1
PROGRAM STUDI S1 FARMASI
FAKULTAS FARMASI DAN KESEHATAN
INSTITUT KESEHATAN HELVETIA MEDAN
TAHUN 2022/2023
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami panjatkan
puja dan puji atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada
Kami, sehingga Kami dapat menyelesaikan makalah tentang penelitian eksperimental ini.
Makalah ini telah Kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
sumber sehingga dapat memperlancar proses pembuatannya. Untuk itu Kami menyampaikan banyak
terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Terlepas
dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari susunan kalimat
maupun tata bahasa.
Oleh karena itu dengan tangan terbuka Kami menerima segala kritik dan saran yang
membangun dari pembaca demi perbaikan dan penyempurnaan makalah ini.
Akhir kata Kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan bermanfaat bagi
para pembaca.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
………………………………………………………………………………. 4
B. Rumusan Masalah
…………………………………………………………………………... 5
C. Tujuan
………………………………………………………………………………………..5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Populasi dan Sampel
……………………………………………………………. 6
B. Manfaat Sampel
…………………………………………………………………………….. 7
C. Teknik Pengambilan Sampel
………………………………………………………………..12
D. Ukuran Sampel Penelitian
…………………………………………………………………..14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
………………………………………………………………………………..19
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penelitian adalah pekerjaan ilmiah yang bermaksud mengungkapkan rahasia ilmusecara obyektif,
dengan dibentengi bukti-bukti yang lengkap dan kokoh. Penelitianmerupakan proses kreatif untuk
mengungkapkan suatu gejala melalui cara tersendirisehingga diperoleh suatu informasi. Pada dasarnya,
informasi tersebut merupakan jawaban atas masalah-masalah yang dipertanyakan sebelumnya.
Salah satu bagian dalam desain penelitian adalah menentukan populasi dan sampel penelitian.
Kegiatan penelitian banyak dilakukan dengan penarikan sampel, karenametode penarikan sampel lebih
praktis, biayanya lebih hemat, serta memerlukan waktudan tenaga yang lebih sedikit dibandingkan dengan
metode sensus. Penentuan sampeldari suatu populasi, disebut sebagai penarikan sampel.
Penelitian yang memakai sampel untuk meneliti atau menyelidiki karakteristik objek penelitian,
dilakukan dengan beberapa alasan antara lain objek yang ditelitisifatnya mudah rusak, objek yang diteliti
bersifat homogen, tidak mungkin menelitisecara fisik seluruh objek dalam populasi, untuk menghemat biaya,
untuk menghematwaktu dan tenaga, serta keakuratan hasil sampling.
Dalam penelitian yang menggunakan sampel sebagai unit analisis, baik pada penelitian dengan
pendekatan kuantitatif dan penelitian dengan pendekatan kualitatif,setidaknya terdapat dua hal yang menjadi
masalah atau persoalan yang dihadapi, yaitu pertama, bahwa persoalan sampling adalah proses untuk
mendapatkan sampel dari suatu populasi. Di sini sampel harus benar-benar bisa mencerminkan keadaan
populasi,artinya kesimpulan hasil penelitian yang diangkat dari sampel harus merupakankesimpulan atas
populasi. Sehingga masalah yang dihadapi adalah bagaimanamemperoleh sampel yang representatif, yaitu
sampel yang dapat mewakili elemen laindalam populasi atau mencerminkan keadaan populasi. Kedua,
masalah yang dihadapidalam penelitian yang menggunakan sampel sebagai unit analisis adalah tentang
4
bagaimana proses pengambilan sampel dan berapa banyak unit analisis yang akandiambil. Sehingga masalah
yang dihadapi diantaranya teknik penarikan sampelmanakah yang cocok dengan karakteristik populasi, tujuan
dan masalah penelitian yangakan dikaji. Selain itu berapa banyak unit analisis atau ukuran sampel (sample
size)yang akan dilibatkan dalam kegiatan penelitian. Berdasarkan pengertian diatas, makamakalah ini
membahas materi mengenai populasi dan sampel dalam penelitiankuantitatif.
