Anda di halaman 1dari 2

Sifat sifat kimia dan fisika unsur

1. 1. SIFAT FISIS DAN KIMIA UNSUR-UNSUR GOLONGAN UTAMA DAN TRANSISI


2. 2. SIFAT FISIS Sifat fisis adalah sifat yang dapat diukur dan diteliti tanpa mengubah komposisi atau susunan dari zat tersebut. Sebagai contoh, kita dapat
mengukur titik leleh dari es dengan memanaskan sebuah balok es dan mencatat pada suhu berapa es tersebut berubah menjadi air. Air dengan es hanya berbeda
dalam hal penampilan saja, bukan dalam komposisi, jadi ini termasuk kedalam perubahan fisis. Demikian juga bila kita membekukan air tersebut kembali menjadi
es seperti mula-mula. Karena itu, titik leleh dari suatu zat termasuk kedalam sifat fisisnya. Sama halnya bila kita mengatakan Helium lebih ringan daripada udara,
kita mereferensikannya pada sifat fisis helium tersebut.
3. 3. SIFAT KIMIA Sifat kimia adalah sifat yang untuk mengukurnya diperlukan perubahan kimiawi. Sebagai contoh, pernyataan yang menyebutkan bahwa “Gas
hidrogen terbakar oleh gas oksigen dan membentuk air” yang mendeskripsikan sifat kimia dari hidrogen, karena untuk menyelidikinya kita harus melakukan
perubahan kimiawi, dalam hal ini pembakaran. Setelah terjadi perubahan kimiawi, zat mula-mula, yakni Hidrogen, menghilang dan berubah menjadi zat kimia lain-
air. Kita tidak dapat mengembalikan Hidrogen dari air sebagaimana perubahan-perubahan fisis seperti pelelehan atau pembekuan.
4. 4. UNSUR ALKALI Li Na K Rb Cs Fr Nomor atom Konfigurasi elektron Titik leleh (oC) Titik didih (oC) Rapat jenis (20 oC, g/cm3) Jari-jari ion (10–12 m) Jari-jari
atom (10–12m) Energi ionisasi I (kJ/mol) Energi ionisasi II (kJ/mol) Eo, L → L+ + e– (V) Elektronegativitas 3 [He]2s1 179 1.336 0,54 60 123 520 7.296 3,05 1,0 11
[Ne]3s1 98 883 0,97 95 157 496 4.563 2,71 1,0 19 [Ar]4s1 63 762 0,86 133 203 419 3.069 2,92 0,9 37 [Kr]5s1 39 700 1,53 148 216 403 2.650 2,49 0,9 55 [Xe]6s1
28 670 1,90 169 235 376 2.420 3,02 0,9 87 [Rn]7s1 – – – – – 370 2.170 – – Sifat-Sifat Umum Logam Alkali
5. 5. Beberapa Reaksi Logam Alkali 1) Semua logam alkali dapat bereaksi dengan hidrogen, halogen, oksigen, belerang, dan fosforus. 2 M(s) + H2(g) → 2 MH(s)
(senyawa hidrida) 2) Litium dapat bereaksi dengan nitrogen membentuk nitrida. 6 Li(s) + N2(g) → 2 Li3N(s) (nitrida) 3) Reaksi dengan air menghasilkan basa dan
gas hidrogen. Reaksi ini bersifat eksotermis. 2 M(s) + H2O(l) → 2 MOH(aq) + H2(g) Reaksi air dengan: (a) litium, (b) natrium/sodium, (c) kalium/potassium. (a) (b)
(c)
6. 6. 4) Logam alkali sebagai reduktor. Al2O3 + 6 Na → 2 Al + 3 Na2O 5) Logam-logam alkali terlarut dalam amonia cair membentuk larutan biru. 6)Reaksi nyala.
