Anda di halaman 1dari 20

Lembar Pengesahan

Penyusun,

Siti Sopiah
NIM 1918487

Narasumber 1, Narasumber 2, Narasumber 3 ,

Laila Maisyaroh Naufal Fauzan Febbi Oktaviani


NIM 1717885 NIM 1818196 NIM 1818116

Menyetujui,
Dosen Anorganik
KIMIA ANORGANIK
A. SISTEM PERIODIK UNSUR
Unsur-unsur dikelompokkan dalam tiga golongan yaitu:
1. Logam identik dengan bahan yang “keras” dan dapat ditempa, dapat
menghantarkan panas dan listrik, dan mempunyai densitas dan titik leleh yang
tinggi. unsur logam terletak pada sebelah kiri sistem periodik
2. metaloid (semilogam), berada diantara sifat logam dan nonlogam, memiliki sifat-
sifat seperti logam dan juga nonlogam
3. nonlogam, terletak di sebelah kanan sistem periodik dan umumnya tidak memiliki
sifat logam dan dijumpai dalam bentuk serbuk dan gas pada keadaan normal. Titik
didih dan titik lelehnya rendah
Logam – nonlogam
 Dalam satu periode dari kiri ke kanan, sifat kelogamannya berkurang, atau makin
bersifat non-logam.
 Dalam satu golongan dari atas ke bawah, sifat kelogamannya berkurang.
Jari-jari atom
o Jari-jari atom adalah Jarak dari pusat atom (inti atom) sampai kulit electron terluar
yang ditempati electron
o Factor → Muatan inti atom. Semakin besar muatan intinya, gaya tarik inti
atom terhadap elektron lebih kuat.
Jumlah kulit electronMakin banyak jumlah kulit, jari-jari atom
semakin panjang
o Jari-jari atom dalam satu periode dari kiri kekanan makin pendek sedangkan
jari-jari atom unsur segolongan dari atas kebawah makin panjang
o Bentuk ion = jari-jari ion
o Kristal logam logam disebut jari-iari logam
o Bentuk molekul atau kisi ikatan kovalen dosebut jari-jari kovalen
Energy ionisasi
o Energy ionisasi adalah Energi yang diperlukan untuk melepaskan electron yang
terikat paling lemah oleh suatu atom-atom atau ion dalam wujud gas.
o Contoh reaksi : Na (g) -> Na+ (g)+ e Ei1:495,9 kj/mol
Mg (g) -> Mg2+ (g)+e Ei2:737,7 kj/mol
o Energy ionisasi kecil, electron mudah terlepas
Energy ionisasi besar, elektron sukar terlepas.
o Energi ionisasi unsur-unsur dalam satu periode dari kiri ke kanan semakin besar, dan
energy ionisasi unsur-unsur segolongan dari atas ke bawah semakin kecil.
Afinitas electron
o Afinitas electron adalah Besarnya energy yang dihasilkan atau dilepaskan apabila
suatu atom menarik sebuah electron. Semakin besar energy yang dilepas, maka atom
tersebut cenderung menarik electron menjadi ion negative
o Afinitas elektron unsur-unsur dalam satu periode dari kiri ke kanan semakin besar,
dan afinitas electron unsur-unsur segolongan dari atas ke bawah semakin kecil.
keelektronegatifan
o kelektronegatifan adalah Kecenderungan suatu atom untuk menarik electron saat
membentuk senyawa dengan atom lain
o Semakin besar harga keelektronegatifan suatu atom, semakin mudah bagi atom
tersebut untuk menarik elektron
o dinyatakan dalam skala pauling,skala Huggins,skala Mulliken,dan skala Sanderson.
o Berlawanan dengan energy ionisasi
o Dalam satu periode, harga keelekrtonegatifan semakin besar
Dalam satu golongan, harga keelektronegatifan semakin kecil
Potensial elektroda
o Potensil elektroda adalah selisih potensial yang terbentuk antara elektrode adan
larutan elektrolit.
o Potensial elektroda dapat digunakan untuk memperkirakan apakah reaksi akan
berlangsung atau tidak.
o +0,77 -0,44
Fe3+--------->Fe2+ ---------->Fe Reaksi tidak berlangsung
Daya Mempolarisasi dan Dipolarisasi
o Polarisasi adalah peristiwa penarikan awan elektron dari suatu anion oleh kation pada
pembentukan suatu ikatan.
o Makin besar derajat polarisasi maka ikatan yang terjadi makin bersifat kovalen
a. Dipolarisasi
Urutan kemudaaan anion dipolarisasi: P3- >S2- >Cl- danI- >Br- >Cl- >F
b. Mempolarisasi
 Dipengaruhi oleh muatan (q) dan ukuran (r) ion → =
 Makin besar muatan /makin kecil ukuran kation, kemampuan mempolarisasi
anion makin besar.
 makin besar ukuran/makin kecil muatan suatu anion, kemampuan untuk
dipolarisasi oleh kation akan makin kecil
 Urutan kekuatan daya mempolarisasi kation sebagai berikut:
B3+ >Be2+>Li+ dan Li+ >Na+>K+

B. ALKALI
 Unsur-unsur yang termasuk logam alkali : Litium(Li), natrium atau sodium(Na),
kalium atau potassium(K), rubidium(Rb), sesium(Cs), dan fransium(Fs)
 Disebut logam alkali karena larutannya dalam air bersifat alkalis(basa)
Sifat – sifat logam alkali
 unsur logam alkali adalah putih mengkilat seperti perak.
 Wujudnya padat tetapi lunak pada suhu normal,kecuali sesium dan fransium
berwujud cair
 Mempunyai valensi = 1 atau biloks +1, densitas rendah, sangat reaktif
 Titik leleh rendah, semakin rendah dgn naiknya nomor atom
 Sifat konduktivitas panas yang tinggi dan titik leleh yang rendah Na untuk transfer
panas pada reaktor nuklir
 Bersifat lunak, semakin lunak dgn naiknya nomor atom dan menurunnya energi
kohesi
 Kelunakan dan rendahnya titik leleh alkali  karena lemahnya ikatan metalik

