Berilium ditemukan oleh Louis-Nicolas Vauquelin pada tahun 1798 dan dapat diisolasi
oleh Friedrich Wöhler dan Antoine-Alexandre-Brutus Bussy pada tahun 1828.
Magnesium ditemukan oleh Joseph Black pada tahun 1755 dan diisolasi oleh
Humphry Davy pada tahun 1808, sedangkan bentuk murninya diisolasi oleh Antoine-
Alexandre-Brutus Bussy tahun 1828.
Kalsium, stronsium dan barium telah dapat diisolasi oleh Humphry Davy pada
tahun 1808, dengan menggunakan cara elektrolisis.
Radium dapat diisolasi oleh Marie Curie pada tahun 1898 dari bijih pitch-blende,
suatu mineral uranium yang menunjukkan reaktivitas yang sangat tinggi.
3.1.1 Sifat Fisika Unsur Logam Golongan 2
Kecuali dari berilium, semua berwarna putih, mudah dipotong dan nampak
mengkilat bila dipotong serta akan cepat menjadi buram bila dibiarkan di udara.
Berilium berwarna abu-abu dan keras. Barium seringkali disimpan dalam minyak
karena dalam keadaan serbuk yang halus secara spontan dapat terbakar. Titik lebur dan
titik didih tidak menunjukkan keteraturan yang baik. Data sifat fisika yang lain
diberikan dalam Tabel 3.1.
Be Mg Ca Sr Ba Ra
Nomor atom 4 12 20 38 56 88
Elektron terluar 2s2 3s2 4s2 5s2 6s2 7s2
Berat atom 9,012 24,305 40,08 87,62 137,34 226
Jari-jari atom (Å) 1,12 1,60 1,97 2,15 2,22 2,20
Jari-jari ion, M2+ (Å) 0,59 0,85 1,14 1,32 1,49 -
Volume atom, mL mol-1 4,85 14,00 26,08 34,01 38,26
Potensial elektrode standar, volt -1,85 -2,37 -2,87 -2,89 -2,90 -2,92
Titik didih, oC 2484 1105 1484 1384 1640 1140
Titik lebur, oC 1283 649 839 770 725 700
Elektronegativitas 1,5 1,2 1,0 1,0 1,0 1,0
Kerapatan, 20oC, g mL-1 1,85 1,74 1,55 2,60 3,51 5
Kelimpahan, % berat 0,066 2,1 3,63 0,042 0,039
Energi ionisasi (kJ/mol)
M(g) → M+(g) + e 899 738 599 550 503 509
M (g) → M (g) + e
+ 2+
1757 1451 1145 1064 965 979
2
klorida. Semua unsur logam alkali tanah dapat diperoleh dengan menggunakan proses
elektrolisis leburan senyawa kloridanya.
M + 2H2O M(OH)2 + H2
Dalam keadaan yang pekat, asam klorida bereaksi seperti yang encer hanya lebih kuat,
sedangkan bagi asam sulfat pekat dihasilkan garam, gas belerang dioksida, dan air,
Dengan asam nitrat encer, logam alkali tanah (kalsium, stronsium, dan barium) bereaksi
secara cepat, menghasilkan garam nitrat, nitrogen monoksida, dan air.
3Ca (s) + 8HNO3 (encer) 3Ca(NO3)2 (aq) + 2NO (g) + 4H2O (l)
sedangkan berilium bereaksi secara lambat dengan asam nitrat encer. Untuk logam
magnesium bereaksi dengan asam nitrat encer menghasilkan garam nitrat dan amonium
nitrat, serta air.