Jika logam-logam alkali dibakar, akan menghasilkan warna nyala yang khas. Litium : merah Natrium : kuning Kalium : merah/violet Rubidium : Merah ungu Sesium
: biru natrium kalsium litium
7. 7. UNSUR ALKALI TANAH Be Mg Ca Sr Ba Ra Nomor atom Konfigurasi elektron Titik leleh (oC) Titik didih (oC) Rapat jenis (20 oC, g/cm3) Jari-jari ion (10–12 m)
Jari-jari atom (10–12m) Energi ionisasi I (kJ/mol) Energi ionisasi II (kJ/mol) Eo, L → L+ + e– (V) 4 [He]2s2 1.280 2.970 1,86 89 31 899 1.757 1,85 12 [Ne]3s2 651
1.107 1,75 136 65 738 1.450 2,37 20 [Ar]4s2 851 1.487 1,55 174 99 590 1.146 2,87 38 [Kr]5s2 800 1.366 2,6 191 113 549 1.064 2,89 56 [Xe]6s2 725 1.637 3,59
198 135 503 965 2,91 88 [Rn]7s2 700 1.140 5,0 – – 509 978 2,92 Sifat-Sifat Umum Logam Alkali Tanah
8. 8.  Jari-jari atom maupun jari-jari ion yang iPerbandingan Unsur Alkali dengan Unsur Alkali Tanah Logam golongan alkali tanah kurang reaktif jika dibandingkan
golongan alkali. Energi ionisasi golongan IIA lebih besar daripada golongan IA.  Logam golongan IIA merupakan reduktor yang cukup kuat meskipun kurang
kuat bila dibanding logam golongan IA.  Kristal dari unsur-unsur golongan alkali tanah kerapatannya lebih besar sehingga kekerasan, titik leleh, dan titik didihnya
lebih tinggi daripada golongan alkali. soelektronis (jumlah elektronnya sama) golongan alkali tanah lebih kecil dibanding alkali.
9. 9. Beberapa Reaksi Logam Alkali Tanah 1)Dengan halogen (X2), membentuk halida (X = F, Cl, Br, dan I). M + X2 → MX2 2)Dengan oksigen, membentuk oksida,
kecuali Ba juga menghasilkan BaO2. 3)Dengan belerang, membentuk sulfida, juga dengan Se dan Te. M + S → MS 4)Dengan nitrogen, membentuk nitrida (pada
temperatur tinggi). 3 M + N2 → M3N2 5)Dengan karbon, membentuk karbida, kecuali Be membentuk Be2C. M + 2 C → MC2 Karbida ini dengan air membentuk
basa dan gas asetilena (untuk mengelas).
10. 10. 6) Dengan hidrogen, membentuk hidrida (pada temperatur tinggi). M + H2 → MH2 7) Dengan asam, membentuk gas H2. M(s) + 2 H+(aq) → M2+(aq) + H(g)
8) Kecuali berilium, logam-logam alkali tanah dengan air membebaskan gas hidrogen. M + 2 H2O(l) → M(OH)2 + H2(g) 9) Berilium dan oksidanya bersifat
amfoter, dapat larut dalam asam maupun basa kuat. Be + 2 H2O + 2 OH– → [Be(OH)4]2– + H2(g) 10) Tes nyala logam alkali tanah memberikan warna yang
khas. Magnesium : nyala sangat terang, Strontium : merah, Kalsium : merah bata, Barium : kuning kehijauan.
11. 11. UNSUR PERIODE KETIGA Unsur-unsur periode ke-3 terdiri atas Na, Mg, Al, Si, P, S, Cl, dan Ar. Sepanjang periode dari Na sampai Cl terjadi perubahan sifat:
1) Sifat logam berkurang, sedangkan sifat nonlogam bertambah 2) Sifat reduktor berkurang, sedangkan sifat oksidator bertambah 3) Sifat kebasaan berkurang,
sedangkan sifat keasaman bertambah 4) Titik didih dan titik lelehnya makin tinggi 5) Jari-jari atom makin kecil 6) Energi ionisasinya makin besar, kecuali pada Al
dan S
12. 12. UNSUR PERIODE KETIGA b. Kekuatan sebagai Reduktor dan Oksidator >> Kekuatan reduktor bertambah dari kanan ke kiri. >> Atom Na, Mg, dan Al
tergolong reduktor kuat. >> dari kanan ke kiri, sifat basa bertambah, sedangkan sifat asam berkurang. dari kiri ke kanan, sifat asam bertambah, sedangkan sifat
basa berkurang. Sifat oksidator bertambah ke arah kanan. kekuatan asam bertambah Na Mg Al Si P S Cl Ar kekuatan basa bertambah c. Sifat Asam-Basa