Warna nyala logam alkali:


• Litium memberi nyala merah tua
• Nattrium memberi nyala kuning
• Kalium memberi nyala ungu
• Rubidium memberi nyala merah kebiruan
• Sesium memberi nyala biru

Energi nyala api diserap oleh elektron-elektron atom logam hingga terjadi eksitasi,
kembalinya elektron ke keadaan dasar (ground state) akan membebaskan energi (E
= hc/λ) berupa warna nyala sesuai energi transisi elektronik atom logam.
Kelarutan garam alkali
Kelarutan garam alkali dalam air sangat besar sehingga sangat bermanfaat sebagai
pereaksi dalam laboratorium. kelarutan suatu senyawa bergantung pada :
 Energi kisi
 Entalpi hidrasi kation
 Entalpi hidrasi anion
 EntropiSifat – sifat logam alkali
Dirumuskan : ∆Gº = ∆Hº - T ∆Sº.
Reaksi – reaksi pada logam alkali
1. Reaksi dengan oksigen  oksida
Oksida, M2O (ion oksida, O-2); peroksida, m2o2(ion dioksida(-2); O22-); superoksida, mo2(ion
dioksida(-1); O2-).
 Litium hanya membentuk oksida biasa, M2O.
4 Li(s) + O2(g)  2 Li2O(s)
 Natrium membentuk oksida & peroksida
6 Na(s) + 3 O2(g)  2 Na2O(s) + Na2O2(s)
 Kalium membentuk peroksida & superoksida
3K(s) + 2O2(g)  K2O2(s) + KO2(s)
 K, Rb, Cs : dapat membentuk superoksida, MO2.
Rb(s) + O2(g)  RbO2(s)
Cs(s) + O2(g)  CsO2(s)

Panjang ikatan ion dioksida (-1) lebih pendek dari ion dioksida (-2)

Ion O22- lebih mudah terpolarisasi daripada O2-

Daya mempolarisasi ion Na+ > K+, sehingga kalium stabil dalam bentuk
superoksida.
2. Oksida alkali bereaksi dgn air  alkali hidroksida
2Li2O(s) + H2O(l)  2 LiOH(aq)

Reaksi air & dioksida(-2), O22-  hidrogen peroksida
Na2O2(s) + 2H2O(l)  2 NaOH(aq) + H2O2(aq)

Reaksi air & dioksida(-1), O2- hidrogen peroksida & gas oksigen
2KO2(s) + 2H2O(l)  2 KOH(aq) + H2O2(aq) + O2(g)
3. Reaksi dengan unsur nonlogam
 2M + Cl2  2MCl
 6M + N2  2M3N
 2M + S  M2S
 3M + P  M3P
 2M + H2  2MH
4. Reaksi dengan air
2M + 2H2O  2MOH + H2
5. Reaksi dengan asam encer
2M + 2 H+  2M+ + H2
6. Reaksi dengan ammonia pada 400°C dan aluminium klorida dengan pemanasan.
2M + 2NH3 → 2MNH2 +H2
3M + AlCl3 → 3MCl + Al
Kegunaan Senyawa Logam Alkali
1. NaOH
NaOH dibuat dari garam dapur (NaCl) dengan cara elektrolisis : 1) dalam sel diafragma,
2) sel membran, 3) sel katoda merkuri
Reaksi elektrolisis larutan NaCl  NaOH
2NaCl(aq) + 2H2O(l)  2NaOH(aq)+ H2(g) + Cl2(g)
Reaksi elektrolisis:
Katode : 2H2O(aq) + 2e  H2(g) + OH-(aq) Eº= -0,83V
Anode : 2Cl-(aq)  Cl2(g) + 2e Eº= +1,36 V
NaOH : peraksi pada pabrik sintesis senyawa organik, anorganik, pembuatan pulp, pabrik
kertas, bahan pembersih peralatan rumah tangga.
2. NaCO3
Untuk pembuatan gelas
Na2CO3(l) + xSiO2(s)  2Na2O.xSiO2(l)+ CO2(g)
Untuk menghilangkan ion-ion alkali tanah (Mg2+, Ca2+) dlm air minum  pelunakan air
sadah
CO32-(aq) + Mg2+/Ca2+(aq) MgCO3/CaCO3(s)
3. NaHCO3
 Sebagai bahan pemadam kebakaran karena dapat menyelimuti api dan membebaskan
CO2 yang dapat mematikan api.
 Untuk pengembang adonan roti

Identifikasi Alkali
 Litium :
 Warna nyala  merah karmin
 Pereaksi natrium fosfat : endapan putih
Reaksi: Li+ + PO43-  Li3PO4 (s)
Endapan larut dlm amonium klorida

 Kalium:
 Uji kering  lembayung (lila)
 Pereaksi natrium heksanitritokobaltat (III) Na3[Co(NO2)6] : endapan kuning
Reaksi : 3K+ + [Co(NO2)6]3-  K3[Co(NO2)6](s)
Endapan tak larut dalam asam asetat encer

