Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH

KONSEP POPULASI DAN SAMPLING

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas


Mata Kuliah "Metodologi Penelitian"

Dosen Pengampu:

Dr. Siti Khoirun Nisa, S. Pd. I., M. Pd. I.


NIP : 199309222020122015

Kelas PAI 5D

Kelompok 12

1. Dwi Retno Puspita 126201212161


2. Achmad Farid Ghozi 126201212179
3. Meilia Mar'athus Sholihah 126201213301

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

UNIVERSITAS SAYYID ALI RAHMATULLAH TULUNGAGUNG

SEPETEMBER 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat iman dan taqwa
kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan makalah dengan judul “Konsep
Populasi dan Sampling”. Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi
Muhammad SAW, semoga kita mampu menjadi umatnya yang dapat meneladaninya.

Dengan terselesaikannya makalah ini penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih
kepada:

1. Bapak Prof. Dr.H. Maftukhin, M. Ag., selaku Rektor UIN Tulungagung, yang
telah memfasilitasi semua kebutuhan Mahasiswa.
2. Prof. Dr. Hj. Binti Maunah M.Pd.I., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan yang telah bekerja keras mengurus dan mengatur fakultas kami.
3. Ibu Dr. Siti Khoirun Nisa, S. Pd. I, M. Pd. I, selaku dosen pengampu mata kuliah
Metodologi Penelitian yang sangat tulus dan ikhlas dalam memberikan bimbingan dan
pembelajaran kepada kami.
4. Semua pihak yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu yang telah memberikan kritik,
saran, semangat dan motivasi dalam proses pembuatan makalah ini.
Semoga Allah SWT memberi balasan yang atas jasa-jasanya. Kami menyadari bahwa
penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami mengharapkan
adanya saran dan kritik terhadap makalah ini, demi kesempurnaan pembuatan makalah
selanjutnya.

Tulungagung, 06 September 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .........................................................................................................................i


DAFTAR ISI ...................................................................................................................................... ii
BAB I ................................................................................................................................................. 5
PENDAHULUAN ............................................................................................................................. 5
A. LATAR BELAKANG ........................................................................................................... 6
B. RUMUSAN MASALAH ....................................................................................................... 7
C. TUJUAN ................................................................................................................................ 8
BAB II ................................................................................................................................................ 5
PEMBAHASAN ................................................................................................................................ 5
A. Pengertian Populasi Dan Sampel ......................................................................................... 5
B. Macam-Macam Teknik Pengambilan Sampling ............................................................... 10
C. Teknik dan Syarat Dalam Pengambilan Sampel .............................................................. 17
D. Apa saja manfaat sampel.......................................................................................................24
BAB III ............................................................................................................................................ 25
PENUTUP ....................................................................................................................................... 25
A. Kesimpulan .......................................................................................................................... 25
B. Saran .................................................................................................................................... 25
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................28

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Penelitian merupakan proses kreatif untuk mengungkapkan suatu gejala
melalui cara tersendiri sehingga diperoleh suatu informasi. Pada dasarnya, informasi
tersebut merupakan jawaban atas masalah-masalah yang dipertanyakan sebelumnya.
Oleh karena itu, penelitian juga dapat dipandang sebagai usaha mencari tahu tentang
berbagai masalah yang dapat merangsang pikiran atau kesadaran seseorang.

Penelitian bertujuan menemukan jawaban atas pertanyaan melalui aplikasi


prosedur ilmiah. Prosedur ini dikembangkan untuk meningkatkan taraf kemungkinan
yang paling relevan dengan pertanyaan serta menghindari adanya bias. Sebab,
penelitian ilmiah pada dasarnya merupakan usaha memperkecil interval dugaan
peneliti melalui pengumpulan dan penganalisaan data atau informasi yang
diperolehnya.

Dalam penelitian, salah satu bagian dalam langkah-langkah penelitian adalah


menentukan populasi dan sampel penelitian. Seorang peneliti dapat menganalisa data
keseluruhan objek yang diteliti sebagai kumpulan atas komunitas tertentu. Seorang
peneliti juga dapat mengidentifikasi sifat-sifat suatu kumpulan yang menjadi objek
penelitian hanya dengan mengamati dan mempelajari sebagian dari kumpulan
tersebut. Kemudian, peneliti akan mendapatkan metode atau langkah yang tepat
untuk memperoleh keakuratan penelitian dan penganalisaan data terhadap objek.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa Pengertian Populasi dan Sampling ?
2. Bagaimana Macam-Macam Teknik Pengambilan Sampling ?
3. Bagaimana Teknik dan Syarat Pengambilan Sampling ?
4. Apa Saja Manfaat sampel ?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian dari populasi dan sampling.
2. Untuk mengetahui macam-macam teknik pengambilan sampling.

1
3. Untuk mengetahui teknik dan syarat pengambilan sampling.
4. Untuk mengetahui apa saja manfaat sampel.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Populasi Dan Sampling


1. Pengertian Populasi
Populasi pada umumnya banyak dikenal dalam istilah antroplogi dan Biologi
yang merujuk pada sekumpulan Individu yang hidup dalam sebuah ekosistem tertentu.
Tujuannya dari pengelompokan Populasi ini untuk memudahkan pengamatan mengenai
karakteristik dan perilaku populasi dan interaksinya terhadap populasi lain ekosistem
tersebut.Hal ini tentu saja akan berbeda jika dikaitkan dengan karakter manusia yang
lebih unik dan menunjukkan banyak perilaku. Batasan-batasan yang didasari ciri-ciri
biologis semata seperti proporsi makan, gerak, bernafas, berkembang biak dan
sejenisnya tidaklah cukup untuk menjelaskan kriteria manusia sebagai mahluk sosial.
Populasi Merupakan keseluruhan dari kumpulan elemen yang memiliki
sejumlah karakteristik umum, yang terdiri dari bidang-bidang untuk di teliti. Atau,
populasi adalah keseluruhan kelompok dari orang-orang, peristiwa atau barang-barang
yang diminati oleh peneliti untuk Dengan demikian, populasi merupakan seluruh
kumpulan elemen yang dapat digunakan untuk membuat beberapa kesimpulan1.

2. Pengertian Sampling
Teknik pengambilan sampel atau biasa disebut dengan sampling adalah proses
menyeleksi sejumlah elemen dari populasi yang diteliti untuk dijadikan sampel, dan
memahami berbagai sifat atau karakter dari subjek yang dijadikan sampel yang
nantinya dapat dilakukan generalisasi dari elemen populasi.
Teknik sampling sangat erat kaitannya dengan kegiatan Survei seperti, survei
pendapatan masyarakat, riset pasar terhadap tingkah laku konsumen, studi akademik
mengenai prasangka (prejudice), studi epidemiologi, dan lain-lain. Maksud
dilakukannya suatu survei adalah untuk mendapatkan informasi tentang populasi.

Dimana populasi diartikan sebagai kumpulan unit-unit atau elemen-elemen


yang termasuk dalam ruang lingkup peneyelidikan. Misalnya dalam bidang pertanian-
populasi bisa terdiri dari rumah tangga, luas areal tanaman padi, luas areal tanaman
palawija dan lain sebagainnya. Informasi yang ingin kta dapatkan diantaranya ialah

1
Amirullah, SE., M.M ,/Populasi Dan Sampel (2015)/,hlm 68

3
jumlah atau total nilai-nilai karakteristik (ciri), proporsi, persentase,keragaman atau
varaian dai karakteristik -karakteristik, baik yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif.
Survei-survei tersebut berbeda didalam tujuan, biaya, waktu dan ruang lingkup (scope).
Selain itu, variasi dari rancangan dasar boleh dimasukan dalam "Survei". Dalam bab
ini,pembahasan dimulai dengan diskusi singkat dari kemungkinan tujuan-tujuan dari
survei riset. Kemudian menguji konsep "Unit Analisis".Terakhir dibahas gambaran
ikhtisar perbedaan strategi penelitian di dalam pencarian tujuan survei.2

Dalam metode penelitian kata populasi digunakan untuk menyebutkan


serumpun atau sekelompok objek yang menjadi sasaran penelitian. Oleh karenanya,
populasi penelitian merupakan keseluruhan (universal) dari objek penelitian yang dapat
berupa manusia, hewan, tumbuhan, udara, gejala, nilai, peristiwa, sikap hidup, dan
sebagainya, sehingga objek-objek ini dapat menjadi sumber data penelitian. Berikut ini
pengertian populasi dari para ahli:
A. Sugiyono memberikan pengertian bahwa: Populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri dari obyek atau subyek yang menjadi kuantitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya.
B. Nazir mengatakan bahwa, populasi adalah berkenaan dengan data, bukan orang
atau bendanya.3
C. Nawawi menyebutkan bahwa, populasi adalah totalitas semua nilai yang
mungkin, baik hasil menghitung ataupun pengukuran kuantitatif maupun
kualitatif dari karakteristik tertentu mengenai sekumpulan objek lengkap.
D. Riduwan dan Tita Lestari mengatakan bahwa populasi adalah keseluruhan dari
karakteristik atau unit hasil pengukuran yang menjadi objek penelitian.4
E. Djarwanto menjelaskan populasi adalah jumlah keseluruhan dari satuansatuan
atau individu-individu yang karakteristiknya hendak diteliti. Dan satuan- satuan
tersebut dinamakan unit analisis, dan dapat berupa orangorang, institusi-
institusi, benda-benda, dst.

Dari beberapa pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa populasi


merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi
syarat- syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian. Jika pembahasan

2
Kerlinger, F.N. (1986),/Asas-asas penelitian behavioral (1986)/,hlm 13.
3 Muh. Nazir, Metode Penelitian, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1983), hlm. 372
4 Riduwan dan Tita Lestari,/Dasar-dasar Satistika, (Bandung: Alfabeta, 1997), hlm. 3

4
sebuah penelitian semisal tentang Fenomena Pernikahan dibawah Umur
Masyarakat 5.0 di Kota/Kabupaten X, maka populasi tersebut adalah 1) Seluruh
data yang mencakup tentang Masyarakat yang hendak mengajukan permohonan
dispensasi nikah di usia dini; 2) Seluruh data Masyarakat 5.0 di Kota/Kabupaten X.
3. Jenis-Jenis Populasi
Tentang jenis-jenis populasi disini peneliti menelusuri serta menggali dari berbagai
sumber, diantaranya ada tiga jenis populasi, meliputi :
a) Populasi berdasarkan atas jumlah, dibedakan menjadi dua jenis yakni populasi
terbatas dan populasi tak terbatas. Populasi terbatas (definite) yaitu mempunyai
sumber data yang jelas batasnya secara kuantitatif sehingga dapat dihitung
jumlahnya seperti luas area sawah, jumlah ternak, jumlah murid.
b) Populasi berdasarkan atas turunan dari populasi, digolongkan menjadi dua
yakni Populasi teoritis dan Polulasi tersedia. Pertama Populasi teoritis yaitu
populasi yang diturunkan dari populasi terbatas, memungkinkan hasil penelitian
berlaku untuk lingkungan populasi yang lebih luas.
c) Populasi berdasarkan atas variasi unsur pembentuk sumber data, dibagai
menjadi dua jenis, yakni Populasi bersifat homogen dan heterogen. Pertama,
Populasi bersifat homogen dimana sumber datanya yang ada pada unsur-unsur
pembentuknya memiliki sifat yang sama. Populasi semacam ini banyak
dijumpai dalam bidang ilmu keteknikan.

4. Pengertian Sampel
Dalam mengkaji terkait Sampel yang mana hal ini merupakan bagian
dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi
besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi,
misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat
menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari
sampel itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Sampel
merupakan bagian dari dari populasi. Jadi sampel adalah sebagian dari
keseluruhan obyek yang akan diteliti atau dievaluasi yang memiliki
karakteristik tertentu dari sebuah populasi.

5
B. Tekhnik dan Syarat Pengambilan Sampel
Dalam mengkaji terkait Sampel yang mana hal ini merupakan bagian dari
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan
peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena
keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang
diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan
dapat diberlakukan untuk populasi.
Cara menentukan sampel disebut dengan teknik sampling atau teknik
penyampelan.5 Langkah-langkah menentukan sampel sebagai berikut.6

1. Menentukan Ukuran Sampel


Sebelum mengambil sampel, terlebih dahulu harus ditentukan berapa
ukuran sampel yang akan digunakan, yakni banyaknya siswa, sekolah, dan lain-lain
yang akan digunakan dalam suatu studi. Terkait dengan hal ini, terdapat beberapa
hal yang harus dipertimbangkan dalam penentuan ukuran sampel, yaitu:
a) Tingkat keseragaman, semakin beragam data yang akan diambil sampelnya,
maka semakin banyak pula sampel yang harus diambil
b) Rencana analisis, semakin detail rencana analisisnya maka semakin banyak pula
sampel yang harus diambil
c) Biaya, waktu, dan tenaga yang tersedia.

2. Menentukan Kriteria Sampel


Suatu studi dengan menggunakan sampel yang mewakili populasi
(disebut representatif) akan memberikan hasil yang mempunyai kemampuan
untuk digeneralisasikan atau diberlakukan secara umum kepada populasinya.
Kriteria sampel yang representative bergantung pada dua aspek yang saling
berkaitan, yaitu akurasi dan ketelitian sampel

3. Teknik-Teknik Pengambilan Sampel


A. Probability Sampling

5 Sukandarrumidi, Metodelogi Penelitian Petunjuk Praktis Untuk Peneliti Pemula, (Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press, 2012), hlm. 47-49.
6
Worthen, B.R. & Sanders J.R. (1973),/Educational evaluation: Theory and practice. Worthington.

6
Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang
memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk
dipilih menjadi anggota sampel. Teknik ini merupakan teknik yang
memungkinkan peneliti atau evaluator untuk membuat generalisasi dari
karakteristik sampel menjadi karakteristik populasi.7

1) Simple Random Sampling


Penyampelan acak sederhana, dimaksudkan bahwa sebanyak n sampel
diambil dari populasi N dan tiap anggota populasi mempunyai peluang yang
sama untuk terambil. Terdapat 2 (dua) cara untuk menentukan sampel dengan
mengunakan teknik ini, yaitu
a) Cara undian
b) Cara tabel bilangan random

2) Stratified Random Sampling


Pada penyampelan jenis ini, anggota populasi dikelompokkan
berdasarkan stratanya, misal tinggi, sedang, dan rendah. Kemudian dipilih
sampel yang mewakili masing-masing strata. Langkah-langkah dalam
menentukan Stratified Random sampling:
a) Menentukan data pendukung tentang populasi yang diambil berikut strata-
strata yang ada di dalamnya
b) Mengklasifikasikan populasi ke dalam grup atau strata yang saling lepas
c) Menentukan ukuran sample untuk tiap stratum
d) Memilih secara acak setiap stratum dengan menggunakan simple random
sampling Contoh:
Sebuah evaluasi dilakukan untuk mengetahui pelaksanaan program
pembelajaran kesehatan. Populasi yang diambil adalah seluruh sekolah
menengah atas di 33 provinsi di Indonesia, misalnya 330 sekolah.
Solusi: Langkah pertama yang dilakukan yakni membagi sekolah di
tiap provinsi berdasarkan hasil UN dengan strata, yaitu strata dengan nilai
UN tinggi, nilai sedang, dan nilai rendah. Masing-masing provinsi 10

7
Darwel,/ statistik Kesehatan Teori Dan Aplikasi /,(Padang ,sumatera Barat :PT Global Eksekutif Teknologi
2022),hlm 28.

7
sekolah.
UN Tinggi UN Sedang UN Rendah
3 sekolah 4 sekolah 3 sekolah

3) Sistematic Sampling
Penyampelan dengan cara ini dilakukan dengan mengurutkan
terlebih dahulu semua anggota, kemudian dipilih urutan tertentu untuk
dijadikan anggota sampel.
4) Cluster Sampling
Pada penyampelan jenis ini, populasi dibagi menjadi wilayah atau
klaster. Jika terpilih klasternya, seluruh anggota dalam klaster tersebut yang
menjadi sampel. Langkah-langkah dalam pengambilan sample dengan
cluster sampling:
1. Menentukan cluster-clusternya
2. Menentukan banyak cluster yang akan dijadikan sample
3. Memilih secara acak cluster sebanyak cluster
4. Semua anggota yang terdapat dalam klaster yang terpilih merupakan sampel
studi atau penelitian atau evaluasi.

B. Non Probability Sampling


Nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang
tidak memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota
populasi yang dipilih menjadi sampel. Teknik pengambilan sampel ini
diantaranya sampling incidental, sampling bertujuan, sampling bola salju
(snowball sampling), dan sampling kuota. Non probability sampling ini
tidak bisa digunakan untuk membuat generalisasi.

1) Sampling Insidental (Reliance Available Sampling)


Teknik sampling ini mengandalkan pada keberadaan subjek
untuk dijadikan sampel yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu
dengan peneliti dan dipandang cocok sebagai sumber data maka subjek
tersebut dijadikakan sampel.
Sebagai contoh misalnya suatu penelitian dilakukan untuk

8
mengevaluasi pemanfaatan media computer pada proses pembelajaran.
Sampel yang akan diambil yaitu guru yang secara kebetulan bertemu
dengan peneliti dan dianggap cocok oleh peneliti untuk dijadikan
sumber data. Pengambilan sampling semacam ini tidak dapat digunakan
untuk membuat generalisasi sifat sampel menjadi sifat populasi.

2) Sampling Purposive ( Purposive or Judgment Sampling )


Sampling purposive adalah teknik penentuan sampel
berdasarkan pertimbangan peneliti atau evaluator tentang sampel mana
yang paling bermanfaat dan representative. Terkadang sampel yang
akan diambil ditentukan berdasarkan pengetahuan tentang suatu
populasi, anggota-anggotanya dan tujuan dari penelitian. Jenis sampel
ini sangat baik jika dimanfaatkan untuk studi penjajagan (studi awal
untuk penelitian atau evaluasi), yang kemudian diikuti oleh penelitian
lanjutan yang sampelnya diambil secara acak (random).

3) Sampling Bola Salju (Snowball Sampling)


Sampling snowball dapat dilakukan jika keberadaan dari suatu
populasi sulit untuk ditemukan. Dengan kata lain, cara ini banyak
dipakai ketika peneliti atau evaluator tidak banyak tahu tentang populasi
penelitian aau evaluasinya. Pada sampling bola salju, peneliti
mengumpulkan data dari beberapa sampel yang dapat ditemukan oleh
peneliti sendiri, selanjutnya peneliti meminta individu yang telah
dijadikan sampel tersebut untuk memberitahukan keberadaan anggota
yang lainnya yang tidak dapat ditemukan oleh peneliti untuk dapat
melengkapi data. Pada penelitian kualitatif banyak menggunakan
sampel purposive dan snowball.
Sebagai contoh misalnya evaluasi dilakukan untuk mengetahui
efekivitas bidan desa yang diprogramkan di suatu daerah. Salah satu
orang yang dapat dijadikan sumber data adalah salah satu tetua adat atau
sesepuh dari masyarakat tersebut, dan ditanyai perlunya bidan desa.
Selanjutnya dari tetua adat atau sesepuh yang dijadikan sampel tersebut
diminta untuk memberikan informasi tentang keberadaan anggota

9
masyarakat yang lain yang dapat dijadikan sumber data.8

4) Sampling Quota
Teknik sampling kuota adalah teknik menentukan sampel dari
populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang
diinginkan. Pada sampling kuota, dimulai dengan membuat tabel atau
matriks yang berisi penjabaran karakteristik dari populasi yang ingin
dicapai atau karakteristik populasi yang sesuai dengan tujuan dari
penelitian untuk selanjutnya ditentukan sampel yang memenuhi ciri-ciri
dari populasi tersebut. Prosedur yang ada dalam sampling kuota:
a) Pertama, populasi dibagi-bagi menjadi strata yang relevan seperti
usia, jenis kelamin, lokasi, dsb.
b) Proporsi tiap strata diperkirakan atau ditentukan berdasarkan data
eksternal kemudian total sampel dibagi-bagi sesuai proporsi ke tiap
strata (kuota).
c) Untuk memenuhi jumlah sampel untuk tiap strata, peneliti
menggunakan expert judgement-nya.

a) Menentukan sampel menurut para ahli


1. Roscoc (1975) yang dikutip Uma Sekaran (2006) memberikan acuan
umum untukmenentukan ukuran sampel:9
a) Ukuran sampel lebih dari 30 dan kurang dari 500 adalah tepat untuk
kebanyakan penelitian.
b) Jika sampel dipecah ke dalam sub sampel (pria/wanita, junior/senior,
dan sebagainya), ukuran sampel minimum 30 untuk tiap kategori adalah
tepat
c) Dalam penelitian mutivariate (termasuk analisis regresi berganda),
ukuran sampel sebaiknya 10x lebih besar dari jumlah variabel dalam
penelitian
d) Untuk penelitian eksperimental sederhana dengan kontrol eskperimen
yang ketat, penelitian yang sukses adalah mungkin dengan ukuran

8 Ul’fah Hernaeny, M. P. (2021) Populasi Dan Sampel. Pengantar Statistika/,hlm 33.


9 Ramlan, P,/Populasi Dan Sampling Statistika Kesehatan/,hlm 23.

10
sampel kecil antara 10 sampai dengan 20.

2. Menurut Arikunto (2008:116) "Penentuan pengambilan Sample sebagai


berikut
Apabila kurang dari 100 lebih baik diambil semua hingga penelitiannya
merupakan penelitian populasi. Jika jumlah subjeknya besar dapat diambil
antara 10-15% atau 20-55% atau lebih tergantung sedikit banyaknya

3 Frankel dan Wallen (1993:92) menyarankan besar sampel minimum untuk :


a. Penelitian deskriptif sebanyak 100
b. Penelitian korelasional sebanyak 50
c. Penelitian kausal-perbandingan sebanyak 30/group
d. Penelitian eksperimental sebanyak 30/15 per group

4 Malhotra (1993) memberikan panduan ukuran sampel yang diambil dapat


ditentukan dengan cara mengalikan jumlah variabel dengan 5, ataux jumlah
variabel. Dengan demikian jika jumlah variabel yang diamati berjumlah 20,
maka sampel minimalnya adalah 5 x 20 – 100

5 Arikunto Suharsimi (2005) memberikan pendapat sebagai berikut: "..jika


peneliti memiliki beberapa ratus subjck dalam populasi, maka mareka dapat
menentukan kurang lebih 25 30% dari jumlah tersebut. Jika jumlah anggota
subjek dalam populasi hanya meliputi antara 100-150 orang, dan dalam
pengumpulan datanya peneliti menggunakan angket, maka sebaiknya subjek
sejumlah itu diambil seluruhnya. 10

6 Gay dan Diehl (1992) berpendapat bahwa sampel haruslah sebesar-besarnya.


Pendapat Gay dan Diehl (1992) ini mengasumsikan bahwa semakin banyak
sampel yang diambil maka akan semakin representatif dan hasilnya dapat
digenelisir. Namun ukuran sampel yang diterima akan sangat bergantung pada
jenis penelitiannya.

10
Arikunto, S. (2005). Manajemen penelitian.

11
1. Jika penelitiannya bersifat deskriptif, maka sampel minimunya adalah
10% dari populasi
2. Jika penelitianya korelasional, sampel minimunya adalah 30 subjek
3. Apabila penelitian kausal perbandingan, sampelnya sebanyak 30 subjek
per group
4. Apabila penelitian eksperimental, sampel minimumnya adalah 15
subjek per group.

b) Beberapa pakar menjelaskan terkait sampel diantaranya meliputi :


a) Nana Sudjana dan Ibrahim
Menyatakan bahwa sampel adalah sebagian dari populasi terjangkau yang
memiliki sifat yang sama dengan populasi.11
b) Menurut Sugiyono
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Sampel dilakukan karena peneliti memiliki keterbatasan
dalam melakukan penelitian baik dari segi waktu, tenaga, dana dan jumlah
populasi yang sangat banyak.

Contoh penelitian , penulis mempersempit populasi yaitu jumlah seluruh


karyawan sebanyak 275 auditor dengan menghitung ukuran sampel yang
dilakukan dengan menggunakan teknik Slovin . Adapun penelitian ini
menggunakan rumus Slovin karena dalam penarikan sampel,jumlahnya harus
representative agar hasil penelitian dapat digeneralisasikan dan perhitungannya
pun tidak memerlukan tabel jumlah sampel, namun dapat dilakukan dengan
rumus dan perhitungan sederhana. Rumus Slovin untuk menentukan sampel
adalah sebagai berikut:

n= N
1 + N(e)²
Keterangan:

11Nana Sudjana dan Ibrahim,/ Penelitian dan Penilaian Pendidikan, (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2004),
hlm. 85

12
n = Ukuran sampel/jumlah responden
N = Ukuran populasi
e = Presentase kelonggaran ketelitian kesalahan pengambilan sampel yang
masih bisa ditolerir
e=0,1

Dalam rumus Slovin ada ketentuan sebagai berikut: Nilai e = 0,1 (10%)
untuk populasi dalam jumlah besar Nilai e = 0,2 (20%) untuk populasi
dalam jumlah kecil.

Jadi rentang sampel yang dapat diambil dari teknik Solvin adalah antara
10-20 % dari populasi penelitian. Jumlah populasi dalam penelitian ini
adalah sebanyak 275 auditor,sehingga presentase kelonggaran yang
digunakan adalah 10% dan hasil perhitungan dapat dibulatkan untuk
mencapai kesesuaian.
n = 275
1 + 275(10)²
n= 275
3,75 = 73,3

Berdasarkan perhitungan diatas sampel yang mejadi responden dalam


penelitian ini di sesuaikan menjadi sebanyak 73 orang atau sekitar 26,5%
dari seluruhauditor Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Jakarta, hal dilakukan
untuk mempermudah dalam pengolahan data dan untuk hasil pengujian
yang lebih baik. Sampel yang diambil berdasarkan teknik probability
sampilng; simple random sampling, dimana peneliti memberikan peluang
yang sama bagi setiap anggota pupulasi untuk dipilih menjadi sampel yang
dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi
itu sendiri. Pengambilan sampel ini dilakukan dengan teknik insindental,
seperti yang dikemukakan Sugiyono, bahwa sampling insindental adalah
penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara
kebetulan/insindental bertemu dengan peneliti maka dapat digunakan
sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok
sebagai sumber data.

13
c) Soehartono menyatakan bahwa sampel merupakan suatu bagian dari
populasi yang akan diteliti dan yang dianggap dapat menggambarkan
populasinya.12

d) Gulo menjelaskan Sampel sering juga disebut "contoh" yaitu himpunan


bagian dari suatu populasi, sampel memberikan gambaran yang benar
tentang populasi.

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa sampel merupakan


sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Sampel juga
bisa disebut sebagai bagian kecil dari anggota populasi yang diambil menurut
prosedur tertentu yang dapat mewakili populasinya. Contohnya sampel dalam
penelitian kualitatif berjudul “Fenomena pernikahan dibawah umur oleh
Masyarakat 5.0 di Kota/kabupaten X.

C. Teknik dan Syarat Dalam Pengambilan Sampel

Teknik sampling merupakan teknik atau metode yang digunakan dalam


mengambil sampel penelitian. Ada beberapa teknik yang sering digunakan
dalam mengambil sampel penelitian. Pada dasarnya ada dua teknik yang
digunakan dalam mengambil sampelpenelitian yaitu probabilitas sampling dan
nonprobabilitas sampling. Dengan demikian dapat dipahami bahwa sampling
merupakan proses untuk mendapatkan sampel dari suatu populasi. Sampel
yang diambil harus benar-benar mencerminkan populasi karena sample
merupakan wakil dari populasi sehingga kesimpulan yang diangkat dari sampel
merupakankesimpulan atas populasi. Penarikan sampel dalam penelirian dapat
dibedakan dalam beberapa tipe. Tipe sampling dapat dibedakan berdasarkan
dua hal, yaitu tipe sampling berdasarkan proses pemilihannya dan tipe
sampling berdasarkan peluang pemilihannya. Kedua teknik sampling tersebut
digambarkan sebagai berikut13:

12 Irawan Soehartono, Metode Penelitian Sosial, (Bandung: PT.Remaja rosdakarya, 2004), hlm. 57.
13
Amirullah, SE., M.M, POPULASI DAN SAMPEL Metode Penelitian Manajemen (2015), hlm 70-73

14
1. Probalibility Sampling Tipe sampling berdasarkan peluang pemilihannya
terbagi atas sampling .
Teknik ini sering juga disebut dengan random sampling, yaitu
pengambilan sampel penelitian secara random. Teknik sampling ini cocok
dipilih untuk populasi yang bersifatfinit, artinya besaran anggota populasi
dapat ditentukan lebih dahuiu. Pada tekniksamplingini,penentuan sampel
penelitian dengan memberikan keimingkinan (probability) yang sama pada
setiap anggota populasi untuk menjadi sampel terpilih. Dengan demikian pada
teknik sampling ini alat analisis statistik dapat dipergunakan untuk membantu
penentuan sampel terpilih.
14
Teknik probability sampling ini ada beberapa model yaitu : simple
random sampling (acak seperti angka maupun bilangan random); sitematik
random sampling; stratified random sampling danclusterran dom sampling.
Pada pendekatan ini sampel penelitian ditetapkan berdasar bilangan
kelipatan dari jumlah anggota populasi dengan jumlah sampel yang akan
diambil. Proses penentuan sampel penelitian dapat diuraikan sebagai berikut:
Dengan contoh sepertiura uraian diatas:
N = 900 orang dengan mengambil

n = 90 orang, maka langkahnya adalah:

- Susunlah nomor anggota populasi dari nomor 001 sampai dengan nomor 900

- Menentukan bilangan kelipatan dengan rumus:

14
Supardi, Populasi an Sampel Penelitian. UNISIA, NO. 17 TAHUN XIII TRIWULAN VI -1993

15
Dalam peneltian ini menggunakan statistik deskriptif, karena statistik
deskriptifadalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara
mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul
sebagaimana adanya. Dalam statistik deskriptif antara lain adalah penyajian
data melalui tabel, grafik, diagram lingkaran, pictogram, perhitungan modus,
median, mean (pengukuran tendensi sentral), perhitungan desil, persentil,
deviais, perhitungan presentase. Nilai kumulatif adalah jumlah nilai dari setiap
pernyataan dari setiap responden.

1. Persentase adalah nilai kumulatif pernyataan dibagi dengan nilai


frekuensi dikalikan 100%.
2. Menghitung jumlah kumulatif terbesar dan terkecil. Jumlah
responden adalah 96orang dan nilai skala pengukuran terbesar adalah
5, dan nilai skala pengukuran terkecil adalah 1. Sehingga, jumlah
kumulatif terbesar adalah 5 x 96 = 480, dan jumlah kumulatif terkecil
adalah 1 x 96 = 96.
3. Menentukan nilai persentase terbesar dan terkecil

 Nilai persentase terbesar : x 100% = 96%


 Nilai persentase terkecil : x 100% = 19,2%

4. Menghitung nilai rentang yaitu 100% - 19,2% = 80,8%, jika dibagi 5


sebagai skalatertinggi, maka nilai interval persentase sebesar 16%.

16
Uji Validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir dalam
suatu daftar pertanyaan dalam mendefinisikan suatu variabel. Uji validitas
dilakukan pada setiap butir pertanyaan dengan hasil r hitung akan
dibandingkan dengan r tabel di mana degree of freedom (df) = n-2, dalam hal
ini n adalah jumlah sampel. Jika r tabel < r hitung, dinyatakanvalid. Uji validitas
menggunakan teknik korelasi Product Moment dengan rumus sebagai berikut.

Uji Reliabilitas merupakan ukuran suatu kestabilan dan konsistensi


responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan konstruk-konstruk
pertanyaan yang merupakan dimensi suatu variabel dan disusun dalam suatu
bentuk kuesioner. Uji reliabilitas dapat dilakukan secara bersama-sama
terhadap seluruh butir pertanyaan. Jika nilai Alpha > 0,6 maka reliabel.15

Teknik Non-Probability Sampling Teknik ini juga disebut dengan


teknik non random sampling, yaitu pengambilan sampel penelitian secara
random. Teknik sampling ini cocok dipilih untuk populasi yang bersifat infinit,
artinya besaran anggota populasi belum atau tidak dapat ditentukan lebih
dahulu. Pada teknik sampling ini, penentuan sampel penelitian tanpa (kurang)
atau tidak memberikan kemungkinan (probability) yang sama pada setiap
anggota populasi untuk menjadi sampel terpilih.

Dengan demikian pada teknik sampling ini seharusnya alat analisis


statistik tidak dapat dipergunakan atau tidak diperlukan untuk membantu
penentuan sampel terpilih. Kembali pada contoh diatas, penelitian
denganjudul "Analisis Pendapat dan Sikap Konsumen terhadap Pelayanan
Toko Bumi Murah", nampak bahwa populasi penelitian adalah semua
konsumen -toko Bumi Murah tersebut, yang jumlah konsumen toko Bumi
Murah datanya dapat diketahui sebelumnya atau sulit diketahui. Oleh karena itu
peneliti sudah barang tentu tidak memberikan kemungkinan yang sama
terhadap setiap konsumen menjadi sampel terpilih dalam penelitian tersebut.
Penentuan sampel dengan populasi demikian digunakanlah teknik non-prob
ability sampling. Beberapa model teknik non-probability sampling ini adalah

15
Risma Dwi Komala, Nellyaningsih, Dra., MM. “Tinjauan Implementasi Personal Selling Pada Pt. Astra Internasional
Daihatsu Astra Biz Center Bandung Pada Tahun 2017”. Dalam Jurnal Fakultas Ilmu Terapan Universitas Telkom. Vol.3,
No.2 Agustus 2017 | Page 330

17
accidental sampling, quota sampling dan purposive sampling.

Accidental samplig atau sering disebut pula dengan opportunite


sampling atau "sampel asal nemu" adalah bentuk sampling dengan
mcndasarkan diri secara kebetulansajaatau asal nemu saja. Artinya jikalau
peneliti ingin menentukan sampel konsuhien toko Bumi Murah tersebut, maka
peneliti menempatkan diri di depan pintu masuk toko tersebut,siapa saja orang
yang masuk toko untuk pertama kali ditetapkan sebagai sampel penelitian yang
pertama dan selanjutnya orang masuk kedua menjadi sampel kedua dan
seterusnya. Pada teknik ini tidak memilih milih apakah yang masuk toko
tersebut pria atau wanita, tua atau muda dan lain sebagainya.

Quota sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan menentukan


quota ataujumlah dari sampel penelitian. Prinsip penentuannya sama dengan
accidental sampling,akan tetapi peneliti menetapkan terlebih dahulu jumlah
sampel yang diperlukan. Misalpeneliti menetapkan penelitian dilakukan setiap
hari selama satu minggu dimana setiap hari ditetapkan jumlah sampel
penelitian sebanyak 100 orang. Jikalau peneliti hari itu teiah memperoleh 100
orang maka selesai tugas mencari sampel penelitian hari itu, kemudian akan
dilanjutkan pada hari berikutnya.

Purposive sampling, merupakan teknik non-probability sampling yang


lebih tinggi kualitasnya, di mana peneliti telah membuat kisi-kisi atau batas-
batas berdasarkan ciri-ciri subyek yang akan dijadikan sampel penelitian.
Proses dari teknik ini sama dengan bentuk teknik non-probability sampling
yang lainnya, hanya peneliti telah menentukan ciri-ciri konsumen yang akan
dijadikan sampel penelitian Misal didasarkan, ciri demografi konsumen,
pria-wanita, jenis pekeijaan, umur dan lain. sebagainya. Penutup Kegiatan
dan hasil penelitian selalu diminta pertanggung jawabanmetodologi, sebagai
upaya meyakinkan kebenaran secara ilmiah kesimpulan hasil penelitian.
Metodologi penelitian yang dipergunakan dalam kegiatan perielitian menjadi
tolak ukur penting, tenitama menyangkut penetapan populasi dan sampel
penelitian, penentuan metode penelitian maupun metode pengukuran
penelitian. Penentuan populasi dan sampel penelitian, sebagai upaya
menentukan sumber data yang refresentatif dan dapat dipertanggungjawabkan

18
keakuratannya. Disadari bahwa penetapan sampel yang refresentatifakan dapat
dipergunakan untuk menyakinkan generasilisasi kesimpulan 108 hasil
penelitian yang dipertanggung jawabkan. Penentuan sampel penelitian
terdapat berbagai teknik dapat dipergunakan baik dengan pendekatan
probabilitas maupun non-probabilitas. Kesemuanya hams dipilih yang paling
"pas" dengan mempertimbangkan faktor-faktor dan kriteria yang memadai16

D. Manfaat Sample
Tujuan penarikan sampel ini adalah untuk memperoleh informasi mengenai
populasi tersebut maka penting sekali diusahakan agar individu-individu yang
dimasukkan dalam sampel itu merupakan contoh yang representative, yang benar-benar
mewakili semua individu yang dalam populasi. 17
Sampel adalah sebagian dari populasi, tidak aka ada sampel jika tidak ada
populasi. Kegunaan metode sampling di antaranya:
1. Mengurangi biaya
2. Kecepatan lebih besar
3. Cakupan lebih besar
4. Tingkat ketelitian lebih besar

Secara umum sampel yang baik adalah yang dapat mewakili sebanyak mungkin
karakteristik populasi. Dalam bahasa pengukurannya sampel harus valid, yaitu bisa
mengukur sesuatu yang seharusnya diukur. Sampel yang valid ditentukan oleh dua
pertimbangan, yaitu:18
1. Akurasi atau ketepatan.
Yaitu tingkat ketidakadaan “bias” (kekeliruan) dalam sampel. Dengan
kata lain semakin sedikit tingkat kekeliruan yang ada dalam sampel, semakin
akurat sampel tersebut. Tolak ukur adanya adalah populasi.
2. Presisi.
Kriteria kedua sampel yang baik adalah memiliki tingkat presisi
estimasi. Presisi mengacu pada persoalan sedekat mana estimasi kita dengan
karakteristik populasi.

16
Supardi, Populasi dan Sampel Penelitian. UNISIA, NO. 17 TAHUN XIII TRIWULAN VI -1993
17 Fenti Hikmawati, Metodologi Penelitian (Depok: Raja Grafindo Persada, 2020)., 60.
18 Ibid., 61.

19
Agar hasil penelitian yang dilakukan terhadap sampel masih tetap bisa
dipercaya, dalam artian masih bisa mewakili karakteristik populasi, maka cara
penarikan sampelnya harus dilakukan secara seksama. Cara pemilihan sampel
dikenal dengan nama Teknik sampling atau teknik pengambilan sampel.
Informasi yang diperoleh akan menjadi bahan baku bagi pengambilan
keputusan. Dalam hal ini agar informasi yang diperoleh bisa memenuhi tujuan.
Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan penggunaan metode pengambilan
sampel yang tepat agar dari sampel yang diambil dapat diperoleh statistik yang
digunakan sebagai penduga bagi parameter populasi. 19

Meneliti sampel atau bagian dari populasi disebut penelitian sampel.


Penelitian sampel dapat dilakukan apabila populasi terlalu besar dan tersebar
sehingga sulit dijangkau oleh peneliti, sulit dalam mengolah data, membutuhkan
biaya yang sangat besar dan terlalu banyak. Hasil penelitian sampel dapat
digunakan untuk menjelaskan atau menaksir populasi. Sampel digunakan
sebagai taksiran dari parameter proporsi populasi.20
Dalam hal pengumpulan data dilakukan atas sampel, maka sebelum
kegiatan pengumpulan data dilakukan terlebih dahulu penarikan sampel
(sampling). Sampling akan menghasilkan data perkiraan atas populasi. Sampel
yang baik adalah sampel yang menjadi estimate yang baik terhadap populasi.
Sampling juga dilakukan dalam penelitian Pendidikan, misalnya mengambil
data siswa dari seluruh Indonesia membutuhkan waktu, biaya dan tenaga yang
besar, untuk mengatasi keterbatasan itu maka dilakukan sampling sehingga
pengumpulan data dilakukan atas sebagiannya saja.21
Tujuan pengambilan sampel adalah untuk mempelajari hubungan antara
distribusi variable dalam populasi sasaran dan distribusi variabel yang sama
dalam penelitian. Tujuan pengambilan sampel biasanya untuk memilih sampel
yang representative, dimana sampel yang representative adalah sample yang
mirip dengan populasi dari mana sampel itu berasal. 22
Ada tiga tujuan penarikan sampel yaitu:23

19 Mayang Sari Lubis, Metodologi Penelitian (Sleman, Deepublish: 2012), 21-22.


20 Ade Ismayani, Metodologi Penelitian (Kuala: Syiah Kuala University Press, 2020)., 48.
21 Rini Susanti, Sampling Dalam Penelitian Pendidikan, Vol. 06, Jurnal Teknodik, 16 Juni 2005, 194.
22 Deri Firmansyah, Teknik Pengambilan Sampel Umum dalam Metodologi Penelitian : Literature Review, Vol. 1, Jurnal

Ilmiah Pendidikan Holistik, Agustus 2022, 88.


23 Yulingga Nanda Hanief, Statistik Pendidikan (Sleman: Literasi Media Publishing, 2015), 42-23.

20
1. Tujuan untuk estimasi pada sampel adalah untuk menentukan setepat
mungkin nilai dari suatu populasi.
Untuk mencoba menentukan nilai tersebut menggunakan sampel.
Proses ini dilakukan dengan menghitung terlebih dahulu statistik sampel,
yaitu bilangan hasil hitungan yang menunjukkan sifat suatu sampel. Adapun
kedudukan statistik sampel adalah sama dengan kedudukan parameter bagi
populasi.
Dengan demikian di dalam estimasi, digunakan statistik sampel
yang berfungsi sama atau sebagai penaksir parameter. Tentu di dalam
estimasi terkandung juga kemungkinan kesalahan yang mungkin besar
atau mungkin sangat kecil.
2. Permasalahan yang diajukan salam suatu penelitian umumnya diusahakan
untuk dijawab secara teoritis.
Berdasarkan teori-teori yang ada dapat diperoleh jawaban terhadap
permasalahan yang dihadapi secara nyata dalam permasalahan actual,
namun jawaban tersebut dinilai masih teoritis saja. Jawaban teoritis itulah
yang disebut hipotesis. Oleh karena jawaban masih dianggap teoritis maka
dibutuhkan pengujian secara empiris, berdasarkan kenyataan yang ada di
lapangan. Kenyataan di lapangan itulah yang pada umumnya
mempergunakan sampel.
3. Tujuan peramalan adalah usaha untuk menentukan suatu atau beberapa nilai
yang belum terobservasi atau teramati berdasarkan data yang sudah dimiliki
atau sudah diobservasi.

Data-data yang sudah terobservasi itulah yang menjadi sampel untuk


peramalan atau prediksi. Sebagai contoh analisis terhadap sampel yang
dipergunakan untuk prediksi atau peramalan adalah analisis regresi.
Peramalan tersebut masih memiliki kemungkinan adanya kesalahan.

Keuntungan penelitian menggunakan sampel adalah :24


1. Jumlah subjek yang lebih sedikit akan mengurangi tingkat kesulitan
melakukan penelitian

24 Rifa’I Abu Bakar, Pengantar Metodologi Penelitian (Yogyakarta: Press UIN Sunan Kalijaga, 2021)., 60.

21
2. Peneliti menggunakan sampel, akan lebih efisien baik dari segi dana,
waktu maupun tenaga
3. Populasi yang terlalu besar akan menimbulkan kekhawatiran ada yang
terlewati
4. Adakalanya penelitian populasi dapat merusak
5. Karena banyak subjek penelitian dengan menggunakan populasi, maka
akan menimbulkan kelelahan pada peneliti, sehingga mengakibatkan
pencatatan atau pengamatan menjadi tidak teliti, sehingga hasilnya tidak
akurat.
6. Adakalanya penelitian populasi memang tidak mungkin dilakukan.

22
BAB III
KESIMPULAN

A. Kesimpulan
Populasi berasal dari kata bahasa inggris yaitu population, yang berarti jumlah
penduduk. Oleh karena itu, apabila disebutkan kata populasi, orang kebanyakan
menghubungkannya dengan masalah-masalah kependudukan. Hal tersebut ada benarnya
juga, karena itulah makna kata populasi sesungguhnya. Kemudian pada perkembangan
selanjutnya, kata populasi menjadi amat populer, dan digunakan di berbagai disiplin
ilmu. Oleh karena itu, populasi merupakan seluruh kumpulan elemen yang dapat
digunakan untuk membuat beberapa kesimpulan. Sedangkan sampel adalah bagian dari
populasi yangdiharapkan mampu mewakili populasi dalam penelitian. Adapun alasan-
alasan penelitian dilakukan dengan mempergunakan sampel, yaitu ukuran populasi,
masalah biaya, masalahwaktu, percobaan yang sifatnya merusak, masalah ketelitian dan
ekonomis.

Pengambilan sampel dalam penelitian dapat dilakukan dengan berbagai teknik


(sampling techniques). Adapun teknik pengambilan sampel secara umum dapat
dikelompokkan menjadi dua teknik, yaitu nonprobability sampling dan probability
sampling.

Teknik sampling merupakan teknik atau metode yang digunakan dalam mengambil
sampel penelitian. Ada beberapa teknik yang sering digunakan dalam mengambil sampel
penelitian. Pada dasarnya ada dua teknik yang digunakan dalam mengambil sampel
penelitian yaitu probabilitas sampling dan nonprobabilitas sampling. Dengan demikian
dapat dipahami bahwa sampling merupakan proses untuk mendapatkan sampel dari suatu
populasi. Sampel yang diambil harus benar-benar mencerminkan populasi karena sample
merupakan wakil dari populasi sehingga kesimpulan yang diangkat dari sampel
merupakan kesimpulan atas populasi. Penarikan sampel dalam penelirian dapat
dibedakan dalam beberapa tipe. Tipe sampling dapat dibedakan berdasarkan dua hal,
yaitu tipe sampling berdasarkan proses pemilihannya dan tipe sampling berdasarkan
peluang pemilihannya.

23
B. Saran

Dengan membaca makalah ini penulis berharap semoga pembaca dapat berfikir
dengan tepat dan benar sehingga terhindar dari kesimpulan yang salah dan kabur.
Setidaknya dengan makalah ini, ada sedikit pencerahan dalam menyuguhkan motivasi
yang intrinsik untuk segera mempelajari ilmu logika sehingga kita dapat meminimalisasi
kesalahan dalamberfikir.

Tentunya, dalam makalah ini akan ditemukan kelemahan-kelemahan atau bahkan


kekeliruan. Dengan itu, penulis sangat berharap adanya masukan dari pembaca dan kritik
sebagai upaya pembangunan mental guna penyelesaian.

24
DAFTAR PUSTAKA
Abu Bakar, Rifa’I . Pengantar Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Press UIN Sunan Kalijaga,
2021.
Firmansyah, Deri. Teknik Pengambilan Sampel Umum dalam Metodologi Penelitian :
Literature Review, Vol. 1, Jurnal Ilmiah Pendidikan Holistik, Agustus 2022.
Hanief, Yulingga Nanda. Statistik Pendidikan. Sleman: Literasi Media Publishing, 2015.
Ismayani, Ade. Metodologi Penelitian. Kuala: Syiah Kuala University Press, 2020.
Lubis, Mayang Sari. Metodologi Penelitian. Sleman, Deepublish: 2012.
Nina Nurdiani, Nina. Teknik Sampling Snowball Dalam Penelitian Lapangan, Vol. 5, Jurnal
Binus, 2 Desember 2014.
Susanti, Rini. Sampling Dalam Penelitian Pendidikan, Vol. 06, Jurnal Teknodik, 16 Juni 2005.
Syahza, Almasdi. Metodologi Penelitian. Pekanbaru: Unri Press, 2022.

Amirullah. 2015. POPULASI DAN SAMPEL Metode Penelitian Manajemen.

Nawawi, Hadari. 1983. Metode Penelitian Bidang Sosial. (Yogyakarta: Gajah Mada
University Press).

Nellyaningsih, Dwi Komala Risma. 2017. “Tinjauan Implementasi Personal Selling Pada
Pt. Astra Internasional Daihatsu Astra Biz Center Bandung Pada Tahun 2017”. Dalam Jurnal
Fakultas Ilmu Terapan Universitas Telkom. Vol.3.

Supardi, Populasi dan Sampel Penelitian. UNISIA, NO. 17 TAHUN XIII TRIWULAN VI –
1993
Nana Sudjana dan Ibrahim, Penelitian dan Penilaian Pendidikan, (Bandung: Sinar Baru
Algensindo, 2004), hlm. 85.
Irawan Soehartono, Metode Penelitian Sosial, (Bandung: PT.Remaja rosdakarya, 2004),
Rumidi, S. (2006). Metode Penelitian Petunjuk Praktis untuk Peneliti Pemula.
Babbie, E. (2004). The Practice of Social Research Thomson. Wadsworth: California.
Kerlinger, F. N. (1986). Asas-asas penelitian behavioral (Terjemahan LR Simatupang).
Worthen, B. R., & Sanders, J. R. (1973). Educational evaluation: Theory and practice.
Arikunto, S. (2005). Manajemen penelitian.
Ul’fah Hernaeny, M. P. (2021). Populasi Dan Sampel. Pengantar Statistika, 1, 33.
Ramlan, P. (2022). BAB 3 POPULASI DAN SAMPLING. STATISTIK KESEHATAN: Teori
dan Aplikasi, 23.

25

Anda mungkin juga menyukai