Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PRAKTIKUM

PERTEMUAN I

METODE NUMERIK

Oleh

Nama : Yayuk Aryani

NPM : F1A020016

Dosen Pengampu : Dr. Yulian Fauzi, S.Si., M.Si.

Asisten Praktikum : 1. Enda Yulia YY (F1A018005)

2. Anne Chellyca Br Sembiring (F1A018044)

LABORATORIUM MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS BENGKULU

2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita haturkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Dengan
ridho dan nikmat dari-NYA sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktikum I
Metode Numerik tepat pada waktunya.
Pada kesempatan ini Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada yang
terhormat:
1. Yulian Fauzi, S.Si, M.Si selaku Dosen Pengampu
2. Enda Yulia YY selaku Asisten Praktikum
3. Anne Chellyca Br Sembiring selaku Asisten Praktikum
4. Terakhir, pada keluarga dan teman-teman yang senantiasa memberi dukungan
kepada penulis.
Penulis menyadari bahwa penulisan laporan ini masih banyak kekurangan baik
dari segi susunan kata, kalimat maupun tatanan bahasa. Oleh karena itu, Penulis
mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak untuk laporan ini.
Akhir kata Penulis berharap agar laporan ini memberikan manfaat dan
pembelajaran untuk pembaca.

Bengkulu, 4 April 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................................... i


KATA PENGANTAR.................................................................................................. ii
DAFTAR ISI................................................................................................................. iii
DAFTAR GAMBAR.................................................................................................... iv
PENYELESAIAN PERSAMAAN NON LINIER METODE BISECTION (BAGI
DUA)
1.1 Pendahuluan ........................................................................................................... 1
a. Latar Belakang ..................................................................................................... 1
b. Rumusan Masalah ................................................................................................ 1
c. Tujuan................................................................................................................... 1
1.2 Landasan Teori ...................................................................................................... 2
1.3 Langkah Kerja dan Teladan ................................................................................ 4
a. Langkah Kerja ...................................................................................................... 4
b. Teladan................................................................................................................. 6
c. Listing................................................................................................................... 7
d. Output................................................................................................................... 10
1.4 Algoritma dan Flowchart....................................................................................... 13
a. Algoritma.............................................................................................................. 13
b. Flowchart ............................................................................................................. 14
1.5 Hasil dan Pembahasan........................................................................................... 15
a. Hasil...................................................................................................................... 15
b. Pembahasan.......................................................................................................... 16
1.6 Kesimpulan dan Saran .......................................................................................... 17
a. Kesimpulan........................................................................................................... 17
b. Saran..................................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... v

iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Tampilan Menu Search ................................................................................ 1
Gambar 2. Tampilan Program MATLAB pada Menu Search ....................................... 4
Gambar 3. Tampilan Awal Program MATLAB ............................................................ 4
Gambar 4. Tampilan Menu Home.................................................................................. 5
Gambar 5. Tampilan Editor ........................................................................................... 5
Gambar 6. Tampilan Listing Program Teladan Nomor 1 .............................................. 7
Gambar 7. Tampilan Listing Program Teladan Nomor 2a............................................. 7
Gambar 8. Tampilan Listing Program Teladan Nomor 2b ............................................ 8
Gambar 9. Tampilan Listing Program Teladan Nomor 2c............................................. 8
Gambar 10. Tampilan Listing Program Teladan Nomor 2d .......................................... 9
Gambar 11. Tampilan Listing Fungsi Teladan Nomor 1 .............................................. 9
Gambar 11. Tampilan Listing Fungsi Teladan Nomor 2 .............................................. 9
Gambar 13. Tampilan Output Teladan Nomor 1 ........................................................... 10
Gambar 14. Tampilan Output Teladan Nomor 2a ......................................................... 10
Gambar 15. Tampilan Output Teladan Nomor 2b ......................................................... 10
Gambar 16. Tampilan Output Teladan Nomor 2c ......................................................... 11
Gambar 17. Tampilan Output Teladan Nomor 2d ......................................................... 12
Gambar 18. Flowchart Teladan Nomor 1 dan nomor 2 ................................................ 13
Gambar 19. Tampilan Hasil Teladan Nomor 1a ............................................................ 14
Gambar 20. Tampilan Hasil Teladan Nomor 2a ............................................................ 14
Gambar 21. Tampilan Hasil Teladan Nomor 2b............................................................ 14
Gambar 22. Tampilan Hasil Teladan Nomor 2c ............................................................ 14
Gambar 23. Tampilan Hasil Teladan Nomor 2d............................................................ 14

