berasal dari daerah ini, dan
membutuhkan diferensiasi sebagai zat terpisah. Lihat mangan untuk sejarah ini.

Pada tahun 1618, seorang petani di Epsom di Inggris berusaha memberikan air dari sumur di
sana. Sapi-sapi tersebut menolak untuk minum karena rasanya pahit, namun petani tersebut
menyadari bahwa air tersebut tampaknya dapat menyembuhkan goresan dan ruam. Zat ini
menjadi dikenal sebagai garam Epsom dan ketenarannya menyebar. Garam tersebut akhirnya
dikenal sebagai magnesium sulfat terhidrasi, MgSO47H2O.

Logam itu sendiri pertama kali diisolasi oleh Sir Humphry Davy di Inggris pada tahun 1808.
Dia menggunakan elektrolisis pada campuran magnesia dan merkuri oksida. Antoine Bussy
membuatnya dalam bentuk yang koheren pada tahun 1831. Nama yang diusulkan pertama kali
oleh Davy adalah magnium, namun nama yang digunakan sekarang adalah magnesium.

1.2. Tujuan
1. Untuk mengetahui sifat fisika dan kimia dari logam magnesium
2. Untuk mengatahui proses pembuatan logam magnesium
3. Untuk mengetahui magnesium dengan paduannnya
4. Untuk mengetahui penggunaan magnesium di Industri
5. Untuk mengetahui tingkat bahaya bagi kehidupan dan pencemaran lingkungan

1.3. Landasan Teori

Magnesium adalah logam yang agak kuat, putih keperakan, ringan (satu pertiga lebih
ringan daripada aluminium) dan akan menjadi kusam sekiranya didedahkan pada udara,
walaupun berlainan daripada logam alkali, penyimpanan dalam persekitaran yang bebas oksigen
tidaklah diperlukan. Dalam bentuk serbuk, logam ini terbakar apabila didedahkan kepada
kelembapan dan terbakar dengan nyala putih. Ia amat sukar untuk terbakar secara pukal,
sebaliknya mudah untuk menyala jika dipotong menjadi jalur nipis. Apabila ia terbakar, amatlah
sukar untuk mematikan pembakaran, kerana ia boleh terbakar bersama nitrogen {membentuk
magnesium nitrida), dan karbon dioksida (membentuk magnesium oksida, dan karbon). Apabila
pita logam magnesium dibakar dan seterusnya direndam dalam air, ia akan meneruskan
pembakaran sehingga pita magnesium habis terbakar. Magnesium, ketika dibakar dalam udara,
menghasilkan cahaya putih yang terang. Ini digunakan pada zaman awal fotografi di mana
serbuk magnesium digunakan sebagai sumber pencahayaan (serbuk kilat). Kemudiannya, pita
magnesium digunakan dalam mentol denyar yang dinyala secara elektrik. Serbuk magnesium
masih digunakan dalam pembuatan mercun dan nyala marin apabila cahaya putih terang
diperlukan.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Sifat Fisika Magnesium


2.2. Sifat Kimia Magnesium

Sifat kimia :

a. Magnesium oksida merupakan oksida basa sederhana.


b. Reaksi dengan Hidrogen: tidak bereaksi
c. Reaksi dengan Air :
Magnesium bereaksi dengan air dapat berubah menjadi basa secara perlahan dan
gas hidrogen akan dibebaskan sesuai reaksi:
Mg(s) + 2H2O Mg(OH)2 +H2
d. Reaksi dengan Udara

Logam magnesium terbakar di udara sesuai dengan reaksi:


2Mg(s) + O2 MgO(s)
3Mg(s) + N2 Mn3N2(s)

e. Reaksi dengan Halogen


Magnesium bereaksi dengan halogen membentuk magnesium (II) halida, reaksi:
Mg(s) + Cl2 MgCl2
Mg(s) + Br2 MgBr2
Mg(s) + I2 MgI2
Mg(s) + F2 MgF2

f. Reaksi dengan Asam


Logam magnesium bereaksi dengan asam-asam encer secara cepat menghasilkan
gas hidrogen sesuai reaksi:
Mg(s) + H2SO4 Mg2+(aq) + SO42-(aq) + H2(g)

2.3. Mekanik Magnesium

Rapat massa magnesium adalah 1,738 gram/cm3. Magnesium murni memiliki


kekuatan tarik sebesar 110 N/mm2 dalam bentuk hasil pengecoran (Casting).
2.4. Sumber Magnesium di Alam

