Dosen Pengampu:
Kelas PAI 5D
Kelompok 12
SEPETEMBER 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat iman dan taqwa
kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan makalah dengan judul “Konsep
Populasi dan Sampling”. Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi
Muhammad SAW, semoga kita mampu menjadi umatnya yang dapat meneladaninya.
Dengan terselesaikannya makalah ini penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Bapak Prof. Dr.H. Maftukhin, M. Ag., selaku Rektor UIN Tulungagung, yang
telah memfasilitasi semua kebutuhan Mahasiswa.
2. Prof. Dr. Hj. Binti Maunah M.Pd.I., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan yang telah bekerja keras mengurus dan mengatur fakultas kami.
3. Ibu Dr. Siti Khoirun Nisa, S. Pd. I, M. Pd. I, selaku dosen pengampu mata kuliah
Metodologi Penelitian yang sangat tulus dan ikhlas dalam memberikan bimbingan dan
pembelajaran kepada kami.
4. Semua pihak yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu yang telah memberikan kritik,
saran, semangat dan motivasi dalam proses pembuatan makalah ini.
Semoga Allah SWT memberi balasan yang atas jasa-jasanya. Kami menyadari bahwa
penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami mengharapkan
adanya saran dan kritik terhadap makalah ini, demi kesempurnaan pembuatan makalah
selanjutnya.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Penelitian merupakan proses kreatif untuk mengungkapkan suatu gejala
melalui cara tersendiri sehingga diperoleh suatu informasi. Pada dasarnya, informasi
tersebut merupakan jawaban atas masalah-masalah yang dipertanyakan sebelumnya.
Oleh karena itu, penelitian juga dapat dipandang sebagai usaha mencari tahu tentang
berbagai masalah yang dapat merangsang pikiran atau kesadaran seseorang.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa Pengertian Populasi dan Sampling ?
2. Bagaimana Macam-Macam Teknik Pengambilan Sampling ?
3. Bagaimana Teknik dan Syarat Pengambilan Sampling ?
4. Apa Saja Manfaat sampel ?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian dari populasi dan sampling.
2. Untuk mengetahui macam-macam teknik pengambilan sampling.
1
3. Untuk mengetahui teknik dan syarat pengambilan sampling.
4. Untuk mengetahui apa saja manfaat sampel.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2. Pengertian Sampling
Teknik pengambilan sampel atau biasa disebut dengan sampling adalah proses
menyeleksi sejumlah elemen dari populasi yang diteliti untuk dijadikan sampel, dan
memahami berbagai sifat atau karakter dari subjek yang dijadikan sampel yang
nantinya dapat dilakukan generalisasi dari elemen populasi.
Teknik sampling sangat erat kaitannya dengan kegiatan Survei seperti, survei
pendapatan masyarakat, riset pasar terhadap tingkah laku konsumen, studi akademik
mengenai prasangka (prejudice), studi epidemiologi, dan lain-lain. Maksud
dilakukannya suatu survei adalah untuk mendapatkan informasi tentang populasi.
1
Amirullah, SE., M.M ,/Populasi Dan Sampel (2015)/,hlm 68
3
jumlah atau total nilai-nilai karakteristik (ciri), proporsi, persentase,keragaman atau
varaian dai karakteristik -karakteristik, baik yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif.
Survei-survei tersebut berbeda didalam tujuan, biaya, waktu dan ruang lingkup (scope).
Selain itu, variasi dari rancangan dasar boleh dimasukan dalam "Survei". Dalam bab
ini,pembahasan dimulai dengan diskusi singkat dari kemungkinan tujuan-tujuan dari
survei riset. Kemudian menguji konsep "Unit Analisis".Terakhir dibahas gambaran
ikhtisar perbedaan strategi penelitian di dalam pencarian tujuan survei.2
2
Kerlinger, F.N. (1986),/Asas-asas penelitian behavioral (1986)/,hlm 13.
