Disusun oleh:
Kelompok 3:
1. Aulia Febrina 21129024
3. Gina Selvia(21129214)
4. Ummi atiah(21129130)
Seksi: 202221290115
Kelas : 21 AT 03
Dosen Pengampu:
i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat
dan hidayah-Nyalah sehingga tugas makalah tentang “ Populasi dan Sampel ”dapat penulis
selesaikan sesuai waktu yang ditargetkan. Makalah ini penulis susun untuk memberikan informasi
kepada pembaca mengenai Populasi dan Sampel..
Kami menyadari dalam makalah ini terdapat kekurangan ataupun kesalahan, untuk itu kami
mohon kritik demi kesempuranaan makalah selanjutnya. Atas partisipasinya kami ucapkan terima
kasih. Wassalamu „alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
ii
DAFTAR ISI
B. Rumusan Masalah....................................................................................................................1
A. Kesimpulan ............................................................................................................................17
B. Saran ......................................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penelitian adalah pekerjaan ilmiah yang bermaksud mengungkapkan rahasia ilmu secara
obyektif, dengan dibentengi bukti-bukti yang lengkap dan kokoh. Penelitian merupakan proses
kreatif untuk mengungkapkan suatu gejala melalui cara tersendiri sehingga diperoleh suatu
informasi. Pada dasarnya, informasi tersebut merupakan jawaban atas masalah-masalah yang
dipertanyakan sebelumnya.
Salah satu bagian dalam desain penelitian adalah menentukan populasi dan sampel penelitian.
Kegiatan penelitian banyak dilakukan dengan penarikan sampel, karena metode penarikan
sampel lebih praktis, biayanya lebih hemat, serta memerlukan waktu dan tenaga yang lebih
sedikit dibandingkan dengan metode sensus. Penentuan sampel dari suatu populasi, disebut
sebagai penarikan sampel.Oleh karena itu makalah ini dibuat dengan pembahasan populasi dan
sampel yang diharapkan bisa menambah pengetahuan.
B. Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam pembuatan makalah ini adalah:
C. Tujuan Masalah
Adapun yang menjadi tujuan masalah dalam pembuatan makalah ini adalah:
1
3. Menjelaskan Penarikan sampel Penelitian kualitatif
4. Menjelaskan Penarikan Sampel Penelitian Kuantitatif
2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Populasi
Menurut Cooper dan Emory (1997) mengemukakan populasi adalah seluruh kumpulan
elemen yang dapat kita gunakan untuk membuat beberapa kesimpulan.
Menurut Kuncoro (2003) menyatakan populasi adalah kelompok elemen yang lengkap,yang
biasanya berupa orang, objek, transaksi atau kejadian dimana kita tertarik untuk
mempelajarinya atau menjadi objek penelitian.
Nazir (1999) juga mengatakan populasi adalah kumpulan dari individu dengan kualitas serta
ciri-ciri yang telah ditetapkan. Populasi adalah kumpulan dari ukuran-ukuran tentang sesuatu
yang akan
kita buat inferensinya. Populasi adalah berkenaan dengan data, bukan dengan orangnya
maupun bendanya.
Somantri (2006:62), populasi merupakan keseluruh elemen, atau unit elemen, atau unit
penelitian, atau unit analisis yang memiliki karakteristik tertentu yang dijadikan sebagai
objek penelitian.
Gasperz (1989:25) juga mengatakan populasi tidak lain adalah keseluruhan unsur-unsur
yang akan diteliti atau yang akan dijadikan sebagai objek penelitian, dan tentunya
kesimpulan yang ditarik hanya berlaku untuk keadaan dari objek-objek tersebut.
Jadi populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang dapat terdiri dari makhluk hidup,
benda, gejala, nilai tes, atau peristiwa sebagai sumber data yang mewakili karakteristik tertentu
dalam suatu penelitian. Populasi dalam penelitian dapat pula diartikan sebagai keseluruhan unit
analisis yang ciri-cirinya akan diduga. Unit analisis adalah unit/satuan yang akan diteliti atau
dianalisis.
3
Penentuan populasi dapat dibantu oleh empat faktor yaitu isi, satuan, cakupan (scope),waktu.
