Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PRAKTIKUM

PERTEMUAN I
SIMULASI STATISTIK

Oleh

Nama : Okta Saputra

NPM : F1F019023

Dosen Pengampu : Winalia Agwil, S.Si., M.Si.

Asisten Praktikum : 1. Febby Angraini (F1F017009)

2. Rosa Eka Oktariyani (F1F017035)

3. Ahmad Rakha Hidayat (F1F018013)

LABORATORIUM MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS BENGKULU
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat

dan karunia-Nya yang telah diberikan sehingga penyusun bisa menyelesaikan

laporan praktikum Simulasi Statistik ini dengan baik dan lancar. Penulis juga

ingin mengucapkan terima kasih kepada dosen dan asisten praktikum dalam

penulisan laporan ini.

Pada kesempatan ini Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada yang

terhormat:

1. Winalia Agwil, S.Si., M.Si. selaku Dosen Pengampu

2. Febby Angraini selaku Asisten Praktikum

3. Rosa Eka Oktariyani selaku Asisten Praktikum

4. Ahmad Rakha Hidayat selaku Asisten Praktikum

5. Terakhir, pada keluarga dan teman-teman yang senantiasa memberikan

dukungan kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa penulisan laporan ini masih banyak kekurangan,

baik dari segi susunan kata, kalimat maupun tatanan bahasa. Oleh karena itu,

penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak untuk laporan ini. Akhir

kata penulis berharap agar laporan ini memberikan banyak manfaat dan

pembelajaran untuk pembaca.

Bengkulu, 14 Oktober 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
KATA PENGANTAR...........................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang...........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................2
1.3 Tujuan Penelitian.......................................................................................2
1.4 Batasan Masalah........................................................................................2
1.5 Manfaat Penelitian.....................................................................................3
1.6 Sistematika Penulisan................................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................5
2.1 Bilangan Acak............................................................................................5
2.2 Metode Linear Congruential Generator....................................................5
BAB III METODE PENELITIAN.......................................................................8
3.1 Analisis Data...............................................................................................8
3.2 Diagram Alur Penelitian...........................................................................9
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.............................................................10
4.1 Membangkitakn Bilangan Acak Linear Congruential Generator........10
4.2 Evaluasi Metode Linear Congruential Generator..................................11
BAB V PENUTUP................................................................................................12
5.1 Kesimpulan...............................................................................................12
5.2 Saran.........................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................14
LAMPIRAN

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Diagram alur.......................................................................................9

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan yang pesat di bidang ilmu dan teknologi dewasa ini menutut

adanya kemampuan manusia dalam mempertimbangkan segala kemungkinan

sebelum mengambil keputusan dan tindakan.

Didalam metode simulasi ini dicoba untuk menemukan model yang cocok

dengan persoalan uang dihadapi. Jadi dalam simulasi, kemungkinan model

untuk masalah satu berbeda dengan model untuk masalah yang lain. Memang ada

beberapa model simulasi yang di standarisasi, tetapi tidak selalu sesuai dengan

masalah yang dihadapi, sehingga sebagian odel simulasi harus disusun

disesuaikan dengan masalah yang ada. Jadi model simulasi harus fleksibel, karena

dapat digunakan untuk memecahkan berbagai masalah.

Dengan alasan itulah pada penelitian kali ini peneliti akan membahas

mengenai pembangkitan bilangan acak.Dalam Pembangkitan bilangan acak

adalah suatu proses, biasanya menggunakan pembangkit bilangan yang

menghasilkan serangkaian bilangan atau simbol yang urutannya sulit diprediksi

sehingga tampak acak.

Pembangkit bilangan acak bisa jadi merupakan perangkat keras pembangkit

bilangan acak, yang menghasilkan bilangan-bilangan acak sebagai fungsi dari

nilai terkini dari suatu keadaan fisik yang selalu berubah sedemikian sehingga

tidak bisa dimodelkan, atau pembangkit bilangan acak semu yang menghasilkan

bilangan-bilangan yang tampak acak tetapi sebenarnya deterministik, dan bisa

dihasilkan kembali apabila keadaan PRNG-nya diketahui.

1
1.2 Rumusan Masalah

Bedasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah yang dapat disimpulkan

adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana proses pembangkitan bilangan acak menggunakan metode Linear

Congruential Generator (LCG)?

2. Bagaimana membangkitkan bilangan acak uniform dengan parameter

tertentu?

3. Bagaimana menentukan parameter LCG yang memberikan keacakan bilangan

yang baik?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan dari praktikum ini adalah

sebagai berikut:

1. Mahasiswa dapat mengetahui proses pembangkitan bilangan acak

menggunakan metode Linear Congruential Generator (LCG).

2. Mahasiswa dapat membangkitkan bilangan acak uniform dengan parameter

tertentu.

3. Mahasiswa dapat menentukan parameter LCG yang memberikan keacakan

bilangan yang baik.

1.4 Batasan Masalah

Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh bilangan acak yang memiliki

sebaran uniform. Dalam penelitian kali ini peneliti menggunakan metode Liniear

Congruential Generator (LCG) sebagai alat bantu dalam peroses pembangkitan

bilangan acak, sehingga peneliti menetapakan beberapa batasan masalah pada

penelitian ini yaitu sebagai berikut:

2
1. Bangkitkan bilangan acak dengan interval 0-20 sebanyak 30. Dengan

berbagai kombinasi a , c dan m, periksalah apakah ada perolehan bilangan

yang berulang!

2. Bangkitkan bilangan acak yang menyebar uniform (0,1) dengan kombinasi a ,

c dan m sebagai berikut:

a) a=355, c=2136 dan m=33

b) a=69092, c=23 dan m=255

c) a=54 , c=35 dan m=33

Jika x , y dan z menyebar uniform (0,1) dengan ketentuan diatas. Bandingkan

bilangan acak yang dihasilkan dari ketiga kondisi diatas (gunakan plot 3D,

bangkitkan bilangan sebanyak 2000)! Manakah yang paling acak jika dilihat dari

plot, jelaskan!

1.5 Manfaat Penelitian

Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mendapatkan kebermanfaatan.

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi tuntunan dan ilmu pengetahuan baru bagi

praktisi maupun akademisi antara lain sebagai berikut :

1. Bagi peneliti Penelitian ini diharapkan dapat memajukan referensi ilmu

pengetahuan untuk peneliti lain khususnya berkaitan dengan metode Liniear

Congruential Generator (LCG).

2. Bagi mahasiswa Penelitian ini dapat menambah referensi mengenai

pembangkitan bilangan acak dengan metode Liniear Congruential Generator

(LCG).

3
1.6 Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dalam memahami penelitian ini akan dikemukakan

lima bab dan setiap bab terdiri dari beberapa subbab. Adapun isi dari bab tersebut

adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini merupakan bab yang memuat latar belakang penelitian,

tujuan dan manfaat dari penelitian, batasan masalah penelitian dan

sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini merupakan bab yang memuat pengertian dan teori yang

diperlukan untuk rancangan penelitian pada bab-bab berikutnya.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini merupakan bab yang memuat uraian mengenai jenis

penelitian, variabel penelitian, informasi mengenai sumber data,

dan analisis data.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini merupakan bab yang memuat hasil analisis dan

pembahasan dari hasil yang telah diperoleh dan interpretasi.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini merupakan bab yang memuat rangkuman dari hasil secara

keseluruhan dan saran yang diberikan oleh penulis terhadap hasil

maupun analisi yang telah dilakukan.

DAFTAR PUSTAKA

4
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Bilangan Acak

Random atau acak menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memiliki

dua arti. Pertama, acak dalam kelas Adjektiva (kata sifat) memiliki arti tanpa pola

atau sebarang. Kedua, acak dalam kelas Nomina (kata benda) memiliki arti istilah

statistik penggambaran suatu pemilihan yang tidak dibatasi atau kalau dibatasi

haruslah diwujudkan dengan menggunakan pemilihan peluang (Setiawan, 2012).

