Sifat fisik suatu unsur adalah sifat yang dapat diamati tanpa mengubah sifat zat-
zat penyusun materi tersebut yang meliputi wujud, warna, massa jenis,
kemagnetan, titik didih, titik leleh,warna nyala, kekerasan, kelarutan,
kemagnetan, kekentalan, daya hantar listrik,dan sifat kelogaman.
N Cs Fr
Sifat-sifat Li Na K Rb
o
Nomor 55 87
1. 3 11 19 37
atom
Konfigura
2. si [He]2s1 [Ne]3s1 [Ar]4s1 [Kr]5s1 [Xe]6s1 [Rn]7s1
Elektron
3. Wujud Padat Padat Padat Padat Padat Padat
Titik Cair 29 27
4. 0 181 98 64 39
C
TitikDidih 679 677
5. 0 1347 883 774 688
C
Kekerasan
6. (Skala 0,6 0,5 0,4 0,3 0,2 -
Mohs)
Warna Biru -
7. Merah Kuning Ungu Merah
Nyala
Rapatan -
8. 530 970 860 1530 1880
(kg/m3)
Daya Konduktor Non
9. Hantar konduktor
Listrik
Sifat -
10
kelogama Logam
.
n
Kemagneta -
11 Paramagnetik
n
3. Sifat Kimia Unsur Golongan Alkali dan Kecenderungannya
Unsur-unsur alkali sangat reaktif atau mudah bereaksi dengan unsur lain karena
mereka mudah melepaskan elektron terluarnya. Logam alkali merupakan unsur
logam yang sangat reaktif dibanding logam golongan lain. Hal ini disebabkan
pada kulit terluarnya hanya terdapat satu elektron dan energi ionisasi yang lebih
kecil dibanding unsur golongan lain. Dalam satu golongan, dari atas ke bawah,
kereaktifan logam alkali makin bertambah seirng bertambahnya nomor atom.
Di udara, unsur-unsur ini akan bereaksi dengan oksigen atau air. Oleh karena
itu, unsur ini biasanya disimpan dalam minyak tanah atau hidrokarbon yang
inert. Unsur alkali tidak ada yang terdapat di alam dalam bentuk unsurnya,
biasanya bergabung dalam mineral yang larut dalam air, misal NaCl (natrium
klorida). Unsur alkali terdapat dalam senyawaan alam sebagai ion uni-positif
(positif satu).
Logam alkali dapat larut dalam ammonia pekat (NH3), diperkirakan membentuk
senyawa amida.
Dalam amonia yang sangat murni akan membentuk larutan berwarna biru, dan
merupakan sumber elektron yang tersolvasi (larutan elektron).
Kelarutan garam alkali dalam air sangat besar sehingga sangat bermanfaat
sebgai pereaksi dalam laboratorium. Namun demikian kelarutan ini sangat
bervariasi sebagaimana ditunjukkan oleh seri natrium halide. Kelarutan suatu
senyawa bergantung pada besaran-besaran entalpi yaitu energi kisi, entalpi
hidrasi kation dan anion bersama-sama dengan perubahan entropi yang
bersangkutan
Tambahan pula terdapat hubungan yang bermakna antara kelarutan garam alkali
dengan jari-jari kation untuk anion yang sama, namun hubungan ini dapat
menghasilkan kurva kontinu dengan kemiringan (slope) positif maupun negatif.
Senyawa LiCl memiliki kekuatan ikatan ion lebih lemah dibanding NaCl,
apalagi KCl yang ikatan ionnya lebih kuat. Oleh karena itu dikatakan sifat ion
LiCl lemah. Hal ini disebabkan letak pasangan elektron ikatan (PEI) pada LiCl
sedikit lebih menjauhi Cl dibanding pada NaCl. Untuk KCl PEInya lebih rapat
ke arah Cl. Perubahan sifat antara kovalen dan ionik seperti perubahan sifat
logam dan non logam, juga seperti halnya sifat asam basa hidroksida dalam
suatu perioda. Oleh karena itu ada senyawa yang sifat ionnya melemah dan sifat
kovalennya menguat.
