Disusun Oleh :
1. Karyati 12803241023
2. Rochmad Nugroho 12803241032
3. Anggrahini Dwi P. 12803241038
4. Hanifah Nur I. 12803241042
PENDIDIKAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
2014
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik. Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah
Metodologi Penelitian Pendidikan dalam rangka pembelajaran perkuliahan.
Dalam penyusunan makalah ini, banyak sekali bantuan dan bimbingan yang
penulis dapatkan. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada :
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu penulis mengharapkan banyak masukan untuk perbaikan di masa yang akan
datang. Namun demikian, semoga makalah ini mampu memberikan informasi dan
pengetahuan yang cukup kepada pembaca.
Semoga karya tulis ini bermanfaat bagi masyarakat dan semua pihak yang
berkepentingan di masa yang akan datang.
Penulis
1
DAFTAR ISI
Contents
KATA PENGANTAR...........................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah..........................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................................... 1
C. Tujuan..................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................... 3
A. Pengertian Populasi................................................................................................. 3
B. Jenis-Jenis Populasi.................................................................................................3
C. Pengertian Sampel...................................................................................................4
D. Syarat-Syarat Sampel Yang Baik.............................................................................5
E. Menentukan Jumlah Subjek Penelitian....................................................................5
F. Pertimbangan Dalam Memilih Teknik Sampling.................................................. 10
G. Teknik Sampling................................................................................................... 11
1. Probability Sampling.........................................................................................11
2. Non Probability Sampling................................................................................. 16
BAB III PENUTUP...........................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................ 24
2
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
1
2. Bagaimana penggolongan jenis-jenis populasi?
3. Bagaimana yang disebut dengan sampel?
4. Bagaimana syarat-syarat sampel yang baik?
5. Bagaimana menentukan jumlah subjek penelitian?
6. Bagaiamana pertimbangan dalam memilih sampel?
7. Bagaimana teknik-teknik dalam sampling?
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Populasi
B. Jenis-Jenis Populasi
b. Populasi tak terbatas atau populasi tak terhingga, yaitu populasi yang
tidak dapat ditemukan batasannya
3
b. Populasi heterogen, yaitu keseluruhan individu anggota populasi
relatif memiliki sifat-sifat individual, di mana sifat tersebut
membedakan individu anggota populasi
C. Pengertian Sampel
Biasanya penelitian tidak akan mengangkat semua populasi yang ada jika
dirasa populasi tersebut sangat banyak sebab akan memakan waktu yang lama
dan biaya yang banyak. Untuk mengatasi masalah tersebut dilakukan teknik
penelitian sampel. Sampel itu sendiri menurut Suharsimi (2013:174) adalah
sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Sedangkan menurut Sugiyono
(2010: 118), sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi. Dapat disimpulkan bahwa sampel adalah sebagian atau wakil
yang diambil dari populasi untuk diteliti, sehingga sampel yang diambil dari
populasi harus betul-betul representatif (mewakili).
4
D. Syarat-Syarat Sampel Yang Baik
5
(Margono, 2004: 123) memberikan cara untuk memperoleh jumlah
sampel minimal yang harus diselidiki dengan menggunakan rumus:
Keterangan:
n = Jumlah sampel
p = Proporsi populasi persentase kelompok pertama
q = Proporsi sisa di dalam populasi
Z= Derajat koefisien konfidensi pada 99% dan 95%
b = Persentase perkiraan kemungkinan membuat kekeliruan dalam
menentukan ukuran sampel
contoh:
50000
F= 400000
𝑥 100 % = 12, 5 %
atau P = 0,125
q = 1,00-0,125 = 0,875
b = 5% atau 0,05
6
1,96 2
n≥ 0,125 x 0,875 ( )
0,05
1,96 2
n≥ 0,25 ( )
0,05
n≥ 384
TABEL KRECIIE
7
Contoh penghitungan:
8
50
S1 = 1000
𝑋278 = 13, 90 = 14
300
SM = 1000
𝑋278 = 83, 40 = 83
500
SMK = 1000
𝑋278 = 13, 90 = 14
50
SMP = 1000
𝑋278 = 139
100
SD = 1000
𝑋278 = 27, 80 = 28
9
Contoh:
1. Tujuan penelitian
Jika ingin mencapai generalisasi yang berlaku bagi keseluruhan
populasi, maka perlu dipakai sampling acakan atau random. Kalau
memperoleh kesan umum dalam waktu singkat dapat digunakan
non-probability sampling.
10
2. Pengetahuan tentang populasi
Bila tidak memiliki pengetahuan yang cukup mengenai populasi,
sampling acakan tidak dapat dilaksanakan dengan baik. Pada taraf
permulaan diadakan studi eksploratif dengan non-probability sampling,
kemudian setelah diperoleh gambaran yang lebih jelas tentang populasi
baru digunakan sampling acakan.