4Mg (s) + 10HNO3 (encer) 4Mg(NO3)2 (aq) + NH4NO3 (aq) + 3H2O (l)
3
Dengan asam nitrat yang pekat, unsur-unsur logam golongan 2 akan dapat bereaksi
menghasilkan garam nitrat, nitrogen dioksida, dan air,
3.2.1 Hidrida
Kecuali dari berilium, hidrida-hidrida logam alkali tanah dapat diperoleh dengan
cara memanaskan secara langsung unsur-unsur pembentuknya, misalnya:
Hidrida ini merupakan persenyawaan ion, bila bereaksi dengan air akan menghasilkan
senyawa hidroksida dan gas hidrogen,
Berilium hidrida dapat diperoleh dengan cara mereduksi berilium klorida dengan
menggunakan reduktor litium aluminium hidrida. Berilium hidrida merupakan
persenyawaan kovalen.
2BeCl2 (s) + LiAlH4 (s) LiCl (aq) + AlCl3 (s) + 2BeH2 (s)
3.2.2 Oksida
4
Semuanya dapat dibuat dengan memanaskan logam dalam oksigen, atau
memanaskan hidroksida, karbonat maupun nitratnya,
Mg(OH)2 (s) MgO (s) + H2O (l)
CaCO3 (s) CaO (s) + CO2 (g)
2Ba(NO3)2 (s) 2BaO (s) + 4NO2 (g) + O2 (g)
Kecuali BeO, semua oksida logam alkali tanah bersifat basa kuat, larut sedikit dalam air
dan makin besar kelarutannya sejajar dengan nomor atom logam yang juga semakin
besar. Berilium oksida,BeO bersifat ampoter.
Be Mg Ca Sr Ba
Monoksida BeO MgO CaO SrO BaO
Peroksida MgO + MgO2 CaO2 SrO2 BaO2**
Jenis Kovalen Zat padat berwarna putih, ionik
3.2.3 Hidroksida
Magnesium dan alkali tanah hidroksida merupakan zat padat putih dan bersifat
basa kuat. Sedikit larut dalam air, dan makin besar kelarutannya bersamaan dengan
nomor atom logam yang bertambah. Tidak mudah diuraikan oleh pemanasan, dan barium
hidroksida adalah senyawa yang paling sukar diuraikan,
5
Ba(OH)2 (s)
BaO (s) + H2O (l) (sukar diuraikan)
Senyawa hidroksida dari logam alkali tanah dapat diperoleh dengan cara mencampur
senyawa oksida dengan air, meskipun hanya memperoleh sedikit senyawa magnesium
hidroksida, sedangkan dalam industri digunakan cara lain yang sesuai, misalnya dengan
reaksi pengendapan.
Berilium hidroksida dapat diperoleh dengan cara pengendapan seperti di atas, dan
senyawa berilium hidroksida yang diperoleh merupakan basa ampoter.
3.2.4 Karbida
Karbida dapat diperoleh dengan memanaskan campuran karbon dengan oksida
logam alkali tanah dalam tungku api,
Senyawa magnesium karbida lebih baik dibuat dengan cara memanaskan logam
magnesium dalam asetilen,
Karbida ini merupakan persenyawaan ion, yang bila direaksikan dengan air dapat
menghasilkan gas asetilen,
3.2.5 Nitrida
Diperoleh dengan memanaskan logam dalam nitrogen. Nitrida ini merupakan
persenyawaan ion yang jika direaksikan dengan air akan dapat menghasilkan gas
amoniak.
6
Unsur-unsur golongan 5 yang lain bertindak serupa dengan nitrogen, misalnya untuk
posfor:
3.2.6 Sulfida
Senyawa sulfida logam alkali tanah dapat diperoleh dengan cara memanaskan
secara langsung unsur-unsurnya dengan belerang. Cara lain adalah dengan mereduksi
senyawa sulfat logam alkali tanah dengan karbon,
Senyawa sulfida ini dapat diuraikan oleh air menjadi senyawa hidroksida dan
hidrogensulfida, tetapi untuk MgS hanya akan menghasilkan sedikit saja hidrogen sulfida
BeS lebih kovalen dari sulfida-sulfida yang lain, bila bereaksi dengan air secara perlahan
akan menghasilkan senyawa hidrogen sulfida, seperti pada MgS.
Unsur-unsur Grup 6 yang lain, yaitu selenium dan telurium bereaksi serupa
dengan belerang.
3.2.7 Halida
Senyawa halida logam alkali tanah dapat terbentuk dengan cara reaksi langsung
unsur-unsur pembentuknya, misalnya:
Senyawa halida ini berupa zat padat berwarna putih yang dapat larut dalam air. Fluorida
yang paling sukar larut, kelarutannya bertambah kecil sejajar dengan nomor atom logam
yang semakin bertambah bertambah. Khusus bagi magnesium klorida dalam air akan
terjadi hidrolisis,
7
Berilium halida dibuat dengan cara mereduksi BeO dengan karbon di bawah aliran gas
halogen. Berilium halida merupakan persenyawaan kovalen dan akan terurai jika
bereaksi dengan air.
3.3 Berilium
3.3.1 Terdapatnya di Alam dan Cara Pembuatan Berilium
Berilium di alam ditemukan sebagai mineral beril. Mineral beril adalah
aluminium berilium siklosilikat dengan rumus kimia Be3Al2(SiO3)6. Mineral beril murni
tidak berwarna, tetapi sering diwarnai oleh kotoran, sehingga menjai berwarna, misalnya
ada yang berwarna hijau, biru, kuning, merah, dan ada juga yang putih. Berilium sudah
lama dikenal dalam batu zamrud (Be3Al2SiO6) yang berwarna biru hijau. Yang berwarna
hijau tua (dengan pengotor kromium dan kadang-kadang vanadium) dinamakan emeral. Banyak
didapat di Brazil, Argentina, Afrika Selatan dan India.
8
Berilium dapat diperoleh dengan cara elektrolisis dari berilium fluorida atau
berilium klorida lebur. Mula-mula mineral beril dihancurkan dan dipanaskan bersama
kapur pada suhu 1500oC guna menyingkirkan alumina dan silika yang ada. Dengan
menambah asam sulfat pekat, maka terendaplah silika dan kalsium sulfat. Setelah
endapan dipisahkan, larutan yang diperoleh dijenuhi dengan amonium sulfat, sehingga
pada penghabluran akan diperoleh kristal tawas amonium. Dengan menambah amonium
hidroksida maka berilium hidroksida dapat diendapkan; endapan ini dipisahkan,
dikeringkan pada suhu 100oC. kemudian hidroksida ini direduksi dengan arang dalam
aliran gas klorin, sehingga didapat berilium klorida,
Be(OH)2 (s) BeO (s) + H2O (l)
BeO (s) + C (s) + Cl2 (g) BeCl2 (s) + CO (g)
Guna menurunkan titik lebur klorida ini, dipakai fluks garam biasa, dan ini dapat
dilakukan pada suhu 350oC dalam sel dari nikel.
9
Gambar 3.7 Aliasi baja berilium, banyak
digunakan dalam konstruksi bangunan
3.4. Magnesium
3.4.1 Terdapatnya di alam
Magnesium diperoleh di kerak bumi sebagai mineral karnalit, KCl.MgCl 2.6H2O,
kiserit, MgSO4.H2O (Stassfurt), kainit, KCl.MgSO4.3H2O, dolomit, MgCO3.CaCO3 dan
magnesit, MgCO3. Kiserit banyak terdapat di Amerika Utara, Eropa, India dan Uni
Soviet. Di Kanada diperoleh brusit, MgCO3.H2O. Di Inggris terkenal dengan garam
Epsomnya, MgSO4.7H2O.
10
Logam magnesium dapat diperoleh dengan menggunakan cara elektrolisis klorida
lebur, MgCl2. Pada awalnya (1886) digunakan elektrolit karnalit, tetapi kemudian
ternyata cara ini kurang efisien karena adanya kelompok hidroksida dalam garam basa.
Ini menyebabkan hidrogen dibebaskan, yang berarti mengurangi jumlah magnesium yang
terbebas, sedang pada anoda oksigen terbebas. Setelah dilakukan penelitian, maka pada
masa sekarang karnalit diganti dengan magnesium klorida sintesis yang diperoleh dari
proses elektron atau proses Dow, namun begitu sumber utama yang murah adalah tetap
air laut.