iv
PENYELESAIAN PERSAMAAN NON LINIER METODE
BISECTION (BAGI DUA)

1.1 Pendahuluan
a. Latar Belakang
Metode numerik adalah teknik-teknik yang digunakan untuk memformulasi kan
masalah matematis agar dapat dipecahkan dengan operasi perhitungan. Dalam mata
kuliah metode numerik ada tugas membuat program untuk mencari akar-akar persamaan
yang belum diketahui dengan mencapai hasil yang hampir eksak.
Salah satu yang digunakan dalam metode numerik yaitu metode bisection atau
metode bagi dua yang dapat membantu untuk pencarian akar dengan menggunakan
program MATLAB. MATLAB adalah perangkat lunak yang dapat digunakan untuk
analisis dan visualisasi data. MATLAB didesain untuk mengolah data dengan
menggunakan operasi matriks. MATLAB juga mampu menampilkan grafis dan
memiliki bahasa pemrograman yang baik.
b. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, masalah yang dapat disimpulkan adalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana langkah-langkah menentukan akar persamaan non linier menggunakan
metode bagi dua?
2. Bagaimana cara menerapkan algoritma metode bagi dua pada MATLAB dan
bagaimana cara menganalisis keluaran berdasarkan input nya?
c. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan yang dapat disimpulkan adalah
sebagai berikut:
1. Praktikan memahami langkah-langkah menentukan akar persamaan non linier
menggunakan metode bagi dua.
2. Praktikan mampu menerapkan algoritma metode bagi dua pada MATLAB dan
mampu menganalisis keluaran berdasarkan input nya.

1
1.2 Landasan Teori
Persamaan non linier bisa diselesaikan dengan berbagai metode. Tiga diantaranya
yang terkenal adalah metode Bisection (Bagi Dua), metode Newton Raphson dan
Secant. Metode bagi dua ini didasarkan pada teorema nilai antara fungsi kontinu, yaitu
bahwa suatu selang [a, b] harus mengandung ( ) = 0, bila ( ) dan (b) berlawanan
tanda misalnya ( ) > 0 dan ( ) < 0. Proses dilakukan dengan pengulangan
membagi selang [a,b] menjadi dua dan dalam setiap langkah diambil setengah selang
yang memenuhi persyaratan tersebut. Proses ini diulang sampai didapatkan ketelitian
yang sama dengan interval [a,b] terakhir.
Dalam algoritma digunakan variabel a sebagai batas bawah selang, b sebagai batas
atas selang, dan T sebagai titik tengah.
Bila ( ) > 0 dan ( ) < 0 maka perkalian keduanya menghasilkan bilangan
yang kecil dari 0 atau ( ). ( ) < 0. Ini berarti dalam selang [a,b] terdapat paling
sedikitnya satu akar
(Nursalim dan Fauzi, 2020).
Metode numerik terbagi menjadi beberapa macam metode dan salah satunya yaitu
metode numerik bagi dua (bisection). Alasan penggunaan metode numerik ini karena
tidak semua permasalahan matematis atau perhitungan matematis dapat diselesaikan
dengan mudah. Bahkan dalam prinsip matematika, suatu persoalan matematika yang
paling pertama dilihat adalah apakah persoalan itu memiliki penyelesaian atau tidak.
Jadi, jika suatu persoalan sudah sangat sulit atau tidak mungkin digunakan dengan
metode matematis (analitik) maka kita dapat menggunakan metode numerik sebagai
alternatif penyelesaian persoalan tersebut (Herna, 2017).
Hal yang mendasari penamaan metode ini adalah bahwa proses pencarian akar
dilakukan dengan membagi dua interval yang dicurigai mengandung akar pada tiap
iterasinya.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam metode biseksi adalah:
1. Fungsi harus kontinu pada interval dan +1.

