Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH BIOKIMIA

“MODIFIKASI KOVALEN”

Disusun Oleh :
Nama Anggota Kelompok
1. Masayu Farah diba (04112681620013)
2. Andre (04112681620021)
3. Uci Tantri (04112681620027)
4. Meryska Herdina (04112681620028)
5. Renni Hidayati Zein (04112681620046)

Pembimbing :Dr. syafrudin

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
PROGRAM STUDI BIOMEDIK
2016
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ilmiah tentang Modifikasi Kovalen.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.
Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan
manfaatnya untuk masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi
terhadap pembaca.

Palembang, 10 Oktober 2016

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………………. 2


DAFTAR ISI …………………………………………………………… 3
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………… 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA………………………………... 6
BAB III PENUTUP……………………………………………… 10
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

Metabolisme mencakup semua proses fisikadankimia yang


keseluruhannyaakanmempertahankansertamemeliharatubuhsehinggabaikbadaniah
maupundalamfungsi‐fungsinyamemperlihatkankesehatanyang wajar.
Ditinjaudarisegikehidupanselulermaka
metabolismeberfungsimemeliharaintegrasifungsidankeutuhanprotoplasmasertako
mponen‐komponenselaputnya.
Metabolismemencakupanabolismedankatabolismeyang
prosesnyaberjalanberlawananituterjadisecarabersama‐samaatausimultan,
namundenganpola, lajuserta keteraturan yang teramatcermat.
Keseluruhan proses
terjadidanterpeliharasecaraotomatisberkatadanyaregulasisertakoordinasi yang
tepattanpatara. Secara umum dapat dikatakanbahwa metabolisme
diseluruhjaringantubuhterjadipadakondisi yang samaatau paling tidakkondisi
reaksinyamemerlukanpersyaratanfisikokimiasertakimia yang
tidakbanyakberbedasatudari yang lain.
Semuareaksibiokimiadalamjaringandikatalisolehenzim‐enzim
yangpersyaratankondisinyaadalahkondisifaaltubuh.
Salah satu ciri organisme hidup adalah memiliki mekanisme homeostasis,
yaitu mekanisme pemeliharaan lingkungan internal agar relatif konstan meskipun
terjadi fluktuasi lingkungan eksternal melalui perubahan reaksi biokimia sesuai
kebutuhan fisiologis. Reaksi biokimia di dalam organisme dikatalis oleh enzim.
Oleh sebab itu, pengaturan metabolisme selular pada akhirnya menyangkut
pengaturan aktivitas enzim. Enzim yang bekerja pada kecepatan maksimumnya
tidak dapat merespon peningkatan konsentrasi substrat, tetapi hanya dapat
merespon penurunan konsentrasi substrat. Oleh karena itu, konsentrasi substrat
intraselular bagi sebagian besar enzim cenderung berada di sekitar nilai Konstanta
Michaelis-Menten (Km), sehingga perubahan konsentrasi substrat dapat direspon
oleh enzim. Respon terhadap perubahan konsentrasi substrat merupakan
mekanisme penting dalam homeostasis sel. Pengaturan ini disebut pengaturan
pasif. Pengaturan tersebut hanya mampu merespon perubahan variabel lingkungan
yang terbatas.

Ikatan kovalen adalah sejenis ikatan kimia yang memiliki karakteristik


berupa pasangan elektron yang saling terbagi (pemakaian bersama elektron) di
antara atom-atom yang berikatan. Singkatnya, stabilitas tarikan dan tolakan yang
terbentuk di antara atom-atom ketika mempergunakan bersama elektron dikenal
sebagai ikatan kovalen.

Ikatan kovalen termasuk di dalamnya berbagai jenis ikatan, yaitu ikatan


sigma, ikatan pi, ikatan logam-logam, interaksi agostik, dan ikatan tiga pusat dua
elektron.[1][2] Istilah bahasa Inggris untuk ikatan kovalen, covalent bond, pertama
kali muncul pada tahun 1939.[3] Awalan co- berarti bersama-sama, berasosiasi
dalam sebuah aksi, berkolega, dll.; sehingga "co-valent bond" artinya adalah
atom-atom yang saling berbagi "valensi", seperti yang dibahas oleh teori ikatan
valensi. Pada molekul H2, atom hidrogen berbagi dua elektron via ikatan kovalen.
Kovalensi yang sangat kuat terjadi di antara atom-atom yang
memiliki elektronegativitas yang mirip. Oleh karena itu, ikatan kovalen tidak
seperlunya adalah ikatan antara dua atom yang berunsur sama, melainkan hanya
pada elektronegativitas mereka. Oleh karena ikatan kovalen adalah saling berbagi
elektron, maka elektron-elektron tersebut perlu ter-delokalisasi. Lebih jauh lagi,
berbeda dengan interaksi elektrostatik ("ikatan ion"), kekuatan ikatan kovalen
bergantung pada relasi sudut antara atom-atom pada molekul poliatomik.

