Anda di halaman 1dari 4

A.

Pengertian dan Ruang Lingkup Psikologi Pendidikan


1. Pengertian Psikologi Pendidikan
a) Pengertian Psikologi
Psikologi berasal dari bahasa Inggris psychology. Kata psychology merupakan dua akar
kata yang bersumber dari bahasa Greek (Yunani), yaitu psyche yang berarti jiwa dan logos yang
berarti ilmu. Jadi, secara harfiah psikologi memang berarti ilmu jiwa. Psikologi pada mulanya
digunakan para ilmuwan dan para filosofot untuk memenuhi kebutuhan mereka dalam
memahami akal pikiran dan tingkah laku aneka ragam makhluk hidup mulai yang primitive
sampai yang paling modern. Namun ternyata tidak cocok, lantaran menurut para ilmuwan dan
filosof, psikologi memiliki batasan-batasan tertentu yang berada di luar kaidah keilmuwan dan
etika filosof ini tidak dapat dibebankan begitu saja sebagai muatan psikologi.
Menurut pendapat Bruno (dalam buku Psikologi Pendidikan, Muhibbin Syah, 2010:9)
psikologi dibagi ke dalam tiga bagian yang pada prinsipnya saling berhubungan. Pertama,
psikologi adalah studi (penyelidikan) mengenai “ruh”, Kedua, psikologi adalah ilmu pengetahuan
mengenai “kehidupan mental”. Ketiga, psikologi adalah ilmu pengetahuan mengenai “tingkah
laku” organisme. Pengertian pertama merupakan defenisi yang paling kuno dan klasik yang
berhubungan dengan filsafat Plato dan Aristoteles. Mereka menggangap kesadaran manusia
berhubungan dengan ruhnya. Oleh karena itu, studi mengenai kesadaran dan proses mental
manusia merupakan bagian dari studi mengenai ruh.
b) Pengertian Pendidikan
Pendidikan berasal dari kata “didik”, lalu kata ini mendapat awalan me- sehingga menjadi
“mendidik”, artinya memelihara dan memberi latihan. Dalam memelihara dan memberi latihan
diperlukan adanya ajaran, tuntunan, dan pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran.
Dalam pengertian yang lebih luas, pendidikan dapat diartikan sebagai sebuah proses dengan
metode-metode tertentu sehingga orang memeroleh pengetahuan, pemahaman, dan cara
bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan.
c) Pengertian Psikologi Pendidikan

Psikologi pendidikan menurut sebagian ahli adalah su bdisiplin psikologi bukan psikologi itu
sendiri. Mereka menganggap psikologi pendidikan tidak memiliki teori, konsep, dan metode
sendiri. Seorang ahli yang menganggap pendidikan sebagai subdisiplin psikologi terapan
(applicable) adalah Arthur S. Reber (dalam buku Psikologi Pendidikan, Muhibbin Syah, 2010:12)
menjelaskan bahwa psikologi pendidikan adalah subdisiplin ilmu psikologi yang berkaitan
dengan teori dan masalah kependidikan yang berguna dalam hal-hal sebagai berikut:

1) Penerapan prinsip-prinsip belajar dalam kelas


2) Pengembangan dan pembaruan kurikulum
3) Ujian dan evaluasi bakat dan kemampuan
4) Sosialisasi proses-proses dan interaksi proses-proses tersebut dengan pendayagunaan
raanah kognitif.
5) Penyelenggaraan pendidikan keguruan.

Menurut Barlow (dalam buku Psikologi Pendidikan, Muhibbin Syah, 2010:13)


mendefenisikan psikologi pendidikan sebagai sebuah pengetahuan berdasarkan riset psikologis
yang menyediakan serangkaian sumber-sumber untuk membantu anda melaksanakan tugas
sebagai seorang guru dalam proses mengajar-belajar secara lebih efektif. Tekanan defenisi ini
secara lahiriah hanya berkisar sekitar proses interaksi antar guru-siswa dalam kelas.