Contoh: Suatu penelitian tentang pendapatan keluarga petani di Kabupaten Bogor tahun 2019,
maka populasinya dapat ditetapkan dengan empat faktor tersebut :
Isi : Semua keluarga petani
Satuan : Petani penggarap/pemilik tanah
Cakupan (scope) : Kabupaten Bogor
Waktu : tahun 2019
Populasi dapat dibedakan menjadi dua baguan yaitu ;
Populasi target merupakan populasi yang telah ditentukan sesuai dengan permasalahan
penelitian, dan hasil penelitian dari populasi tersebut ingin disimpulkan.
Populasi survei merupakan populasi yang terliput dalam penelitian yang dilakukan.
Populasi terdiri dari unsur sampling yaitu unsur/unsur yang diambil sebagai
sampel.Kerangka sampling (sampling Frame) adalah daftar semua unsur sampling dalam
populasi sampling. Unsur sampling ini diambil dengan menggunakan kerangka sampling
(sampling frame)
2. Pengertian Sampel
Somantri (2006:63) mengemukakan sampel adalah bagian kecil dari anggota populasi
yang diambil menurut prosedur tertentu sehingga dapat mewakili populasinya. Furqon
(1999:2), sebagian anggota dari populasi disebut sampel.
Arikunto (1998:117) dikutip Riduwan (2003:10) mengatakan bahwa “Sampel adalah bagian
dari populasi (sebagian atau wakil populasi yang diteliti). Sampel penelitian adalah sebagian
dari populasi yang diambil sebagai sumber data dan dapat mewakili seluruh populasi.”
Jadi bisa ditarik kesimpulan sampel adalah sebagian data yang merupakan objek dari
populasi yang diambil.
4
Teknik (metode) penentuan sample yang ideal memiliki ciri-ciri dapat memberikan gambaran
yang akurat tentang populasi, dapat menentukan presisi, sederhana sehingga mudah
dilaksanakan, dapat memberikan keterangan sebanyak mungkin dengan biaya murah. Presisi
merupakan standard error, Nilai rata-rata populasi dikurangi nilai rata- rata sampel
B.Macam-macam Populasi
Nawawi (Margono, 2004: 118) menyebutkan bahwa populasi adalah keseluruhan objek
penelitian yang terdiri dari manusia, benda-benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, gejala-gejala, nilai
tes, atau peristiwa-peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karaktersitik tertentu di dalam
suatu penelitian. Kaitannya dengan batasan tersebut, populasi dapat dibedakan berikut ini:
1) Populasi terbatas atau populasi terhingga, yakni populasi yang memiliki batas kuantitatif
secara jelas karena memilki karakteristik yang terbatas. Misalnya 5.000.000 orang guru
SMA pada awal tahun 1985, dengan karakteristik; masa kerja 2 tahun, lulusan program
Strata 1, dan lain-lain.
2) Populasi tak terbatas atau populasi tak terhingga, yakni populasi yang tidak dapat
ditemukan batas-batasnya, sehingga tidak dapat dinyatakan dalam bentuk jumlah secara
kuantitatif. Misalnya guru di Indonesia, yang berarti jumlahnya harus dihitung sejak guru
pertama ada sampai sekarang dan yang akan datang. Dalam keadaan seperti itu
jumlahnya tidak dapat dihitung, hanya dapat digambarkan suatu jumlah objek secara
kualitas dengan karakteristik yang bersifat umum yaitu orang-orang, dahulu, sekarang
dan yang akan menjadi guru. populasi seperti ini disebut juga parameter.
Selain itu, menurut Margono (2004: 119) populasi dapat dibedakan ke dalam hal berikut
ini:
5
terdiri dari guru yang memiliki karakteristik yang telah ditetapkan dalam populasi
teoretis.
Margono (2004: 119-120) pun menyatakan bahwa persoalan populasi penelitian harus
dibedakan ke dalam sifat berikut ini:
1. Populasi yang bersifat homogen, yakni populasi yang unsur-unsurnya memiliki sifat yang
sama, sehingga tidak perlu dipersoalkan jumlahnya secara kuantitatif. Misalnya, seorang
dokter yang akan melihat golongan darah seseorang, maka ia cukup mengambil setetes
darah saja. Dokter itu tidak perlu satu botol, sebab setetes dan sebotol darah, hasilnya
akan sama saja.
