Anda di halaman 1dari 12

REVEW JURNAL

“UJI OBAT, MAKANAN DAN MINUMAN”

DISUSUN OLEH :
1. GUSTIANI G 701 18 024
2. IKLIMA G 701 18 045
3. AURA FEBRIANTI G 701 18 062
4. ARIANTONI MARBUN G 701 18 066
5. RISKI RIFALDI G 701 18 081
KELOMPOK 5
KELAS A

JURUSAN FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2020
 Jurnal UJi Sediaan Obat
Judul ANALISA KUANTITATIF SEDIAAN TABLET
SIANOKOBALAMIN (VITAMIN B12) DARI 2 PRODUSEN
X DAN Y SECARA SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS
Jurnal Jurnal Farmasetis
Volume & Halaman Vol 3. Hal 6-10

Tahun 2014
Penulis Febriyan Danu P, Ariyanti
Reviewer Kelompok 5
Tanggal 17 Novembar 2020
Abstrak Vitamin adalah zat-zat organik kompleks yang dibutuhkan dalam
jumlah yang sangat kecil. Vitamin yang terdapat di bumi sangatlah
banyak dan tubuh kita juga memerlukan berbagai vitamin tersebut.
Penguna vitamin larut lemak dalam dosis tinggi (vitamin A dan E)
yang di sarankan sebagai antioksidan haruslah berhati-hati karena
dapat menurunkan respons sistem imun . Sianokobalamin (vitamin
B12) memiliki kandungan cobalt dengan aktivitas biologis vitamin
B12(CNCbI). Vitamin B12 merupakan kristal berwarna merah
dengan klarutannya yang baik dalam air (1g/80 mL pada 25ºC).
Dalam bentuk amorfnya, vitamin ini bersifat higroskopik dan
menyerap kurang lebih 12% air (b/b). Vitamin ini larut dalam
alkohol, fenol dan pelarut polar lainnya yang mempunyai gugus
hidroksi. Asupan cukup akan vitamin B12 merupakan kunci untuk
mempertahankan keseimbangan tubuh .

Abstrak yang disajikan penulis hanya menggunakan Bahasa


inggris (Bahasa Internasional). Secara keseluruhan isi dari abstrak
ini langsung menuju ke topik bahasan yang dibahas dalam jurnal
ini, yang menurut kami pembaca menjadi mudah memahami jurnal
ini.
Bahan Dan Metode Pada penelitian kali ini penulis menggunakan metode yaitu :
Metode yang digunakan untuk analisis kuantitatif penetapan kadar
vitamin B12 adalah metode spektrofotometri UV-Vis dengan
mengunakan aspek kuantitatif, yaitu dengan cara spektrofotometri
UV-Vis dengan lamda 278 nm (Sudjadi dan Rohman, 2008).
Validasi metode analisis kuantitatif sianokobalamin dengan cara
spektrofotometri UV-Vis karena pada spektrofotometri UV-Vis
pengunaannya luas, dapat digunakan untuk senyawa organik ,
anorganik dan biokimia yang diabsorbsi di daerah ultra lembayung
atau daerah tampak .

Pada bagian metode dan bahan kami rasa penulis sudah sangat
terperinci dalam menjelaskan mengenai metode yang digunakan
serta bahan yang digunakan.
Pendahuluan Didalam Paragraf pertama, penulis menegaskan bahwa Vitamin
adalah zat-zat organik kompleks yang dibutuhkan dalam jumlah
yang sangat kecil. Vitamin yang terdapat di bumi sangatlah banyak
dan tubuh kita juga memerlukan berbagai vitamin tersebut.
Kadangkala tubuh memerlukan vitamin dalam jumlah yang sedikit,
namun tidak jarang pula tubuh memerlukan vitamin dalam jumlah
banyak karena apabila kekuranagan vitamin dapat terkena
penyakit. Macam vitamin yang terdapat di bumi kelarutannya
dibagi menjadi 2 yaitu vitamin yang larut dalam lemak seperti
vitamin A, D, E, K dan vitamin yang larut air seperti vitamin B1,
B2, B6, B12 dan vitamin C. Vitamin larut air tidak disimpan oleh
tubuh sehingga perlu dipasok terus dari makanan atau suplemen,
sedangkan vitamin larut lemak disimpan oleh tubuh tetapi apabila
kelebihan dapat meninmbulkan efek samping keracunan vitamin.
Karena itu, penguna vitamin larut lemak dalam dosis tinggi
(vitamin A dan E) yang di sarankan sebagai antioksidan haruslah
berhati-hati karena dapat menurunkan respons sistem imun
Paragraf selanjutnya, penulis menjelaskan mengenai Bermacam-
macam jenis dan kegunaan dari vitamin, di antarannya jenis
vitamin yang beredar di pasaran seperti dalam bentuk provitamin
atau calon vitamin (precursor) yang dapat diubah dalam tubuh
menjadi suatu vitamin yang aktif setelah vitamin diabsorbsi oleh
tubuh, provitamin mengalamin perubahan kimia sehingga menjadi
satu atau lebih bentuk yang aktiv

