Anda di halaman 1dari 18

CRITICAL BOOK REVIEW

MK. DASAR-DASAR ILMU GIZI

PRODI S1 GIZI - FT

SKOR NILAI :

“PENGARUH VITAMIN C TERHADAP SISTEM IMUN TUBUH UNTUK

MENCEGAH DAN TERAPI COVID-19”

“PENENTUAN KADAR VITAMIN C PADA MANGGA KWENI

DENGAN MENGGUNAKAN METODE IODOMETRI”

NAMA MAHASISWA :

MUTIA AMANDA HSB NIM: 5213540011

NABILA AULIAH NIM: 5211240012

NABILA NUR AZIZAH PANE NIM: 5213540004

DOSEN PENGAMPU : YATTY DESTANI SANDY, S.ST, M.Gizi

MATA KULIAH : DASAR-DASAR ILMU GIZI

PROGRAM STUDI S1 GIZI

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

27 SEPTEMBER 2021
EXCECUTIVE SUMMARY

Crictical Journal review (CJR) Adalah sebuah kegiatan dimana mahasiswa


harus mengkritik satu atau dua dan bahkan lebih artikel atau journal yang telah
dibaca dan kemudian dibentuk menjadi sebuah laporan. Pembuatan laporan CJR ini
Bertujuan untuk pemenuhan tugas KKNI dan harus dilaksanakan dengan sebaik
mungkin. Crictical Journal Review ini merupakan salah satu tugas pokok yang ada
di mata kuliah Dasar Dasar Ilmu gizi. Didalam laporan ini terdapat
perbandingan,persamaan,kelebihan dan kekurangan isi Journal.

Vitamin mempunyai fungsi yang berbeda dengan jenis zat gizi lainnya
seperti karbohidrat protein dan lemak. Vitamin lebih banyak berperan dalam fungsi
fisiologis tubuh terutama dalam proses pertumbuhan dan perkembangan sehingga
vitamin sangat dibutuhkan untuk kehidupan manusia, Berdasarkan fungsi
metabolik, vitamin mempunyai lima fungsi dasar, yaitu sebagai koenzim,
antioksidan biologis, ko-faktor dalam reaksi metabolik oksidasi-reduksi dan
hormon.

Vitamin yang berfungsi sebagai antioksidan adalah vitamin E dan C. Vitamin


E dalam tubuh berperan sebagai antioksidan dengan cara menghentikan reaksi
berantai yang disebabkan oleh radikal bebas yang berpotensi merusak sel-sel tubuh.
Salah satu bentuk peran vitamin E sebagai antioksidan adalah menghentikan reaksi
berantai peroksida lipid di dalam tubuh dengan cara mendonasikan atom hidrogen
ke radikal lipid sehingga reaksi oksidasi berhenti dan melindungi lemak tubuh.

Contoh lain vitamin E melindungi membran sel dengan cara menetralisasi


radikal profil lipid dan mencegah peroksidasi. Vitamin C sebagai donor elektron
merupakan faktor yang berperan dalam beberapa metaloenzim dan sebagai
antioksidan titik peran vitamin c adalah sebagai antioksidan melalui donasi elektron
untuk radikal bebas sehingga menjadi stabil.a
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penyusun ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmatnya sehingga penyusun masih diberikan kesempatan untuk dapat
menyelesaikan Critical Journal Review pada mata kuliah Dasar Dasar Ilmu Gizi.
Critical Journal Review ini di buat guna memenuhi penyelesaian tugas.

Dalam penulisan Critical Journal Review ini, penyusun tentu saja tidak dapat
menyelesaikannya sendiri tanpa bantuan dari pihak lain. Oleh karena itu, penyusun
mengucapkan terimakasih kepada dosen pengampu yang telah membimbing dalam
pembuatan tugas ini.

Penyusun menyadari bahwa Critical Journal Review ini masih jauh dari kata
sempurna karena masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, penyusun dengan
segala kerendahan hati meminta maaf dan mengharapkan kritik serta saran yang
membangun guna perbaikan dan penyempurnaan ke depannya.

Akhir kata penyusun mengucapkan selamat membaca dan semoga materi yang
ada dalam Critical Journal Review yang berbentuk makalah ini dapat bermanfaat
sebagaimana mestinya bagi para pembaca.