Menurut Thomas (2004) yang di kutip dalam sebuah skripsi menyatakan

bahwa pembangkit bilangan acak atau random number generator adalah suatu

algoritma yang digunakan untuk menghasilkan urutan-urutan atau sequence dari

angka-angka sebagai hasil dari perhitungan dengan komputer yang diketahui

distribusinya sehingga angka-angka tersebut muncul secara random dan

digunakan terus-menerus. Salah satunya adalah metode pembangkitan bilangan

acak dengan metode Linear Congruential Generator (LCG).

2.2 Metode Linear Congruential Generator

Pseudorandom number generator merupakan salah satu sumber utama untuk

menghasilkan bilangan acak. Setiap bilangan acak yang dihasilkan sangat

tergantung pada masukan awalnya. Oleh karena itu, dibutuhkan masukan awal

yang sifatnya selalu berubah-ubah agar dapat menghasilkan suatu rangkaian

bilangan yang menyerupai bilangan acak (semu) (Suyana, 2014)

Linear Congruential Generator (LCG) mewakili salah satu algoritma pseudo

random number yang tertua dan paling populer. Teori dari algoritma ini mudah

dipahami dan dapat diimplementasikan secara cepat. Keuntungan dari LCG

5
adalah operasinya yang sangat cepat. LCG dapat diterapkan untuk menghasilkan

sekumpulan nilai acak ataupun dapat digunakan untuk mengacak posisi dari

sekumpulan nilai. Bilangan acak yang dihasilkan oleh Linear Congruential

Generator (LCG) ini akan digunakan untuk menentukan posisi dari bilangan 1

sampai n pada setiap baris (Sofyan, 2016).

Selain itu, metode Linear Congruential Generator mempunyai kelemahan

yaitu jika sebuah deret bilangan acak yang dihasilkan diketahui, maka parameter

dan modulus dari metode tersebut dapat diuraikan sehingga akan menyebabkan

hasil acak menjadi tidak aman dan dapat diketahui hasil pola pengacakan (Katti,

2010: 203).

Pembangkitan bilangan acak uniform sangat dibutuhkan dalam simulasi

statistika, sehingga pada setiap paket pemograman sudah dilengkapi dengan

perintah pembangkitan bilangan acak uniform. Salah satu yang sering digunakan

adalah Linear Congruential Generator (LCG). Metode ini akan menghasilkan

barisan bilangan integer antara 0 sampai dengan m dengan menerapkan formula

berikut (Agwil, 2022):

x i+1=( a xi + c ) modulo m i=0 , 1 , 2, 3 , …

dimana

x 0 : nilai awal

a : konstanta pengali

c : increment

m : modulus

LCG mempunyai periode tidak lebih besar dari m, dan kebanyakan kasus

periodenya kurang dari m, maksudnya adalah deret bilangan acak yang dihasilkan

6
tidak lebih banyak dari modulonya. LCG mempunyai periode penuh (m – 1) jika

memenuhi syarat berikut:

1. c relatif prima terhadap m

2. a−1 dapat dibagi dengan semua faktor prima dari m

3. a−1 adalah kelipatan 4, jika m adalah kelipatan 4

4. m>maks( a , b , x 0 )

5. a> 0 , b>0

x 0 adalah kunci pembangkit atau disebut juga umpan (seed). Secara teori LCG

mampu menghasilkan bilangan acak, namun sensitif terhadap pemilihan nilai-nilai

a , b , dan m. Pemilihan nilai-nilai yang tidak sesuai dapat mempengaruhi

implementasi pada LCG. LCG memiliki kelebihan pada kecepatannya karena

membutuhkan operasi bit yang sedikit.

7
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Analisis Data

Dalam melakukan analisis pada parktikum pertemuan 1 ini peneliti

menggunakan metode Linear Congruential Generator (LCG). Berikut merupakan

algoritma dari metode LCG (Agwil, 2022):

1. Tentukan nilai x 0

2. Untuk i=1,2 , … , n, hitunglah:

x i+1=( a xi + c ) modulo m

xi
3. Hitung Ri=
m

4. Urutkan hasil pembangkitan bilangan acak dari yang terkecil sampai yang

terbesar

4. Interpretasi hasil.

Bilangan acak yang baik dapat dinilai dari beberapa hal, diantaranya:

1. Keacakan

2. Panjang periode pengulangan

8
3.2 Diagram Alur
Mulai

Tentukan Nilai x 0

Hitunglah x i=( a x i +c ) modulo m

lanjutkan untuk x i+1, untuk


i=1,2 … , n

xi
Hitung Ri=
m

Interpretasi Hasil Dari Pengacakan


Bilangan

Selesai
Gambar 1. Diagram alur

9
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Membangkitkan Bilangan Linear Congruential Generator

a. Teladan 1

Menggunakan kombinasi a , c ,dan m yang berbeda-beda. Ketiga hasil

kombinasi yang berbeda tersebut mendapatkan hasil sebagai berikut:

1. Kombinasi pertama yaitu a=23 , c=10dan m=43

(7, 42, 30, 12, 28, 9, 2, 13, 8, 22, 0, 10, 25, 26, 6, 19, 17, 14, 31, 35, 41, 7,

42, 30, 12, 28, 9, 2, 13, 8).

2. Kombinasi kedua yaitu a=23 , c=12 dan m=43

(7, 1, 35, 0, 12, 30, 14, 33, 40, 29, 34, 20, 42, 32, 17, 16, 36, 23, 25, 28, 11,

7, 1, 35, 0, 12, 30, 14, 33, 40).

3. Kombinasi ketiga yaitu a=23 , c=16dan m=43

(7, 5, 2, 19, 23, 29, 38, 30, 18, 0, 16, 40, 33, 1, 39, 10, 31, 41, 13, 14, 37,

7, 5, 2, 19, 23, 29, 38, 30, 18).

b. Teladan 2

Menggunakan kombinasi a , c ,dan m yang berbeda-beda. Ketiga hasil

kombinasi yang berbeda tersebut mendapatkan hasil sebagai berikut:

1. Kombinasi pertama yaitu a=355, c=2136 dan m=33

Dihasilkan sejumlah bilangan acak yang ditampilkan dalam bentuk plot 3D.

Hasil ini bisa kita lihat di lampiran 4 hasil dari teladan 2a.

2. Kombinasi kedua yaitu a=69092, c=23 dan m=255

Dihasilkan sejumlah bilangan acak yang ditampilkan dalam bentuk plot 3D.

Hasil ini bisa kita lihat di lampiran 5 hasil dari teladan 2b.

10
3. Kombinasi ketiga yaitu a=54 , c=35 dan m=33

Dihasilkan sejumlah bilangan acak yang ditampilkan dalam bentuk plot 3D.

Hasil ini bisa kita lihat di lampiran 6 hasil dari teladan 2c.

4.2 Evaluasi Metode Linear Congruential Generator

Pada penelitian kali ini peneliti menyelsaikan masalah pembangkitan

bilangan acak dengan menggunakan metode Linear Congruential Generator

(LCG).

Untuk teladan pertama, kombinasi pertama yaitu a=23 , c=10 dan m=43,

untuk kombinasi kedua yaitu a=23 , c=12 dan m=43, dan kombinasi ketiga yaitu

a=23 , c=16 dan m=43, dengan menggunakan kombinasi a , c ,dan m yang

berbeda-beda. Ketiga hasil kombinasi yang berbeda tersebut mendapatkan hasil

yang sama, yaitu bilangan acak yang berulang, hal ini dikarenakan pemilihan nilai

a , c ,dan m sangat mempengaruhi terhadap hasil yang didapat, pemilihan nilai m

yang tepat akan menghasilkan bilangan acak dengan periode yang panjang.

Untuk teladan kedua, dengan menggunakan ketiga kombinasi nilai dari a , c

dan m yang berbeda-beda, didapat bahwa dari ketiga pembangkitan bilangan acak

diatas, yang paling baik jika dilihat dari plot yaitu kombinasi dari a , c dan m

dengan nilai a=69092 , c=23 , m=255, karena plot 3D terlihat acak dan panjang

periode pengulangan cukup panjang sehingga unsur keacakan sangat baik.