B. Batasan Masalah
Batasan masalah berdasarkan pada latar belakang dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai
berikut:
1) Apa yang dimaksud pengertian populasi dan sampel
2) Jenis jenis penelitian kuantitatif
3) Pengertian penelitian kualitatif
4) Jenis jenis penelitian kualitatif
C. Tujuan
1) Untuk mengetahui pengertian populasi dan jenis-jenisnya
2) Untuk mengetahui pengertian sampel
3) Untuk mengetahui teknik sampling
4) Untuk mengetahui cara menentukan ukuran sampel
5
BAB II
PEMBAHASAN
Populasi berasal dari kata bahasa inggris population, yang berarti jumlah
penduduk. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/ subyek
yangmempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Secara sederhana, populasi adalah
semuasubjek atau objek sasaran penelitian.
Populasi bukan hanya bersifat orang saja, tetapi juga bisa benda-benda
alamlainnya. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada objek/subjek
yangdipelajari, tetapi juga meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subjek
atauobjek itu. Wujud subjek itu bermacam-macam, bisa berupa: manusa, hewan,
tumbuh-tumbuhan, barang produk (hasil-hasil kerajinan, basil-basil industri, dan lain-lain),
barang-barang nonproduk (batu, pasir, tanah, air, dan lain-lain), dan bentuk lingual atau
ungkapan verbal (kata, frasa, kalimat, paragraf, teks), atau dokumen dan barang cetak.
6
penelitian itu berstatus sebagai sumber informasi, seperti manusia dandokumen. Dalam
survei sosial, orang atau sekelompok orang lazim berfungsi sebagaisumber informasi
tentang hal-hal yang berhubungan dengan diri mereka atau fenomena-fenomena sosial
yang berhubungan dengan mereka. Dalam penelitian tertentu, populasi penelitian dapat
berstatus ganda, sebagai objek penelitian yang informasinya juga dari populasi itu.
Penelitian tentang “perbedaan cara belajar antara mahasiswa bidangeksakta dan
mahasiswa bidang sosial” mengisyaratkan populasi penelitian akan berstatus ganda:
sebagai objek penelitian yang sekaligus juga sebagai sumber data penelitian.
2. .Sampel
Sampel berasal dari bahasa Inggris “sample” yang artinya contoh, comotan
ataumencomot yaitu mengambil sebagian saja dari yang banyak. Dalam hal ini
yangdimaksud dengan yang banyak adalah populasi. Dalam suatu penelitian,
tidaklah selalu perlu untuk meneliti semua individu dalam populasi karena
akan memakan banyak waktu dan biaya yang besar. Oleh karena itu dilakukan
pengambilan sampel, dimanasampel yang diambil adalah sampel yang benar-
benar representasi atau yang mewakiliseluruh populasi
7
mempertinggi ketelitian karena jika penelitian terhadap populasi belum tentu
dapat dilakukan secara teliti. Seorang peneliti dalam suatu penelitian harus
memperhitungkan dan memperhatikan hubunganantara waktu, biaya dan
tenaga yang akan dikeluarkan dengan presisi (tingkatketepatan) yang akan
diperoleh sebagai pertimbangan dalam menentukan metode pengambilan
sampel yang akan digunakan. Sampel adalah bagian dari populasi
yangdiharapkan mampu mewakili populasi dalam penelitian
B. Manfaat Sampel
Populasi yang jumlahnya tidak terlalu besar, sering juga diteliti secara keseluruhantanpa
mengambil sampel. Namun kalau jumlah populasi besar, sebaiknya diambilsampel sebagai
bahan kajian. Karena meneliti sebagian saja sebagai sampel penelitian ,mempunyai banyak
manfaat, yaitu:
1)Dapat menghemat biaya, tenaga, fikiran dan waktu peneliti.
2) Meneliti sampel hasil yang diperoleh sama atau hampr sama dengan meneliti
populasi.
3)Data lebih cepat diperoleh dibandingkan dengan meneliti populasi
secarakeseluruhan.
4)Dapat menghasilkan gambaran (representative) yang dapat dipercaya dari seluruh
populasi. Misal: tinggi badan di kelas, rata-rata pendapatan petani, dan lain-lain.
5)Dapat menentukan presisi (precision) dari hasil penelitian. Presisi adalahketepatan
yang ditentukan oleh perbedaan hasil yang diperoleh.
6)Sederhana sehingga mudah dilaksanakan.
7)Dapat memberikan keterangan sebanyakmungkin dengan biaya serendah
rendahnya.