4. Senyawaan yang dibentuk dari Unsur Golongan Alkali
- Na2CO3(Natrium Karbonat )
K2CO3 diperoleh dari abu pembakaran kayu dan tanaman. Tanaman tumbuh
baik dengan menyerap unsur K. Kebutuhan tanaman pada lahan pertanian dapat
diperoleh dari pupuk yang mengandung K.
Na2SO4 dan NaHSO4 adalah hasil samping pembuatan HCl menggunakan reaksi
antara H2SO4 dan NaCl.
- Li(Litium)
Metode elektrolisisnya :
- Natrium (Na)
Metode Elektrolisis
Sumber utama logam Na adalah garam batu dan air laut. Na hanya dapat
diperoleh dari elektrolisis lelehan NaCl menggunakan sel down
- Kalium (K)
Metode Reduksi
Sumber utama logam K adalah silvit (KCl). Logam K diperoleh dengan metode
reduksi dimana lelehan KCl direaksikan dengan Na.
Na + KCl K + NaCl
- Rubidium (Rb)
Metode reduksi
Logam Rb dibuat dengan mereduksi lelehan senyawa RbCl.
Na + RbCl Rb + NaCl
- Sesium (Cs)
Metode reduksi
Na + CsCl Cs + NaCl
Manfaat logam alkali sangat luas dalam rumah tangga, industri, kedokteran
hingga pembangkit tenaga nuklir. Aplikasi logam umumnya dalam bentuk
senyawanya karena sifatnya yang sangat reaktif. Jika diaplikasikan dalam
bentuk unsurnya, maka diperlukan kondisi tertentu.
- Litium
- Natrium
- Kalium
1. Senyawa KNO3 dan KCl digunakan sebagai bahan peledak dan kembang
api atau petasan. KNO3 menyuplai oksigen untuk membakar bahan bakar
3. Di dalam tubuh, K (dan Na) diperlukan sel saraf untuk mengrim sinyal-
sinyal listrik. Di dalam dunia kedokteran, gerakan ion-ion Na dan K dalam sel
otak digunakan untuk mengukur gelombang otak
- Rubidium
Rb memiliki potensial ionisasi yang rendah dan digunakan pada sel fotolistrik
seperti fotomultipuler, untuk mengubah energi cahaya menjadi energi listrik.Rb
juga digunakan sebagai osilator untuk aplikasi seperti navigasi dan komunikasi
di militer
- Sesium
Cs digunakan sebagai standar satuan detik pada jam atomik sesium standar
karena vibrasi atomya (<9.000 juta kali per detik) dapat digunakan untuk
mengukur waktu dengan sangat akurat. Hal ini terkait dengan kelimpahan
isotopnya di alam sebesar 100% yang berarti semua atom Cs-133 adalah
identik
Fransium
Fransium digunakan untuk mengukur kadar Aktinum (Ac) dalam materi alami
(Fr adalah produk peluruhan Ac) dan dalam penelitian biologi untuk
mempelajari organ tubuh tikus.
7. Bahaya unsur-unsur Alkali
-Hidrogen
-Litium
· Litium sangat mudah terbakar, bayak faktor yang memicu reaksi litium
sehingga menyebabkan ledakan. Hasil tersebut mengakibatkan terbentuknya
kabut (gas) yang sangat beracun. Mudah terbakar bila terjadi kontak antara
litium dan api. Bila terhirup akan menyebabkan sensasi seperti terbakar, batuk,
sulit bernafas, dan juga luka padtenggorokan. Kontak dengan kulit
menyebabkan kulit terbakar dan terasa sakit. Kontak pada mata akan
menyebakan mata memerah, rasa sakit dan rasa pedih yang mendalam. Jika
termakan akan menyebabkan kram perut, sakit di bagian perut, sensasi terbakar,
kolaps, dan sampai kematian (Morie, 2010).