Pada bagian pendahuluan ini juga disampaikan bahwa penelitian


ini masi banyak masyarakat resistensi mikroorganisme terhadap
obat-obatan yang ada. Hingga keadaan tersebut mendorong upaya
penggalian obat-obatan antimikroorganisme yang baru. Sedangkan
materi yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah berupa
referensi-referensi atau literature yang relevan dengan objek
penelitian sebagai penunjang data sekunder serta hasil yang
relevan.
Hasil Dan Pembahasan Pada bagian hasil, penulis membagi sub pokok hasil penamatan
menjadi dua bagian, yaitu :
1. Preparasi sampel
Ditimbang sejumlah sampel Vitamin B12 dari produsen X
setara 6 mg secara seksama kemudian dilarutkan dalam
aquadest sebanyak 100 ml kemudian diukur absorbannya
dengan panjang gelombang 361 nm dilakukan pengukuran
sebanyak 7 kali dengan pengenceran 5 ppm, 10 ppm, 20 ppm,
30 ppm, 40 ppm, 50 ppm, 60 ppm Buat konsentrasi baku induk
sianokobalamin (Vitamin B12) dari produsen.
X 6 ppm dalam 100 ml aquadest.
Ppm = mg/L
60 = mg/0,1 L
= 6 mg
2. Preparasi sampel
Ditimbang sejumlah sampel Vitamin B12 dari produsen Y setara
6 mg kemudian dilarutkan dalam aqudest sebanyak 100 ml
diukur absorbannya dengan panjang gelombang 361 nm
dilakukan pengukuran sebanyak 7 kali dengan pengenceran 5
ppm, 10 ppm, 20 ppm, 30 ppm, 40 ppm, 50 ppm, 60 ppm.
Membuat konsentrasi baku induk Sianokobalamin (Vitamin
B12) dari produsen .
Y 60 ppm dalam 100 ml aqudest
Ppm = mg/L
60 = mg/0,1 L
= 6 mg

Dalam sub pokok bahasan penulis menjelaskan dengan sangat rinci


bagaimana penelitian tersebut dilaksanakan, menggunakan
metode-metode yang telah disebutkan diatas. Pembahasan yang
dilakukan oleh penulis mudah dipahami maksud dan tujuannya
oleh pembaca .
Kesimpulan Pada bagian kesimpulan, penulis membuktikan dan menjelaskan
1. Kadar dari masing-masing tablet vitamin B12 pada sediaan
generik dan paten adalah didapatkan untuk sedian generik pada
sampel 1 sampai 7 adalah 0.85, 1.11, 2.82, 3.29, 3.57, 5.05, 5.41
dan untuk sedian paten pada sampel 1 sampai 7 adalah 0.74,
1.59, 2.92, 2.45, 3.03, 3.85, 7.05.
2. Perbandingan kadar tablet vitamin B12 sediaan generik dan
paten tidak menunjukkan perbedaan yang bermaknan.
3. 3. Validitas penetapan kadar tablet vitamin B12 yang digunakan
menggunakan spektrofotometri Uv-Vis sudah valid..

