Anda di halaman 1dari 4

SIFAT-SIFAT UNSUR KIMIA

 GOLONGAN IA
Logam alkali adalah unsur-unsur golongan IA (kecuali hidrogen (H)), yaitu litium (Li), Natrium (Na),
Kalium (K), Rubidium (Rb), Sesium (Cs), dan Fransium (Fr). Kata alkali berasal dari bahasa Arab yaitu
Al-Qaly yang berarti abu. Air abu bersifat basa. Oleh karena logam golongan IA dapat membentuk basa
kuat yang larut air, maka disebut logam alkali.

1. Sifat-sifat Fisis
Berbagai data fisis logam alkali dapat dilihat dalam tabel berikut.
Sifat Karakteristik Li Na K Rb Cs Fr
Nomor atom 3 11 19 37 55 87
Konfigurasi elektron [He] 2s1 [Ne] 3s1 [Ar] 4s1 [Kr] 5s1 [Xe] 6s1 [Rn] 7s1
Kelimpahan di kulit bumi (bpj) 20 23.600 20.900 90 1 -
Jenis Logam Logam Logam Logam Logam Logam
Wujud (25oC) Padatan Padatan Padatan Padatan Padatan -
3
Densitas/Massa Jenis (g/cm ) 0,534 0,97 0,86 1,53 1,88 1,83
Titik Leleh/Titik Cair (oC) 181 98 63 39 28 27
o
Titik Didih ( C) 1.317 892 770 688 678 677
Jari-jari atom (Å)/pm 1,52/155 1,86/190 2,27/235 2,47/248 2,65/267 -
+ *
Jari-jari ion M / (pm) 0,60/60 0,95/95 1,33/133 1,48/148 1,69/169 2,60/260
Bilangan Oksidasi (Biloks) +1 +1 +1 +1 +1 +1
Energi ionisasi/pengionan (kJ mol-1)
Pertama 520 496 419 403 376 393
Kedua 7.298 4.562 3.051 2.632 2.420 -
Kelektronegatifan (Skala Pauling) 1,0 0,9 0,8 0,8 0,7 0,7
Kekerasan (skala Mohs)*) 0,6 0,4 0,5 0,3 0,3 -
Merah-
Warna nyala/ Warna api Merah-tua Kuning Ungu Biru -
biru
Potensial reduksi standar (V)
-3,05 -2,71 -2,93 -2,92 -2,92 -
M+ + e- → M
* Kation M+, dimana M merupakan logam alkali
*) Pada skala Mohs, talk (bedak halus) mendapat skala 0 dan intan mendapat skala 10. Nilai kekerasan untuk
beberapa zat : lilin 0,2; aspal 1-2; kuku jari 2,5; tembaga 2,5-3; dan kromium 9.

Seperti dapat dilihat pada tabel tersebut, kecenderungan sifat logam alkali sangat beraturan. Dari atas ke
bawah, jari-jari atom dan massa jenis (rapatan) bertambah, sedangkan titik cair dan titik didih berkurang.
Sementara itu, energi ionisasi dan keelektronegatifan berkurang. Potensial elektrode (besaran yang
menggambarkan daya reduksi dalam larutan), dari atas ke bawah cenderung bertambah, kecuali Litium (Li).
Litium ternyata memiliki potensial elektrode yang paling besar. Hal ini dikarenakan penyimpangan sebagaimana
sering diperlihatkan oleh unsur-unsur periode kedua. Penyimpangan itu berkaitan dengan kecilnya volume atom
unsur periode kedua terebut.
Dalam banyak hal, litium (Li) lebih mirip dengan magnesium (Mg) dari golongan IIA. Hubungan seperti
itu disebut hubungan diagonal. Hubungan diagonal juga diperlihatkan oleh berilium (Be) yang mirip dengan
aluminium (Al) dan boron (B) dengan silikon (Si).