· Logam ini bereaksi dengan nitrogen dan hidrogen dari udara dan uap air.
Secara cepat permukaan litium akan terlapisi oleh campuran LiOH, Li2CO3,
Li3N. LiOH bersifat sangat korosif dan berbahaya bagi ikan yang hidup di air
(Morie, 2010).
-Natrium
-Kalium
-Stroke
-Ketika kalium terlalu banyak dalam tubuh, otor dan syaraf bisa korsleting
-Rubidium
-Cesium
Beban pencemaran unsur radioaktif Cesium yang terserap oleh tubuh, dalam
jangka panjang adalah dapat memicu kanker darah. Selain itu, Cesium akan
bertindak menggantikan unsur Kalium dalam tulang, serta memancarkan radiasi
yang merusak jaringan serta otot. Uni Eropa sejauh ini juga belum mengatur
ambang batas aman bagi paparan unsur radioaktif lainnya dari reaktor atom
yang mengalami bencana, yakni Plutonium dan Strontium.
Memang sejauh ini masih muncul silang sengketa, menyangkut dampak negatif
paparan unsur radioaktif yang terjadi secara tidak langsung, yakni melalui
konsumsi makanan yang tercemar radioaktif. Karena yang dapat diperkirakan
adalah kemungkinan dampaknya.
Logam alkali tanah memilii sifat yang reaktif sehingga di alam hanya
ditemukan dalam bentuk senyawanya. Berikut keberadaan senyawa yang
mengandung logam alkali.
Berilium. Berilium tidak begitu banyak terdapat di kerak bumi, bahkan hampir
bisa dikatakan tidak ada. Sedangkan di alam berilium dapat bersenyawa
menjadi Mineral beril [Be3Al2(SiO6)3], dan Krisoberil [Al2BeO4].
Kalsium. Kalsium adalah logam alkali yang paling banyak terdapat di kerak
bumi. Bahkan kalsium menjadi nomor 5 terbanyak yang terdapat di kerak bumi,
dengan 3,4% keberadaanya. Di alam kalsium dapat membentuk senyawa
karbonat [CaCO3], Senyawa Fospat [CaPO4], Senyawa Sulfat [CaSO4],
Senyawa Fourida [CaF].
Barium. Barium berada di kerak bumi sebanyak 0,04%. Di alam barium dapat
membentuk senyawa : Mineral Baritin [BaSO4], dan Mineral Witerit [BaCO3]
2. Sifat Fisik Unsur Alkali Tanah
No Sifat-sifat Be Mg Ca Sr Ba
Nomor
1. 4 12 20 38 56
atom
Konfigurasi
2. [He]2s2 [Ne]3s2 [Ar]4s2 [Kr]5s2 [Xe]6s2
Elektron
3. Wujud Padat Padat Padat Padat Padat
Titik Cair
4. 0 1278 649 839 769 725
C
Titik Didih
5. 0 2970 1090 1484 1384 1640
C
Kekerasan
6. (Skala ≈5 2,0 1,5 1,8 ≈2
Mohs)
Warna Jingga-
7. Putih Putih Merah Hijau
Nyala Merah
Rapatan
8. 1,83 1,74 1,54 2,6 3,51
(g/cm3)
Konduktor
Daya (namun Konduktor
9. Hantar lelehannya
Listrik penghantar
yang buruk)
10 Warna Putih
Perak Putih Perak Perak
. Logam keperakan
Sifat
11. Logam
kelogaman
12 Kemagneta
Paramagnetik
. n
kekerasan logam alkali tanah berkurang dari atas ke bawah akibat kekuatan
ikatan antaratom menurun. Hal ini disebabkan jarak antaratom pada logam
alkali tanah bertambah panjang. Berilium merupakan logam berwarna abu dan
kekerasannya mirip dengan besi, serta cukup kuat untuk menggores kaca.
