ABSTRAK
Vitamin C merupakan salah satu senyawa organik yang diperlukan oleh tubuh untuk proses metabolisme dan
aktivitas khusus lainnya. Oleh karena itu, kebutuhan vitamin C dalam tubuh harus terpenuhi. Vitamin C
dapat diperoleh dari asupan makanan sehari-hari berupa sayur-sayuran dan buah. Asam Gelugur
merupakan salah satu buah yang mengandung vitamin C. Kandungan vitamin C pada buah asam gelugur
perlu diketahui jumlahnya. Untuk itu peneliti melakukan analisis kandungan vitamin C pada buah asam
gelugur menggunakan metode Spektrofotometri UV-Vis dan Titrasi 2,6-Diklorofenol Indofenol. Jenis
penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan membandingkan kadar rata-rata vitamin C pada buah asam
gelugur menggunakan metode spektrofotometri UV-Vis dan metode titrasi 2,6-diklorofenol indofenol. Sampel
penelitian ini adalah buah asam gelugur yang ditentukan secara random sampling. Data dianalisis dengan
uji Independent sample t-test menggunakan aplikasi analisis statistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
kadar rata-rata vitamin C pada buah asam gelugur menggunakan metode spektrofotometri UV-Vis sebesar
143,85 mg/100 gram buah sedangkan kadar rata-rata vitamin C pada buah asam gelugur menggunakan
titrasi 2,6-diklorofenol indofenol sebesar 141,44 mg/100 gram buah. Dari hasil uji Independent sample t-
test, diperoleh nilai t hitung < t tabel (0,0939 < 2,048) dan P value (0,356 > 0,05) dimana Ho diterima
artinya tidak ada perbedaan kadar vitamin C pada buah asam gelugur (Garcinia atroviridis) menggunakan
metode spektrofotometri UV-Vis dan metode titrasi 2,6-diklorofenol indofenol.
PENDAHULUAN
Pada dasarnya tubuh manusia memerlukan seperti kanker, jantung, penuaan dini serta penyakit
beberapa senyawa organik dalam proses akibat defisiensi vitamin C lainnya (Sumbono,
metabolisme dan aktivitas khusus lainnya. Salah satu 2016). Untuk itu, kebutuhan vitamin C dalam tubuh
senyawa organik yang diperlukan tubuh adalah harus terpenuhi.
vitamin. Menurut Satyanarayana dan Chakrapani Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan
(2013) vitamin dapat dianggap sebagai senyawa Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2013, Angka
organik yang dibutuhkan dalam makanan dalam Kecukupan Gizi Vitamin C yang dianjurkan
jumlah kecil untuk melakukan fungsi biologis perharinya untuk anak-anak berkisar antara 40-75
tertentu untuk pemeliharaan normal pertumbuhan mg dan untuk orang dewasa antara 75-90 mg. Akan
optimum dan kesehatan organisme. Oleh karena itu, tetapi, tubuh manusia tidak dapat memproduksi
apabila tidak terpenuhi vitamin akan menjadi salah vitamin C secara alami. Vitamin C hanya dapat
satu masalah kompleks yang dapat mengakibatkan diperoleh dari asupan makanan sehari-hari serta
banyak masalah lainnya. mengkonsumsi suplemen vitamin C. Namun
Vitamin dikenal sebagai mikronutrien karena mengkonsumsi buah dan sayur lebih dianjurkan
vitamin dibutuhkan pada makanan manusia hanya dibanding mengkonsumsi suplemen. Salah satu buah
dalam jumlah miligram atau mikrogram per hari yang mengandung vitamin C adalah asam gelugur.
(Sumardjo, 2009). Salah satu vitamin yang Menurut Dweck (1999) buah asam gelugur
dibutuhkan oleh tubuh adalah vitamin C. Menurut mengandung asam sitrat, asam malat, dan asam
Gonzales dan Miranda-Massari (2014) Vitamin C askorbat.