Menurut Tardif (dalam buku Psikologi Pendidikan, Muhibbin Syah, 2010:13)


mendefenisikan psikologi pendidikan mirip dengan takrif di atas dalam arti cenderung
menganggapnya semata-mata sebagai ilmu terapan. Menurutnya psikologi pendidikan
merupakan sebuah bidang studi yang berhubungan dengan penerapan pengetahuan tentang
perilaku manusia untuk usaha-usaha kependidikan. Adapun ruang lingkupnya, meliputi:

1) Context of teaching and learning (situasi atau tempat yang berhubungan dengan mengajar
dan belajar).
2) Process of teaching and learning (tahapan-tahapan dalam mengajar dan belajar).
3) Outcomes of teaching and learning (hasil-hasil yang dicapai oleh proses mengajar dan
belajar).
2. Ruang Lingkup Psikologi Pendidikan
Psikologi pendidikan pada asasnya adalah sebuah disiplin psikologi yang khusus
mempelajari, meneliti, dan membahas seluruh tingkah laku manusia yang terlibat dalam proses
pendidikan itu meliputi tingkah laku belajar (oleh siswa), tingkah laku mengajar (oleh guru), dan
tingkah laku mengajar-belajar (oleh guru dan siswa yang saling berinteraksi). Secara garis besar,
banyak ahli yang membatasi pokok-pokok bahasan psikologi pendidikan menjadi tiga macam:
1) Pokok bahasan mengenai “belajar”, yang meliputi teori-teori, prinsip-prinsip, dan ciri-ciri
khas perilaku belajar siswa, dan sebagainya.
2) Pokok bahasan mengenai “proses belajar”, yakni tahapan perbuatan dan peristiwa yang
terjadi dalam kegiatan belajar siswa.
3) Pokok bahasan mengenai “situasi belajar”, yakni suasana dan keadaan lingkungan baik
bersifat fisik maupun nonfisik yang berhubungan dengan kegiatan belajar siswa.

Sementara itu, Samuel Smith (dalam buku Psikologi Pendidikan, Muhibbin Syah,
2010:25) menetapkan 16 topik bahasan yang rinciannya sebagai berikut:

1) Pengetahuan tentang psikologi pendidikan.


2) Hereditas atau karakteristik pembawa sejak lahir.
3) Lingkungan yang bersifat fisik.
4) Perkembangan siswa.
5) Proses-proses tingkah laku.
6) Hakikat dan ruang lingkup belajar.
7) Faktor-faktor yang memengaruhi belajar.
8) Hukum-hukum dan teori-teori belajar.
9) Pengukuran, yakni prinsip-prinsip dasar dan batasan-batasan pengukuran/evaluasi.
10) Transfer belajar, meliputi mata pelajaram.
11) Sudut-sudut pandang praktis mengenai pengukuran.
12) Ilmu statistic dasar.
13) Kesehatan rohani .
14) Pendidikan membentuk watak.
15) Pengetahuan psikologi tentang mata pelajaran sekolah menengah.
16) Pengetahuan psikologi tentang mata pelajaran sekolah dasar.

Keenam belas pokok bahasan itu, telah dikupas oleh hampir semya ahli walaupun jumlah
bagian yang diberikan dalam pengupasan tersebut tidak sama. Dijelaskan bahwa belajar
adalah masalah yang paling sentral dan vital dalam psikologi pendidikan. Dari sekeluruhan,
proses pendidikan, kegiatan belajar siswa merupakan kegiatan yang paling pokok. Hal ini
bermakna, bahwa berhasil-tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak berpulang kepada
proses belajar siswa baik ketika ia berada dalam kelas maupun diluar kelas.
B. Tujuan Mempelajari Psikologi Pendidikan
Tujuan psikologi pendidikan untuk membahas tingkah laku manusia dan perubahan tingkah laku
itu sebagai akibat proses dari tangan pendidikan dan berusaha bagaimana suatu tingkah laku itu
dapat diubah, dibimbing melalui pendidikan. Dengan kata lain ahli ahli pendidikan yang mendukung
untuk mempelajari, menganalisa, menaklukkan, dan memimpin proses pendidikan menghadapi
kesulitan mendapatkan system pendidikan yang efisien.
Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa tujuan pendidikan psikologi adalah sebagai
berikut:
1. Untuk mempelajari dan memahami tentang manusia dan perubahannya dalam proses
pendidikan.
2. Untuk memahami teknik atau metode dalam pembelajaran dan yang sesuai dalam proses
pendidikan berdasarkan keberagaman individu.
3. Untuk mengubah dan membimbing tingkah laku kea rah yang dikehendaki dalam proses
pendidikan.
4. Untuk mendapatkan suatu system pendidikan yang efisien guna mencapai tujuan pendidikan
yang tepat.
DAFTAR PUSTAKA

Mustaqim. Wahib, Abdul. 2010. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta.

Syah, Muhibbin. 2010. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung : Rosda.

Anda mungkin juga menyukai