MAKALAH STATISTIKA
Disusun
O
L
E
H
KELOMPOK
Laila Azwani Panjaitan (8186175007)
Nida’ul Khairiyah (8186175010)
B. Rumusan Masalah
1. Apakah perbedaan statistik dan statistika?
2. Bagaimana peranan statistika?
3. Apakah yang dimaksud dengan populasi dan sampel?
4. Bagaimana cara penyajian data statisik dan cara pengumpulan data yang benar?
5. Apa yang dimaksud dengan skala pengukuran?
6. Bagaimana cara membuat tabel distribusi frekuensi?
C. Tujuan
1. Untuk menngetahui perbedaan statistik dan statistika
2. Untuk mengetahui peranan statistika
3. Untuk mengetahui populasi dan sampel
4. Untuk mengetahui cara penyajian data statisik dan cara pengumpulan data yang benar
5. Untuk mengetahui skala pengukuran dalam penelitian
6. Untuk mengetahui cara membuat tabel distribusi frekuensi
BAB II
TINJAUAN TEORI
B. Peranan Statistika
Di dalam penelitian, statistika berperan untuk :
Memberikan informasi tentang karakteristik distribusi suatu populasi tertentu, baik
diskrit maupun kontinyu.
Pengetahuan ini berguna dalam menghayati perilaku populasi yang sedang diamati
Menyediakan prosedur praktis dalam melakukan survey pengumpulan data melalui
metode pengumpulan data (teknik sampling). Pengetahuan ini berguna untuk
mendapatkan hasil pengukuran yang terpercaya.
Menyediakan prosedur praktis untuk menduga karakteristik suatu populasi melalui
pendekatan karakteristik sampel, baik melalui metode penaksiran, metode pengujian
hipotesis, metode analisis varians. Pengetahuan ini berguna untuk mengetahui ukuran
pemusatan dan ukuran penyebaran serta perbedaan dan kesamaan populasi.
Menyediakan prosedur praktis untuk meramal keadaan suatu obyek tertentu di masa
mendatang berdasarkan keadaan di masa lalu dan masa sekarang. Melalui metode regresi
dan metode deret waktu. Pengetahuan ini berguna memperkecil resiko akibat
ketidakpastian yang dihadapi di masa mendatang.
Menyediakan prosedur praktis untuk melakukan pengujian terhadap data yang bersifat
kualitatif melalui statistik non parametrik.
Populasi
Menurut Margono (2010:118), “Populasi adalah suatu data yang menjadi perhatian kita
dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan.” Sedangkan menurut Sukmadinata
(2011:250) mengemukakan bahwa populasi adalah “kelompok besar dan wilayah yang
menjadi lingkup penelitian kita.” Senada dengan itu Arikunto (2002:108) mengemukakan
bahwa populasi adalah “Keseluruhan objek penelitian”. Kaitannya dengan batasan tersebut
populasi dibedakan menjadi dua yaitu, populasi terhingga dan populasi tidak terhingga.
Populasi terhingga yaitu, populasi yang memiliki kuantitatif secara jelas karena memiliki
karakteristik yang terbatas. Sedangkan populasi tak terhingga yaitu, populasi yang tidak dapat
ditemukan batas-batasnya, sehingga tidak dapat dinyatakan dalam bentuk jumlah secara
kuantitatif.
Margono (2012:119) mengemukakan bahwa suatu populasi bagi suatu penelitian harus
dibedakan kedalam sifat berikut ini:
a. Populasi yang bersifat homogen, yaitu populasi yang unsur-unsurnya memiliki sifat
yang sama. Misalnya, seorang dokter yang akan melihat golongan darah seseorang,
maka ia cukup mengambil setetes darah saja. Dakter itu tidak perlu satu botol, sebab
setetes dan sebotol darah hasilnya akan sama saja.
b. Populasi yang bersifat heterogen, yaitu populasi yang unsur-unsurnya memiliki sifat
atau keadaan yang bervariasi, sehingga perlu ditetapkan batas-batasnya.
Sampel
Jika kita hanya akan meneliti sebagian dari populasi, maka penelitian tersebut disebut
penelitian sampel. Sampel dibedakan menjadi dua jenis, yang pertama adalah sampel
judgemental yaitu sampel dipilih berdasarkan pendapat analisis dan hasil penelitian
digunakan untuk menarik kesimpulan tentang item-item didalam sampel yaitu observasi
sesungguhnya. Yang kedua, sampel statistical yaitu sampel dipilih secara acak/random dari
seluruh populasi dan hasil penelitiannya dapat digunakan untuk menarik kesimpulan tentang
seluruh populasi.
