Anda di halaman 1dari 10

CRITICAL JURNAL REPORT

NAMA REVIEWER : 1. Atika Rahma Zulfi


2. Janter Siagian
3. Fransiskus Dirwan Waruwu
KELAS : PJKR G 2021
MATA KULIAH : BIOMEKANIKA OLAHRAGA
DOSEN PENGAMPU : Dr. HARIADI, M. Kes.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2023
BAB 1
PENDAHULUAN
Critical jurnal review yang berbentuk makalah ini berisi tentang kesimpulan
dari perbandingan yang akan kami lakukan pada dua jurnal yang sudah ditentukan
dengan judul penggunaan computer sebagai media pembelajaran di perguruan
tinggi dan komersialisasi pendidikan di Indonesia: suatu tinjauan dari aspek politik,
ekonomi, sosial, dan budaya, dan kami akan menyertakan ringkasan dari masing-
masing jurnal, dimana jurnal pertama dan kedua memiliki judul yang berbeda .

A. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penulisan critical jurnal review ini dapat
dijabarkan sebagai berikut.
1. Bagaimana review maupun ringkasan jurnal tersebut?
2. Bagaimana kelebihan dan kekurangan jurnal tersebut?

B. Tujuan Dan Manfaat Penulisan


Tujuan dan manfaat yang ingin dicapai penyusun dalam penulisan critical
jurnal review ini adalah untuk mengajak pembaca lebih memahami secara
mendalam mengenai kedua jurnal tersebut.
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Identitas Jurnal
Jurnal 1
Judul : analisis secara biomekanika terhadap kekerapan kesalahan pada teknik gerak serang
dalam pertandingan anggar
Volume penerbitan :
Tahun terbit : -
Penulis : Faidillah Kurniawan
Publikasi : Fakultas llmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta
Link Download : file:///C:/Users/lia/Downloads/10261-25020-1-PB.pdf
Reviewer : ATIKA RAHMA ZULFI

Jurnal 2
Judul : KESETIMBANGAN DAN KINETIKA ADSORPSI ION CU2+ PADA ZEOLIT-H
Volume penerbitan : 22, No.2, Juni 2013 (127-141)
Tahun terbit : 2, Juni 2013
Penulis : Lenny Marilyn Estiaty
Publikasi : -
Link Download : file:///C:/Users/lia/Downloads/63-337-1-PB.pdf
Reviewer : JANTER SIAGIAN
Jurnal 3
Judul : Model Kinetika Produksi Biogas dari Limbah Makanan
Volume penerbitan : 4, No. 1, Tahun 2020, pp. 15-18
Tahun terbit : Tahun 2020
Penulis : Lukhi Mulia Shitophyta
Publikasi : Universitas Negeri Yogyakarta
Link Download : file:///C:/Users/lia/Downloads/admin,+ID+77.pdf
Reviewer : FRANS WARUWU
B. Ringkasan Isi Jurnal
Jurnal 1
PENDAHULUAN
Olahraga sudah merupakan kebutuhan yang skala dan intensitasnya global, secara kultural
dihadapi dengan sikap kritis. Mutu kehidupan ilmiah, selayaknya menjadi faktor tumbuhnya
kehidupan olahraga yang berkualitas. Sayang tidak semua pelaku dan pembina olahraga
mempunyai dasar ilmu pengetahuan mekanika dan dibekali pengetahuan biomekanika yang
memadai. Hal tersebut seharusnya dapat menjadi satu renungan bagi semua elemen olahraga,
baik yang berperan secara ilmiah dengan pengembangannya secara akademis maupun tenaga-
tenaga praktis lapangan lainnya Sebetulnya secara sadar maupun tak sadar bahwasanya semua
gerakan manusia itu dilakukan dengan suatu cara yang diatur oleh prinsip-prinsip fisika Dengan
demikian penting bagi pelatih untuk benar-benar mengenal faktor-faktor mekanika yang
mempengaruhi penampilan olahragawan. Seseorang yang sudah menyandang predikat atlet. guru
dan pelatih olahraga dengan sendirinya harus melakukan pendekatan ilmiah terhadap gerakan tu
buh manusia Melalui biomekanika atlet, guru dan pelatih akan mengubah cara berfikir dogmatis.
Masalah utama bagi dunia olahraga ialah mengakui prinsip-prinsip mekanika dari gerakan man
usia. Semua gerakan pada manusia, terjadi atas dasar atau prinsip mekanika. llmu pengetahuan
biomekanika merupakan suatu "kebangunan" dari kebiasaan dan kelaziman yang salah. Pada
ilmu olahraga juga sudah sangat dikenal suatu disiplin ilmu yang secara khusus mempelajari
gerakan. llmu tersebut dikenal dengan nama biomekanika. Penggunaan ilmu ini menjadi penting
saat gerakan atlet dianalisis dengan sebuah software komputer yang memuat data tentang rumus
- rumus mekanika. Rumusrumus yang merupakan aplikasi mekanika dalam olahraga inilah yang
menjabarkan bagaimana gerakan manusia bisa sangat efektif dan efisien sehingga dapat
menghasilkan prestasi. Analisis gerak yang didapatkan kemudian dijadikan pegangan
pelatih untuk memberikan instruksi yang benar kepada atletnya. Software khusus inilah
yang bisa membuat pelatih menentukan gerakan-gerakan yang efektif dan efisien agar atletnya
bisa berprestasi. Masalah pemanfaatan database prestasi atlet di Indonesia belum banyak yang
menggunakannya. Jangankan membandingkan pemanfaatan teknologi . Padahal, di Jepang
misalnya, kondisi fisik juara lari maraton putri pada 0/impiade Sydney 2000, Naoko Takahashi,
menjadi bahan riset para ahli ilmu olahraga. ltulah gambaran tentang perbandingan antara Jepang
dan Indonesia dalam pemanfaatan ilmu pengetahuan untuk kepentingan peningkatan prestasi. Di
Jepang, database hasil kesegaran jasmani seorang siswa sekolah dasar hampir tercatat di tiap
wilayah. Salah satu staf pengajar di Fakultas llmu Olahraga Universitas Negeri Surabaya
(Unesa), mengatakan, "Sebenarnya ilmuwan olahraga di Indonesia mampu menghitung data-data
prestasi atlet dan variabel apa saja yang mendukungnya. Namun, ketiadaan peralatan yang serba
canggih membuat mereka tidak bisa berbuat apa-apa". Menurutnya ketiadaan peranti lunak
menjadi kendala di Indonesia. Sementara ada sebagian ilmuwan olahraga mengatakan,
penggunaan teknologi dalam peningkatan prestasi atlet di !ndonesia bisa dikatakan masih sangat
minim kalau tidak boleh dikatakan sama sekali tidak ada. Para ilmuwan tersebut juga menilai.
Jurnal 2
PENDAHULUAN
Mineral industri, seperti zeolit alam dapat direkayasa menjadi bahan dasar dalam pembuatan
produk obat-obatan, khususnya sebagai obat antiseptik. Zeolit dengan sifat struktur kristalnya
dapat berfungsi sebagai antiseptic carrier, dimana bahan aktif akan disimpan di dalam struktur
kristal zeolit dan pada kondisi tertentu akan berfungsi atau keluar dari kerangka struktur
induknya. Zat aktif tersebut berupa logam inhibitor, dengan konsentrasi yang sangat rendah
mampu bersifat toksik terhadap plasma sel mikroba. Penggunaan zeolit alam sebagai antiseptic
carrier dengan logam inhibitor Cu belum dikembangkan. Bahan antiseptik tersebut dibuat
melalui metode impregnasi, dengan cara batch, yaitu memasukkan senyawa atau unsur logam
kedalam struktur kristal tanpa merubah struktur kristal tersebut. Teknik impregnasi dilakukan
melalui proses pemurnian dan modifikasi zeolit alam menjadi zeolit-H sehingga mudah
disubstitusi oleh logam Cu. Dalam kegiatan penelitian ini akan dipelajari kesetimbangan dan
kinetika penyerapan ion logam Cu2+ oleh zeolit, sehingga dapat menentukan kondisi optimum
penyerapan ion Cu2+ untuk digunakan sebagai bahan dasar material antiseptik. Dengan
didapatkannya kondisi optimum pembuatan material antiseptik berbasis zeolit alam dengan
logam inhibitor tersebut diharapkan membuka peluang baru dalam pemanfaatan mineral silikat
alam khususnya zeolit sebagai antiseptic carrier, sehingga akan menaikkan nilai ekonomi dari
zeolit (golongan C), serta akan mengurangi ketergantungan impor bahan baku industri farmasi
maupun industri kosmetika.
Kinetika adsorpsi logam berat dapat berbedabeda tergantung kepada logam berat yang akan
di adsorpsi dan zeolit yang digunakan pada proses adsorpsi tersebut (Erdem et al., 2004). Oleh
karena itu, dalam penelitian ini akan dilakukan penyelidikan tentang studi kesetimbangan dan
kinetika adsorpsi Ion Cu2+ pada zeolit-H. Sebagai aplikasi lanjutan, yang dapat diterapkan pada
proses impregnasi zeolit untuk pembuatan material antiseptik dengan menggunakan logam
tembaga sebagai logam yang diimpregnasi pada zeolit. Secara umum adsorpsi merupakan
interaksi antara adsorbat dengan permukaan adsorben yang biasanya merupakan padatan atau
cairan. Adsorpsi merupakan reaksi reversibel yang dapat terjadi melalui beberapa mekanisme
diantaranya melalui gaya Couloumb, ikatan hidrogen, pertukaran ligan, kemosorpsi, ikatan dipol-
dipol, dan ikatan hidrofobik. Istilah yang diberikan untuk zat yang teradsorpsi disebut dengan
adsorbat sedangkan zat yang mengadsorpsi adalah adsorben. Adsorpsi secara umum dibagi
menjadi dua, yaitu: adsorpsi fisika dan adsorpsi kimia. Proses adsorpsi dipengaruhi oleh
beberapa faktor, antara lain: luas permukaan, ukuran adsorben, sifat adsorben, kelarutan
adsorbat, bentuk dan ukuran adsorbat
Jurnal 3
PENDAHULUAN
Dampak negatif dan ketidakstabilan harga bahan bakar fosil telah menggugah para produsen gas
untuk mengembangkan energi terbarukan yang ramah lingkungan (Lee, et al., 2015). Sekitar
90% penggunaan energi berasal dari bahan bakar fosil. Pembakaran bahan bakar fosil
menghasilkan akumulasi gas karbondioksida dan gas rumah kaca ke atmosfer yang berpotensi
meningkatkan pemanasan global (Darwin, et al., 2014). Sumber energi terbarukan akan berperan
penting untuk memenuhi kebutuhan energi dengan menyediakan energi tanpa emisi (Panwar, et
al., 2011).
Biogas merupakan salah satu sumber energi terbarukan untuk mengurangi penggunaan bahan
bakar fosil. Biogas diproduksi secara anaerobic digestion yaitu proses biokimia yang
mendegradasi material organik oleh bakteri anaerob fakultatif tanpa adanya oksigen(Achinas, et
al. 2019). Biogas dihasilkan dari biomassa seperti limbah pertanian,
limbah hewan, hutan, limbah makanan dan limbah rumah tangga. Limbah makanan
direkomendasikan sebagai bahan baku untuk anaerobic digestion karena berpotensi
menghasilkan metana yang tinggi (C. Zhang, Xiao, Peng, Su, & Tan, 2012). Kandungan limbah
makanan sebesar 7-31% TS diperkirakan menghasilkan 0,44-0,48 m3 CH4/kg VS (Zhang, et al.,
2011). Kandungan makromolekul dan berbagai unsur organik dalam limbah makanan cocok
untuk pertumbuhan mikroorganisme anaerobic (Zhang, et al., 2014).
Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Pramnik et al. (2019) membahas tentang
kinetika produksi biogas dari limbah makanan menggunakan model kinetika orde pertama,
modifikasi Gompertz dan fungsi log. Penelitian yang dilakukan oleh Jijai and Siripatana (2017)
juga menggunakan model Gompertz untuk menentukan kinetika biogas dari limbah makanan.
Belum ada penelitian yang membahas tentang kinetika produksi biogas dari limbah makanan
yang menggunakanan model linier, eksponensial dan gaussian. Oleh karena itu, penelitian ini
bertujuan untuk menentukan kinetika produksi biogas dari limbah makanan dengan berbagai
model kinetika yang berbeda dari yang lainnya yaitu menggunakan model liner, eksponesial dan
gaussian.
BAB 3
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN JURNAL

