PERTEMUAN I
SIMULASI STATISTIK
Oleh
NPM : F1F021001
LABORATORIUM MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS BENGKULU
2024
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa
karena atas berkat dan rahmatnya penulis dapat menyelesaikan laporan praktikum
Simulasi Statistik ini dengan baik dan lancar. Penulis juga ingin mengucapkan
terima kasih kepada Dosen dan Asisten Praktikum yang telah membantu penulis
dalam penulisan laporan ini.
Pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan terima kasih kepada yang
terhormat:
1. Dr. Pepi Novianti, S.Si.,M.Si. selaku Dosen Pengampu
2. Winalia Agwil, S.Si., M.Si. selaku Dosen Pengampu
3. Muhammad Arib Alwansyah, S.Stat. selaku Asisten Praktikum
4. Sri Syuhada Putri selaku Asisten Praktikum
5. Terakhir, kepada keluarga dan teman-teman yang senantiasa memberikan
dukungan kepada penulis.
Penulis menyadari bahwa penulisan laporan ini masih banyak kekurangan,
baik dari segi susunan kata, kalimat maupun tatanan bahasa. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak untuk laporan ini. Akhir
kata penulis berharap agar laporan ini memberikan banyak manfaat dan
pembelajaran untuk pembaca.
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
KATA PENGANTAR...........................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................iv
DAFTAR TABEL..................................................................................................v
DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang...........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................2
1.3 Tujuan Penelitian.......................................................................................2
1.4 Manfaat Penelitian.....................................................................................2
1.5 Batasan Masalah........................................................................................3
1.6 Sistematika Penulisan................................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................5
2.1 Bilangan Acak............................................................................................5
2.2 Linear Congruential Generator (LCG).....................................................5
BAB III METODE PENELITIAN.......................................................................7
3.1 Analisis Data...............................................................................................7
3.2 Diagram Alir Penelitian............................................................................8
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...............................................................9
4.1 Pembangkitan Bilangan Acak Interval 0 sampai 20 .............................9
4.2 Pembangkitan Bilangan Acak Uniform (0 , 1)........................................10
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...............................................................12
5.1 Kesimpulan...............................................................................................12
5.2 Saran.........................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................14
LAMPIRAN
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR LAMPIRAN
vi
BAB I
PENDAHULUAN
memiliki peran yang sangat penting. Bilangan acak tidak hanya digunakan dalam
yang baik dan panjang siklus yang memadai menjadi kunci untuk memastikan
aplikasi komputasi, statistik, dan simulasi. Salah satu metode yang umum
yang baik.
1
1.2 Rumusan Masalah
tertentu?
yang baik?
sebagai berikut:
tertentu.
1. Bagi Penulis:
2
2. Bagi Pembaca:
(LCG) dan berguna sebagai bahan referensi untuk melakukan penelitian yang
serupa.
bilangan acak yang dihasilkan dari ketiga kondisi diatas (gunakan plot 3D,
bangkitkan bilangan sebanyak 2000)! Manakah yang paling acak jika dilihat
3
1.6 Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
penulisan.
Bab ini merupakan bab yang memuat pengertian dan teori yang
Bab ini merupakan bab yang memuat jenis dan sumber data,
Bab ini merupakan bab yang memuat hasil dan pembahasan yang
Bab ini merupakan bab yang memuat kesimpulan dan saran yang
telah dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Bilangan acak adalah deretan nilai yang acak dan tidak dapat diprediksi
secara keseluruhan. Untuk menghasilkan bilangan acak merupakan hal yang sulit,
mempunyai beberapa bagian yang dapat diprediksi dan berhubungan (Putra, Sari,
& Jakaria, 2021). Bilangan acak (random) banyak digunakan di dalam program
acak semu (pseudo-random number generator atau PRNG (Bulolo & Sindar,
bilangan acak hasilnya jadi sulit ditebak dibanding hanya menggunakan bilangan
atau angka yang sudah bisa dipastikan. Salah satu metode pembangkit bilangan
5
perintah pembangkitan bilangan acak uniform. Salah satu yang sering digunakan
berikut:
Keterangan:
x 0 : nilai awal
a : konstanta pengali
c : increment
m : modulus
n , terdapat algoritma yang dapat digunakan, yaitu sebagai berikut (Agwil, 2024):
a. Tentukan nilai x 0
x i+1=( a xi + c ) modulo m
xi
Ri=
m
6
BAB III
METODE PENELITIAN
m.
xi
Ri= .
m
7
3.2 Diagram Alir Penelitian
Mulai
Input nilai
x 0 , a , c, dan m
Hitung nilai
x i+1=( a xi + c ) modulo m
Hitung nilai
xi
Ri=
m
Output
Selesai
8
BAB IV
Adapun bilangan acak yang diperoleh dari program R untuk kombinasi pertama
tidak ada angka berulang. Adapun bilangan acak yang diperoleh dari program R
Berdasarkan hasil kombinasi kedua pada tabel 4.2, dengan menggunakan m=13 ,
a=61, c=21 , dan x 0=9 , diperoleh simulasinya ‘gagal’. Berdasarkan hasil dari
9
bilangan acak yang mempunyai rentang angka yang panjang tanpa perulangan
diperlukan kombinasi yang pas pada modulus, seed, multiplier, dan shift-nya.
yang menyebar uniform (0 , 1). Pada teladan 2a, diminta untuk membangkitkan
dan m=10 dengan pembangkitan bilangan acak sebanyak 2000. Berdasarkan plot
3D pada lampiran 8 yang ada, dapat dilihat bahwa terlihat sangat sedikit titik yang
menyebar pada plot yang ada, sehingga jika dilihat dari keacakan dan panjang
Pada teladan 2b, diminta untuk membangkitkan bilangan acak yang menyebar
12 yang ada, dapat dilihat bahwa pola bilangan acaknya lebih menyebar
dibandingkan dengan teladan 2a, sehingga jika dilihat dari keacakan dan panjang
Pada teladan 2c, diminta untuk membangkitkan bilangan acak yang menyebar
dihasilkan, dapat dilihat bahwa terlihat hanya sedikit titik yang menyebar pada
plot yang ada, sehingga jika dilihat dari keacakan dan panjang periode
Berdasarkan hasil dari ketiga pembangkitan bilangan acak dan plot 3D yang
dihasilkan pada teladan 2 tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa yang memiliki
10
keacakan paling baik adalah pada teladan 2b. Hal ini dikarenakan dari plot 3D
pada lampiran 12 yang ada, dapat dilihat bahwa pola bilangan acaknya sangat
menyebar dibandingkan dengan plot teladan 2a dan 2c, sehingga jika dilihat dari
BAB V
11
5.1 Kesimpulan
x
membangkitkan variabel acak uniform dengan formula Ri= i , sehingga diperoleh
m
PBB (c , m)=1. Untuk melihat keacakan suatu bilangan acak yang dibangkitkan,
dapat dilihat dari plot 2D maupun plot 3D. Semakin banyak titik-titik yang ada
didalam plot dan titik-titiknya menyebar acak, maka semakin baik pembangkitan
Berdasarkan hasil dari teladan yang ada, maka untuk hasil dari teladan 1,
rentang angka yang panjang tanpa perulangan diperlukan kombinasi yang pas
pada modulus, seed, multiplier, dan shift-nya. Untuk hasil pembangkitan bilangan
12
acak dan plot 3D dari teladan 2a, 2b, dan 2c yang ada, maka dapat disimpulkan
bahwa yang memiliki keacakan paling baik adalah pada teladan 2b. Hal ini
dikarenakan, dari plot 3D yang ada, dapat dilihat bahwa pola bilangan acaknya
sangat menyebar, sehingga jika dilihat dari keacakan dan panjang periode
5.2 Saran
Perbanyak latihan agar dapat melakukan pengolahan data dengan baik dan teliti
13
DAFTAR PUSTAKA
Bulolo, S., & Sindar, A. (2021). Implementasi Metode Linear Congruent Method
(LCM) pada Simulasi Ujian Akhir Sekolah Menengah Kejuruan
Lolomatua. Prosiding Seminar Nasional Teknologi Informatika, 2(1), 60-
64.
Putra, B. I., Sari, I. A., & Jakaria, R. B. (2021). Worksampling Sebagai Usaha
Mengukur Produktivitas Perakitan Kursi Model Praktikum Analisa
Perancangan Sistem Kerja Dan Ergonomi. Jurnal Mesin Nusantara, 4(2),
61-69.
Triwibowo, D. N., Purwono, Ashari , I. A., Sandi , A. S., & Fadlila, Y. (2021).
Enkripsi Pesan Menggunakan Algoritma Linear Congruential Generator
(LCG) dan Konversi KodeMorse. Buletin Ilmiah Sarjana Teknik Elektro,
3(3), 194-201.
14
LAMPIRAN
15
Lampiran 4. Output teladan 1 kombinasi 2
16
Lampiran 8. Plot 3D teladan 2a
17
Lampiran 12. Plot 3D teladan 2b
18
Lampiran 16. Plot 3D teladan 2c
19