2. Menentukan dan +1 dapat diperoleh dengan membuat grafik fungsinya terlebih


dahulu maupun dengan try-and-error sedemikian sehingga ( ). ( +1) < 0 (bernilai
negatif).

2
3. Nilai toleransi (error, dilambangkan ) dapat ditentukan oleh pengguna ataupun
didasarkan pada bidang ilmu dan kebutuhan dari permasalahan yang dihadapi.
Kelebihan metode biseksi adalah selalu berhasil menemukan akar (solusi) yang
dicari atau dengan kata lain selalu konvergen. Sementara kekurangan dari metode
biseksi diantaranya:
1. Metode biseksi hanya dapat dilakukan apabila ada akar persamaan pada interval
yang diberikan.
2. Jika ada beberapa akar pada interval yang diberikan maka hanya satu akar saja yang
dapat ditemukan.
3. Memiliki proses iterasi yang banyak sehingga memperlama proses penyelesaian.
Tidak memandang bahwa sebenarnya akar atau solusi yang dicari dekat sekali dengan
batas interval yang digunakan
(Fahrurozi, 2021).

3
1.3 Langkah Kerja dan Teladan
Langkah kerja dan teladan dari laporan praktikum ini dapat disimpulkan sebagai
berikut:
a. Langkah Kerja
Langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk membuka serta menggunakan
pemrograman Matlab adalah sebagai berikut:
1. Klik menu “Search”.

Gambar 1. Tampilan Menu Search


2. Ketik “MATLAB” pada menu “Search” kemudian klik “Open”.

Gambar 2. Tampilan Program MATLAB pada Menu Search


3. Setelah itu akan muncul tampilan awal program MATLAB seperti di bawah ini.

Gambar 3. Tampilan Awal Program MATLAB

4
4. Untuk membuat skrip program, klik menu Home  New  Script.

Gambar 4. Tampilan Menu Home


5. Setelah itu akan muncul tampilan editor pada MATLAB seperti berikut. Kemudian
masukkan script program yang akan dijalankan. Lalu save.

Gambar 5. Tampilan Editor

5
b. Teladan
Teladan dari praktikum yang telah ditentukan adalah sebagai berikut:
1. Uji program mendefinisikan f(x) = e-x-x dengan batas bawah 0 dan batas atas 1,
eror yang diharapkan = 10-5, dan maksimum iterasi n = 50.
2. Lakukan percobaan 2 dengan mendefinisikan fungsi baru f(x) = cos 3x + sin 10x,
dengan batas interval, a = 0 dan b = 1, dan error yang diharapkan = 10-5. Gunakan
nilai n berikut ini dan catat keluarannya lalu tuliskan alasan penyebab keluarannya.
a. n = 5.
b. n = 8.
c. n = 10.
d. n = 50.

6
c. Listing
1. Listing program.
a) Listing program teladan nomor 1

Gambar 6. Tampilan Listing Program Teladan Nomor 1


b) Listing program teladan nomor 2a.

Gambar 7. Tampilan Listing Program Teladan Nomor 2a

7
c) Listing program teladan nomor 2b.

