Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Perubahan selalu terjadi di dunia dari sebelum manusia ada sampai saat ini perubahan
makin berkembang pesat akibat kehadiran manusia. Pesatnya perkembangan industri pada abad
ini juga berpengaruh pada perkembangan poitik, sosial, budaya, ekonomi, dan lingkungan.
Contoh permasalahan yang terjadi dapat berupa pemanasan global, pencemaran udara, krisis
energi, krisis ekonomi, dan berbagai konflik antargolongan.
Permasalahan itu terjadi akibat kurangnya pengetahuan akan sains dan teknologi. Manusia
sering kali memanfaatkan sains dan teknologi dengan mengeksploitasi alam tanpa memahami
akibatnya bagi lingkungan dan masa depan bumi. Contohnya, pemanfaatan bahanbahan kimia
dan produk-produk teknologi dalam kehidupan sehari-hari tanpa diimbangi dengan pemahaman
dampak-dampak pemakaiannya terhadap diri sendiri, keluarga, dan lingkungan.
Pentingnya literasi sains bagi setiap orang sebagai warga masyarakat, warga negara, dan
warga dunia sudah disadari orang di negara-negara maju. Setiap warga negara perlu
meningkatkan dan mengembangkan kemampuan literasi sains agar dapa ertahan hidup di alam
maupun di tempatnya bekerja berbekal pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan nilai-nilai
yang terdapat di dalamnya.
Literasi sains berarti mampu menerapkan konsep-konsep atau fakta-fakta yang didapatkan
di sekolah dengan fenomena alam yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Literasi sains
melibatkan sains sekolah untuk kehidupan sehari-hari peserta didik untuk pengambilan
keputusan dalam masyarakat. Kemampuan literasi mencerminkan kesiapan warga negara untuk
menghadapi tantangan global yang kian hari makin mendesak. Sekolah sebagai penyelenggara
pendidikan formal hendaknya mengajarkan literasi sains dan kegunaannya kepada peserta didik
agar siap menghadapi situasi kehidupan nyata pada masa yang akan datang.

1.2 BATASAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dketahui bahwa literasi sains sangat penting
dalam kehidupan. Oleh karena itu, diperlukannya penerapan terhadap literasi sains dan
pengembangannya dalam proses belajar mengajar. Pada bagian pembahasan, akan dibahas
beberapa hal mengenai literasi sains dan sumber belajarnya meliputi pengertian literasi sains,
apa saja yang termasuk ke dalam literasi sains, penilaian literasi sains, prinsip dasar literasi sains,
indikator literasi sains, karakteristik dan tipe soal dalam literasi sains (dalam PISA), dan dimensi-
dimensi dalam liteasi sains

1.3 TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan batasan masalah di atas, maka dapat diketahui tujuan dari pembuatan makalah ini
adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui pengertian literasi sains
2. Mengetahui penilaian literasi sains
3. Mengetahui prinsip dasar literasi sains
4. Mengetahui indikator literasi sains
5. Mengetahui karakteristik dan tipe soal literasi sains (dalam PISA)
6. Mengetahui dimensi-dimensi dalam sains

1.4 MANFAAT

1. Teroritis
Literasi sains dapat meningkatkan kemampuan kita untuk menhgadapi tantangan
yang datang di abad ke-21 seperti saat sekarang ini. Tantangan tidak akan dapat diselesaikan
jika setiap individu tidak memiliki kesadaran akan sains. Jika kesadaran akan sains telah
tertanam dalam diri masing-masing individu, tentunya kita akan lebih siap menghadapi
berbagai macam tantangan di era globalisasi saat ini. Hal ini tidak berarti mengubah semua
orang menjadi pakar sains, melainkan lebih memahami dan berperan penting dalam
pengambilan keputusan yang melibatkan sains dan teknologi. Literasi sains juga membantu
mengembangkan pola pikir, wawasan, perilaku, dan membangun karakter manusia untuk
dapat bertanggung jawab atas dirinya, masyarakat, dan lingkungan yang ada disekitarnya.

