Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

ISOLASI METABOLIT SEKUNDER

“ISOLASI DAN IDENTIFIKASI SENYAWA KIMIA


TERPENOID DARI ISOLAT ETIL ASETAT DAUN EKALIPTUS
(Eucalyptus deglupta Blume.)”

DISUSUN OLEH :

IVAN JULIO G 701 17 012

KELAS A 2017

JURUSAN FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2019
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatulahi Wabarokatu, Pertama-tama marilah kita


ucapkan puji syukur atas kehadirat Allah yang maha kuasa, yang telah
melimpahkan rahmat-Nya sehingga saya bisa menyelesaikan Makalah ini yang
berjudul “Isolasi Dan Identifikasi Senyawa Kimia Terpenoid Dari Isolat Etil
Asetat Daun Ekaliptus (Eucalyptus deglupta Blume.)”

Ucapan terima kasih kami ucapkan juga kepada dosen pembimbing mata
kuliah Isolasi Metabolit sekunder sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya berharap makalah ini dapat memberikan sumbangsi untuk menambah
pengetahuan para pembaca. Dalam pembuatan makalah ini saya mengharapkan
agar di berikan saran dan masukan dari semua pihak karena saya menyadari
dalam pembuatan makalah ini masih ada kekurangan.

Demikian dan Terima kasih.

Palu, 07 Januari 2020

Ivan Julio
DAFTAR ISI

SAMPUL…………………………………………………………………
DAFTAR ISI……………………………………………………………..
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………….
I.1 Latar Belakang…………………………………………………..
I.2 Rumusan Masalah……………………………………………….
I.3 Tujuan Penulisan…………………………………………………

BAB II TINJAUAN PUSTAKA………………………………………..

II.1 Defenisi…………………………………………………………..
II.2 Metode Penelitian………………………………………………..
II.3 Prosedur Penelitian………………………………………………

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN………………………………..

III.1 Ektraksi………………………………………………………….
III.2 Uji Skrining Fitokimia…………………………………………..
III.3 Isolasi Senyawa dengan Kromatografi Kolom…………………..
III.4 Identifikasi Isolat…………………………………………………

BAB IV PENUTUP…………………………………………………….

IV.1 Kesimpulan………………………………………………………
IV.2 Saran……………………………………………………………..
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang

Banyaknya keanekaragaman hayati yang ditemukan di Indonesia


memilki manfaat bagi kehidupan dimana sangat berpotensi untuk
memperoleh senyawa kimia salah satunya sebagai antioksidan. Beberapa
tumbuhan terbukti mampu melindungi manusia dari radikal bebas karena
adanya antioksidan dalam tumbuhan tersebut.
Radikal bebas terjadi karena adanya proses kimia yang kompleks
dalam tubuh yang dapat merusak sistem imunitas tubuh. Jika terdapat
radikal bebas berlebih dalam tubuh akan dapat menyerang apa saja yang
dapat berimplikasi pada timbulnya berbagai penyakit degeneratif, oleh
sebab itu pembentukan radikal bebas harus dihalangi atau dihambati dengan
antioksidan.
Untuk mengetahui senyawa kimia yang terdapat dalam ekstrak daun
ekaliptus (Eucalyptus deglupta Blume.) sehingga dilakukan penelitian secara
ilmiah dilaboratorium agar dapat mengetahui potensi yang terdapat dalam
tanaman daun ekaliptus (Eucalyptus deglupta Blume.) yang dikoleksi dari
sebakis, kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara.

I.2 Rumusan Masalah


1. Senyawa kimia apa yang terkandung dalam tanaman daun ekaliptus
(Eucalyptus deglupta Blume.)?

I.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui senyawa kimia yang terdapat dalam ekstrak daun
ekaliptus (Eucalyptus degluptaBlume.).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Defenisi

Ekaliptus merupakan tanaman spesies cepat tumbuh yang


dikembangkan di HutanTanaman Industri (HTI) sebagai bahan baku
pembuatan pulp dan kertas (Desi,.dkk, 2016). Salah satu jenis ekaliptus
yang diusahakan sebagai tanaman HTI adalahleda (Eucalyptus deglupta
Blume.) (Arti, 1999).