3 Muh. Nazir, Metode Penelitian, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1983), hlm. 372
4 Riduwan dan Tita Lestari,/Dasar-dasar Satistika, (Bandung: Alfabeta, 1997), hlm. 3
4
sebuah penelitian semisal tentang Fenomena Pernikahan dibawah Umur
Masyarakat 5.0 di Kota/Kabupaten X, maka populasi tersebut adalah 1) Seluruh
data yang mencakup tentang Masyarakat yang hendak mengajukan permohonan
dispensasi nikah di usia dini; 2) Seluruh data Masyarakat 5.0 di Kota/Kabupaten X.
3. Jenis-Jenis Populasi
Tentang jenis-jenis populasi disini peneliti menelusuri serta menggali dari berbagai
sumber, diantaranya ada tiga jenis populasi, meliputi :
a) Populasi berdasarkan atas jumlah, dibedakan menjadi dua jenis yakni populasi
terbatas dan populasi tak terbatas. Populasi terbatas (definite) yaitu mempunyai
sumber data yang jelas batasnya secara kuantitatif sehingga dapat dihitung
jumlahnya seperti luas area sawah, jumlah ternak, jumlah murid.
b) Populasi berdasarkan atas turunan dari populasi, digolongkan menjadi dua
yakni Populasi teoritis dan Polulasi tersedia. Pertama Populasi teoritis yaitu
populasi yang diturunkan dari populasi terbatas, memungkinkan hasil penelitian
berlaku untuk lingkungan populasi yang lebih luas.
c) Populasi berdasarkan atas variasi unsur pembentuk sumber data, dibagai
menjadi dua jenis, yakni Populasi bersifat homogen dan heterogen. Pertama,
Populasi bersifat homogen dimana sumber datanya yang ada pada unsur-unsur
pembentuknya memiliki sifat yang sama. Populasi semacam ini banyak
dijumpai dalam bidang ilmu keteknikan.
4. Pengertian Sampel
Dalam mengkaji terkait Sampel yang mana hal ini merupakan bagian
dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi
besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi,
misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat
menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari
sampel itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Sampel
merupakan bagian dari dari populasi. Jadi sampel adalah sebagian dari
keseluruhan obyek yang akan diteliti atau dievaluasi yang memiliki
karakteristik tertentu dari sebuah populasi.
5
B. Tekhnik dan Syarat Pengambilan Sampel
Dalam mengkaji terkait Sampel yang mana hal ini merupakan bagian dari
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan
peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena
keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang
diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan
dapat diberlakukan untuk populasi.
Cara menentukan sampel disebut dengan teknik sampling atau teknik
penyampelan.5 Langkah-langkah menentukan sampel sebagai berikut.6
5 Sukandarrumidi, Metodelogi Penelitian Petunjuk Praktis Untuk Peneliti Pemula, (Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press, 2012), hlm. 47-49.
6
Worthen, B.R. & Sanders J.R. (1973),/Educational evaluation: Theory and practice. Worthington.
6
Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang
memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk
dipilih menjadi anggota sampel. Teknik ini merupakan teknik yang
memungkinkan peneliti atau evaluator untuk membuat generalisasi dari
karakteristik sampel menjadi karakteristik populasi.7
7
Darwel,/ statistik Kesehatan Teori Dan Aplikasi /,(Padang ,sumatera Barat :PT Global Eksekutif Teknologi
2022),hlm 28.
7
sekolah.
UN Tinggi UN Sedang UN Rendah
3 sekolah 4 sekolah 3 sekolah
3) Sistematic Sampling
Penyampelan dengan cara ini dilakukan dengan mengurutkan
terlebih dahulu semua anggota, kemudian dipilih urutan tertentu untuk
dijadikan anggota sampel.
4) Cluster Sampling
Pada penyampelan jenis ini, populasi dibagi menjadi wilayah atau
klaster. Jika terpilih klasternya, seluruh anggota dalam klaster tersebut yang
menjadi sampel. Langkah-langkah dalam pengambilan sample dengan
cluster sampling:
1. Menentukan cluster-clusternya
2. Menentukan banyak cluster yang akan dijadikan sample
3. Memilih secara acak cluster sebanyak cluster
4. Semua anggota yang terdapat dalam klaster yang terpilih merupakan sampel
studi atau penelitian atau evaluasi.
8
mengevaluasi pemanfaatan media computer pada proses pembelajaran.