 Natrium
 Uji kering  warna kuning
 Pereaksi uranil magnesium asetat : endapan kristalin kuning
Reaksi : Na+ + Mg2+ + 3UO22+ + 9CH3COO-  NaMg(UO2)3(CH3COO)9(s)
Unsur-Unsur Logam Alkali
1. Litium
Mineral spodumene : LiAlSi2O6.
Reaksi :
- Reaksi dengan nitrogen
densitas muatan paling besar, dapat bereaksi dgn N2 membentuk nitrida dgn energi
kisi yang cukup tinggi
6 Li(s) + N2(g) 2 Li3N(s)
Li3N Sangat reaktif, segera membentuk amonia dengan air:
Li3N(s) + 3 H2O(l) 2 LiOH(aq) + NH3(g)
- Reaksi dgn hidrogen
2 Li(s) + H2(g) 2 LiH(s)
Dengan air dan aluminium klorida, LiH mudah beraksi :
LiH(s) + H2O(l)  LiOH(aq) + H2(g)
LiH(s) + AlCl3(s) 2 LiAlH4(s) + LiCl(s)
LiH  untuk zat pengering pelarut organik
LiAlH4  zat pereduksi sintesis senyawa organik
Potensial reduksi standar paling negatif
Li+(aq) + e Li(s) Eº = -3,05 V
Litium bereaksi lambat dgn air
Rapatan muatan sangat besar  ikatan senyawa litium mempunyai tingkat kovalensi
yg tinggi
Densitas rendah  bahan aloi pesawat terbang (LA 141 : 14% Li, 1% Al, 85% Mg)
Butilitium LiC4H9 (senyawa kovalen) bermanfaat dalam reaksi-reaksi organik
2. NATRIUM
Produksi : proses Downs (elektrometalurgi)
Logam Na : untuk ekstraksi logam-logam lain (torium, zirkonium, tantalum, titanium)
TiCl4(l) + 4 Na(s)  Ti(s) + 4 NaCl(s)
Pembuatan TEL(tetraetiltimbel)
4 NaPb(s) + 4 C2H5Cl(g)  (C2H5)4Pb(l) + 3Pb(s) + 4 NaCl(s)
3. KALIUM
Kalium di alam bersifat sedikit radioaktif (0,02% 40K, t1/2 1,3 x 109 tahun)
Ekstraksi lelehan KCl : KCl(l) + Na(l)  K(g) + NaCl(l)

C. ALKALI TANAH
• Unsur- unsur logam alkali tanah yaitu : Be, Mg,Ca, Sr, Ba, Ra
• Kenapa disebut alkali tanah? Karena larutannya didalam air bersifat basa dan banyak
terdapat dikulit bumi

SIFAT – SIFAT ALKALI TANAH


 Logam padat, berwarna putih mengkilat seperti perak, bersifat reaktif, dan tidak
terdapat bebas dialam
 Biloks = +2
 Bereaksi dengan air pada suhu biasa (kecuali Mg hanya berekasi dengan air mendidih
dan be tidak bereaksi dengan air)
M(s) + H2O(l) →M(OH)2(aq) + H2(g)
 Dalam keadaan panas bereaksi dengan oksigen dan nitrogen membentuk oksida dan
nitride
 Berekasi hebat dengan unsur halogen membentuk halide
 Basanya basa kuat, kecuali Mg(OH)2 adalah basa lemah dan Be(OH)2 adalah
amfoter
 Garam alkali tanah : terhidrat (mengikat molekul air)
 Ikatan metalik logam IIA lebih kuat dari IA
 Kekerasan, titik leleh logam IIA > IA
 Logam IIA kurang reaktif/kurang elektropositif dibandingkan logam IA
WARNA NYALA ALKALI TANAH
- Berilium berwarna putih
- Kalsium berwarna jingga
- Strontium berwarna merah
- Barium berwarna Hijau pucat
- Radium berwarna merah
REAKSI- REAKSI LOGAM ALKALI TANAH

1. Reaksi Dengan Asam Encer


• Logam IIA bereaksi dengan asam encer  gas hidrogen
Reaksi : M(s) + 2H3O+(aq) + 2H2O(l) [M(H2O)4]2+(aq) + H2(g)
• Be bereaksi sangat lambat, karena Be mempunyai tingkat mempolarisasi yang tinggi.

2. Oksida Alkali Tanah


o Logam IIA + oksigen  oksida, MO
M + O2(g)  MO
o Kecuali Ba  membentuk peroksida, karena densitas muatannya rendah
sehingga mudah menstabilkan ion-ion yang mudah dipolarisasi.
o Oksida alkali tanah adalah oksida basa, larut dalam air  membentuk alkali
hidroksida
Reaksi : MO(s) + H2O(l)  M(OH)2(s) (M:Ca, Sr, Ba)
o kecuali MgO tidak larut air.
o BeO amfoter.
3. Reaksi dengan asam : BeO(s) +H2O(l) + 2H3O+(aq)[Be(H2O)4]2+(aq)
4. Reaksi dengan basa: BeO(s) +H2O(l) + 2OH-(aq)[Be(OH)4]2-(aq)

• MgO
Konduktor panas yang baik, tetapi menunjukkan sifat konduktor listrik yang buruk

• CaO : kapur tohor (quicklime)


o Digunakan dalam produksi baja
o Diperoleh dari pemanasan CaCO3 pada> 1170ºC
Reaksi: CaCO3(s) CaO(s) + CO2(g)
o CaO : Untuk menetralkan tanah yang bersifat asam. CaO bereaksi dengan air
membentuk hidroksida, kemudian bereaksi dengan asam.
Ca(OH)2(aq) + H3O+(aq)  Ca2+(aq) + 3H2O(l)
CaCO3(s) + H3O+(aq)  Ca2+(aq) + CO2(g) + 3H2O(l)
o Kapur, CaO untuk menghilangkan SO2 dan H2S dari cerobong pabrik dengan
pembangkit listrik berbahan bakar fosil
CaO(s) + SO2(g)  CaSO3(s)
CaO(s) + H2S(g)  CaS(s) + H2O(g)
KELARUTAN PADA LOGAM ALKALI TANAH
- Garam alkali tanah yang larut : garam nitrat dan klorida, MgCl2, Ca(NO3)2.
- Garam yang sukar larut : garam karbonat dan fosfat : CaCO3, Ba3(PO4)2.
- Kelarutan sulfat berkurang dari Be ke Ba
- BeSO4 larut
- Kelarutan hidroksida meningkat dari Mg  Ca
- Mg(OH)2 sukar larut dalam air
- Magnesia obat maag
- Serbuk halus suspensi Mg(OH)2 murni dalam air.
Kelarutan Mg(OH)2 rendah  konsentrasi ion
hidroksida bebas dalam suspensi sangat kecil  cukup aman untuk lambung
- Ca(OH)2 jenuh (air kapur)  uji kualitatif terhadap gas CO2
Ca(OH)2(aq) + CO2(g)  CaCO3(s)
jika gas CO2 berlebih endapan CaCO3 dapat larut sebagai Ca(HCO3)2
CaCO3(s) + CO2(g) + H2O(l)  Ca(HCO3)2(aq)

KESTABILAN KARBONAT ALKALI TANAH

Karbonat Suhu • Dari Be ke Ba makin stabil


dekomposisi • MCO3(s) → MO(s) + CO2(g)

BeCO3 < 100ºC • Kerapatan muatan Be sangat besar sehingga


mempolarisasi (menarik) oksigen dengan kuat maka
MgCO3 540ºC ikatan Be—O makin kuat, sedangkan ik atan O—CO2
makin lemah, mudah melepaskan CO2.
CaCO3 900ºC O-

SrCO3 1290ºC • M2+ — O- —C =O

BaCO3 1360ºC

 KEGUNAAN SENYAWA ALKALI TANAH DAN


GARAM_GARAM ALKALI TANAH
- CaCO3
Stalagmit : dari dasar gua ke atas
Stalagtit : dari atas gua ke bawah
Batu kapur tergerus oleh air hujan yang mengandung CO2
CaCO3(s) + CO2(g) + H2O(l)  Ca2+(aq) + HCO3-(aq)
Penguapan Ca(HCO3)2 menghasilkan CaCO3 kembali
- Semen
Pembuatan : serbuk batu kapur + alumino silikat dipanaskan pada 1500ºC  kerak
arang (clinker)  serbuk (+) CaSO4  semen portland
Semen portland : 26% Ca2SiO4, 51% Ca3SiO5, 11% Ca3Al2O6
Semen + air  terjadi berbagai reaksi hidrasi :
2Ca2SiO4(s) + 4H2O(l)  Ca3Si2O7.3H2O(s) + Ca(OH)2(s)
- Kalsium karbida, CaC2,
Pembuatan : CaO(s) + 3C(s) CaC2(s) +CO(g)
Kegunaan : produksi etuna (asetilena) pada pengelasan:
CaC2(s) + H2O(l) Ca(OH)2(s) +C2H2(g)
2C2H2(g) + 5O2(g) CO2(g) + H2O(g) + kalor

NAMA KEGUNAAN
IDENTIFIKASI ALKALI TANAH
Ca(OH) Bahan bantu proses pemurnian
 Ba, Sr, Ca  golongan kation 2 gula, bahan baku pembuatan kaca,
keempat bahan bangunan
Ba, Sr, Ca terendapkan oleh CaSO4 . Untuk gips pada tulang patah,
2H2O bahan bangunan (plafon gypsum),
amonium karbonat suasana
dan bahan pengisi pada pabrik
basa/ netral membentuk
kertas
endapan putih garam karbonat
CaC2 Untuk menghasilkan gas karbid
M2+ (aq) + CO32-(aq)  MCO3(s) pada proses pengelasan
 Barium, Ba: BaSO4 Bahan cat warna putih, bahan
bantu pengolahan minyak, dan
Uji kering  warna hijau sebagai penanda pada
kekuningan pemeriksaan seluruh pencernaan
Larutan amonium karbonat klarena mampu menyerang sinar -
X
Endapan karbonat larut dalam
asam asetat
Larutan kalium kromat  endapan kuning yang tidak larut dalam air dan tidak larut
dalam asam asetat encer (perbedaan dari Ca, Sr)
Ba2+ (aq) + CrO42-(aq)  BaCrO4(s)
 Stronsium, Sr:
Uji kering  warna merah karmin
Larutan amonium karbonat Endapan karbonat kurang larut dalam asam asetat
Larutan kalium kromat  endapan kuning yang larut dalam air dan larut dalam asam
asetat encer (perbedaan dari Ba)
Sr2+ (aq) + CrO42-(aq)  SrCrO4(s)
 Kalsium, Ca:
Uji kering  warna merah kekuningan
Larutan amonium karbonat Endapan amorf putih kalsium karbonat larut dalam air
yang mengandung asam karbonat berlebih
Larutan kalium kromat  tidak terbentuk endapan
D. ALUMUNIUM
 Aluminium Termasuk unsur golongan III A → boron (B), aluminium(Al), gallium (G),
indium(In), dan talium(Tl).
 Alumunium → metalloid
 Boron→ non logam
 gallium (G), indium(In), dan talium(Tl) → logam