Magnesium tidak ditemukan di alam dalam unsure bebas tetapi dalam bentuk
senyawa. Senyawa-senyawa magnesium telah lama diketahui. Black telah mengenal
magnesium sebagai elemen di tahun 1755. Davy berhasil mengisolasikannya di tahun
1808 dan Busy mempersiapkannya dalam bentuk yang koheren di tahun 1831.
Magnesium merupakan elemen terbanyak kedelepan di kerak bumi. Ia tidak muncul
tersendiri, tapi selalu ditemukan dalam jumlah deposit yang banyak dalam bentuk
magnesite, dolomite dan mineral-mineral lainnya. Magnesium juga terdapat dalam air
laut sekitar 3,7 % dan dalam sayuran bayam. Laut merupakan larutan dari berbagai
unsur termasuk berbagai macam garam mineral, misalnya: Calcium, Magnesium,
Sodium, Potasium, Bikarbonat, Chlorida, Sulfat, dan Bromida.ir sangat banyak
menghasilkan magnesium, tetapi kandungannya berubah-ubah mengikut bekalan air.
Air laut mengandungi lebih banyak magnesium dibanding dengan air biasa

a. Magnesit

Magnesium merupakan logam yang teringan, dengan berat jenisnya 1,74, cukup
kuat dan dalam bentuk alloy, tahan terhadap korosi di udara tetapi tidak tahan terhadap
air laut, serta mudah terbakar. Jumlah mineral yang mengandung magnesium tercatat
sebanyak 244 buah. Magnesit dapat ditemukan dalam mineral sekunder dan biasanya
berasosiasi dengan batuan sedimen atau batuan metamorfik, berasal dari endapan marin,
kecuali brukit. Magnesit ditemukan didalam batuan serpentin. Mineral-mineral lain
yang sering ditemukan bersama magnesium adalah talk, limonit, opal, dan kalsit.

Magnesit umumnya jarang ditemukan dalam bentuk mineral, tetapi secara utuh
terdapat pada larutan padat siderit (FeCO3) bersama-sama Mn dan Ca yang dapat
menggantikan unsur Mg.

Magenesit sering digunakan untuk bahan refraktori, industri semen sorel, bahan
isolasi, pertanian, peternakan, industri karet, dll. Mineral magnesit keterdapatannya
berasosiasi dengan batuan ubahan, sehingga cadangan magnesit akan mengikuti pola
cadangan bahan ubahan tersebut. Batuan atau mineral yang mengandung mangnesit
adalah dolomit (Ca Mg(CO3)2, magnesit zedin (Mg CO3), epsonil (Mg So4) 7 H2O,
dan brukit (Mg (OH)2.
Batuan dan mineral tersebut dapat ditemukan di DI. Aceh, Sumatera Utara,
Sumatera Barat, Jawa Tengah , Jawa Timur, Sulawesi Tengah, Maluku, Irian Jaya.

b. Dolomit

Dolomit (CaCO3.MgCO3) termasuk rumpun mineral karbonat Dolomit di alam jarang


yang murni, karena umumnya mineral ini selalu terdapat bersama-sama dengan batu gamping,
kwarsa, rijang, pirit dan lempung. Dalam mineral dolomit terdapat juga pengotor, terutama ion
besi.

Dolomit berwarna putih keabu-abuan atau kebiru-biruan dengan kekerasan lebih lunak
dari batugamping, yaitu berkisar antara 3,50 4,00, bersifat pejal, berat jenis antara 2,80 2,90,
berbutir halus hingga kasar dan mempunyai sifat mudah menyerap air serta mudah dihancurkan.
Klasifikasi dolomit dalam perdagangan mineral industri didasarkan atas kandungan unsur
magnesium, Mg (kimia), mineral dolomit (mineralogi) dan unsur kalsium (Ca) dan magnesium
(Mg). Kandungan unsur magnesium ini menentukan nama dolomit tersebut. Misalnya,
batugamping mengandung 10 % MgCO3 disebut batugamping dolomitan, sedangkan bila
mengandung 19 % MgCO3 disebut dolomit

Penggunaan dolomit dalam industri tidak seluas penggunaan batugamping dan magnesit.
Kadang-kadang penggunaan dolomit ini sejalan atau sama dengan penggunaan batugamping
atau magnesit untuk suatu industri tertentu. Akan tetapi, biasanya dolomit lebih disukai karena
banyak terdapat di alam.

Madiapoera, T (1990) menyatakan bahwa penyebaran dolomit yang cukup besar terdapat
di Propinsi Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Madura dan Papua.
Di beberapa daerah sebenarnya terdapat juga potensi dolomit, namun jumlahnya relatif jauh
lebih kecil dan hanya berupa lensa-lensa pada endapan batu gamping.
2.5. Proses pembuatan

Pembuatan logam magnesium dari air laut telah dikembangkan oleh berbagai industri
kimia. Oleh karena garam-garam alkali tanah menghasilkan nyala beraneka warna, sering
dipakai sebagai bahan untuk membuat kembang api. Rumah tiram yang banyak terdapat di laut
mengandung kalsium karbonat sebagai sumber kalsium.
Jika rumah tiram dipanaskan, CaCO3 terurai membentuk oksida:


CaCO3(s) CaO(s) + CO2(g)

Penambahan CaO ke dalam air laut dapat mengendapkan magnesium menjadi hidroksidanya :

Mg2+(aq) + CaO(s) + H2O(l) Mg(OH)2(s) + Ca2+(aq)

Selanjutnya, Mg(OH)2 disaring dan diolah dengan asam klorida menjadi magnesium klorida.

