ABSTRAK
Artikel ini ditulis dengan maksud membangun kesadaran literasi sains pada pembelajaran IPA SMP pada abad
21. Artikel ini disusun berdasarkan penilaian PISA dimana Indonesia berada diperingkat rendah dalam pencapaian
siswa-siswi untuk sains, membaca, dan matematika. Sehingga hal ini melatarbelakangi pentingnnya literasi sains
dalam mengembangkan Pendidikan IPA terutama pada abad 21. Metodologi penulisan yang digunakan adalah
kajian pustaka yang berisikan tinjauan mengenai pentingnya literasi sains dari berbagai sumber pustaka. Artikel
ini membahas mengenai pembelajaran IPA SMP yang diterapkan pada abad 21 dengan paradigma pembelajaran
yang berpusat pada peserta didik. Keberhasilan pembelajaran literasi sains ditunjukkan apabila peserta didik
memahami apa yang dipelajari serta dapat mengaplikasikannya dalam menyelesaikan berbagai kehidupan sehari-
hari. Oleh karena itu, pembelajaran literasi sains penting bagi peserta didik untuk memahami apa yang dipelajari.
Literasi sains dinilai cocok dan penting untuk mengembangkan pembelajaran IPA SMP abad 21.
Kata Kunci: literasi sains, pembelajaran IPA SMP, abad 21.
undangan oleh UNESCO untuk mengikuti IPA SMP abad 21 yang dikaji dari berbagai
international forum on science and macam sumber pustaka.
technological literacy for all in paris dan
realisasinya diselenggarakan workshop on
scientific and technological literacy for all PEMBAHASAN
in asia and pacific di Tokyo. Literasi sains
1. Pengertian Literasi Sains
mulai di akomodasikan dalam kurikulum
2006 (KTSP) dan lebih terlihat jelas pada Secara harfiah literasi sians terdiri
kurikulum 2013 melalui kegiatan inkuiri dari kata literatus yang berarti melek huruf
dan pendekatan ilmiah (scientific dan scientia yang diartikan memiliki
approach). pengetahuan. Literasi sains merupakan
Literasi sains harus dipupuk sedini kemampuan menggunakan pengetahuan
mungkin dalam penerapkannya (Bybee, sains, mengidentifikasi pertanyaan, dan
1997). Literasi sains yang diterapkan pada menarik kesimpulan berdasarkan bukti-
siswa-siswi mungkin dipengaruhi oleh bukti dalam rangka berkenaan dengan alam
semakin pentingnnya teknologi digital dan perubahan yang dilakukan terhadap
(Leu., et al., 2004) dan meningkatkan alam melalui aktifitas manusia (OCEO,
siswa-siswi di media interaktif (Beschorner 2004).
dan Hutchison, 2013). Hal tersebut Menurut PISA literasi sains diartikan
mengakibatkan pembangunan literasi sebagai “the capacity to use scientific
siswa-siswi yaitu membaca dan menulis knowledge, to identify questionsand to
harus diperluas melalui multimedia dan TI draw evidence-based conclusions in order
(teknologi informasi). Peserta didik harus to understand and help make decisions
mampu menghadapi tantangan di era about the changes made to it trough human
global. Oleh karena itu, diperlukan cara activity” dari pemaparan tersebut literasi
pembelajaran yang dapat menyiapkan sains diartikan sebagai kemampuan
peserta didik yang baik dan melek sains kemampuan menggunakan pengetahuan
serta teknologi, berpikir logis, kritiss, sains, mengidentifikasi pertanyaan, dan
kreatif, serta mampu beragumentasi secara menarik kesimpulan berdasarkan bukti-
benar dan dapat berkolaborasi. Akan tetapi bukti, dalam rangka memahami serta
belum banyak yang mengetahui arti penting membuat keputusan berkenaan dengan
literasi sains pada pembelajaran IPA alam dan perubahan yang dilakukan dengan
khusunya pada peserta didik tingkatan alam melalui aktivitas manusia (Harlen,
SMP. Oleh karena itu, artikel ini dibuat 2004).
untuk membangun kesadaran mengenai
pentingnnya literasi sains pada 2. Pentingnya Literasi sains
pembelajaran IPA SMP khususnya pada Seorang pendidik dalam
abad 21. mengembangkan literasi sains peserta
didiknya untuk meningkatkan: 1)
pengetahuan dan penyelidikan Ilmu
METODE PENULISAN Pengetahuan Alam, 2) kosa kata lisan dan
Metodologi penulisan yang tertulis yang diperlukan untuk memahami
digunakan pada artikel ini adalah kajian dan berkomunikasi ilmu pengetahuan dan,
pustaka. Artikel ini berisi tentang kajian 3) hubungan antara sains, teknologi, dan
pentingnya literasi sains pada pembelajaran masyarakat. Oleh karena itu, dengan
adanya literasi sains dalam pembelajaran,
dilihat dari karakteristik peserta didik Business Media, J Sci Educ Technol
sekolah menengah pertama pada umumnya (2008) 17:566–58
berpikir dengan operasional kongkrit, hal Harlen, W. (2004). The teaching of science.
ini penting diketahui dalam pemilihan London: David Fulton Publisher.
media pembelajaran yang akan digunakan,
media pembelajaran yang sebaiknya Kusuma A, Yani. (2016). Literasi Sains
digunakan merupakan media konkrit yang Dalam Pembelajaran IPA. E-journal
dapat dioperasikan secara langsung Universitas Wiralodra, VII (3B).
sehingga dapat dioperasikan secara Leu, D.J., Jr., Kinzer, C.K., Coiro, J., &
langsung agar konsep tersebut lebih mudah Cammack, D. (2004). Toward a theory
di pahami dan diterima oleh peserta didik. of new literacies emerging from the
Namun, pemilihan media pembelajaran Internet and other information and
seharusnya sesuai dengan fungsi yang communication technologies. In R.B.
berdasarkan keterwakilan media dalam Ruddell & N.J. Unrau (Eds.),
mengembangkan kemampuan berpikir Theoretical models and processes of
reading (5th ed., pp. 1570–1613).
peserta didik (Yuliati, 2017).
Newark, DE: International Reading
Association.
http://digilib.unila.ac.id/9323/14/BAB%
20I.pdf
Yuliati, Yuyu. (2017). Literasi Sains Dalam
Pembelajaran Ipa. Jurnal Cakrawala
Pendas, 3 (2).