Anda di halaman 1dari 6

PERBANDINGAN KADAR VITAMIN C PADA BUAH ASAM

GELUGUR (Garcinia atroviridis) DENGAN METODE


SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS DAN METODE
TITRASI 2,6-DIKLOROFENOL INDOFENOL

Riska Reza Juliani1), Sonlimar Mangunsong2)


1)
Mahasiswa Jurusan Farmasi Poltekkes Kemenkes Palembang
2)
Dosen Jurusan Farmasi Poltekkes Kemenkes Palembang

ABSTRAK
Vitamin C merupakan salah satu senyawa organik yang diperlukan oleh tubuh untuk proses metabolisme dan
aktivitas khusus lainnya. Oleh karena itu, kebutuhan vitamin C dalam tubuh harus terpenuhi. Vitamin C
dapat diperoleh dari asupan makanan sehari-hari berupa sayur-sayuran dan buah. Asam Gelugur
merupakan salah satu buah yang mengandung vitamin C. Kandungan vitamin C pada buah asam gelugur
perlu diketahui jumlahnya. Untuk itu peneliti melakukan analisis kandungan vitamin C pada buah asam
gelugur menggunakan metode Spektrofotometri UV-Vis dan Titrasi 2,6-Diklorofenol Indofenol. Jenis
penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan membandingkan kadar rata-rata vitamin C pada buah asam
gelugur menggunakan metode spektrofotometri UV-Vis dan metode titrasi 2,6-diklorofenol indofenol. Sampel
penelitian ini adalah buah asam gelugur yang ditentukan secara random sampling. Data dianalisis dengan
uji Independent sample t-test menggunakan aplikasi analisis statistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
kadar rata-rata vitamin C pada buah asam gelugur menggunakan metode spektrofotometri UV-Vis sebesar
143,85 mg/100 gram buah sedangkan kadar rata-rata vitamin C pada buah asam gelugur menggunakan
titrasi 2,6-diklorofenol indofenol sebesar 141,44 mg/100 gram buah. Dari hasil uji Independent sample t-
test, diperoleh nilai t hitung < t tabel (0,0939 < 2,048) dan P value (0,356 > 0,05) dimana Ho diterima
artinya tidak ada perbedaan kadar vitamin C pada buah asam gelugur (Garcinia atroviridis) menggunakan
metode spektrofotometri UV-Vis dan metode titrasi 2,6-diklorofenol indofenol.

PENDAHULUAN
Pada dasarnya tubuh manusia memerlukan seperti kanker, jantung, penuaan dini serta penyakit
beberapa senyawa organik dalam proses akibat defisiensi vitamin C lainnya (Sumbono,
metabolisme dan aktivitas khusus lainnya. Salah satu 2016). Untuk itu, kebutuhan vitamin C dalam tubuh
senyawa organik yang diperlukan tubuh adalah harus terpenuhi.
vitamin. Menurut Satyanarayana dan Chakrapani Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan
(2013) vitamin dapat dianggap sebagai senyawa Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2013, Angka
organik yang dibutuhkan dalam makanan dalam Kecukupan Gizi Vitamin C yang dianjurkan
jumlah kecil untuk melakukan fungsi biologis perharinya untuk anak-anak berkisar antara 40-75
tertentu untuk pemeliharaan normal pertumbuhan mg dan untuk orang dewasa antara 75-90 mg. Akan
optimum dan kesehatan organisme. Oleh karena itu, tetapi, tubuh manusia tidak dapat memproduksi
apabila tidak terpenuhi vitamin akan menjadi salah vitamin C secara alami. Vitamin C hanya dapat
satu masalah kompleks yang dapat mengakibatkan diperoleh dari asupan makanan sehari-hari serta
banyak masalah lainnya. mengkonsumsi suplemen vitamin C. Namun
Vitamin dikenal sebagai mikronutrien karena mengkonsumsi buah dan sayur lebih dianjurkan
vitamin dibutuhkan pada makanan manusia hanya dibanding mengkonsumsi suplemen. Salah satu buah
dalam jumlah miligram atau mikrogram per hari yang mengandung vitamin C adalah asam gelugur.
(Sumardjo, 2009). Salah satu vitamin yang Menurut Dweck (1999) buah asam gelugur
dibutuhkan oleh tubuh adalah vitamin C. Menurut mengandung asam sitrat, asam malat, dan asam
Gonzales dan Miranda-Massari (2014) Vitamin C askorbat.
memainkan peran penting dalam beberapa fungsi Buah asam gelugur memiliki aktivitas
biologis termasuk biosintesis kolagen dan L- antibakteri, antifungi dan antioksidan (Mackeen,
karnitin, metabolisme kolesterol, aktivitas sitokrom 1998). Buah asam gelugur berfungsi sebagai
P450, sistem neurotransmitter serta berfungsi antioksidan karena kandungan vitamin C yang
sebagai sistem kekebalan yang efisien. Tidak hanya terkandung didalamnya. Buah asam gelugur telah
itu, vitamin C juga berperan sebagai zat antioksidan dimanfaatkan oleh beberapa masyarakat Sumatera
yang dapat menetralkan radikal bebas hasil oksidasi Utara sebagai obat jerawat dan untuk menurunkan
lemak, sehingga dapat mencegah beberapa penyakit berat badan dan kolesterol (Dweck, 1999). Asam