memainkan peran penting dalam beberapa fungsi Buah asam gelugur memiliki aktivitas
biologis termasuk biosintesis kolagen dan L- antibakteri, antifungi dan antioksidan (Mackeen,
karnitin, metabolisme kolesterol, aktivitas sitokrom 1998). Buah asam gelugur berfungsi sebagai
P450, sistem neurotransmitter serta berfungsi antioksidan karena kandungan vitamin C yang
sebagai sistem kekebalan yang efisien. Tidak hanya terkandung didalamnya. Buah asam gelugur telah
itu, vitamin C juga berperan sebagai zat antioksidan dimanfaatkan oleh beberapa masyarakat Sumatera
yang dapat menetralkan radikal bebas hasil oksidasi Utara sebagai obat jerawat dan untuk menurunkan
lemak, sehingga dapat mencegah beberapa penyakit berat badan dan kolesterol (Dweck, 1999). Asam
*Correspondance address 1
E-mail: riskareza12@gmail.com
Riska Reza Juliani dan Sonlimar Mangunsong (2018), Perbandingan Kadar Vitamin C pada Buah Asam Gelugur
(Garcinia atroviridis) dengan Metode Spektrofotometri UV-Vis dan Metode Titrasi 2,6-diklorofenol indofenol
gelugur juga berpotensi sebagai antihiperurisemia banyak faktor yang menyebabkan oksidasi
karena asam askorbat dapat meningkatkan vitamin C, misalnya pada saat penyiapan sampel
ekskresi asam urat melalui urin sehingga dan penggilingan (blender). Oksidasi ini dapat
meringankan keadaan hiperurisemia (Soeroso dan dicegah dengan menggunakan asam metafosfat,
Algristian, 2012). Namun masih banyak masyarakat asam asetat, asam trikloroasetat, dan asam
daerah lain yang tidak mengetahui manfaat dari buah oksalat.
asam gelugur. Penggunaan asam-asam di atas juga berguna
Salah satu alasan yang membuat masyarakat untuk mengurangi oksidasi vitamin C oleh
belum mengetahui manfaat dari buah asam gelugur enzim-enzim oksidase yang terdapat dalam
karena informasi mengenai kadar vitamin C yang jaringan tanaman (Andarwulan dan Koswara,
terkandung dalam buah asam gelugur sangat sulit 1992). Metode 2,6-diklorofenol indofenol banyak
dijumpai. Tingkat ketertarikan dan kepercayaan digunakan untuk menentukan kadar vitamin C
masyarakat pada buah ini akan meningkat jika karena zat pereduksi lain tidak mengganggu
terdapat informasi yang telah teruji secara ilmiah, penetapan kadar vitamin C. Berdasarkan uraian
bahkan buah ini nantinya berpotensi untuk diolah diatas, penulis telah melakukan penelitian tentang
lebih lanjut menjadi minuman kemasan seperti analisis kadar vitamin C pada buah asam gelugur
buah jeruk atau buah lain yang mengandung dengan metode spektrofotometri UV-Vis dan
vitamin C tinggi. Untuk itu peneliti melakukan metode titrasi 2,6-diklorofenol indofenol serta
analisis kandungan vitamin C pada buah asam membandingkan hasil dari kedua metode tersebut.
gelugur. Analisis kadar vitamin C ini akan dilakukan
dengan 2 metode, yakni metode spektrofotometri METODE PENELITIAN
UV-Vis dan titrasi 2,6-diklorofenol indofenol. Preparasi Bahan
Metode spektrofotometri UV-Vis dapat digunakan
untuk penetapan kadar vitamin C dengan spektrum Buah asam gelugur yang diperoleh dari salah
yang tumpang tindih tanpa pemisahan terlebih satu daerah di Kabupaten Simalungun, Sumatera
dahulu (Karinda, Fatimawali dan citraningtyas, Utara dicuci bersih. Setelah itu, buah asam gelugur
2013). dipotong kecil-kecil dan ditimbang sebanyak 100 g,
Penetapan kadar vitamin C dengan cara ditambahkan aquabidest sebanyak 50 ml lalu
Spektrofotometri UV-Visibel dilakukan untuk diblender hingga halus kemudian disaring untuk
mengetahui pergeseran serapan panjang gelombang diambil filtratnya. Filtrat dimasukkan kedalam labu
maksimum dari vitamin C. Analisis organik dengan ukur 100 ml lalu ditambahkan aquabidest hingga
spektrofotometri UV-Visibel mempunyai tanda batas dan dihomogenkan.
keterbatasan, tetapi vitamin C mempunyai gugus
Identifikasi Vitamin C (Uji Kualitatif)
kromofor yang akan memberikan serapan kuat
dalam daerah UV apabila terkonjugasi satu dengan a. Sebanyak 2 ml larutan sampel dalam tabung
lainnya (Wardani, 2012). Metode ini berdasarkan reaksi ditambahkan larutan kalium permanganat
kemampuan vitamin C yang terlarut dalam air KMnO4 0,1% kemudian warna KMnO4 akan
untuk menyerap sinar ultraviolet, dengan panjang hilang dan terbentuk warna kecoklatan
gelombang maksimum pada 265 nm. Vitamin C (Auterhoff dan Kovar, 1987).