Logam alkali tanah yang lain umumnya berwarna perak dan lebih lunak dari
berilium, tetapi lebih keras jika dibandingkan dengan logam alkali.
Titik leleh dan titik didih logam alkali menurun dari atas ke bawah dalam sistem
periodik. Hal ini disebabkan oleh jari-jari atom yang bertambah panjang. Energi
ionisasi kedua dari unsur-unsur golongan IIA relatif rendah sehingga mudah
membentuk kation +2. Akibatnya, unsurunsur cukup reaktif. Kereaktifan logam
alkali meningkat dari atas ke bawah dalam sistem periodik.
Metode reduksi
Untuk mendapatkan Berilium, bisa didapatkan dengan mereduksi BeF2.
Sebelum mendapatkan BeF2, kita harus memanaskan beril [Be3Al2(SiO6)3]
dengan Na2SiF6 hingga 700 0C. Karena beril adalah sumber utama berilium.
Metode Elektrolisis
Untuk mendapatkan berilium juga kita dapat mengekstraksi dari lelehan BeCl2
yang telah ditambah NaCl. Karena BeCl2 tidak dapat mengahantarkan listrik
dengan baik, sehingga ditambahkan NaCl. Reaksi yang terjadi adalah : Katoda :
Be2+ + 2e- Be
Metode Reduksi
Metode Elektrolisis
Batu kapur (CaCO3) adalah sumber utama untuk mendapatkan kalsium (Ca).
Untuk mendapatkan kalsium, kita dapat mereaksikan CaCO3 dengan HCl agar
terbentuk senyawa CaCl2. Reaksi yang terjadi :
Metode Reduksi
Logam kalsium (Ca) juga dapat dihasilkan dengan mereduksi CaO oleh Al atau
dengan mereduksi CaCl2 oleh Na. Reduksi CaO oleh Al
CaCl2 + 2 Na Ca + 2NaCl
Ekstraksi Strontium (Sr)
Metode Elektrolisis
Metode Elektrolisis
Barit (BaSO4) adalah sumber utama untuk memperoleh Barium (Ba). Setelah
diproses menjadi BaCl2 barium bisa diperoleh dari elektrolisis lelehan BaCl2.
Reaksi yang terjadi :
Metode Reduksi
Selain dengan elektrolisis, barium bisa kita peroleh dengan mereduksi BaO oleh
Al. Reaksi yang terjadi :
- Berlium (Be)
-Magnesium (Mg)
-Kalsium (Ca)
-Stronsium(Sr)
-Barium (Ba)
Logam berat bersifat tahan urai, sifat tahan urai inilah yang menyebabkan
logam berat semakin terakumulasi di dalam perairan. Logam berat yang berada
di dalam air dapat masuk ke dalam tubuh manusia, baik secara langsung
maupun tidak langsung. Logam berat di dalam air dapat masuk secara langsung
ke dalam tubuh manusia apabila air yang mengandung logam berat diminum,
sedangkan secara tidak langsung apabila memakan bahan makanan yang berasal
dari air tersebut. Di dalam tubuh manusia, logam berat juga dapat terakumulasi
dan menimbulkan berbagai bahaya terhadap kesehatan. Bahaya barium (Ba)
bagi kesehatan manusia yaitu, dalam bentuk serbuk, mudah terbakar pada
temperatur ruang. Dalam jangka panjang, dapat menyebabkan naiknya tekanan
darah dan terganggunya sistem saraf.
Semua air atau asam larut senyawa barium beracun. Pada dosis rendah, barium
bertindak sebagai stimulan otot, sedangkan dosis yang lebih tinggi
mempengaruhi sistem syaraf, menyebabkan penyimpangan jantung, tumor,
kelemahan, kegelisahan dan kelumpuhan.
-Radium (Ra)
Radium, jika tertelan, terhirup ataupun terekspos pada tubuh menjadi sangat
berbahaya dan dapat menyebabkan kanker.
PERTANYAAN :