Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FARMASI II

PERCOBAAN KE - 9

IDENTIFIKASI SENYAWA OBAT GOLONGAN ASAMDALAM SEDIAAN


FARMASI MENGGUNAKAN SPEKTROFOTMETRI UV-VIS

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 4
Nama Anggota kelompok :

1) Chelsa Wandha Ayuliasari (201251989)


2) Herliana Purwanti (201252019)
3) Siti Nur Hafifi (201252069)

Dosen Pengampu : Hadi Barru Hakam F.S., M.Si

PROGRAM STUDI D3 KEAHLIAN KESEHATAN

AKADEMI FARMASI JEMBER

TAHUN AJARAN 2022


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya
penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan percobaan IX yang berjudul “Penetapan
kadar vitamin C dengan spektrofotometri UV-Vis pada berbagai variasi buah tomat”

Tujuan dari penulisan laporan ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Praktikum
Kimia Farmasi II.Sehingga penulis juga berharap agar laporan praktikum ini dapat
menambah wawasan dan pengetahuan bagi pembaca.

Penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada bapak Hadi Barru
Hakam F.S,M.Si dan ibu Denok Risky A.P,M.Si. selaku dosen mata kuliah praktikum kimia
farmasi, seluruh asisten praktikum, dan segenap pihak yang telah membantu hingga laporan
ini terselesaikan. Semoga laporan ini dapat bermanfaat dan menjadi bahan pemikiran bagi
pihak yang membutuhkan, khususnya bagi penulis sehingga tujuan yang diharapkan dapat
tercapai.

Dalam penulisan laporan ini, penulis masih banyak terdapat kekurangan-kekurangan


baik pada teknis penulisan maupun materi.Oleh sebab itu, kritik dan saran dari semua pihak
sangat penulis harapkan demi kesempurnaan laporan ini.

Jember, 31 mei 2022


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Tujuan Praktikum


 Mampu menentukan tentang konsentrasi larutan asam askorbat melalui intensitas
serapan pada panjang gelombang menggunakan buah tomat
 Mampu menetapkan kadar sampel menggunakan spektrofotometri UV-Vis
1.2 Dasar Teori

Vitamin adalah senyawa organik yang sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia
untuk mempertahankankehidupan dan kesehatan walaupun hanya dalam jumlah yang
sedikit. Vitamin terdiri dari dua jenis, yaitu vitamin yang larut dalam air dan vitamin
yang larut dalam lemak. Vitamin C (asamaskorbat) adalah salah satu jenis vitamin
yang larut air dan memiliki peranan penting di dalam tubuh,sebagai koenzim atau
kofaktor.Fungsi vitamin C banyakberkaitan dengan pembentukan kolagen yang
merupakan senyawa protein yang mempengaruhi integritas struktur sel di semua
jaringan ikat, seperti padatulang rawan, gigi, membran kapiler, kulit dan urat
otot.Dengan demikian, vitamin C berperan dalampenyembuhan luka, patah tulang,
memelihara kesehatan gigi dan gusi.

Tomat (Lycopersicum esculentum)merupakan salah satu buah yang


mengandung vitamin C. Dalam kehidupan sehari-hari tomatmemegang peranan
penting, terutama bagi ibu-ibu rumah tangga yang sering menggunakan tomat sebagai
masakan seperti membuat sambal, sup, salad, dan minuman seperti jus. Tomat dapat
digolongkan sebagai sumber vitamin C yang unggul, karena 100 gram tomat dapat
memenuhi 20% ataulebih kebutuhan vitamin C sehari. Kadar vitamin C buah tomat
segar (dari tiap 100 g buah) menurutDirektorat Gizi Departemen Kesehatan RI tahun
1972 adalah 40 mg. Varietas tomat sangat banyak, ada yang ukurannya sebesar telur
puyuh, ada pulaukurannya hingga sebesar telur angsa. Warnanya pun bervariasi, yaitu
merah, kuning, orange, hijau, dancokelat. Banyak alasan yang membuat konsumsi
tomat di masyarakat sangat tinggi, misalnya karena rasa,ketersediaannya yang
berlimpah, serta harga yang relatif murah. Namun, jarang yang menyadari
bahwakonsumsi tomat secara rutin bermanfaat besar bagi kesehatan
Angka kecukupan gizi yang dianjurkan untuk vitamin C pada anak-anak adalah 45 mg
sedangkan pada orang dewasa adalah 60 mg. Kekurangan vitamin C dapat
menyebabkan penyakit skorbut dengangejala lelah, lemas, napas pendek, kejang otot,
kulit menjadi kering dan gatal, perdarahan gusi, mulut danmata kering, rambut rontok,
dan juga dapat menyebabkan luka sukar sembuh, terjadi anemia, defresi dan
gangguan saraf

Vitamin C disebut juga dengan asam askorbat, yang merupakan vitamin larut
air yang berbentukkristal putih, merupakan suatu asam organic dan terasa asam, tetapi
tidak berbau.Dari semua vitaminyang ada, vitamin C merupakan vitamin yang paling
mudah rusak. Di samping sangat larut dalam air,vitamin C mudah teroksidasi dan
proses tersebut dipercepat oleh panas, sinar, alkali, enzim, oksidator, serta
oleh katalis tembaga dan besi. Vitamin C dapat terserap dengan cepat dari alat
pencernaan kita masukkedalam saluran darah dan dibagikan keseluruh jaringan tubuh.
Bila seseorang mengkonsumsi vitamin Cdalam jumlah besar maka akan dibuang
keluar terutama bila orang tersebut biasa mengkonsumsi makananyang bergizi tinggi,
tetapi sebaliknya, bila orang tersebut jelek keadaan gizinya maka sebagian besar
jumlah itu dapat ditahan oleh jaringan tubuh.

Spektrofotometri merupakan metode analisis kimia yang berdasarkan interaksi


energi dengan materi.Alat untuk analisis secara spektrofotometri disebut
Spektrofotometer, yang dapat digunakan untuk menganalisa suatu senyawa secara
kuantitatif maupun kualitatif. Metode analisis yang umum digunakan adalah dengan
spektrofotometer UV-Vis (Mulja dan Suharman,1995). Sumber radiasi
elektromagnetik dalam spektrofotometer akan melewati sampel yang berada pada
kuvet. Metode yang digunakan merupakan metode in-vitro dimana sampel harus
dimasukkan kedalam tempat sampel (kuvet). Dalam beberapa kasus analisis in-vitro
tidak bisa dilakukan karena harus dilakukan analisis secara langsung dan ada
beberapa sampel akan berubah ketika dimasukkan kuvet. Apabila tidak bisa dilakukan
analisis secara in-vitro maka harus dilakukan secara in-situ, yang berarti alat yang
digunakan dimasukkan ke dalam larutan yang dianalisis, seperti dalam pengamatan
pembuatan nano partikel

Secara garis besar Spektrofotometer terdiri dari 4 bagian tertentu :


a. Sumber cahaya

Sebagai sumber cahaya pada Spektrofotometer, haruslah memiliki pancaran


radiasi yang stabil dan insentitasnya tingg.Sumber energi cahaya yang biasa untuk
daerah tampak. Ultra violet dekat dan infra merah dekat adalah sebuah lampu pijar
dengan kawat rambut terbuat dari wolfran (tungsten) lampu ini mirip dengan bola
lampu pijar biasa daerah panjang gelombang (1) adalah 350- 2200 nanometer (nm)

b. Monokromator

Momokromator adalah alat yang berfungsi untuk mengerakkan cahaya


polikromatis menjadi beberapa komponen panjang gelombang tertentu
(monokromatis) yang berbeda (terdispersi).