Mg(OH)2(s) + 2HCl(aq) MgCl2(aq) + 2H2O(l)

Setelah kering, garam MgCl2 dilelehkan dan dielektrolisis:

Elektrolisis 1.700
MgCl2(l) Mg(l) + Cl2(g)

Magnesium dapat juga diperoleh dari penguraian magnesit dan dolomit membentuk MgO.
Kemudian, direduksi dengan ferosilikon (paduan besi dan silikon).

Logam magnesium banyak digunakan sebagai paduan dengan aluminium, bertujuan untuk
meningkatkan kekerasan dan daya tahan terhadap korosi. Oleh karena massa jenis paduan Mg
Al ringan maka paduan tersebut sering digunakan untuk membuat kerangka pesawat terbang
atau beberapa bagian kendaraan.

Sejumlah kecil magnesium digunakan sebagai reduktor untuk membuat logam lain, seperti
berilium dan uranium. Lampu blitz pada kamera analog menggunakan kawat magnesium berisi
gas oksigen menghasilkan kilat cahaya putih ketika logam tersebut terbakar.

2Mg(s) + O2(g) 2MgO(s) + Cahaya

Kalsium dibuat melalui elektrolisis lelehan CaCl2, juga dapat dibuat melalui reduksi CaO oleh
aluminium dalam udara vakum. Kalsium yang dihasilkan dalam bentuk uap sehingga dapat
dipisahkan.
1.200
3CaO(s) + 2Al(l) Mg(l) + Cl2(g)
2.6. Logam Paduan

Magnesium (Mg) adalah logam teknik ringan yang ada, dan memiliki karakteristik
meredam getaran yang baik. Paduan ini digunakan dalam aplikasi struktural dan non-struktural
dimana berat sangat diutamakan. Magnesium juga merupakan unsur paduan dalam berbagai
jenis logam nonferro.
Paduan magnesium khusus digunakan di dalam pesawat terbang dan komponen rudal,
peralatan penanganan material, perkakas listrik portabel, tangga, koper, sepeda, barang
olahraga, dan komponen ringan umum. Paduan ini tersedia sebagai produk cor/tuang (seperti
bingkai kamera) atau sebagai produk tempa (seperti kontruksi dan bentuk balok/batangan, benda
tempa, dan gulungan dan lembar plat). Paduan magnesium juga digunakan dalam percetakan
dan mesin tekstil untuk meminimalkan gaya inersia dalam komponen berkecepatan tinggi.
Karena tidak cukup kuat dalam bentuk yang murni, magnesium dipaduankan dengan
berbagai elemen untuk mendapatkan sifat khusus tertentu, terutama kekuatan untuk rasio berat
yang tinggi. Berbagai paduan magnesium memiliki pengecoran, pembentukan, dan karakteristik
permesinan yang baik. Karena magnesium mengoksidasi dengan cepat (pyrophpric), ada
resiko/bahaya kebakaran, dan tindakan pencegahan yang harus diambil ketika proses
permesinan, grindling, atau pengecoran pasir magnesium. Meskipun demikian produk yang
terbuat dari magnesium dan paduannnya tidak menimbulkan bahaya kebakaran selama
penggunaannya normal.
Sifat-sifat mekanik magnesium terutama memiliki kekuatan tarik yang sangat
rendah.Oleh karena itu magnesium murni tidak dibuat dalam teknik.Paduan magnesium
memiliki sifat-sifat mekanik yang lebih baik serta banyak digunakan Unsur-unsur paduan dasar
magnesium adalah aluminium, seng dan mangan.
Penambahan Al diatas 11%, meningkatkan kekerasan, kuat tarik dan fluidity
(keenceran) Penambahan seng meningkatkan ductility (perpanjangan relative) dan castability
(mampu tuang).Penambahan 0,1 0,5 % meningkatkan ketahanan korosi.Penambahan sedikit
cerium, zirconium dan baryllium dapat membuat struktur butir yang halus dan meningkatkan
ductility dan tahan oksidasi pada peningkatan suhu.
keseimbangan paduan antara Magnesium-Aluminium dan Magnesium- Zincum,
mengindikasikan bahwa larutan padat dari Magnesium-Aluminium maupun Magnesium Zincum
dapat meningkat sesuai dengan peningkatan Temperaturnya dimana masing-masing berada pada
kadar yang sesuai sehingga dapat strengthening-heat treatment melalui metoda pengendapan.
Hanya sedikit kadar rare metal (logam langka) dapat memberikan pengaruh yang sama
kecuali pada Silver yang sedikit membantu termasuk pada berbagai jenis logam paduan lain
melalui ageing.