Li Be B C
Na Mg Al Si
Logam alkali mudah dipotong menggunakan pisau, karena lemahnya ikatan logam antar atomnya. Dalam satu
golongan dari atas ke bawah, jari-jari atom bertambah besar sehingga jarak dari inti atom ke kulit terluar
bertambah besar. Dengan demikian, besarnya energi untuk melepaskan elektron semakin kecil. Semakin kecil
harga energi pengionan logam alkali, semakin mudah unsur itu membentuk ion positif +1. Oleh karena itu, dalam
satu golongan dari atas ke bawah logam alkali semakin relatif. Dalam satu golongan, dari atas ke bawah titik didih
dan titik leleh semakin rendah, sedangkan keelektronegatifan semakin kecil.

2. Sifat-sifat Kimia
1) Kereaktifan logam alkali
Logam alkali merupakan golongan logam yang paling reaktif. Kereaktifan meningkat dari atas ke
bawah (dari Li ke Fr) yang dapat kita ketahui dari reaksi yang didalamnya. Kereaktifan logam alkali
berkaitan dengan energi ionisasinya yang rendah sehingga mudah melepas elektron. Hampir semua
senyawa logam alkali bersifat ionik (senyawa gabungan dari beberapa ion) dan mudah larut dalam air.
2) Reaksi-reaksi logam alkali
1) Reaksi dengan Air
Semua logam alkali bereaksi dengan air membentuk basa dan gas hidrogen. Litium bereaksi
agak pelan, sedangkan natrium bereaksi hebat. Kalium (K), Rubidium (Rb), dan Sesium (Cs)
dapat meledak jika dimasukkan kedalam air.
2L(s) + 2H2O(ℓ) → 2LOH(aq) + H2(g)
Dengan (L = Logam alkali)
Contoh : 2Na(s) + 2H2O(ℓ) → 2NaOH(aq) + H2(g)

2) Reaksi dengan Oksigen


Logam alkali terbakar dalam oksigen membentuk oksida, peroksida, atau superoksida.
3
3L(s) + 2 O2(g) → L2O(s) + LO2(s), L = K, Rb, dan Cs.
Bilangan oksidasi oksigen
dalam :
5L(s) + 2 O2(g) → L2O(s) + LO2(s) + L2O2(s), L = Li dan Na Oksida (O2-) = -2
Peroksida (O22-) = -1
1
Contoh : Superoksida (O2-) = − 2
3
3K(s) + 2 O2(g) → K2O(s) + KO2(s)

5Li(s) + 2 O2(g) → Li2O(s) + LiO2(s) + Li2O2(s)

Jika oksigen berlebihan, natrium (Na) dapat membentuk peroksida.


2Na(s) + O2(g) → Na2O2(s)
Kalium (K), Rubidium (Rb), dan Sesium (Cs) dapat membentuk superoksida dalam oksigen
berlebihan.
L(s) + O2(g) → LO2(s)
Oleh karena sangat mudah bereaksi dengan air dan oksigen, maka logam alkali biasanya
disimpan dalam cairan yang inert, misalnya minyak tanah (kerosin) atau dalam botol yang
diisolasi.

3) Reaksi dengan Hidrogen


Jika dipanaskan, logam alkali dapat bereaksi dengan gas hidrogen membentuk hibrida, satu
senyawa ion yang hidrogennya mempunyai bilangan oksidasi -1.
2L(s) + H2(g) → 2LH(s)
Contoh : 2Na(s) + H2(g) → 2NaH(s)

4) Reaksi dengan Halogen


Logam alkali bereaksi hebat dengan halogen membentuk garam halida.
2L(s) + X2(g) → 2LX(s)
Contoh : 2K(s) + Br2(g) → 2KBr(s)
Natrium cair terbakar dalam gas klor (Cl) menghasilkan warna nyala berwarna kuning khas
logam natrium.