c. Cuvet

Cuvet Spektrofotometer adalah suatu alat yang digunakan sebagai tempat


contoh atau cuplikan yang akan dianalisis. Cuvet biasanya terbuat dari kwarsa,
plexigalass, kaca,plastic dengan bentuk tabung empat persegi panjang 1 x 1 cm dan
tinggi 5 cm. Pada pengukuran di daerah UV dipakai kuvet kwarsa atau plexiglass.
Sedangkan kuvet dari kaca tidak dapat dipakai sebab kaca mengabsorbsi sinar
UV.Semua macam kuvet dapat dipakai untuk pengukuran di daerah sinar tampak
(Visible). (SM Kopkar,1990)

d. Detektor

Peranan detektor penerima adalah memberikan respon terhadap cahaya pada


berbagai panjang gelombang, detector akan mengubah cahaya menjadi sinyal listrik
yang selanjutnya akan ditampilkan oleh penampil data dalam bentuk jarum penunjuk
atau angka digital
Absorbansi adalah perbandngan intensitas sinar yang diserap dengan intensitas
sinar yang datang. Nilai absorbansi ini akan bergantung pada kadar zat yang
terkandung di dalamnya, semakin banyak kadar zat yang terkandung dalam suatu
sampel maka semakin banyak molekul yang akan menyerap cahaya panjang
gelombang tertentu sehingga nilai absorbansi akan berbanding lurus dengan
konsentrasi zat yang terkandung dalam suatu sampel.

Kelebihan dari spektrofotometri UV-Vis yaitu dapat digunakan untuk untuk


menganalisis zat organic dan anorganik, selektif, mempunyai ketelitian yang tinggi
dengan kesalahan relative 1%-3%, analisis dapat dilakukan dengan cepat dan tepat,
serta dapat digunakan untuk menetapkan kuantitas zat yang sangat kecil, selain itu
hasil yang diperoleh cukup akurat dimana angka yang terbaca langsung dicatat oleh
detector dan tercetak dalam bentuk angka digital ataupun grafik yang sudah
diregresikan.

1. 3 Uraian Bahan

 Vitamin C
Nama Resmi : Vitamin C
Nama Lain : Asam askorbat
Rumus Kimia : C6H8O6
Berat Molekul : 176,13
Pemerian : hablur atau agak kuning, tidak berbau, rasa asam
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
 Aquadest
Nama Resmi : Aqua Destillata
Nama Lain : Air suling
Rumus Kimia : H2O
Berat Molekul : 18,02
Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
BAB 2

METODE PRAKTIKUM

2.1 Alat dan bahan yang digunakan :

Alat yang digunakan Bahan yang digunakan

 Labu ukur 50 ml  Vitamin c / Asam askorbat murni yang


terdapat di lb
 Aquadest
 Buah tomat ( 3 Variasi buah tomat
masak, setengah masak dan tomat
belum masak )
 Labu ukur 100 ml
 Beaker glass
 Batang pengaduk
 Timbangan analitik
 Spektrofotometer Uv – Vis
 Kuvet
 Pipet volume
 Alumunium foil
 Timbangan analitik
 Kertas saring
 Mortir dan Stamper
 Blender

Dokumentasi Alat dan juga bahan Praktikum yang Dokumentasi Sampel tomat
akan digunakan
2.2 Prosedur Kerja
a) Pembuatan Larutan Induk Vitamin C 100 ppm

Timbang vitamin C 0,05 g menggunakan timbangan analitik kemudian


masukkan ke labu ukur 100ml yang telah dibunggkus alumunium foil dan larutkan
dengan aquadest ad tanda batas dan dihomogenkan, sehingga di dapatkan konsentrasi
100 ppm..

b) Pembuatan Larutan Kurva Kalibrasi

Pipet larutan vitamin C 100 ppm ke dalam labu ukur yang telah dibungkus
alumunium foil masing-masing 3ml, 5ml, 7ml, 9ml, dan 11ml. tambahkan aquadest ad
tanda batas sehingga didapatkan konsentasi 3ml, 5ml, 7ml, 9ml, dan 11ml.