Sampel yang akan diambil yaitu guru yang secara kebetulan bertemu
dengan peneliti dan dianggap cocok oleh peneliti untuk dijadikan
sumber data. Pengambilan sampling semacam ini tidak dapat digunakan
untuk membuat generalisasi sifat sampel menjadi sifat populasi.
9
masyarakat yang lain yang dapat dijadikan sumber data.8
4) Sampling Quota
Teknik sampling kuota adalah teknik menentukan sampel dari
populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang
diinginkan. Pada sampling kuota, dimulai dengan membuat tabel atau
matriks yang berisi penjabaran karakteristik dari populasi yang ingin
dicapai atau karakteristik populasi yang sesuai dengan tujuan dari
penelitian untuk selanjutnya ditentukan sampel yang memenuhi ciri-ciri
dari populasi tersebut. Prosedur yang ada dalam sampling kuota:
a) Pertama, populasi dibagi-bagi menjadi strata yang relevan seperti
usia, jenis kelamin, lokasi, dsb.
b) Proporsi tiap strata diperkirakan atau ditentukan berdasarkan data
eksternal kemudian total sampel dibagi-bagi sesuai proporsi ke tiap
strata (kuota).
c) Untuk memenuhi jumlah sampel untuk tiap strata, peneliti
menggunakan expert judgement-nya.
10
sampel kecil antara 10 sampai dengan 20.
10
Arikunto, S. (2005). Manajemen penelitian.
11
1. Jika penelitiannya bersifat deskriptif, maka sampel minimunya adalah
10% dari populasi
2. Jika penelitianya korelasional, sampel minimunya adalah 30 subjek
3. Apabila penelitian kausal perbandingan, sampelnya sebanyak 30 subjek
per group
4. Apabila penelitian eksperimental, sampel minimumnya adalah 15
subjek per group.
n= N
1 + N(e)²
Keterangan:
11Nana Sudjana dan Ibrahim,/ Penelitian dan Penilaian Pendidikan, (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2004),
hlm. 85
12
n = Ukuran sampel/jumlah responden
N = Ukuran populasi
e = Presentase kelonggaran ketelitian kesalahan pengambilan sampel yang
masih bisa ditolerir
e=0,1
Dalam rumus Slovin ada ketentuan sebagai berikut: Nilai e = 0,1 (10%)
untuk populasi dalam jumlah besar Nilai e = 0,2 (20%) untuk populasi
dalam jumlah kecil.
Jadi rentang sampel yang dapat diambil dari teknik Solvin adalah antara
10-20 % dari populasi penelitian. Jumlah populasi dalam penelitian ini
adalah sebanyak 275 auditor,sehingga presentase kelonggaran yang
digunakan adalah 10% dan hasil perhitungan dapat dibulatkan untuk
mencapai kesesuaian.
n = 275
1 + 275(10)²
n= 275
3,75 = 73,3
13
c) Soehartono menyatakan bahwa sampel merupakan suatu bagian dari
populasi yang akan diteliti dan yang dianggap dapat menggambarkan
populasinya.12
12 Irawan Soehartono, Metode Penelitian Sosial, (Bandung: PT.Remaja rosdakarya, 2004), hlm. 57.
13
Amirullah, SE., M.M, POPULASI DAN SAMPEL Metode Penelitian Manajemen (2015), hlm 70-73
14
1. Probalibility Sampling Tipe sampling berdasarkan peluang pemilihannya
terbagi atas sampling .
Teknik ini sering juga disebut dengan random sampling, yaitu
pengambilan sampel penelitian secara random. Teknik sampling ini cocok
dipilih untuk populasi yang bersifatfinit, artinya besaran anggota populasi
dapat ditentukan lebih dahuiu. Pada tekniksamplingini,penentuan sampel
penelitian dengan memberikan keimingkinan (probability) yang sama pada
setiap anggota populasi untuk menjadi sampel terpilih. Dengan demikian pada
teknik sampling ini alat analisis statistik dapat dipergunakan untuk membantu
penentuan sampel terpilih.
14
Teknik probability sampling ini ada beberapa model yaitu : simple
random sampling (acak seperti angka maupun bilangan random); sitematik
random sampling; stratified random sampling danclusterran dom sampling.
Pada pendekatan ini sampel penelitian ditetapkan berdasar bilangan
kelipatan dari jumlah anggota populasi dengan jumlah sampel yang akan
diambil. Proses penentuan sampel penelitian dapat diuraikan sebagai berikut:
Dengan contoh sepertiura uraian diatas:
N = 900 orang dengan mengambil
- Susunlah nomor anggota populasi dari nomor 001 sampai dengan nomor 900
14
Supardi, Populasi an Sampel Penelitian. UNISIA, NO. 17 TAHUN XIII TRIWULAN VI -1993
15
Dalam peneltian ini menggunakan statistik deskriptif, karena statistik
deskriptifadalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara
mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul
sebagaimana adanya. Dalam statistik deskriptif antara lain adalah penyajian
data melalui tabel, grafik, diagram lingkaran, pictogram, perhitungan modus,
median, mean (pengukuran tendensi sentral), perhitungan desil, persentil,
deviais, perhitungan presentase. Nilai kumulatif adalah jumlah nilai dari setiap
pernyataan dari setiap responden.
16
Uji Validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir dalam
suatu daftar pertanyaan dalam mendefinisikan suatu variabel. Uji validitas
dilakukan pada setiap butir pertanyaan dengan hasil r hitung akan
dibandingkan dengan r tabel di mana degree of freedom (df) = n-2, dalam hal
ini n adalah jumlah sampel. Jika r tabel < r hitung, dinyatakanvalid. Uji validitas
menggunakan teknik korelasi Product Moment dengan rumus sebagai berikut.
15
Risma Dwi Komala, Nellyaningsih, Dra., MM. “Tinjauan Implementasi Personal Selling Pada Pt. Astra Internasional
Daihatsu Astra Biz Center Bandung Pada Tahun 2017”. Dalam Jurnal Fakultas Ilmu Terapan Universitas Telkom. Vol.3,
No.2 Agustus 2017 | Page 330
17
accidental sampling, quota sampling dan purposive sampling.
18
keakuratannya. Disadari bahwa penetapan sampel yang refresentatifakan dapat
dipergunakan untuk menyakinkan generasilisasi kesimpulan 108 hasil
penelitian yang dipertanggung jawabkan. Penentuan sampel penelitian
terdapat berbagai teknik dapat dipergunakan baik dengan pendekatan
probabilitas maupun non-probabilitas. Kesemuanya hams dipilih yang paling
"pas" dengan mempertimbangkan faktor-faktor dan kriteria yang memadai16
D. Manfaat Sample
Tujuan penarikan sampel ini adalah untuk memperoleh informasi mengenai
populasi tersebut maka penting sekali diusahakan agar individu-individu yang
dimasukkan dalam sampel itu merupakan contoh yang representative, yang benar-benar
mewakili semua individu yang dalam populasi. 17
Sampel adalah sebagian dari populasi, tidak aka ada sampel jika tidak ada
populasi. Kegunaan metode sampling di antaranya:
1. Mengurangi biaya
2. Kecepatan lebih besar
3. Cakupan lebih besar
4. Tingkat ketelitian lebih besar
Secara umum sampel yang baik adalah yang dapat mewakili sebanyak mungkin
karakteristik populasi. Dalam bahasa pengukurannya sampel harus valid, yaitu bisa
mengukur sesuatu yang seharusnya diukur. Sampel yang valid ditentukan oleh dua
pertimbangan, yaitu:18
1. Akurasi atau ketepatan.
Yaitu tingkat ketidakadaan “bias” (kekeliruan) dalam sampel. Dengan
kata lain semakin sedikit tingkat kekeliruan yang ada dalam sampel, semakin
akurat sampel tersebut. Tolak ukur adanya adalah populasi.
2. Presisi.
Kriteria kedua sampel yang baik adalah memiliki tingkat presisi
estimasi. Presisi mengacu pada persoalan sedekat mana estimasi kita dengan
karakteristik populasi.
