DISUSUN OLEH :
2019
KATA PENGANTAR
Adapunmakalahinitentunyadenganbantuandariberbagaipihakdalam proses
pembuatanmakalahini, sehinggatidaklupa kami mengucapkanterimakasih yang
sebesar-besarnya yang telahmembantudalampenyelesaianmakalah.
Akhirnyapenyusunmengharapkandarimakalahini agar
dapatmenambahwawasanmengenaistatistikdalambidangkesehatan yang
berkaitandenganilmukesehatanmasyarakat.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………….
…….
DAFTAR ISI……………………………………………………….………....
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………..………..
A. Latar Belakang…………………………………………………….….
B. Tujuan Penulisan..…………………………………………………....
C. Manfaat Penulisan………………………………………………........
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………....
A. Kesimpulan…………………………………………………….…….
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam melakukan penelitian, populasi dan sampel merupakan satu
komponen yang sangat perlu diperlukan. Populasi dan sampel sebagai
keseluruhan atau sebagian contoh dari objek-objek yang diteliti.
Mendengar istilah sampel, orang akan akan cenderung
menghubungkannya dengan contoh. Misalnya ketika jalan-jalan dipusat
perbelanjaan dan diberikan hadiah sabun dalam bentuk yang lebih kecil,
maka disebut sampel (contoh) sabun (asli). Lalu, apa hubungannya sampel
barang tersebut dengan statistik?
Dalam menentukan populasi dan sampel penelitian, sudah barang
tentu haruslah sesuai dengan langkah-langkah yang ditentukan serta
haruslah tepat dan efisien. Kendala-kendala yang timbul selayaknya dapat
diantisipasi oleh peneliti. Oleh karenanya, dalam menentukan populasi dan
sampel peneliti hendaklah memperhatikan hal-hal yang memang berkaitan
dengan populasi dan sampel, sehingga didapatkan sampel yang tepat.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan populasi dan sempel ?
2. Apa saja konsep dasar sampling ?
3. Apa saja teknik pengambilan sample ?
4. Apa saja cara menghitung besar sample ?
5. Apa saja contoh soal dan rumus yang sederhana ?
C. MANFAAT PENULISAN
1. Mahasiswa dapat menjelaskan definisi populasi dan sampel.
2. Mahasiswa dapat menjelaskan konsep dasar sampling.
3. Mahasiswa dapat menjelaskan teknik pengambilan sample.
4. Mahasiswa dapat menjelaskan cara menghitung besar sample.
5. Mahasiswa dapat menjelaskan contoh soal dan rumus yang sederhana.
D. METODE PENULISAN
Pada penulisan makalah yang berjudul “POPULASI DAN
SAMPEL ” ini, penulis hanya menggunakan metode penulisan dengan
literatur saja. Dengan metode literatur ini penulis mencari berbagai sumber
pada buku yang bersangkutan dengan judul.
E. SISTEMATIKA PENULISAN
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang, Rumusan Masalah, Manfaat
Penulisan, Metode Penulisan, Sistematika
Penulisan.
A. POPULASI
1. Pengertian Populasi
2. Jenis-Jenis Populasi
B. SAMPLE
1. Pengertian Sampel
Menurut Muri (2007:186) secara sederhana dapat dikatakan bahwa
sampel adalah sebagian dari populasi yang terpilih dan mewakili
populasi tersebut.
2. Alasan Sampling
a. Ukuran populasi
Dalam hal populasi tak terbatas (tak terhingga) berupa parameter
yang jumlahnya tidak diketahui dengan pasti, pada dasarnya
bersifat konseptual. Karena itu sama sekali tidak mungkin
mengumpulkan data dari populasi seperti itu. Demikian juga dalam
populasi terbatas (terhingga) yang jumlahnya sangat besar, tidak
praktis untuk mengumpulkan data dari populasi 50 juta murid
sekolah dasar yang tersebar diseluruh pelosok Indonesia misalnya.
b. Masalah biaya
Besar-kecilnya biaya tergantung juga dari banyak sedikitnya objek
yang diselidiki. Semakin besar jumlah objek, maka semakin besar
biaya yang diperlukan, lebih–lebih bila objek itu tersebar diwilayah
yang cukup luas. Oleh karena itu, sampling ialah satu cara untuk
mengurangi biaya.
