Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

POPULASI DAN SAMPLING

Dosen Pengampu :
(Dr. Sukaris, S.E, M.SM)

Oleh:
IFA DIMIYATI KHASANAH 180301062
MUHAMMAD IKHLASUL ANSORI 180301045
AHMAD RAFIDYAN 180301052
MAULANI MADITA 180301143

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMDIYAH GRESIK
TAHUN AKADEMIK 2020-2021
KATA PENGANTAR

Puji Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkat
limpahan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya, sehigga Kelompok Manajemen Kinerja
dapat menyelesaikan sebuah makalah dengan judul: ” Populasi dan sampling ”
Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan tugas
perkuliahan pada Program Studi Ekonomi Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas
Muhammadiyah Gresik.
Dengan tersusunnya makalah ini penulis berharap kepada Bapak Pengampu Mata
Kuliah Bisnis Internasional berkenan meluangkan waktu untuk membina dan
membimbing pembuatan makalah yang ditugaskan kepada Mahasiswa. Untuk itu
penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat :
1. Suwarno,SE. selaku Dekan , Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Gresik.
2. Anita Handayani SE,M. SM selaku Ka Program Studi Manajemen , Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Gresik.
3. Dr. Sukaris, S.E, M.SM selaku pengampu Mata Kuliah Bisnis Internasional yang
dengan telaten dan sungguh-sungguh dalam menyampaikan materinya.
4. Rekan-rekan seangkatan Tahun Akademik 2020-2021 yang selalu saling
memberikan semangat dalam menyelesaikan tugas.
Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa makalah ini masih banyak kekurangannya.
Untuk itu dengan kerendahan hati kelompok kami mohon maaf yang sebesar-
besarnya.
Demikian untuk menjadikan periksa dan kami berharap atas kritik dan saran, guna
perbaikan dalam penulisan makalah ini. Amin.
Gresik, 21 April 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG....................................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH................................................................................2
1.3 TUJUAN MAKALAH....................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................3
2.1. DARI POPULASI HINGGA SAMPEL.........................................................3
2.2. PROSES DESAIN SAMPLING.....................................................................4
2.3. JENIS-JENIS PROBABILITY SAMPEL......................................................8
1. Simple Random Sampling..............................................................................8
2. Systematic sampling.......................................................................................9
3. Random RouteSampling...............................................................................10
4. Stratified Sampling.......................................................................................10
5. Multi-stage cluster sampling.........................................................................11
2.4. JENIS-JENISNON-PROBABILITY SAMPLES.........................................11
1. Purposive Sampling......................................................................................11
2. Conveniencesampling...................................................................................12
3. Snowball sampling........................................................................................13
BAB III PENUTUP.....................................................................................................14
3.1. KESIMPULAN.............................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................15

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Penelitian adalah pekerjaan ilmiah yang perintah mengungkapkan rahasia ilmu secara
obyektif, dengan dibentengibukti-bukti yang lengkap dan kokoh. Penelitian
merupakan proses kreatif untuk mengungkapkan suatu gejala melalui cara
terpisahsehingga diperoleh suatu informasi.Informasitersebut merupakan jawaban
atas masalah-masalah yang dipertanyakan sebelumnya.Salah satu bagian dalam
desain penelitian adalah menentukan populasi dan sampel penelitian. Kegiatan
penelitian banyakdilakukan dengan penarikan sampel, karena metode penarikan
sampel lebih praktis, biayanya lebih hemat, serta membutuhkan waktu dan Tenaga
yang lebih sedikit dibandingkan dengan metodesensus. Penentuan sampel dari suatu
populasi, disebut sebagai penarikan sampel.Penelitian yang Pakai sampel untuk
meneliti atau berhentihuruf objek penelitian, dilakukan dengan beberapa alasanantara
lain objek yang diteliti sifatnya mudah rusak, objek yang diteliti bersifat homogen,
tidak mungkin meneliti secara fisik seluruhobjek dalam populasi, untuk dalam biaya,
untuk dalam waktu dan Tenaga, serta keakuratan hasil contoh.Dalam penelitian yang
menggunakan sampel sebagai satuananalisis, baik pada penelitian dengan pendekatan
kuantitatif dan penelitian dengan pendekatan kualitatif, setidaknya terdapat duahal
yang menjadi masalah atau masalah yang acara. Yaitu pertama, bahwa masalah
contoh adalah proses untukmendapatkan sampel dari suatu populasi. Di sini sampel
harus benar-benar bisa Mencerminkan keadaan populasi, artinya jalan hasil
penelitian yang diangkat dari sampel harus merupakan Jalan atas populasi. Sehingga
masalah yang pawai adalah bagaimana memperoleh sampel yang representatif, yaitu
sampel yang dapat mewakili elemen lain dalam populasi atau Mencerminkan keadaan
populasi. Kedua, masalahyang pawai dalam penelitian yang menggunakan sampel
sebagai satuan analisis adalah tentang bagaimana proses pengambilan sampel dan
berapa banyak satuan analisis yang akan diambil. Sehingga masalah yang pawai di
antaranya teknik penarikan sampel manakah yang cocok dengan huruf populasi,
tujuan dan masalah penelitian yang akan dikaji. Selain itu berapa banyak satuan
analisis atau ukuran sampel (Sampel ukuran) yang akan dilibatkan dalam kegiatan
penelitian.

