Anda di halaman 1dari 17

PEMURNIAN

PROTEIN
Kelompok 6

 Ari suprianto
 Camelia ulfah
 Dian wulandari
 Diva nur inayah
 Millennia aulia ulfah
 Nisrina rafidah
 Nur annisa
 Rahmi rizkiani
 Muhammad ihsan
firdaus
PENGERTIAN
PROTEIN

Permurnian protein merupakan suatu proses yang


bertujuan untuk melakukan isolasi satu protein di
antara beberapa protein dari suatu campuran yang
sangat kompleks, biasanya dari sel, jaringan, maupun
organisme.
Permunian protein perlu dilakukan sebelum
mempelajari komposisi, struktur, dan fungsi protein
tersebut.
Melakukan
deteksi
protein
analisis
Identifikasi
Metode protein
pemurnian
Mendapatka
n jumlah
preparatif
protein yang
diinginkan
LANGKAH PEMURNAIAN
PROTEIN
1. Mengembangkan suatu assay untuk protein
yang diinginkan
2. Menentukan sel atau jaringan/organ
sumber protein
3. Mengisolasi sel atau jaringan tersebut
dengan sentrifugasi
4. Melepaskan protein dari sumber tersebut
dan melarutkannya dalam cairan buffer
5. Mengisolasi seluruh atau sebagian protein
dengan salting out.
FRAKSINASI DENGAN
SALTING OUT
Peristiwa pemisahan atau pengendapan protein oleh garam
berkonsentrasi tinggi disebut "salting out". Metode "salting out" ini
mungkin bergantung pada fenomena fisik, dua fenomena tersebut yang
penting di antaranya adalah penghentian dari daya tarik dari permukaan
protein oleh ion garam dan perpindahan air dari sekitar molekul protein
oleh kompetisi dari ion dari garam dengan air.

Digunakan untuk memisahkan protein yang didasarkan pada prinsip


bahwa protein kurang terlarut ketika berada pada daerah yang
konsentrasi kadar garamnya tinggi. Konsentrasi garam dibutuhkan oleh
protein untuk mempercepat keluarnya larutan yang berbeda dari
protein satu ke protein yang lainnya.
Kromatografi Gel
merupakan metode kromatografi baru, meliputi kromatografi eksklusi, kromatogeafi penyaring
gel, dan kromatografi permeasi gel.
Metode ini didasarkan pada teknik fraksinasi yang tergantung dari ukuran molekul polimer yang
diinjeksikan ke dalam suatu kolom yang terdiri atas gel berpori berjari – jari sekitar 50 – 1060 A.
Kolom dapat melewatkan molekul pelarut yang merupakan fasa bergerak, sedangkan molekul polimer
yang lebih kecil dapat memasuki pori – pori gel, karena itu bergerak lebih lambat disepanjang kolom
dibanding molekul besar. (Anonim, 2012)

Kromatografi Afinitas
Kromatografi afinitas memisahkan protein-protein berdasarkan interaksi reversibel antara satu
protein dan pasangan ligan spesifik ke matriks kromatografi. (Anonim, 2015)
Prinsip dasar kromatografi
afinitas

a. Molekul zat stasioner harus dalam kondisi setimbang dengan cara direndam di
dalam larutan penyangga (buffer).
b. Memasukkan sampel campuran ke dalam zat stasioner sehingga molekul
stasioner akan mengikat molekul sasaran yang terdapat pada sampel.
c. Proses pengumpulan molekul protein yang terikat pada molekul stasioner
dengan jalan merubah kondisi kimia larutan penyangga. Biasanya larutan
penyangga diubah kondisi pH-nya, kekuatan ion atau polaritasnya.
d. Penyeimbangan kembali bahan stasioner dengan jalan merendam kembali
dengan larutan penyangga penyeimbang. (Technoart staff, 2015)
STRUKTUR
PROTEIN
1. struktur primer
protein merupakan urutan asam amino penyusun protein yang dihubungkan
melalui ikatan peptida (amida).
Frederick Sanger merupakan ilmuwan yang berjasa dengan temuan metode
penentuan deret asam amino pada protein. 
struktur primer protein ditentukan oleh ikatan kovalen atau residu asam
amino yang berurutan yang membentuk ikatan peptida. Untuk mengetahui
struktur primer suatu protein diperlukan cara:
1) penentuan jumlah rantai polipeptida yang berdiri sendiri dari protein.
2) pemutusan ikatan anatara rantai polipeptida yang satu dengan yang lain.
3) pemisahan masing-masing rantai polipeptida.
4) penentuan urutan asam amino dari masing- masing rantai polipeptida dengan
metode Sanger
( Bintang, 2010).
 
2. Struktur Protein Sekunder

Regi-regi struktur sekuder yag teratur, terbetuk jika seragkaian


residu aminoasil mengadopsi sudut phi dan psi yang serupa. Segmen-segmen
panjang polipeptida dapat memiliki berbagai sudut tersebut. Sudut-sudut
yang mendefinisikan dua tipe paling struktur sekuder yaitu heliks α atau
heliks alfa da lembar β atau lembar berlipat (Murray, dkk. 2009).

