Anda di halaman 1dari 25

Alkali tanah

Kegunaan:

Berilium (Be)

1. Berilium digunakan untuk memadukan logam agar lebih kuat, akan tetapi bermasa
lebih ringan. Biasanya paduan ini digunakan pada kemudi pesawat Zet.
2. Berilium digunakan pada kaca dari sinar X.
3. Berilium digunakan untuk mengontrol reaksi fisi pada reaktor nuklir
4. Campuran berilium dan tembaga banyak dipakai pada alat listrik, maka Berilium sangat
penting sebagai komponen televisi.

Magnesium (Mg)

1. Magnesium digunakan untuk memberi warna putih terang pada kembang api dan pada lampu
Blitz.
2. Senyawa MgO dapat digunakan untuk melapisi tungku, karena senyawa MgO memiliki titik
leleh yang tinggi.
3. Senyawa Mg(OH)2 digunakan dalam pasta gigi untuk mengurangi asam yang terdapat di
mulut dan mencagah terjadinnya kerusakan gigi, sekaligus sebagai pencegah maag
4. Mirip dengan Berilium yang membuat campuran logam semakin kuat dan ringan sehingga
biasa digunakan pada alat alat rumah tangga.

Kalsium (Ca)

1. Kalsium digunakan pada obat obatan, bubuk pengembang kue dan plastik.
2. Senyawa CaSO4 digunakan untuk membuat Gips yang berfungsi untuk membalut tulang yang
patah.
3. Senyawa CaCO3 biasa digunakan untuk bahan bangunan seperti komponen semen dan cat
tembok.Selain itu digunakan untuk membuat kapur tulis dan gelas.
4. Kalsium Oksida (CaO) dapat mengikat air pada Etanol karena bersifat dehidrator,dapat juga
mengeringkan gas dan mengikat Karbondioksida pada cerobong asap.
5. Ca(OH)2 digunakan sebagai pengatur pH air limbah dan juga sebagai sumber basa yang
harganya relatif murah
6. Kalsium Karbida (CaC2) disaebut juga batu karbit merupakan bahan untuk pembuatan gas
asetilena (C2H2) yang digunakan untuk pengelasan.
7. Kalsium banyak terdapat pada susu dan ikan teri yang berfungsi sebagai pembentuk tulang
dan gigi.

Stronsium (Sr)

1. Stronsium dalam senyawa Sr(NO3)2 memberikan warna merah apabila digunakan untuk
bahan kembang api.
2. Stronsium sebagai senyawa karbonat biasa digunakan dalam pembuatan kaca televisi
berwarna dan komputer.

Barium (Ba)

1. BaSO4 digunakan untuk memeriksa saluran pencernaan karena mampu menyerap sinar X
2. BaSO4 digunakan sebagai pewarna pada plastic karena memiliki kerapatan yang tinggi dan
warna terang.
3. Ba(NO3)2 digunakan untuk memberikan warna hijau pada kembang api.

Reaksi :

a. Reaksi Logam Alkali Tanah dengan Air

Berilium tidak bereaksi dengan air, sedangkan logam Magnesium bereaksi sangat lambat dan
hanya dapat bereaksi dengan air panas. Logam Kalsium, Stronsium, Barium, dan Radium
bereaksi sangat cepat dan dapat bereaksi dengan air dingin. Contoh reaksi logam alkali tanah dan
air berlangsung sebagai berikut.

Ca(s) + 2H2O(l) → Ca(OH)2(aq) + H2(g)

b. Reaksi Logam Alkali Tanah dengan Oksigen

Dengan pemanasan, Berilium dan Magnesium dapat bereaksi dengan oksigen. Oksida Berilium
dan Magnesium yang terbentuk akan menjadi lapisan pelindung pada permukaan logam.Barium
dapat membentuk senyawa peroksida (BaO2).

2Mg(s) + O2 (g) → 2MgO(s)

(s) + O2(g) (berlebihan) → BaO2(s)

Pembakaran Magnesium di udara dengan Oksigen terbatas pada suhu tinggi akan dapat
menghasilkan Magnesium Nitrida (Mg3N2).

4Mg(s) + ½ O2(g) + N2 (g) → MgO(s) + Mg3N2(s)

Bila Mg3N2 direaksikan dengan air maka akan didapatkan gas NH3.

Mg3N2(s) + 6H2O(l) → 3Mg(OH)2(s) + 2NH3(g)

c. Reaksi Logam Alkali Tanah dengan Nitrogen

Logam alkali tanah yang terbakar di udara akan membentuk senyawa oksida dan senyawa
Nitrida dengan demikian Nitrogen yang ada di udara bereaksi juga dengan Alkali Tanah. Contoh
:
3Mg(s) + N2(g) → Mg3N2(s)

d. Reaksi Logam Alkali Tanah dengan Halogen

Semua logam Alkali Tanah bereaksi dengan halogen dengan cepat membentuk garam Halida,
kecuali Berilium. Oleh karena daya polarisasi ion Be2+ terhadap pasangan elektron Halogen
kecuali F-, maka BeCl2 berikatan kovalen. Sedangkan alkali tanah yang lain berikatan ion.
Contoh :

Ca(s) + Cl2(g) → CaCl2(s)

Reaksi-Reaksi Logam Alkali Tanah

Reaksi secara umum Keterangan

2M(s) + O2(g) à 2MO(s) Reaksi selain Be dan Mg tak perlu Pemanasan

M(s) + O2(g) à MO2 (s) Ba mudah, Sr dengan tekanan tinggi, Be, Mg, dan Ca, tidak terjadi

M(s) + X2(g) à MX2 (s) X: F, Cl, Br, dan I

M(s) + S(s) à MS (s)

M(s) + 2H2O (l) à M(OH)2 (aq) + H2 (g) Be tidak dapat, Mg perlu pemanasan

3M(s) + N2 (g) à M3N2 (s) Reaksi berlangsung pada suhu tinggi, Be tidak dapat berlangsung