2.7. Penggunaan Magnesium di Industri


Senyawa magnesium digunakan sebagai bahan tahan api dalam tungku peleburan untuk
memproduksi logam ( besi dan baja), kaca dan semen. Dengan kepadatan hanya dua pertiga dari
alumunium, magnesium memiliki banyak kegunaan sebagai pembuat struktur ringan seperti
dalam pesawat dan kontruksi rudal. Kegunaan lain magnesium meliputi untuk membuang sulfur
dari besi dan baja, membuat sulfur dari besi dan baja, membuat plat photoengraved dalam
industri percetakan.
Senyawa Magnesium digunakan dalam Obat Maag

Lambung mempunyai sifat yang sangat asam. Sifat ini mempunyai potensi untuk merusak
dinding lambung. Untungnya, dinding lambung dilindungi oleh lapisan yang mencegah asam
lambung berkontak langsung dengannya. Pada beberapa keadaan, lapisan pelindung tersebut
dapat mengalami kerusakan. Beberapa diantaranya adalah penggunaan pereda nyeri NSAID
(non steroid anti inflammatory drugs seperti ibuprofen, asam mefenamat, piroksikam) dalam
jangka waktu lama, infeksi bakteri Helicobacter pylori, dan ditambah pola makan yang tidak
sehat dan tidak teratur.
Antasida, yang merupakan kombinasi aluminium hidroksida dan magnesium hidroksida, bekerja
menetralkan asam lambung dan menginaktifkan pepsin, sehingga rasa nyeri ulu hati akibat
iritasi oleh asam lambung dan pepsin berkurang. Di samping itu, efek laksatif dari magnesium
hidroksida akan mengurangi gelembung-gelembung gas, yakni efek konstipasi dari aluminium
hidroksida, dalam saluran cerna yang menyebabkan rasa kembung berkurang.
Saat diminum, obat akan segera bereaksi dengan asam yang ada di lambung, sehingga
terbentuk senyawa yang relatif netral.
2HCl(aq) + Mg(OH)2(s) MgCl2(aq) + H2O(l) + CO2(g)
Asam + basa netral sendawa
Magnesuim oksida lebih efektif mengikat asam karena tidak diserap sehingga tidak
menyebabkan alkalosis. Magnesium trisilikat adalah antasida non-sistemik, yang bekerja lebih
lambat dan di dalam lambung akan melepaskan silisium oksida yang akan melapisi selaput
lendir lambung dengan lapisan pelindung. Dengan demikian, iritasi lambung akan segera
berhenti dan keluhan nyeri juga akan hilang. Gas karbondioksida yang dihasilkan dari reaksi
tersebut dapat menyebabkan tekanan gas di dalam lambung meningkat, sehingga dikeluarkan
dengan bersendawa.
Antasida biasanya terdiri dari kombinasi antara aluminium hidroksida dan magnesium
hidroksida yang bekerja menetralkan asamlambung dan menginaktifkan pepsin, sehingga rasa
nyeri ulu hati akibat iritasi oleh asam lambung dan pepsin berkurang.

Di dalam elektronika Magnesium banyak digunakan untuk pabrikasi telepon genggam,


komputer jinjing dan komputer tablet kamera, dan komponen elektronika lainnya karena
bobotnya yang ringan serta sifat mekanik dan elektriknya yang bagus.

2.8. Tingkat bahaya bagi kehidupan dan pencernaan lingkungan

Bahaya bagi kehidupan :


a. Menghirup debu atau asap mengandung magnesium dapat mengiritasi saluran
pernafasan dan dapat menyebabkan demam fume logam. Gejala dapat termasuk
batuk, sakit dada, demam, dan leukositosis.
b. Apabila tertelandapat menyebabkan sakit perut dan diare.
c. Molten magnesium dapat menyebabkan luka bakar kulit serius.
d. Konsentrasi tinggi dari debu dapat menyebabkan iritasi mekanis.
e. Melihat api magnesium dapat menyebabkan cedera mata.

Bahaya bagi Lingkungan :


a. Magnesium yang terdapat pada pupuk anorganik dapat mencemari tanah dan
menurunkan tinngkat kesuburan tanah apaila penggunaanya berlebihan.
b. Polusi yang mengandung magnesium dapat meyebabkan polusi udara
c. Kandungan ion Mg dalam air dapat menyebabkan air bersifat sadah.

