Daya Daya
Titik Titik ∆Hv(k
Kerapatan Kekerasan hantar hantar
Unsur leleh didih ∆Hfus J/mol
(kg/m3) (Mohr)* panas listrik
(oC) (oC) )
(W/cmK) (MΩ-1cm-1)
Litium 530 0,6 181 1.34 3,00 146 0,847 0,108
2
Natrium 970 0,5 98 883 2,60 97 1,41 0,210
Kalium 860 0,4 63 760 2,33 80 1,02 0,139
Rubidium 1.530 0,3 39 686 2,19 72 0,582 0,078
Sesium 1.880 0,2 29 669 2,09 68 0,359 0,049
Fransium - - 27 677 - - 0,150 0.030
Dari tabel diatas, dapat kita lihat adanya keteraturan sifat-sifat fisika logam alkali.Secara
umum,keteraturan tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut :
· Kerapatan bertambah dari Li ke Fr
Nilai kerapatan bergantung pada massa atom,jari jari atom dan factor kerapatan per
unit.Nilai kerapatan semakin besar dengan pertambahan massa atom dengan factor
kerapatan dan sebaliknya semakin kecil dengan pertambahan jari-jari atom. Semua logam
alkali memiliki nilai struktur memiliki nilai faktor kerapatan atom per unit sel yang
sama. Jadi, nilai kerapatan logam alkali hanya dipengaruhi massa atom dan jari-jari
atom.Dari tabel diatas bahwa massa atom dan jari jari atom meningkat dari atom Li ke Fr.
Karena
nilai kerapatan bertambah,maka jelas bahwa kenaikan nilai massa atom lebih dominan
dibandingkan kenaikan jari-jari atom. Hal ini dapat dibuktikan secara sederhana yakni
dengan membandingkan massa atom dan pangkat tiga jari-jari atom(Mr/r3).
- Daya hantar listrik dan daya hantar panas secara umum berkurang dari Li ke Fr
Logam alkali memiliki daya hantar listrik dan panas yang baik karena ikatan logamnya.
Di dalam ikatan logam, terdapat elektron-elektron valensi yang bergerak bebas. Daya
hantar panas dan listrik logam alkali ditentukan oleh pergerkan elektron elektron valensi
bebasnya. Semakin mudah elektron elektron valensi ini bergerak, maka semakin besar
pula daya hantar listrik dan panasnya. Sebaliknya, semakin sulit elektron -elektron ini
bergerak, semakin berkurang pula daya hantar listrik dan panasnya. Satu hal yang
menghambat pergerakan elektron –elektron adalah kemungkinannya untuk bertumbukan
dengan ion-ion positif itu sendiri. Seperti telah dijelaskan, semua logam alkali dari Li ke
Fr mempunyai elektron valensi yang sama, yakni 1. Akan tetapi ukuran ion-ion positif
logam alkali bertambah dari Li ke Fr. Oleh karena itu kemungkinan untuk elektron-
elektron valensi bertumbukan dengan ion-ion positif semakin bertambah. Dengan kata
lain,daya hantar listrik dan panas cenderung berkurang dari Li ke Fr.
B. SIFAT KIMIA LOGAM
Logam alkali merupakan logam yang sangat mudah reaktif.Semakin reaktif loggam
tersebut makansemakin mudah elektron tersebut melepaskan elektron.Sehingga energi
ionisasi alkali cenderung rendah.
Logam alkali memiliki energi ionisasi yang semakin rendah dari atas ke bawah sehingga
kereaktifan logam alkali semakin meningkat dari atas ke bawah.
Hampir semua senyawa logam alkali bersifat ionik dan mudah larut dalam air.
Unsur Li Na K Rb & Cs
+H2(g)
c) Dengan
asam kuat
2L+2H
+
(l)→2L +
H2(g)
d) Dengan
halogen 2L+
X2(g)→2LH
Warna nyala api Merah Kuning Ungu -
Pembuatannya
Sumber logam Li adalah mineral spodumene [LiAl(SiO3]. Spodumene dipanaskan pada
suhu 100oC lalu dicampur dengan H2SO4panas dan dilarutkan ke air untuk memperoleh
larutan LiSO4. Kemudian LiSO4 direaksikan dengan Na2CO3 untuk membentuk Li2CO3
yang sukar larut
LiSO4 + Na2CO3 →Li2CO3(s)+ Na2SO4
Setelah itu Li2CO3direaksikan dengan HCl untuk membentuk LiCl
Li2CO3(s)+ 2HCl→2LiCi +H2O +CO2
x 2 lelehan LiCl sebagai berikut :
Li dapat diperoleh dari elektrolisis
------------------------------------------------
2Li+(l) + 2Cl-(l)→2Li(l)+Cl2(g)
Kegunaannya
• Digunakan pada proses yang terjadi pada tungku peleburan logam (misalnya baja).
• Digunakan untuk mengikat karbondioksida dalam sistem ventilasi pesawat dan kapal
selam.
• Digunakan pada pembuatan bom hidrogen.
• Litium karbonat digunakan pada proses perawatan penyakit atau gangguan sejenis
depresi.
• Digunakan sebagai katalisator dalam reaksi organik.