Ekaliptus selain dapat menjadi tanaman tegakan juga dapat digunakan


sebagai obat herbal. Semua bagian tanaman ekaliptus mulai dari daun, akar,
batang dan buahnya banyak digunakan dalam
pengobatantradisionaluntukpenyakitseperti, influenza, diabetes,
tuberkulosis, malaria, sakitgigi, gigitanulardandiare, (Titania,.dkk, 2014)
batang ekaliptus globules sebagai antiviral terhadap virus hepatitis C.

Terpenoid merupakan derivat dehidrogenasi dan oksigenasi dari


senyawa terpen. Terpen merupakan suatu golongan hidrokarbon yang
banyak dihasilkan oleh tumbuhan dan sebagian kelompok hewan. Rumus
molekul terpen adalah (C5H8)n. Terpenoid disebut juga dengan isoprenoid.

Terpenoid adalah kelompok senyawa metabolit sekunder yang


terbesar, dilihat dari jumlah senyawa maupun variasi kerangka dasar
strukturnya. Terpenoid ditemukan berlimpah dalam tanaman tingkat tinggi,
meskipun demikian, dari penelitian diketahui bahwa jamur, organisme laut
dan serangga juga menghasilkan terpenoid. Selain dalam bentuk bebasnya,
terpenoid di alam juga dijumpai dalam bentuk glikosida, glikosil ester dan
iridoid. Terpenoid juga merupakan komponen utama penyusun minyak
atsiri. Senyawa- senyawa yang termasuk dalam kelompok terpenoid
diklasifikasikan berdasarkan jumlah atom karbon penyusunnya.

II.2 Metode Penelitian

a. Bahan
Daun ekaliptus, aluminium foil, vaselin, tissue, n-Heksan,
etilasetat, etanol 96%, aquadest, lempeng KLT silica gel 60 GF254,
celite, methanol pro-analis, CeSO410%, reagen Lieberman
bouchard, serbuk Mg, FeCl1%, reagen dragondorff, seriumsulfat,
HCl(p), DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil).

b. Alat
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah rotary
evaporator, Seperangkat alat gelas, neraca analitik, sonikator, alat
inkubasi, hot plate, lemari asam, chamber KLT, spektrofotometer UV-
Vis, seperangkat alat kromatografi kolom dan KG-SM.

II.3 Prosedur Penelitian

Daun ekaliptus (Eucalyptus deglupta Blume.) yang telah dikering


anginkan dan UNMUL149 dipotong menjadi bagian yang kecil kemudian
ditimbang, sebanyak 500 gram daun ekaliptus dimaserasi secara fraksinasi
dengan 6 kali pengulangan menggunakan pelarut n-heksan, etilasetat,
etanol 96% dan air. filtrat yang diperoleh dipekatkan menggunakan
dengan rotary. Isolat yang diperoleh ditimbang dan selanjutnya dilakukan
uji fitokimia, kromatografi kolom serta identifikasi senyawa kimia dengan
menggunakan instrument Kromatografi gas-Spektrometri Massa(KG-SM).
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

III.1 Ektraksi

Berdasarkanhasilekstraksi yang dilakukan secara maserasi diperoleh


masing-masing persen rendemen dari berbagai isolat, bahwa pada isolat
etanol 96% dan etil asetat memiliki persen rendemen paling tinggi. Hal
ini disebabkan adanya perbedaan sifat kepolaran dari masing-masing
pelarut yang digunakan. Dimana pada pelarut etanol 96% dan etil asetat
memiliki sifat kepolaran semi polar sehingga diperoleh isolate dengan
persen rendemen yang paling besar.