3. Kesediaan untuk menjadi populasi sampel
Sampel sering timbul kesulitan dalam mendapatkan kesediaan orang
untuk dijadikan sampel.
4. Jumlah biaya yang tersedia untuk penelitian
5. Besar populasi
Bila populasi sangat besar maka sampling daerah yang paling serasi. Jika
populasi kecil ada kemungkinan bagi sampling jenuh atau padat.
6. Fasilitas yang tersedia seperti komputer, kalkulator.
G. Teknik Sampling
1. Probability Sampling
11
Prosedur random sampling menurut Narbuko Cholid dan Abu
Achmadi (2013:111) yaitu cara undian, cara ordinal, dan cara randomisasi
dari tabel bilangan random. Misalnya sebuah populasi terdiri 1.000 orang
dan sampelnya ditentukan 200 orang. Setelah seluruh subjek diberi nomor,
yaitu 1 sampai dengan 1.000 maka sampel random dilakukan dengan cara:
a. Cara undian
Pada kertas kecil dituliskan nomor subjek, satu nomor untuk tiap
kertas. Kemudian kertas tersebut digulung, karena ditentukan jumlah
sampel sebanyak 200 orang maka diambil 200 kertas gulungan.
Nomor yang tertera dalam gulungan kertas yang terambil merupakan
nomor subjek sampel penelitian.
b. Cara ordinal
1.000 orang subjek diberi nomor, kemudian dibuat 5 gulungan kertas
dengan nomor 1, 2, 3, 4, dan 5. Diambil satu, misalnya setelah dibuka
adalah nomor 3. Karena sampel yang digunakan 200 padahal populasi
ada 1.000 maka besarnya sampel seperlima dari populasi. Dengan
demikian diambil nomor dengan melompat setiap 5 subjek, mulai dari
nomor 3, lalu 8, 13, 18, 23 dan seterusnya. Kalau sudah sampai nomor
terbawah padahal belum diperoleh 200 subjek, maka dapat kembali ke
atas lagi. Nomor-nomor yang terambil itulah nomor subjek sampel
penelitian yang dipakai.
c. Menggunakan tabel bilangan random
Dalam buku statistika bagian belakang biasanya terdapat halaman
yang memuat angka-angka yang disusun secara acak. Angka tersebut
dapat dicari letaknya menurut baris dan kolom. Agar pengambilan
sampel terlepas dari subyektif, maka peneliti menuliskan
langkah-langkah yang akan diambil yaitu:
- Menjatuhkan ujung pensil, menemukan nomor baris
- Menjatuhkan ujung pensil kedua, menemukan nomor kolom.
Pertemuan antara baris dan kolom inilah nomor subjek ke-1
12
- Bergerak dari nomor tersebut 2 langkah ke kanan, menemukan
nomor subjek ke-2
- Bergerak ke bawah 5 langkah menemukan nomor subjek ke-3
- Bergerak ke kiri 2 langkah menemukan nomor subjek ke-4 dan
seterusnya sampai diperoleh jumlah subjek yang dikehendaki.
13
6. Area Probability 5. Saturation f. Snowball
Sampling sampling Sampling
7. Cluster Sampling 6. Snowball
sampling
a. Sampling Purposive
14
2) Subjek yang diambil benar-benar merupakan subjek yang
paling banyak mengandung ciri-ciri yang terdapat pada
populasi.
3) Penentuan karakteristik populasi dilakukan dengan cermat di
dalam studi pendahuluan.
b. Sampling Kuota
15
menyukai matematika, dan penelitian dilakukan secara kelompok.
Setelah jumlah sampel ditentukan 100, dan jumlah anggota peneliti
berjumlah 5 orang, maka setiap anggota peneliti dapat memilih
sampel secara bebas sesuai dengan karakteristik yang ditentukan
(menyukai matematika) sebanyak 20 orang.
c. Sampling Aksidental
16
keuntungan dari teknik ini adalah mudah, murah dan cepat untuk
dilakukan.
d. Sampling Jenuh
e. Area Sampel
f. Snowball Sampling
17
Pada penelitian kualitatif banyak menggunakan sampel purposive dan
snowball. Teknik sampel ditunjukkan pada gambar di bawah ini.
g. Sampling Sistematis
18
Keuntungan teknik ini adalah mudah untuk pelaksanaannya dan
cepat diselesaikan. Namun kelamahannya terletak pada individu yang
terletak diantara yang kesekian dan kesekian dikesampingkan,
sehingga cara ini tidak sebaik sampling acakan.
Contoh:
19
BAB III
PENUTUP
20
DAFTAR PUSTAKA
21