Elektrolisis dikerjakan dalam sebuah sel yang dilengkapi dengan anoda karbon
dan katoda baja (Gambar 4.1.). Sel ini sendiri dibuat dari baja yang dilapis dengan batu
tahan api, sedangkan ruang anoda dipisahkan dari ruang katoda dengan sebuah penyekat
dari tembikar. Suhu elektrolit antara 670 – 730oC dan leburan elektrolit mengandung
NaCl (50 – 60%) dan kalsium klorida (15%) sebagai fluks, di samping juga ikut
menaikkan kepekatan.
Magnesium terbentuk pada katoda baja, dan karena ringannya mengapung pada
permukaan leburan dan dilindungi dengan udara gas arang guna mencegah oksidasi.
Pada produksi dengan reduksi kimiawi, meskipun magnesium oksida itu sangat
stabil, tetapi telah pula diketemukan satu cara untuk mereduksi magnesium oksida. Di
sini diperlukan suhu yang sangat tinggi, dan cara ini mempunyai kekurangan karena tidak
dapat dilakukan secara kontinu.
Gambar 3.1 Skema industri pembuatan logam magnesium dari bahan dasar air laut
11
Gambar 3.2 Bagan sel untuk mengelektrolisis MgCl2 cair.
Logam magnesium terbentuk pada katoda baja
dan naik ke atas, sedangkan gas klorin terbentuk
di sekitar anoda grafit
b. Sifat Kimia
(1) Reaksi logam magnesium dengan udara
Udara yang kering dan suhu yang rendah tidak berpengaruh terhadap magnesium.
Pada suhu yang tinggi terjadi oksidasi bahkan dapat terjadi pembakaran yang
menghasilkan magnesium oksida dan sedikit nitrida. Dalam udara yang lembab, secara
perlahan dapat terjadi oksidasi. Dalam oksigen murni terbakar dengan nyala yang putih
terang, sangat menyilaukan.
12
Gambar 3.8 Magnesium terbakar di udara menghasilkan cahaya yang sangat terang
PERSENYAWAAN-PERSENYAWAAN MAGNESIUM
14
Titik lebur magnesium oksida sangat tinggi, 2800oC dan oleh sebab itu magnesia
dipergunakan sebagai bahan pembuatan batu tahan api dan sebagai pelapis dinding
tungku api. Di samping itu karena sifatnya yang basa, dipakai juga dalam kesehatan.
4.5. Magnesium Hidroksida
Magnesium hidroksida merupakan zat padat berwarna putih yang sedikit larut
dalam air. Senyawa ini dapat diperoleh dengan pengendapan larutan garam magnesium
oleh larutan alkali,
Mg2+ (aq) + 2OH- (aq) Mg(OH)2 (s)
Bila pengendapan mempergunakan amonium hidroksida, maka endapan ini dapat
dicegah dengan cara menambah amonium klorida, atau garam amonium pada umumnya,
hal ini disebabkan terjadinya kompleks dari magnesium, MgCl42-.
Magnesium hidroksida bersifat basa kuat, sukar diuraikan oleh panas dan baru
akan mulai terurai pada suhu di atas 300oC,
Mg(OH)2 (s) MgO (s) + H2O (l)
4.6. Magnesium Karbonat
Didapat di alam sebagai mineral magnesit. Karena tidak begitu larut, maka dapat
dibuat dengan cara pengendapan dari suatu larutan garam magnesium dengan larutan
natrium bikarbonat,
Mg2+ (aq) + 2HCO3- (aq) MgCO3 (s) + H2O (l) + CO2 (g)
Dalam cara ini tidak dipergunakan karbonat normal karena akan terjadi endapan garam
basa, MgCO3.Mg(OH)2.