13. 13.  Larutan AlCl3 dalam air bersifat asam maka dapat bereaksi dengan basa, selanjutnya dapat pula bereaksi dengan asam. Aluminium dapat larut dalam basa
kuat maupun dalam asam kuat.  Aluminium dapat mereduksi oksida logam menjadi logamnya, proses termit.  Aluminium dapat bereaksi dengan nitrogen
membentuk aluminium nitrida.  Aluminium murni tidak bereaksi dengan air murni, tetapi aluminium tak murni (bercampur dengan logam) dapat mengalami korosi
jika terkena air yang mengandung garam-garam.  Aluminium tidak bereaksi dengan udara kering, tetapi dalam udara lembap akan membentuk lapisan tipis
oksida di permukaannya. UNSUR PERIODE KETIGA Sifat-Sifat Khusus 1) Aluminium (Al)
14. 14.  SiO2 tidak berwarna, tetapi adanya campuran sedikit logam dapat memberikan warna seperti amethyst (violet), rose quartz (merah muda), smoky quartz
(cokelat), dan citrine (kuning). Silikon dioksida (SiO2) biasa disebut silika, banyak ditemukan sebagai pasir dan quartz, membentuk jaringan makromolekul
struktur tiga dimensi sehingga titik lelehnya tinggi.  Silikon tidak ditemukan bebas di alam, tetapi ditemukan dalam senyawanya. UNSUR PERIODE KETIGA 2)
Silikon (Si)
15. 15.  Fosforus putih jika bersentuhan dengan udara, dapat menyala dan jika tersentuh kulit, menyebabkan luka bakar. Fosforus merah tidak reaktif, kurang
beracun, dan tidak larut dalam banyak pelarut.  Fosforus putih sangat reaktif, beracun, mudah menguap, dan larut dalam pelarut nonpolar.  Pemanasan
fosforus putih sampai 260 oC menggunakan katalis iodin atau belerang membentuk fosforus merah yang amorf.  Fosforus putih mendidih pada 280 oC
membentuk uap P4 yang terdisosiasi di atas 700 oC membentuk P2.  Mempunyai beberapa bentuk alotrop, antara lain fosforus putih dan fosforus merah. 
Fosforus tidak ditemukan dalam keadaan bebas di alam, sebagian besar terdapat sebagai fosfat seperti batuan. UNSUR PERIODE KETIGA 3) Fosforus (P)
16. 16.  Jika dipanaskan di atas 120 oC kemudian didinginkan perlahan-lahan, akan terbentuk kristal belerang monoklin (titik leleh 119 oC). Belerang rombis Belerang
monoklinPada temperatur kamar yang stabil, belerang berbentuk rombis yang mempunyai rumus molekul S8.  Belerang mempunyai alotrop, yaitu rombis dan
monoklin.  Belerang di alam dapat berada dalam keadaan bebas dan dalam bentuk senyawa. UNSUR PERIODE KETIGA 4) Belerang (S)
17. 17. UNSUR PERIODE KEEMPAT Sifat Unsur Periode Keempat Unsur Sc Ti V Cr Mn Fe Co Ni Cu Zn Jari-jari atom (nm) 0,16 0,15 0,14 0,13 0,14 0,13 0,13 0,13
0,13 0,13 Titik leleh (0C) 1540 1680 1900 1890 1240 1540 1500 1450 1080 420 Titik didih (0 C) 2370 3260 3400 2480 2100 3000 2900 2730 2600 910 Kerapatan
(g/cm3) 3,0 4,5 6,1 7,2 7,4 7,9 8,9 8,9 8,9 7,1 E ionisasi I (kJ/mol) 6,30 660 650 6500 720 760 760 740 750 910 E ionisasi II (kJ/mol) 1240 1310 1410 1590 1510
1560 1640 1750 1960 1700 E ionisasi III (kJ/mol) 2390 2650 2870 2990 3260 2960 3230 3390 3560 3800 E0 red M2+ (aq) - - -1,2 -0,91 -1,19 -0,44 -0,28 -0,25
+0,34 0,76 E0 red M3+ (aq) -2,1 -1,2 -0,-86 -0,74 -0,28 -0,04 +0,44 - - - Kekerasan ( skala mohs) - - - 9,0 5,0 4,5 - - 3,0 2,5
18. 18. UNSUR PERIODE KEEMPAT Warna senyawa logam transisi dengan berbagai bilangan oksidasi Unsure +1 +2 +3 +4 +5 +6 +7 Sc - - Tb - - - - Ti - - ungu Tb -