Gambar 8. Tampilan Listing Program Teladan Nomor 2b


d) Listing program teladan nomor 2c

Gambar 9. Tampilan Listing Program Teladan Nomor 2c

8
e) Listing program teladan nomor 2d

Gambar 10. Tampilan Listing Program Teladan Nomor 2d


2. Listing fungsi.
a) Listing fungsi teladan nomor 1

Gambar 11. Tampilan Listing Fungsi Teladan Nomor 1


b) Listing fungsi teladan nomor 2

Gambar 12. Tampilan Listing Fungsi Teladan Nomor 2

9
d. Output
1. Output teladan nomor 1
a) Output teladan nomor 1.

Gambar 13. Tampilan Output Teladan Nomor 1


2. Output teladan nomor 2
a) Output teladan nomor 2a.

Gambar 14. Tampilan Output Teladan Nomor 2a

10
b) Output teladan nomor 2b.

Gambar 15. Tampilan Output Teladan Nomor 2b


c) Output teladan nomor 2c.

Gambar 16. Tampilan Output Teladan Nomor 2c

11
d) Output teladan nomor 2d.

Gambar 17. Tampilan Output Teladan Nomor 2d

12
1.4 Algoritma dan Flowchart
a. Algoritma
Input : ( ), , dan
Proses : a. ≔ ; ≔
b. Untuk iterasi=1, 2, 3, …,
Untuk = − 1, − 2, … , 1
≔ +
c. ( ) ∙ ( ) < 0

d. ≔

e. Jika ( ) ∙ ( ) < 0 berarti akar berada pada selang [ , ] maka


≔ , jika tidak ≔
f. Jika − ≤ maka estimasi akar≔ . Selesai
g. Ulangi kembali ke langkah 1
Output : Akar

13
b. Flowchart

Mulai

( ), , dan

iterasi=iterasi+1;

xt=(xa+xb)/2;

f_a, f_b, f_t

True False
f_a*f_t<=0

xb=xt xa=xt
f_b=f_t f_a=f_t

abs(xa-xb)

False
abs(xa,xb)≤

Akar

Selesai

Gambar 18. Flowchart Teladan Nomor 1 dan Nomor 2

14
1.5 Hasil dan Pembahasan
a. Hasil
1. Hasil teladan nomor 1
a) Hasil teladan nomor 1

Gambar 19. Tampilan Hasil Teladan Nomor 1


2. Hasil teladan nomor 2
a) Hasil teladan nomor 2a.

Gambar 20. Tampilan Hasil Teladan Nomor 2a


b) Hasil teladan nomor 2b.

Gambar 21. Tampilan Hasil Teladan Nomor 2b


c) Hasil teladan nomor 2c.

Gambar 22. Tampilan Hasil Teladan Nomor 2c


d) Hasil teladan nomor 2d.