c) Penentuan Panjang Gelombang Maksimum Larutan Vitamin C


Diambil larutan dengan konsentrasi 7 ppm dari larutan kurva kalibrasi lalu
masukkan kedalam kuvet, ukur pada panjang gelombang 200-400nm dengan
menggunakan blanko aquadest

d) Pengukuran Larutan Kurva Kalibrasi


Diukur absorbansi kurva kalibrasi 3ml, 5ml, 7ml, 9ml, dan 11ml lalu
masukkan kedalam kuvet, ukur pada panjang gelombang maksimum yang telah
diperoleh, setealh itu dibuat kurva kalibrasi dan hitung persamaan regresi linier dari
data yang diperoleh
e) Penentuan Kadar Vitamin C pada Daging Buah Tomat
Buah tomat diambil dan bijinya dibuang, gerus halus dan dibuat larutan
sampel dengan cara menimbang 50g dan dilarutkan dengan aquadest dalam beaker
glass kemudian masukkan labu ukur 100ml dan tambhakan aquaest ad tanda batas,
homogenkan kemudian saring.
Lautan sampel yang di dapat di pipet 2ml dalam labu ukur 50ml, penentuan kadar
vitamin C dilakukan dengan cara larutan sampel dimasukkan ke dalam kuvet dan
diukur absorbansi pada panjang gelombang maksimum yang di dapat lalu dihitung
kadar vitamin C dengan memasukkan nilai absorbansi ke dalam persamaan regresi
linier.
BAB 3

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Data Pengamatan

 Hasil Pengujian yaitu dengan menggunakan sinar uv 254 nm.

3.1.1 Panjang Gelombang Maksimum

 Pada pengukuran panjang gelombang, larutan standar memiliki panjang gelombang


290 nm. Absorbansi yang diperoleh diukur menggunakan spektrofotometri UV-vis
pada panjang gelombang maksimum yang diperoleh pada larutan induk vitamin C
 Hasil dari Kurva baku dapat di lihat pada gambar 1 dan 2

Gambar 1. Panjang gelombang maksimum Vitamin C atau Asam Askorbat


Gambar 2. Kurva Linieritas Vitamin C atau Asam Askorbat

3.1.2 Panjang Gelombang Maksimum secara literatur


Pada literatur larutan standar asam askorbat yaitu memiliki panjang
gelombang :
 Penelitian ini terlebih dahulu dilakukan pencarian panjang gelombang
maksimum. Panjang gelombang maksimum adalah panjang gelombang dimana
suatu zat memberikan penyerapan paling tinggi. Alasan penggunaan panjang
gelombang maksimum yaitu pada panjang gelombang maksimum kepekaannya
maksimal karena pada panjang gelombang maksimum tersebut perubahan
absorbansi untuk setiap satuan konsentrasi adalah yang paling besar, disekitar
panjang gelombang maksimum bentuk kurva absorbansi datar dan pada kondisi
tersebut hukum Lambert-Beer akan terpenuhi, dan jika dilakukan pengukuran
ulang maka kesalahan yang disebabkan oleh pemasangan ulang panjang
gelombang akan kecil sekali ,Dari penelitian yang telah dilakukan, panjang
gelombang maksimum larutan baku vitamin C yaitu 265 nm dengan nilai
absorbansi 0,475. Panjang gelombang yang didapat sudah sesuai dengan
literatur yaitu panjang gelombang maksimum vitamin C adalah 265 nm
(Gambar 1). Panjang gelombang memiliki batas toleransi yang diperbolehkan
yaitu kurang lebih 1 nm untuk jangkauan 200-400 nm
Gambar 1. pengukuran spektrum panjang gelombang maksimum vitamin C

Absorbansi larutan baku

 Absorbansi yang diperoleh diukur menggunakan spektrofotometri UV-vis


pada panjang gelombang maksimum yang diperoleh pada larutan induk
vitamin C
Berikut adalah hasil absorbansi deret standar :

Larutan Absorbansi (A)


standar

3 ppm 0,260 nm

5 ppm 0,302 nm

7 ppm 0,425 nm

9 ppm 0,481 nm

11 ppm 0,625 nm
3.1.3 Absorbansi larutan sampel
 Absorbansi sampel diukur pada panjang gelombang maksimum 290
nm didapatkan nilai absorbansi sebesar 0,330;0,507;0,587.

