Anda di halaman 1dari 15

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Majunya kajian bioteknologi membawa keuntungan besar dalam berbagai hal.


Bioteknologi sendiri secara bahasa berasal dari tiga kata yaitu bio yang berarti hidup,
teknos yang berarti teknologi, dan logos yang berarti ilmu. Jadi, secara harafiah
bioteknologi memiliki definisi sebagai ilmu yang menerapkan prinsip-prinsip biologi
(Kusumawati, 2013). Bioteknologi klasik atau konvensional dapat diartikan sebagai
teknologi yang memanfaatkan organisme atau bagian-bagiannya untuk mendapatkan
barang dan jasa dalam skala industri dengan tujuan memenuhi kebutuhan manusia
(Kusumawati, 2013). Bioteknologi konvensional inilah yang pada mulanya
memperkenalkan inovasi-inovasi makanan kaya nutrisi. Bahan-bahan makanan yang
sederhana diolah sedemikian rupa hingga menjadi produk yang lebih memiliki
keunggulan daripada bahan asalnya. Teknik aplikasi yang bermanfaat untuk
mengubah bahan tersebut dinamakan teknik fermentasi. Teknik fermentasi pada
dasarnya merupakan pondasi atau dasar dari bioteknologi klasik maupun modern.

Produk fermentasi muncul sebagai khazanah baru dalam upaya peningkatan


mutu dan kualitas pangan. Beberapa contoh produk makanan hasil fermentasi yang
umum dijumpai diantaranya keju, yoghurt, tempe, kefir, sake, roti, kecap, mentega,
dll. Keanekaragaman produk dari satu bahan dasar disebabkan oleh variasi
mikroorganisme yang terlibat di dalam prosesnya.Susu merupakan salah satu bahan
yang dapat diolah menjadi berbagai produk. Manfaat yang ditinggalkan begitu luas.
Susu fermentasi merupakan susu segar hasil olahan yang melibatkan mikroba tertentu
dalam pembutannya melalui beberapa proses seperti pasteurisasi. Salah satu produk
susu fermentasi yang sudah dikonsumsi sejak kurang lebih 1400 tahun yang lalu
adalah kefir.

Kefir merupakan susu segar olahan yang memiliki rasa asam dan alkoholik.
Tekstur warna dan tingkat konsistensinya hampir mirip seperti yoghurt. Kefir
memiliki aroma khas seperti tape atau semacam yeast. Minuman susu fermentasi ini
dipercaya memiliki banyak khasiat bagi tubuh terutama dalam benteng pertahanan
diri dari berbagai macam penyakit. Minuman kefir berasal dari Pegunungan Kaukasus
Rusia. Akan tetapi, penggunaan minuman kefir saat ini sudah melebar ke berbagai
penjuru dunia, utamanya di negara-negara Asia dan Scandinavia.

Starter kefir atau biji kefir memiliki bentuk seperti bunga kol dan berwarna
putih kekuningan atau krem. Di dalam struktur starter kefir yang saling melekat satu
sama lain, hidup berbagai jenis bakteri probiotik dan khamir yang fungsional.
Kesemua mikroorganisme hidup dalam keadaan seimbang dan saling bekerjasama
(bersimbiosis). Beberapa jenis bakteri yang kemungkinan besar mendominasi biji
kefir adalah jenis Streptococcus dan Lactobacillus. Ragi yang berperan penting dalam
fermentasi terletak di inti biji kefir dan mikroorganisme hidupnya berada pada lapisan
perifer (tepi).

Biji kefir pada mulanya didapat dalam keadaan kering. Oleh sebab itu, biji
kefir yang akan digunakan sebagai starter dalam pengolahan kefir harus diaktifkan
dengan cara direndam dengan susu steril selama beberapa jam. Perendaman
dilakukan pada suhu ruang dengan konsentrasi berkisar 10-12% volume/berat. Proses
perendaman akan selesai dan harus dihentikan ketika biji kefir telah mengembang.
Perlakuan tersebut diberikan tiga kali dalam seminggu. Starter kefir sangatlah unik,
sebab dapat digunakan berkali-kali. Pada percobaan kali ini, kefir akan
dikombinasikan dengan 3 macam susu yaitu susu sapi, susu kambing dan susu
kedelai. Saat ini kefir dapat disajikan dengan penambahan pemanis atau essens
misalnya menggunakan essens sari kurma. Sari kurma yang ditambahkan pada
masing-masing susu memiliki perbandingan 6 : 8 : 15.