1
1.2 RUMUSAN MASALAH
1.2.1 Apa yang dimaksud dengan populasi dan sampling?
1.2.2 Bagaimana proses desain sampling?
1.2.3 Sebutkan jenis – jenis probability sampel?
1.2.4 Sebutkan jenis – jenis non probability sampel?

1.3 TUJUAN MAKALAH


1.3.1 Mengetahui apa itu populasi dan sampel
1.3.2 Mengetahui proses-proses desain sampling
1.3.3 Mengetahui jenis-jenis probability sampel
1.3.4 Mengetahui jenis-jenis non probability sampel

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. DARI POPULASI HINGGA SAMPEL


Dalam penelitian seorang peneliti dapat mengambil data untuk membuktikan atau
menguji hipotesis yang dikembangkannya dengan meneliti seluruh populasi yang
diamatinya, dapat juga dengan mengambil hanya bagian kecil dari populasi itu yang
mewakili seluruh populasinya atau disebut dengan sampel.
Berikut beberapa pengertian :
Populasi : Populasi adalah gabungan dari seluruh elemen yang berbentuk peristiwa,
hal atau orang yang memiliki karakteristik serupa yang menjadi pusat
perhatian seorang peneliti karena itu dipandang sebagai semesta
penelitian. Misalnya perusahaan peneliti ingin memahami perilaku belajar
dari para manajer SDM di jawa tengah, maka populasi adalah mereka
semua yang memiliki jabatan manajer SDM di jawa tengah.
Elemen : Elemen populasi adalah setiap anggota dari populasi yang diamati.
Dalam contoh populasi diatas, berarti setiap manajer SDM adalah elemen
populasi
Bingkai : Bingkai populasi adalahsebuah daftar dari semua elemen dalam
populasi,
Populasi darimanasample akan ditarik
Sampel : Sampel adalah subset dari populasi, terdiri dari beberapa anggota
populasi. Dari 1000 populasi orang manajer SDM akan diambil 250 yang
mewakili, maka 250 manajer pemasaran itu adalah sampel kita. Dengan
meneliti sampel, seorang peneliti dapat meneliti sampel, seorang peneliti
dapat menarik kesimpulan yang dapat digeneralisasi untuk seluruh
populasinya
Subyek : Subyek adalah setiap anggota dari sampel, sama seperti elemen yg
merupakan suyek dari populasinya.
Dalam prakteknya pemilihan sampel adalah lebih baik daripada memilih
seuruh populasi. Misalnya seorang peneliti ingin mengetahui mutu bolam dari satu
batch produksi, tentu saja tidak perlu membongkar semua bolam tetapi cukup
beberapa sebagai sampelnya dan atas dasar itu ia dapat menarik kesimpulan apakah
bolam yang di produksi memiliki mutu tinggi atau rendah

3
2.2. PROSES DESAIN SAMPLING
Untuk melakukan sampling, seorang peneliti akan melakukan proses sampling seperti
yang diuraikan pada gambar berikut

Definisikan
Populasi
Sasaran

Tentukan
Bingkai
Sampel

Tentukan Tentukan
Jumlah Cara Penarikan
Sampel Anggota Sampel

Gambar 1 : Proses Desain Sampling


Definisikan Populasi Sasaran : Populasi sasaran adalah fokus sasaran besar seorang
peneliti yang merupakan kumpulan atau elemen yang memiliki informasi yang dicari
oleh peneliti dan hasil penelitiannya akan menunjukkan kesimpulan inferensial bagi
kelompok atau populasi tersebut. Populasi sasaran harus sudah didefinisikan pada
saat seorang peneliti menemukan masalah dan masalah penelitiannya.
Tentukan Bingkai Sampel : Bingkai sampel adalah wakil dari elemen populasi
sasaran yg diambil dari elemen populasi. Misalnya daftar nama di buku telepon, peta
jalan dengan nomor rumah, dan sejenisnya.
Tentukan Jumlah Sampel :Jumlah sampel adalah jumlah elemen yang akan
dimasukkan dalam sampel. Besarnya sampel sangat dipengaruhi oleh banyak faktor
antara lain tujuan penelitian. Bila penelitian bersifat deskriptif, maka umumnya
membutuhkan sampel yang besar, tetapi bila penelitiannya hanya untuk menguji
hipotesis, dibutuhkan sampel dalam jumlah yang lebih sedikit. Semakin besar sampel
akan semakin besar kemungkinan untuk membuat keputusan yang tepat dalam
menolak hipotesis nol atau yang dikenal sebagai statisticalpower. Semakin besar
sampel maka akan semakin besar statisticalpower, walaupun sampel yang besar
membutuhkan biaya dan pengorhanan yang juga besar.

4
Dari berbagai sumber seperti Roscoe 1975 (dalam Sekaran, 2003. Hair dkk.
Tabachic&Fidell) diperoleh beberapa pedoman umum yang dapat digunakan oleh
peneliti untuk menentukan besarnya sampel penelitiannya sebagai berikut:
Ukuran sampel yang lebih besar dari 30 dan kurang dari 500 sudah memadai bagi
kebanyakan penelitian.
Bila sampel dibagi bagi dalam beberapa sum sampel, maka minimum 30 untuk setiap
katetori sub sampel sudah memadai.
Dalam penelitian multivariate ( termasuk yang menggunakan analisis regresi
multivariat) besarnya sampel ditentukan sebanyak 25 kali variabel independen.
Analisis regresi dengan 4 variabel independen membutuhkan kecukupan sampel
sebanyak 100 sampel responden.
Analisis SEM membutuhkan sampel sebanyak paling sedikir 5 kali jumlah vatriabel
parameter yang akan dianalisis. Penelitian dengan 20 parameter membutuhkan
sampel sebanyak 20 x 5 atau 100 sampel, apalagi dalam dBujian Chi-Square model
SEM yang sensitif terhadap jumlah sampel, dibutuhkan sampel yang baik berkisar
antata 100 - 200 sampel untuk tehnikmaximumlikelihoodestimation.
Sampel kurang dari 30 tidak dapat diterima untuk analisis yang menggunakan
statistik parametrik.
Penelitian eksperimental dengan perlakukan kontrol eksperimen yang ketat dapat
dilakukan dengan sampel yang kecil antara 10 - 20 sampel.
Sebuah pedoman ukuran sampel sesuai dengan N Populasi telah dikembangkan oleh
Krejcie dan Morgan, 1970 (dalam sekaran, 2003) yang dapat dipakai oleh peneliti
untuk menentukan besar sampel agar memperoleh model keputusan yang baik.

N S N S N S N S
100 80 750 254 1700 313 4500 354
150 108 800 260 1800 317 6000 361
200 132 850 265 1900 320 7000 364
250 152 900 269 2000 322 8000 367
300 169 1000 278 2200 327 9000 368
400 196 1100 285 2400 331 10000 370
500 217 1200 291 2600 335 15000 375
550 226 1300 297 2800 338 20000 377
600 234 1400 302 3000 341 30000 379
650 242 1500 306 3500 346 50000 381
700 248 1600 310 4000 351 1000000 384

5
Beberapa pedoman dasar untuk penentuan ukuran sampel adalah sebagai berikut :
Metode Penentuan Keterangan
Sampel

Arbitrer Penentuan besaran secara arbitrer tanpa adanyaalasan yang


(Unaidedjudgment) jelas. Pendekatan ini sebaiknya dihindari oleh peneliti.

Pendekatan Biaya Metode ini lebih mengandalkan pada biaya-anggaranyang


(All youcanafford) tersedia, namun disertai dengan alasan yang logis bahwa
sampel yang diambil cukup signifikan

Penelitian sejenis Metode penentuan sampel berdasarkan pada besaranuntuk


(Averagesizeforsam penelitian serupa yang pemahsamplesforsimilar dilakukan
plesforsimilarstudies oleh peneliti sebelumnya
)

Penjatahan Penentuan besarnya sampel berdasarkan pada jumlah sel yang


(Requiredsize per diteliti.Misalnya peneliti ingin mengetamu preferensi
cell) konsumen berkenaan dengan pembukamtastfood di suatu area
Informasi yang dibutuhkan berdasarkan dua group konsumen
(pekerja kasar dan pekerja menengah) dan setiap group terdiri
dari empat golongan umur (12-17. 18-34, 35-44 dan diatas 44.
Hasil yang diperoleh adalah 2x4 = 8 sel. Jumlah sampel untuk
tiap sel adalah 30, sehingga jumlah total sampel adalah 8x30
240 sampel

Pendekatan Statistik Didasarkan pada rumus formula statistik tertentus Pendekatan


(TraditionalStatistic Yamane (1973)
Model) N
n= 2
1+ Nd
dimana:
n = jumlah sampel
N=ukuran populasi
d = presisi yang ditetapkan atau prosentasi
kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan
sampel yangmasih dapat ditolerir atau diinginkan misalnya
5% Misalnya populasi = 1000 D= margin oferror 5%,maka

6
besarnya sampel adalah
1000
n= 2
1+1000(5 % )

1000
n= =286
3.5
Bila jumlah populasi tidak diketahui maka alternatif rumus
yang dapat digunakan adalah

n=(Z 2 a)
{ d
2}
[ P ×Q ]

dimana:
Za = Z tabel dengan tingkat signifikansi tertentu
P= Proporsi populasi yang diharapkan memiliki karakteristik
tertentu
Q= proporsi populasi yang diharapkan tidak memiliki
karakteristik tertentu
d = Tingkat kesalahan yang dapat ditolerir (dinyatakan dalam
%)
Misalnya dari studi penjajagan terhadap 100 konsumen
diketahui bahwa 50% berkeinginan membeli shampo dengan
kemasan baru, perusahaan ingin meneliti dengan jumlah yang
lebih besar untuk memprediksi potensi konsumen. Jika
menggunakan tingkat signifikasi 5% dan tingkat kesalahan 3%
maka ukuran sampel yang dibutuhkan adalah:

n=(2 , 58)2 ¿
{ 3
2}
[ 50 x 50 ]

n=1.849 ,15=1.850

Teknik penarikan sampel (probabilitysamplesandconveniencesamples) : Setelah


peneliti menentukan ukuran atau besar sampel yang akan digunakan, langkah
berikutnya adalah menentukan cara bagaimana menarik sampel dari populasi yang
ada. Misalnya peneliti menentukan jumlah sampelnya adalah 286 responden dari
populasi sebesar 1.000 orang, maka langkah berikutnya adalah menentukan
bagaimana memilih 286 orang itu dari populasi yang besarnya misalnya 1.000 orang.

7
Hal ini disebut sebagai Setelah peneliti menentukan ukuran atau besar sampel yang
akan proses penarikan sampel.
Dua pendekatan umum dalam sampling yang biasanya digunakandalam penelitian
manajemen adalah probability sampling dan nonprobability.
Dalam probability sampling, semua elemen (misalnya orang, pribadi, rumah tangga)
dalam populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi sampel
sampling. Sebaliknya dalam nonprobability sampling, elemen populasi dipilih atas
dasar availabilitasnya (misalnya karena mereka memang dengan sukarela mau
menjadi responden) atau karena pertimbangan pribadi peneli bahwa mereka dapat
mewakili populasi. Konsekuensinya adalah terdan sebagian dari populasi yang tidak
kita ketahui dikeluarkan dari sampel kita misalnya mereka yang tidak dengan
sukarela minta menjadi responden penelitian). Salah satu jenis sampling
nonprobabilitas ini adalah apa vane disebut conveniencesample - bukan karena
sampel ini mudah dan perlu direkrut tetapi karena peneliti menggunakan siapa saja
yang ada daripada bersusah payah memilih dari populasi.

2.3. JENIS-JENIS PROBABILITY SAMPEL


1. Simple Random Sampling
Karakteristik :
a. Setiap orang memiliki kesempatan yang sama dengan yang lainnya untuk
dipilih.
b. Cocok untuk populasi yang relatif kecil dimana sampling framenya
"complete and menjadi anggota sampel up-to-date"
Prosedur:
1. Siapkanlah sebuah sampling frame yang lengkap
2. Berikanlah masing-masingnya setiap nomor yang beda, dimulai dari satu
3. Tentukan sesuai dengan jumlah sampel yang dibutuhkan
4. Pilih sampel dengan menggunakan undian atau menggunakan tabel angkia
random .

a. Bila menggunakan cara undian, caranya adalah sebagai berikut Misalnya


kita ingin memilih sampel teriri dari 10 orang manager pemasaran dari
populasi yang terdiri dari 100 orang manajer pemasaran di Kota
Semarang. Maka kita menulis nama dari 100 orang manajer pemasaran
tersebut dalam secarik kertas kecil lalu kita gulung dalam dimasukkan
dalam sebuah kotak untuk dikocok. Setelah kita kita menarik satu
gulungan untuk menunjukkan mana sampel yang kita pilih, lalu

8
seterusnya kedua hingga kesepuluh yang kesemuanya menghasilkan 10
buah sampel yang ditarik.
b. Bila menggunakan Tabel Angka Random: Disini kita dapat menarikn
bilangan secara random dari kumpulan bilangan 1 sampai dengan N
secara random, yang saat ini banyak tersedia juga dalam program
komputer. Seperti contoh diatas tetapi dalam jumlah yang lebih besar
dimana dengan cara undingan sulit misalnya, kita ingin menarik sampel
yang terdiri dari 100 orang manajer pemasaran dari populasi sebesar 1500
orang. anggota dari populasi itu mulai nomor 1 hingga 1500. Karena
nomor populasi terbesar adalah 4 digit yaitu 1500 maka bilangan yang
kita gunakan 4 digit yaitu mulai dari:
0001,.0002,.0003,. 0004,.1.000,.. 1.002... 1.500
Kemudian bukalah Tabel Angka Random. Misalnya sebagai berikut
Table of random numbers (biasanya ada dibagian belakang buku
statistik) misalnya:
92941 04999 77422 25992 27372
94157 43252 83266 47196 94045
48135 34237 46293 46178 50110
78907 37586 50940 88094 28209
82843 3383 32561 62108 46076
Tentukan pola gerak kedalam tabel tersebut dan tunjukkan langsung
misalnya ngka-angka dari setiap kolom kedua dan setiap baris. Bila
sebuah nomor muncul lewat dua kali atau nomor yang dipilih lebih besar
dari nomor populasi, hilangkan- lewatkan saja nomor itu.

2. Systematic sampling
Hampir sama dengan simple random sampling, tetapi sebagai gantinya
memilih rame) dan memilih setiap nama ke- n. angka random dari tabel,
peneliti diminta menghadap sebuah daftar (yaitu sampling frame)
Untuk melakukan ini, langkah yang dilakukan adalah:
Siapkan Fraksi Sampling dengan cara membagi besarnya populasi dengan
jumlah ukuran sampel. Misalnya populasi terdiri dari 500 orang sedangkan
sampelnya 100 orang.maka fraksi sampling adalah 1/5 yaitu kita akan
memilih satu orang dari setiap lima orang dalam populasi. Angka random
dibutuhkan untuk digunakan hanya untuk memutuskan sebuah titik start.
Dengan fraksi sampling sebesar 1/5, titik star harus satu diantara 5 orang
dalam daftar tersebut.

9
Kelemahan: Effect of periodicity (bias karena karakteristik khusus yang
muncul dala sampling frame pada unit yang regular). Hal ini dapat terjadi
misalnya bila kita menggunakan sampling frame dari penduduk dewasa pada
sebuah perumahan yang terdiri dari rata rata keluarga muda suami/istri. Daftar
sampling frame akan terdiri dari Suami/lstri/ Suami/Istri/ Suami/Istri/...dst dan
bila setiap 10 orang dipilih unhuk diwawancarai maka kemungkinan besar
kesempatan pria terpilih adalah lebih tinggi.

3. Random RouteSampling
Biasanya digunakan dalam survey pasar khususnya sampling rumah tangga,
toko dan sejenisnya.
Alamat akan dipilih secara random dari sampling frame sebagai titik start
Interviewer diberi instruksi untuk mengindentifikasi alamat berikutnya dengan
memberi alternatif belok kiri atau belok kanan pada persimpangan jalan dan
akan masuk ke rumah dengan alamat nomor ke- n
 Keunggulan cara ini adalah: Dapat menghemat waktu Bias dapat
diperkecil karena interviewer harus masuk ke alamat yang teridentifikasi
dengan sangat jelas dan bukan yang dipilih sesukanya.
Kelemahan:
 Karakteristik area yang khusus(misalnya: kaya / miskin) dapat berarti
bahwa sampel itu tidak representatif
 Terbuka bagi penyalahgunaan oleh interviewer karena sukar untuk
mengecek bahwa instruksi telah diikuti dengan baik

4. Stratified Sampling
Pada tehnik ini, semua orang dalam sampling frame dibagi kedalam "strata"
( kelompok atau kategori), lalu kedalam setiap kategori tersebut sampel yang
simple random atau sampel yang sistematik dipilih.
Misalnya kita ingin memastikan bahwa sebuati sampel beranggota 5
mahasiswa dari sebuah kelompok mahasiswa 50 orang terdiri dari mahasiswa
dan mahasiswi dala proporsi yang sama dengan populasinya (yaitu kelompok
mahasiswa 50 orang itu). Kia lalu membagi populasi kedalam kelompok pria
dan wanita. Dalam kasus ini kelompok mahasiswa berjumlah 22 orang
sedangkan mahasiswi berjumlah 28 orang. Oleh kaisi itu jumlah sampel akan
sebagai berikut: Jumlah sampel Pria = (5/50) X 22 2.2 Jumlah sampel Wanita
= (5/50) x 28 = 2.8

10
Dengan cara ini berarti kita akan memilih 2 orang Mahasiswa dan 3 orang
Mahasiswa lalu masing masing 2 dan 3 responden itu dipilih dengan
menggunakan simple randomt atau juga systematic sample.

5. Multi-stage cluster sampling


Dari namanya terlihat bahwa disini ditarik beberapa sample yang berbeda dari
beberapa cluster yang berbeda.
Caranya adalah mula-mula menarik sampel dari area-area yang ada, Mula-
mala aa yang besar dipilih lalu secara progresif area yang lebih kecil dari area
yang lebih besar disampel. Akhirnya muncullah sebuah sample yang terdiri
dari rumah tangga- rumah tangga.

2.4. JENIS-JENISNON-PROBABILITY SAMPLES


Dalam kenyataannya tidak selalu peneliti dapat menggunakan probability sampling
yang diambil secara random. Misalnya bila tidak ada sampling frame yang lengkap
misalnya karena kita tidak mengetahui besarnya populasi, maka kita tidak dapat
menggukan probability sampling.
Keunggulan-keunggulan non-probability sampling adalah:
a. Murah
b. Digunakan bila tidak ada sampling frame
c. Digunakan bila populasi menyebar sangat luas sehingga cluster sampling
menjadi tidak efisien
Beberapa jenis sampling yang dapat digunakan adalah sebagai berikut:
1. Purposive Sampling
Pada tehnik ini peneliti memilih sampel purposif atau sample bertujuan secara
subyektif. Pemilihan "sampel bertujuan" ini dilakukan karena mungkin saja
peneliti telah memahami bahwa informasi yang dibutuhkan dapat diperoleh
dari satu kelompok sasaran lertentu yang mampu memberikan informasi yang
dikehendaki karena mereka memang memiliki informasi seperti itu dan
mereka memenuhi kriteria yang ditentukan oleh peneliti. Terdapat dua jenis
sampling purposif yaitu Judgment Sampling dan QuotaSampling seperti yang
akan diuraikan dibawah ini.
a. Judgment Sampling
Sampel ini dipilih dengan menggunakan pertimbangan tertentu yang
disesuaikan dengan tujuan penelitian atau masalah penelitian yang
dikembangkan. Misalnya, karena peneliti menyadari bahwa yang memiliki

11
informasi "baik dan benar" mengenai Perusahaan adalah seorang manajer,
maka ia menentukan sampelnya adalah para manajer
b. Quota Sampling
Pemilihan sampel ini dilakukan berdasarkan kuota yaitu jumlah tertinggi
untuk setiap kategori dalam populasi sasaran. Kuota responden dapat
dilakukan berdasarkan jenis industri, skala perusahaan.
Sampling kuota sering digunakan dalam riset pasar. Peneliti ingin
mendapatkan kasus dengan karakteristik yang sama, maka ia menentukan
kuota untuk jenis orang yang akan diwawancarai dan kuota tersebut
disusun sedemikian rupa sehingga pada akhirnya barapkan dapat mewakili
populasi.
Langkah yang diambil adalah:
 Memutuskan karakteristik yang dapat mewakili misalnya umur
 Cari tahu distribusi dari variabel ini dalam populasi dan atas dasar itu
tentukan kuotanya. Misalnya bila 15% dari populasi adalah orang
dengan umur antara 20-30%sementara jumlah sampel yang diharapkan
adalah 1.000, maka 150 sampel (15%) adalah mereka yang ada pada
kelompok umur ini
2. Conveniencesampling
Pada tehnik ini, peneliti hanya sekedar menghentikan seseorang di pinggir
jalan yang sedang akan ke toko atau kita yang sedang jalan-jalan di toko atau
restoran gedung bioskop menghentikan orang lalu bertanya apakah ia bersedia
untuk menjawab pertanyaan kita, Bila ia bersedia, segeralah proses
wawancana dilakukan. Dengan kata lain disini sampel terdiri dari orang-orang
yang tersedia dan mudah bagi penelitinya untuk memulai wawancara. Dalam
tehnik seperti ini tidak ada "randomness" dan kemungkinan bisanya tinggi.
Sulit untuk menarik sebuah konklusi yang "meaningful” dari hasil yang
diperoleh.
Namun demikian metode ini kadang kala merupakan satu-satunya
yang munek dilakukan, khususnya bagi para mahasiswa atau mereka yang
memiliki waktu dan d yang terbatas, bila demikian, metode inidapat
digunzkan sepanjang dijelaskan jue berbagai keterbatasannya.
Karena tehnik ini merupakan pendekatan yang sangat acak
sembarangan. mahasiswa cenderung tergoda untuk menggunakan kata
"random-acak" dalam menjelaskan sampel mereka dimana mereka secara
acak menyetop orang dipinggir jalan dan hal ini dipandangnya sebagai sesuai
yang "random". Dalam kasus seperti ini "random" tidak bisa digunakan,

12
kecuali kalau sampel benar-benar dipilih atas dasr sebuah proses yang random
dari sebuah bingkai sampel sampling frame yug direncanakan dengan baik.

3. Snowball sampling
Dalam pendekatan ini, peneliti mula-mula mengontak beberapa responae
potensial dan menanyakan mereka apakah mereka mengenal seseorang deng
karakteristik yang sama yang dicari dalam penelitian ini. Misalnya kita
memawancarai seorang manajer penjualan, kita mencari manajer penjualan
yang kita kenal lalu meminta tolong padanya untuk mencarikan lagi manajer
penjualan selevel dia yang dapat dijadikan sampel kita.

13
BAB III
PENUTUP

3.1. KESIMPULAN
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subyek/obyek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi, populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek
dan benda-benda alam lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada
obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki
oleh subyek/obyek yang diteliti itu.
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang
ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, waktu, maka peneliti
dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut.
Teknik sampling terdiri dari Probability sampling yang terdiri dari: Simple random
sampling, Systematic sampling, Random route sampling, Stratified sampling, Multi-
Stage cluster sampling dan Nonprobability sampling yang terdiri dari: Simple random
sampling, Purposive sampling, judgement sampling, Quota sampling, Covenience
sampling, Snowball sampling.

14
DAFTAR PUSTAKA

Ferdinand, A.T., 2003, Sustainable Competitive Advantage, BP Undip


Supramono & Haryanto Jony Oktavian (2005), Desain Proposal Penelitian Studi
Pemasaran, Penerbit Andi Yogyakarta
Yamane, Taro(1973), StatisticanIntroductoryAnalysis, ThidEdition, Aoyama
GakuinUniversity

15

Anda mungkin juga menyukai