Dalam metabolisme selular, sejumlah enzim bekerja sama dalam satu


rangkaian reaksi metabolisme. Dalam sistem tersebut, produk reaksi enzim yang
satu merupakan substrat bagi enzim berikutnya. Pengaturan aktif homeostasis
dilakukan terhadap enzim pertama dalam rangkaian tersebut karena reaksi
pertama merupakan tempat pengaturan yang sangat sensitif. Ketika kecepatan
reaksi enzim pertama menurun, seluruh reaksi enzim berikutnya juga akan
menurun karena konsentrasi substrat yang tersedia juga menurun. Pengaturan
aktivitas enzim penting untuk efisiensi penggunaan energi dan metabolit sel.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Selmakhlukhidupmengaturjalanmetabolismenyasedemikianefisiensehingg
atidakadazatantaraatau sub‐satuan yang dibuatberlebihan. Tiapreaksi
metabolisme telahdiaturdenganmemperhatikanreaksi‐reaksi lain
dalamselsertamemperhatikankonsentrasizatmakanan di lingkungannya.Regulasi
metabolismeolehaktivitas enzim.
Pengaturanmelaluiaktivitasenzimdilakukanmelalui control
pengendaliankatalisissecaralangsung. Regulasiinidapatdibagilagimenjadi:
(a). Substrat kontrol;
(b). Alosterik kontrol atau Feedback inhibition
(c). Kontrol integrasi melalui muatan energi dan
(d). Modifikasi enzim
Substratkontrol,pengendalianlangsungmekanismekatalitikdapatterjadideng
anmengubahkonsentrasisubstrat.Misalnya,
bilakonsentrasisubstratbertambahmakalajureaksimeningkatsampaitercapaisuatunil
aipembatas. Dan bilaprodukmenumpuk, lajureaksimenurun.
Alosterik control atau feedback inhibition, padasistiminihasilakhir (end
product) akanmenghambatpembentukanenzimpertama yang
mengawalijalurinibilamanahasilakhirmelebihi yang diperlukan sel.
Kontrolintegrasimelaluimuatanenergiataupengendalian yang
berkaitandenganenergi.
Modifikasienzim,modifikasienzimmerupakansalahsatudasarbiokimia
yangmenyebabkanresistensiekstrakromosomal. Modifikasienzimyang
merupakansasarandalamselsehinggamikrobatidaksensitifterhadapinhibitor
dantetapmelaksanakanfungsi metabolism secara normal.
Dalamhaliniterjadikompetisiantara inhibitor dengansubstrat normal
danafinitasinhibitor
haruslebihbesardaripadasubstratuntukmenimbulkanefekterhadap pertumbuhan
sel. Sebagai contohadalahsulfonamida yang merupakan inhibitor padaenzim
yang bekerjapada PABA (asamparaaminobenzoat).
Regulasienzimterdapatdalam 2 bentuk, yaituregulasi non-kovalen
(noncovalent bonding) danregulasimodifikasikovalen (covalent modification).
Regulasi non-kovalenadalahterikatnyaefektoroleh (biasanya)
produkpadadaerahalosterik (allosteric effector) secara nonkovalen.
Regulasimodifikasikovalenadalahmenempelnyaguguskimia
(misalnyafosfatataunukleotida) padaenzim. Regulasienzimpada metabolism
tersebutsangatkompleks.
ModifikasiKovalen, Meskipunsebagianbesarenzimdiregulasisecara non-
kovalen, tetapiterdapatbeberapaenzimatau protein yang
diregulasisecaramodifikasikovalen. Modifikasikovalenpadaenzimatau protein
biasanyadilakukanolehgugusasetil, fosfat, metil, adenil, dan uridil.
Modifikasikovalenbiasanyamerupakanperlekatandapatpulih (tidakpermanen).
Pengaturan akitivitas enzim dengan modifikasi kovalen yaitu
menambahkan gugus fosfat pada suatu enzim atau biasa disebut fosforilasi.
Pada fosforilasi enzim, kita akan melihat enzim mengkatalisis enzim, tepatnya
dalam reaksi fosforilasi atau mengikatkan gugus fosfat pada suatu enzim.
Sebagian besar enzim di dalam tubuh kita kerjanya sangat terpengaruh dengan apa
yang disebut sebagai kesetimbangan substrat-produk.
Enzim memang dapat mempercepat reaksi perubahan substrat menjadi
produk, namun tidak kuasa untuk mengubah proporsi alamiah dari keberadaan
substrat-produk. Inilah kesetimbangan, suatu nilai tetap proporsi campuran
substrat dengan produk. Seringkali ketika suatu reaksi yang dikatalisis oleh enzim
sudah akan mencapai nilai kesetimbangan reaksinya, maka produk tersebut akan
menghambat kerja enzim persis seperti regulasi alosterik.
Regulasi seperti ini memang perlu ada, namun pada kondisi-kondisi
tertentu hal ini perlu dihindari sehingga tercipta mekanisme seperti ini. Terdapat
satu enzim khusus yang tugasnya memfosforilasi enzim regulator tersebut. Ketika
enzim regulator tersebut terfosforilasi, maka enzim tersebut tidak akan dapat
dihambat secara alosterik lagi. Tentu saja keadaan enzim yang terfosforilasi ini
ada jangka waktunya dan juga terdapat enzim yang bertugas untuk mencopot
gugus fosfat dari enzim regulator apabila sudah tidak diperlukan lagi.
Adanya fosforilasi enzim ini akan mengubah konformasi (bentuk) dan
permukaan sisi akitif enzim sehingga mampu berfungsi dalam proses katalisis.
Pengaturan ini bersifat reversible. artinya ketika enzim sudah tidak dibutuhkan,
fosfat pada enzim dapat dihilangkan sehingga menyebabkan enzim tersebut
inakitif. Contohnya, enzim glikogen fosforilase.