Khasiat kefir bagi kesehatan sangat banyak, bahkan beberapa tahun


belakangan diketahui bahwa kefir mampu menghilangkan jerawat dan bekas jerawat
yang menjadi musuh utama remaja serta mengembalikan kemulusan pada kulit.
Vitamin dan nutrisi yang terkandung dalam kefir sangat cocok bagi kesehatan dan
peremajaan kulit. Masyarakat di luar negeri banyak memanfaatkan kefir sebagai lulur
kecantikan dan sekarang mulai merebak di Indonesia. Selain untuk kesehatan kulit,
kefir juga lumayan ampuh sebagai terapi organ dalam dan menyembuhkan serta
menghindarkan diri dari berbagai macam penyakit. Selain itu sari kurma sebagai
essens memiliki manfaat untuk pengobatan segala penyakit karena sari kurma
mengandung vitamin A, zat besi, kalium, kalsium dan banyak mengandug serat.

Pengolahan susu menjadi kefir merupakan salah satu cara yang diperuntukkan
bagi orang-orang yang tidak menyukai dan alergi terhadap susu. Aroma flavour buah-
buahan yang keluar akan menghalau rasa pekat dari susu murni. Essens tidak akan
menghilangkan kandungan nutrisi dari susu. Dengan cara tersebut, anak-anak kecil
juga dapat dipastikan banyak yang menyukai susu

1.2 Rumusan Masalah

Berikut rumusan masalah berdasarkan penjelasan yang telah dipaparkan diatas :

1. Bagaimana bioteknologi dapat berperan dalam pembuatan kefir ?


2. Bagaimana metode pembuatan kefir ?
3. Bagaimana analisis kelayakan usaha dan prospek pasar dalam proses
pemasaran kefir ?

1.3 Tujuan

Berikut tujuan yang dapat diuraikan berdasarkan rumusan masalah diatas :

1. Untuk mengetahui peran bioteknologi dalam pembuatan kefir


2. Untuk memahami metode dalam pembuatan kefir
3. Untuk memahami analisis kelayakan usaha dan prospek pasar dalam proses
pemasaran kefir
1.4 Manfaat

Berikut manfaat yang dapat diambil dari makalah ini :

1. Mengembang ilmu sains dalam bioteknologi pembuatan kefir


2. Berperan dalam meningkatkan kesehataan masyarakat melalui kefir
3. Memberikan inovasi baru dalam dunia industri
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Sejarah Kefir

Kefir disebut juga The Campagne of Cultured Milk atau minuman yang
paling bernilai dari berbagai jenis susu fermentasi. Kefir sering disamakan dengan
produk fermentasi yoghurt, namun kefir memiliki khasiat kesehatan dalam skala yang
lebih luas. Kefir, yang dalam bahasa Turki keif mempunyai arti “perasaan yang baik
atau senang”, belum banyak dikenal oleh masyarakat Indonesia. Kefir berasal dari
kawasan Eropa Tenggara, yang dikenal dengan Kaukasus, yang terletak antara Laut
Hitam dan Laut Kaspia. Masyarakat bagian utara Pegunungan Kaukasus, yang
umumnya Muslim telah mengkonsumsi kefir sejak berabad-abad dan terbukti stamina
serta kesehatan tubuh mereka terjaga dengan baik.

Berdasarkan legenda, konon Nabi Muhammad SAW memberikan biji kefir


(kefir grain) kepada masyarakat Kaukasus dan mengajari mereka membuat kefir.
Oleh karena itu, biji kefir dikenal juga dengan sebutan The Grains of The Prophet.
Kefir juga tidak luput dari catatan Marcopolo dalam kronologi perjalanannya ke
Timur. Kefir sempat terlupakan selama berabad-abad diluar kawasan Kaukasus,
sampai munculnya pemberitaan tentang khasiatdalam penyembuhan TBC dan
penyakit yang berhubungan dengan sistem pencernaan. Beberapa literatur
menyebutkan bahwa kefir sama dengan koumiss, dan di Rusia koumiss digunakan
untuk menyembuhan penyakit BC (tuberkolosis) di sanatorium, samppai
diperkenalkannya kefir. Penggunaan kefir diyakini telah banyak menggantikan
koumiss di sanatorium. American Journal of Pharmacy (1887) menyebutkan bahwa
kefir adalah bentuk baru dari susu fermentasi yang memiliki sejarah panjang, yaitu
koumiss, membuat analisa perbandingan komposisi antara kefir dan koumiss. Pada
tabel berikut, dapat dilihat kefir mengandung lebih banyak albumin dan lebih sedikit
alkohol dibanding koumiss.
Dalam perkembangannya, kefir merupakan produk susu fermentasi yang
sangat populer di Rusia. Kontribusi penjualan kefir antara 65-80% dari penjualan
susu fermentasi di Rusia, dengan produksi mencapai lebih dari 12 juta ton tahun
1988. Nama kefir yang diproduksi dalam skala pabrik bervariasi, seperti kephir,
kiaphur, kefer, knapon, kepi, dan kippi. Konsumsi kefir rata-rata masyarakat Rusia
mencapai 4,5 kg per orang per tahun (1980). Dalam penyebarannya, kefir telah
diproduksi dalam skala pabrik di beberapa negara Balkan dan Eropa, seperti di Ceska,
Finlandia, Hongaria, Norwegia, Polandia, Swedia, Swiss, Denmark, Prancis, dan
Jerman. Kefir juga populer di Turki, Yunani, Austria, Brasil, dan Israel. Popularitas
kefir juga telah sampai ke Amerika, Kanada, dan Jepang.

2.2 Susu Fermentasi

Susu fermentasi merupakan produk olahan susu yang telah difermentasi


dengan cara menginokulasikan bakteri (starter) pembentuk asam laktat (LAB).
Tujuan utama diproduksinya susu fermentasi adalah untuk memperpanjang daya
simpan susu karena mikroorganisme perusak sulit tumbuh pada suasana asam dan
kondisi kental (Susilorini, 2006). Susu fermentasi menjadi salah satu pangan
fungsional. Pangan fungsional adalah pangan yang tidak hanya memberikan zat-zat
esensial pada tubuh, tetapi juga memberikan efek perlindungan bagi tubuh terhadap
gangguan berbagai macam penyakit3 . Susu fermentasi dipercaya mengandung zat
gizi yang baik serta memiliki khasiat terhadap kesehatan manusia terutama saluran
pencernaan. Secara komersial, produk susu fermentasi telah banyak ditemui di pasar
Indonesia seperti yoghurt dan kefir. Namun produk susu fermentasi lain seperti
koumiss belum banyak dikenal4 . Yoghurt selain memiliki flavor yang disukai
ternyata juga memiliki dampak yang sangat baik bagi kesehatan. Hal ini dikarenakan
yoghurt mengandung mikroba yang menguntungkan bagi kesehatan. Kemajuan
teknologi mendukung produk seperti yoghurt untuk mengalami perubahan dan
penambahan dengan unsur lain sehingga diklaim dapat meningkatkan kualitas
kesehatan orang yang mengkonsumsinya.
2.3 Pengertian Kefir

Kefir adalah suatu kultur dengan biang berupa biji kefir yang terdiri atas
mikroorganisme seperti Lactobacillus kefiri dan spesies lain, seperti Leuconostoc,
Lactococcus, dan Acetobacter, yang hidup dan memiliki kaitan erat yang khusus.
Pada kefir juga terdapat kontribusi kelompok ragi atau yeast, yaitu ragi yang
memfermentasi laktosa (Saccharomyces unisporus, Saccharomyces cerevisiae, dan
Saccharomyces exiguus).

Sekumpulan biji kefir mempunyai bentuk seperti karang atau kembang kol
ataupun seperti sekumpulan popcorn, dengan kisaran diameter 3-20 mm. Biji kefir
terbungkus substansi seperti gel berwarna putih atau kekuningan yang terdiri atas
13% protein (berat kering) dan 24% polisakaridayang larut dalam air dan disebut
kefiran. Selama proses fermentasi susu, biji kefir akan melakukan propagasi atau
perbanyakan dengan membentuk matriks kompleks dengan struktur membungkus ke
dalam (enkapsulasi). Penelitian telah menemukan bahwa bakteri Lactobacillus
kefiranofaciens tersebar diantara permukaan biji kefir dan jumahnya meningkat
dibagian tengah, sementara populasi bakteri Lactobacillus kefir hanya berada
disejumlah kecil area di permukaan.
2.3 Komposisi Kefir

Komposisi gizi kefir yang dibuat dari susu sapi utuh (full fat) :

Penjelasan tabel diatas:

a. Ada perbedaan sehubungan dengan nilai energi kefir, yang diperoleh tidak hanya
dari kandungan lemak, tetapi juga dari karbohidrat.

b. Tidak terdeteksi selama proses penyimpanan selama 21 hari pada 4 oC. 10

c. Meningkat tipis selama penyimpanan.


d. Terbentuk hampir 100% asam L-Laktat. Konsenstrasi meningkat mencapai 7.739
ppm pada hari ke-21 penyimpanan di suhu 4oC.

e. Maksimum 2-3%, tergantung pada kondisi kandungan laktosa dalam susu segar,
kondisi daging, dan waktu fermentasi.

f. Kefir yang dibuat secara traditional menunjukan penigkatan folacin 116,2% selama
penyimpanan 48 jam pada 4 oC.

g. Jumlah terus meningkat selama proses fermentasi. Kandungan asetaldehida


maksimum 1,1 %. Kandungan asetoin menurun menjadi hampir 16 ppm dari 25
ppm pada hari ke 21.

2.4 Kegunaan Kefir

Mengkonsumsi kefir secara rutin dan konsisten memberikan kondisi positif bagi
kesehatan karena :

1. Kefir membantu menyehatkan sistem pencernaan dan menghindari resiko terkena


kanker (tumor) usus besar.

2. Kefir membantu menormalkan bakteri yang terdapat pada usus besar


pascapengobatan yang menggunakan antibiotik.

3. Meningkatkan fungsi pencernaan dan penyerapan nutrisi makanan.

4. Membantu memperlancar buang air besar.

5. Membantu menyembuhkan berbagai gangguan kesehatan, seperti diabetes,


hipertensi dan tumor.

6. Membantu menurunkan kadar kolesterol dan mengurangi resiko penyakit jantung


koroner.

7. Membantu mencegah infeksi saluran urine.

8. Membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh (body immunity).

9. Membantu menjaga stamina tubuh dan menjaga tubuh agar tidak cepat lelah.

10. Membantu penderita lactose-intoleranc


2.5 Jenis-jenis Kefir

Kefir dibagi menjadi beberapa jenis yang meliputi kefir optima (O), kefir prima
(P), kefir whey (W), kefir medika (M), kefir soya, dan kefir colostrum (Komunitas
Kefir Indonesia, 2016).Kefir Optima atau kefir O merupakan jenis kefir yang tidak
mengalami proses pemisahan antara curd dan whey-nya. Kefir optima diperoleh
melalui proses fermentasi menggunakan kefir prima atau menggunakan kefir optima
lagi sebagai starternya (bibit praktis). Penggunaan bibit praktis ini tidak dianjurkan
untuk digunakan lebih dari 3 kali pengulangan, karena kualitas kefir yang dihasilkan
akan mengalami penurunan. Apabila kualitas yang diinginkan stabil, maka kefir
prima yang dalam fermentasinya menggunakan kefir grainsdapat digunakan. Pada
peyaringan pertama dianjurkan menggunakan saringan kasar berdiameter lubang 2
mm agar mudah memisahkan kefir grains dari cairannya (Muizuddin dan Zubaidah,
2015). Sementara pada tahap penyaringan kedua menggunakan saringan halus agar
tektur kefir yang dihasilkan halus. Apabila dalam fermentasi kefir optima
menggunakan bibit praktis maka tidak diperlukan pemisahan bibit praktis, kecuali
jika tekstur yang diinginkan lebih halus maka dilakukan penyaringan menggunakan
saringan halus.

Kefir Prima atau kefir P merupakan kefir yang diperoleh melalui proses
pemisahan bagian bening (kefir W). Kefir prima merupakan jenis minuman/makanan
yang mempunyai kandungan gizi paling lengkap. Kefir dibuat menggunakan kefir
grains dengan konsentrasi tertentu yaitu antara 2-8% untuk tiap liter susu yang
digunakan yang kemudian difermentasi selama 2 x 24 jam. Kefir jenis ini merupakan
turunan pertama (mother culture) dari kefir grains sehingga dapat digunakan sebagai
bibit praktis (Heidi et al., 2011). Karakteristik kefir prima yaitu cukup kental dan
beraroma asam sedang. Oleh karena itu, kefir jenis ini lebih mudah diterima oleh
masyarakat.