2. Populasi yang bersifat heterogen, yakni populasi yang unsurunsurnya memiliki sifat atau
keadaan yang bervariasi, sehingga perlu ditetapkan batas-batasnya, baik secara kualitatif
maupun secara kuantitatif. Penelitian di bidang sosial yang objeknya manusia atau gejala-
gejala dalam kehidupan manusia menghadapi populasi yang heterogen.
1) Populasi Target yaitu suatu jenis populasi yang telah ditentukan sesuai dengan
masalah penelitian. Contoh : Populasi anak usia 5 tahun di Yogyakarta.
2) Populasi Terukur (Accesable Population) yaitu suatu jenis populasi yang secara ril
dijadikan dasar dalam penentuan sampel dan secara langsung menjadi lingkup sasaran
keberlakuan kesimpulan. Contoh : kemampuan bahasa anak usia 5 tahun di
Kabupaten Bantul.
Sukmadinata, (2010: 251) membedakan dua jenis populasi, yakni populasi target dan
populasi terukur atau accessable population.
1) Populasi terukur adalah populasi yang secara ril dijadikan dasar dalam penentuan sampel,
dan secara langsung menjadi lingkup sasaran keberlakuan simpulan.
2) Populasi target adalah populasi dengan alasan yang kuat (reasonable) memiliki kesamaan
karakteristik dengan populasi terukur.
6
C.Penarikan sampel Penelitian kualitatif
Menurut Sugiyono (2016) peneltian kualitatif tidak menggunakan istilah populasi seperti
pada penelitian kuantitatif akan tetapi dinamakan situasi sosial yang terdiri atas komponen
tempat, pelaku, dan aktivitas. Namun demikian, sebenarnya objek penelitian kualitatif bukan
semata-mata pada situasi sosial yang terdiri atas tiga elemen tersebut, tetapi juga berupa
peristiwa alam, tumbuh-tumbuhan, binatang, kendaraan, dan sebagainya.
Sampel dalam penelitian kualitatif bukan dinamakan responden tetapi narasumber, atau
partisipan, informan, teman, guru atau konsultan dalam penelitian. Karena mereka tidak hanya
menjawab pertanyaan–pertanyaan secara pasif tetapi secara aktif berinteraksi secara interaktif
dengan peneliti seperti yang peneliti ciptakan. Sampel dalam penelitian kualitatif juga bukan
disebut sampel statistik tetapi sampel teoritis karena tujuan penelitian kualitatif adalah untuk
menghasilkan teori.
Populasi atau sampel pada pendekatan kualitatif lebih tepat disebut sumber data pada
situasi sosial (social situation) tertentu yang menjadi subjek penelitinnya adalah benda, hal atau
orang yang padanya melekat data tentang objek penelitian. Oleh karena itu subjek penelitian
memiliki kedudukan sentral dalam peneltian karena data tentang gejala atau masalah yang diteliti
berada pada subjek penelitian.
Penentuan sumber data pada penelitian kualitatif dilakukan secara purposive, yaitu
ditentukan dengan menyesuaikan pada tujuan penelitan atau tujan tertentu. Peneliti, dalam
melakukan penelitian kualitatif mempelajari secara inten situasi sosial yang terjadi pada objek
7
penelitiannya. Objek peneliitian dalam penelitian kualitatif ini tidak dibatasi dengan banyaknya
atau jumlah responden,Penelitian dapat dilakukan terhadap (hanya) seorang objek penelitian saja.
Banyak penelitian kualitatif yang dilakukan terhadap objek penelitian yang dilakukan
dengan hanya melakukan wawancara secara mendalam terhadap seseorang. Dengan
pertimbangan bahwa seseorang tersebut merupakan seorang yang mempunyai karakteristik
spesifik yang perlu mendapat perhatian.Dalam konteks penelitian kualitatif , penentuan sampel
lebih tepat tidak didasarkan pada teknik penarikan sampel peluang (probability sampling), hal ini
disebabkan karena penelitian kualitatif melihat proses sampling sebagai parameter populasi yang
dinamis (Mc Millan dan Schumacher,2001:404) dalam Djam‟an 2017: 50.