3.2 Pembahasan

Vitamin adalah senyawa organik yang sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia
untuk mempertahankan kehidupan dan kesehatan walaupun hanya dalam jumlah yang
sedikit. Vitamin terdiri dari dua jenis, yaitu vitamin yang larut dalam air dan vitamin
yang larut dalam lemak

Tomat merupakan salah satu buah yang mengandung vitamin C. Dalam


kehidupan sehari-hari tomat memegang peranan penting, terutama bagi ibu-ibu rumah
tangga yang sering menggunakan tomat sebagai masakan seperti membuat sambal,
sup, salad, dan minuman seperti jus. Tomat juga bisa dimakan langsung dengan warna
merah merakah, rasa yang segar dan manis agak kemasam-masaman Tomat dapat
digolongkan sebagai sumber vitamin C yang unggul, karena 100 gram tomat dapat
memenuhi 20% atau lebih kebutuhan vitamin C sehari Kadar vitamin C buah tomat
segar (dari tiap 100 g buah) menurut Direktorat Gizi Departemen Kesehatan RI tahun
1972 adalah 40 mg

Fungsi vitamin C di dalam tubuh bersangkutan dengan sifat alamiahnya


sebagai antioksidan. Vitamin C juga berperan serta di dalam banyak proses
metabolisme yang berlangsung di dalam jaringan tubuh Menurut Almatsier (2004),
beberapa fungsi vitamin C adalah sebagai sintesis kolagen, karnitin, noradrenalin,
serotonin. Vitamin C merupakan zat gizi yang dikenal sebagai senyawa utama
dalam tubuh yang dibutuhkan dalam berbagai proses penting, mulai dari pembuatan
kolagen, karnitin pengangkut lemak, hormon adrenalin dan kortison, pengangkut
elektron dalam berbagai reaksi enzimatik, pelindung radiasi, pengatur tingkat
kolesterol, pendetoksifikasi radikal bebas, senyawa antibakteri dan antivirus, serta
pemacu imunitas” (Goodman, Sandra. 1995). Apabila tubuh manusia kekurangan
vitamin C maka akan timbul gejala penyakit seperti sariawan, nyeri otot, berat
badan berkurang, lesu, dan sebagianya. Pada dasarnya menurut Helmi (2007)
vitamin C didalam tubuh mampu berfungsi melindungi beberapa sel atau molekul
dalam tubuh seperti, protein, lipid, karbohidrat danasam nukleat selain itu vitamin C
dapat menjaga kehamilan, mencegah dari diabetes.
Vitamin C disebut juga dengan asam askorbat, yang merupakan vitamin larut
air yang berbentuk kristal putih, merupakan suatu asam organic dan terasa asam,
tetapi tidak berbau Dari semua vitamin yang ada, vitamin C merupakan vitamin yang
paling mudah rusak. Di samping sangat larut dalam air, vitamin C mudah teroksidasi
dan proses tersebut dipercepat oleh panas, sinar, alkali, enzim, oksidator, serta oleh
katalis tembaga dan besi. Vitamin C atau asam askorbat adalah senyawa kimia yang
larut dalam air. Wadge (2003) menjelaskan Vitamin C adalah nutrisi penting bagi
manusia dan hewan. Vitamin yang memiliki aktivitas vitamin C adalah asam
askorbat dan garamnya, terdapat asam dehidroaskorbat daru beberapa bentuk
molekul yang teroksidasi. Vitamin C keduanya secara alami terdapat dalam tubuh
ketika salah satu dari asam ini bertemu dalam sel karena perubahan bentuk yang
disebabkan oleh pH. Vitamin C yang ada di alam paling banyak terdapat dalam
bentuk L- asam askorbat, sedangkan D-asam askorbat jarang terdapat di alam dan
hanya memiliki sepuluh persen aktivitas vitamin C. Vitamin C merupakan vitamin
yang dibentuk oleh beberapa jenis spesies tanaman dan hewan dari prekursor
karbohidrat. Manusia tidak dapat mensintesis vitamin C dalam tubuhnya, karena
tidak memiliki enzim Lgulonolakton oksidase. Manusia memerlukan vitamin C dari
luar tubuh untuk memenuhi kebutuhannya.
Gambar 1Struktur Molekul Kimia Asam Askorbat (Anonim, 2014).