Namun penulis kurang lengkap dalam menyimpulkan keseluruhan


isi dari jurnal ini dan menurut saya penulis kurang detail dalam
memberikan hasil yang didapat dalam melakukan penelitiannya.
Kekuatan Penelitian 1. Teori dan metode yang diguakan tepat.
2. Bahasa yang digunakan oleh penulis mudah dipahami
maksud dan tujuannya oleh pembaca. Analisisnya sangat rinci
dan mudah dipahami.
Kelemahann Penelitian 1. Penulis kurang lengkap dalam menyimpulkan keseluruhan isi
dari jurnal ini.
2. penulis kurang detail dalam memberikan hasil yang di dapat
dalam melakukan penelitiannya.
 Jurnal Uji Makanan & Minuman
Judul UJI MIKROBIOLOGIS PADA SAMPEL MAKANAN DAN
MINUMAN
Jurnal Prosiding Seminar Nasional Biologi Dan Pembelajarannya
ISSN 2656-1670
Tahun 2018
Penulis Muhammad Jamhari
Reviewer Kelompok 5
Tanggal 17 Novembar 2020
Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan memahami
cara-cara penentuan tingkat pencemaran makanan dan minuman
secara mikrobiologis. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium
Mikrobiologi Terapan, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam (FMIPA) Universitas Negeri Medan, Sumatera Utara. pada
September 2016. Penelitian ini terdiri dari uji ALT bakteri, yaitu
uji bakteri Eschericia coli, Salmonella typhosa dan Staphylococcus
ureus serta uji ALT kapang. Sampel penelitian ini berupa makanan
(mie kering) dan minuman rasa melon. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa: pada uji kuantitatif, diperoleh data bahwa
untuk sampel mie kering mengandung koloni bakteri sebesar 85
pada pengenceran 10-4, 42 pada pengenceran 10-5, dan 3 pada
pengenceran 10-6. Sedangkan untuk minuman rasa melon tidak
terdapat koloni bakteri yang diperoleh, baik pada pengenceran 10-2,
pengenceran 10-3, maupun pengenceran 10-4. Pengujian jumlah
kapang pada sampel mie kering tidak terdapat kapang pada
pengenceran 10-4, 1 kapang pada pengenceran 10-5, dan 6 kapang
pada pengenceran 10-6, sedangkan untuk sampel minuman rasa
melon, terdapat 2 kapang pada pengenceran 10 -2, dan tidak
ditumbuhi kapang, baik pada pengenceran 10-3 maupun pada 10-4.
Pada uji kualitatif, diperoleh data bahwa untuk sampel mie kering
pada pengenceran 10-1 menunjukkan tanda yang positif pada
medium PW yaitu terjadi kekeruhan warna. Oleh karena itu
dilakukan uji lanjutan pada medium VJA dengan cara
menggoreskan biakan bakteri murni Staphylococcus aureus pada
cawan petri dan ternyata hasilnya positif, ditunjukkan dengan
terbentuknya koloni hitam zona kuning. Pada medium SCB untuk
menunjukkan ada tidaknya bakteri Salmonella typhosa, maka
ditambahkan hasil pengenceran 10-1 dari sampel mie kering yang
hasilnya positif karena terjadi kekeruhan warna pada medium.
Oleh karena itu dilakukan juga uji lanjutan pada medium SSA
dengan cara menggoreskan biakan bakteri murni Salmonella
typhosa pada cawan petri dan ternyata hasilnya juga positif yang
ditunjukkan dengan terbentuknya koloni hijau. Sedangkan untuk
minuman rasa melon hasilnya negatif, karena itu tidak dilakukan
uji lanjutan.

Abstrak yang disajikan penulis menggunakan Bahasa inggris


(Bahasa Internasional) dan Bahasa Indonesia (Bahasa Nasional).
Secara keseluruhan isi dari abstrak ini langsung menuju ke topik
bahasan yang dibahas dalam jurnal ini, yang menurut kami
pembaca menjadi mudah memahami jurnal ini.
Bahan Dan Metode
Pada penelitian kali ini penulis menggunakan metode yaitu :
1. Uji ALT Bakteri
Penentuan ALT bakteri berdasarkan perhitungan jumlah koloni
yang tumbuh dengan tingkat pencemaran tertentu setelah
makanan dan minuman diinokulasikan pada medium NA dan
diinkubasikan pada suhu 370C selama 1x24 jam.
2. Uji ALT Kapang
Penentuan ALT kapang berdasarkan perhitungan jumlah
koloni yang tumbuh dengan tingkat pencemaran tertentu
setelah makanan dan minumandiinokulasikan pada medium
PDA dan diinkubasikan pada suhu kamar selama 3x24 jam..

Dapun alat dan bahan yang digunakan penulis :


botol pengenceran,inkubator, sendok tanduk, cawan petri, lampu
spiritus, spoit 1 ml dan 5 ml,erlenmeyer, ose bulat, tabung
Durham, gelas ukur, autoklaf, tabung reaksi, handsprayer, rak
tabung, dan timbangan O’hauss. Sedangkan bahan-bahan yang
digunakan adalah alkohol 70%, aluminium foil, aquadest steril,
biakan Salmonella typhosa, biakan Staphylococcus aureus,
makanan (mie kering), minuman rasa melon, kapas, medium LB
(Lactose Broth), medium NA (Nutrient Agar), medium PDA
(Potato Dextrose Agar), medium PW (Peptone Water), medium
SCB (Selenite Cysteine Agar), medium SSA (Salmonella Shigella
Agar), medium VJA (Vogel Johnson Agar), dan tissue roll.

Pada bagian metode dan bahan saya rasa penulis sudah sangat
terperinci dalam menjelaskan mengenai metode yang digunakan
serta bahan yang digunakan.