M(s) + 2H+(aq) à M2+(aq) + H2 (g) Reaksi cepat berlangsung

M(s) + H2 (g) à MH2 (s) Perlu pemanasan, Be dan Mg tidak dapat berlangsung

Reaksiiiiii

1. Reaksi dengan

Dalam keadaan dingin


Menghasilkan MO dan M3N2
a. Udara dapat menghasilkan MO
bila dipanaskan
dan M3N2 dipermukaan
Bereaksi dalam
Bereaksi dengan keadaan dingin
uap air membentuk
b. Air Tidak bereaksi
membentuk MO M(OH)2 dan H2.
dan H2 Makin ke kanan
makin reaktif

c. Hidrogen Tidak bereaksi M + H2  MH2 (Hidrida)


d. Klor M + X2  (dipanaskan) MX2 (garam

e. Asam M + 2H+  M2+ + H2 (g)

2. Sifat oksida Amfoter basa

Peroksidanya Makin stabil sesuai dengan arah


3. Kestabilan peroksida
tidak dikenal panah
Mengurai pada
(suhu pemanasan antara 550o -
4. Kestabilan karbonat pemanasan agak
1400oC)
tinggi

Catatan :

M = unsur-unsur alkali tanah


Ra bersifat radioaktif, Be bersifat amfoter

Sifat-sifat:

Sifat Fisika Unsur Golongan Alkali Tanah

Dari Berilium ke Barium jari-jari atom meningkat secara beraturan . Pertambahan jari-jari
menyebabkan penurunan energi ionisasi dan keelektronegatifan. Potensial elektroda juga
meningkat dari Kalsium ke Barium, akan tetapi Berilium menunjukan penyimpangan (potensial
elektrodanya kecil). Hal ini disebabkan oleh energi ionisasi Berilium relatif besar. Titik lebur dan
titik didih cenderung menurun dari atas ke bawah. Sifat-sifat fisis logam seperti titik lebur, titik
didih, massa jenis, dan kekerasan, logam alkali tanah lebih besar dibandingkan dengan logam
alkali seperiode. Hal ini disebabkan logam alkali tanah mempunyai dua elektron di kulit terluar
(2 elektron valensi) sehingga ikatan logamnya lebih kuat.

Sifat Kimia Unsur Golongan Alkali Tanah


1. Dapat bereaksi dengan air membentuk basa
Ca + 2 H2O → Ca(OH)2 + H2(g)
2. Bereaksi dengan oksigen membentuk oksida basa
Sr + O2 → 2 SrO
3. Dapat bereaksi dengan hydrogen membentuk senyawa hidrida
Mg + H2 → MgH2
4. Dapat bereaksi dengan Nitrogen membentuk senyawa Nitrida
Mg + N2 → Mg3N2
5. Warna nyala logam alkali tanah

Reaksi:
Sifat Kimia (reaksi-reaksi) unsur Alkali Tanah.
1. Reaksi dengan Air. Sifat reaksi dengan air dalam satu golongan dari atas ke bawah makin
reaktif dan eksotermis (spt.gol I-A).
Mg (s) + 2 H2O (l) → Mg(OH)2 (aq) + H2 (g) , reaksinya lambat.
Ca (s) + 2 H2O (l) → Ca(OH)2 (aq) + H2 (g) , reaksi lebih cepat.
Sr (s) + 2 H2O (l) → Sr(OH)2 (aq) + H2 (g) , reaksi cepat.

2. Reaksi dengan Asam.


Be (s) + HCl (aq) → BeCl2 (aq) + H2 (g)
Mg (s) + H2SO4 (aq) → MgSO4 (aq) + H2 (g)
Ca (s) + HBr (aq) → CaBr2 (aq) + H2 (g)

3. Reaksi dengan basa, hanya Be sebagai logam amphoter yaitu :


Be (s) + NaOH (aq) → Na2BeO2 (aq) + H2 (g)

4. Reaksi Logam Alkali Tanah ( M = Be s.d Ba ) dengan Udara.


2 M (s) + O2 (g) → 2MO (s)
3 M (s) + N2 (g) → M3N2 (s)
5. Reaksi Logam Alkali Tanah ( M ) dengan Halogen ( X2 ).
M (s) + X2 (g) → MX2 (s)
Contoh : Mg (s) + Br2 (g) → MgBr2 (s)

6. Reaksi Logam Alkali Tanah ( M ) dengan Hidrogen ( H2 )


M (s) + H2 (g) → MH2 (s)
Contoh : Ca (s) + H2 (g) → CaH2 (s)
Pembuatan:
air laut, salah satu sumber logam magnesium

Pembuatan logam alkali tanah dapat dilakukan melalui elektrolisis lelehan halida (biasanya
klorida), atau melalui reduksi halida atau oksida. Magnesium yang secara komersial penting,
diproduksi melalui elektrolisis leburan magnesium klorida. Air laut menyediakan sumber ion
magnesium yang tidak habis-habisnya, dan rumah tiram yang banyak terdapat di laut
menyediakan kalsium karbonat sebagai sumber yang diperlukan untuk mengisolasi ion
magnesium. Proses isolasi ini, dikembangkan oleh berbagai industri kimia. Jika rumah tiram
dipanaskan, kalsium kabonat terutai membentuk oksida.

CaCO3(s) –> CaO(s) + CO2(g)

Penambahan kalsium oksida (oksida basa) ke dalam air laut mengendapkan magnesium
hidroksida.

Mg2+(aq) + CaO(s) + H2O(l) –> Mg(OH)2(s) + Ca2+(aq)

Magnesium oksida disaring dan diolah dengan asam klorida untuk diubah menjadi magnesium
klorida.

MgCl2(l) –> Mg(l) + Cl2(g)

Produk samping gas klor dapat dijual atau dibakar dengan metana (gas alam) untuk membuat asam
klorida menurut proses:

2CH4(g) + O2(g) + Cl2(g) –> 8HCl(g) + 2CO(g)

Magnesium juga diperoleh dari magnesit atau dolomit melalui penguraian mineral tersebut
membentuk MgO, selanjutnya mereduksi oksida tersebut dengan ferosilikon, suatu paduan antara
besi dan silikon.

Logam alkali tanah yang lain dibuat dalam jumlah sedikit. Berilium dapat diperoleh dengan
elektrolisis berilium klorida (BeCl2) dimana natrium klorida ditambahkan untuk meningkatkan
daya hantar listrik lelehan garam. Namun, hampir semua berilium dibuat melalui reduksi
fluoridanya oleh magnesium.

BeF2(l) + Mg(l) –> MgF2(l) + Be(s)

Kalsium dibuat melalui elektrolisis lelehan kalsium klorida, dan melalui reduksi kalsium oksida
oleh alumunium dalam keadaan vakum, dimana kalsium yang dihasilkan menguap.

3CaO(s) + 2Al(l) –> 3Ca(g) + Al2O3(s)

Barium juga dihasilkan melalui reduksi oksidanya oleh alumunium. Walaupun stronsium sangat
sedikit digunakan secara komersial, stronsium dapat diproduksi melalui proses yang serupa.

Pembuatan:
Ekstraksi adalah pemisahan suatu unsur dari suatu senyawa. Logam alkali tanah dapat di ekstraksi dari
senyawanya. Untuk mengekstraksinya kita dapat menggunakan dua cara, yaitu metode reduksi dan
metode elektrolisis.
Ekstraksi Berilium (Be)
Metode reduksi
Untuk mendapatkan Berilium, bisa didapatkan dengan mereduksi BeF2. Sebelum mendapatkan BeF2, kita
harus memanaskan beril [Be3Al2(SiO6)3] dengan Na2SiF6 hingga 700 0C. Karena beril adalah sumber
utama berilium.
BeF2 + Mg à MgF2 + Be

Metode Elektrolisis
Untuk mendapatkan berilium juga kita dapat mengekstraksi dari lelehan BeCl2 yang telah ditambah
NaCl. Karena BeCl2 tidak dapat mengahantarkan listrik dengan baik, sehingga ditambahkan NaCl. Reaksi
yang terjadi adalah :
Katoda : Be2+ + 2e- à Be
Anode : 2Cl- à Cl2 + 2e-

Ekstraksi Magnesium (Mg)


Metode Reduksi
Untuk mendapatkan magnesium kita dapat mengekstraksinya dari dolomit [MgCa(CO3)2] karena
dolomite merupakan salah satu sumber yang dapat menhasilkan magnesium. Dolomite dipanaskan
sehingga terbentuk MgO.CaO. lalu MgO.CaO. dipanaskan dengan FeSi sehingga menhasilkan Mg.
2[ MgO.CaO] + FeSi à 2Mg + Ca2SiO4 + Fe

Metode Elektrolisis
Selain dengan ekstraksi dolomite magnesium juga bisa didapatkan dengan mereaksikan air alut dengan
CaO. Reaksi yang terjadi :
CaO + H2O à Ca2+ + 2OH-
Mg2+ + 2OH- à Mg(OH)2
Selanjutnya Mg(OH)2 direaksikan dengan HCl Untuk membentuk MgCl2
Mg(OH)2 + 2HCl à MgCl2 + 2H2O
Setelah mendapatkan lelehan MgCl2 kita dapat mengelektrolisisnya untuk mendapatkan magnesium
Katode : Mg2+ + 2e- à Mg
Anode : 2Cl- à Cl2 + 2e-

Ekstraksi Kalsium (Ca)


Metode Elektrolisis
Batu kapur (CaCO3) adalah sumber utama untuk mendapatkan kalsium (Ca). Untuk mendapatkan
kalsium, kita dapat mereaksikan CaCO3 dengan HCl agar terbentuk senyawa CaCl2. Reaksi yang terjadi :
CaCO3 + 2HCl à CaCl2 + H2O + CO2

Setelah mendapatkan CaCl2, kita dapat mengelektrolisisnya agar mendapatkan kalsium (Ca). Reaksi yang
terjadi :
Katoda ; Ca2+ + 2e- à Ca
Anoda ; 2Cl- à Cl2 + 2e-

Metode Reduksi

Logam kalsium (Ca) juga dapat dihasilkan dengan mereduksi CaO oleh Al atau dengan mereduksi CaCl2
oleh Na. Reduksi CaO oleh Al
6CaO + 2Al à 3 Ca + Ca3Al2O6

Reduksi CaCl2 oleh Na


CaCl2 + 2 Na à Ca + 2NaCl

Ekstraksi Strontium (Sr)


Metode Elektrolisis
Untuk mendapatkan Strontium (Sr), Kita bisa mendapatkannya dengan elektrolisis lelehan SrCl2. Lelehan
SrCl2 bisa didapatkan dari senyawa selesit [SrSO4]. Karena Senyawa selesit merupakan sumber utama
Strontium (Sr). Reaksi yang terjadi ;
katode ; Sr2+ +2e- à Sr
anoda ; 2Cl- à Cl2 + 2e-

Ekstraksi Barium (Ba)


Metode Elektrolisis
Barit (BaSO4) adalah sumber utama untuk memperoleh Barium (Ba). Setelah diproses menjadi BaCl2
barium bisa diperoleh dari elektrolisis lelehan BaCl2. Reaksi yang terjadi :
katode ; Ba2+ +2e- à Ba
anoda ; 2Cl- à Cl2 + 2e-

Metode Reduksi
Selain dengan elektrolisis, barium bisa kita peroleh dengan mereduksi BaO oleh Al. Reaksi yang terjadi :
6BaO + 2Al à 3Ba + Ba3Al2O6.