5) Reaksi dengan Larutan Asam Encer


Logam alkalil bereaksi dengan larutan asam encer dengan cepat dan biasanya disertai ledakan
dan nyala api.
2L(s) + 2H+(aq) → 2L+(aq) + H2(g)
Contoh : 2Li(s) + H2SO4(aq) → Li2SO4(aq) + H2(g)

6) Reaksi Peroksida Logam Alkali dengan CO2


Peroksida logam alkali bereaksi dengan CO2 menghasilkan oksigen.
2L2O2(s) + 2CO2(aq) → 2L2CO3(s) + O2(g), L = Li dan Na
Contoh : 2Na2O2(s) + 2CO2(aq) → 2Na2CO3(s) + O2(g)

Mengapa Hidrogen (H) tidak termasuk ke dalam logam alkali? Gampangnya, karena karakter yang dimiliki oleh
hidrogen “berbeda” dan tidak sesuai dengan karakter logam alkali yang lain. Hidrogen, anaknya antimainstream.
Hidrogen adalah unsur pembentuk air yang dimana jika hidrogen dipadatkan dalam konsentrasi tertentu maka
mereka akan membentuk titik air. Logam alkali mempunyai karakteristik jika direaksikan dengan air maka akan
membentuk ion hidroksida yang bersifat basa dengan pH lebih dari 7. Sedangkan hidrogen (H) adalah air itu
sendiri dan jika direaksikan dengan air tidak akan menimbulkan perubahan apapun. Fransium (Fr) juga jarang
digunakan karena unsur ini sangat sedikit, sangat langka di bumi, dan sangat tidak stabil.
3. Kegunaan Logam Alkali
Litium (Li), Natrium (Na), dan Kalium (K) memiliki banyak aplikasi, sementara Rubidium (Rb)
dan Sesium (Cs) sangat berguna dalam konteks akademis namun belum memiliki banyak aplikasi.
A. Natrium
Diantara logam alkali, natrium merupakan logam yang paling banyak penggunaannya, baik
sebagai unsur ataupun sebagai senyawa. Seperti yang telah kita ketahui, senyawa logam alkali
yang sejenis memiliki kemiripan sifat. Oleh karena senyawa natrium paling murah, maka paling
banyak digunakan. Namun dalam hal-hal tertentu, senyawa logam alkali lain tidak dapat
digantikan oleh senyawa natrium. Misalnya, kalium klorida (KCl) untuk pupuk tidak dapat
diganti dengan natrium klorida (NaCl) karena tumbuhan memerlukan unsur kalium, bukan
natrium.
a) Pembuatan Natrium
Natrium dibuat dari elektrolisis lelehan natrium klorida yang dicampur dengan kalsium
klorida (sel Down). Kalsium klorida berguna untuk menurunkan titik leleh (dengan cara
tersebut, titik leleh dapat diturunkan dari 801oC menjadi sekitar 500oC). Reaksi yang
terjadi adalah :
NaCl(ℓ) → Na+(ℓ) + Cl-(ℓ)
Katoda : Na ( ℓ) + e- → Na (ℓ)
+

Anoda : 2Cl- (ℓ) → Cl2(g) + 2e-

b) Kegunaan Natrium dan Senyawa Natrium


1) Agen produksi untuk menghasilkan logam-logam seperti Titanium (Ti) , Zirkonium
(Zr), dan Hafnium (Hf).
2) Bahan pembuatan TEL (Tetra Ethyl Lead) untuk menaikkan angkan oktan pada
bensin.
3) Cairan pendingin pada reaktor atom.
4) Penerang jalan raya karena mempunyai warna nyala kuning yang dapat menembus
kabut.
5) NaCl digunakan sebagai garam dapur, bahan baku pembuatan klorin, pengawet ikan
dan daging, pengolahan kulit, serta untuk mencairkan salju.
6) Natrium hidroksida (NaOH) banyak digunakan pada industri sabun, detergen, plastik,
tekstil, pulp dan kertas, pengolahan bauksit, serta pemurnian minyak bumi.
7) Natrium kabornat (Na2CO3) digunakan untuk membuat senyawa natrium lain
(NaOH), kaca, sabun, pulp dan kertas, serta untuk melunakkan air sadah.
8) Natrium bikarbonat (NaHCO3) disebut juga soda kue, digunakan untuk pengembang
adonan kue dan juga untuk pemadam kebakaran.