Medan, 26 september 2021


DAFTAR ISI

EXCECUTIVE SUMMARY………………………………………………………..i

KATA PENGANTAR …………………………………………………………….ii

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………..……1

1.1 Rasionalisasi Pentingnya CJR……………………………………..…..1


1.2 Tujuan Penulisan CJR……………………………………………….…1
1.3 Manfaat CJR……………………………………………………….….....1
1.4 Identitas Jurnal yang di Review………………………………….…..1

BAB II RINGKASAN ARTIKEL…………………………………………………..3

2.1. Ringkasan Jurnal Utama ………………………………………………3

2.2. Ringkasan Jurnal Pembanding ……………………………………….3

BAB III PEMBAHASAN ……………………………………………………………5

3.1 Pembahasan Jurnal………………………………………………………5

3.2 Kelebihan dan Kekurangan Jurnal …………………………………..…5

BAB IV PENUTUP………………………………………………………………….....7

4.1 Kesimpulan ………………………………………………………………..7

4.2 Rekomendasi ……………………………………………………………...7

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………..……8

LAMPIRAN…………………………………………………………………………..…11
BAB I

PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Pentingnya CJR

Critical Journal Review secara singkat dapat diartikan sebagai evaluasi terhadap
suatu Jurnal atau artikel. Critical Jurnal Review sangat lah penting, karena bukan
hanya sekedar laporan atau tulisan tentang isi sebuah Jurnal atau artikel, tetapi
lebih menitik beratkan pada evaluasi (penjelasan, interprestasi & analisis)
mengenai keunggulan dan kelemahan Jurnal atau artikel tersebut dan apa yang
menarik dari artikel tersebut, bagaimana isi jurnal tersebut yang bisa
mempengaruhi cara berpikir & dan menambah pemahaman terhadap suatu
bidang kajian tersebut dan lebih kritis menanggapinya. Dengan kata lain dengan
Critical Journal Review akan menguji pikiran pengarang atau penulis
berdasarkan sudut pandang, berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang
dimiliki. Dan Critical Journal Review bukan merupakan pembuktian benar atau
salah suatu jurnal, namun menganalisis tentang keunggulan dan kelemahan
suatu jurnal juga yang akan dijadikan pertimbangan bagi reviewer.

B. Tujuan Penulisan CJR


 Mencari dan mengetahui informasi yang ada di dalam jurnal.
 Mengulas isi kedua jurnal sehingga memperdalam ilmu mengenai tentang isi
dari setiap isi jurnal.
 Untuk melatih mahasiswa berfikir kritis dalam mencari informasi yang
disajikan dalam jurnal.
 Melatih kemampuan mahasiswa untuk menganalisa sebuah jurnal.

C. Manfaat CJR
 Secara tidak langsung pengetahuan mahasiswa bertambah terhadap materi
yang di bahas karena kedua jurnal tersebut telah dibaca dan di analisis.
 Pembaca dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan dari jurnal itu,
sekaligus memberikan masukan terhadap jurnal tersebut.
 Mengetahui lebih luas mengenai Vitamin.

D. Identitas Artikel dan Journal Yang Direview

Identitas Journal Utama


1. Judul Artikel : Pengaruh Vitamin C Terhadap Sistem Imun
Tubuh Untuk Mencegah dan Terapi Covid-19
2. Nama Jurnal : Molluca Medica
3. Edisi Terbit : Vol.12, no.2 oktober 2020
4. Pengarang Artikel : Armanto Makmun, Fadhillah Islamyah P. Rusli
5. Penerbit : Universitas Muslim Indonesia
6. Kota Terbit : Makassar
7. Nomor ISSN : 1979-6358
8. Alamat Situs : https://doi.org/10.30598/molmed.2020.v13.i2.60

Identitas Journal Pembanding


1. Judul Artikel : Penentuan Kadar Vitamin C pada Mangga Kweni
dengan Menggunakan Metode Iodometri
2. Nama Jurnal : Jurnal Keluarga Sehat Sejahtera
3. Edisi Terbit : Vol.16 (1) juni 2018
4. Pengarang Artikel : Dra. Uswatun Hassanah, M.Si.
5. Penerbit : Pusat Studi dan Pengembangan Keluarga Kecil
Sejahtera Universitas Negeri Medan
6. Kota Terbit : Medan
7. Nomor ISSN : 1693-1157
8. Alamat Situs : https://id.scribd.com/document/439841046/10176-21820-
3-PB
BAB II
RINGKASAN ISI ARTIKEL