2.9. Mengatasi Dampak penggunaan magnesium

1. Simpan dalam wadah yang tertutup rapat.


2. Simpan di tempat yang kering dan berventilasi.
3. Hindari tempat penyimpanan yang lembab
4. Jauhkan dari oksidasi, klorin, bromin, yodium, asam,dan semua sumber api.
BAB III
SIMPULAN

Magnesium adalah logam yang kuat, putih keperakan, ringan (satu pertiga lebih
ringan daripada aluminium) dan akan menjadi kusam jika dibiarkan pada udara. Dalam
bentuk serbuk, logam ini sangat reaktif dan bisa terbakar dengan nyala putih apabila
udaranya lembab. Apabila pita logam magnesium dibakar lalu direndam dalam air,
maka akan tetap terbakar hingga pita magnesiumnya habis. Magnesium, ketika dibakar
dalam udara, menghasilkan cahaya putih yang terang. Ini digunakan pada zaman awal
fotografi sebagai sumber pencahayaan (serbuk kilat). Rapat massa magnesium adalah
1,738 gram/cm3. Massa atom relatimya adalah 24, dan nomor atomnya 12. Magnesium
meleleh pada suhu 111C

Keberadaan magnesium di alam tidak berada dalam keadaan bebas melainkan


ditemukan dalam mineral seperti dolomin, magnesit zedin, epsonil dan brukit
Pembuatan logam magnesium dapat dilakukan dengan elektrolisis leburan garam
magnesium. Pemanfaatan magnesium, terutama magnesium oksida digunakan sebagai
bahan refraktori untuk menghasilkan besi, kaca, dan semen. Dalam bentuk logam,
kegunaan utama unsur ini adalah sebagai bahan tambah logam dalam aluminium.
Logam Mg dan Berilium serta Paduannya

MAKALAH

Diajukan untuk memnuhi tugas salah satu mata kuliah Bahan konstruksi Korosi

Oleh
Syafiq Dhia Muafa
NIM 161411030
Yulinda Alhay Nurhafshah
NIM 161411032

PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK KIMIA


JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
BAB I
PENDAHULUAN

Berilium adalah unsur kimia yang mempunyai simbol Be dan nomor atom
4. Unsur ini beracun, bervalensi 2, berwarna abu-abu baja, kukuh, ringan tetapi
mudah pecah. Berilium adalah logam alkali tanah, yang kegunaan utamanya
adalah sebagai bahan penguat dalam aloy (khususnya, tembaga berilium).

1.1. SEJARAH
Penemuan berilium terjadi pada tahun 1798 secara tidak sengaja oleh
seorang mineralogy. Mineralogy bernama R.J. Hauy meneliti kemiripan sifat
pada struktur luar kristalin, kekerasan, dan massa jenis (kerapatan) beril dari
Limoges dan emerald dari Peru. L.-N. Vauquelin menyarankan kepada R.J. Hauy
bahwa seharusnya R.J. Hauy menganalisa batuan tersebut secara kimia.
Hasilnya, Vauquelin menunjukkan bahwa kedua mineral tersebut tidak hanya
mengandung alumina dan silica yang sebelumnya sudah diketahui, tetapi juga
mengandung logam alkali tanah baru yaitu berilia. Berilia tersebut menyerupai
alumina tetapi tidak mengandung aluminium, namun tidak larut dalam KOH
berlebih (Greenwood N.N and Earnshaw A , 1997).
Logam berilium pertama kali diisolasi oleh F. Wohler pada tahun 1828, dia
mengusulkan member nama mineral tersebut dengan nama beryllus (Latin).
Pada tahun yang sama logam ini juga diisolasi oleh A.-B. Bussy menggunakan
metode yang sama yakni reduksi BeCl2 menggunakan logam K. Preparasi
elektrolitik pertama kali ditemukan oleh P. Lebeau pada tahun 1898 dan
pertama kali proses ini diperkenalkan pada elektrolisis campuran BeF2 and BaF2
oleh A. Stock dan H. Goldschmidt pada tahun 1932(Greenwood N.N
and Earnshaw A , 1997).
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. SIFAT FISIK DAN KIMIA


a. SIFAT FISIKA
Berilium adalah unsur kimia yang mempunyai simbol Be. Unsur ini memiliki
nomor atom 4 dan memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
bervalensi 2
berwarna abu-abu
baja kukuh
ringan tetapi mudah pecah

Sifat Fisika

Nomor atom 4
Konfigurasi elektron [He] 2s2
Titik cair, K 1560
Titik didih, K 3243
Rapatan (densitas), gr/cm3 1,65
Energi ionisasi I, kJ/mol 400
Energi ionisasi II, kJ/mol 1757
Elektronegatifitas 1,57
Potensial reduksi standar -1,70
Jari-jari atom, A 1,12
Kapasitas panas, J/gK 1,825
Potensial ionisasi, volt 9,322
konduktivitas kalor, W/mK 200
Entalpi pembentukan, kJ/mol 11,71
Entalpi penguapan, kJ/mol 297
b. SIFAT KIMIA
a. Reaksi dengan air:
Tidak bereaksi
b. Reaksi dengan udara
Menghasilkan BeO dan Be3N2 jika dipanaskan
c. Reaksi dengan Hidrogen
tidak bereaksi
d. Reaksi dengan klor
Be2+ + Cl2 (dipanaskan) BeCl2 (garam)
e. Oksida bersifat amfoter