Manfaat Sampel adalah untuk memperoleh data yang representative dalam
kaitanyadengan populasi yang menjadi sasaran penelitian. Bila metode pengambilan
sampelyang dipakai tepat, diharapkan individu-individu sampel yang diobservasi maupun
mewakili seluruh anggota populasi dan mampu memberi informasi yang terkait dengan
populasi yang diteliti. Informasi yang diperoleh akan menjadi bahan baku bagi pengambilan
keputusan. Dalam hal ini agar informasi yang diperoleh bisa memenuhitujuan tersebut
8
dibutuhkan ketepatan dari data yang dikumpulkan. Agar data yangdiambil berguna maka
data tersebut haruslah objektif (sesuai dengan kenyataan yangsebenarnya), representative
(mewakili keadaan yang sebenarnya), variasinya kecil, tepatwaktu dan relevan untuk
menjawab persoalan yang sedang menjadi pokok bahasan
Secara umum, ada dua jenis teknik pengambilan sampel yaitu, sampel acak ataurandom
sampling / probability sampling , dan sampel tidak acak atau nonrandom samping/nonprobability
sampling.Yang dimaksud denganrandom sampling adalahcara pengambilan sampel yang
memberikan kesempatan yang sama untuk diambilkepada setiap elemen populasi. Artinya jika
elemen populasinya ada 100 dan yang akandijadikan sampel adalah 25, maka setiap elemen
tersebut mempunyai kemungkinan25/100 untuk bisa dipilih menjadi sampel. Sedangkan yang
dimaksuddengan nonrandom sampling atau nonprobability sampling , setiap elemen populasitidak
mempunyai kemungkinan yang sama untuk dijadikan sampel. Lima elemen populasi dipilih sebagai
sampel karena letaknya dekat dengan rumah peneliti,sedangkan yang lainnya, karena jauh, tidak
dipilih; artinya kemungkinannya 0 (nol).
Dua jenis teknik pengambilan sampel di atas mempunyai tujuan yang berbeda.Jika
peneliti ingin hasil penelitiannya bisa dijadikan ukuran untuk mengestimasikan populasi, atau
istilahnya adalah melakukan generalisasi maka seharusnya sampelrepresentatif dan diambil secara
9
acak. Namun jika peneliti tidak mempunyai kemauanmelakukan generalisasi hasil penelitian maka
sampel bisa diambil secara tidak acak.Sampel tidak acak biasanya juga diambil jika peneliti tidak
mempunyai data pastitentang ukuran populasi dan informasi lengkap tentang setiap elemen
populasi.
Contohnya, jika yang diteliti populasinya adalah konsumen teh botol, kemungkinan besar
peneliti tidak mengetahui dengan pasti berapa jumlah konsumennya, dan juga karakteristik
konsumen. Karena dia tidak mengetahui ukuran pupulasi yang tepat, bisakah dia mengatakan
bahwa 200 konsumen sebagai sampel dikatakan“representatif”?. Kemudian, bisakah peneliti
memilih sampel secara acak, jika tidak ada informasi yang cukup lengkap tentang diri konsumen?.
Dalam situasi yangdemikian, pengambilan sampel dengan cara acak tidak dimungkinkan, maka
tidak ada pilihan lain kecuali sampel diambil dengan cara tidak acak atau
nonprobability sampling,
namun dengan konsekuensi hasil penelitiannya tersebut tidak bisadigeneralisasikan. Jika ternyata
dari 200 konsumen teh botol tadi merasa kurang puas,maka peneliti tidak bisa mengatakan bahwa
sebagian besar konsumen teh botol merasakurang puas terhadap the botol
Di setiap jenis teknik pemilihan tersebut, terdapat beberapa teknik yang lebih spesifik lagi.
Pada sampel acak (random sampling) dikenal dengan istilah
Simple random sampling, stratified random sampling, cluster sampling, systematicsampling,
dan area sampling . Pada nonprobability sampling dikenal beberapa teknik,antara lain adalah
convenience sampling, purposive sampling, quota sampling,snowball sampling
1.Probability/Random Sampling.