*Correspondance address 1
E-mail: riskareza12@gmail.com
Riska Reza Juliani dan Sonlimar Mangunsong (2018), Perbandingan Kadar Vitamin C pada Buah Asam Gelugur
(Garcinia atroviridis) dengan Metode Spektrofotometri UV-Vis dan Metode Titrasi 2,6-diklorofenol indofenol

gelugur juga berpotensi sebagai antihiperurisemia banyak faktor yang menyebabkan oksidasi
karena asam askorbat dapat meningkatkan vitamin C, misalnya pada saat penyiapan sampel
ekskresi asam urat melalui urin sehingga dan penggilingan (blender). Oksidasi ini dapat
meringankan keadaan hiperurisemia (Soeroso dan dicegah dengan menggunakan asam metafosfat,
Algristian, 2012). Namun masih banyak masyarakat asam asetat, asam trikloroasetat, dan asam
daerah lain yang tidak mengetahui manfaat dari buah oksalat.
asam gelugur. Penggunaan asam-asam di atas juga berguna
Salah satu alasan yang membuat masyarakat untuk mengurangi oksidasi vitamin C oleh
belum mengetahui manfaat dari buah asam gelugur enzim-enzim oksidase yang terdapat dalam
karena informasi mengenai kadar vitamin C yang jaringan tanaman (Andarwulan dan Koswara,
terkandung dalam buah asam gelugur sangat sulit 1992). Metode 2,6-diklorofenol indofenol banyak
dijumpai. Tingkat ketertarikan dan kepercayaan digunakan untuk menentukan kadar vitamin C
masyarakat pada buah ini akan meningkat jika karena zat pereduksi lain tidak mengganggu
terdapat informasi yang telah teruji secara ilmiah, penetapan kadar vitamin C. Berdasarkan uraian
bahkan buah ini nantinya berpotensi untuk diolah diatas, penulis telah melakukan penelitian tentang
lebih lanjut menjadi minuman kemasan seperti analisis kadar vitamin C pada buah asam gelugur
buah jeruk atau buah lain yang mengandung dengan metode spektrofotometri UV-Vis dan
vitamin C tinggi. Untuk itu peneliti melakukan metode titrasi 2,6-diklorofenol indofenol serta
analisis kandungan vitamin C pada buah asam membandingkan hasil dari kedua metode tersebut.
gelugur. Analisis kadar vitamin C ini akan dilakukan
dengan 2 metode, yakni metode spektrofotometri METODE PENELITIAN
UV-Vis dan titrasi 2,6-diklorofenol indofenol. Preparasi Bahan
Metode spektrofotometri UV-Vis dapat digunakan
untuk penetapan kadar vitamin C dengan spektrum Buah asam gelugur yang diperoleh dari salah
yang tumpang tindih tanpa pemisahan terlebih satu daerah di Kabupaten Simalungun, Sumatera
dahulu (Karinda, Fatimawali dan citraningtyas, Utara dicuci bersih. Setelah itu, buah asam gelugur
2013). dipotong kecil-kecil dan ditimbang sebanyak 100 g,
Penetapan kadar vitamin C dengan cara ditambahkan aquabidest sebanyak 50 ml lalu
Spektrofotometri UV-Visibel dilakukan untuk diblender hingga halus kemudian disaring untuk