Pengambilan sampel merupakan suatu proses pemilihan dan penentuan jenis sampel serta
perhitungan besarnya sampel yang akan menjadi subjek atau objek penelitian. Untuk
menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, terdapat berbagai jenis sampling
yang digunakan. Menurut Sugiyono (2010:217) teknik sampling pada dasarnya dapat
dikelompokkan menjadi dua yaitu, Probability Samping dan Nonprobability Sampling.
Probability Sampel meliputi Simple Random, Proportionate Stratified Random,
Disproportionate Stratified Random, dan Cluster Random. Nonprobability Sampling meliputi
Sampling Sistematis, Sampling Kuota, Sampling Aksidental, Purposive Sampling, Sampling
Jenuh dan Snowball Sampling.
Berikut ini keterangan mengenai sampel tersebut di atas:
a. Probability Samping adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang
yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.
Teknik ini meliputi:
1. Simple Random Sampling, adalah suatu metode pemilihan ukuran sampel dari suatu
populasi dimana setiap anggota populasi mempunyai peluang yang sama dan semua
kemungkinan penggabungannya yang diseleksi sebagai sampel mempunyai peluang yang
sama (Weirsma, 1975). Syarat pengambilan sampel secara random/acak meliputi tahap
menetapkan populasi, daftar semua anggota populasi dan memilih sampel melalui
prosedur yang sesuai di mana setiap anggota mempunyai peluang yang sama sebagai
sampel penyelidikan.
2. Proportionate Stratified Random Sampling, teknik ini hampir sama dengan simple random
sampling namun penentuan sampelnya memperhatikan tingkatan di dalam populasi
3. Disproportionate Stratified Random Sampling, adalah teknik yang hampir mirip dengan
Proportionate Stratified Random Sampling dalam hal heterogenitas populasi. Namun,
ketidakproporsionalan penentuan sampel didasarkan pada pertimbangan jika anggota
populasi berkelompok namun kurang proporsional pembaginya.
4. Cluster Random Sampling, apabila kita menyeleksi anggota sampel dalam kelompok dan
bukan menyeleksi individu-individu secara terpisah (Vockell,1983). Pengambilan sampel
semacam ini kadang-kadang dikaitkan dengn pengambilan sampel wilayah, sebab dalam
pelaksanaannya seringkali didasarkan atas letak geografis.
E. Skala Pengukuran
Skala merupakan hasil pengukuran yang terdiri atas beberapa jenis skala yang bervariasi.
Pengukuran adalah pemberian angka terhadap objek atau fenomena menurut aturan tertentu.
Tiga buah kata kunci yang diperlukan dalam memberikan definisi terhadap konsep
pengukuran. Kata-kata kunci tersebut adalah angka, penetapan, dan aturan. Pengukuran yang
baik, harus mempunyai sifat isomorphism dengan realita. Prinsip isomorphism, artinya
terdapat kesamaan yang dekat antara realitas sosial yang diteliti dengan ”nilai” yang
diperoleh dari pengukuran. Oleh karena itu, suatu instrumen pengukur dipandang baik
apabila hasilnya dapat merefleksikan secara tepat realitas dari fenomena yang hendak diukur.
Ada empat skala pengukuran data, yaitu: nominal, ordinal, interval, dan rasio.
1. Ukuran nominal, adalah ukuran yang paling sederhana, dimana angka yang diberikan
kepada objek mempunyai arti sebagai label saja, dan tidak menunjukkan tingkatan apa-
apa.
2. Ukuran ordinal adalah angka yang diberikan mengandung pengertian tingkatan. Ukuran
nominal digunakan untuk mengurutkan objek dari yang terendah ke yang tertinggi atau
sebaliknya.
3. Ukuran interval adalah mengurutkan orang atau objek berdasarkan suatu atribut. Selain
itu, juga memberikan informasi tentang interval antara satu orang atau objek dengan
orang atau objek lainnya. Interval atau jarak yang sama pada skala interval dipandang
sebagai mewakili interval atau jarak yang sama pula pada objek yang diukur.
4. Ukuran rasio, adalah ukuran yang mencakup semua ukuran sebelumnya ditambah
dengan satu sifat lain, yaitu ukuran ini memberikan keterangan tentang nilai absolut dari
objek yang diukur. Ukuran rasio mempunyai titik nol, karena itu interval jarak tidak
dinyatakan dengan beda angka rata-rata satu kelompok dibandingkan dengan titik nol.
Karena ada titik nol tersebut, maka ukuran rasio dapat dibuat perkalian ataupun
pembagian. Angka pada skala rasio menunjukkan nilai sebenarnya dari objek yang
diukur.
F. Pengumpulan Data
Adapun tiga teknik pengumpulan data yang biasa digunakan adalah wawancara,
observasi dan angket.
1. Wawancara, merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap muka
dan tanya jawab langsung antara pengumpul data maupun peneliti terhadap nara sumber
atau sumber data.
Wawancara pada penelitian sampel besar biasanya hanya dilakukan sebagai studi
pendahuluan karena tidak mungkin menggunakan wawancara pada 1000 responden,
sedangkan pada sampel kecil teknik wawancara dapat diterapkan sebagai teknik
pengumpul data (umumnya penelitian kualitatif)
Wawancara terbagi atas wawancara terstruktur dan tidak terstruktur.
Wawancara terstruktur artinya peneliti telah mengetahui dengan pasti apa informasi
yang ingin digali dari responden sehingga daftar pertanyaannya sudah dibuat secara
sistematis. Peneliti juga dapat menggunakan alat bantu tape recorder, kamera photo,
dan material lain yang dapat membantu kelancaran wawancara.
Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara bebas, yaitu peneliti tidak
menggunakan pedoman wawancara yang berisi pertanyaan yang akan diajukan secara
spesifik, dan hanya memuat poin-poin penting masalah yang ingin digali dari
responden.
2. Observasi, Observasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang tidak hanya
mengukur sikap dari responden (wawancara dan angket) namun juga dapat digunakan
untuk merekam berbagai fenomena yang terjadi (situasi, kondisi). Teknik ini digunakan
bila penelitian ditujukan untuk mempelajari perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala
alam dan dilakukan pada responden yang tidak terlalu besar.
Macam-macam observasi
Observasi partisipatif, Dalam observasi ini, peneliti secara langsung terlibat dalam
kegiatam sehari-hari orang atau situasi yang diamati sebagai sumber data. Misalnya
seorang guru dapat melakukan observasi mengenai bagaimana perilaku siswa,
semangat siswa, kemampuan manajerial kepala sekolah, hubungan antar guru, dsb.
Observasi tak berstruktur, Berlawanan dengan participant Observation, Non
Participant merupakan observasi yang penelitinya tidak ikut secara langsung dalam
kegiatan atau proses yang sedang diamati. Misalnya penelitian tentang pola
pembinaan olahraga, seorang peneliti yang menempatkan dirinya sebagai pengamat
dan mencatat berbagai peristiwa yang dianggap perlu sebagai data penelitian.
Kelemahan dari metode ini adalah peneliti tidak akan memperoleh data yang
mendalam karena hanya bertindak sebagai pengamat dari luar tanpa mengetahui
makna yang terkandung di dalam peristiwa.
Alat yang digunakan dalam teknik observasi ini antara lain : lembar cek list, buku
catatan, kamera photo, dll.
Observasi kelompok, Ialah pengamatan yang dilakukan oleh sekelompok tim peneliti
terhadap sebuah isu yang diangkat menjadi objek penelitian..
G. Distribusi Frekuensi
Distribusi frekuensi adalah penyusunan data dalam bentuk kelompok mulai dari yang
terkecil sampai yang terbesar berdasarkan kelas-kelas interval dan kategori tertentu
(Hasibuan,dkk.2009). Manfaat penyajian data dalam bentuk Distribusi Frekuensi adalah
untuk menyederhanakan penyajian data sehingga menjadi lebih mudah untuk dibaca
dan dipahami sebagai bahan informasi. Tabel Distribusi Frekuensi disusun bila jumlah
data yang akan disajikan cukup banyak, sehingga apabila disajikan dengan menggunakan
tabel biasa menjadi tidak efektif dan efisien serta kurang komunikatif.
Contoh:
Tabel Distribusi Frekuensi Kumulatif Umur Mahasiswa
R= Xmax – X min
3. Menentukan banyaknya kelas ( k ) dengan rumus Sturges
k= 1 + 3,322 Log N
5. Menentukan batas-batas kelas serta memasukkan setiap individu/item dari data yang
diobservasi kedalam kelas yang bersangkutan dengan cara :
6. Membuat tabel distribusi frekuensi yang terdiri atas kolom Interval Kelas, Tally,
dan Frekuensi.
7. Menghitung jumlah Frekuensi dengan Tally dalam Kolom Tally sesuai dengan
banyaknya data lalu isi kolom Frekuensi sesuai dengan Tally.
H. Histogram
Histogram adalahmodifikasi dari diagram batang (bar diagram), dimana tampilan grafis
dari tabulasi frekuensi yang di gambarkan dengangrafis batangan sebagai manifestasi data
binning. Tiap tampilan batang menunjukanproporsi frekuensi pada masing-masing data
kategori yang berdapingan dengan intervalyang tidak tumpang tindih.Histogram adalah grafik
balok yang memperlihatkan satu macam pengukuran darisuatu proses atau kejadian. Grafis
ini sangat cocok untuk data yang di kelompokan.Histogram merupakan diagram frekuensi
bertetangga yang bentuknya seperti diagrambatang. Batang yang berdekatan harus berimpit.