2.2. PROSES PEMBUATAN BERILIUM


Berilium dijumpai dalam 30 jenis garam galian berbeda, diantaranya,
yang paling penting adalah bertrandit, beril, krisoberil, dan fenasit. Jenis batu
permata beril berharga akuamarin dan jamrud. Kebanyakan penghasilan logam
ini diselesaikan dengan mengurangkan (kimia) berilium fluorida dengan logam
magnesium. Logam berilium tidak mudah sebelum tahun 1957.
Berilium sangat bermanfaat untuk menunjang kehidupan manusia. Namun,
keberadaan berilium dialam tidak dapat ditemukan dalam bentuk murninya.
Berilium tersebut ditemukan dialam dalam bentuk bersenyawa sehingga untuk
mendapatkannya perlu dilakukan isolasi. Isolasi berilium dapat dilakukan dengan
2 metode (Indri M.N. 2009):
a. Metode Reduksi
Pada metode ini diperlukan berilium dalam bentuk BeF2 yang dapat
diperoleh dengan cara memanaskan beryl dengan Na2SiF6 pada suhu 700-750oC.
Setelah itu dilakukan leaching (ekstraksi cair-padat) terhadap flour dengan air
kemudian dilakukan presipitasi (pengendapan) dengan Ba(OH)2 pada PH 12
(Greenwood N.N and Earnshaw A , 1997).
Reaksi yang terjadi adalah (Indri M.N. 2009):
BeF2 + Mg --> MgF2 + Be

b. Metode Elektrolisis
Untuk mendapatkan berilium juga dapat dilakukan dengan cara elektrolisis
dari lelehan BeCl2 yang telah ditambah NaCl. Karena BeCl2 tidak dapat
mengahantarkan listrik dengan baik, sehingga ditambahkan NaCl. BeCl2 tidak
dapat menghantarkan listrik karena BeCl2 bukan merupakan larutan elektrolit.
Reaksi yang terjadi adalah (Indri M.N. 2009):
Katoda : Be2+ + 2e- Be
Anode : 2Cl- Cl2 + 2e-

2.3. ALLOY BERILIUM


Tembaga berilium mempunyai manfaat sebagai berikut :
- Alloy tembaga-berilium digunakan dalam industri angkasa-antariksa dan
pertahanan sebagai bahan penstrukturan ringan dalam pesawat berkecepatan
tinggi, peluru berpandu, kapal terbang dan satelit komunikasi.
- Aloy tembaga-berilium digunakan dalam berbagai kegunaan karena
konduktivitas listrik dan konduktivitas panas, kekuatan tinggi dan kekerasan,
sifat yang nonmagnetik, dan juga tahan karat serta tahan fatig (logam).
Kegunaan ini termasuk pembuatan: mold, elektroda pengelasan bintik, pegas,
peralatan elektronik tanpa bunga api dan penyambung listrik.
- Campuran antara Cu dan Be di pakai sebagai bahan pembuatan pegas
dan sambungan listrik.