Pendahuluan Didalam Paragraf pertama, penulis menegaskan bahwa Makanan


dan minuman merupakan sesuatu yang dibutuhkan oleh manusia
untuk kelangsungan hidup yang berasal dari hewan, tumbuhan,
mineral, maupun dari zat-zat kimia sintetik. Pada umumnya,
makanan dan minuman tersebut diproduksi oleh industri secara
besar-besaran dan biasanya membutuhkan waktu yang cukup lama
dalam proses produksi, penyimpanan, distribusi dan akhirnya
sampai ke tangan konsumen. Jadi kemungkinan dapat terjadi
pertumbuhan mikroba di dalamnya.

Paragraf selanjutnya, penulis menjelaskan mengenai Adanya


mikroba di dalam makanan dan minuman tersebut tidak diinginkan
karena akan menyebabkan perubahan organoleptik sediaan, apalagi
jika makanan dan minuman tersebut akan masuk ke dalam tubuh.
Baik mikroba patogen maupun non patogen bila terdapat dalam
jumlah yang banyak akan sangat berbahaya bagi tubuh. Demikian
pula dengan makanan atau minuman yang berasal dari bahan
alami, kemungkinan pencemarannya dapat ditimbulkan pada
waktu pengolahan melalui tangan, atau peralatan yang tidak steril,
atau melalui bahan mentah. Oleh karena itu, kualitas mikrobiologis
dari makanan dan minuman merupakan suatu masalah yang
penting dan sangat perlu diperhatikan.

Pada bagian pendahuluan ini juga disampaikan bahwa penelitian


ini dilakukanlah untuk uji mikrobiologis pada bahan makanan dan
minuman, dengan menguji mikroba yang terdapat pada makanan
dan minuman tersebut secara kualitatif maupun kuantitatif.

Hasil Dan Pembahasan Pada bagian hasil, penulis memaparkan gambar hasilpengamatan
dengan keterangan disamping gambar dan untuk penmabasan
penulis menerankan secara langsung hasil dan beberapa sub pokok
lainya yaitu :
Pada percobaan ini diperoleh data pada uji kuantitatif untuk
pengujianbakteri yaitu jumlah koloni bakteri yang terdapat dalam
makanan mie kering padapengenceran 10-4 adalah 85, pengenceran
pada 10-5 adalah 42, dan padapengenceran 10-6 adalah 3.
Sedangkan untuk minuman yaitu minuman rasa melon tidak ada
koloni bakteri yang diperoleh, baik itu pada pengenceran 10-2,
pengenceran 10-3, dan pengenceran 10-4. Sedangkan untuk
pengujian jumlah kapang, pada makanan mie kering tidak terdapat
kapang pada pengenceran 10-4, 1 kapang pada pengenceran 10-5,
dan 6 kapang pada pengenceran 10-6 dan untuk minuman rasa
melon, terdapat 2 kapang pada pengenceran 10 -2, dan tidak
ditumbuhi kapang, baik pada pengenceran 10-3 maupun pada 10-4.

Pada uji kualitatif, diperoleh data bahwa untuk makanan mie


kering pada pengenceran 10-1 menunjukkan tanda yang positif pada
medium PW yaitu terjadi kekeruhan warna. Oleh karena itu
dilakukan uji lanjutan pada medium VJA

Dalam sub pokok bahasan kami rasa penulis belum menjelaskan


dengan sangat rinci bagaimana penelitian tersebut dilaksanakan,
menggunakan metode-metode yang telah disebutkan
diatas. Namun pembahasan yang dilakukan oleh penulis mudah
dipahami maksud dan tujuannya oleh pembaca .

Kesimpulan Pada bagian kesimpulan, penulis hanya menjelaskan perihal


makanan dan minuman secara umum yaitu :
1. Makanan mie kering tidak memenuhi syarat karena terindikasi
mengandung bakteri dan kapang sehingga tidak layak untuk
dikonsumsi.
2. Minuman rasa melon memenuhi syarat karena tidak terindikasi
mengandung bakteri dan kapang sehingga layak untuk
dikonsumsi

Namun penulis kurang lengkap dalam menyimpulkan keseluruhan


isi dari jurnal ini dan menurut saya penulis kurang detail dalam
memberikan hasil yang didapat dalam melakukan penelitiannya.
Kekuatan Penelitian 1. Teori dan metode yang diguakan tepat.
2. Bahasa yang digunakan oleh penulis mudah dipahami maksud
dan tujuannya oleh pembaca.
3. Analisisnya sangat rinci dan mudah dipahami.
Kelemahann Penelitian 1. Penulis kurang lengkap dalam menyimpulkan keseluruhan isi
dari jurnal ini.
2. penulis kurang detail dalam memberikan hasil yang di dapat
dalam melakukan penelitiannya.
3. Penulis kurang lengkap dalam memaparkan pembahasan

Anda mungkin juga menyukai