BAB V

PENUTUP

11
5.1 Kesimpulan

Metode linier kongruen adalah algoritma paling terkenal dan paling banyak

digunakan untuk menghasilkan angka acak. Keuntungan praktis mereka adalah

kecepatan, kemudahan implementasi, dan ketersediaan kode portabel, parameter

serta hasil tes. LCG mempunyai periode tidak lebih besar dari m, dan kebanyakan

kasus periodenya kurang dari m, maksudnya adalah deret bilangan acak yang

dihasilkan tidak lebih banyak dari modulonya.

Pembangkitan bilangan acak uniform sangat dibutuhkan dalam

simulasi statistika, sehingga pada setiap paket pemograman sudah

dilengkapi dengan perintah pembangkitan bilangan acak uniform. Salah

satu yang sering digunakan adalah Linear Congruential Generator

(LCG). Metode ini akan menghasilkan barisan bilangan integer antara 0

sampai dengan m dengan menerapkan formula berikut:

x i+1=( a xi + c ) modulo m, i=0,1,2,3 , …

Keterangan:

x0 : nilai awal

a : konstanta pengali

c : uncrement

m : modulus

Pasangan a , c dan m sangat menentukan keacakan dari bilangan acak, m dan

c haruslah memenuhi ketentuan bahwa c adalah relative prima terhadap m atau

PBB (c ,m)=1, dan kemudian untuk menghasilkan bilangan acak menyebar

xi
uniform kita memrlukan formula Ri= kemudian barulah didpatkan hasil
m

sebaran uniform (0,1).

12
Beradsarkan teladan pertama, kombinasi pertama yaitu a=23 , c=10dan

m=43, untuk kombinasi kedua yaitu a=23 , c=12 dan m=43, dan kombinasi

ketiga yaitu a=23 , c=16dan m=43, dengan menggunakan kombinasi a , c ,dan m

yang berbeda-beda, ketiga hasil kombinasi yang berbeda tersebut mendapatkan

hasil yang sama, yaitu bilangan acak yang berulang, hal ini dikarenakan pemilihan

nilai a , c ,dan m sangat mempengaruhi terhadap hasil yang didapat, pemilihan

nilai m yang tepat akan menghasilkan bilangan acak dengan periode yang

panjang.

Untuk teladan kedua, dengan menggunakan ketiga kombinasi nilai dari a , c

dan m yang berbeda-beda, didapat bahwa dari ketiga pembangkitan bilangan

acak diatas, yang paling baik jika dilihat dari plot yaitu kombinasi dari a , c dan

mdengan nilai a=69092 , c=23 , m=255, karena plot 3D terlihat acak dan panjang

periode pengulangan cukup panjang sehingga unsur keacakan sangat baik.

5.2 Saran

Bagi semua praktikan diharapkan untuk lebih aktif saat praktikum

berlangsung, agar bukan hanya asisten dosen saja yang aktif tapi praktikan

diharapkan lebih aktif bertanya maupun menjawab pertanyaan yang diajukan dan

berani bertanya bila ada yang kurang dimengerti.

DAFTAR PUSTAKA

Agwil, Winalia. 2022. Modul Praktikum Simulasi Statistik. Bengkulu: Lab


FMIPA UNIB.

13
Katti, R. S., Kavasseri, R. G., & Sai, V. 2010. Pseudorandom Bit Generation
Using Coupled Congruential Generators. Circuits and Systems II:
Express Briefs, IEEE Transactions 57(3), 203-207.
Setiawan. (2012). Kamus besar bahasa indonesia. Jakarta: Badan Pengembangan
dan Pembinaan Bahasa, Kemdikbud (Pusat Bahasa).
Suyana, Vegga Firsthya.2014. Analisis Pemakaian Pseudorandom Number
Generator Pada Pembuatan Game Anak Nakal.
https://repository.telkomuniversity.ac.id/pustaka/134188/analisis-pemaka
ian-pseudorandom-number-generator-padapembuatan-game-anak-
nakal.pdf. Diakses tanggal 19 Oktober 2022.
Thomas, J. Kakiay. (2004). Pengantar Sistem Simulasi. Yogyakarta: Andi.

14
LAMPIRAN

1. Jendela utama R

2. Sintaks utama teladan


3. Hasil teladan 1

4. Hasil teladan 2a

5. Hasil teladan 2b
6. Hasil teladan 2c

Anda mungkin juga menyukai