Kelompok dari modifikasi kovalen meliputi phosphoryl, adenylyl,


uridylyl, methyl, dan adenosine diphosphateribosyl. Kelompok modifikasi
kovalen tersebut secara umum terikat atau terlepas dari enzim regulator melalui
enzim pemisah. Kelompok enzim ini diperkirakan memiliki jumlah lebih dari
1.100 protein kinase dalam genom manusia. Enzim yang terfosforilasi akan
memiliki kestabilan dalam konformasinya. Hal ini penting untuk keperluan reaksi-
reaksi yang melibatkan enzim-fosfat.
Pengaturan akitivitas enzim dengan modifikasi kovalen yaitu menambahkan
gugus fosfat pada suatu enzim atau biasa disebut fosforilasi. Adanya fosforilasi
enzim ini akan mengubah konformasi (bentuk) dan permukaan sisi akitif enzim
sehingga mampu berfungsi dalam proses katalisis. Pengaturan ini bersifat
reversible. artinya ketika enzim sudah tidak dibutuhkan, fosfat pada enzim dapat
dihilangkan sehingga menyebabkan enzim tersebut inakitif. Contohnya, enzim
glikogen fosforila
Gugus yang biasa digunakan untuk memodifikasi molekul enzim antara
lain fosforil, adenilil, uridilil, metil, dan adenosine diphosphate ribosyl. Pada sel
mamalia, gugus yang biasa digunakan adalah gugus fosforil. Fosforilasi
(penambahan gugus fosforil) merupakan proses reversible yang dikatalis oleh
enzim protein kinase, edangkan hidrolisis gugus fosforil dikatalis oleh enzim
protein fosfatase. Protein kinase dapat dikelompokkan menjadi 2 kelas, yaitu
protein kinase kelas I yang memindahkan fosfat terutama ke gugus hidroksil
residu serin atau treoinin enzim target, sedangkan kelas II memindahkan fosfat ke
residu tirosin. Baik aktivitas protein kinase maupun protein fosfatase memiliki
pengaturan tersendiri untuk menghindari proses yang secara termodinamik tidak
produktif (Gambar 8).
Gambar 8. Modifikasi kovalen melalui penambahan dan pelepasan gugus fosforil.

