Anda di halaman 1dari 16

Kelompok 1:

Ulin Nikmah
(15307141001)
Risky Melasari
(15307141004)
Azizah Tri Kurnia
(15307141013)
Dita Ayu Widiastuti
(153071410314)
Protein (protos yang berarti ”paling utama”) adalah senyawa
organik kompleks yang mempunyai bobot molekul tinggi yang
merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang
dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida.

Protein dibentuk oleh kombinasi 20 macam asam amino yang


berbeda.

Protein bisa mengalami pelipatan-pelipatan


membentuk struktur yang bermacam-macam.

Dalam diskusi ini akan dibahas secara lanjut


mengenai protein folding.
Protein dapat mengalami pelipatan (folding)
dan penguraian dalam kisaran waktu
milidetik. Teori lama menyatakan protein
melipat untuk menciptakan bentuk
karakteristik dan fungsi biologis. Teori ini
mengusulkan bahwa protein mulai melipat di
tempat-tempat tertentu di sepanjang rantai
asam amino (polipeptida) yang berisi
kelompok nonpolar dan terus melipat oleh
agregasi.

Pelipatan pada protein membutuhkan


waktu dan energi
Mekanisme ini dimaksudkan untuk membentuk
konformasi yang compact. Menurut mekanisme ini,
terbentuknya struktur tersier mendahului terbentuknya
struktur sekunder, molekul-molekul yang Hidrofobic
collapse terjadi terlebih dahulu sebelum terbentuknya
struktur sekunder (heliks).
Hidrofilisitas larutan air yang tinggi menyebabkan Hidrofobic
Collapse, terjadinya Hidrofobic Collapse berakibat struktur sekunder
heliks, struktur sekunder β-sheet, dan ikatan disulfida membentuk
struktur folding(tersier) yang semakin kompak.
Dengan demikian faktor-faktor yang mempengaruhi
Hidrofobic Collapse adalah :
1. Hidrofilisitas larutan air tinggi
2. Gugus-gugus Hidrofobic cukup banyak dan
berdekatan.
Pembentukan struktur heliks merupakan inti dari pembentukan
struktur tersier yang dipengaruhi oleh dua faktor yaitu
hidrofilisitas larutan air tinggi dan hidrofilisitas polipeptida
rendah. Bila hal tersebut mendukung terjadinya interaksi
hidrogen antara CO dan NH tetangganya pada rantai polipeptida
yang panjang, maka akan menyebabkan terbentuknya struktur
sekunder (heliks) yang meningkatkan kestabilan struktur.
Terbentuknya heliks menyebabkan gugus-gugus hidrofobik
dari gugus samping menjadi berdekatan dan berinteraksi
membentuk lipatan-lipatan dan akibat pembentukan
lipatan tersebut % helisitas dari struktur sekunder
menurun dan terbentuk struktur pleated sheet yang
akhirnya terbentuk struktur tersier.
Collapse menghasilkan lipatan , tetapi belum
tentu lipatan merupakan hasil collapse.
Pembentukan folding dimulai dengan
interaksi gugus sistein yang berdekatan
membentuk ikatan disulfida.

Faktor yang menunjang interaksi spesifik


adalah hidrofilisitas polipeptida dan
hidrofilisitas larutan air yang rendah.
pH

Faktor-Faktor
Urutan
asam Yang Ionic
strength
amino dari Mempengaruhi larutan
polipeptida Terjadinya
Folding

Suhu
1. Folding terjadi diawali dengan adanya rantai
panjang yang melipat yang kemudian melalui
beberapa tahap/proses terjadi struktur tersier.
Ada 3 mekanisme yang berperan dalam
pembentukan folding, yaitu hidrofobic collapse,
pembentukan struktur sekunder dan interaksi
spesifik.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya
folding antara lain urutan asam amino dari
polipeptida, ionic strenght larutan, pH dan suhu.
DAFTAR PUSTAKA
Lodish et al., 2003. Molecular
Cell Biology (Lodish, Molecular
Cell Biology).
Salirawati, Das. 2016. Diktat
Mata Kuliah Biokimia Fisik.
Yogyakarta: FMIPA UNY.
Pelipatan itu disebut folding
Awalnya dari rantai panjang
Yang melipat kemudian bertahap
Membentuk sebuah struktur tersier

Ada 3 mekanisme folding


Yang pertama ada hidrofobik colapse
Lanjut ke mekanisme dua
Yaitu membentuk struktur sekunder

Selanjutnya yaitu interaksi


Yang spesifik itulah yang ter...akhir
Sekian dan terimakasih
A..tas semua perhatianmu

Anda mungkin juga menyukai