Syarat pertama yang harus dilakukan untuk mengambil sampel secara acak adalah
memperoleh atau membuat kerangka sampel atau dikenal dengannama
“sampling frame” . Yang dimaksud dengan kerangka sampling adalah daftar yang berisikan setiap
elemen populasi yang bisa diambil sebagai sampel. Elemen populasi bisa berupa data tentang
orang/binatang, tentang kejadian, tentang tempat, atau juga tentang benda. Jika populasi
penelitian adalah mahasiswa perguruan tinggi “A”,maka peneliti harus bisa memiliki daftar semua
mahasiswa yang terdaftar di perguruantinggi “A “ tersebut selengkap mungkin. Nama, NRP, jenis
kelamin, alamat, usia, daninformasi lain yang berguna bagi penelitiannya.. Dari daftar ini, peneliti
akan bisasecara pasti mengetahui jumlah populasinya (N). Jika populasinya adalah rumah
tanggadalam sebuah kota, maka peneliti harus mempunyai daftar seluruh rumah tangga
kotatersebut. Jika populasinya adalah wilayah Jawa Barat, maka penelti harus mepunyai peta
10
wilayah Jawa Barat secara lengkap. Kabupaten, Kecamatan, Desa, Kampung. Lalusetiap tempat
tersebut diberi kode (angka atau simbol) yang berbeda satu sama lainnya.
Di samping sampling frame, peneliti juga harus mempunyai alat yang bisadijadikan
penentu sampel. Dari sekian elemen populasi, elemen mana saja yang bisadipilih menjadi sampel?.
Alat yang umumnya digunakan adalah Tabel Angka Random,kalkulator, atau undian. Pemilihan
sampel secara acak bisa dilakukan melalui sistemundian jika elemen populasinya tidak begitu
banyak. Tetapi jika sudah ratusan, caraundian bisa mengganggu konsep “acak” atau “random” itu
sendiri.
Cara atau teknik ini dapat dilakukan jika analisis penelitiannya cenderung
deskriptif dan bersifat umum. Perbedaan karakter yang mungkin ada pada setiap
unsur atauelemen populasi tidak merupakan hal yang penting bagi rencana
analisisnya. Misalnya,dalam populasi ada wanita dan pria, atau ada yang kaya dan
yang miskin, ada manajer dan bukan manajer, dan perbedaan-perbedaan lainnya.
Selama perbedaan gender, statuskemakmuran, dan kedudukan dalam organisasi,
serta perbedaan-perbedaan lain tersebut bukan merupakan sesuatu hal yang
penting dan mempunyai pengaruh yang signifikanterhadap hasil penelitian, maka
peneliti dapat mengambil sampel secara acak sederhana.Dengan demikian setiap
unsur populasi harus mempunyai kesempatan sama untuk bisadipilih menjadi
sampel. Terdapat 2 pendapat mengenai metode pengambilan sampelacak
sederhana. Pendapat pertama menyatakan bahwa setiap nomor yang terpilih
harusdikembalikan lagi sehingga setiap sampel memiliki prosentase kesempatan
yang sama.Pendapat kedua menyatakan bahwa tidak diperlukan pengembalian
pada pengambilansampel menggunakan metode ini. Namun, metode yang paling
sering digunakanadalah Simple Random Sampling dengan pengembalian.
Kelebihan metode ini yaitu dapat mengurangi bias dan dapatmengetahui
standard error penelitian. Sementara kekurangannya yaitu tidak adanya jaminan
bahwa sampel yang terpilih benar-benar dapat merepresentasikan populasiyang
dimaksud.
Contoh Pengambilan Sampel Metode Acak Sederhana:
11
Dalam suatu penelitian dibutuhkan 30 sampel, sedangkan populasi penelitian
berjumlah100 orang. Selanjutnya peneliti membuat undian untuk mendapatkan
sampel pertama.Setelah mendapatkan sampel pertama, maka nama yang terpilih
dikembalikan lagi agar populasi tetap utuh sehingga probabilitas responden
berikutnya tetap sama denganresponden pertama. Langkah tersebut kembali
dilakukan hingga jumlah sampelmemenuhi kebutuhan penelitian.
12
Misalnya, penelitian tentang kepuasan pasien di ruang rawat inap, ruangIGD, dan
ruang poli di RS A dan lain sebagainya.
a) Purposive Sampling
Purposive Sampling adalah teknik sampling yang cukup sering
digunakan.Metode ini menggunakan kriteria yang telah dipilih oleh peneliti dalam
memilihsampel. Kriteria pemilihan sampel terbagi menjadi kriteria inklusi dan
eksklusi.
Kriteria inklusi merupakan kriteria sampel yang diinginkan peneliti
berdasarkantujuan penelitian. Sedangkan kriteria eksklusi merupakan kriteria khusus
yangmenyebabkan calon responden yang memenuhi kriteria inklusi harus
dikeluarkan darikelompok penelitian. Misalnya, calon responden mengalami
penyakit penyerta ataugangguan psikologis yang dapat memengaruhi hasil
penelitian.