mengetahui pergeseran serapan panjang gelombang diambil filtratnya. Filtrat dimasukkan kedalam labu
maksimum dari vitamin C. Analisis organik dengan ukur 100 ml lalu ditambahkan aquabidest hingga
spektrofotometri UV-Visibel mempunyai tanda batas dan dihomogenkan.
keterbatasan, tetapi vitamin C mempunyai gugus
Identifikasi Vitamin C (Uji Kualitatif)
kromofor yang akan memberikan serapan kuat
dalam daerah UV apabila terkonjugasi satu dengan a. Sebanyak 2 ml larutan sampel dalam tabung
lainnya (Wardani, 2012). Metode ini berdasarkan reaksi ditambahkan larutan kalium permanganat
kemampuan vitamin C yang terlarut dalam air KMnO4 0,1% kemudian warna KMnO4 akan
untuk menyerap sinar ultraviolet, dengan panjang hilang dan terbentuk warna kecoklatan
gelombang maksimum pada 265 nm. Vitamin C (Auterhoff dan Kovar, 1987).
dalam larutan mudah sekali mengalami b. 1 ml larutan sampel dinetralkan dengan NaHCO3
kerusakan, maka pengukuran dengan cara ini atau HCl, lalu direaksikan dengan 2 tetes larutan
harus dilakukan secepat mungkin (Andarwulan FeCl3 1% yang dibuat segar. Adanya kandungan
dan Koswara, 1992). Menurut Putri dan Setiawati vitamin C pada sampel ditandai dengan adanya
(2015) metode analisis dalam penetapan kadar asam perubahan warna merah sampai ungu terbentuk
askorbat dengan spektrofotometri UV-Vis pada pH 6-8 (Auterhoff dan Kovar, 1987).
merupakan metode yang baik digunakan, relative c. Sebanyak 2 ml larutan sampel dalam tabung
murah, dan mudah yang dapat menghasilkan reaksi ditambahkan 4 tetes larutan biru metilen P,
ketelitian dan ketepatan yang tinggi. hangatkan hingga suhu 40ºC. Hasil positif
Selain metode spektrofotometri UV-Vis, metode ditandai dengan terbentuknya warna biru tua
titrasi 2,6-diklorofenol indofenol juga dapat yang dalam waktu 3 menit berubah menjadi lebih
digunakan untuk penetapan kadar vitamin C. muda atau hilang (Depkes RI, 1979).
Menurut Sumardjo (2009) dasar penetapan ini
adalah sifat asam askorbat sebagai reduktor sehingga Penetapan Kadar Vitamin C buah Asam Gelugur
dapat bereaksi dengan zat warna pengoksidasi 2,6- dengan Metode Spektrofotometri UV-Vis
diklorofenol indofenol tersebut. Zat warna ini Pembuatan Larutan Induk Vitamin C 100 ppm
berwarna merah dalam suasana asam dan berwarna
biru dalam suasana basa. Warna akan hilang pada Asam askorbat sebanyak 10 mg dimasukkan ke
penambahan asam askorbat yang setara. Namun, dalam labu ukur 100 ml dan dilarutkan dengan
titrasi ini harus dilakukan dengan cepat, karena aquabides sampai tanda batas (Wardani, 2012).

2
Riska Reza Juliani dan Sonlimar Mangunsong (2018), Perbandingan Kadar Vitamin C pada Buah Asam Gelugur
(Garcinia atroviridis) dengan Metode Spektrofotometri UV-Vis dan Metode Titrasi 2,6-diklorofenol indofenol

Penentuan Panjang Gelombang Maksimum Larutan HASIL DAN PEMBAHASAN


Vitamin C Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
Dipipet 1 ml larutan vitamin C 100 ppm dan perbandingan kadar vitamin C pada buah asam
dimasukkan kedalam labu ukur 50 ml (konsentrasi 2 gelugur dengan menggunakan 2 metode, yaitu
ppm) lalu ditambahkan aquabidest sampai tanda metode spektrofotometri UV-Vis dan metode titrasi
batas dan dihomogenkan.Serapan maksimum diukur dengan 2,6-diklorofenol indofenol. Vitamin C
pada panjang gelombang 200-300 nm dengan merupakan vitamin yang mudah larut dalam air,
menggunakan blanko aquabidest. maka dari itu pada penelitian ini digunakan pelarut
aquabidest yang steril dengan tujuan untuk
Pembuatan Kurva Kalibrasi
mengurangi resiko keberadaan zat pengotor dan
Dipipet larutan vitamin C 100 ppm kedalam labu bebas dari pirogen. Penentuan kadar vitamin C pada
ukur 50 ml masing-masing sebesar 2 ml, 4 ml, 6 ml, penelitian ini menggunakan 15 sampel dari buah
dan 7 ml (4 ppm, 8 ppm, 12 ppm, dan 14 ppm). asam gelugur yang berbeda ukuran serta
Masing-masing larutan ditambahkan aquabidest kematangannya.
sampai tanda batas dan dihomogenkan. Kemudian Vitamin C mempunyai sifat yang sangat mudah
diukur pada panjang gelombang maksimum yang teroksidasi, oleh karena itu dilakukan penambahan
diperoleh (Wardani, 2012). asam oksalat pada proses pengolahan sampel buah
asam gelugur untuk mengurangi oksidasi vitamin C
Penentuan Kadar Sampel
oleh enzim-enzim oksidasi dan pengaruh glutation
Sampel buah asam gelugur yang telah diberi yang ada pada jaringan tanaman (Wahyuni, 2016).
perlakuan diambil 25 ml dan dimasukkan ke dalam Asam oksalat mempertahankan pH asam pada
labu ukur 100 ml lalu ditambahkan asam oksalat 2% larutan yang membuat pencegahan oksidasi vitamin
sampai tanda batas kemudian dihomogenkan. C terjadi.
Selanjutnya, diukur serapannya pada panjang Pemeriksaan kadar vitamin C pada buah asam
gelombang maksimum yang didapat. Setelah gelugur diawali dengan melakukan analisa kualitatif
didapatkan konsentrasi sampel dihitung kadar dengan beberapa pereaksi sebagai analisa
sampel menggunakan rumus (Karinda, Fatimawali pendahuluan untuk mengetahui ada tidaknya vitamin
dan citraningtyas, 2013). C pada buah asam gelugur. Hasil penelitian
menunjukkan hasil perubahan warna yang sesuai
Penetapan Kadar Vitamin C buah Asam Gelugur dengan pustaka dan menandakan hasil yang positif.
dengan Metode Titrasi 2,6-diklorofenol indofenol Hasil perubahan warna dapat dilihat pada Tabel
Pembuatan Larutan Asam Oksalat 2% 1dibawah ini.
Asam Oksalat sebanyak 40 gram dimasukkan
Tabel 1. Hasil Identifikasi Buah Asam Gelugur
kedalam labu ukur 2000 ml lalu ditambahkan
aquabidest sampai tanda batas dan kemudian Hasil Hasil
Sampel Pereaksi
dihomogenkan. Pengamatan Uji
Warna KMnO4
Pembuatan Larutan Vitamin C Standar hilang dan lama-
KMnO4 lama menjadi
+
Asam askorbat sebanyak 50 mg dimasukkan ke
dalam labu ukur 50 ml kemudian dilarutkan dengan Vitamin C coklat
Standar Warna Merah
asam oksalat 2% sampai tanda batas (Kemenkes, FeCl3 +
hingga ungu
2013).
Biru
Pembakuan Larutan 2,6-diklorofenol indofenol Warna Biru Muda +
Metilen
Dipipet sebanyak 2 ml larutan vitamin C standar Warna KMnO4
kedalam erlenmeyer 50 ml yang berisi 5 ml asam hilang dan lama-
KMnO4 lama menjadi
+
oksalat 2%. Lakukan titrasi secara cepat dengan Buah
coklat
larutan 2,6-diklorofenol indofenol hingga warna Asam
merah muda mantap yang bertahan tidak kurang dari Gelugur FeCl3 Warna Merah +
5 detik (Kemenkes, 2013). Biru
Warna Biru Muda +
Penentuan Kadar Sampel Metilen

Sampel sebanyak 2 ml dimasukkan kedalam Penelitian dilanjutkan dengan penentuan kadar


erlemeyer 50 ml dan ditambahkan asam oksalat 2% vitamin C pada sampel buah asam gelugur dengan
sebanyak 5 ml. Lakukan titrasi secara cepat dengan metode Spektrofotometri UV-Vis. Penentuan kadar
larutan 2,6-diklorofenol indofenol hingga warna vitamin C dengan metode ini dilakukan berdasarkan
merah muda mantap yang bertahan tidak kurang dari kemampuan vitamin C yang terlarut dalam air
5 detik (Helrich, 1990). dan sifat vitamin C yang mempunyai gugus
kromofor yang akan memberikan serapan kuat

3
Riska Reza Juliani dan Sonlimar Mangunsong (2018), Perbandingan Kadar Vitamin C pada Buah Asam Gelugur
(Garcinia atroviridis) dengan Metode Spektrofotometri UV-Vis dan Metode Titrasi 2,6-diklorofenol indofenol

dalam daerah UV apabila terkonjugasi satu dengan Absorban Kadar


Sampel
lainnya (Wardani, 2012). rata-rata (mg/100 g)
Penelitian dimulai dengan membuat deret larutan 6 0,4868 154,36
standar untuk menentukan kurva kalibrasi larutan 7 0,4283 135,18
standar vitamin C. Berdasarkan deretan larutan 8 0,4698 148,78
9 0,4792 151,87
standar tersebut, kemudian diukurabsorbansinya 10 0,4746 150,36
pada panjang gelombang maksimum yang didapat. 11 0,4274 134,88
Panjang gelombang optimum dengan dengan 12 0,4222 133,18
menggunakan spektrofotometri UV-Vis dilakukan 13 0,4836 153,31
terhadap larutan standar vitamin C pada rentang 14 0,4636 146,75
200-300 nm. Dari hasil yang diperoleh, panjang 15 0,4476 141,51
gelombang maksimum larutan standar vitamin C
yaitu 265 nm. Dari hasil tersebut, konsentrasi Penentuan kadar vitamin C menggunakan metode
standar dari larutan standar vitamin C dapat dilihat titrasi 2,6-diklorofenol indofenol didasarkan pada
pada Tabel 2. pengukuran jumlah larutan titran yang bereaksi dengan
analit (Wahyuni, 2016). Titrasi dilakukan dengan cara
Tabel 2. Konsentrasi Vitamin C pada berbagai menambahkan sedikit demi sedikit titran kedalam
panjang gelombang analit. Prinsip penetapan kadar vitamin C dengan
metode ini berdasarkan sifat asam askorbat sebagai
No. Konsentrasi (ppm) Absorbansi reduktor sehingga dapat bereaksi dengan zat warna
1 4 0,268 pengoksidasi 2,6-diklorofenol indofenol (Sumbono,
2 8 0,495 2016).
3 12 0,752 Penentuan kadar vitamin C menggunakan metode
4 14 0,879 ini diawali dengan standarisasi larutan 2,6-diklorofenol
indofenol dengan larutan baku standar vitamin C. Hal
ini dilakukan untuk mengetahui 1 ml larutan 2,6-
diklorofenol indofenol setara dengan berapa mg
vitamin C. Dari hasil standarisasi yang telah dilakukan
diperoleh volume rata-rata titran sebesar 13,65 ml.
Setelah dilakukan perhitungan, maka kesetaraan
vitamin C yang didapat untuk 1 ml 2,6-diklorofenol
indofenol setara dengan 0,15 mg vitamin C. Penentuan
kadar vitamin C menggunakan titrasi 2,6-diklorofenol
indofenol dilakukan terhadap sampel buah asam
gelugur. Hasil analisa dengan metode ini dapat dilihat
pada Tabel 4.
Tabel 4. Hasil analisis kadar vitamin C dengan
metode titrasi 2,6-diklorofenol indofenol.
Gambar 1. Kurva kalibrasi larutan standar Vitamin C Absorban Kadar
Sampel
rata-rata (ml) (mg/100 g)
Dari hasil perhitungan persamaan regresi kurva 1 1,22 143,00
diperoleh persamaan garis y = 0,061x + 0,016 dengan 2 1,18 138,32
koefisien korelasi (r) sebesar 0,9991. Dari hasil tersebut 3 1,18 132,32
dapat dikatakan bahwa terdapat korelasi yang positif 4 1,15 134,80
antara konsentrasi dan serapan. Artinya, dengan 5 1,20 140,66
meningkatnya konsentrasi, maka absorbansi juga akan 6 1,30 152,38
meningkat. Hal ini berarti bahwa terdapat 99,9% data 7 1,13 132,45
yang memiliki hubungan linier. Selanjutnya, dilakukan 8 1,25 146,52
penetapan kadar vitamin C pada buah asam gelugur 9 1,28 150,04
10 1,27 148,86
dengan metode Spektrofotometri UV-Vis. Hasil analisa
11 1,13 132,45
kadar vitamin C pada buah asam gelugur dapat dilihat
12 1,12 131,28
pada Tabel 3. 13 1,28 150,04
Tabel 3. Hasil analisis kadar vitamin C dengan 14 1,23 144,18
metode spektrofotometri UV-Vis 15 1,18 138,32
Absorban Kadar
Sampel Penetapan kadar vitamin C pada buah asam gelugur
rata-rata (mg/100 g)
1 0,4582 144,98 dilakukan sebanyak 3 kali replikasi, dengan maksud
2 0,4502 142,36 untuk meminimalisir kesalahan kadar kandungan
3 0,4481 141,67 vitamin C pada buah asam gelugur. Dalam hal ini
4 0,4298 135,67 vitamin C bertindak sebagai zat pereduksi (reduktor)
5 0,4520 142,95 dan 2,6-diklorofenol indofenol sebagai zat

4
Riska Reza Juliani dan Sonlimar Mangunsong (2018), Perbandingan Kadar Vitamin C pada Buah Asam Gelugur
(Garcinia atroviridis) dengan Metode Spektrofotometri UV-Vis dan Metode Titrasi 2,6-diklorofenol indofenol

pengoksidasi (oksidator). Berdasarkan penelitian yang Pharmacon Jurnal Ilmiah Farmasi. Vol. 2 No.
telah dilakukan tidak ada perbedaan kadar vitamin C 01. ISSN 2302 – 2493. Hal. 86-89
pada buah asam gelugur (Garcinia atroviridis) Kemenkes. 2013. Farmakope Indonesia Edisi Lima.
menggunakan metode spektrofotometri UV-Vis dan Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
metode titrasi 2,6-diklorofenol indofenol setelah diuji Jakarta. Hal. 40-41; 149; 1756.
Independent sample t-test menggunakan aplikasi aalisis Mackeen, M. M. 1998. Bioassay-guided isolation
statistik. and identification of bioactive compounds
from Garcinia atroviridis (Asam gelugor).
KESIMPULAN Tesis. Faculty of Food Science and
Hasil penetapan kadar vitamin C pada buah asam Biotechnology, University Putra Malaysia.
gelugur menggunakan metode spektrofotometri UV- Moehji, S., 2017. Dasar-dasar Ilmu Gizi. Penerbit
Vis diperoleh kadar rata-rata sebesar 143,85 mg/100 Pustaka Kemang. Depok Timur. Hal. 57
gram buah. Hasil penetapan kadar vitamin C pada Padang, S. A., R. M. Maliku. 2017. Penetapan
buah asam gelugur menggunakan metode titrasi 2,6- Kadar Vitamin C pada Buah Jambu Biji
diklorofenol indofenol diperoleh kadar rata-rata Merah (Psidium guajava L.) dengan Metode
sebesar 141,44 mg/100 gram buah. Tidak ada Titrasi Na-2,6 Dichlorophenol Indophenol
perbedaan kadar vitamin C pada buah asam gelugur (DCIP). Media Farmasi Volume XIII No. 2.
(Garcinia atroviridis) menggunakan metode Hal. 1-6
spektrofotometri UV-Vis dan metode titrasi 2,6- Putri, M. P., Y. H. Setiawati. 2015. Analisis
diklorofenol indofenol setelah diuji Independent KadarVitamin C Pada Buah Nanas Segar
sample t-test menggunakan aplikasi aalisis statistik. (Ananas comosum (L.) Merr) dan Buah
Nanas Kaleng dengan Metode
DAFTAR PUSTAKA Spektrofotometri UV-Vis. Jurnal Witaya.
AKG. 2013. Permenkes RI NO 75 Tahun 2013 Volume 2 No. 1. Hal. 34-38
tentang Angka Kecukupan Gizi yang Satyanarayana, U., Chakrapani, U. 2013.
Dianjurkan bagi Bangsa Indonesia. Menteri Biochemistry Fourth Edition. Haryana. (IN):
Kesehatan RI, Jakarta Elsevier. Hal.116
Andarwulan, N., dan Koswara, S. (1992). Kimia Sibuea, M., Buhari, Thamrin, Muhammad,