Persen rendemen dari berbagai ekstrak daun ekaliptus (Eucalyptus


deglupta Blume.).
Sampel % Rendemen
Isolat n-heksan 0,997
Isolat etil asetat 5,55
Isolat etanol 96% 5,6758
Isolat air 4,41

III.2 Uji Skrining Fitokimia

Berdasarkan hasil uji pendahuluan yang dilakukanya itu uji skrining


fitokimia dariberbagai isolate ekstrak daun ekaliptuks guna untuk
mengetahui golongan metabolit sekunder yang terkandung dalam ekstrak n-
Heksan, etilasetat, etanol 96% dan air daun ekaliptus. Hasil uji skrining
fitokimia dapat dilihat pada Tabel 2.
Hasil Uji Skrining Fitokimia dari berbagai ekstrak daun ekaliptus
(Eucalyptus deglupta Blume.)

Ekstrak Ekstrak Ekstrak Ektrak


No. Metabolit Sekunder
n-Heksan Etil Asetat Etanol 96% Air

1. Alkaloid - + + -

2. Flavonoid + + + +

3. Terpenoid + + + -

4. Saponin - - - -

5. Fenolik - + + +

III.3 Isolasi Senyawa dengan Kromatografi Kolom


Kromatografi kolom untuk ekstrak etil asetat (SiO2; n-heksan-etil
asetat = 10:1 ~ 1:1 dan etil asetat memberikan 7 fraksi yaitu EKEA-1 ~
EKEA-7. Hasil uji anti oksidan terhadap ketujuh fraksi tersebut dapat
dilihat pada Tabel 2. Hasil menunjukkan bahwa fraksi EKEA-3
memberikan persen hambatan (%) yang paling tinggi, sehingga dilanjutkan
dengan kromatografi kolom (SiO2; n-heksan-etil asetat 10:1 ~ 2 : 1 dan
menghasilkan 2 fraksi yaitu EKEA-3-3 dan EKEA 3-5. Hasil uji
antioksidan terhadap kedua fraksi ini tidak memberikan antioksidan yang
tinggi (kurang aktif).

III.4 Identifikasi Isolat


Berdasarkan analisis KG-SM pada isolat EKEA 3-3 menghasilkan
beberapa puncak kromatogram yang menunjukkan bahwa adanya beberapa
senyawa kimia yang terkandung dalam Isolat tersebut. Adapun
kromatogram senyawa kimia yang terkandung dalam Isolat EKEA-3-3.
Hasil analisis berdasarkan perbandingan fragmentasi senyawa isolat EKEA
3-3 dengan spectra senyawa kimia pada data base NIST adalah 90%.
Sehingga senyawa yang terdapat dalam EKEA-3-3 diduga adalah suatu
turunan terpenoid 6,10,14-trimetil. 2-pentadekanon. Hasil analisis
fragmentasi senyawa 6,10,14-trimetil.

Struktur Kimia Senyawa 6, 10, 14-trimetil. 2-pentadekanon


BAB IV
PENUTUP

IV.1 Kesimpulan

Hasil isolasi, pemurnian dan identifikasi senyawa kimia dalam isolate


etil asetat pada EKEA-3-3 adalah turunan dari terpenoid dengan nama
senyawa 6,10,14-trimetil. 2-pentadekanon, akan tetapi dari hasil uji
aktivitas antioksi dan kromatografi kolom II menghasilkan persen inhibisi
yang kurang aktif.

IV.2 Saran

Dalam pembuatan makalah ini masih memiliki banyak kekurangan,


karena waktu yang mepet sehingga mungkin kurang maksimal dalam
pengerjaan. Sebaiknya, mahasiswa dapat memahami dengan baik materi
yang telah di berikan.
DAFTAR PUSTAKA

Rutdianti,dkk. 2017. Isolasi Dan Identifikasi Senyawa Kimia Terpenoid Dari


Isolat Etil Asetat Daun Ekaliptus (Eucalyptus Deglupta Blume.). Jurnal
Kimia Fmipa.Universitas Mulawarman. Samarinda

Anda mungkin juga menyukai