JURUSAN FARMASI
PERCOBAAN I
DI SUSUN OLEH :
HARI/ TANGGAL :
JURUSAN FARMASI
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2020
BAB I
PENDAHULUAN
Vitamin dan mineral merupakan nutrisi atau zat yang sangat berperan penting
bagi tubuh dan merupakan salah satu indikator penentu kesehatan pada tubuh
manusia. Vitamin sendiri merupakan komponen gizi parenteral yang digunakan
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari Kekurangan atau defisiensi terhadap
vitamin dan mineral dapat menjadi masalah bagi kesehatan manusia sehingga
menimbulkan berbagai penyakit pada tubuh (Rusiani, E, dkk., 2019).
Salah satu vitamin yang penting bagi tubuh yaitu vitamin C. Vitamin C adalah
vitamin yang larut dalam air, penting bagi kesehatan manusia, memberikan
perlindungan antioksidan plasma lipid dan diperlukan untuk fungsi kekebalan
tubuh, penekanan replikasi virus dan produksi interferon. Peran utama dari
vitamin C dalam sistem imun (kekebalan tubuh) yaitu melindungi sel-sel
kekebalan tubuh terhadap stres oksidatif yang dihasilkan selama infeksi. Sebagai
antioksidan yang efektif, vitamin C harus dipertahankan dalam tubuh pada
tingkat yang relatif tinggi. Sementara manusia tidak memiliki gulonolactone
oksidase yang merupakan enzim yang diperlukan untuk biosintesis vitamin C,
vitamin C biasanya ditemukan dalam buah-buahan dan sayuran segar (Nasution,
A, dkk., 2019).
Aplikasi dalam bidang farmasi adalah seorang farmasis dapat mengetahui cara
menganalisa kadar vitamin C dan menentukan kadarnya dalam obat, makanan
ataupun minuman, sehingga dapat juga menjadi dasar untuk membuat sediaan
obat, dengan kandungan vitamin C yang tepat. Hal inilah yang
melatarbelakangi percobaan ini.
I.2 Maksud dan Tujuan
Manfaat dari percobaan ini yaitu mampu menganalisis dan menentukan kadar
vitamin C dalam sediaan obat, makanan dan minuman.
TINJAUAN PUSTAKA
Vitamin merupakan senyawa kompleks yang sangat dibutuhkan oleh tubuh yang
berfungsi untuk membantu pengaturan atau proses metabolism tubuh. Salah satu
vitamin yang diperlukan oleh tubuh adalah vitamin C. Vitamin C atau asam
askorbat adalah salah satu vitamin yang terbuat dari turunan heksosa yang larut
dalam air dan mudah rusak karena pemanasan. Disamping itu, vitamin C
memiliki gugus kromofor yang peka terhadapa rangsangan cahaya (Nasution, A,
dkk., 2019).
Vitamin C adalah vitamin larut air dan paling mudah rusak. Vitamin C telah
menjadi subjek penting dalam bidang biokimia dan makanan. Vitamin C, juga
dikenal sebagai asam askorbat adalah salah satu nutrisi Paling aman dan paling
efektif. Vitamin ini mudah teroksidasi oleh oksigen atmosfer atau karena enzim
askorbat oksidase. Namun demikian, vitamin C merupakan antioksidan yang
sangat kuat dan dapat mencegah proses oksidasi didalam pangan maupun dalam
sistem tubuh manusia. Vitamin C mempunyai banyak fungsi didalam tubuh
sebagai koenzim atau kofaktor. Asam askorbat mempunyai kemampuan kuat
dalam reduksinya dan bertindak sebagai antioksidan dalam reaksi-reaksi
hidroksil (Rusiani, E, dkk., 2019).
(Pubchem.com)
(Pubchem.com)
(Pubchem.com)
Gugus kromofor :
4. Vitamin C (FI edisi III.1979 : 47)
(Pubchem.com)
Gugus kromofor :
II.3 Uraian Sampel
1. Enervon (ISO.2018)
Nama sediaan : Enervon-C.
Komposisi : Vit B1 50 mg, vit B2 25 mg, vit B6 10 mg, vit
B12 5 mcg, Vit C 500 mg, Vit D 100 iu,
niacinamide 50 mg, Ca panthothenate 20 mg.
Kontraindikasi : Hipersensitif.
Indikasi : Meningkatnya kebutuhan vit seperti masa hamil,
laktasi, pertumbuhan dan perkembangan, infeksi,
tekanan mental dan fisik.