JURNAL 1
KELEBIHAN
Dalam jurnal tersebut terdapat inti sari yang sangat bagus dan pembahasan sangat
jelas dan materi yang di sampaikan sangat berguna dan menambah ilmu kita
mengenai analisis secara biomekanika terhadap kekerapan kesalahan pada teknik gerak serang
dalam pertandingan anggar dan dalam buku tersebut juga di jelaskan bagaimana peraturan dan
aturan dalam melakukan permainan anggar.

KEKURANGAN
Dalam jurnal tersebut memkili kekurangan dalam artian tidak melakukan penelitian dalam artian
surfey secara langsung ke lapangan dan juga pada jurnal tersebut memiliki gambar akan tetapi
gambar tersebut sangat tidak jelas sedang melakukan gambar tersebut. saya melihat jurnal
tesebut lebih ke arah buku yang disingkat menjadi jurnal. Jurnal tesebut juga tidak memiliki
volume penerbitandalam artian jurnal tersebut ilegaldan tidak boleh di publis ke publik dan juga
pada jurnal tesebut tidak memiliki tahun terbit dalam artian jurnal tersebut sangat lah ilegal.

JURNAL 2
KELEBIHAN
Setiap jurnal pasti memiliki kekurangan dan kelebihan dan kelebihan pada jurnal tersebut sangat
lah lengkap mulai dari abstrak, kata kunci dan pembahasan materi pas tidak lari dari materi yang
di bawakan dan letak penulisan katannya betul betul sangat pas dalam artian betul jurnal yang
sangat bagus dan memiliki metode penelitian yang membuat orang menjadi senang
membacanya karena jurnal tersebut sangat cocok untuk ilmu pengetahuan

KEKURANGAN
Menurut saya jurnal tesebut minimakan kekurangan. Kekurangan cuman pernerbitan aja yang
tidak jelas di buat pada jurnal tersebut. Mengapa begitu dalam jurnal tersebut sangat jelas di
bahas satu persatu dibahas dalam jurnal tersebut dan berguna bagi yang baca karena tedapat juga
data” yang sangat akurat dalam metode penelian yang terdapat pada jurnal tesebut dan jurnal
tersebut bisa dikatakan sempurnal dan minim akan kekurangan pada jurnla tesebet
JURNAL 3
KELEBIHAN
Menurut saya kelebihan pada jurnal tersebut memeliliki identitas yang cukup jelas dan dapat di
simpulkan bahwa identitas pada jurnal tersebut sangatlah sempunar dalam artian kita tau
seringkali dalam jurnal identitas jurnal tidak lengkap dan jurnal tersebut di pertanyakan. Tapi
pada jurnal tersebut tidak perlu lagi di pertayakan terntang identitasnya jurnal tersebut