A. Ringkasan Journal Utama

Pada tanggal 31 Desember 2019, Tiongkok melaporkan kasus pneumonia


misterius yang tidak diketahui penyebabnya. Dalam 3 hari, pasien dengan kasus
tersebut berjumlah 44 pasien dan terus bertambah hingga saat ini berjumlah
ribuan kasus. Pada awalnya data epidemiologi menunjukkan 66% pasien
berkaitan atau terpajan dengan satu pasar seafood atau live market di Wuhan,
Provinsi Hubei Tiongkok. Sampel isolat dari pasien diteliti dengan hasil
menunjukkan adanya infeksi coronavirus, jenis betacoronavirus tipe baru, diberi
nama 2019 novel Coronavirus (2019-nCoV). Pada tanggal 30 Januari 2020 WHO
telah menetapkan sebagai Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Yang Meresahkan
Dunia/ Public Health Emergency of International Concern (KKMMD/PHEIC).
Penambahan jumlah kasus COVID-19 berlangsung cukup cepat dan sudah
terjadi penyebaran antar Negara.1 Pada kasus COVID-19 terganggu oleh karena
virus melekat pada porfirin. Ion FE dilepaskan dari heme mengambang bebas
melalui darah. ion FE jenis ini sangat reaktif dan menyebabkan kerusakan
oksidatif.2 Pada terapi COVID-19, sering dihubungkan dengan pemberian nutrisi
berupa vitamin C. Asam askorbat (AA), juga dikenal sebagai vitamin C,
mendukung fungsi penghalang epitel terhadap patogen dan mempromosikan
aktivitas pemulungan oksidan kulit, sehingga berpotensi melindungi terhadap
stres oksidatif lingkungan. Vitamin C terakumulasi dalam sel fagosit, seperti
neutrofil, dan dapat meningkatkan kemotaksis, fagositosis, generasi spesies
oksigen reaktif, dan akhirnya membunuh mikroba.3 Inilah mengapa pemberian
vitamin C menjadi penting dalam kasus COVID-19. Vitamin C juga dapat
membuang radikal bebas kuat dalam plasma, melindungi sel terhadap
kerusakan oksidatif yang disebabkan oleh ROS(reactive oxygen species).

B. Ringkasan Journal Pembanding

Vitamin C adalah zat organik yang dibutuhkan oleh tubuh manusia dalam
jumlah kecil, untuk memelihara fungsi metabolisme. Vitamin ini sangat
diperlukan oleh manusia. (Martin,1981). Vitamin C tidak dapat disintesis di
dalam tubuh manusia, sehingga diperlukan vitamin C dari luar tubuh. Vitamin C
sering terdapat bersama dengan zat-zat atau vitamin-vitamin lainnya di dalam
makanan. Bahan makanan yang mengandung vitamin C paling utama adalah
buah-buahan dan sayuran. Vitamin C merupakan vitamin yang larut dalam air,
memiliki peranan penting dalam perbaikan jaringan tubuh dan proses
metabolisme tubuh melalui reaksi oksidasi dan reduksi. Vitamin C juga berperan
sebagai antioksidan, mempercepat penyembuhan luka, proses hidroksilasi
hormon koteks adrenal, pembentukan kolagen dan menurunkan kadar kolesterol
di dalam darah. Fungsi Vitamin C dalam tubuh adalah untuk membentuk
kolagen interselluler guna menyempurnakan tulang dan gigi, mencegah bisul
dan pendarahan. Vitamin C berperan sebagai antioksidan yang kuat yang dapat
melindungi sel dari agen-agen penyebab kanker, dan secara khusus mampu
meningkatkan daya serap tubuh atas kalsium (mineral untuk pertumbuhan gigi
dan tulang) serta zat besi dari bahan makanan lain (Godam, 2006). Naidu (2003)
menyatakan bahwa vitamin C merupakan vitamin yang larut dalam air dan
esensial untuk biosintesis kolagen. Kekurangan Vitamin C menyebab-kan
sariawan, gusi dan kulit mudah berdarah, sendi-sendi sakit dan luka sembuhnya
lama (Harper., et.al,1986). Kekurangan Vitamin C menyebab-kan sariawan, gusi
dan kulit mudah berdarah, sendi-sendi sakit dan luka sembuhnya lama Vitamin
C adalah salah satu zat gizi yang berperan sebagai antioksidan dan efektif
mengatasi radikal bebas yang dapat merusak sel atau jaringan, termasuk
melindungi lensa dari kerusakan oksidatif yang ditimbulkan oleh radiasi.
Vitamin C juga dapat mengurangi resiko kanker dan mengurangi kerusakan
akibat radikal bebas yang dapat memicu kanker (Taylor, 1993). Status vitamin C
seseorang sangat tergantung dari usia, jenis kelamin, asupan vitamin C harian,
kemampuan absorpsi dan ekskresi, serta adanya penyakit tertentu (Schetman,
1989). Rendahnya asupan serat dapat mempengaruhi asupan vitamin C karena
bahan makanan sumber serat dan buah-buahan juga merupakan sumber vitamin
C (Narins, 1996). Kebutuhan Vitamin C setiap hari untuk manusia tergantung
pada umur,yaitu 30 mg untuk bayi yang berumur kurang dari satu tahun, 35 mg
untuk bayi berumur 1-3 tahun, 50 mg untuk anak-anak berumur 4-6 tahun, 60
mg untuk anak-anak berumur 7-12 tahun, 100 mg untuk wanita hamil dan 150
mg untuk wanita menyusui (Harvey, 1980).