2.4. PENGGUNAAN DI INDUSTRI


Berilium digunakan sebagai agen aloy di dalam pembuatan tembaga
berilium. (Be dapat menyerap panas yang banyak). Aloy tembaga-berilium
digunakan dalam berbagai kegunaan karena konduktivitas listrik dan
konduktivitas panas, kekuatan tinggi dan kekerasan, sifat yang nonmagnetik, dan
juga tahan karat serta tahan fatig (logam). Kegunaan-kegunaan ini termasuk
pembuatan: mold, elektrode pengelasan bintik, pegas, peralatan elektronik
tanpa bunga api dan penyambung listrik.
Karena ketegaran, ringan, dan kestabilan dimensi pada jangkauan suhu
yang lebar, Alloy tembaga-berilium digunakan dalam industri angkasa-antariksa
dan pertahanan sebagai bahan penstrukturan ringan dalam pesawat
berkecepatan tinggi, peluru berpandu, kapal terbang dan satelit komunikasi.
Kepingan tipis berilium digunakan bersama pemindaian sinar-X untuk
menepis cahaya tampak dan memperbolehkan hanya sinaran X yang terdeteksi.
Dalam bidang litografi sinar X, berilium digunakan untuk pembuatan litar
bersepadu mikroskopik. Karena penyerapan panas neutron yang rendah,
industri tenaga nuklir menggunakan logam ini dalam reaktor nuklir sebagai
pemantul neutron dan moderator.
Berilium digunakan dalam pembuatan giroskop, berbagai alat komputer,
pegas jam tangan dan peralatan yang memerlukan keringanan, ketegaran dan
kestabilan dimensi. Berilium oksida sangat berguna dalam berbagai kegunaan
yang memerlukan konduktor panas yang baik, dan kekuatan serta kekerasan
yang tinggi, dan juga titik lebur yang tinggi, seterusnya bertindak sebagai
perintang listrik. Campuran berilium pernah pada satu ketika dahulu digunakan
dalam lampu floresen, tetapi penggunaan tersebut tak dilanjutkan lagi karena
pekerja yang terpapar terancam bahaya beriliosis.
2.5. TINGKAT BAHAYA BAGI KEHIDUPAN DAN LINGKUNGAN
a. Kehidupan
Sehubungan dengan keberadaan berilium dialam, berilium juga memiliki
dampak negative terutama dari segi kesehatan. Pada setiap individu rentan
mengalami efek akibat berilium yang menyebabkan penyakit paru-paru yang
disebut penyakit berilium kronis (CBD). Penyakit ini akan melemahkan kondisi
individu yang menderitanya dan tidak dapat disembuhkan serta sering pula
berakibat fatal. Dengan meluasnya penggunaan berilium, efek negatif ini sangat
memerlukan pemahaman yang lebih baik tentang sifat-sifat kimia berilium pada
kondisi-kondisi biologis (Soetrisno, 2008).
Diduga bahwa respon kekebalan terhadap berilium terpicu ketika unsur
yang dihirup tanpa sadar dideteksi oleh sel-sel penampak antigen (APC). Spesies
berilium yang tidak diketahui berfungsi sebagai antigen yang terikat ke molekul
HLA (antigen leukosit manusia) pada permukaan APC. Antigen berilium
selanjutnya dibawa ke sel T (sel darah putih dengan peranan utama dalam
respon kekebalan). Penelitian di Los Alamos menghasilkan gambaran yang
lengkap dari spesiasi berilium pada kondisi-kondisi biologis, termasuk
interaksinya dengan protein dan konsekuensi imunologi yang ditimbulkan
(Soetrisno, 2008).
Melalui penelitian beberapa kompleks molekul kecil dari berilium,
ditemukan bahwa berilium memiliki kecenderungan tinggi untuk menggantikan
atom-atom hidrogen pada ikatan hidrogen yang kuat. Ikatan-ikatan ini, yang
sering terbentuk antara asam-asam amino yang mengandung gugus karboksilat
dan alkohol, membantu memberikan kerangka-dasar yang mendukung struktur
dan fungsi protein. Dengan memperluas model ini ke sistem biologis yang nyata,
terlihat bahwa berilium menggantikan keseluruhan atom ikatan hidrogen kuat
(12 atom) pada transferrin. Transferrin merupakan sebuah protein transport zat
besi yang ditemukan dalam plasma darah. Ini merupakan sebuah jalur potensial
bagi berilium untuk memasuki sel dengan reseptor-reseptor transferrin.
Penelitian-penelitian ini membuka paradigma baru untuk pengikatan berilium
dalam sistem biologis yang sebenarnya (Soetrisno, 2008).
Terkait dengan kecenderungannya untuk menggantikan atom-atom
dalam ikatan hidrogen, berilium diketahui membentuk kelompok-kelompok
polimetalik dengan gugus-gugus karboksilat. Sehingga telah diduga bahwa
berilium juga akan membentuk kelompok-kelompok pada protein yang memiliki
banyak residu karboksilat di sekitarnya. Sebuah temuan yang menarik adalah
bahwa molekul HLA dari pasien CBD mengandung jumlah residu karboksilat yang
lebih besar dibanding molekul HLA dari orang yang tidak menderita CBD
(Soetrisno, 2008).
Selain dapat mengakibatkan penyakit berilium kronis (CBD), berilium juga
dapat menyebabkan penyakit beryliosis, yaitu suatu peradangan paru-paru yang
terjadi akibat menghirup debu atau asap yang mengandung berilium. Dulu
berillium biasa digali dan disuling untuk digunakan dalam industri elektronik dan
kimia dan dalam pembuatan bola lampu pijar.Sekarang berillium terutama
digunakan untuk industri pesawat ruang angkasa. Selain pekerja industri
tersebut, orang-orang yang tinggal di sekitar tempat penyulingan juga bisa
terkena beriliosis.
Pemaparan berilium terutama terjadi melalui penghirupan asap atau
debu berilium dan kontak langsung melalui kulit yang terluka. Menghirup
berilium (Be) bisa menyebabkan 2 gejala paru-paru, yaitu pneumonitis kimia akut
dan penyakit paru granulomatosa yang disebut penyakit berilium kronis atau
beriliosis.
Pada penyakit berilium akut, logam ini bertindak sebagai iritan kimia
langsung, yang menyebabkan suatu reaksi peradangan non-spesifik.Dengan
semakin meningkatnya higienis dalam bidang industri, pada saat ini penyakit
berilium akut sudah menghilang. Beriliosis masih ditemukan di industri
pengolahan berilium, dimana para pekerjanya terpapar oleh asap atau debu
berilium.
Beriliosis berbeda dari penyakit akibat pekerjaan lainnya dimana masalah
paru-paru hanya timbul pada orang yang sensitif terhadap berillium, yaitu
sekitar 2% dari mereka yang kontak dengan berillium.Penyakit ini dapat muncul
bahkan pada mereka yang terpapar berillium dalam waktu yang singkat dan
gejalanya baru timbul setelah 10-20 tahun.