SIFAT – SIFAT ALUMUNIUM


 Sifat fisik
logam putih mengilat seperti perak
ringan dibanding logam lain
penghantar panas dan listrik yang baik
Titik leleh tinggi (660°C)
Moderat lunak jika murni, keras dalam bentuk paduan (aloy)
Densitas ringan (2,73 g/cm3)
 Sifat kimia
a. Alumunium adalah reduktor kuat walaupun tidak sekuat natrium. Namun dapat
mereduksi logam-logam lain, seperti Fe2O3, Cr2O3, dan llain-lain. Contoh:
Al(s) + Cr2O3(s) → Al2O3(s) + Cr(s)
b. serbuk Al mudah terbakar dengan kalor reaksi yang tinggi.
c. bereaksi dengan asam nonoksidator dan basa kuat menghasilkan gas hydrogen.
Persamaan reaksinya:
2Al(s) + 6HCl(aq) → 2AlCl3(aq) + 3H2(g)
2Al(s) + 2NaOH(aq) + 6H2O → 2NaAl(OH)4(aq) + 3H2(g)
d. tidak mudah mengalami korosi karena bila teroksidasi membentuk Al2O3 bertindak
sebagai lapisan pelindung terhadap peristiwa korosi lanjut
e. Untuk menaikkan daya tahan terhadap korosi umumnya logam “dianodasi” 
melapiskan Al2O3 secara elektrolisis (Al sbg anoda, karbon sbg katoda, H2SO4 sbg
elektrolit).
Anoda : oksidasi Al
2 Al(s) + 6 H2O(l)  Al2O3(s) + H3O+(aq) + 6e
Katoda : reduksi
H3O+(aq) + 6e  6H2O(l) + H2(g)
f. Reaksi oksidasi Al bersifat eksotermik  pembebasan panas yg sangat tinggi 
menyebabkan gas berekspansi mampu mengangkat roket
2 NH4ClO4(s)  N2(g) + Cl2(g) + 2O2(g) + 4H2O(g) ΔH = -376,7 kJ/mol
½ Al + 1 ½ O2  Al2O3 ΔH°f = -1670 kJ/mol
g. Afinitas kuat terhadap oksigen (karena kemampuan mempolarisasi Al yang besar
terhadap O-2)
h. Reaksi Al dgn oksida logam  nilai kalor tinggi
Al(s) + Fe2O3(s)  Al2O3(l) + Fe(l) ΔH°= -852 kJ/mol
i. Reaksi termit  menghasilkan kalor yang sangat tinggi (> 3000°C)  untuk
pengelasan besi
j. Tawas, Kal(SO4)2.12H2O  untuk penjernihan air, industri pencelupan/pewarnaan
Al3+(aq) + SO42-(aq) + Ca2+(aq) + 3OH-(aq)  Al(OH)3(s) + CaSO4(s)
Terbentuk gelatin, Al(OH)3(s), yang mampu menyerap kotoran atau bakteri dan
mengendapkan di dasar tempat air

 Sifat periodik
• Konfigurasi Elektron alumunium – ns2 np1 ,
• tingkat oksidasi alumunium +3
• Ga, In, Tl dalam tingkat oksidasi +1
• Kovalen, metalik dan jari-jari ion meningkat dari B  Tl.
• Keelektronegatifan: Ga ilebih elekronegatif dari Al karena alternation effect.
(konsekuensi dari meningkatnya muatan inti unsur 4p karena adanya efek shielding
yang lemah dari elektron 3d.
Sifat kimia yang berbeda dari unsur-unsur lain dalam satu golongan:
- Boron membentuk oksida asam, B2O3,
- Aluminium membentuk oksida amfoter, Al2O3
- Boron membentuk struktur polimer oksida.
- Boron flammable, hidrida berbentuk gas, aluminium membentuk hidrida padat
- Boron kekurangan elektron dan keadaan unsurnya merupakan asam lewis

PEMBUATAN ALUMUNIUM
1. Tahap pemurnian → proses bayer
1. Bauksit kotor dicampur dengan larutan pekat NaOH, sehingga larut membentuk
Na-aluminat. kemudian terpisah dari lumpur-lumpur pengotornya (pengotor seperti
TiO2, Na-Al-silikat, Besi (III) oksida). Pengotor diendapkan dan disaring.
Persamaan reaksinya : Al2O3(s) + NaOH(aq) + H2O(l) → 2NaAl(OH)4(aq)
2. Larutan yang telah bersih dari lumpur pengotor dialiri dengan gas CO2 untuk
mengurangi pH Sehingga terbentuk endapan Al(OH)3. Persamaan reaksinya:
2NaAl(OH)4(aq) + CO2(g) → 2Al(OH)3(s) + Na2CO3(aq) + H2O(l)

3. Kemudian endapan disaring. Setelah kering kemudian dipanaskan (1300°C)


sehingga terurai kembali menjadi Al2O3 lagi. Persamaan reaksinya:

2Al(OH)3(s) Al2O3(s) + 3 H2O(l)

2. Tahap Elektrolisis → proses hall heroult


1. Al2O3 dilarutkan dalam lelehan kriolit, Na3[AlF6] dan dielektrolisis dengan katoda
grafit dan anoda karbon.Calcium fluoride (fluospar) ditambahkan untuk
menurunkan titik leleh (m.p.)

2Al(OH)3 + 3NaOH + 6HF  Na3[AlF6] + 6H2O


2. Reaksi disosiasi yang muncul;
Al pada katoda dan oksigen pada anoda.

Al3+ + 3e → Al
2AlO2- → Al2O3 + O2 + 3e
3. Anoda karbon teroksidasi menjadi CO2, sehingga perlu diganti secara
periodik.Kabut aluminium tersebar di elektrolit, mereduksi CO 2 menjadi CO. Gas
yang dihasilkan mengandung 30% CO. keseluruhan reaksi :
Al2O2F42- + 2AlF63- + C  4AlF4- + CO2 + 4e
Pada katoda :
AlF63- + 3e  Al + 6F-
Reaksi keseluruhan:
3Al2O2F42- + 10AlF63- + C  12AlF4- + 3CO2 + 4Al + 24F-
KEGUNAAN SENYAWA ALUMUNIUM
• Al2(SO4)3.17H2O digunakan dalam pewarnaan tekstil.
• KAI(SO4)2.12H2O adalah garam rangkap yang dikenal dengan nama tawas dan
digunakan untuk menjernihkan air.
• Al2(SO4)3 dicampur dengan NaHCO3 digunakan untuk memadamkan api. Persamaan
reaksinya:
• Al2(SO4)3(aq) + NaHCO3(aq) → 3Na2SO4(aq) + 2Al(OH)3(s) +6CO2(g)
• Buih yang bercampur dengan Al(OH)3 dan CO2 dapat memadamkan api.

KEGUNAAN LOGAM ALUMINIUM SENDIRI, YAITU:


• Untuk membuat perkakas rumah tangga,elektronik, dan bahan bangunan.
• Untuk membuat paduan logam seperti:
• Magnalium (90% Al dan 10% Mg) untuk badan pesawat terbang
• Duralium (95,5% Al, 4% Cu, 0,5% Mg) digunakan untuk kerangka bangunan
• Alnico (50% Fe, 20% Al, 20% Ni, 10% Co) digunakan untuk membuat magnet.
• Paduan Al dan Fe2O3 digunakan untuk menyambung besi atau baja dengan merek
dagang thermit

E. UNSUR TRANSISI
Sifat fisis unsur transisi:
- Semua unsurnya adalah logam sehingga disebut llogam transisi.
- Dalam satu periode dari kiri ke kanan, dari sifat-sifatnya (energy ionisasi, jari-jari
atom, titik leleh, titik didih, dan massa jenisnya) tidak terlalu banyak berubah
Bilangan oksidasi unsur transisi
 Skandium (Sc) = +3
 Titanium (Ti) = +3, +4
 Vanadium (V) = +2, +3,+4, +5
 Kromium (Cr) = +2, +3, +6
 Mangan (Mn) = +2, +3, +4, +5, +6, +7
 Besi (Fe) = +2, +3
 Kobalt (Co) = +2, +3
 Nikel (Ni) = +2, +3
 Tembaga (Cu) = +1, +2
 Zink (2) = +2
→ Bervariasinya biloks pada unsur transisi disebabkan oleh adanya subkulit 3d yang
belum terisi penuh
Warna unsur transisi
• Tingkat energi elektron pada unsur-unsur transisi yang hampir sama menyebabkan
timbulnya warna pada ion-ion logam transisi. Hal ini terjadi karena elektron dapat
bergerak ke tingkat yang lebih tinggi dengan mengabsorpsi sinar tampak. Pada
golongan transisi, subkulit 3d yang belum terisi penuh menyebabkan elektron pada
subkulit itu menyerap energi cahaya, sehingga elektronnya tereksitasi dan
memancarkan energi cahaya dengan warna yang sesuai dengan warna cahaya yang
dapat dipantulkan pada saat kembali ke keadaan dasar. warna yang ditransmisikan
adalah warna komplementernya.
• [Cu(H2O)4]2+: menyerap warna merah  mentransmisikan warna biru

Sifat Kemagnetan
Setiap unsur transisi mempunyai sifat magnetik:
a. paramagnetik,di mana atom, molekul, atau ion sedikit dapat ditarik oleh medan
magnet karena ada elektron yang tidak berpasangan pada orbitalnya
contoh: Logam Sc, Ti, V, Cr, dan Mn
b. diamagnetik, di mana atom, molekul, atau ion dapat ditolak oleh medan magnet
karena seluruh elektron pada orbitnya berpasangan.
Contoh: Zn.
Keaktifan katalitik
• Kemampuan unsur transisi sebagai katalis suatu reaksi diperkirakan karena unsur
transisi mempunyai beberapa bilangan oksidasi.
• Contoh katalis unsur transisi : TiCl3, V2O5, Fe atau Fe2O3, Ni, dan Cu atau CuO
Unsur Transisi dan Ion Kompleks
• Ion kompleks merupakan ion yang tersusun dari ion pusat (atom pusat) yang
dikelilingi oleh molekul atau ion yang disebut ligan
• Antara ion pusat dan ligan terjadi ikatan koordinasi
• Jumlah ikatan koordinasi yang terjadi antara ion pusat dengan ligan disebt dengan
bilangan koordinasi
 Bilangan koordinasi 4 : [Cu(H2O)4]2+, [Cu(NH3)4]2+, [CuCl4]2+.
 Bilangan koordinasi 6 : [Fe(H2O)6]3+, [Fe(CN)6]3-, [FeF6]3-.
• Contoh: [Cu(H2O4]2+
atom pusat : Cu2+
ligannya : H2O
bilangan koordinasi : 4
• Orbital d/orbital kosong yang belum terisi penuh  kemungkinan terbentuk lebih dari
satu macam ikatan
• Unsur transisi  membentuk senyawa kompleks
• Fe3+(aq) + 6CN-(aq)  [Fe(CN)6]3-(aq)
Atom pusat Ligan anion kompleks

• Ligan : basa lewis (memiliki pasangan elektron bebas) yang dapat memberi pasangan
elektron untuk berikatan.
• Atom pusat : suatu asam lewis, unsur yang memiliki orbital kosong untuk membentuk
ikatan

