DOSEN PENGAMPU
Dr. RAHMATSYAH, M.Si
RAJO HASIM LUBIS, S.Pd., M.Pd
KELOMPOK 3
ANUGRAH ZEGA (4171121001)
CHRISTY VERA BR SINURAYA (4173321007)
CRISTINA YOLANDA BR GINTING (4173121007)
DESMON ARMANDO SILITONGA (4173121009)
FENTI TANIA SIAGIAN (4171121011)
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Critical Journal Riview (CJR) adalah sebuah tuisan yang berisi review, telaah
dan evaluasi yang berisi sudut pandang dan penikiran mahasiswa mengenai suatu
jurnal penelitian yang ditentukan. Selain itu, penulis juga melihat kekurangan dan
kelebihan dari suatu jurnal penelitian serta implikasi atau keterkaitan jurnal tersebut
terhadap perkembangan hal-hal yang dijadikan topik pembahasan dan penelitian
dalam jurnal tersebut. Hasil CJR ini dinilai akan mampu meningkatkan komudahan
pembaca dalam memahami pokok bahasan dalam jurnal tersebut. Jurnal yang akan
direview pada tulisan kali ini adalah jurnal penelitian mengenai materi Rangkaian
Terintegrasi akhir-akhir ini cukup terkenal di jurnal pendidikan Indonesia.
1.2 Tujuan
1. Mampu membantu mahasiswa untuk memudahkan dalam memehami
materi dalam jurnal
2. Agar mahasiswa mampu menganalisis kekurang serta kelebihan yang ada
pada jurnal
3. Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Rangkaian Terintegrasi.
1.3 Manfaat
1. Mengetahui perbedaan jurnal yang direview
2. Dapat menambah ilmu pengetahuan tentang materi Rangkaian Terintegrasi
yang terdapaat pada jurnal tersebut setalah dibandingkan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Identitas Jurnal I
Judul : Forecasting Integrated Circuit Output Using
Multivariate Grey Model and Grey Relational
Analysis
Nama Jurnal : Expert Systems with Application
Penulis : Li-Chang Hsu dan Chao-Hung Wang
Volume dan Nomor : 36 dan -
Tahun Terbit : 2009
ISSN : 0957-4174
2.2 Identitas Jurnal II
Judul : Design of Low Cost High Performance Uncooled
Infrared Readout Integrated Circuit
Nama Jurnal :International Journal of Science Engineering and
Technology Research (IJSETR)
Penulis : V.Yuva Priya dan M. Vilasini
Volume dan Nomor : Volume 3 / Nomor 5
Tahun Terbit : 2014
ISSN : 2278-7798
2.3 Identitas Jurnal III
Judul : 3-Dimensional Integrated Circuits
Nama Jurnal : International Journal of Scientific & Engineerin
Research
Penulis : Aashana Pancholi
Volume / Nomor : Volume 4/ Nomor 5
Tahun Terbit : 2013
ISSN : 2229-5518
2.4 Identitas Jurnal IV
Judul : Progress in flexible organic thin-film transistors and
integrated circuits
Nama Jurnal : Materials Science
Penulis : Congyan Lu,dkk
Volume dan Nomor : Volume. 61 nomor. 14
Tahun Terbit : 2016
ISSN : 1081–1096
2.5 Identitas Jurnal V
Judul : Development of Programmable Integrated Circuit
(PIC) Module with Multiple Outputs for Students
Psychomotor Skill Enhancement
Nama Jurnal : Applied Mechanics and Materials
Penulis : Ibrahim Burhan, Ahmad Aftas Azman,dan Ahmad
Azlan Ab. Aziz
Volume : Vols. 773-774
Tahun Terbit : 2015
2.6 Ringkasan Jurnal I
A. Pendahuluan
Industri teknologi tinggi, terutama yang terlibat dengan sirkuit terpadu (IC),
memainkan peran sentral dalam proses perubahan sosial ekonomi. Untuk
meningkatkan keunggulan kompetitif, banyak negara maju yang fokus pada
pengembangan industri IC mereka. Lingkungan ilmiah kontemporer berubah dengan
cepat, sehingga peramalan yang akurat adalah sangat penting bagi industri berteknologi
tinggi. Ada banyak minat dalam aplikasi dari banyak teknik peramalan dalam literatur
industri berteknologi tinggi, khususnya di bidang metode deret waktu univariat seperti
menghaluskan rata-rata pengalaman, Holt-Winters, ekonometrik, dll. Namun,
investigasi multivariat dalam data deret waktu penting untuk peramalan teknologi serta
industri teknologi tinggi. Studi ini menyelidiki kegunaan model prediksi
multivariategrey GM (1, N), yang memasukkan analisis greyrelational untuk
meramalkan industri IC Taiwan.Ini Studi juga membandingkan kinerja model GG (1,
N) dengan model univariat dan multivariat dengan menggunakan sampel deret waktu
dari tahun 1993 hingga 2004. Dalam prosesnya, penelitian pertama-tama mengevaluasi
pentingnya pengaruh variabel, dan kemudian memeringkat variabel menggunakan
variabel abu-abu. metode relasional. Variabel penting ini akhirnya diganti ke dalam
model prediksi abu-abu multi-variate.
B. Tinjauan Pustaka
Teori sistem abu-abu awalnya disajikan oleh Feng (1982) dan model peramalan
abu-abu mengadopsi bagian penting dari teori sistem abu-abu. Sistem abu-abu
menempatkan setiap variabel stokastik sebagai kuantitas abu-abu yang berubah dengan
kisaran yang diberikan. Itu tidak bergantung pada metode statistik untuk berurusan
dengan kuantitas abu-abu. Model peramalan abu-abu menggunakan tiga operasi dasar,
termasuk akumulasi genusasi, generasi akumulasi terbalik, dan pemodelan abu-abu,
untuk membangun persamaan diferensial abu-abu. Analisis relasional abu-abu adalah
digunakan untuk menentukan hubungan antara dua urutan data stokastik dalam sistem
abu-abu.
Untuk berhasil dalam pasar yang sangat kompetitif, organisasi secara optimal
memanfaatkan sumber daya mereka dan menandai sumber daya utama mereka
terhadap pesaing mereka. Penelitian sebelumnya hanya membahas data waktu layanan
univariat; dan studi terbatas semacam itu mungkin telah mendorong permintaan yang
salah untuk faktor-faktor penentu lainnya yang tidak sesuai untuk penelitian di industri
teknologi tinggi. Selain itu, memverifikasi penentu ini dapat memberikan informasi
berharga untuk mengembangkan strategi secara efisien dan mengalokasikan sumber
daya terbatas secara wajar. Karya ini mengeksplorasi faktor-faktor berikut dalam hal
aksesibilitas, generalisasi, dan data kuantitatif.
Penelitian dan pengembangan (R&D), investasi dan kegiatan litbang dianggap
penting untuk analisis ekonomi industri teknologi tinggi. Namun, kerentanan investasi
litbang di bawah kesulitan ekonomi terbukti karena efektivitas jangka pendek dari
litbang tidak pasti, dan tren ini dapat melemahkan daya saing perusahaan di masa
depan. Dengan demikian, analisis yang efektif dari R&D investasi litbang diperlukan
untuk mengalokasikan sumber daya litbang secara efisien (Dessyllas & Hughes, 2005).
Selain itu, beberapa peneliti telah menemukan hubungan positif yang signifikan antara
intensitas R&D dan kinerja perusahaan.
C. Metodologi
Metode peramalan tradisional membutuhkan banyak set data yang membatasi
penelitian empiris pada industri teknologi tinggi. Sebaliknya sistem teori kelabu
dirancang untuk bekerja dengan sistem di mana informasi yang tersedia tidak cukup
untuk mengkarakterisasi sistem. Bagian ini menjelaskan secara singkat model
peramalan analisis relasional yang diusulkan.
Analisis relasional Gray telah digunakan untuk menyelidiki konteks koneksi
antara digit dengan menerapkan met-odologi pengukuran berangkat dan hamburan ke
pengukuran jarak sebenarnya. Model abu-abu (GM) biasanya direpresentasikan
sebagai GM (M, N) untuk berurusan dengan M, urutan persamaan diferensial dengan
Variabel. Sementara itu, GM (1, N) digunakan oleh studi ini untuk memperkirakan
output industri IC. Indeks pertama dalam GM (1, N) dengan demikian merupakan
singkatan dari deret urutan pertama seri I-AGO (operasi penghasil Akumulatif) dari
indeks kedua (yaitu, Nvariables).
Untuk mengevaluasi kinerja perkiraan, penelitian ini menggunakan kesalahan
persentase absolut (MAPE). Alasan utama untuk menggunakan kriteria evaluasi ini
adalah bahwa tidak mungkin mengubah besarnya deret waktu yang akan diprakarsai.
Alasan sekunder untuk menggunakan MAPE adalah pop-ular dalam literatur
peramalan (Young, 1993). MAPE didefinisikan sebagai MAPE¼Pnt¼1½ðAt bFÞ =
AtŠ = tidak ada 100%, ketikaFebelummenunjukkan nilai yang diprediksi, dan
mewakili nilai aktualnya. Model ini menghasilkan nilai prediksi yang masuk akal,
sedangkan MAPE rendah, sebaliknya.
D. Pembahasan
Untuk memastikan apakah delapan faktor penentu yang diusulkan terkait
dengan industri IC, analisis korelasi Pearson pertama kali digunakan untuk
mengamankan faktor-faktor penentu ini, dan kemudian analisis greyrelational memberi
peringkat pada variabel-variabel berdasarkan pada urutan kepentingan ini. Akhirnya,
penelitian ini menerapkan model peramalan abu-abu multivariat GM (1, N) untuk
memprediksi output IC Taiwan. Akhirnya, kami menggunakan regresi bertahap untuk
memilih deter-minant. Empat variabel dipilih untuk menjalankan multi-regresi,
termasuk FDI, IDI, IIP, dan produktivitas tenaga kerja. Adj.R2is 0,96, nilai p lebih
rendah dari 0,05, dan nilai F adalah241,623. Dengan demikian, kami menyimpulkan
bahwa regresi berganda cocok untuk data seri. Nilai perkiraan 2004 menurut regresi
tersebut adalah 11516,82 dan MAPE adalah 4,797%. Tabel 5 memuat hasil empiris
dari semua alternatif.
E. Kesimpulan dan Diskusi
Data yang andal adalah alat yang sangat diperlukan dalam model peramalan;
Namun, peramalan teknologi sering dihadapkan dengan data historis yang langka dan
informasi yang tidak lengkap. Oleh karena itu, peramalan yang akurat adalah tantangan
yang sulit bagi para ahli demologi dan praktisi. Model deret waktu tradisional tidak
mengatasi keterbatasan kebutuhan untuk mengumpulkan sejumlah besar data historis,
sementara prakiraan multi-variabel memastikan teknik prediksi yang lebih kompleks
daripada variabel tunggal. Oleh karena itu, manajer industri teknologi tinggi dipaksa
untuk meramalkan tren di masa depan. dari statistik yang ada di tangan. Penelitian ini
menyajikan investigasi terhadap dampak dari beberapa faktor penentu pada industri IC
menggunakan analisis relasional abu-abu dan model peramalan abu-abu. Temuan ini
menghasilkan model peramalan diperpanjang menggunakan sejumlah kecil data asli
dari industri teknologi tinggi. Temuan penelitian ini mengungkapkan peran dan
pentingnya lima faktor penentu dan dampaknya terhadap industri IC Taiwan.
2.7 Ringkasan Jurnal II
Sistem pencitraan inframerah memiliki beragam teknologi, seperti pembuatan
sensor inframerah, pengenalan pola gambar, analisis dan algoritma pemrosesan.