Hal ini dapat dipahami karena kekuatan dari penelitian kualitatif terletak pada kekayaan
informasi yang dimiliki oleh responden, dari kasus yang diteliti, dan kemampuan analitis
peneliti. Artinya dalam penelitian kualitatif, masalah yang dihadapi dalam penarikan sampel,
ditentukan oleh pertimbangan- pertimbangan (judment) peneliti, berkaitan dengan perlunya
memperoleh informasi yang lengkap dan mencukupi, sesuai dengan tujuan atau masalah
penelitian. Dengan demikian, logika ukuran sampel (banyak sedikitnya ukuran sampel)
dibatasi/dihubungkan dengan tujuan penelitian, masalah penelitian, teknik pengumpulan data,
dan keberadaan kasus yang kaya akan informasi (atau oleh kecukupan informasi yang diperoleh.
Alasan lain lebih tepatnya sampling nonprobability dalam penelitian kualitatif adalah,
adanya ukuran populasi (parameter) yang tidak dapat dihitung (populasi tak terhingga/infinite
population), yaitu ukuran populasi yang sudah sedemikian besarnya /tidak diketahui dimana
keberadaanya/kondisi karakteristik elemen populasinya tidak dapat diidentifikasi dengan jelas,
sehingga sudah dan atau tidak bias dihitung (uncountable). Oleh karena itu , probability sampling
, yang mensyaratkan pemilihan sampel dilakukan secara acak dan dilakukan secara objektif ,
dalam arti tidak didasarkan semata-mata pada keinginan peneliti, sehingga setiap anggota
populasi memiliki kesempatan tertentu untuk terpilih sebagai sampel, kurang relevan atau kurang
tepat dilakukan dalam penelitian kualitatif
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian kualitatif yang sering digunakan sebagai
berikut:
8
Teknik sampling snowball adalah suatu metode untuk mengidentifikasi, memilih dan
mengambil sampel dalam suatu jaringan atau rantai hubungan yang menerus. Peneliti
menyajikan suatu jaringan melalui gambar sociogram berupa gambar lingkaranlingkaran yang
dikaitkan atau dihubungkan dengan garis-garis. Setiap lingkaran mewakili satu responden atau
kasus, dan garis-garis menunjukkan hubungan antar responden atau antar kasus (Neuman, 2003).
Pendapat lain mengatakan bahwa teknik sampling snowball (bola salju) adalah metoda
sampling di mana sampel diperoleh melalui proses bergulir dari satu responden ke responden
yang lainnya, biasanya metoda ini digunakan untuk menjelaskan pola-pola sosial atau
komunikasi (sosiometrik) suatu komunitas tertentu
Pada pelaksanaannya, teknik sampling snowball adalah suatu teknik yang multi tahapan,
didasarkan pada analogi bola salju, yaitu:
- dimulai dengan bola salju yang kecil kemudian membesar secara bertahap karena ada
penambahan salju ketika digulingkan dalam hamparan salju. Maksudnya yaitu dimulai
dengan beberapa orang atau kasus, kemudian meluas berdasarkan hubungan-hubungan
terhadap responden.
- Kemudian Responden sebagai sampel yang mewakili populasi, kadang tidak mudah
didapatkan langsung di lapangan. Untuk dapat menemukan sampel yang sulit diakses,
atau untuk memperoleh informasi dari responden mengenai permasalahan yang spesifik
atau tidak jelas terlihat di dunia nyata,
Jadi dapat disimpulkan bahwa teknik sampling snowball merupakan salah satu cara yang
dapat diandalkan dan sangat bermanfaat dalam menemukan responden yang dimaksud sebagai
sasaran penelitian melalui keterkaitan hubungan dalam suatu jaringan, sehingga tercapai jumlah
sampel yang dibutuhkan
Dalam sampling snowball, identifikasi awal dimulai dari seseorang atau kasus yang
masuk dalam kriteria penelitian. Kemudian berdasarkan hubungan keterkaitan langsung maupun
tidak langsung dalam suatu jaringan, dapat ditemukan responden berikutnya atau unit sampel
berikutnya.