BAB III
PEMBAHASAN/ANALISIS

A. Pembahasan Isi Journal

Menurut Jurnal Utama Vitamin C berpengaruh dalam mengurangi stress


oksidatif, selain itu Vitamin C juga dapat menangkal radikal bebas dan
mencegah stress oksidatif oleh coronavirus yang berikatan di heme. Telah
terbukti juga, dalam jurnal bahwa dengan pemberian vitamin C dosis tinggi,
didapatkan perbaikan yang cepat dari gambaran radiologi foto thorax setelah
beberapa hari terapi.

Menurut Jurnal Pembanding Vitamin C adalah salah satu zat gizi yang
berperan sebagai antioksidan dan efektif mengatasi radikal bebas yang dapat
merusak sel atau jaringan, termasuk melindungi lensa dari kerusakan oksidatif
yang ditimbulkan oleh radiasi. Vitamin C juga dapat mengurangi resiko kanker
dan mengurangi kerusakan akibat radikal bebas yang dapat memicu kanker.

Dapat disimpulkan bahwa Vitamin C dapat menangkal radikal bebas bebas


yang dapat merusak sel atau jaringan, termasuk melindungi lensa dari kerusakan
oksidatif yang ditimbulkan oleh radiasi.

B. Kelebihan dan Kekurangan Isi Artikel Journal


1. Dari aspek ruang lingkup isi artikel :
Kelebihan Jurnal
 Jurnal yang utama dan jurnal pembanding memiliki keterkaitan materi
antara satu dengan yang lain. Sehingga pembaca lebih mudah untuk
memahami materi yang di bahas.
 Kedua Jurnal ini banyak Menggunakan Referensi dari penelitian
sebelumnya,sehingga penjelasan dan hasil penelitian lebih akurat.

Kekurangan Jurnal

 , Pada Jurnal utama Materinya sedikit dan Pembahasan kurang detail.

2. Dari aspek tata bahasa :


Kelebihan Jurnal
 Dari aspek tata bahasa dan tataletak, pada jurnal Utama Maupun
pembanding Sudah Menggunakan Bahasa yang baku dan sudah
didesain rapi, dan sistematika penyusunan jurnal ini sudah sesuai
dengan penyusunan jurnal pada umumya.
 Pada kedua jurnal ini terdapat juga tabel yang merupakan data dari
penelitian serta membuat prmbaca lebih tertarik dan lebih mudah
memahami materi yang disampaikan.
Kekurangan Jurnal

 Pada kedua jurnal masih terdapat kalimat yang kurang efektif dan
efisien yang membuat pembaca bingun

BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan kedua jurnal yang telah kami review dapat disimpulkan bahwa
Vitamin C adalah zat organik yang dibutuhkan oleh tubuh manusia dalam
jumlah kecil, untuk memelihara fungsi metabolisme. Vitamin ini sangat
diperlukan oleh manusia. Vitamin C, mendukung fungsi penghalang epitel
terhadap patogen dan mempromosikan aktivitas pemulungan oksidan kulit,
sehingga berpotensi melindungi terhadap stres oksidatif lingkungan.
Kekurangan Vitamin C menyebab-kan sariawan, gusi dan kulit mudah berdarah,
sendi-sendi sakit dan luka sembuhnya lama. Kekurangan Vitamin C menyebab-
kan sariawan, gusi dan kulit mudah berdarah, sendi-sendi sakit dan luka
sembuhnya lama Vitamin C adalah salah satu zat gizi yang berperan sebagai
antioksidan dan efektif mengatasi radikal bebas yang dapat merusak sel atau
jaringan, termasuk melindungi lensa dari kerusakan oksidatif yang ditimbulkan
oleh radiasi. Vitamin C juga dapat mengurangi resiko kanker dan mengurangi
kerusakan akibat radikal bebas yang dapat memicu kanker.

B. Rekomendasi
Kami merekomendasikan untuk membaca jurnal-jurnal tersebut karena isi
dari jurnal tersebut dapat dijadikan bahan analisi, bahan referensi atau hanya
ingin jadi bahan bacaan. Walaupun ada kekurangannya, hal itu dapat melatih
kemampuan menganalisis diri sendiri dan dapat dijadikan pembelajaran untuk
kedepannya.

DAFTAR PUSTAKA

1. Journl Utama
Boosting I, For P, Corona A. COVID-19 Protocol COVID-19 Protocol. 2020;

Brown M. Fact check : Could taking vitamin C cure — or prevent — COVID-19 ? The
claim : High doses of Vitamin C effectively. 2020;3–5.

Bsoul SA, Terezhalmy GT. Vitamin C in health and disease. Vol. 5, Journal of
Contemporary Dental Practice. 2004. 001– 013 p.

Carmen F. Can vitamin C prevent or treat COVID-19 ( coronavirus )? Can Vitam C


Prev or treat COVID-19 (coronavirus. 2020;19:4–9.

Carr AC, Maggini S. Vitamin C and immune function. Nutrients. 2017;9(11):1– 25.

College TP and F of H. The Nutrition Source Vitamin C. Harvard TH Chan Sch


Public

Edward M. How Viruses Work and How to Prevent and Eliminate Them Naturally.
from: https://www.urologyofva.net/articles/categ ory/healthy-living/4126629/how-
viruseswork-and-how-to-prevent-and-eliminate them-naturally

Hemilä H. Vitamin C and infections. Nutrients. 2017;9(4):1–41.

How Viruses Work How to Prev Elimin Them Nat [Internet]. 2020;4–9. Available
http://ojs3.unpatti.ac.id/index.php/moluccamed Heal [Internet]. 2020;56(4):460–8.
Available from:file:///C:/Users/Lenovo/Desktop/JURNAL
ADE/FIX/VitaminC_The Nutrition Source _ Harvard T.H. Chan School
of Public Health.

Its Role in Immune System and Chronic Inflammation Diseases. Mini-Reviews Med
Chem. 2014;14(5):444–52.

Lanese N. Why vitamin C won’t “boost” your immune system against the
coronavirus. LiveScence [Internet]. 2020;1– 8. Available from:
https://www.livescience.com/coronavirusvitamin-c-myth.html

Maven L. Covid-19 had us all fooled , but now we might have finally found its
secret. 2020 ;1:1–6. Available from: https://medium.com/@agaiziunas/covid-
19-had-us-all-fooled-but-now-we-might have-finally-found-its-secret-
91182386efcb

Mccaffery P. Coronavirus : it ’ s time to debunk claims that vitamin C could cure it.
Coronavirus it’s time to debunk claims that Vitam C could cure it. 2020;4–9.
Mousavi S, Bereswill S, Heimesaat MM. Immunomodulatory and antimicrobial
effects of vitamin C. Eur J Microbiol Immunol. 2019;9(3):73–9. 12.Kim Y, Kim
H, Bae S, Choi J, Lim SY, Lee N, et al. Vitamin C Is an Essential Factor on the
Anti-viral Immune Responses through the Production of Interferon-α/β at the
Initial Stage of Influenza A Virus (H3N2) Infection. Immune Netw.
2013;13(2):70.