Gambar 23. Tampilan Hasil Teladan Nomor 2d

15
b. Pembahasan
Pada teladan nomor 1 akan dicari akar dari e-x -x dengan toleransi kesalahan = 10-
5
dengan a = 0 dan b = 1. Pencarian akarnya menggunakan metode biseksi atau metode
bagi dua. Pada teladan nomor 1 dengan menggunakan listing program yang dapat dilihat
pada Gambar 6 dan listing fungsi yang dapat dilihat pada Gambar 14. Dengan
menggunakan perhitungan iterasi n = 50 didapat keluarannya yaitu = 0.5671.
Pada teladan nomor 2 akan dicari akar dari cos 3 + sin 10 dengan toleransi
kesalahan = 10-5 dengan a = 0 dan b = 1. Pencarian akarnya menggunakan metode
biseksi atau metode bagi dua. Pada teladan nomor 2a dengan menggunakan listing
program yang dapat dilihat pada Gambar 7 dan listing fungsi yang dapat dilihat pada
Gambar 11. Dengan menggunakan perhitungan iterasi n = 5 didapat keluarannya yaitu
= 0.3438. Iterasi terakhirnya yaitu 0.343750 dapat dilihat pada Gambar 14. Setelah
perhitungan 5 iterasi, maksimum iterasi telah terpenuhi. Pada teladan nomor 2b dengan
menggunakan listing program yang dapat dilihat pada Gambar 8 dan listing fungsi yang
dapat dilihat pada Gambar 11. Dengan menggunakan perhitungan iterasi n = 8 didapat
keluarannya yaitu = 0.3633. Iterasi terakhirnya yaitu 0.363281 dapat dilihat pada
Gambar 15. Setelah perhitungan 8 iterasi, maksimum iterasi telah terpenuhi. Pada
teladan nomor 2c dengan menggunakan listing program yang dapat dilihat pada Gambar
9 dan listing fungsi yang dapat dilihat pada Gambar 11. Dengan menggunakan
perhitungan iterasi n = 10 didapat keluarannya yaitu = 0.3623. Iterasi terakhirnya
yaitu 0.362305 dapat dilihat pada Gambar 16. Setelah perhitungan 10 iterasi, maksimum
iterasi telah terpenuhi. Pada teladan nomor 2d dengan menggunakan listing program
yang dapat dilihat pada Gambar 10 dan listing fungsi yang dapat dilihat pada Gambar
11. Dengan menggunakan perhitungan iterasi n = 50 didapat keluarannya yaitu =
0.3625. Iterasi terakhirnya yaitu 0.362492 dapat dilihat pada Gambar 17. Setelah
perhitungan 18 iterasi, toleransi error telah terpenuhi.

16
1.6 Kesimpulan dan Saran
a. Kesimpulan
Langkah-langkah menentukan akar persamaan non linier menggunakan metode
bagi dua yaitu dengan mendefinisikan fungsi ( ) yang akan dicari akarnya, kemudian
menentukan nilai a dan b, menentukan toleransi dan iterasi maksimum N, menghitung
( ) dan ( ), kemudian jika ( ). ( ) < 0 maka proses diberhentikan karena tidak ada
akar, bila tidak dilanjutkan. Kemudian dengan menghitung nilai tengahnya, menghitung
( ), bila ( ). ( ) < 0 maka = dan ( ) = ( ) , bila tidak = dan ( ) = ( ) . Jika |
− | < atau iterasi > iterasi maksimum, maka proses diberhentikan dan didapatkan akar
= , dan bila tidak, ulang kembali dari langkah penentuan nilai tengah.
Cara menerapkan algoritma metode bagi dua atau metode biseksi pada MATLAB
yaitu dengan menuliskan skrip program seperti yang ditunjukkan pada Gambar 6,
Gambar 7, Gambar 8, Gambar 9, serta Gambar 10 dan menuliskan skrip fungsi seperti
yang ditunjukkan pada Gambar 11. Dengan menggunakan listing tersebut, kita dapat
menemukan solusi akar dari permasalahan matematika yg ingin dipecahkan. Setelah
menuliskan skripnya, masukkan data ke dalam Command Window. Setelah semua data
telah dimasukkan, kita dapat mengklik Enter, kemudian hasil dari perhitungannya akan
keluar. Itulah cara menerapkan algoritma metode bagi dua pada aplikasi MATLAB.
b. Saran
Bagi semua praktikan diharapkan untuk lebih aktif saat praktikum berlangsung,
agar bukan hanya asisten dosen saja yang aktif tapi praktikan diharapkan lebih aktif
bertanya maupun menjawab pertanyaan yang diajukan dan berani bertanya bila ada
yang kurang dimengerti.

17
DAFTAR PUSTAKA

Fahrurozi, Achmad. 2021. Solusi Persamaan Non-Linier. Bandung: Universitas


Gunadarma.
Herna, Rizky. 2017. Metode Bisection. Yogyakarta: Universitas PGRI Yogyakarta.
Nursalim, Rahmat dan Fauzi, Yulian. 2020. Modul Praktikum Metode Numerik.
Bengkulu: Laboratorium Matematika Jurusan Matematika FMIPA Universitas
Bengkulu.

Anda mungkin juga menyukai