Magnesium karbonat bereaksi dengan asam menghasilkan garam dan gas karbon
dioksida,
MgCO3 (s) + 2H+ (aq) Mg2+ (aq) + H2O (l) + CO2 (g)
Magnesium karbonat juga diuraikan oleh panas, bahkan lebih mudah dari karbonat
logam alkali tanah yang lain.
Amonium karbonat tidak akan memberikan endapan pada larutan campuran
magnesium klorida dan amonium klorida karena terbentuknya kompleks, MgCl4=.
15
Magnesium nitrat merupakan zat padat tidak berwarna dan sangat larut dalam air.
Dapat diperoleh dengan cara mereaksikan logam, oksida, hidroksida atau karbonat
dengan asam nitrat encer. Penguapan dan penghabluran dari larutan yang didapat dari
reaksi ini akan menghasilkan senyawa magnesium nitrat heksahidrat, Mg(NO3)2.6H2O.
Jika senyawa ini dipanaskan akan dihasilkan oksida, nitrogen dioksida dan oksigen.
16
4.12. Magnesium Halida
a. Magnesium Fluorida
Magnesium fluorida berupa zat padat yang berwarna putih yang sedikit saja larut
dalam air. Senyawa ini dapat diperoleh dengan cara mencampur larutan garam
magnesium dengan larutan garam fluorida.
Mg2+ (aq) + 2F- (aq) MgF2 (s)
Cara lain dapat diperoleh dengan cara mengalirkan gas fluorin ke atas logam magnesium
yang dipanaskan.
b. Magnesium Klorida
Diperoleh di alam sebagai endapan karnalit. Hidrat yang banyak dijumpai adalah
MgCl2.6H2O, meskipun dengan 12, 8, 4 atau 2 molekul hidrat juga dapat diketemukan.
Magnesium klorida yang tidak berwarna, atau lebih sering dikatakan berwarna putih,
dapat disediakan dalam laboratorium dengan cara mereaksikan logam magnesium,
oksida, hidroksida atau karbonat dengan asam klorida encer, kemudian larutan yang
terbentuk dilakukan penghabluran, yang didapat adalah sebagai garam heksa hidrat.
Dalam industri, magnesium klorida dapat diperoleh dengan proses Elektron atau dengan
proses Dow.
Proses Elektron. Pada proses ini magnesit dipanaskan pada 500oC untuk
mendapatkan magnesium oksida; hasil ini ditutup dengan serbuk arang yang halus
dengan menggunakan magnesium klorida sebagai pengikat, lalu dipanaskan dalam
tungku. Bersamaan pemanasan itu pula dialirkan gas klorin pada suhu di atas titik lebur
magnesium klorida,
MgO + C + Cl2 MgCl2 + CO
Pada proses Dow, magnesium diekstrak dari air laut dari sisa larutan yang didapat
setelah klorin, bromin, natrium dan kalium dibebaskan. Susu kapur ditambahkan kepada
air laut yang dimaksud dalam bejana yang panjang, sehingga terendap magnesium
hidroksida, yang kemudian dipisahkan. Setelah itu, ditambahkan asam klorida kepada
magnesium hidroksida tersebut, sehingga diperoleh larutan magnesium klorida, Pada
penguapan akan didapat gumpalan-gumpalan yang mengering.
Penguapan (pemanasan) hidrat akan memberikan hasil hidrolisis kecuali bila
dibarengi dengan aliran gas hidrogen klorida pada suhu 100oC.
MgCl2.6H2O MgCl2 + 6H2O
MgCl2 + H2O Mg(OH)Cl + HCl
2Mg(OH)Cl MgO.MgCl2 + H2O
MgO.MgCl2 digunakan untuk tapal gigi sementara, karena zat ini dapat menjadi padat
yang keras lagi putih.
17
Serupa dengan magnesium klorida, hanya lebih higroskopis. Terdapat dalam
karnalit dan dalam air laut. Senyawa ini dapat larut dalam beberapa zat organik.