Kegunaan Histogram
1. Diagram batang umumnya digunakan untuk mengambarkan perkembangannilai suatu
objek penelitian dalam kurun waktu tertentu. Diagram batangmenunjukan keterangan-
keterangan dengan batang- batang tegak ataumendatar dan sama lebar dengan batang-
batang terpisah;
2. Mengetahui dengan mudah penyebaran data yang ada;
3. Mempermudah melihat dan menginterpretasikan data; dan
4. Sebagai alat pengendali proses, sehingga dapat mencegah timbulnya masalah.
Histogram ini juga digunakan dalam menyajikan data yang disusun dalam suatu
distribusi frekuensi, distribusi persentase atau telah tersusun. Tepi-tepi kelas ini digunakan
untuk menentukan titik tengah kelas yang dapat di tulis sebagai berikut.
Titik tengah kelas = ½ (tepi atas + tepi bawah kelas)
Dari suatu data yang diperoleh dapat disusun dalam tabel distribusi frekuensi dan
disajikan dalam bentuk diagram yang disebut histogram. Jika pada diagram batang, gambar
batang-batangnya terpisah maka pada histogram gambar batang-batangnya berimpit.
Histogram dapat disajikan dari distribusi frekuensi tunggal maupun distribusi frekuensi
bergolong. Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh berikut ini.
Data banyaknya siswa kelas XI IPA yang tidak masuk sekolah dalam 8 hari berurutan
sebagai berikut.
I. Poligon Frekuensi
Apabila pada titik-titik tengah dari histogram dihubungkan dengan garis dan
batangbatangnya dihapus, maka akan diperoleh poligon frekuensi. Berdasarkan contoh di atas
dapat dibuat poligon frekuensinya seperti gambar berikut ini.
Contoh soal:
Hasil pengukuran berat badan terhadap 100 siswa SMP X digambarkan dalam distribusi
bergolong seperti di bawah ini. Sajikan data tersebut dalam histogram dan poligon frekuensi.
Penyelesaian
Histogram dan poligon frekuensi dari tabel di atas dapat ditunjukkan sebagai berikut.
1 215 - 2122 14
2 2123 - 4030 3
3 4031 - 5938 1
4 5939 - 7846 1
5 7847 - 9754 1
Grafik : Hasil Saham pada Tahun 1997
Hasil Saham
15 14
10
5 4
1 1 1
0
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Salah-satu tugas statistik sebagai ilmu pengetahuan adalah menyajikan atau
mendeskripsikan data angka yang telah dikumpulkan menjadi lebih teratur, ringkas, dan lebih
dapat memberikan gambaran yang jelas. Salah satu penyajian data adalah menggunakan
tabel. Dengan adanya data yang disajikan menggunakan tabel, sebuah informasi dapat
dipahami dengan mudah tanpa menggunakan kalimat-kalimat penjabaran. Adanya tabel dapat
memudahkan dalam membaca informasi dari data yang disajikan, karena data tersebut telah
disusun secara teratur atau sistematis.
Tabel itu sendiri dibedakan atas tabel baris-kolom, tabel kontingensi, tabel distribusi
frekuensi. Tabel distribusi frekuensi sendiri terbagi lagi ,yaitu: Tabel Distribusi Frekuensi
Data Tunggal, Tabel Distribusi Frekuensi Data Kelompokan, Tabel Distribusi Frekuensi
Kumulatif, dan Tabel Distribusi Frekuensi Relatif ( Tabel Persentase). Berbagai macam
penyajian data dalam bentuk tabel ini tidak lain adalah agar data yang telah dikumpulkan
dapat lebih tergambarkan dengan jelas dan sistematis.
B. Saran
Sebagai calon seorang pendidik tentunya sudah lazim jika kita akan melakukan
penelitian tentang problematika dalam proses pembelajaran dan mencari solusinya untuk
meningkatkan kualitas pendidikan, sehingga sudah seharusnya kita memahami “Distribusi
Frekuensi” serta pembuatan tabel dan grafiknya sebagai penyajian data.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Husni. Konsep-konsep Dasar Statistika. http://repository.ut.ac.id/. Diakses pada Sabtu
tanggal 16 Februari 2019 pukul 22.35
Hendikawat, Putriajii dan Dr. Scolastika Mariani. Peranan Statistika.
http://ppg.spada.ristekdikti.go.id/. Diakses pada Sabtu tanggal 16 Februari 2019 pukul
22.35
Sudijono, Anas. 2009. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
Sudjana. 1996. Metode Statistika .Bandung : Tarsito.
Supranto, J. 1985. Statistik : Teori dan Aplikasi. Jakarta : Erlangga.
Subana, Moersetyo Rahadi, dan Sudrajat. 2005. Statistika pendidikan. Bandung : CV Pustaka
setya