dalam larutan mudah sekali mengalami b. 1 ml larutan sampel dinetralkan dengan NaHCO3
kerusakan, maka pengukuran dengan cara ini atau HCl, lalu direaksikan dengan 2 tetes larutan
harus dilakukan secepat mungkin (Andarwulan FeCl3 1% yang dibuat segar. Adanya kandungan
dan Koswara, 1992). Menurut Putri dan Setiawati vitamin C pada sampel ditandai dengan adanya
(2015) metode analisis dalam penetapan kadar asam perubahan warna merah sampai ungu terbentuk
askorbat dengan spektrofotometri UV-Vis pada pH 6-8 (Auterhoff dan Kovar, 1987).
merupakan metode yang baik digunakan, relative c. Sebanyak 2 ml larutan sampel dalam tabung
murah, dan mudah yang dapat menghasilkan reaksi ditambahkan 4 tetes larutan biru metilen P,
ketelitian dan ketepatan yang tinggi. hangatkan hingga suhu 40ºC. Hasil positif
Selain metode spektrofotometri UV-Vis, metode ditandai dengan terbentuknya warna biru tua
titrasi 2,6-diklorofenol indofenol juga dapat yang dalam waktu 3 menit berubah menjadi lebih
digunakan untuk penetapan kadar vitamin C. muda atau hilang (Depkes RI, 1979).
Menurut Sumardjo (2009) dasar penetapan ini
adalah sifat asam askorbat sebagai reduktor sehingga Penetapan Kadar Vitamin C buah Asam Gelugur
dapat bereaksi dengan zat warna pengoksidasi 2,6- dengan Metode Spektrofotometri UV-Vis
diklorofenol indofenol tersebut. Zat warna ini Pembuatan Larutan Induk Vitamin C 100 ppm
berwarna merah dalam suasana asam dan berwarna
biru dalam suasana basa. Warna akan hilang pada Asam askorbat sebanyak 10 mg dimasukkan ke
penambahan asam askorbat yang setara. Namun, dalam labu ukur 100 ml dan dilarutkan dengan
titrasi ini harus dilakukan dengan cepat, karena aquabides sampai tanda batas (Wardani, 2012).
2
Riska Reza Juliani dan Sonlimar Mangunsong (2018), Perbandingan Kadar Vitamin C pada Buah Asam Gelugur
(Garcinia atroviridis) dengan Metode Spektrofotometri UV-Vis dan Metode Titrasi 2,6-diklorofenol indofenol
3
Riska Reza Juliani dan Sonlimar Mangunsong (2018), Perbandingan Kadar Vitamin C pada Buah Asam Gelugur
(Garcinia atroviridis) dengan Metode Spektrofotometri UV-Vis dan Metode Titrasi 2,6-diklorofenol indofenol
4
Riska Reza Juliani dan Sonlimar Mangunsong (2018), Perbandingan Kadar Vitamin C pada Buah Asam Gelugur
(Garcinia atroviridis) dengan Metode Spektrofotometri UV-Vis dan Metode Titrasi 2,6-diklorofenol indofenol
pengoksidasi (oksidator). Berdasarkan penelitian yang Pharmacon Jurnal Ilmiah Farmasi. Vol. 2 No.
telah dilakukan tidak ada perbedaan kadar vitamin C 01. ISSN 2302 – 2493. Hal. 86-89
pada buah asam gelugur (Garcinia atroviridis) Kemenkes. 2013. Farmakope Indonesia Edisi Lima.
menggunakan metode spektrofotometri UV-Vis dan Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
metode titrasi 2,6-diklorofenol indofenol setelah diuji Jakarta. Hal. 40-41; 149; 1756.
Independent sample t-test menggunakan aplikasi aalisis Mackeen, M. M. 1998. Bioassay-guided isolation
statistik. and identification of bioactive compounds
from Garcinia atroviridis (Asam gelugor).
KESIMPULAN Tesis. Faculty of Food Science and
Hasil penetapan kadar vitamin C pada buah asam Biotechnology, University Putra Malaysia.
gelugur menggunakan metode spektrofotometri UV- Moehji, S., 2017. Dasar-dasar Ilmu Gizi. Penerbit
Vis diperoleh kadar rata-rata sebesar 143,85 mg/100 Pustaka Kemang. Depok Timur. Hal. 57
gram buah. Hasil penetapan kadar vitamin C pada Padang, S. A., R. M. Maliku. 2017. Penetapan
buah asam gelugur menggunakan metode titrasi 2,6- Kadar Vitamin C pada Buah Jambu Biji
diklorofenol indofenol diperoleh kadar rata-rata Merah (Psidium guajava L.) dengan Metode
sebesar 141,44 mg/100 gram buah. Tidak ada Titrasi Na-2,6 Dichlorophenol Indophenol
perbedaan kadar vitamin C pada buah asam gelugur (DCIP). Media Farmasi Volume XIII No. 2.