18
a. Sifat-sifat Fisika
Sebagian dari sifat fisika alkali tanah telah diberikan dalam Tabel 3.1. Kesemua
logam ini masih dapat disebut cukup lunak, berwarna putih, konduktor panas dan listrik
yang baik. Bila baru dipotong menunjukkan permukaan yang mengkilat, tetapi akan
segera menjadi buram setelah dibiarkan beberapa waktu di udara. Kalsium sering
disediakan dalam laboratorium dalam bentuk butir-butir atau serbuk dengan warna abu-
abu. Semua logam alkali tanah larut dalam amoniak cair.
b. Sifat Kimia
Unsur alkali tanah terdapat pada bagian atas dalam seri elektrokimia dan karena
itu merupakan unsur-unsur yang sangat aktif, meskipun kurang aktif dibandingkan logam
alkali.
(1) Reaksi logam dengan udara.
Dalam udara, logam alkali tanah menjadi tertutup oleh serbuk putih dari senyawa
hidroksida. Semua logam itu akan segera terbakar bila dipanaskan di udara, bahkan bagi
barium dalam bentuk serbuk akan segera terbekar bila dipaparkan di udara tanpa
pemanasan lebih dahulu. Kalsium terbakar dengan nyala kemerahan yang menghasilkan
banyak nitrida, sedangkan kedua logam yang lain menghasilkan oksida dengan sedikit
nitrida,
3Ca (s) + N2 (g) Ca3N2 (s)
2Ba (s) + O2 (g) 2BaO (s)
19
Logam alkali tanah bereaksi dengan asam klorida pekat seperti dengan yang encer hanya
lebih kuat, sedangkan dengan asam sulfat pekat menghasilkan garam sulfat dan belerang
dioksida.
Ba (s) + 2H2SO4 (aq) BaSO4 (s) + SO2 (g) + 2H2O (l)
Reaksinya dengan asam nitrat yang pekat menghasilkan garam nitrat dan campuran
oksida-oksida nitrogen.
20
Sedangkan bila bereaksi dengan air akan terurai menghasilkan senyawa hidroksida dan
gas hidrogen.
CaH2 (s) + 2H2O (l) Ca(OH)2 (aq) + H2 (g)
b. Peroksida
Kalsium peroksida, CaO2 dapat diperoleh dengan cara mencampur H2O2 dengan
susu kapur,
Ca(OH)2 (s) + H2O2 (aq) + 6H2O (l) CaO2.8H2O (s)
Pemanasan hingga 100oC akan dapat menghilangkan air hidratnya.
21
Stronsium peroksida dibuat dengan cara yang sama dengan pembuatan kalsium
peroksida, sedangkan barium peroksida dapat didapat seperti CaO2 ataupun dengan
pemanasan oksida dalam oksigen.
tekanan tinggi
2BaO + O 2 2BaO 2
tekanan rendah
Reaksi ini sangat sensitif terhadap adanya zat lain karena itu bila dipergunakan udara,
harus dibersihkan dahulu dari karbon dioksida, debu, zat-zat organik serta partikel-
partikel lain.
Stabilitas peroksida bertambah sejajar dengan bertambahnya nomor atom. Zat ini
merupakan oksidator yang kuat, missal air akan dioksidkan menjadi hidrogen peroksida.
BaO2 (s) + 2H2O (l) Ba(OH)2 (aq) + H2O2 (l)
Dengan asam-asam encer didapat juga hidrogen peroksida. Kalsium peroksida, CaO 2
dapat dipergunakan sebagai bahan peluntur dan bahan sterilisasi.
Dalam keadaan panas, yang diperoleh adalah kalsium klorat bersama kalsium klorida,
6Ca(OH)2 (s) + 6Cl2 (g) 5CaCl2 (s) + Ca(ClO3)2 (s) + 6H2O (l)
Bilamana serbuk pemutih diasamkan, akan dibebaskan gas klorin.