Tata nama senyawa kompleks


1. Nama kation (ion positif) disebut lebih dahulu, kemudian diikuti dengan nama anion
(ion negatif), seperti pada penamaan senyawa ion
2. Pada ion kompleks, urutan penyebutannya adallah jumlah ligan - nama ligan –
nama ligan – nama atom pusat(bilangan oksidasi atom pusat)
3. Jumlah ligan disebu dengan Bahasa latin
4. Nama ligan ditambah dengan akhiran –o dengan cara berikut:
a. Ligan – ligan yang berakhiran –ida diganti dengan –o
b. Ligan- ligan yang berakhiran –it atau –at diganti dengan –ito atau –ato
c. Ligan netral diberi nama sesuai nama molekulnya (dalam Bahasa latin)
7. Jika ligannya lebih dari satu macam, urutan penyebutannya dimulai sesuai dengan
urutan abjad nama depan dari liigan tsb
8. Nama atom atau ion pusat :
a) jika ion kompleksnya tidak bermuatan atau bermuatan positif, tidak
ditambah akhiran
b) Jika ion kompleksnya bermuatan negatif, nama atom pusat diberi akhiran –at
9. Biloks atom pusat ditulis dengan angka romawi dalam kurung setelah nama atom pusat
Contoh : [Co(H2O)6]3+ = ion heksaaquokobalt (III)
[Cr(NH3)5Cl]2+ = ion pentaaminmonoklorokrom (III)
Struktur ion kompleks
• Ion kompleks terbentuk karena adanya ikatan koordinasi antara atom pusat dengan
ligan.
• Atom pusat menyediakan orbital kosong yang akan ditempati oleh pasangan electron
28 Ni:
dari ligan
• Menurut teori Warner, ikatan terbentuk melalui pembentukan orbital gabungan dari
atom pusat yang sering disebut orbital bastar atau hibridisasi
3d 4s 4p
Senyawa Hibridisasi Struktur Ruang
Ni2+:
[Fe(CN)6]3- d2sp3 Oktahedral

[FeF6]3- sp3d2 Oktahedral

[Zn(NH3)4]2+ sp3 Tetrahedral


3d 4s 4p

[Ni(CN)4]2-
2-
dsp2 Bujur sangkar
[Ni(CN)4] : kompleks diamagnetic

Kompleks Bujur sangkar


dsp2

A. CN- adalah ligan yang kuat untuk mendorong elektron tidak berpasangan menjadi
berpasangan
F. UNSUR LOGAM
IKATAN LOGAM → gaya tarik antara kation-kation logam dengan awan
elektron yang bermuatan negatif yang terbentuk dari elektron valensi yang
dilepaskan dari atom-atom logam.

- Memiliki daya hantar listrik/ panas yang baik


- Keras, dapat ditempah dan ditarik (Meabilitas & Duktilitas)
- Tersusun dalam kristal logam dalam bentuk padatnya
- Memiliki titik didih dan titik leleh tinggi
- Mengkilap
Teori yang Menjelaskan Ikatan Logam
1. Teori Awan Elektron
Teori ini memprediksi posisi kemungkinan lokasi elektron berdasarkan fungsi
probabilitas. Fungsi probabilitas pada dasarnya menggambarkan wilayah seperti awan di
mana elektron mungkin ditemukan.
2. TEORI RESONANSI
ikatan yang terjadi antara atom logam dengan 8 atau 12 atom logam yang lainnya. Misalnya
ikatan antara logam Na dengan 8 logam Na yang lainnya.
3. TEORI ORBITAL MOLEKUL (PITA ENERGI)
Ikatan logam adalah ikatan yang disebabkan oleh adanya elektron valensi suatu logam
yang tidak terarah (delocalized).
3 MACAM PITA ENERGI
 Pita Valensi, berisi elektron penuh
 Pita Konduksi, berisi elektron setengah penuh
 Pita Terlarang, tidak berisi elektron
SIFAT LOGAM YANG DAPAT DIJELASKAN
1. LOGAM BERSIFAT MENGKILAP
Elektron yang bergerak bebas pada logam dapat menyerap foton cahaya. Bila cahaya
tampak jatuh pada permukaan logam, cahaya tersebut akan terserap lalu sebagian
elektron valensi yang mudah bergerak tersebut akan tereksitasi. Ketika elektron yang
tereksitasi tersebut kembali kepada keadaan dasarnya, maka energi cahaya dengan
panjang gelombang tertentu akan dipancarkan kembali.

2. LOGAM BERSIFAT MENGHANTARKAN LISTRIK


Daya hantar listrik pada logam, disebabkan karena adanya elektron valensi yang
mudah bergerak. elektron-elektron valensi tersebut bebas bergerak dalam medan
listrik yang ditimbulakan sumber arus sehingga listrik dapat mengalir melalui logam.

3. LOGAM BERSIFAT MENGHANTARKAN PANAS


Daya hantar panas disebabkan adanya elektron yang dapat bergerak dengan bebas.
Bila bagian tertentu dipanaskan, maka elektron-elektron pada bagian logam tersebut
akan menerima sejumlah energi sehingga energi kinetisnya bertambah dan
gerakannya makin cepat. Elektron-elektron yang bergerak dengan cepat tersebut
menyerahkan sebagian energi kinetisya kepada elektron lain sehingga seluruh bagian
logam menjadi panas dan naik suhunya.