(Garcinia atroviridis) menggunakan metode Hal. 1-6
spektrofotometri UV-Vis dan metode titrasi 2,6- Putri, M. P., Y. H. Setiawati. 2015. Analisis
diklorofenol indofenol setelah diuji Independent KadarVitamin C Pada Buah Nanas Segar
sample t-test menggunakan aplikasi aalisis statistik. (Ananas comosum (L.) Merr) dan Buah
Nanas Kaleng dengan Metode
DAFTAR PUSTAKA Spektrofotometri UV-Vis. Jurnal Witaya.
AKG. 2013. Permenkes RI NO 75 Tahun 2013 Volume 2 No. 1. Hal. 34-38
tentang Angka Kecukupan Gizi yang Satyanarayana, U., Chakrapani, U. 2013.
Dianjurkan bagi Bangsa Indonesia. Menteri Biochemistry Fourth Edition. Haryana. (IN):
Kesehatan RI, Jakarta Elsevier. Hal.116
Andarwulan, N., dan Koswara, S. (1992). Kimia Sibuea, M., Buhari, Thamrin, Muhammad,
Vitamin. Rajawali Press. Jakarta. Hal. 23-26, Khairunnas. 2012. Analisis Usahatani dan
32-36. Pemasaran Asam Gelugur di Kabupaten Deli
Auterhoff, H dan K.A. Kovar., 1987. Identifikasi Serdang. Agrium. Volume 17 No 3. Hal. 202-
Obat. Institut Teknologi Bandung. Bandung, 209
Indonesia. Hal. 30, 94. Soeroso, J. dan H. Algristian. 2012. Asam Urat.
Ditjen POM, 1979. Farmakope Indonesia Edisi Penebar Plus. Jakarta. Hal. 100
Ketiga. Departemen Kesehatan Republik Sudarmadji, S. 1989. Analisa Bahan Makanan dan
Indonesia, Jakarta. Hal 47, 661 Pertanian. Penerbit Liberti. Yogyakarta. Hal.
Dweck, A. C.,1999, A Review of Asam Gelugur 24
(Garcinia atroviridis Griff. ex. T. Anders). Sumbono, Aung. 2016. Biokimia Pangan Dasar.
Febrianti, N., I. Yunianto, dan R. Dhaniaputri. 2015. Penerbit Deepublish. Jakarta. Hal. 323-324
Kandungan Antioksidan dan Asam Askorbat Utami, Sri. 2016. Patentabilitas Antibakteri dari
pada Jus Buah-buahan Tropis. Jurnal Tanaman Garcinia. Jurnal Kedokteran Yarsi
Bioedukatika. Vol. 3 No. 1. Hal 6-9. 24 (1): 069-079.
Gandjar, I. G., A. Rohman. 2018. Spektroskopi Wahyuni, L. E. T. 2016. Pengaruh Pengolahan
MolekulerUntuk Analisis Farmasi. Penerbit Terhadap Kadar Vitamin C Serta Kandungan
Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. dan Aktivitas Antioksidan Apel (Malus
Hal 73. sylvestris Mill) Varietas Rome Beauty.
Gonzales, Michael J., Miranda-Massari, Jorge R. Bogor:Fakultas Ekologi Manusia IPB. Skripsi
2014. New Insights on Vitamin C and Wardani, L. A. 2012. Validasi Metode Analisis dan
Cancer. Springer New York Heidelberg Penentuan Kadar Vitamin C pada Minuman
Dordrecht London. Hal.3-4 Buah Kemasan dengan Spektofotometri UV
Helrich, K. 1990. Official Methods of Analysis of the Visible. Depok: FMIPA UI. Skripsi.
Association of Official Analytical Chemist Zhang, Yuyang. 2013. Ascorbic Acid in Plants
Edisi XV Volume II. Arlington, Virginia Biosynthesis, Regulation and Enhancement.
22201 USA, AOAC Suite 400. Hal. 1059. Springer New York Heidelberg Dordrecht
Karinda, Monalisa, Fatimawali, Gayatri London. Hal.1-2
Citraningtyas. 2013. Perbandingan Hasil
Penetapan Kadar Vitamin C Mangga Dodol
Dengan Menggunakan Metode
Spektrofotometri Uv-Vis Dan Iodometri.
5
Riska Reza Juliani dan Sonlimar Mangunsong (2018), Perbandingan Kadar Vitamin C pada Buah Asam Gelugur
(Garcinia atroviridis) dengan Metode Spektrofotometri UV-Vis dan Metode Titrasi 2,6-diklorofenol indofenol