Efek samping : kulit memerah, mual, muntah, kram perut, sakit
kepala, merasa lelah atau mengantuk.
Interaksi obat : -
Dosis : Sehari 1 tab.
Golongan obat : Bebas.
Diproduksi oleh : Mediafarma.
Nomor batch :
2. Vitacimin (ISO.2018)
Nama sediaan : Vitacimin.
Komposisi : Asam askorbat 250 mg, Na-askorbat 281,25 mg
(setara asam askorbat 250 mg).
Kontraindikasi : reaksi alergi pada penggunaan suplemen vitamin
C atau alergi terhadap bahan dalam suplemen
(conthnya kacang dan kedelai). Pada pasien yang
memiliki alergi terhadap sulfit juga perlu
diperhatikan karena beberapa sediaan vitamin C
mengandung sulfit.
Indikasi : Pencegahan dan mengatasi defisiensi vitamin C.
Efek samping : Sakit perut, perut kembung, diare, mual, muntah,
dan batu ginjal.
Interaksi obat : -
Dosis : Sehari 1-2 tab hisap, dihisap perlahan lahan.
Golongan obat : Bebas.
Diproduksi oleh : Takeda Indonesia.
Nomor batch :
3. Tablet vitamin C (ISO.2018)
Nama sediaan : Vitamin C.
Komposisi : Asam askorbat 25 mg; asam askorbat 50 mg.
Kontraindikasi : -
Indikasi : Pencegahan dan pengobatan defisiensi vitamin C,
dengan gejala; sariawan, pendarahan dan
peradangan pada gusi, memperbaiki daya tahan
tubuh setelah sakit/operasi, hamil/menyusui.
Efek samping : -
Interaksi obat : -
Dosis : Anak : sehari 3 kali 1-2 tab.
Dewasa : sehari 3 kali 2-3 tab.
Golongan obat : Bebas.
Diproduksi oleh : Imfarmind.
Nomor batch :
4. Vitamin CIPI (ISO.2018)
Nama sediaan : Vitamin C IPI.
Komposisi : Vitamin C 50 mg.
Kontraindikasi : Pasien hipersensitif terhadap salah satu
komponen.
Indikasi : Mencegah dan mengurangi kekurangan vitamin
C.
Efek samping : Sakit perut, nyeri ulu hati, diare, muntah, dan
perut kembung.
Interaksi obat : -
Dosis : Pencegahan : 1 tab sehari.
Pengobatan : 2-4 tab sehari.
Golongan obat : Bebas.
Diproduksi oleh : Supra Ferbindo Farma.
Nomor batch :
5. Ester C
Nama sediaan : HOLISTICARE ESTER C.
Komposisi : Vitamin C 50 mg.
Kontraindikasi : -
Indikasi : Untuk mencegah dan mengobati kekurangan
vitamin C.
Efek samping : Mual, muntah, diare, sembelit, kram perut, rasa
terbakar di dada, sakit saat buang air kecil,
terdapat darah pada urine.
Interaksi obat : Kandungan kalsium dalam holisticare ester C
dapat memengaruhi kemampuan tubuh dalam
penyerapan obat, terutama bila di konsumsi
bersamaan dengan obat-obatan tertentu.
Dosis : Sehari 1 tab.
Golongan obat : Bebas.
Diproduksi oleh : Indocare Citra Pacific.
Nomor batch :
6. Pulpy
Nama sediaan : Pulpy orange.
Komposisi : Air, gula, bulir jeruk/Orange pulp (4,5%),
konsentrat jeruk (0,9%), pengatur keasaman
(Asam Sitrat, Trinatrium Sitrat), vitamin C, perisa
alami, pewarna alami (Beta Karoten CI No.
75130).
Kontraindikasi : -
Indikasi : -
Efek samping : -
Interaksi obat : -
Dosis : -
Golongan obat : -
Diproduksi oleh : PT. Coca-Cola Bottling Indonesia.
Nomor batch : -
7. You-C 1000
Nama sediaan : You-C 1000.
Komposisi : Gula, fruktosa, sari buah kurang dari 10% yang
berasal dari jus buah orange segar, vitamin (C, E,
Niacin), orange flavor, pengatur keasaman, beta
carotene dan air.
Kontraindikasi : -
Indikasi : -
Efek samping : -
Interaksi obat : -
Dosis : -
Golongan obat : -
Diproduksi oleh : PT. Djojonegoro C-1000.
No Batch : -
8. Floridina
Nama sediaan : Floridina.