Pada rantai polipeptida terdapat banyak gugus >C=O dan gugus >N-H
yang dapat berikatan satu dengan yang lain karena terbentuknya ikatan
hidrogen antara atom oksigen dari gugus >C=O dengan atom hidrogen dari
gugus >N-H. Apabila ikatan hidrogen ini terbentuk antara gugus-gugus yang
terdapat dalam satu rantai polipeptida, akan terbentuk struktur heliks
yang disebut struktur alfa heliks seperti gambar di bawah ini.
3. Struktur tersier
menggambarkan pengaturan ruang residu asam amino yang berjauhan
dalam urutan linier dan pola ikatan-ikatan disulfida. Perbedaan antara
struktur sekunder dan tersier tidaklah terlalu jelas. Protein
ekstrasel ini mengandung tiga rantai polipeptida berbentuk heliks,
yang masing-masing sepanjang hampir 1000 residu. Urutan asam
amino dalam kolagen sangat beraturan.
4. Struktur Kuartener
Struktur kuartener terbentuk dari beberapa bentuk
tersier, dengan kata lain multi sub unit. Interaksi
intermolekul Antara sub unit protein ini membentuk
struktur kuartener. Struktur kuartener merupakan
gabungan dari beberapa struktur polipeptida.
Pemurnian
lactoglobulin susu

Bahan
Alat
 Gelas piala 100 ml  Ammonium sulfat
 Kain kasa  Aquadest
 pH meter  Hcl 1,0 M
 Centrifugation  naOH 1,0 M
 Tabung centrifugation  Susu bubuk full cream komersial
Metode percobaan

Ditimbang 7,5 gram susu bubuk full cream dan Disentrifugasi sampai presipitat mengendap
dilarutkan menjadi 50 Ml dengan air hangat di di dasar tabung (15 menit)
dalam 100 ml gelas piala Dibuang supernatant secara perlahan lahan.
Ditambah perlahan lahan sambil diaduk 10 g Dilarutkan kembali presipitat dalam 5 ml air
garam ammonium sulfat. dan dikumpulkan ke dalam satu tabung
sentrifugasi yang bersih, kemudian naikkan
Dibiarkan selama beberapa menit sampai terjadi pH sampai 8,5-9 dengan diteteskan secara
pengendapan perlahan lahan 1,0 M NaOH sambil di
goyang2 tabung tsb
Disaring cairan tersebut dengan kassa
Disentrifugasi kembali cairan tsb dan
Dituangkan filtrate ke dalam gelas piala (100 ml) dituangkan dengan hati2 supernatant ke
dan diteteskan 1,0 M HCl secara perlahan sampai dalam gelas piala
pH menjadi 3,0 Alfa-lactalbumin yang relative murni
terdapat di dalam supernatant di atas.
Dipindahkan cairan tsb ke dalam 4 buah tabung
sentrifugasi dengan volume yang sama untuk
masing2 tabung
HASIL PERCOBAAN
Sentrifugasi 1
Filtrat
pH awal pH setelah ditambahkan HCl

7,4 3,35

Sentrifugasi 2
Presipitat+air

pH awal pH setelah ditambahkan


HCl3,35
3,35 3,8
PEMBAHASAN
Susu dilarutkan dengan dengan air hangat (40˚C). Suhu tidak boleh terlalu panas karena
protein dalam susu dapat terdenaturasi dan menyebabkan protein dalam susu rusak.
Pemanasan juga dapat mengakibatkan kemampuan protein untuk mengikat air menurun
dan menyebabkan terjadi koagulasi.
Pada tahan pengendapan digunakan Ammonium Sulfat, karena protein kurang terlarut
pada daerah yang konsentrasi atau kadar garam yang tinggi. Konsentrasi garam
dibutuhkan untuk mempercepat keluarnya larutan yang berbeda dari protein yang
terkandung dalam larutan susu.
Sebelum disentrifugasi perlu penambahan HCl pada filtrat untuk memisahkan campuran
protein
Lalu sentrifugasi dilakukan untuk mempercepat pemisahan protein, dengan gaya
sentripetal. Tujuannya untuk memisahkan substansi berdasarkan berat jenis molekul.
Sebelum disentrifugasi ke 2, ditambahkan NaOH pada presipitat yang sudah dicampur
dengan air. Ditujukan untuk memisahkan ß-lactoglobulin dan a-lactalbumin. Lalu
disentrifugasi kembali.
kesimpulan
• Permurnian protein merupakan suatu proses yang bertujuan untuk
melakukan isolasi satu protein di antara beberapa protein dari suatu
campuran yang sangat kompleks, biasanya dari sel, jaringan, maupun
organisme.
• Metode pemurnian secara umum terbagi menjadi dua, metode analisis
dan metode preparative
• Pemurnian dapat dilakukan dengan cara kombinasi dari teknik tersebut,
yaitu pemisahan berdasar muatan, berat molekul, dan afinitas.
• Tahapan pemurnian protein adalah sebagai berikut:
1. Mengembangkan suatu assay untuk protein yang diinginkan
2. Menentukan sel atau jaringan/organ sumber protein
3. Mengisolasi sel atau jaringan tersebut dengan sentrifugasi
4. Melepaskan protein dari sumber tersebut dan melarutkannya dalam
cairan buffer
5. Mengisolasi seluruh atau sebagian protein dengan salting out.
• Peristiwa pemisahan atau pengendapan protein oleh garam
berkonsentrasi tinggi disebut "salting out".
• Kromatografi gel merupakan metode kromatografi baru, meliputi
kromatografi eksklusi, kromatogeafi penyaring gel, dan kromatografi
permeasi gel.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai