PEND. FISIKA A
FISIKA KOMPUTASI
OLEH
KELOMPOK 2
PENDIDIKAN FISIKA
PROGRAM PASCASARJANA
MEDAN
2019
Kata pengantar
Segala puji atas segala nikmat yang telah diberikan Tuhan Yang Maha Esa kepada kita semua
termasuk terselesaikannya Critical Journal Review sebagai amanat yang diberikan kepada kami
didalam memenuhi tugas mata kuliah Fisika Komputasi. Penulis berterima k a s i h k e p a d a
B a p a k d o s e n Dr. Makmur Sirait, M.Si. ya n g sud ah m em b er i k an bimbingannya kami
untuk penyelesaian tugas ini.
Dalam penyelesaian makalah ini penyusun merasa masih banyak kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun yang lainnya, mengingatkan kemampuan yang dimiliki
penyusun. Untuk kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi
penyempurnaan makalah yang sudah diselesaikan
Penulis
Kelompok II
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan yang minim disebabkan karena rendahnya minat baca
mahasiswa/i pada saat ini. Mengkritik jurnal merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan
untuk menaikkan ketertarikan minat membaca. Mengkritik Jurnal (Critical Journal Review)
merupakan kegiatan mengulas suatu jurnal agar dapat mengetahui dan memahami apa yang
disajikan dalam suatu jurnal. Pada dasarnya review jurnal menitikberatkan pada evaluasi
(penjelasan, interpretasi dan analisis) mengenai keunggulan dan kelemahan, apa yang
menarik, dan bagaimana jurnal tersebut bisa merubah persepsi dan cara berfikir serta menjadi
pertimbangan apakah dari pengetahuan yang didapat mampu menambah pemahaman
terhadap suatu bidang kajian tertentu. Selain itu mengkritik jurnal juga dapat melatih
kemampuan kita dalam menganalisis dan mengevaluasi pembahasan yang disajikan penulis.
Sehingga menjadi masukan berharga bagi proses kreatif kepenulisan lainnya. Mengkritik
jurnal tidak dapat dilakukan apabila pengkritik tidak membaca keseluruhan jurnal tersebut.
Dengan melakukan review tersebut pembaca dapat mengetahui kualitas jurnal dengan
membandingkan terhadap karya dari penulis yang sama atau penulis lainnya serta dapat
memberikan masukan kepada penulis jurnal berupa kritik dan saran terhadap sistematika
penulisan, isi, dan substansi jurnal. Selain itu untuk para pembaca, Critical Journal
Review ini mempunyai tujuan agar pembaca mendapat bimbingan dalam memilih buku.
Setelah membaca hasil review jurnal ini diharapkan timbulnya minat untuk membaca atau
mencocokkan seperti apa yang ditulis dalam hasil review. Dan apabila tidak memiliki waktu
untuk membaca isi jurnal, maka ia dapat mengandalkan hasil review sebagai sumber
informasi.
Mengkritik jurnal bertujuan untuk memberikan gambaran kepada pembaca mengenai
identitas jurnal, ringakasan jurnal, kelebihan dan kekurangan jurnal baik dari segi sistematika
penulisan, EBI, maupun kepaduan keseluruhan isi jurnal serta implikasinya dari berbagai
aspek. Mengkritik jurnal dapat menambah wawasan para pengkritik karena di dalam jurnal
tersbut disajikan masalah yang akan menambah ilmu pengetahuan kita. Hasil kritik jurnal
juga akan memudahkan masyarakat dalam memahami isi jurnal dan mahasiswa khususnya
sehingga secara tidak langsung akan mengurangi kebiasaan malas dalam membaca akibat
narasi yang terlalu panjang. Selain itu pada dasarnya tugas Critical Journal Review ini
bertujuan untuk menyelesaikan salah satu dari tugas wajib mahasiswa yang merupakan point
penting dalam penilaian mata kuliah Fisika Komputasi.
Sebagai mahasiswa Pendidikan Fisika jurnal-jurnal ini dirasa perlu untuk dikritik sebab
dapat meningkatkan keterampilan mahasiswa dalam membuat laporan penelitian yang baik
dan benar agar terhindar dari kesalahan dalam melakukan penelitian terutama penelitian
untuk penulisan tesis serta sebagai pegangan dalam menulis karya ilmiah yang nantinya
diharapkan agar mahasiswa dapat membuat jurnal penelitian yang sesuai dengan kaidah dan
aturan yang berlaku. Jurnal ini dirasa perlu untuk dikritik karena secara tidak langsung akan
mampu meningkatkan pengetahuan mahasiswa dari teori dan aplikasi hasil gagasan peneliti
sehingga dengan pengetahuan tersebut dapat menjadi inspirasi baru bagi mahasiswa sebagai
calon guru dalam menyurusun atau mendesain pembelajaran yang efektif nantinya.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah kelebihan dari jurnal pertama?
2. Apakah kekurangan dari jurnal pertama?
3. Apakah kelebihan dari jurnal kedua?
4. Apakah kekurangan dari jurnal kedua?
C. Tujuan
1. Mengetahui kelebihan dari jurnal pertama
2. Mengetahui kekurangan dari jurnal pertama
3. Mengetahui kelebihan dari jurnal kedua
4. Mengetahui kekurangan dari jurnal kedua
BAB II
PEMBAHASAN
A. Jurnal I
1. Identitas Jurnal I
Judul : Eksperimen Komputasi Paralel dalam Perhitungan Matrik Invers
Menggunakan Metoda Eliminasi Gauss Jordan
Penulis : Riwinoto
Tahun : 2012
Nama Jurnal : Jurnal Integrasi
Volume : 4 No. 1, 2012, 47-52
ISSN : 2085-3858
Detail Percobaan
Komputasi Paralel
Komputasi paralel merupakan suatu teknologi yang dapat mendayagunakan seluruh
kemampuan multiprosesor dalam suatu aplikasi. Walaupun sudah cukup banyak aplikasi
yang dapat mengeksploitasi kemampuan multiprosesor, namun komputasi paralel ini belum
diadaptasi secara luas untuk aplikasi-aplikasi umum. Hal ini cukup penting mengingat di
tahun-tahun mendatang, penggunaan multiprosesor pada suatu sistem akan menjadi hal yang
umum.
MPI (Message Parsing Interface)
Message Passing Interface (MPI) merupakan implementasi standar dari model "message
passing" komputasi paralel. Sebuah komputasi paralel terdiri dari sejumlah proses, dimana
masing masing bekerja pada beberapa data local. Setiap prsoses mempunyai variabel lokal,
dan tidak ada mekanisme suatu proses yang bisa mengakse secara langsung memori yang
lain. MPI perlu digunakan ketika kita menginginkan kode paralel yang portable dan
mendapatkan performa yang tinggi dalam pemrograman paralel. Sharing data antar proses-
proses dilakukan dengan message passing, yaitu dengan mengirim dan menerima message
antar proses-proses. Alasan menggunakan model ini sudah sangat umum. Dan tipe komputasi
paralel dapat dibuat dalam bentuk message passing. Model ini juga dapat diimplementasikan
pada bermacam-macam platform, seperti shared-memory multi-prosessors maupun single
prosessor
Fitur dasar dari program-program Message Passing Program message passing terdiri dari
multiple instan dari program serial yang berkomunikasi dengan pemanggilan library.
Pemanggilan ini dapat dibagi menjadi empat kelas :
Pemanggilan untuk inisialisasi, meng-atur, dan memutuskan komunikasi.
Pemanggilan untuk mengkomunikasi-kan beberapa pasang prosesor.
Pemanggilan yang mewujudkan operasi-operasi komunikasi diantara kelompok-kelompok
prosesor.
Pemanggilan untuk membuat tipe data acak (arbitrary).
2. Overhead
Overhead merupakan perbandingan antara waktu komunikasi master dengan slave
dengan waktu total eksekusi. Overhead digunakan untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh waktu komunikasi terhadap perfomansi komputasi. Semakin kecil overhead
semakin bagus perfomansi komputasi paralel.
3. Efisiensi
Efisiensi meliputi efisiensi N prosessor speed up terhadap jumlah prosessor. Besarnya
efisiensi menunjukkan prosessor seluruhnya digunakan untuk komputasi. Rumus sebagai
berikut,
4. Cost
Cost N prosessor merupakan beban waktu yang terjadi terhadap efisiensi tersebut, rumus
sebagai berikut,
disini S adalah simpangan baku dan Y adalah rata-rata. Nilai keragaman biasanya
B. Jurnal II
1. Identitas Jurnal II
Judul : Open Multi Processing (OpenMP) of Gauss-Jordan Method for Solving
System of Linear Equations
Penulis : Panagiotis D. Michailidis dan Konstantinos G. Margaritis
Tahun : 2011
Nama Jurnal : IEEE International Conference on Computer and Information Technology
Volume : 978-0-7695-4388-8/11 $26.00 © 2011 IEEE
DOI : 10.1109/CIT.2011.47
Metode Gaus-Jordan
Pertama, kami menggambarkan metode Gauss-Jordan yang dikenal untuk memecahkan
sistem persamaan linear. Pertimbangkan yang berikut ini sistem aljabar linear nyata Ax = b ,
di mana A = ( aij ) n × nadalah n nonsingular dikenal × n matriks dengan nol diagonal entri, b =
(b0 , b1 , ..., bn− 1 )T adalah sisi kanan dan x = ( x0 ,x 1 , ..., x n− 1 )T adalah vektor dari yang
tidak diketahui.
Dalam algoritma Gauss-Jordan, pertama matriks yang berfungsi adalah dibangun dengan
menambah matriks A dengan b , mendapatkan ( A|B ) matriks dengan n baris dan n + 1
kolom. Lalu, matriks iniditransformasikan menjadi bentuk diagonal, menggunakan eliminasi
Gaussian. Algoritma Gauss-Jordan dijalankan dalam dua fase. Pada fase pertama algoritma
Gauss-Jordan, augmented Matriks diubah menjadi bentuk diagonal di mana elemen keduanya
di atas dan di bawah elemen diagonal dari kolom yang diberikan adalah nol. Pada fase kedua,
masing-masing x i (0 ≤ 1 ≤ n ) solusi dihitung dengan membagi elemen dari baris i dan
kolom n dari matriks yang ditambah ( a i,n ) dengan elemen dari baris i dari diagonal
utama ( a i,i ). Versi serial algoritma Gauss-Jordan umum untuk menyelesaikan sistem linear
yang ditunjukkan pada Algoritma 1 terdiri dari tiga loop bersarang, yang akan kita adopsi
secara paralel implementasi di sisa makalah ini.
Transformasi augmented matrix ke bentuk diagonal membutuhkan 4n 3/3 operasi skalar
aritmatika. Solusi komputasi dari bentuk diagonal sistem membutuhkan sekitar n operasi
aritmatika skalar, sehingga berurutan waktu berjalan dari algoritma Gauss-Jordan adalah
4n 3/3 + n.
Hasil Eksperimen
a. Platform Sistem dan Proses Eksperimental
Untuk evaluasi eksperimental kami, kami menggunakan Intel Core 2 Quad CPU dengan
empat core prosesor, clock 2,40 GHz kecepatan dan memori 8 Gb. Sistem menjalankan
GNU / Linux, kernel versi 2.6, untuk x84 64 ISA. Semua program itu diimplementasikan
dalam C menggunakan antarmuka OpenMP dan dikompilasi menggunakan gcc, versi
4.4.3, dengan optimisasi "-O2" bendera.
Beberapa set tes matriks digunakan untuk mengevaluasi kinerja algoritma paralel, satu
set secara acak matriks input yang dihasilkan dengan ukuran mulai dari 32 × 32 hingga
4096 × 4096 . Untuk membandingkan algoritma paralel, waktu pelaksanaan praktis
digunakan sebagai ukuran. Praktis waktu eksekusi adalah total waktu dalam detik suatu
algoritma perlu menyelesaikan perhitungan, dan itu diukur menggunakan omp_get_wtime
() fungsi OpenMP. Untuk mengurangi variasi acak, waktu eksekusi diukur sebagai rata-
rata 50 berjalan.
2. Jurnal II
Kelebihan jurnal II
1. Pada jurnal kedua ini menjelaskan tentang penyelesaian sistem persamaan linear dengan
menggunakan metode gauss jordan dengan program OpenMP secara jelas.
2. Memberikan teori teori menurut para ahli.
3. Memberikan penelitian-penelitian sebelumnya terkait dengan hal ini
4. Memberikan gambar dan grafik sebagai hasil eksperimen sehingga mudah dipahami
Kekurangan jurnal II
1. Terdapat beberapa kata yang sulit dipahami
BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Dari hasil analisis di dapatkan bahwa kedua jurnal bisa saling melengkapi satu sama lain
dan bisa dijadikan referensi untuk pembelajaran, namun jurnal utama lebih baik
dibandingkan dengan jurnal pembanding, dikarenakan objek pemaparan langsung ke
wilayah Indonesia sehingga mudah dipahami. Namun, bukan berarti jurnal pembanding
tidak baik untuk digunakan untuk sumber referensi, hanya saja banyak terdapat
kesalahan di dalam jurnal tersebut.
B. Saran
Seharusnya dalam melakukan critical jurnal , menggunakan dua jurnal atau lebih sebagai
sumber referensi agar ilmu dan wawasan yang di dapat lebih banyak.
DAFTAR PUSTAKA