Pada percobaan ini dilakukan untuk mengetahui kadar vitamin C yang


terkandung dalam buah tomat muda, tomat setengah masak dan tomat masak.
dilakukan dengan menggunakan spektrofotometri UV-Vis. Spektrofotometri UV-Vis
adalah metode analisis pengukuran konsentrasi suatu senyawa berdasarkan
kemampuan senyawa tersebut mengabsorbsi berkas sinar atau cahaya yang
menghasilkan sinar monokromatis dalam jangkauan panjang gelombang 200-400 nm .
Pada percobaan ini dilakukan pencarian panjang gelombang maksimum.
Panjang gelombang maksimum adalah panjang gelombang dimana suatu zat
memberikan penyerapan paling tinggi. Alasan penggunaan panjang gelombang
maksimum yaitu pada panjang gelombang maksimum kepekaannya maksimal karena
pada panjang gelombang maksimum tersebut perubahan absorbansi untuk setiap
satuan konsentrasi adalah yang paling besar, disekitar panjang gelombang maksimum
bentuk kurva absorbansi datar dan pada kondisi tersebut hukum Lambert-Beer akan
terpenuhi, dan jika dilakukan pengukuran ulang maka kesalahan yang disebabkan
oleh pemasangan ulang panjang gelombang akan kecil sekali .
Pada percobaan yang telah dilakukan, panjang gelombang maksimum larutan
baku vitamin C yaitu 290 nm dengan nilai absorbansi 0,475. Panjang gelombang yang
didapat sudah sesuai dengan literatur yaitu panjang gelombang maksimum vitamin C
adalah 265 nm.Panjang gelombang memiliki batas toleransi yang diperbolehkan yaitu
kurang lebih 1 nm untuk jangkauan 200-400 nm.
Dari hasil perhitungan regresi linier didapat persamaan yaitu Y = 0,0455X +
0,1005 dengan koefisien korelasi(r) sebesar 0,9688. Kriteria penerimaan dan koefisien
korelasi (r) sebesar r > 0,99 yang menunjukkanlinieritas yang sangat baik yang berarti
bahwa hasil kurva antara absorban dan konsentrasi, nilai absorbanjuga meningkat.

Nilai absorban masing-masing adalah pada tomat muda, tomat setengah


masak, tomat masak secara berturut-turut adalah 0,330;0,507;0,5870. Hasil dari
penetapan kadar setelah di rata-rata didaptakan dengan konsentrasi 8,23 ppm dengan
kadar 0,002 %.

 Perhitungan konsentrasi sampel


diketahui : persamaan garis : y = 0,455X + 0,1005
absorbansi sampel :
- tomat muda : 0,330

-tomat setengah masak : 0,507

-tomat masak : 0,587

Ditanya : konsentasi sampel

Jawaban :

- Tomat muda : y = 0,455X + 0,1005


0,330 = 0,455X + 0,1005
0,330 – 0,1005 = 0,455X
0,229 = 0,455X
0,229 / 0,455 = X
0,637 ppm =X