CaOCl2 (s) + H2SO4 (aq) CaSO4 (s) + H2O (l) + Cl2 (g)
Serbuk peluntur bila dipanaskan akan terurai menjadi kalsium klorida, oksigen dan
kalsium klorat,
CaOCl2 (s) + 5CaOCl2 (s) 5CaCl2 (s) + Ca(ClO3)2 (s)
Serbuk pemutih (pengelantang) banyak dipergunakan dalam bidang kesehatan
(sterilisasi) dan dalam pembuatan kloroform.
Kapur mati (kalsium hidroksida), dipergunakan untuk pembuatan mortar dan
plester dalam industri bangunan, sebagai absorben gas yang bersifat asam dan pemulihan
kembali amoniak dalam proses Solvay serta dalam pelunakan air.
Mortar merupakan campuran dari kapur mati dengan pasir (1 : 3) atau serbuk batu
(clinker) yang dibuat seperti pasta dengan mencampur bersama air. Bilamana air
menguap, maka akan didapat suatu massa yang keras dan setelah beberapa lama kapur
mati bertukar kepada kalsium karbonat karena menyerap karbon dioksida dari udara, dan
ini membantu pengerasan massa. Pasir-pasir itu berlaku sebagai pembuka pori-pori yang
memungkinkan udara dapat masuk.
23
Semua karbonat ini dapat diperoleh sebagai serbuk putih yang halus dengan cara
mencampur larutan amonium karbonat dengan larutan garam alkali tanah yang sesuai.
Semua senyawa karbonat logam alkali tanah sedikit larut dalam air. Kelarutannya
menjadi bertambah bila dialiri gas karbon dioksida, karena akan terbentuk senyawa
bikarbonat.
CaCO3 (s) + H2O (l) + CO2 (g) Ca2+ + 2HCO3-
Senyawa karbonat ini akan terurai pada pemanasan menjadi senyawa oksida dan gas
karbon dioksida,
CaCO3 (s) CaO (s) + CO2 (g)
Kestabilan terhadap pemanasan semakin bertambah dengan bertambahnya nomor atom
logam. Pada tekanan 1 atm, CaCO3 akan terurai pada suhu sekitar 900oC, SrCO3 pada
suhu 1200 – 1300oC, dan BaCO3 pada suhu 1400oC.
Senyawa karbonat logam alkali tanah dapat bereaksi dengan asam menghasilkan
garam dan gas karbon dioksida.
BaCO3 (s) + 2HCl (aq) BaCl2 (aq) + H2O (l) + CO2 (g)
Kalsium karbonat, terutama dalam batu kapur merupakan bahan mentah yang
sangat penting dalam perdagangan yang diperlukan secara luas guna pembuatan kapur
tohor (kalsium oksida).
24
Dalam keadaan yang murni, kalsium karbida berwarna putih, tetapi hasil
pembuatan secara komersial berupa serpihan-serpihan abu-abu. Kalsium karbida ini
harus disimpan secara cermat dan bebas dari lembab.
Karbida-karbida (asetilida) berupa persenyawaan ion, dengan air akan
memberikan asetilen,
CaC2 + 2H2O Ca(OH)2 + C2H2
Asetilida ini merupakan sumber gas asetilen yang merupakan bahan bakar yang
potensial. Di antara karbida-karbida itu, yang paling banyak dipergunakan adalah
kalsium karbida, CaC2, yang umumnya disebut sebagai karbid.
25
Kalsium ortofosfat (kalsium fosfat) penting sebagai pupuk. Karena ia sukar larut,
maka lambat diserap. Ia juga dapat dipakai sebagai bahan pembuatan tulang atau dasar
kerak (mengandung kalsium fosfat dan kalsium silikat) dalam pembuatan baja. Kalsium
fosfat kotor, utamanya sebagai batu-batu fosfat dan fluor apatit, 3Ca(PO4)2.CaF2
merupakan sumber yang murah bagi fosfat dan fosfor. Ia ditukarkan kepada kapur-kapur
superfosfat dengan cara mengerjakannya bersama asam sulfat 65 – 70%. Penukaran ini
berlangsung selama jangka waktu 10 – 14 hari.
Ca3(PO4)2 + 2H2SO4 + 5H2O Ca(HPO4)2.H2O + 2CaSO4.2H2O
kapur superfosfat
Ini merupakan penggunaan asam sulfat yang besar. Superfosfat ini larut dalam air, dan
karena itu bila dicampurkan dengan tanah akan dapat dipergunakan oleh tumbuhan.
Kapur superfosfat mengandung bagian besar bahan tak aktif kalsium sulfat untuk
mengurangi biaya yang tinggi pula maka dibuat tiga superfosfat dengan menggunakan
asam fosfat sebagai ganti dari asam sulfat,
Ca3(PO4)2 + 4H3PO4 + 3H2O 3Ca(H2P4)2.2H2O
26
4.29. Sulfat Alkali Tanah
Kalsium sulfat terdapat di alam sebagai anhidrat, CaSO4 atau sebagai dihidrat,
CaSO4.2H2O (gips) dalam berbagai bentuk yang dikenal sebagai selenit (transparan),
satin spar (batu sutera, berserat) dans ebagai batu pualam (gelap).
Bila gips dipanaskan hingga 97oC maka satu molekul air hidrat terlepas dan
terbentuk plaster Paris:
2CaSO4.2H2O (CaSO4)2.H2O + 3H2O
Penambahan kepada plaster Paris ini menghasilkan reaksi yang berkebalikan dan suatu
massa padat kristal yang saling mengisi, gips terbentuk kembali, yang diikuti dengan
suatu pengembangan dan pembebasan panas. Plaster Paris banyak diperlukan dalam ilmu
bedah guna menahan letak tubuh agar tetap pada tempat yang telah ditetapkan.
Pada pemanasan lebih tinggi lagi hingga 200oC akan menghasilkan kalsium sulfat
anhidrat (yang juga dapat mengambil air) tetapi bila pemanasan hingga 400 oC atau lebih
akan menghasilkan suatu produk “bakaran mati” yang dihidratkan kembali hanya dengan
sangat lambat. Di atas suhu 400oC sebagian kalsium sulfat telah mengurai menjadi
kalsium oksida dan belerang trioksida dan diperoleh plaster estrich, yang dapat
dipergunakan untuk membuat permukaan yang keras secara lambat dan halus. Dan
pemanasan hingga 960oC, maka penguraian itu berlangsung cepat dan diikuti penguraian
belerang trioksidanya,
2CaSO4 2CaO + 2SO3 2SO2 + O2
Kalsium sulfat dipergunakan sebagai pengisi dalam pembuatan kertas lapis yang gilap.
Sulfat alkali tanah praktis tidak larut dalam air, dan kelarutannya makin
berkurang brsamaan dengan nomor atom logam yang bertambah.
Barium sulfat didapat di alam sebagai barit atai batu berat, zat padat putih dan
merupakan sulfat yang paling sukar larut, meski ia juga dapat larut dalam larutan natrium
karbonat pekat yang mendidih.
Barium sulfat dipergunakan dalam industri kertas guna memperbaiki kekaburan
(keadaan yang gelap) dan berat kertas. Cat warna putih litofon, merupakan suatu
campuran dari barium sulfat dan seng sulfide. Ini dibuat dari barium sulfide bersama
larutan seng sulfat.
RADIUM
28
4.32. Wujud dan Pengeluaran Radium
Merupakan unsur radioaktif mula-mula diasingkan Curies pada tahun 1898 di
Paris. Merupakan unsur yang sangat jarang didapat, meski ada dibanyak bagian dunia ini,
seperti pada air sumber. Ia terdapat dalam jumlah agak banyak dalam mineral uranium
pithlende, hasil uraian U-238.
238 234 234 234
92 U
sinar alpha 90Th
--sinar beta 91 Pa
sinar beta 92 U
sinar alpha
226 230
88 Ra 90 U
Proses pembuatan Ra adalah rumit, tetapi prinsipnya adalah elektrolisis kloridanya.
29