2. Praktis
a. Guru
Literasi sains dapat mengembangkan kemampuan guru dalam penguasaan terhadap
materi pembelajaran dan menambah wawasa terhadap berbagai macam persoalan yang
terjadi. Selain itu, guru juga dapat menerapkan metode belajar berdasarkan literasi sains
yang dapat meningkatkan kualitas aktivitas belajr siswa.
b. Siswa
Literasi sains sangat perlu diajarkan kepada siswa agar dapat hidup di tengah-tengah
masyarakat modern abad 21. Literasi sains mampu meningkatkan pemahaman siswa
terhadap konsep-konsep sains yang berhubungan dengan fenomena alam yang terjadi
di kehidupan sehari-hari. Literasi sains juga membantu siswa agar siap menghadapi
tantangan kehidupan yang nyata bagi masa yang akan datang.
c. Pembaca
Bagi pembaca, umumnya manfaat yang akan didapatkan dari literasi sains hampir
sama dengan guru dan siswa, tergantung bagaimana pembaca dapat menyesuaikannya
dengan permasalahan yang tengah dihadapi pada abad ini. Literasi sains dapa
menambah wawasan pembaca akan pentingnya literasi ini dalam kehidupan dan akan
mempersiapkan diri untuk mengahadapi tantangan yang akan dihadapi mulai dari hari
ini sampai pada masa yang akan datang.
d. Peneliti
Peneliti sendiri mendapatkan manfaat dari literasi sains setelah melakukan beberapa
penelitian mengenai literasi tersebut. Tentunya manfaat literasi sains tidak jauh berbeda
dengan literasi yang lain. Peneliti dapat memperluas wawasannya dalam menghadapi
situasi yang berubah-ubah pada masa sekarang ini.
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Setiap warga negara perlu memiliki tingkat literasi sains agar dapat bertahan hidup di alam
maupun di tempatnya bekerja berbekal pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan nilai-nilai yang
terdapat di dalamnya. Literasi sains diartikan sebagai kapasitas siswa untuk menerapkan
pengetahuan dan keterampilan serta untuk menganalisis, bernalar, dan berkomunikasi secara efektif
apabila mereka dihadapkan pada masalah, harus menyelesaikan  dan menginterpretasi masalah
pada berbagai situasi. Dalam PISA literasi sains mencakup dimensi content, prosess, dam context.

Pembelajaran IPA perlu diimplementasikan dengan memperhatikan literasi sains/IPA


(scientific literacy) yang ditandai dengan kerja ilmiah, dan tiga dimensi besar literasi sains yaitu
proses, produk dan sikap. PISA (2000) menetapkan lima komponen proses sains dalam penilaian
literasi sains, yaitu: (1) mengenal pertanyaan ilmiah; (2) mengidentifikasi bukti yang diperlukan
dalam penyelidikan ilmiah; (3) menarik dan mengevaluasi kesimpulan; (4) mengkomunikasikan
kesimpulan yang valid; (5) mendemonstrasikan pemahaman terhadap konsep-konsep sains. Tiga
dimensi dalam sains atau IPA yaitu  IPA sebagai proses, IPA sebagai produk dan pengembangan
sikap. adapun Organisasi materi dalam pembelajaran sains disusun sesuai dengan tingkat
perkembangan sikap, pengetahuan, dan keterampilan siswa. Untuk siswa SD penyusunan materi
sesuai kurikulum 2013 dibuat dalam bentuk tema. Pengorganisasian materi IPA di kelas rendah yaitu
kelas I, II dan III terintegrasi dalam mata pelajaran lainnya.

Pengukuran keterampilan proses sains (KPS), literasi sains dapat dilakukan dengan
tes tertulis setelah pembelajaran selesai, dan menggunakan lembar observasi. Literasi sains
dapat juga diungkap dengan melibatkan soal konsep dan sebagian besar berpikir, lembar
observasi dengan bantuan sejumlah pengamat untuk tes kinerja
atau performance assessment.

3.2 SARAN

Untuk sarannya sendiri, perlu adanya peningkatan mutu pendidikan dari berbagai pihak
pendidikan seperti pemerintah, sekolah maupun para pengajar untuk merealisasikan secara nyata
adanya literasi sains. Karena literasi itu sangatlah penting dalam pembelajaran IPA di SD untuk dapat
memahami llingkungan hidup, ekonomi, kesehatan dan msalah-masalah lain yang dihadapi oleh
masyarakat modern yang sangat bergantung pada tekhnologi dan kemajuan serta perkembangan
ilmu pengetahuan.
DAFTAR PUSTAKA

Rustaman Nuryanti, dkk. 2010. Materi dan Pembelajaran IPA SD. Jakarta: Universitas Terbuka.
https://isnaniah2.wordpress.com/2011/03/23/literasi-sains/ (Diakses pada tanggal 03 Oktober 2016)
https://evisapinatulbahriah.wordpress.com/2012/06/05/literasi-sains/ (Diakses pada tanggal 03
Oktober 2016)

Anda mungkin juga menyukai