Kefir whey atau kefir W merupakan jenis kefir yang diperoleh dari whey yang
terbentuk pada saat proses pembuatan kefir. Kefir whey dapat dijadikan sebagai
minuman isotonik karena komposisi yang terkandung sesuai dengan cairan tubuh
manusia maupun hewan (Freddy, 2010). Kefir ini dapat mengatasi dehidrasi baik
akibat panas yang menyebabkan keluarnya keringat yang berlebih maupun sebagai
bahan pengganti oralit karena kandungan kefir whey yang lebih bagus dan seimbang
dari pada oralit. Selain itu, kefir whey dapat juga digunakan sebagai asupan insulin,
karena insulin yang pada umumnya digunakan oleh penderita diabetes juga ada yang
berasal dari insulin sapi (Deat-Laine et al., 2012). Kefir whey juga dapat digunakan
sebagai bahan dalam pembuatan asinan (Sauerkaut) dan juga sebagai pengganti cuka
dapur yang aman terhadap iritasi lambung.

Jenis kefir lainnya yaitu kefir medika (kefir M) merupakan kefir yang
tampilannya hampir sama dengan kefir prima namun lebih cair dan rasanya lebih
asam. Kefir medika diolah dengan menggunakan kefir grains sebanyak 2% dengan
waktu fermentasi 48-72 jam dan hasilnya tidak dipisahkan antara curd dan whey-nya
sehingga menghasilkan rasa asam yang tajam. Kefir soya merupakan kefir yang
terbuat dari 70% susu kedelai dan 30% susu sapi (Aini et al., 2003). Kadar asam
laktat kefir susu kedelai masih dalam kisaran kadar asam laktat kefir susu sapi yaitu
0,8 – 1,1 % (Aini et al., 2003). Kefir jenis ini mengandung lechitinyang berguna
untuk memperbaiki kondisi pembuluh darah koroner di jantung. Kefir colostrum
(kefir C) merupakan kefir yang diperoleh dari fermentasi colostrum sapi dengan
menggunakan kefir grains. Colostrum adalah susu pertama yang dihasilkan oleh sapi
setelah melahirkan. Colostrum sangat kental, berlendir dan berwarna kemerahan
(Santoso, 1998). Colostrum yang digunakan dalam pembuatan kefir mengandung
sekitar 30 mg/g (3%) IgG, dan berasal dari colostrum segar.

2.6 Manfaat Kurma

Kurma (Phoenix dactylifera) merupakan salah satu jenis tanaman yang termasuk
dalam golongan tanaman palma. Memiliki ukuran tinggi pohon berkisar 15-25 m dan
panjang daun mencapai 3-5 m. Buah yang mempunyai warna kecoklatan dan berbiji
tunggal ini diduga berasal dari Teluk Persia. Manfaat buah kurma dalam rangka
untuk menjaga kesehatan tentunya tidak terlepas dari kandungan zat-zat nutrisi
yang terdapat di dalamnya. Di dalam 100 gram buah kurma setidaknya terkandung
beberapa gizi serta nutrisi sebagai mana dijelaskan dalam table berikut ini :

Kandungan Nilai Gizi Presentase RDA


Energy 227 Kcal 14%
Karbohidrat 74,97 g 58%
Protein 1,81 g 3%
Lemak total 0,15 g < 1%
Kolesterol 0 mg 0%
Serat makanan 6,7 g 18%
Vitamin
Folat 15 𝜇g 4%
Niacin I,610 mg 10%
Asam pantotenat 0,805 mg 16 %
Pyridoxine 0,249 mg 19%
Riboflavin 0,060 mg 4,5 %
Thiamin 0,050 mg 4%
Vitamin A 149 IU 5%
Vitamin C 0 mg 0%
Vitamin K 2,7 mg 2%
Elektrolit
Sodium 1 mg 0%
Kalium 696 mg 16 %
Mineral
Kalsium 64 mg 6,5 %
Tembaga 0,362 mg 40 %
Besi 0,90 mg 11%
Magnesium 54 mg 13%
Mangan 0,296 mg 13%
Fosfor 62 mg 9%
Seng 0,44 mg 4%
Phyto-Nutrisi
Karoten-𝛽 89 𝜇𝑔 -
Crypto-xanthin - 𝛽 0 mg -
Lutein-zeaxanthin 23 𝜇𝑔 -