KEKURANGAN
Walapun identitas jurnal tersebut sangat lah lengkap akan tetapi isi dari jurnal tersebut tidak
lengkap dan pembahasan sangat lah singkat yang kita dalam artian melihat jurnal retsebut tidak
memeliki inti sari yang bagus dan mengakibatkan kesimpulan pada jurnal tesebut sangat lah
singkat yang membuat kita malas untuk membacannya pada jurnal berikut
BAB 4
PENUTUP

JURNAL 1
KESIMPULAN
llmu penunjang tersebut adalah biomekanika, dimana biomekanika itu sendiri adalah merupakan
salah satu batang ilmu gerak yang mempelajari tentang mekanika atau mekanisme bergerak
berdasarkan dengan prinsip - prinsip fisika. Selain itu juga sekarang sudah banyak ditemukan
software software komputer yang khusus diperuntukan untuk menganalisis gerak atlet dalam
pencapaian performance terbaiknya dengan ditunjang penjelasan secara biomekanika tentunya
Pada teknik gerak serang anggar sendiri, pelatih terkadang hanya mengevaluasi hasil latihan
atletnya hanya secara oral, sedangkan di luar sana sudah banyak sekali para pelatih yang sukses
menangani atlet dalam mencapai performance terbaiknya Dengan kemajuan teknologi yang
sudah ada saat ini, para pelatih hendaknya dapat mengevaluasi hasil latihan atletnya tidak hanya
secara visual, tapi juga dapat dengan secara visual, sehingga atletnya dapat melihat secara
langsung dimana letak kesalahan yang harus diperbaiki nantinya

JURNAL 2
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan hal-hal berikut:
Kondisi optimum penyerapan ion Cu2+ dapat tercapai melalui impregnasi pada zeolit-H asal
Cikancra, Tasikmalaya secara metode batch pada waktu kontak 10 jam dengan konsentrasi
larutan Cu(NO3)2.3H2O 0,05 N.
1. Kesetimbangan isoterm adsorpsi ion Cu2+ pada zeolit-H asal Cikancra, Tasikmalaya
mengikuti persamaan Freundlich.
2. Kinetika adsorpsi ion Cu2+ pada zeolit-H asal Cikancra, Tasikmalaya merupakan reaksi orde
ketiga dengan harga konstanta laju adsorpsi (k3) 1,5.10-9 jam-1 .
3. Harga qe (jumlah adsorbat terserap per massa padatan pada kesetimbangan) semakin
meningkat seiring dengan meningkatnya konsentrasi awal larutan tembaga nitrat. Sampai
konsentrasi awal tembaga nitrat 0,2 N, kencenderungan peningkatan harga qe masih terlihat. Hal
ini menunjukkan bahwa kemampuan zeolit untuk mengadsorpsi ion logam Cu2+ masih dapat
digunakan sampai dengan di atas konsentrasi yang dilakukan pada penelitian ini.
4. Diketahui bahwa waktu kontak tidak berpengaruh secara signifikan terhadap nilai qe.
Meskipun waktu kontak lebih lama, nilai qe relatif konstan. Dari hasil ini dapat disimpulkan
bahwa waktu 2 jam sudah cukup untuk mencapai kesetimbangan adsorpsi. 5. Impregnasi logam
Cu2+ telah berhasil dilakukan walaupun belum sempurna, hal ini didukung dengan data FTIR
dari zeolit raw, zeolit-H dan zeolit-Cu dengan pengelusian menggunakan larutan
Cu(NO3)2.3H2O yang memiliki konsentrasi terendah maupun tertinggi yaitu 0,05 N dan 0,2 N
dengan waktu kontak 2 jam.

JURNAL 3
KESIMPULAN
Model persamaan eksponensial memiliki nilai korelasi lebih baik dibandingkan model
persamaan linier dan model Gaussian. Model persamaan eksponensial menghasilkan nilai R2 >
0,9 saat kenikan dan penurunan produksi biogas. Model linier penurunan produksi biogas
menghasilkan nilai koefisien R2 terkecil. Model yang paling ideal untuk kinetika produksi
biogas dari limbah makanan menggunakan model eksponensial.

Anda mungkin juga menyukai