Vitamin. Rajawali Press. Jakarta. Hal. 23-26, Khairunnas. 2012. Analisis Usahatani dan
32-36. Pemasaran Asam Gelugur di Kabupaten Deli
Auterhoff, H dan K.A. Kovar., 1987. Identifikasi Serdang. Agrium. Volume 17 No 3. Hal. 202-
Obat. Institut Teknologi Bandung. Bandung, 209
Indonesia. Hal. 30, 94. Soeroso, J. dan H. Algristian. 2012. Asam Urat.
Ditjen POM, 1979. Farmakope Indonesia Edisi Penebar Plus. Jakarta. Hal. 100
Ketiga. Departemen Kesehatan Republik Sudarmadji, S. 1989. Analisa Bahan Makanan dan
Indonesia, Jakarta. Hal 47, 661 Pertanian. Penerbit Liberti. Yogyakarta. Hal.
Dweck, A. C.,1999, A Review of Asam Gelugur 24
(Garcinia atroviridis Griff. ex. T. Anders). Sumbono, Aung. 2016. Biokimia Pangan Dasar.
Febrianti, N., I. Yunianto, dan R. Dhaniaputri. 2015. Penerbit Deepublish. Jakarta. Hal. 323-324
Kandungan Antioksidan dan Asam Askorbat Utami, Sri. 2016. Patentabilitas Antibakteri dari
pada Jus Buah-buahan Tropis. Jurnal Tanaman Garcinia. Jurnal Kedokteran Yarsi
Bioedukatika. Vol. 3 No. 1. Hal 6-9. 24 (1): 069-079.
Gandjar, I. G., A. Rohman. 2018. Spektroskopi Wahyuni, L. E. T. 2016. Pengaruh Pengolahan
MolekulerUntuk Analisis Farmasi. Penerbit Terhadap Kadar Vitamin C Serta Kandungan
Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. dan Aktivitas Antioksidan Apel (Malus
Hal 73. sylvestris Mill) Varietas Rome Beauty.
Gonzales, Michael J., Miranda-Massari, Jorge R. Bogor:Fakultas Ekologi Manusia IPB. Skripsi
2014. New Insights on Vitamin C and Wardani, L. A. 2012. Validasi Metode Analisis dan
Cancer. Springer New York Heidelberg Penentuan Kadar Vitamin C pada Minuman
Dordrecht London. Hal.3-4 Buah Kemasan dengan Spektofotometri UV
Helrich, K. 1990. Official Methods of Analysis of the Visible. Depok: FMIPA UI. Skripsi.
Association of Official Analytical Chemist Zhang, Yuyang. 2013. Ascorbic Acid in Plants
Edisi XV Volume II. Arlington, Virginia Biosynthesis, Regulation and Enhancement.
22201 USA, AOAC Suite 400. Hal. 1059. Springer New York Heidelberg Dordrecht
Karinda, Monalisa, Fatimawali, Gayatri London. Hal.1-2
Citraningtyas. 2013. Perbandingan Hasil
Penetapan Kadar Vitamin C Mangga Dodol
Dengan Menggunakan Metode
Spektrofotometri Uv-Vis Dan Iodometri.

5
Riska Reza Juliani dan Sonlimar Mangunsong (2018), Perbandingan Kadar Vitamin C pada Buah Asam Gelugur
(Garcinia atroviridis) dengan Metode Spektrofotometri UV-Vis dan Metode Titrasi 2,6-diklorofenol indofenol

Anda mungkin juga menyukai