Contoh Purposive Sampling: penelitian tentang nyeri pada pasien
diabetesmellitus yang mengalami luka pada tungkai kaki. Maka kriteria inklusi yang
dipakaiantara lain:
1. Penderita Diabetes Melitus dengan luka gangrene (luka pada tungkai kaki
Usia18-59tahun
2. Bisa membaca dan menulis
13
Kriteria eksklusi:
1. Penderita Diabetes Melitus yang memiliki penyakit penyerta lainnya seperti
gangguanginjal, gagal jantung, nefropati, dan lain sebagainya.
2. Penderita Diabetes Melitus yang mengalami gangguan kejiwaan.
b) )Accidental Sampling
Pada metode penentuan sampel tanpa sengaja(accidental)
ini, penelitimengambil sampel yang kebetulan ditemuinya pada saat itu. Penelitian ini
cocok untuk meneliti jenis kasus penyakit langka yang sampelnya sulit didapatkan.
Contoh penggunan metode ini, peneliti ingin meneliti tentang penyakit
StevenJohnson Syndrom yaitu penyakit yang merusak seluruh mukosa atau lapisan
tubuhakibat reaksi tubuh terhadap antibiotik.
Kasus Steven Johnson Syndrome ini cukup langka dan sulit sekali
menemukankasus tersebut. Dengan demikian, peneliti mengambil sampel saat itu juga,
saatmenemukan kasus tersebut. Kemudian peneliti melanjutkan pencarian sampel hingga
periode tertentu yang telah ditentukan oleh peneliti .
Tehnik pengambilan sampel dengan cara ini juga cocok untuk penelitian yang
bersifat umum, misalnya seorang peneliti ingin meneliti kebersihan Kota Bandung.
Selanjutnya dia menanyakan tentang kebersihan Kota Bandung pada warga Bandungyang
dia temui saat itu.
c) Quota Sampling
Teknik sampel ini adalah bentuk dari sampel distratifikasikan secara
proposional,namun tidak dipilih secara acak melainkan secara kebetulan saja.
Misalnya, di sebuah kantor terdapat pegawai laki-laki 60% dan perempuan
40% .Jika seorang peneliti ingin mewawancari 30 orang pegawai dari kedua jenis
kelamintadi maka dia harus mengambil sampel pegawai laki-laki sebanyak 18 orang
sedangkan pegawai perempuan 12 orang. Sekali lagi, teknik pengambilan ketiga puluh
sampel taditidak dilakukan secara acak, melainkan secara kebetulan saja.
14
Snowball Sampling adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan
wawancaraatau korespondensi. Metode ini meminta informasi dari sampel pertama
untuk mendapatkan sampel berikutnya, demikian secara terus menerus hingga
seluruhkebutuhan sampel penelitian dapat terpenuhi.
Metode pengambilan sampel Snowball atau Bola salju ini sangat cocok untuk
penelitian mengenai hal-hal yang sensitif dan membutuhkan privasi tingkat
tinggi,misalnya penelitian tentang kaum waria, penderita HIV, dan kelompok khusus
lainnya.
D. Ukuran Sampel
Untuk menentukan sampel dari populasi digunakan perhitungan maupun acuantabel
yang dikembangkan para ahli. Secara umum, untuk penelitian korelasional jumlahsampel
minimal untuk memperoleh hasil yang baik adalah 30, sedangkan dalam penelitian
eksperimen jumlah sampel minimum 15 dari masing-masing kelompok danuntuk penelitian
survey jumlah sampel minimum adalah 100.
Roscoe (1975) yang dikutip Uma Sekaran (2006) memberikan acuan umumuntuk
menentukan ukuran sampel :
1. Ukuran sampel lebih dari 30 dan kurang dari 500 adalah tepat untuk
kebanyakanpenelitian
2. ika sampel dipecah ke dalam subsampel (pria/wanita, junior/senior, dansebagainya),
ukuran sampel minimum 30 untuk tiap kategori adalah tepat
3. Dalam penelitian mutivariate (termasuk analisis regresi berganda), ukuransampel
sebaiknya 10x lebih besar dari jumlah variabel dalam penelitian
15
4. Untuk penelitian eksperimental sederhana dengan kontrol eskperimen yangketat,
penelitian yang sukses adalah mungkin dengan ukuran sampel kecilantara 10 sampai
dengan 20
Besaran atau ukuran sampel ini sampel sangat tergantung dari besaran tingkatketelitian
atau kesalahan yang diinginkan peneliti. Namun, dalam hal tingkat kesalahan, pada penelitian
sosial maksimal tingkat kesalahannya adalah 5% (0,05). Makin besar tingkat kesalahan maka
makin kecil jumlah sampel. Namun yang perlu diperhatikanadalah semakin besar jumlah
sampel (semakin mendekati populasi) maka semakin kecil peluang kesalahan generalisasi dan
sebaliknya, semakin kecil jumlah sampel (menjauhi jumlah populasi) maka semakin besar
peluang kesalahan generalisasi.