9
Prosedur pelaksanaan teknik sampling snowball dapat dilakukan bertahap dengan
wawancara mendalam dan kuesioner. Dalam mewawancara responden, seorang interviewer
harus memiliki kejujuran, kesabaran, rasa empati, dan semangat yang tinggi dengan tujuan untuk
menghasilkan data yang dibutuhkan. Wawancara mendalam dilakukan dengan sejumlah daftar
pertanyaan. Umumnya wawancara lapangan ini memiliki karakteristik awal dan akhir yang tidak
terlihat jelas. Pertanyaan yang diajukan disesuaikan dengan kondisi dan situasi di lapangan.
Wawancara lebih banyak bersifatinformal dan fleksibel, mengikuti norma yang berlaku pada
setting lokal, kadang diselipkan dengan canda-tawa yang dapat mencairkan suasana dan
membina hubungan yang erat serta meningkatkan kepercayaan individu yang diteliti.
Menurut Neuman (2003), konteks sosial dan setting wawancara perlu ditulis dalam catatan
lapangan dan dilihat sebagai hal yang penting untuk mendukung penafsiran makna.
2. Purposive sampling
Adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan
tertentu ini misalnya orang tersebut yang dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan,
atau mungkin dia sebagai penguasa sehingga akan memudahkan peneliti menjelajahi
objek/situasi sosial yang diteliti.
10
- membutuhkan kesabaran-sensitifitas-kemampuan sosial dan rasa empati yang tinggi dari
peneliti,
- membutuhkan sikap bersahabat, dapat dipercaya dan hati-hati dalam meng- interview
responden, agar mereka mau mengungkapkan informasi yang dibutuhkan penelitian.
Teknik pengambilan sampel kuantitatif dibedakan menjadi dua macam, yani sampel acak
atau random sampling/probability sampling, dan sampel tidak acak atau nonrandom
sampling/nonprobablity sampling
Priadana & Sunarsi (2021) mengemukakan bahwa tekik sampling bila populasi bersifat
homogen atau memiliki karakteristik yang sama atau setidak-tidaknya hampir sama. Dan apabila
keadaan populasi bersifat heterogen, maka sampel yang dihasilkannya dapat bersifat tidak
representatif atau tidak dapat menggambarkan karakteristik populasi.
Syahrum & Salim (2012) menyatakan bahwa kerangka sampling yang baik harus
memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
11
Unsur sampel tidak dihitung dua kali
Harus sampel yang terbaru
Batas-batasnya harus jelas, misalnya batas wilayah, rumah tangga dll.
Harus dapat dilacak di lapangan (hendaknya tempat penelitian tidak sama dengan peneliti
yang lain)
Jenis-jenis sampel yang diperoleh dari teknik random sampling antara lain, simple
sampel, stratified sampel, dan cluster sampel.
Simple random sampling (Sampel Acak Sederhana)
Teknik random sampling adalah teknik untuk mendapatkan sampah yang
langsung dilakukan pada unit sampling. Setiap unit sampling memperoleh
peluang yang sama untuk menjadi sampel atau untuk mewakili populasi. Teknik
ini dapat digunakan apabila jumlah yang disamping dalam suatu populasi tidak
terlalu besar titik misalnya populasi terdiri dari 500 orang mahasiswa program S1
(unit sampling). Untuk memperoleh sampel sebanyak 150 orang dari populasi
tersebut maka digunakanlah teknik ini baik dengan cara undian ordinal maupun
tabel bilangan random.
Sampel acak sederhana memerlukan kerangka lengkap yang mencakup
daftar semua unit di seluruh populasi. Dalam beberapa penelitian, seperti survey
melalui wawancara pribadi, biaya untuk mendapatkan sampel bisa dikatakan
tinggi jika unit-unit tersebut tersebar secara geografis. Menurut Firmansyah &
Dede (2022) kelebihan dari teknik sampel acak sederhana ini yaitu mudah
dipahami dan hasilnya dapat diproyeksikan. Sementara kekurangannya, sampel
acak sederhana tidak memiliki jaminan keterwakilan, sulitnya untuk membangun
kerangka sampling, biaya yang dibutuhkan mahal, dan presisinya lebih rendah
12
perhatikan juga dalam strata itu apakah ada substrata atau tidak. Selanjutnya tiap-
tiap substratum harus diwakili sampai penelitian.