Pengelolahan:
golongan 2 dari berilium Be, sampai radium, Ra, disebut juga logam-logam alkali tanah (Tabel
5.2). Berilium merupakan komponen beril atau emeral. Emeral adalah mineral yang
mengandung 2%, Cr, dalam beril, Be3Al2Si6O18. Logam berilium bewarna putih keperakan dan
digunakan dalam paduan khusus dan untuk jendela dalam tabung sinar-X, atau sebagai
moderator dalam reaktor nuklir, dsb. Senyawa Be2+ mirip dengan senyawa Mg2+ atau Al3+.
Karena berilium sangat beracun, berilium harus ditangani dengan sangat hati-hati.
Magnesium, Mg, terutama diproduksi sebagai karbonat, sulfat, dan silikat, dan kelimpahannya
di antara natrium dan kalsium. Magnesium diproduksi dengan elektrolisis garam leleh
magnesium khlorida, MgCl2, atau reaksi dolomit, CaMg(CO3)2, dengan paduan ferosilikon FeSi.
Logam magnesium bewarna putih keperakan dan permukaannya dioksidasi di udara. Pada suhu
tinggi magnesium terbakar di udara dan bereaksi dengan nitrogen menghasilkan nitrida,
Mg3N2. Logam magnesium terbakar dengan nyala yang sangat terang dan sampai saat ini
masih digunakan sebagai lampu blitz. Paduannya dengan aluminum bersifat ringan dan kuat
dan digunakan sebagai bahan struktural dalam mobil dan pesawat. Mg2+ merupakan ion pusat
dalam cincin porfirin dalam khlorofil, dan memainkan peran dalam fotosintesis. Reagen
Grignard, RMgX, yang disintesis kimiawan Perancis F. A. V. Grignard tahun 1900, adalah
senyawa organologam khas logam golongan utama dan digunakan dengan luas dalam Reaksi
Grignard. Reagen yang penting ini dihadiahi Nobel (1912), dan sangat bermanfaat tidak hanya
untuk reaksi organik tetapi juga untuk konversi halida logam menjadi senyawa organologam.

Kalsium ada dalam silikat, karbonat, sulfat, fosfat, fluorit, dsb. Kalsium bewarna putih
keperakan, dan merupakan logam yang lunak diproduksi dengan elektrolisis garam kalsium
khlorida, CaCl2 leleh.

Kapur tohor, CaO, diproduksi dengan kalsinasi batu pualam, CaCO3, pada 950-1100 oC. Jumlah
produksi kapur tohor menempati ranking kedua produksi bahan kimia anorganik setelah asam
sulfat. Kalsium hidroksida, Ca(OH)2, juga disebut kapur mati. Kalsium karbonat adalah
komponen utama pualam dan pualam digunakan dalam produksi semen. Gipsum adalah
dihidrat kalsium sulfat CaSO4.2H2O dan didapatkan dalam jumlah besar sebagai produk
samping desulfurisasi gas, dan digunakan sebagai bahan bangunan, dsb.

Walaupun kalsium tidak penting baik dalam larutan dalam air maupun dalam kimia
organologam dalam pelarut organik, unsur ini memerankan peran kunci dalam organisme
hidup. Tidak hanya sebagai bahan struktural tulang dan gigi, ion kalsium juga memiliki berbagai
fungsi biologis, seperti transfer aksi hormon, kontraksi otot, komunikasi syaraf, stabilisasi
protein, dan pembekuan darah.

Stronsium adalah logam lunak dengan warna putih keperakan. Permukaannya dioksidasi oleh
udara pada suhu kamar, dan menjadi oksidanya, SrO, dan nitridanya, Sr3N2, pada suhu tinggi.
Walaupun kerak bumi relatif tinggi kandungan stronsiumnya, unsur ini belum dipelajari dengan
luas dan aplikasinya agak terbatas. Ada empat isotop Sr, dan 88Sr (82.58 %) adalah yang paling
90Sr didapat dengan murah dalam reaksi inti, isotop ini digunakan sebagai sumber partikel β,
dan sebagai perunut radioaktif. Namun, isotop ini, dan juga 137Cs, memiliki waktu paruh yang
panjang (28.8 tahun) dan keduanya ada dalam sisa-sisa radioaktif yang menyertai uji ledakan
nuklir.

Kimia barium, Ba, tidak luar biasa, tetapi BaSO4 digunakan sebagai media kontras untuk
diagnostik sinar-X perut sebab senyawa ini tidak larut dalam asam khlorida. Ion Ba2+ sangat
beracun dan larut dalam air yang mengandung ion ini harus ditangani dengan ekstra hati-hati.

Walaupun radium, Ra, ada dalam bijih uranium, kandungannya hanya 10-6 kali kandungan
uranium. Tuan dan Nyonya Curie telah mengisolasi sejumlah kecil uranium khlorida dari
bertonton pitblenda di tahun 1898. Unsur uranium diisolasi oleh Curie melalui anamalgamnya.
Walaupun radium memiliki nilai historis penting dalam radiokimia, kini radium tidak digunakan
lagi sebagai sumber radiasi.

Gambar:
Biji alkali tanah:

Unsur-Unsur Alkali Tanah


Sebagaimana telah disebutkan di atas, golongan alkali tanah terdiri atas Berilium (Be),
Magnesium (Mg), Kalsium (Ca), Stronsium (Sr), Barium (Ba), dan Radium (Ra). Berikut adalah
penjelasan mengenai unsur-unsur alkali tanah :
a. Berilium

Informasi Umum :
Nama : Berilium
Simbol : Be
Atom Nomor :4
Massa Atom : 9.012182 amu
Titik leleh : 1278,0 ° C (1551,15 K, 2332,4 ° F)
Titik didih : 2970,0 ° C (3243,15 K, 5378,0 ° F)
Jumlah Proton / Elektron :4
Jumlah Neutron :5
Klasifikasi : Alkali Tanah
Struktur Kristal : Hexagonal
Massa jenis @ 293 K : 1,8477 g/cm3
Warna : abu
Struktur atom :
[Bohr Model of Berilium]
Jumlah Tingkat Energi :2
Energi Tingkat Pertama :2
Kedua Energi Level :2
Fakta :
Tahun penemuan : 1798
Penemu : Louis Vauquelin
Nama Asal : Dari mineral beryl
Diperoleh Dari : beryl, chrysoberyl
 Sejarah Berilium
Nama berilium berasal dari bahasa Yunani beryllos, beril. Berilium pernah dinamakan
glucinium (dari Yunani glykys, manis), karena rasa manis garamnya. Unsur ini ditemukan oleh
Louis Vauquelin dalam tahun 1798 berbentuk oksida dalam beril dan dalam zamrud. Friedrich
Wöhler dan A. A. Bussy masing-masing berhasil mengasingkan logam pada tahun 1828 dengan
mereaksikan kalium dengan berilium klorida.
 Sifat-sifat Berilium
Berilium mempunyai titik lebur tertinggi di kalangan logam-logam ringan. Modulus
kekenyalan berilium kurang lebih 1/3 lebih besar daripada besi baja. Berilium mempunyai
konduktivitas panas yang sangat baik, tak magnetik dan tahan karat asam nitrat. Berilium juga
mudah ditembus sinar-X, dan neutron dibebaskan apabila ia dihantam oleh partikel alfa (seperti
radium dan polonium [lebih kurang 30 neutron-neutron/juta partikel alfa]). Pada suhu dan
tekanan ruang, berilium tak teroksidasi walaupun terpapar udara (kemampuannya untuk
menggores kaca kemungkinan disebabkan oleh pembentukan lapisan tipis oksidasi).
 Kegunaan Berilium
 Berilium digunakan sebagai agen aloy di dalam pembuatan tembaga berilium (Be yang dapat
menyerap panas banyak). Aloy tembaga-berilium digunakan dalam berbagai kegunaan karena
konduktivitas listrik dan konduktivitas panas, kekuatan tinggi dan kekerasan, sifat yang
nonmagnetik, dan juga tahan karat serta tahan fatig (logam). Kegunaan-kegunaan ini termasuk
digunakan dalam pembuatan: elektroda pengelasan bintik, pegas, peralatan elektronik tanpa
bunga api dan penyambung listrik.

 Logam berilium dipakai pada tabung sinar X, komponen reaktor atom, dan pembuatan salah satu
komponen televisi

 Karena ketegaran, ringan, dan kestabilan dimensi pada jangkauan suhu yang lebar, alloy
tembaga-berilium digunakan dalam industri angkasa-antariksa dan pertahanan sebagai bahan
penstrukturan ringan dalam pesawat berkecepatan tinggi, peluru berpandu, kapal terbang, dan
satelit komunikasi.

 Berilium digunakan untuk memadukan logam agar lebih kuat bermassa lebih ringan. Biasanya
digunakan pada kemudi pesawat Jet.

 Kepingan tipis berilium digunakan bersama pemindaian sinar-X untuk menepis cahaya yang
tampak dan memperbolehkan hanya sinaran X yang terdeteksi.

 Dalam bidang litografi sinar-X, berilium digunakan untuk pembuatan litar bersepadu
mikroskopik.

 Karena penyerapan panas neutron yang rendah, industri tenaga nuklir menggunakan berilium
dalam reaktor nuklir sebagai pemantul neutron dan moderator.

 Berilium digunakan dalam pembuatan giroskop, berbagai alat komputer, pegas jam tangan dan
peralatan yang memerlukan keringanan, ketegaran dan kestabilan dimensi. Berilium oksida
sangat berguna dalam berbagai aplikasi yang memerlukan konduktor panas yang baik, kekuatan
serta kekerasan yang tinggi, dan titik lebur yang tinggi, serta bertindak sebagai perintang listrik.

 Dahulu, campuran berilium pernah digunakan dalam lampu floresen, tetapi penggunaan tersebut
tak dilanjutkan lagi karena pekerja yang terpapar terancam bahaya beriliosis.

 Paduan tembaga ± 2% untuk membuat pegas, klip, sambungan listrik, dan reaktor atom.
 Paduan Be dan Cu menghasilkan logam sekeras baja, maka digunakan untuk per/pegas dan
sambungan listrik

 Pengaruh berilium bagi kesehatan


Berilium sangat berbahaya jika terhirup. Keefektifannya tergantung kepada kandungan yang
dipaparkan dan jangka waktu pemaparan. Jika kandungan berilium di udara sangat tinggi (lebih
dari 1000 μg/m³), keadaan akut dapat terjadi. Keadaan ini menyerupai pneumonia yang disebut
penyakit berilium akut. Penetapan udara komunitas dan tempat kerja yang efektif dapat
menghindari kerusakan paru-paru yang paling akut.
Sebagian orang (1-15%) akan menjadi sensitif terhadap berilium. Orang-orang ini akan
mengalami keradangan pada sistem pernafasan. Keadaan ini disebut penyakit berilium kronik
(CBD), dan dapat terjadi setelah pemaparan bertahun-tahun terhadap tingkat berilium diatas
normal (diatas 0.2 μg/m³). Penyakit ini dapat menyebabkan rasa lemah dan keletihan, dan juga
sesak nafas. CBD dapat menyebabkan anoreksia, penyusutan berat badan, dan dapat juga
menyebabkan pembesaran bagian kanan jantung dan penyakit jantung dalam kasus-kasus tingkat
lanjut. Sebagian orang yang sensitif terhadap berilium mungkin atau tidak mungkin akan gejala-
gejala seperti itu. Kebanyakan penduduk pada umumnya jarang yang terkena penyakit berilium
akut atau kronik karena kandungan berilium dalam udara biasanya sangat rendah (0.00003-
0.0002 μg/m³).
Berilium dapat diukur dalam air kencing atau darah. Kandungan berilium dalam darah atau
air kencing dapat memberi petunjuk kepada berapa banyak atau berapa lama seseorang telah
terpapar. Tingkat kandungan berilium juga dapat diukur dari sampel paru-paru dan kulit serta uji
darah, yaitu beryllium lymphocyte proliferation test (BeLPT) yang mengukur pasti kesensitifan
terhadap berilium.
b. Magnesium