Fosforilasi dan defosforilasi merupakan proses yang selektif, tidak semua


enzim dan gugus hidroksil pada permukaan enzim menjadi target fosforilasi.
Perubahan frekuensi fosforilasi (penambahan gugus fosforil) dan defosforilasi
(pelepasan gugus fosforil) merupakan mekanisme pengaturan aktivitas enzim.
Fosforilasi dan defosforilasi menyebabkan perubahan fungsional suatu enzim
selama aktivitas enzim tersebut diperlukan. Ketika aktivitas enzim tidak
diperlukan lagi, enzim tersebut dapat diubah kembali menjadi bentuk awalnya
sehingga siap untuk merespon rangsangan berikutnya Oleh karena itu, fosforilasi
dan defosforilasi dapat digunakan untuk pengaturan jalur metabolisme secara
cepat dan reversible sesuai dengan kebutuhan sel.
Kemampuan fosforilasi dan defosforilasi untuk mengubah struktur dan
fungsi enzim disebabkan karena sifat gugus fosforil yang memiliki muatan besar
dan cenderung untuk membentuk jembatan garam diantara residu-residu arginil.
Fosforilasi umumnya terjadi pada asam amino yang terletak jauh dari sisi katalitik
enzim, tetapi sangat menentukan struktur 3 dimensi protein, sehingga fosforilasi
dapat memiliki pengaruh yang dramatis terhadap konformasi enzim dan efisiensi
katalitiknya. Selain itu, fosforilasi juga dapat mengubah letak enzim di dalam sel,
kerentanan terhadap degradasi proteolitik, atau responsifitasnya terhadap ligand
allosterik. Dengan demikian fosforilasi mampu mempengaruhi efisiensi katalitik
maupun mengubah enzim menjadi inaktif.
Fosforilasi dan defosforilasi merupakan pengaturan aktivitas enzim
sebagai respon terhadap sinyal fisiologis spesifik. Pengaturan tersebut melibatkan
beberapa protein dan ATP dibawah kendali syaraf dan hormonal secara langsung.
Baik protein kinase maupun protein fosfatase dapat berubah dari bentuk inaktif
menjadi aktif akibat pengikatan second messenger atau modifikasi kovalen
fosforilasi dan defosforilasi. Salah satu contoh penting pengaturan fosforilasi
adalah pada glikogen fosforilase yang mengkatalis reaksi pemecahan glikogen
menjadi glukosa dalam otot dan hati. Glikogen fosforilase terdapat dalam dua
bentuk, bentuk yang lebih aktif adalah bentuk yang terfosforilasi pada gugus
hidroksil residu serin (Gambar 9).

Fosforilasi dan defosforilasi digunakan sebagai mekanisme pengaturan


aktivitas enzim karena memiliki beberapa kelebihan, yaitu 1. Bersifat reversible
sehingga enzim dapat dengan cepat diubah menjadi bentuk aktif atau inaktif. 2.
Tidak memerlukan banyak energi karena tidak melibatkan sintesis enzim atau
protein inhibitor. 3. Cepat sehingga waktunya dapat disesuaikan dengan
kebutuhan fisiologis sel. 4. Efeknya dapat diperbesar secara cepat melalui kinase
cascade.
BAB III
PENUTUP

Berdasarkanmakalah yang telah kami susun, dapatdisimpulkanbahwa:


1. Regulasimodifikasikovalenadalahmenempelnyaguguskimia
(misalnyafosfatataunukleotida) padaenzim.
2. Kelompok dari modifikasi kovalen meliputi phosphoryl, adenylyl,
uridylyl, methyl, dan adenosine diphosphateribosyl. Kelompok modifikasi
kovalen tersebut secara umum terikat atau terlepas dari enzim regulator
melalui enzim pemisah.
3. Enzim yang terfosforilasi akan memiliki kestabilan dalam konformasinya.
DAFTAR PUSTAKA

Anonima. 2016. Regulasienzim. https://muthiaura.wordpress.com/2012/11/13/


regulasi-enzim/. Diaksespadatanggal 25 september 2016. Padapukul
14.05 WIB.
Anonimb. 2016. Regulasienzimhttp://perpustakaancyber.blogspot.co.id/2013/02/
enzim-aktivitas-sintesis-induksi-pengaturan-katalitik-degradasi-operon-
penghambatan.html. Diaksespadatanggal 26september 2016. Padapukul
12.45 WIB.
Suarsana,I Nyoman. 2010. RegulasiEgulasiMetabolismeEtabolisme Dan Sistim
Organ. http://staff.unud.ac.id/~suarsana/wp-content/uploads/2010/03/
Bahan-Ajar-Regulasi-Metabolisme-dan-Organ.pdf. Diaksespadatanggal 25
september 2016. Padapukul14.35 WIB.
Siswandono soekardjo, Bambang.2008.kimia medisinal 1.Airlangga
University Press.Surabaya

Anda mungkin juga menyukai