16
Supardi, Populasi dan Sampel Penelitian. UNISIA, NO. 17 TAHUN XIII TRIWULAN VI -1993
17 Fenti Hikmawati, Metodologi Penelitian (Depok: Raja Grafindo Persada, 2020)., 60.
18 Ibid., 61.
19
Agar hasil penelitian yang dilakukan terhadap sampel masih tetap bisa
dipercaya, dalam artian masih bisa mewakili karakteristik populasi, maka cara
penarikan sampelnya harus dilakukan secara seksama. Cara pemilihan sampel
dikenal dengan nama Teknik sampling atau teknik pengambilan sampel.
Informasi yang diperoleh akan menjadi bahan baku bagi pengambilan
keputusan. Dalam hal ini agar informasi yang diperoleh bisa memenuhi tujuan.
Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan penggunaan metode pengambilan
sampel yang tepat agar dari sampel yang diambil dapat diperoleh statistik yang
digunakan sebagai penduga bagi parameter populasi. 19
20
1. Tujuan untuk estimasi pada sampel adalah untuk menentukan setepat
mungkin nilai dari suatu populasi.
Untuk mencoba menentukan nilai tersebut menggunakan sampel.
Proses ini dilakukan dengan menghitung terlebih dahulu statistik sampel,
yaitu bilangan hasil hitungan yang menunjukkan sifat suatu sampel. Adapun
kedudukan statistik sampel adalah sama dengan kedudukan parameter bagi
populasi.
Dengan demikian di dalam estimasi, digunakan statistik sampel
yang berfungsi sama atau sebagai penaksir parameter. Tentu di dalam
estimasi terkandung juga kemungkinan kesalahan yang mungkin besar
atau mungkin sangat kecil.
2. Permasalahan yang diajukan salam suatu penelitian umumnya diusahakan
untuk dijawab secara teoritis.
Berdasarkan teori-teori yang ada dapat diperoleh jawaban terhadap
permasalahan yang dihadapi secara nyata dalam permasalahan actual,
namun jawaban tersebut dinilai masih teoritis saja. Jawaban teoritis itulah
yang disebut hipotesis. Oleh karena jawaban masih dianggap teoritis maka
dibutuhkan pengujian secara empiris, berdasarkan kenyataan yang ada di
lapangan. Kenyataan di lapangan itulah yang pada umumnya
mempergunakan sampel.
3. Tujuan peramalan adalah usaha untuk menentukan suatu atau beberapa nilai
yang belum terobservasi atau teramati berdasarkan data yang sudah dimiliki
atau sudah diobservasi.
24 Rifa’I Abu Bakar, Pengantar Metodologi Penelitian (Yogyakarta: Press UIN Sunan Kalijaga, 2021)., 60.
21
2. Peneliti menggunakan sampel, akan lebih efisien baik dari segi dana,
waktu maupun tenaga
3. Populasi yang terlalu besar akan menimbulkan kekhawatiran ada yang
terlewati
4. Adakalanya penelitian populasi dapat merusak
5. Karena banyak subjek penelitian dengan menggunakan populasi, maka
akan menimbulkan kelelahan pada peneliti, sehingga mengakibatkan
pencatatan atau pengamatan menjadi tidak teliti, sehingga hasilnya tidak
akurat.
6. Adakalanya penelitian populasi memang tidak mungkin dilakukan.
22
BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Populasi berasal dari kata bahasa inggris yaitu population, yang berarti jumlah
penduduk. Oleh karena itu, apabila disebutkan kata populasi, orang kebanyakan
menghubungkannya dengan masalah-masalah kependudukan. Hal tersebut ada benarnya
juga, karena itulah makna kata populasi sesungguhnya. Kemudian pada perkembangan
selanjutnya, kata populasi menjadi amat populer, dan digunakan di berbagai disiplin
ilmu. Oleh karena itu, populasi merupakan seluruh kumpulan elemen yang dapat
digunakan untuk membuat beberapa kesimpulan. Sedangkan sampel adalah bagian dari
populasi yangdiharapkan mampu mewakili populasi dalam penelitian. Adapun alasan-
alasan penelitian dilakukan dengan mempergunakan sampel, yaitu ukuran populasi,
masalah biaya, masalahwaktu, percobaan yang sifatnya merusak, masalah ketelitian dan
ekonomis.