c. Masalah waktu
Penelitian sampel selalu memerlukan waktu yang lebih sedikit
daripada penelitian populasi. Sehubungan dengan hal itu, apabila
waktu yang tersedia terbatas, dan kesimpulan diinginkan dengan
segera, maka penelitian sampel, dalam hal ini, lebih cepat
Kelemahan Populasi :
b. Sampel
Kelebihan Sampel :
1) Efisien penggunaan sumber daya (tenaga, biaya, waktu)
2) Anggota sampel lebih mudah didata/dilacak dilapangan
Kelemahan Sampel :
b. Sampling Sistematis
e. Cluster Sampling
a. Purposive Sampling
Kelebihan:
Kekurangan:
a) Tidak ada jaminan bahwa jumlah sampel yang digunakan
representatif dalam segi jumlah.
b. Accindental Sampling
c. Quota Sampling
e. Snowball Sampling
KekuranganSnowball Sampling:
1) Waktu lama
2) Biaya besar
f. Judgment Sampling
Pada dasarnya merupakan suatu bentuk Convinience Sampling.
Sampel diambil berdasarkan kriteria-kriteria yang telah
dirumuskan terlebih dahulu oleh peneliti. Perumusan kriterianya,
subjektifitas dan pengalaman dari peneliti sangat berperan. Teknik
sampling ini dapat diterapkan dan pada umumnya lebih cocok
dipakai pada tahap awal suatu studi eksploratif. Sampel yang
diambil dari anggota populasi dipilih sekehendak hati oleh peneliti
menurut pertimbamgan dan intuisinya. Bila dalam subjektifitas dan
intuisi dari peneliti benar, maka sampel yang dipilih peneliti
tersebut dapat mencerminkan karakteristik populasi.
Kelebihan :
Situasi agar teknik judgment sampling dapat digunakan bahkan
dianjurkan, seperti:
Kekurangan :
Penelitian Observasional
1. Estimasi
a. Simple random sampling atau systematic random sampling
Data kontinyu
Untuk populasi infinit, rumus besar sampel adalah :
Z21-/2 2
n = -------------
d2
N Z21-/2 2
n = --------------------------
(N-1) d2 + Z21-/2 2
Data proporsi
Z21-/2 P (1-P)
n = --------------------
d2
N Z21-/2 P (1-P)
n = -------------------------------
Data kontinyu
Rumus besar sampel adalah :
N2h 2h
Nh 2h
N = besar populasi
Data proporsi
Data kontinyu
N Z21-/2 2
n = ----------------------------------
N = besar populasi
Data proporsi
N Z21-/2 2
n = ----------------------------------
(N-1) d2 (N/C) 2 + Z21-/2 2
2. Uji Hipotesis
Data kontinyu
Rumus besar sampel adalah :
Populasi
Data proporsi
P0 = proporsi di populasi
di populasi
1. Estimasi
Data kontinyu
Data proporsi
a. Cross sectional
b. Cohort
Rumus besar sampel sebagai berikut :
n = besar sampel minimum
1-P2
P2
Z1-/2 = nilai distribusi normal baku (tabel Z) pada tertentu
c. Case-control
Rumus besar sampel adalah :
Data proporsi
a. Cross sectional
Rumus besar sampel sebagai berikut :
P = (P1 + P2)/2
b. Cohort
Rumus besar sampel sebagai berikut :
n = besar sampel minimum
Z1-/2 = nilai distribusi normal baku (tabel Z) pada tertentu
Z1- = nilai distribusi normal baku (tabel Z) pada tertentu
P1 = perkiraan probabilitas outcome (+) pada populasi 1
P2 = perkiraan probabilitas outcome (+) pada populasi 2
P = (P1 + P2)/2
c. Case-control
Rumus besar sampel adalah :
Jika besar sampel kasus dan kontrol tidak sama (unequal), dibuat
modifikasi besar sampel dengan memperhatikan rasio kontrol
terhadap kasus. Rumus di atas dikalikan dengan faktor (r + 1) /
(2 . r). Besar sampel untuk kelompok kontrol adalah (r.n).
Penelitian Eksperimental
Pada penelitian eksperimental, belum banyak rumus yang dikembangkan untuk
menentukan besar sampel yang dibutuhkan. Untuk menentukan besar sampel
(replikasi) yang dibutuhkan digunakan rumus berikut :
(t-1) (r-1) 15
CONTOH SOAL
PENUTUP
A. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Cochran WG, 1977. Sampling Techniques. John Wiley & Sons, Inc.
Fleiss JL, 1981. Statistical Methods for Rates and Proportions. Second Edition.
John Wiley & Sons.
Hanafiah KA, 2003. Rancangan Percobaan, Teori & Aplikasi. Fakultas Pertanian
Universitas Sriwijaya, Palembang. Penerbit PT RajaGrafindo Persada,
Jakarta.