4. LOGAM DAPAT DITEMPA, DIBENGKOKAN DAN DITARIK


Karena elektron valensi mudah bergerak dalam kristal logam, maka elektron-elektron
tersebut mengelilingi ion logam yang bermuatan positif secara simetri. Gaya tarik
antara ion logam dan elektron valensi sama kesegala arah. Karena gaya tarik tersebut,
maka suatu lapisan ion logam yang bermuatan positif dalam kisi kristal mudah
bergeser. Bila sebuah ikatan logam putus, maka segera terbentuk ikatan logam baru.
PROSEDUR PENGOLAHAN LOGAM DARI BIJIHNYA
1. Pemekatan Logam
Cara fisika
• Metode Flotasi
• Metode Elektromagnetik, pemekatan logam besi
Cara kimia
• Proses Bayer, pemekatan logam alumunium
Al2O3 (s) + 2 NaOH (aq) + 3 H2O (l) ---> 2 NaAl(OH)4 (aq)
2 NaAl(OH)4 (aq) + CO2 (g) ---> 2 Al(OH)3 (s) + Na2CO3 (aq) + H2O (l)
2 Al(OH)3 (s) ---> Al2O3 (s) + 3 H2O (g)
2. Ekstraksi
• sintering
Pelengketan, pemanasan bijih lembut tanpa pelelehan untuk membentuk partikel lebih
besar
• kalsinasi
Pemanasan bijih karbonat atau oksida untuk membebaskan gas karbon dioksida atau
produk yang mudah menguap

4 FeCO3 (s) + O2 → 2 Fe2O3 (s) + 4 CO2 (g)


PbCO3 (s) → PbO (s) + CO2 (g)
• roasting
Proses pemanasan dalam oksigen atau udara di bawah titik leleh bijih yang bersangkutan,
biasanya dilakukan pada bijih sulfida untuk memperoleh oksidanya
2 PbS (s) + 3 O2 (g) 2 PbO (s) + 2 SO2 (g)
2 ZnS (s) + 3 O2 (g) 2 ZnO (s) + 2 SO2 (g)
Bijih logam yang kurang reaktif dapat dipanggang sampai menjadi logam bebas
Hg (s) + O2 (g) Hg (g) + SO2 (g)
PbO (s) + CO (g) Pb (l) + CO2 (g)
Proses untuk ekstraksi, reduksi dan pemurnian logam dapat dibagi dalam 3 macam
metalurgi
1. Pirometalurgi
Proses reduksi menggunakan kalor (temperatur tinggi) untuk mengubah atau
mereduksi mineral.
Contohnya Smelting, reduksi mineral menghasilkan lelehan logam yang dapat dipisahkan
dari batuan yang tak diinginkan.
2. Elektrometalurgi
Proses reduksi mineral atau pemurnian logam yang menggunakan energi listrik.
Contoh elektrometalurgi adalah proses ekstraksi logam Natrium dan Alumunium
3. Hidrometalurgi
Proses yang melibatkan air dalam ekstraksi dan reduksi logam. Proses penting dalam
Hidrometalurgi adalah Leaching. Setelah proses leaching logam atau senyawanya
terlarut dalam bentuk ion biasa atau ion kompleks.

2 CuFeS2 (s) + H2SO4 2 CuSO4 (aq) + Fe2O3 (s) + 3 S (g) + H2O (l)
bijih tembaga Larutan leach

4 Au (s) + 8 CN- (aq) + O2 (g) + H2O (l) 4 [Au(CN)2]- (aq) + 4 OH- (aq)
bijih emas larutan leach

Setelah logam dalam bijih diubah menjadi ion dalam larutan, kemudian direduksi

CuSO4 (aq) + Fe (s) FeSO4 (aq) + Cu (s)

2 [Au(CN)2]- (aq) + Zn (s) 2 Au (s) + [Zn(CN)4]- (aq)


Keuntungan Hidrometalurgi :
- Bijih tidak perlu dipekatkan
- Mengurangi penggunaan batubara dan kokas untuk pemanggangan
- Menghilangkan polusi udara dari proses pirometalurgi
- Efektif untuk bijih berkadar rendah

3. Pemurnian Logam
Logam kasar perlu dilakukan pemurnian (Refining) ditinjau dari 2 aspek
• Zat pengotor dapat menyebabkan logam tidak dapat digunakan dengan baik.
Tembaga yang mengandung Arsen dalam jumlah yang sangat sedikitppun mengurangi
daya hantar listrik 10% - 20%
• Zat pengotor dalam logam mempunyai nilai ekonomis. Perak merupakan hasil
samping metalurgi Timbal dan Tembaga.
Cara memurnikan logam
• Elektrolitik (Tembaga)
• Oksidasi zat pengotor (Besi)
• Distilasi logam dengan titik leleh rendah seperti Raksa , Nikel dan Seng
• Zone Refining (pemurnian zona)
Preparasi Besi - Tanur Tinggi
Bahan mentah untuk preparasi Besi adalah
• Bijih besi yang telah dipekatkan
• Kokas
• Batu kapur (CaCO3), sebagai fluks
Besi kasar (besi gubal) diproduksi dalam tanur tinggi dengan ketinggian sampa 100 kaki dan
diameter 25 kaki dilapisi dengan batu bata tahan panas.
Preparasi Baja
Tujuan Utama Preparasi Baja
• Membakar habis pengotor-pengotor yang tidak diinginkan dari besi gubal
• Menambahkan sejumlah logam atau material lain untuk memperoleh sifat-sifat logam
yang diinginkan
Jika pengotor utama adalah Mangan maka fluks asam yang harus digunakan adalah oksida
non logam (SiO2).
Jika pengotor utamanya Silikon atau Fosfor, maka fluks basa yang harus digunakan seperti
Magnesium Oksida atau Kalsium Oksida, sehingga terbentuk silikat atau Pospat

Anda mungkin juga menyukai