Teknik sampling merupakan teknik atau metode yang digunakan dalam mengambil
sampel penelitian. Ada beberapa teknik yang sering digunakan dalam mengambil sampel
penelitian. Pada dasarnya ada dua teknik yang digunakan dalam mengambil sampel
penelitian yaitu probabilitas sampling dan nonprobabilitas sampling. Dengan demikian
dapat dipahami bahwa sampling merupakan proses untuk mendapatkan sampel dari suatu
populasi. Sampel yang diambil harus benar-benar mencerminkan populasi karena sample
merupakan wakil dari populasi sehingga kesimpulan yang diangkat dari sampel
merupakan kesimpulan atas populasi. Penarikan sampel dalam penelirian dapat
dibedakan dalam beberapa tipe. Tipe sampling dapat dibedakan berdasarkan dua hal,
yaitu tipe sampling berdasarkan proses pemilihannya dan tipe sampling berdasarkan
peluang pemilihannya.
23
B. Saran
Dengan membaca makalah ini penulis berharap semoga pembaca dapat berfikir
dengan tepat dan benar sehingga terhindar dari kesimpulan yang salah dan kabur.
Setidaknya dengan makalah ini, ada sedikit pencerahan dalam menyuguhkan motivasi
yang intrinsik untuk segera mempelajari ilmu logika sehingga kita dapat meminimalisasi
kesalahan dalamberfikir.
24
DAFTAR PUSTAKA
Abu Bakar, Rifa’I . Pengantar Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Press UIN Sunan Kalijaga,
2021.
Firmansyah, Deri. Teknik Pengambilan Sampel Umum dalam Metodologi Penelitian :
Literature Review, Vol. 1, Jurnal Ilmiah Pendidikan Holistik, Agustus 2022.
Hanief, Yulingga Nanda. Statistik Pendidikan. Sleman: Literasi Media Publishing, 2015.
Ismayani, Ade. Metodologi Penelitian. Kuala: Syiah Kuala University Press, 2020.
Lubis, Mayang Sari. Metodologi Penelitian. Sleman, Deepublish: 2012.
Nina Nurdiani, Nina. Teknik Sampling Snowball Dalam Penelitian Lapangan, Vol. 5, Jurnal
Binus, 2 Desember 2014.
Susanti, Rini. Sampling Dalam Penelitian Pendidikan, Vol. 06, Jurnal Teknodik, 16 Juni 2005.
Syahza, Almasdi. Metodologi Penelitian. Pekanbaru: Unri Press, 2022.
Nawawi, Hadari. 1983. Metode Penelitian Bidang Sosial. (Yogyakarta: Gajah Mada
University Press).
Nellyaningsih, Dwi Komala Risma. 2017. “Tinjauan Implementasi Personal Selling Pada
Pt. Astra Internasional Daihatsu Astra Biz Center Bandung Pada Tahun 2017”. Dalam Jurnal
Fakultas Ilmu Terapan Universitas Telkom. Vol.3.
Supardi, Populasi dan Sampel Penelitian. UNISIA, NO. 17 TAHUN XIII TRIWULAN VI –
1993
Nana Sudjana dan Ibrahim, Penelitian dan Penilaian Pendidikan, (Bandung: Sinar Baru
Algensindo, 2004), hlm. 85.
Irawan Soehartono, Metode Penelitian Sosial, (Bandung: PT.Remaja rosdakarya, 2004),
Rumidi, S. (2006). Metode Penelitian Petunjuk Praktis untuk Peneliti Pemula.
Babbie, E. (2004). The Practice of Social Research Thomson. Wadsworth: California.
Kerlinger, F. N. (1986). Asas-asas penelitian behavioral (Terjemahan LR Simatupang).
Worthen, B. R., & Sanders, J. R. (1973). Educational evaluation: Theory and practice.
Arikunto, S. (2005). Manajemen penelitian.
Ul’fah Hernaeny, M. P. (2021). Populasi Dan Sampel. Pengantar Statistika, 1, 33.
Ramlan, P. (2022). BAB 3 POPULASI DAN SAMPLING. STATISTIK KESEHATAN: Teori
dan Aplikasi, 23.
25