Magnesium adalah elemen terbanyak kedelapan yang membentuk 2% berat kulit bumi, serta
merupakan unsur terlarut ketiga terbanyak pada air laut. Logam alkali tanah ini terutama
digunakan sebagai zat campuran (alloy) untuk membuat campuran alumunium-magnesium yang
sering disebut "magnalium" atau "magnelium".
Informasi umum :
Nama : Magnesium
Simbol : Mg
Atom Nomor : 12
Massa Atom : 24,305 amu
Titik leleh : 650,0 ° C (923,15 K, 1202,0 ° F)
Titik didih : 1107,0 ° C (1380,15 K, 2024,6 ° F)
Jumlah Proton / Elektron : 12
Jumlah Neutron :12
Klasifikasi : Alkali Tanah
Struktur kristal : Hexagonal
Massa jenis @ 293 K : 1,738 g/cm3
Warna : keabu-abuan
Struktur atom :
[Bohr Model of Magnesium]
Jumlah Tingkat Energi :3
Energi Tingkat Pertama :2
Kedua Energi Level :8
Ketiga Energi Level :2
Fakta :
Tahun Penemuan : 1808
Penemu : Sir Humphrey Davy
Nama Asal : Magnesia (Kota)
Diperoleh dari : air laut
 Sejarah Magnesium
Nama magnesium berasal dari bahasa Yunani untuk sebuah daerah di Thessaly disebut
magnesium oksida. Hal ini terkait dengan magnetite dan mangan, yang juga berasal dari daerah
ini, dan diperlukan diferensiasi sebagai zat terpisah. Magnesium merupakan unsur ketujuh paling
berlimpah dalam kerak bumi oleh massa dan kedelapan oleh molarity. Hal ini ditemukan dalam
jumlah besar dari deposito magnesite, dolomit, dan mineral, dan air mineral, di mana magnesium
ion yang larut. Joseph Black dari England mengenal pasti magnesium sebagai sejenis unsur pada
tahun 1755. Kemudian pada tahun 1808, Sir Humphrey Davy mengasingkan logam magnesium
secara elektrolisis dari campuran magnesia dan HgO dan berhasil menemukan unsur magnesium.
Sementara A.A.B.Bussy telah juga berhasil menyediakannya dalam bentuk koheren pada tahun
1831.
 Senyawa dari Magnesium
Magnesium di alam terdapat dalam senyawa-senyawa berikut :
a. Sebagai karbonat, magnesit (MgCO3), dolomit (MgCO3.CaCO3)

b. Sebagai sulfat, kiserit (MgSO4.H2O), kainit (KCl. MgSO4. 3H2O) garam Epsom (MgSO4.
7H2O) (disebut juga garam Inggris)

c. Sebagai silikat, olivine (Mg2SiO4), asbestos (CaMg2(SiO3)s)


 Kegunaan Magnesium
 Membuat logam campur, misalnya paduan Mg dan Al yang sering disebut magnelium sebagai
komponen pesawat terbang, rudal, baik truk dan sebagainya.

 Magnesium digunakan untuk memberi warna putih terang pada kembang api dan pada lampu
blitz..

 Senyawa Magnesium sulfat digunakan untuk pupuk, dan obat-obatan

 Melapisi tanur dan pembakaran semen.

 Untuk menghapus belerang dari besi dan baja.

 Untuk memperbaiki titanium dalam proses Kroll.

 Untuk photoengrave piring di industri percetakan.

 Untuk menggabungkan di alloys, dimana logam ini sangat penting untuk pesawat dan peluru
konstruksi.

 Dalam bentuk turnings atau kendali, untuk mempersiapkan Grignard reagents, yang berguna dalam
sintesis organik.

 Alloying sebagai agen, meningkatkan mekanis, pemalsuan dan welding karakteristik aluminium.

 Sebagai tambahan agen di propellants konvensional dan produksi dalam grafit nodular besi cor.

 Magnesia (MgO) digunakan sebagai batu tahan api dan isolator untuk pipa-pipa uap
 Senyawa Magnesium hidroksida (Mg(OH2) untuk obat asam lambung (mag) dan sebagai bahan
pasta gigi.

 Garam Inggris (MgSO4.7H2O) digunakan sebagai urus-urus


 Magnesium untuk membuat magnalium (paduan logam aluminium dan magnesium), bersifat
ringan dan kuat sebagai konstruksi pesawat terbang dan peralatan rumah tangga
 Magnesium untuk membuat campuran logam yang ringan dan liat, contohnya digunakan pada alat-
alat rumah tangga
c. Kalsium

Informasi Umun :
Nama : Kalsium
Simbol : Ca
Atom Nomor : 20
Massa Atom : 40,078 amu
Titik Leleh : 839,0 ° C (1112,15 K, 1542,2 ° F)
Titik didih : 1484,0 ° C (1757,15 K, 2703,2 ° F)
Jumlah Proton / Elektron : 20
Jumlah Neutron : 20
Klasifikasi : Alkali Tanah
Struktur Kristal : Kubus
Massa jenis @ 293 K : 1.55 g/cm3
Warna : Silver
Struktur atom :
[Bohr Model of Calcium]
Jumlah Tingkat Energi :4
Energi Tingkat Pertama :2
Kedua Energi Level :8
Ketiga Energi Level :8
Keempat Energi Level :2
Fakta :
Tahun penemuan : 1808
Penemu : Sir Humphrey Davy
Nama Asal : Dari kata latin calcis (jeruk nipis)
Diperoleh Dari : kapur, batu gamping, marmer. 3,5% dari kerak
 Sejarah Kalsium
(Latin: calx, kapur) Walau kapur telah digunakan oleh orang-orang Romawi di abad kesatu,
logam kalsium belum ditemukan sampai tahun 1808. Setelah mempelajari Berzelius dan Pontin
berhasil mempersiapkan campuran air raksa dengan kalsium (amalgam) dengan cara
mengelektrolisis kapur di dalam air raksa, Davy berhasil mengisolasi unsur ini walau bukan
logam kalsium murni.
 Sumber Kalsium
Kalsium adalah logam metalik, unsur kelima terbanyak di kerak bumi. Unsur ini merupakan
bahan baku utama dedaunan, tulang belulang, gigi dan kerang dan kulit telur. Kalsium tidak
pernah ditemukan di alam tanpa terkombinasi dengan unsur lainnya. Ia banyak terdapat sebagai
batu kapur, gipsum, dan fluorite. Apatite merupakan flurofosfat atau klorofosfat kalsium.
 Senyawa Kalsium
Senyawa alami dan senyawa buatan kalsium banyak sekali kegunaannya. Kapur mentah
(CaO) merupakan basis untuk tempat penyaringan kimia dengan banyak kegunaan. Jika
dicampur dengan pasir, ia akan mengeras menjadi campuran plester dengan mengambil karbon
dioksida dari udara. Kalsium dari batu kapur juga merupakan unsur penting semen. Senyawa-
senyawa penting lainnya adalah: karbit, klorida, sianamida, hipoklorida, dan sulfida.
 Kegunaan Kalsium
Kalsium adalah mineral yang amat penting bagi manusia, antara lain bagi metabolisme tubuh,
penghubung antar saraf, kerja jantung, dan pergerakan otot.
Berikut adalah beberapa kegunaan kalsium:
 Mengaktifkan saraf