Salah satu literatur yang paling banyak digunakan adalah penentuan ukuransampel
menggunakan rumus slovin (1960). Seorang ahli yang bernama slovin initernyata sampai saat
ini belum diketahui Siapa nama aslinya, bahkan pernah menjadi perdebatan mengenai tahun
terbit dari naskah yang ditulis oleh slovin ini yaitu tahun1960 dan 1843. Dalam tulisan Riduwan
(2005), dengan judul penelitian “belajar mudah penelitian untuk guru”, dia mengutip rumus
slovin dengan formula sebagai berikut;
n=N1+Ne2
Karena sampel kita harus berupa angka bulat dan orang, maka kita lakukan pembulatan
mengikuti aturan pembulatan standar yaitu, apabila ≥ 0,5 maka kita bulatkan ke atas dan
sebaliknya.
16
2. UKURAN SAMPEL PENELITIAN PENURUT GAY, LR DAN DIEHL, PL(1992)
Hasil penelitian dari Gay, LR dan Diehl, PL (1992), dengan judul penelitian“Research
Methods for Business and Management disebutkan bahwa ukuran sampel penelitian haruslah
sebesar-besarnya. Asumsi yang disampaikan oleh Gay dan Diehldidasarkan pada semakin
besar sampel yang diambil maka semakin merepresentasikan bentuk dan karakter populasi
serta lebih dapat untuk digeneralisir. Meskipun demikian,ukuran pasti sampel yang akan
diambil sangat bergantung pada jenis penelitian yangsedang digarap.
Dalam tulisan Wiratna Sujarweni (2008) tentang “Belajar mudah SPSS untuk skripsi, tesis,
desertasi & umum” memang tidak ada jumlah atau nilai tertentu yangsyaratkan. Sujarweni
berbendapat bahwa jumlah sampel yang diharapkan 100%mewakili populasi adalah
keseluruhan anggota populasi itu sendiri.
Menurut saya pendapat ini memberi kita pemahaman yang lebih dalam bahwahampir
tidak mungkin untuk mendapatkan gambaran 100% populasi dari data sampel. Untuk itu
dibutuhkan kehati-hatian dalam memilih metode sampling, menentukan jumlah sampel, dan
perlunya memperhitungkan tingkat kesalahan.
17
Sujarweni juga menambahkan jika ukuran suatu populasi sangat besar maka
penelitiannya dapat dilakukan dengan survei sampel. Penentuan ukuran sampel
bolehmenggunakan rumus slovin.
Menentukan ukuran sampel penelitian menggunakan tabel Isaac dan Michaelsedikit lebih
mudah, dimana sudah ditentukan tingkat kesalahan untuk 1%, 5% dan10%. Dengan tabel ini,
peneliti dapat secara langsung menentukan besaran sampel berdasarkan jumlah populasi dan
tingkat kesalahan yang dikehendaki.
18
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Sampel adalah sebagian dari populasi. Artinya tidak akan ada sampel jika
tidak ada populasi. Populasi adalah keseluruhan elemen atau unsur yang akan
kita teliti.Penelitian yang dilakukan atas seluruh elemen dinamakan sensus.
Idealnya, agar hasil penelitiannya lebih bisa dipercaya, seorang peneliti harus
melakukan sensus. Namunkarena sesuatu hal peneliti bisa tidak meneliti
keseluruhan elemen tadi, maka yang bisa dilakukannya
19
DAFTAR PUSTAKA
Yusuf, Muri, 2014.Metode Penelitian populasi,sampelf, dan
PenelitianGabungan;Jakarta Kencana.
Sugiyono, 2014. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods),
Bandung: Alfabeta.
Soehartono, Irawan, 1995.Metode Peelitian Sosial
, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.Sukandarrumidi, 2012.
Metodelogi Penelitian Petunjuk Praktis Untuk Peneliti Pemula,
Yogyakarta:Gadjah Mada University Press.
20