Munculnya detektor tanpa pendingin telah membuka peluang baru untuk deteksi
inframerah untuk aplikasi militer dan komersial karena ukurannya yang kecil,
konsumsi daya yang lebih kecil, dan lebih murah, menjadikannya pilihan ideal untuk
aplikasi. Radiasi inframerah dirasakan oleh detektor inframerah seperti yang
ditunjukkan pada Gambar. 1. Sirkuit pembacaan adalah antarmuka antara detektor
inframerah dan tahap pemrosesan sinyal. Readout integrated circuits (ROICs) seperti
yang ditunjukkan pada Gambar. 2 berfungsi sebagai antarmuka antara array sensor
inframerah dan tahap pasca-pemrosesan.
Area utama chip adalah sensor yang identik. Data gambar dikirim pixel demi
pixel ke komponen post-processing menggunakan blok pilih baris dan kolom. Setiap
sensor piksel juga disebut sel satuan. Sirkuit sensor piksel diimplementasikan dalam
DSCH2. Rangkaian sel unit terdiri dari kapasitansi integrasi, rana transistor,
kapasitansi sampel dan tahan, dan kolom pilih. Kapasitor integrasi diisi oleh sinyal
reset rendah yang aktif di dalam sel unit. Integrasi dimulai ketika pengaturan ulang
dimatikan. Pembacaan baris piksel ditandai oleh sinyal reset dari kolom pilih. Sirkuit
diimplementasikan dalam DSCH. File Verilog dikompilasi dalam microwind dan tata
letak diperoleh. Simulasi memberikan karakteristik tegangan dan waktu sebagai
standar. Karakteristik tegangan, arus dan waktu, tegangan dan tegangan statis,
frekuensi dan waktu diperoleh. Metode ini digunakan untuk desain sirkuit terintegrasi
pembacaan. Sel satuan pertama kali dibentuk dan menggunakan sel satuan, susunan
sirkuit terpadu pembacaan terbentuk. Kemudian resolusi array meningkat dan daya
dianalisis untuk rangkaian terintegrasi pembacaan. Implementasi unit sel dalam
DSCH2 diberikan dalam gambar 3
Gb. 3 Implementasi sel satuan
Sel satuan diimplementasikan dalam DSCH2 dan tata letak sel satuan
diperoleh dan karakteristik tegangan, arus, dan waktu diperoleh.
C. Implementasi Array ROIC di Microwind dan DSCH
Sirkuit pembacaan terintegrasi memiliki susunan piksel yang terbuat dari baris
dan kolom. Untuk mengimplementasikan array, sel unit pertama kali
diimplementasikan dalam DSCH2. Array sensor pixel kemudian dibentuk dengan
menghubungkan unit sel dalam bentuk array. Rangkaian susunan sensor piksel 4x4
diimplementasikan dalam DSCH2 dan ditunjukkan dalam gambar 5.
4.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari tugas critical jurnal review ini ialah kelima jurnal hasil
review adalah jurnal yang cukup baik untuk dibaca karena isi jurnal ini cukup lengkap
dan materi yang dibahas sangat bermanfaat, bahasanya mudah dipahami, meskipun
masih ada beberapa kekurangan materinya. Pada jurnal internasional ini masih banyak
kekurangan yang harus diperhatikan sehingga jurnal ini dapat lebih baik lagi dan
diperlukan juga penelitian yang berlanjur untuk memperoleh data yang lebih akurat.
Begitu juga untuk kelima jurnal ini dapat dikatakan jurnal yang baik meskipun
pemaparan hasil analisi pada persamaannya yang dipaparkan masih kurang jelas. Oleh
karena itu kedua jurnal ini memiliki masing-masing kelebihan dan memiliki
kekurangan yang saling menutupi satu dengan yang lainnya.
4.2 Saran
Semoga dengan tugas ini pembaca semakin berminat membaca jurnal yang
dibandingkan dengan rasa penasaran. Dan kelima Jurnal ini sangat cocok dipakai
sebagai literatur dalam perkuliah matakuliah Rangkaian Terintegrasi dan sebagai
penambah ilmu pengetahuan terkait penelitian terkait pengaplikasian IC dalam
teknologi. .