 Melancarkan peredaran darah

 Melenturkan otot

 Menormalkan tekanan darah

 Menyeimbangkan tingkat keasaman darah

 Menjaga keseimbangan cairan tubuh

 Mencegah osteoporosis (keropos tulang)

 Mencegah penyakit jantung


 Menurunkan resiko kanker usus

 Mengatasi kram, sakit pinggang, wasir, dan reumatik

 Mengatasi keluhan saat haid dan menopause

 Meminimalkan penyusutan tulang selama hamil dan menyusui

 Membantu mineralisasi gigi dan mencegah pendarahan akar gigi

 Kalsium banyak terdapat pada susu dan ikan teri yang berfungsi sebagai pembentuk tulang dan
gigi.

 Mengatasi kering dan pecah-pecah pada kulit kaki dan tangan

 Memulihkan gairah seks yang menurun/melemah

 Mengatasi kencing manis (mengaktifkan pankreas)

 Kalsium Karbonat (CaCO3) digunakan dalam industri besi dan baja, industri gelas, cat tembok,
kapur tulis dan pembuatan semen. Sebagai bahan obat (antasid) dan pengisi dan pelapis kertas

 Kapur Tohor (CaO) sebagai fluks pada industri baja, mengeringkan zat Ca(OH2) untuk
menetralkan sifat asam pada .industri
 Kalsium klorida (CaCl2) sebagai zat pengering (drying agent), serbuk pencair salju.
 Kalsium Sulfat (CaSO4.2H2O) dikenal sebagai gips, digunakan untuk pembalut tulang yang patah
dan membuat pupuk amonium fosfat, sebagi pengering, pembuat keramik, cat, plester, dan untuk
membuat cetakan gigi.

d. Strontium

Informasi Umum :
Nama : Strontium
Simbol : Sr
Atom Nomor : 38
Massa Atom : 87,62 amu
Titik leleh : 769,0 ° C (1042,15 K, 1416,2 ° F)
Titik didih : 1384,0 ° C (1657,15 K, 2523,2 ° F)
Jumlah Proton / Elektron : 38
Jumlah Neutron : 50
Klasifikasi : Alkali Tanah
Struktur Kristal : Kubus
Massa jenis @ 293 K : 2.54 g/cm3
Warna : kuning
Struktur atom :
[Bohr Model of Strontium]
Jumlah Tingkat Energi :5
Energi Tingkat Pertama : 2
Kedua Energi Level :8
Ketiga Energi Level : 18
Keempat Energi Level :8
Kelima Energi Level :2
Fakta :
Tahun penemuan : 1790
Penemu : A. Crawford
Nama Asal : Setelah Strotian (kota Skotlandia)
Diperoleh Dari : celestite, strontianite
 Sejarah Strontium
Mineral strontianit dinamakan setelah penduduk desa Strontian di desa Skotlandia
menemukannya di sebuah tambang terpencil pada tahun 1787. Adair Crawford mengenali bahwa
mineral tersebut berbeda dengan mineral-mineral barium lainnya pada tahun 1790. Strontium itu
sendiri baru ditemukan pada tahun 1798 oleh Thomas Charles Hope, dan logam strontium
berhasil dipisahkan oleh Sir Humphry Davy pada tahun 1808 menggunakan elektrolisis dan
diumumkan olehnya sendiri pada sebuah acara perkuliahan Royal Society pada tanggal 30 Juni
1808.
 Karakteristik Strontium
Karena reaktifitasnya yang sangat tinggi terhadap air dan oksigen, unsur ini hanya dapat
ditemukan di alam dalam bentuk senyawa dengan unsur lain, misalnya di dalam mineral
strontianit dan celestit. Logam strontium berwarna abu-abu/perak, lebih halus daripada kalsium
dan lebih reaktif terhadap air, yang mana jika bereaksi dengan air akan menghasilkan strontium
hidroksida dan gas hidrogen. Pembakaran strontium di udara akan menghasilkan strontium
oksida dan strontium nitrida, tapi karena strontium tidak akan bereaksi dengan nitrogen di bawah
suhu 380oC, maka pada suhu kamar, yang dihasilkan hanyalah oksida (secara spontan).
Strontium harus disimpan di dalam kerosin untuk mencegah terjadinya oksidasi; logam
strontium yang terkena udara akan bereaksi dengan cepat membentuk oksida dengan warna
kuning. Serbuk logam strontium akan terbakar secara spontan pada suhu kamar. Garam
strontium yang mudah menguap akan memberikan warna api merah tua, dan garam ini dapat
digunakan dalam pembuatan petasan. Di alam, strontium merupakan hasil campuran empat
isotopnya yang stabil.
 Senyawa Strontium
Berikut adalah senyawa- senyawa strontium yang diketahui :
 Strontium titanat

 Strontium karbonat

 Strontium nitrat

 Strontium sulfat

 Strontium aluminat

 Strontium klorida

 Strontium oksida

 Strontium ranelat
 Kegunaan Strontium
 Strontium titanat memiliki indeks bias dan penyebaran optikal yang jauh lebih baik dari pada
berlian, membuatnya memiliki banyak kegunaan dalam berbagai jenis alat-alat optik.

 Strontium karbonat, strontium nitrat, dan strontium sulfat biasanya digunakan dalam
pembuatan kembang api untuk menghasilkan warna merah

 Strontium klorida biasanya digunakan dalam pasta gigi untuk gigi sensitive.

 Strontium oksida terkadang digunakan untuk menambah kualitas lapisan keramik.

 Strontium ranelat digunakan dalam penyembuhan osteoporosis

 SrSO4 digunakan sebagai bahan cat


 Stronsium sebagai senyawa karbonat biasa digunakan dalam pembuatan kaca televisi
berwarna dan komputer.

e. Barium

Barium bersifat lunak dan termasuk unsur golongan alkali tanah. Barium murni tidak
pernah ditemukan di alam karena dapat bereaksi dengan udara. Oksidanya dikenal sebagai
baryta, tetapi dapat bereaksi dengan air dan karbon dioksida dan tidak ditemukan sebagai
mineral. Mineralnya yang paling banyak ditemukan di alam adalah barium sulfat (BaSO4)
yang sangat susah untuk dilarutkan, dan barium karbonat (BaCO3). Benitoite adalah sebuah
permata langka yang mengandung barium. Logam barium digunakan dalam keperluan insutri.
Barium sulfat digunakan karena beratnya, memiliki sifat tidak mudah larut, dan tidak dapat
ditembus oleh sinar-X.
Informasi Umum :
Nama : Barium
Simbol : Ba
Atom Nomor : 56
Massa Atom : 137,327 amu
Titik leleh : 725,0 ° C (998,15 K, 1337,0 ° F)
Titik didih : 1140,0 ° C (1413,15 K, 2084,0 ° F)
Jumlah Proton / Elektron : 56
Jumlah Neutron : 81
Klasifikasi : Alkali Tanah
Struktur Kristal : Kubus
Massa jenis@ 293 K : 3,51 g/cm3
Warna : Silver
Struktur atom :
[Bohr Model of barium]
Jumlah Tingkat Energi :6
Energi Tingkat Pertama : 2
Kedua Energi Level :8
Ketiga Energi Level : 18
Keempat Energi Level : 18
Kelima Energi Level :8
Keenam Energi Level :2
Fakta :
Tahun Penemuan : 1808
Penemu : Sir Humphrey Davy
Nama Asal : Dari kata Yunani barys (berat)
Diperoleh Dari : barytine, whiterite

 Sejarah Barium
Barium (Yunani bary, yang berarti "berat") pertama kali diidentifikasi pada tahun 1774
oleh Carl Scheele dan berhasil diekstraksi pada tahun 1808 oleh Sir Humphry Davy di
Inggris. Oksida barium pertama kali disebut barote, yang mana kemudian diganti menjadi
barita oleh Antoine Lavoisier dari kata barium untuk menjelaskan sifat logamnya.
 Karakteristik Barium
Logam barium mirip dengan kalsium dan strontium secara kimiawi, tapi lebih reaktif.
Logam ini sangat mudah teroksidasi jika terpapar udara dan sangat reaktif dengan air atau
alkohol, menghasilkan gas hidrogen. Pembakaran barium di udara tidak hanya menghasilkan
barium oksida (BaO), tapi juga peroksida. Peroksida merupakan senyawa yang paling
sederhana dari unsur ini bahkan memiliki berat jenis yang tinggi. Hal ini dapat dilihat dari
barium sulfat yang memiliki tingkat densitas yang tinggi (4.5 g/cm3).
 Isotop Barium
Kelimpahan barium di alam merupakan campuran dari tujuh isotopnya yang stabil. Ada
dua puluh isotop barium yang diketahui, tapi kebanyakan bersifat sangat radioaktif dan
memiliki waktu paruh yang sangat pendek. Contoh isotop barium antara lain adalah 133Ba
yang memiliki waktu paruh 10,51 tahun dan 137Ba yang memiliki waktu paruh 2,55 menit.
 Kegunaan
Barium memiliki beberapa fungsi dalam bidang industri yaitu sebagai berikut :
 Senyawa barium, khususnya barit (BaSO4), memiliki peran yang sangat penting dalam
industri minyak bumi. Barit digunakan dalam pengeboran sumur minyak.

 Barium karbonat dapat digunakan untuk racun tikus dan juga dapat digunakan dalam
pembuatan batu bata. Berbeda dengan sulfat, karbonat akan melarut di dalam perut, sehingga
menjadi racun bagi tubuh.

 Barium oksida digunakan untuk melapisi elektroda pada lampu fluoresensi, yang dapat
melepaskan elektron.

 Barium karbonat digunakan dalam pembuatan kaca. Karena beratnya, barium dapat
meningkatkan indeks bias dan kilau kaca.

 Barit digunakan secara ekstensif dalam pembuatan karet.

 Barium Hidroksida (Ba(OH2)) untuk menguji adanya gas CO2


 Barium Sulfat (BaSO4) untuk bahan cat warna putih, bahan pengisi karet sehingga lebih kuat
dan bahan pengisi kertas agar tinta tidak merembes. BaSO4 digunakan sebagai pewarna pada
plastik karena memiliki kerapatan yang tinggi dan warna terang.

 Ba(NO3)2 digunakan untuk memberikan warna hijau pada kembang api.

 BaCl2 sebagai bahan penyamak kulit


 Telah ditemukan fungsi barium yang baru, yaitu sebagai bahan esensial pada pembuatan
superkonduktor YBCO.

Anda mungkin juga menyukai