b. LINGKUNGAN
Berilium memasuki udara, air, dan tanah akibat dari proses alami dan
aktivitas manusia. Berilium terjadi secara alami dalam jumlah kecil. Manusia
menambahkan konsentrasi berilium melalui produksi logam dan pembakaran
batu bara serta minyak bumi. Berilium tidak akan terakumulasi dalam tubuh
ikan. Namun, beberapa jenis buah-buahan dan sayuran seperti kacang merah
dan pir mungkin mengakumulasi berilium dalam tingkat signifikan.
Hewan yang memakan tumbuhan tersebut akan mengalami peningkatan
berilium pula. Namun untungnya, kebanyakan hewan segera mengeluarkan
berilium melalui urin dan feses. Tes laboratorium menunjukkan bahwa berilium
mungkin menyebabkan kanker dan perubahan DNA pada hewan meskipun
sejauh ini tidak ada bukti lapangan yang mendukung temuan ini.
BAB III
SIMPULAN

Keberadaan berilium dialam tidak dapat ditemukan sebagai unsur


murninya, namun keberadaannya dalam bentuk bersenyawa. Hal itu akibat dari
kereaktifan berilium. Keberadaan berilium di alam dapat ditemukan sebagai
beryl (Be3Al2Si6O18). Oleh karena itu, untuk mendapatkan berilium harus
dilakukan isolasi.
Berilium dapat diisolasi menggunakan 2 metode.
Metode pertama yaitu metode reduksi dimana pada metode ini digunakan BeF2
dan logam Mg sehingga terjadi reaksi:
BeF2 + Mg MgF2 + Be
Metode kedua yaitu metode elektrolisis yaitu pada metode ini
digunakan lelehan BeCl2 yang ditambah dengan NaCl sehingga terjadi reaksi:
Katoda : Be2+ + 2e Be
Anoda : 2Cl Cl2 + 2e
Berilium memiliki banyak manfaat dalam kehidupan diantaranya adalah
sebagai bahan pembuatan alloy tembaga-berilium. Disamping memiliki banyak
manfaat, berilium juga memiliki efek samping bagi kesehatan sehingga perlu
adanya penanganan khusus.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2013. Pembuatan dan kegunaan logam magnesium, kalium, berilim dan barium.
http://www.nafiun.com/2013/07/pembuatan-dan-kegunaan-logam-magnesium-kalsium-
berilium-barium.html." [20 September 2017]
Ghanie. 2011. Magneium dan Paduannya.
http://bilangapax.blogspot.co.id/2011/02/magnesium-dan paduannya.html.
[20 September 2017]
Anonim. Magnesium . http://ms.wikipedia.org/wiki/Magnesium.
[20 September 2017]
Putra Marsuki Achmat.2010. Pembuatan dan kegunaan logam magnesium, kalium,
berilim dan barium. https://www.scribd.com/doc/293999170/Bahan-
MakalahMAGNESIUM#
[ 20 September 2017]
Cakra & obie .2017. Logam Magnesium & Paduannya
https://www.scribd.com/doc/293999170/Bahan-MakalahMAGNESIUM#
[ 20 September 2017]
Ayyubi. Shalahudin 2014. Kegunaan MG, Ca, dan Ba dalam bidang
Industrihttps://www.academia.edu/7226332/Kegunaan_MG_Ca_dan_Ba_dalam_bid
ng_Industri [27 September 2017]

Greenwood, N.N. and Earnshaw A, 1997. Chemistry of thr Elements Second Edition. School of
Chemistry University of Leeds, Inggris [ 24 September 2017]
Indri M.N, 2009. Proses Ekstraksi Alkali Tanah.
http://mychemische.blogspot.com/2009/11/proses-ekstraksi-logam-alkali-tanah.html
[ 24 September 2017]
Muhsin, Yulianto. 2006. Berilium. http://www.chem-is-try.org/tabel periodik/berilium/
[24 September 2017]
Soetrisno, 2008. Berilium: Kawan atau Lawan? http://www.chem-is
try.org/artikel_kimia/kimia_anorganik/berilium-kawan-atau-lawan/ [ 24 September
2017]

Anda mungkin juga menyukai