- - V - Ungu Hijau biru Merah - - Cr - Biru Hijau - - Jingga - Mn - Merah muda Coklat Coklat tua Biru Hijau Ungu Fe - Hijau Kuning - - - - Co - Merah muda Ungu - - -
- Ni - Hijau - - - - - Cu Tb Biru - - - - - Zn - Tb - - -
19. 19. GOLONGAN HALOGEN Dalam membincangkan sifat kimia halogen, kadangkala fluorin dan astatin diabaikan. Hal ini dikarenakan astatin adalah bahan
radioaktif. Fluorin juga mempunyai sifat-sifat anomali karena ukurannya yang kecil dan keelektronegatifannya yang tinggi. Sifat kimia halogen adalah sebagai
berikut : • Unsur halogen selalu dalam bentuk molekul diatomik yang sangat reaktif terhadap unsur logam maupun nonlogam • Mempunyai bilangan oksidasi -1 •
Dalam sistem periodik, semakin ke atas, dalam satu golongan, akan semakin mudah menangkap elektron. Karena itu, unsur halogen merupakan oksidator yang
kuat • Halogen merupakan unsur yang sangat elektronegatif, karena mempunyai7 elektron valensi sehingga cenderung menarik elektron dan menjadi ionnegatif
dalam rangka membentuk susunan elektron gas mulia. • Jari-jari atom unsur halogen bertambah dari fluorin sampai astatin menyebabkan gaya tarik inti dengan
elektron valensi (pada kulit terluar) makin lemah sehingga keelektronegatifan (kemampuan menarik elektron) semakin lemah dan kemampuan membentuk ion
negatifnya juga semakin berkurang. Dengan kata lain dari fluorin sampai iodin kereaktifannya melemah.
20. 20. GOLONGAN HALOGEN Sifak fisik halogen: 1. Dari atas ke bawah, titik didih dan titik leleh halogen makin tinggi 2. Wujud Halogen Pada suhu kamar, flourin
dan klorin berupa gas, bromin berupa zat cair yang mudah menguap, sedangkan iodin berupa zat padat yang mudah menyublim. Pemanasan iodin padat pada
tekanan atmosfer tidak membuat unsur itu meleleh, tetapi langsung menyublim. Hal ini terjadi karena tekanan uap iodin padat pada suhu kamar lebih besar dari 1
atm Kecenderungan titik leleh dan titik didih halogen tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut. Molekul halogen (X2) bersifat nonpolar, dengan demikian gaya
tarik- menarik antarmolekul halogen merupakan gaya dispersi. Sebagaimana diketahui, gaya dispersi bertambah besar sesuai dengan pertambahan massa
molekul (Mr). Itulah sebabnya mengapa titik leleh dan titik didih halogen meningkat dari atas ke bawah dalam tabel periodik unsur. 3. Warna dan Aroma Halogen
Halogen mempunyai warna dan aroma tertentu. Flourin berwarna kuning muda, klorin berwarna hijau muda, bromin berwarna merah tua, iodin padat berwarna
hitam, sedangkan uap iodine berwarna ungu. Semua halogen berbau rangsang dan menusuk, serta bersifat racun.
21. 21. GAS MULIA
22. 22. UNSUR TRANSISI Sifat-Sifat Unsur Transisi 1. Mempunyai bilangan oksidasi lebih dari satu macam, meskipun ada juga yang hanya mempunyai satu macam.
2. Mempunyai kecenderungan yang kuat membentuk ion kompleks. 3. Senyawanya ada yang bersifat paramagnetik, tetapi ada pula yang bersifat diamagnetik. 4.
Kebanyakan ion atau senyawanya berwarna. Hal ini disebabkan subkulit d hanya terisi sebagian elektron. 5. Titik leleh dan titik didihnya pada umumnya sangat
tinggi. 6. Semua unsur transisi mempunyai sifat logam, seperti konduktor panas dan listrik yang baik.
23. 23. TERIMAKASIH SEMOGA BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai