( MAGNESIUM)
OLEH :
1. DWI ANGGA N. 073194032
2. HENNY YULIYANTI 073194033
3. IKA NURUL AINI 073194040
4. ANDRIYANTI D.U 073194041
PENDIDIKAN KIMIA 2007 A
Gambar1. Magnesium
Nomor atom : 12
Bobot atom : 24,31
Isotopnya ada 6 dengan waktu paruh terlama hanya 0,891 hari, yang
dimiliki oleh Mg-28 (pemancar β- dengan energi 0,459 MeV dan γ
dengan energi 0,032 dan 1,35 MeV) , Mg- 24 (78,7%), Mg-25(10,11%)
dan Mg-26(11,29%)
Radius Atom: 1.6 Å
Volume Atom: 14 cm3/mol
Berwarna putih perak mengkilap
Mg merupakan logam paling ringan
Titik leleh 6510 C
Titik didih 1.1070 C
Bobot jenis 1,74 g cm-3
Entalpi peleburan 9,0 kJ mol-1+
Entalpi penguapan kJ mol-1
Entalpi ionisasi pertama 740 kJ mol-1
Entalpi ionisasi kedua 1450 kJ mol-1
Jari – jari kovalen 130/pm
Jari – jari ion 65
Potensial elektroda standar – 2,34 V
Daya hantar molar 106,1 ohm-1cm2mol-1
Magnesium sangat reaktif, larut dalam air mendidih dan segala asam
Ion Mg2+ tidak berwarna
Sebagai serbuk Mg dapat terbakar dengan mengeluarkan nyala putih
yang menyilaukan
Dijumpai dikerak terutama sebagai garam – garam karbonat, silikat,
klorida dan sulfat
6. Efek Toksikologi
Ion Mg2+ dapat menyebabkan kesadahan air. Air sadah kurang baik
apabila digunakan untuk mencuci dengan menggunakan sabun
(NaC17H35COO). Hal ini disebabkan karena ion Mg 2+ dalam air sadah dapat
mengendapkan sabun sehingga membentuk endapan berminyak yang
terapung dipermukaan air. Dengan demikian, sabun hanya sedikit membuih
dan daya pembersih sabun berkurang.
Walaupun tidak berbahaya, air sadah dapat menimbulkan kerugian,
diantaranya:
1. Kesadahan Air dapat menurunkan efisiensi dari deterjen dan sabun.
2. Kesadahan Air dapat menyebabkan noda pada bahan pecah belah dan
bahan flat.
3. Bila terus menerus digunakan untuk konsumsi sehari – hari dalam waktu
lama, akan menyebabkan mineral – mineral terakumulasi di dalam tubuh
sehingga dapat membahayakan
4. Kesadahan Air dapat menyebabkan bahan linen berubah pucat.
5. Mineral Kesadahan Air dapat menyumbat semburan pembilas dan
saluran air.
6. Residu Kesadahan Air dapat melapisi elemen pemanas dan menurunkan
efisiensi panas.
7. Kesadahan Air dapat menciptakan biuh logam pada kamar mandi shower
dan bathtubs.
Salah satu penyebab pencemaran limbah adalah limbah domestik. Dimana
limbah domestik salah satu diantaranya merupakan kandungan bahan
anorganik yang mencakup karbonat yang terdapat dalam bentuk garam
magnesium.
Daftar Pustaka Manik, Karden. E. S. 2003. Pengelolaan Lingkungan
Hidup. Jakarta: Djambatan
7
Identifikasi (Kualitatif)
.
Identifiasi dapat dilakukan dengan percobaan sebagai berikut:
memotong pita magnesium dengan panjang ± 2cm. Membakar ujungnya diatas
nyala Bunsen,diperhatikan bagaimana nyala pita magnesium tersebut.
gambar 2. Nyala magnesium.
Selanjutnya kedalam 4 tabung reaksi masing-masing diisi dengan ± 1 ml
larutan magnesium klorida 0,1 M, kemudian pada tabung pertama ditmbahkan
larutan NaOH,tabung kedua dengan larutan NH4OH,tabung ketiga lebih dulu
dengan larutan NH4Cl lalu larutan NH4OH dan ke dalam tabung terakhir lebih
dulu NH4OH kemudian larutan NH4Cl. Kemudian dicatat perubahan reaksinya
dan dibandingkan perbedaannya. Kemudian memasukkan seujung sendok
Kristal MgCl2 ke dalam tabung reaksi kering,lalu dipanaskan di atas nyala
Bunsen yang kecil. Campuran magnesium oksida (hasil pembakaran percobaan
1) dengan serbuk gergaji yang telah dibasahi larutan jenuh magnesium klorida,
kemudian aduk dan remas-remas. Lalu masukkan campuran tersebut ke dalam
cetakan kotak korek api dan biarkan supaya menjadi keras.
Uji kering (Uji pipa-tiup) :
Semua senyawa – senyawa magnesium bila dipijarkan di atas arang dengan
adanya natrium karbonat diubah menjadi magnesium oksida putih, yang
berkilau terang ketika panas. Setelah dibasahi dengan satu tetes larutan kobalt
nitrat, dan dipanaskan lagi sampai panas sekali, kita memperolae massa yang
berwarna merah-jambu muda.
Penggunaan oksin sebagai zat pengompleks selektif pada analisis logam
magnesium di dalam metode ekstraksi Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mencoba membuat reaksi antara oksin dengan ion logam) Mg(II) dari tidak
selektif menjadi selektif, dengan cara pengaturan pH serta penambahan zat
penopeng baik dalam keadaan murni maupun campuran ketiga logam tersebut.
Proses pengekstraksian dilakukan dalam tabung reaksi tertutup, dimana
pengocokan dilakukan dengan bantuan tenaga listrik. Kecepatan dan waktu
pengocokan pengekstrasian diatur, sehingga seluruh proses tersebut
berlangsung dengan cara yang sama. Untuk melakukan pengamatan hasil
ekstraksi seperti identifikasi serta pengujian kesempurnaan hasil ekstraksi
digunakan alat Spektrofotometer UV-VIS dan Spektrofotometer Serapan Atom.
Dari hasil penelitian ini telah diperoleh suatu kondisi seperti pH serta
penambahan zat penopeng yang sesuai untuk pemisahan campuran
logamlogam magnesium, secara ekstraksi pelarut dengan pereaksi 8-
hidroksikhi nolin (oksin) di dalam kloroform.
Cara II
Bahan yang akan dianalisis adalah coran AlMg2
Persiapan Contoh :
0,5 gram contoh AlMg2 dilarutkan dengan 20 mL HCl (1:1). Campuran ini
dipanaskan hingga larut. Setelah dingin ditambah 2 mL H 2O2 30%. Larutan
diuapkan selama 5 menit, setelah dingin disaring. Larutan lepas diencerkan
dengan 1 mL HCl dan aquades hingga volume 100 ml3
Dibuat larutan standar unsure-unsur yang dibuat dari larutan standar titrisol.
Dan disiapkan larutan blanko.
Pengukuran dengan AAS :
Ke dalam nyala dialirkan air dan penunjukkan alat ukur dibuat nol. Setelah
itu ke dalam nyala berturut-turut dialirkan larutan standar dari unsure yang
dianalisis dengan urutan penambahan konsentrasi. Dicatat nilai adsorbansi
dari larutan standar Mg. Kemudian larutan contoh dialirkan ke dalam nyala,
dan dicatat nilai adsorbansi dari unsure yang dianalisis yaitu magnesium.
Kemudian dihitung kensentrasi cuplikan yang ada dalam larutan dengan
menggunakan regresi linier