Komposisi : Air, gula, bulir jeruk (4%), konsentrat jeruk
(22%), perisa jeruk, pengatur keasaman (asam
sitrat, natrium sitrat), vitamin C dan pewarna
natural.
Kontraindikasi : -
Indikasi : -
Efek samping : -
Interaksi obat : -
Dosis : -
Golongan obat : -
Diproduksi oleh : PT. Tirta Alam Segar Bekasi.
No Batch : -
9. Nutrisari
Nama sediaan : Nutrisari.
Komposisi : Sukrosa, jus jeruk, perisa jeruk, tricalcium
phosphate mineral, vitamin, pengatur keasaman,
penstabil, pewarna makanan tartrazine CI 19140,
CI FCF pewarna makanan kuning 15985.
Kontraindikasi : -
Indikasi : -
Effek samping : -
Interaksi obat : -
Dosis : -
Golongan obat : -
Diproduksi oleh : PT. Nutrifood Indonesia.
No Batch : -
10. Ale-Ale
Nama sediaan : Ale-Ale.
Komposisi : Air, gula, pengatur keasaman asam sitrat,
konsentrasi jeruk, perisa jeruk, pengawet natrium
benzoate, pemanis buatan (natrium siklamat 20
mg/kemasan, assesulfam-k 18 mg/kemasan),
vitamin C, pewarna makanan (kuning FCF CL
15985, tartrazin CL 19140).
Kontaindikasi : -
Indikasi : -
Efek samping : -
Interaksi obat : -
Dosis : -
Golongan obat : -
Diproduksi oleh : Wingsfood.
No Batch : -
II.4 Prosedur Kerja
1. Pembuatan larutan stok
Sebanyak 25 mg asam askorbat standar ditimbang dengan teliti dan
dimasukkan ke dalam labu ukur 25 mL dilarutkan dengan asam oksalat
0,4% hingga 25 mL.
2. Pembuatan kurva kalibrasi
Larutan asam askorbat 10 mg/L dipipet sebanyak 7 kali yaitu 0,2; 0,3; 0,4;
0,5; 0,6; 0,7 dan 0,8 mL. Masing-masing dimasukkan ke dalam labu ukur 10
mL. Kemudian ditambahkan H2SO4 5% sampai batas tanda lalu
dihomogenkan. Dari prosedur ini, akan diperoleh diperoleh konsentrasi 0,2;
0,3; 0,4; 0,5; 0,6; 0,7 dan 0,8 mg/L. Diukur serapannya dengan
spektrofotometri UV pada panjang gelombang 266 nm dan dibuat kurva
persamaan regresi linear y = ax + b dan nilai koefisien korelasi yang
menunjukkan linearitas kurva baku tersebut.
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
III.1.1 Alat
1. Labu ukur
2. Seperangkat alat spektrofotometer UV-Vis
3. Gelas kimia
4. Pipet volume
5. Timbangan analitik
III.1.2 Bahan
- Di ambil dan
- Di timbang 25 mg
Asam askorbat
- Dimasukkan
Labu ukur 25 ml
- Dilarutkan
dokumentasikan
2. Pembuatan kurva kalibrasi
Asam askorbat 10
mg/L
Labu ukur
-ditambahkan
- di homogenkan
Asam sulfat 5%
- Diukur
Spektrofotometer
UV
- buat kurva
kurva
BAB IV
IV.2 Perhitungan
IV.3 Reaksi
IV.4 Pembahasan
Vitamin C atau asam askorbat adalah salah satu vitamin yang terbuat dari
turunan heksosa yang larut dalam air dan mudah teroksidasi (Lilis,dkk.2018).
Tujuan dilakukan percobaan ini yaitu untuk Menentukan kadar vitamin C dalam
sediaan obat, makanan dan minuman.
Alat yang digunakan pada percobaan ini yaitu labu ukur, seperangkat alat
spektrofotometer UV-Vis, gelas kimia, pipet volume, dan timbangan analitik.
Dan bahan yang digunakan dalam percobaan ini yaitu sediaan obat (sampel
yang mengandung vitamin C), ammonium molibdat 5%, asam oksalat 0,4%,
aquades, tissue, masker dan handscoon.
DAFTAR PUSTAKA
Muhammad Hadi Sulhan. (2018). Analisis Kadar Vitamin C Pada Daun Katuk
(Sauropus Androgynus) Segar, Direbus dan Dikukus Dengan Metode
Spektrofotometri UV-Vis. VOL 6 NO 01 (2019) : JURNAL MEDIKA
CENDIKIA.