Aspek-Aspek Studi Kelayakan Bisnis Kefir Kurma

Dalam menganalisa suatu proyek yang efektif harus mempertimbangkan


aspek-aspek yang saling berkaitan secara bersama-sama menentukan bagaimana
keuntungan yang diperoleh dari suatu penanaman investasi tertentu dan
mempertimbangkan seluruh aspek tersebut pada setiap tahap dalam perencanaan
proyek dan siklus pelaksanaannya (Gittinger, 1986). Aspek-aspek yang berpengaruh
terhadap kelayakan bisnis kefir kurma :
1) Aspek pasar dan pemasaran kefir kurma
Aspek pasar dan pemasaran merupakan aspek yang paling utama dan pertama
dilakukan dalam pengkajian usulan bisnis kefir kurma investasi, alasannya adalah
tidak akan mungkin suatu proyek didirikan dan dioperasikan jika tidak ada pasar yang
siap menerima produk perusahaan tersebut (Suratman, 2002). Proses pemasaran
terdiri dari analisa peluang pemasaran, pengembangan strategi pemasaran,
perencanaan program pemasaran, dan pengelolaan usaha pemasaran (Kotler, 1997).
2) Aspek teknis dan teknologi kefir kurma
Kajian aspek teknis dan teknologi menitik beratkan pada penilaian atas
kelayakan bisnis kefir kurma dari sisi teknis dan teknologi. Penilaian meliputi
penentuan lokasi proyek, penentuan model bangunan proyek, pemilihan mesin,
peralatan lainnya, teknologi yang diterapkan, dan lay out serta penentuan skala
operasi (Suratman, 2002).
3) Aspek manajemen kefir kurma
Untuk menyusun studi kelayakan, bisnis kefir kurma diperlukan manajemen.
Proses pemanfaatan sumberdaya yang dimiliki organisasi atau perusahaan tidak akan
optimal apabila prinsip-prinsip manajemen tidak diterapkan secara konsisten. Pada
setiap kegiatan, perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian harus
dijalankan secara berkesinambungan (Subagyo, 2007). Aspek manajemen perlu dikaji
agar proyek yang didirikan dan dioperasikan nantinya dapat berjalan dengan lancar
(Suratman, 2007).
4) Aspek finansial kefir kurma
Tujuan menganalisis aspek finansial dari suatu studi kelayakan proyek bisnis
kefir kurma adalah untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya
dan manfaat yang diharapkan, dengan membandingkan antara pengeluaran dan
pendapatan, seperti ketersediaan dana, biaya modal, kemampuan proyek untuk
membayar kembali dana tersebut dalam waktu yang telah ditentukan dan menilai
apakah proyek akan dapat berkembang terus (Umar, 2007). Untuk dapat menentukan
apakah suatu proyek investasi dapat dikatakan layak diperlukan teknik-teknik kriteria
penilaian investasi yang didasarkan pada estimasi aliran kas proyek yang
bersangkutan (Suratman, 2007).
5) Aspek sosial, ekonomi dan lingkungan kefir kurma
Berdasarkan aspek ekonomi apakah keberadaan proyek dapat merubah atau
justru mengurangi income per capita penduduk setempat. Dari sisi sosial apakah
dengan adanya proyek tersebut wilayah setempat menjadi semakin ramai, lalu lintas
semakin lancar, adanya jalur komunikasi, penerangan listrik dan lain sebagainya
(Suratman, 2002). Sementara itu analisis mengenai dampak lingkungan harus
dilakukan agar kualitas lingkungan tidak rusak dengan beroperasinya proyek-proyek
industri (Umar, 2007).

Teori Biaya dalam Pemasaran Kefir Kurma


Dalam meneliti suatu pene;itian yang akan dipasarkan harus disertai dengan
biaya dan manfaat. Biaya dapat juga didefinisikan sebagai pengeluaran atau korbanan
yang dapat menimbulkan pengurangan terhadap manfaat yang diterima. Biaya dapat
dibedakan untuk produk kefir kurma adalah sebagai berikut :
a. Biaya modal merupakan biaya yang diperlukan untuk mengumpulkan
bahan dan alat yang dibutuhkan untuk memproduksi kefir kurma.
b. Biaya operasional merupakan biaya yang dibutuhkan dalam proses
distribusi dalam penjualan kefir kurma
c. Biaya lainnya seperti biaya pajak dan pinjaman.

Anda mungkin juga menyukai