Oral Vitamin C supplements to prevent and treat acute upper respiratory tract
infections. Cochrane Database Syst Rev. 2019;2019(3):1–11.

Peng Z, Editor CE. Coronavirus COVID- 19 : Latest News and Information. 2020;1–
17.

Practice BB. Coronavirus disease 2019. World Heal Organ


[Internet].2020;2019(March):2633. Available from:
https://www.who.int/emergencies/diseases/ novel-coronavirus-2019

Rahman S, Bahar T. COVID-19: The New Threat. Int J Infect. 2020;7(1):1–6.

Rosa S, Santos W. Clinical trials on drug repositioning for COVID-19 treatment. Rev
Panam Salud Pública. 2020;44:1–13.

Saul AW. Nutritional Treatment of Coronavirus. Orthomol Med News Serv


[Internet]. 2020;1–9. Available from:
http://orthomolecular.org/resources/omns/index.shtml

School HM. Treatments for. Treat COVID- 19 [Internet]. 2020;(120):189–216.


Available from: file:///C:/Users/Lenovo/Desktop/JURNAL
ADE/FIX/TreatmentsforCOVID-19- Harvard Health.pdf

Sorice A. Guerriero E, Capone F, Colonna G, Castello G, Costantini S. Ascorbic Acid:


Van Driel ML, Beller EM, Thielemans E, Deckx L, Price-Haywood E,
Clark J, et al.

2. Journal Pembanding

Baynes, J.W. 2005. Oxygen and Life. In: J.W., Baynes, M.H.,Dominiczak
(Eds.):Medical Biochemistry2nd ed, ElsevierMosby, Philadelphia :500-503.

Budiman, H. 2003. Nutrisipadausialanjut.Majalah Kedokteran Atmajaya. 2(1) : 51-58.

Godam. 2006. Pengertian dan Definisi Vitamin-Fungsi, Guna, Sumber, Akibat


Kekurangan, Macam dan Jenis Vitamin.
Harper, J.L. 1986. Pangan, Gizi, dan Pertanian. UnversitasIndonesia, Jakarta.

Harvey, 1980. Remington Pharmaceutical Science, 16thed.,Merck Publishing Co,


Pensylvania

Kooter, I.M. 2004. Inventory of Biomarker for oxidative stress. Jurnal Keluarga Sehat
Sejahtera Vol. 16 (1) Juni 2018 p-ISSN: 1693-1157, e-ISSN: 2527-9041 96 RIVM
report within the frame work Project, Bilthoven.

Martin, D.W. 1981. Harper’s Review of Biochemistry. 18thed,Los Altos,California


94022, Lange Medsical Publicatins

Murray R.K, Granner DK, Mayes PA, and Rodwell VW. 1996. Harper’s Biochemistry
24 ed.Lange Medical Book USA.

Naidu, K.A. 2003 Vitamin C in human health and disease is still a mystery ? An
overview. Nutrition Journal 2003, 2:7

Narins, D.M.C. 1996. Vitamin Dalam Krause’s Food, Nutrition and Diet Therapy.
Mahlan, L.K, hal 110-114.

Schetman, G. 1989. The Influence of Smoking on Vitamin C Status In Adult. Am. J. Public
Health. 79,158-162.

Taylor, A. 1993. Relationships Between Nutrition and Oxidation. J. Am.Coll. Nutr. 12,
138-146.

Wardani, L.A. 2012. Validasi Metode Analisis dan Penentuan Kadar Vitamin C Pada
Minuman Buah Kemasan Dengan Spektrofotometri UV-Visibel. FMIPA. Depok.

Winarno, F.G. 1988.Kimia Pangan dan Gizi, Gramedia, Jakarta.

LAMPIRAN
A. Journal Utama
1. Cover Journal
2. Halaman Judul

3. Halaman Penerbit

4. Daftar Isi Journal

5. Isi Artikel
B. Journal Pembanding
1. Cover Journal
2. Halaman Judul

3. Halaman Penerbit

4. Daftar Isi Journal

5. Isi Artikel

Anda mungkin juga menyukai