B. Litium (Li)
a) Pembuatan Litium
Litium dibuat melalui elektrolisis leburan LiCl, dengan persamaan reaksi :
Katoda : Li+(ℓ) + e- → Li (ℓ)
Anoda : 2Cl- (ℓ) → Cl2 (g) + 2e-

b) Kegunaan Litium
1) Litium (Li) digunakan sebagai aloi bersama-sama dengan aluminium dan magnesium
untuk menghasilkan aloi berkekuatan tinggi dan ringan. Aloi biasa digunakan dalam
industri pesawat ruang angkasa dan pesawat terbang. Litium juga digunakan sebagai
anode pada baterai karena dapat menghasilkan baterai yang handal dengan waktu
kerja yang panjang.
2) Litium (Li) juga biasa digunakan didalam produk baterai.

C. Kalium dan Logam Alkali lainnya


Kalium dan logam alkali yang lain dibuat dengan mereduksi lelehan garam-garam kloridanya.
Misal, kalium dibuat melalui reaksi antara KCl dengan logam natrium.
KCl (ℓ) + Na (s) NaCl (ℓ) + K(g)
Oleh karena logam kalium yang terbentuk menguap, maka reaksi kesetimbangan tersebut
bergeser ke kanan.

D. Kegunaan Logam Kalium (K), Sesium (Cs) dan Rubidium (Rb)


1) Logam sesium (Cs) dan rubidium (Rb) banyak digunakan sebagai katode pada
lampu-lampu elektronik.
2) Sesium (Cs) dapat digunakan minyak eksplorasi, Jam atom, tenaga listrik dan
elektronik, cairan sentrifugasi.
3) KCl dan K2SO4 digunakan untuk pupuk.
4) KNO3 digunakan sebagai bahan peledak.
4. Kelemahan Logam Alkali
Dibawah ini adalah beberapa contoh kelemahan logam alkali. Logam Alkali juga memiliki kelemahan
yang lain seperti mudah dipotong, karena ikatan antar atom-atom logamnya sangat lemah.
1) Natrium (Na)
 Pada tumbuhan menyebabkan:
a. Memicu terjadinya penguningan daun, terutama pada bagian pinggir. Menguningnya daun
biasanya bersamaan dengan menguningnya jaringan diantara tulang daun, kemudian terjadi
bronzing dan nekrosa pada jaringan-jaringan yang telah menguning.
b. Tumbuhan tumbuh kerdil dan mudah rebah.

 Pada manusia menyebabkan:


a. Tekanan darah tinggi (hipertensi).
b. Pusing.
2) Kalium (K)
 Pada manusia dapat menyebabkan:
a. Konstipasi atau sembelit.
b. Palpitasi atau jantung berdebar.
c. Kaku otot atau mati rasa.
d. Kelelahan
e. Dapat menyebabkan ritme jantung yang tidak normal, terutama pada penderita penyakit
jantung.

 Pada tumbuhan dapat menyebabkan :


a. Penguningan daun.

3) Sesium (Cs)
a. Agak beracun
b. Dapat menyebabkan kejang, kanker payudara, tiroid, paru-paru karena disebabkan radiasi
nuklir yang mangandung unsur sesium yang diserap tanah yang ikut menguap bersama awan
hujan.
4) Litium (Li)
 Pada bandroid dapat menyebabkan :
5) Rubidium (Rb)
 Bagi kesehatan :
a. Menyebabkan keracunan.
b. Mudah bereaksi dengan kelembapan kulit.
c. Untuk membentuk Rubidium Hidroksida yang menyebabkan luka bakar pada kulit dan
mata.

Anda mungkin juga menyukai