- Tomat setengah masak : y = 0,455X + 0,1005


0,507 = 0,455X + 0,1005
0,507 – 0,1005 = 0,455X
0,406 = 0,455X
0,406 / 0,455 = X
0,892 ppm =X
- Tomat masak : y = 0,455X + 0,1005
0,587 = 0,455X + 0,1005
0,587 – 0,1005 = 0,455X
0,486 = 0,455X
0,486 / 0,455 = X
1,068 ppm =X
 Presentasi sampel
Sampel beruapa daging buah tomat muda, tomat setengah masak, tomat masak,
masing-masing tomat ditimbang 50 gram (0,05mg), kemudian dilarutkan dengan
aquadest ad tanda batas labu ukur 100ml. lalu masing masing sampel di encerkan
diambil 2ml dan ditambahkan aquadest sebanyak 50ml sehingga diperoleh konsentasi
tomat muda (0,637ppm), tomat setengah masak (0,892ppm), tomat masak (1,068ppm)
 Perhitungan pengenceran
a) Tomat muda : M1 x V1 = M2 x V2
M1 x 2ml = 0,637ppm x 50ml
M1 = 0,637ppm x 50ml / 2ml
M1 = 15,925ppm (dalam 50 ml)

b) Tomat setengah masak : M1 x V1 = M2 x V2


M1 x 2ml = 0,637ppm x 50ml
M1 = 0,892ppm x 50ml / 2ml
M1 = 22,3ppm (dalam 50 ml)

c) Tomat masak : : M1 x V1 = M2 x V2
M1 x 2ml = 1,068ppm x 50ml
M1 = 1,068ppm x 50ml / 2ml
M1 = 26,7ppm (dalam 50 ml)

 Perhitungan ppm

a) Tomat muda : 15,925ppm = 15,925mg / 1000 ml


15,925mg / 1000ml = x mg / 50ml
15,925mg x 50ml / 1000ml = x
0,796mg = x
b) Tomat setengah masak : 22,3ppm = 22,3mg / 1000ml
22,3mg /1000ml = x mg / 50ml
22,3mg x 50ml / 1000ml = x
1,115mg = x
c) Tomat masak : 26,7ppm = 26,7mg /1000ml
26,7mg/1000ml = x mg /50ml
26,7mg x 50ml /1000ml = x
1,335ml = X
 Kadar samperl vitamin c pada tomat
a) Tomat muda
Massa vitamin c / massa vitamin c yg ditimbang X 100%
0,796mg / 0,05mg X 100% = 1,538 %

b) Tomat setengah masak


Massa vitamin C / massa vit C yang ditimbang X 100%
1,115mg / 0,05mg X100 % = 2,230%

c) Tomat masak
Massa vitamin C / massa vit C yang ditimbang X 100%
1,335mg / 0,05mg X 100% = 2,670%
BAB 4

KESIMPULAN

4.1 Kesimpulanj

Dari hasil praktikum dapat disimpulkan bahwa kadar vitamin C yang terdapat pada
buah tomat yaitu untuk hasil dari absorbansi masing-masing adalah pada tomat muda, tomat
setengah masak, tomat masak secara berturut-turut adalah 0,330;0,507;0,5870. Hasil dari
penetapan kadar setelah di rata-rata didaptakan dengan konsentrasi tomat muda 0,637 ppm,
tomat setengah masak 0,892 ppm, tomat masak 1,068 ppm. Dengan kadar toman muda
1,538%, kadar tomat setengah matang 2,230% dan kadar tomat masak 2,670%
DAFTAR PUSTAKA

Suharmanto, Edi. dkk. 2013. Adaptif dan probe serat optic untuk spektrofotometer
genesis 10S Uv-Vis generasi kedua. Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam: Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

Neldawati, ratnawulan.dkk. 2013. Analisis nilai absorbansi dalam penentuan kadar


flavonoid untuk berbagai jenis daun tanaman obat. Jurusan Fisika: Universitas
Negeri Padang.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1995. Farmakope Indonesia, Edisi IV.

Winarno, F. G. 2004. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Rohmah, Siti Awwalul Amanatur. dkk. 2021. Validasi metode penetapan kadar
pengawet natrium benzoate pada sari kedelai menggunakan spektrofotmeter

Tugiyono, H. 1999. Bertanam Tomat. Jakarta: PT Penebar Swadaya

Anda mungkin juga menyukai