Menurut Firmansyah Dede (2022) kelebihan dari sampel acak bertingkat
ini yaitu sampel yang digunakan memuat subpopulasi yang penting dan memiliki
presisi yang bagus. Sementara kekurangannya yaitu sulitnya memilih variable
stratifikasi yang relevan, tidak layak untuk stratifikasi pada banyak variable, dan
membutuhkan biaya yang mahal.
13
ditumbuhi titik misalnya penelitian tentang penentuan nilai penduduk dengan
menggunakan setiap warga negara yang telah dewasa sebagai unit samping titik
penelitian menunjukkan data langsung dari sikap orang dewasa yang disukainya,
sampai jumlah yang diharapkan dapat terpenuhi.
Purposive Sampling
Dalam teknik purpose sampling, pemilihan subyek kelompok didasarkan
atas ciri-ciri tertentu yang dipandang berkaitan dengan ciri-ciri populasi yang
sudah diketahui sebelumnya. Dengan kata lain, unit sampel yang dihubungi
disesuaikan dengan kriteria-kriteria tertentu yang diterapkan berdasarkan tujuan
penelitian. Misalnya, suatu penelitian tentang tata tertib lalu lintas di sebuah kota.
Sampel yang digunakan hanya diambil di antara pemilik kendaraan bermotor
yang tercatat di kepolisian atau pada pemilik SIM. Pengumpulan data dilakukan
pada unit sampling tertentu, tidak termasuk pengendara yang mungkin bukan
pemilik kendaraan bermotor atau mungkin tidak memiliki SIM.
14
E.Penarikan Sampel Penelitian Campuran(Mix Method)
Pengambilan Sampel Penelitian Mix Method Dalam prosedur pengumpulan data penelitian
metode campuran penting kiranya mengidentifikasi strategi-strategi sampling. Seperti, mengidentifikasi
dan menentukan jenis data baik kuantitatif maupun kualitatif yang dikumpulkan selama penelitian,
mengetahui data kualitatif, karena sering dipilih dengan random sampling agar masing-masing individu
memiliki kesempatan yang sama untuk diseleksi sebagai sampel. dan dapat digeneralisasikan pada
populasi secara luas.
Teddlie dan Yu (2007) telah mengembangkan tipologi lima sampling metode campuran. Yaitu:
1) Strategi dasar
Purposive random sampling melibatkan pengambilan sampel acak dari sejumlah kecil unit dari
populasi target yang jauh lebih besar (Kemper et al., 2003). Sampel acak purposif dari sejumlah kecil
kasus dari populasi target yang jauh lebih besar menambah kredibilitas evaluasi dengan menghasilkan
hasil QUAL berorientasi proses untuk melengkapi penelitian berorientasi QUAN skala besar yang juga
berlangsung.
2) Sampling sekuensial
Sampling tahap pertama melengkapi sampling tahap kedua. Pengambilan sampel kuantutatif
mempengaruhi metodologi yang kemudian digunakan dalam pengambilan sampel kualitatif. Sampling
yang digunakan dalam penelitian kuantitatif kemudian digunakan sebagai kerangka sampling untuk
15
penelitian kualitatif berikutnya. Dalam studi ini, penelitian kualitatif menggunakan subsampel sampel
penelitian kuantitatif.
3) Sampling konkuren
4) Sampling multilevel
Sampling yang diterapkan pada dua atau lebih unit analisis. Strategi pengambilan sampel Mix
Methode multilevel sangat umum dalam penelitian di mana unit analisis berbeda.Dalam penelitian
bertingkat ini, peneliti sering tertarik untuk menjawab pertanyaan yang terkait dengan dua atau lebih
tingkat atau unit analisis.
5) Sampling yang menerapkan bentuk kombinasi dengan strategi-strategi sampling metode campuran
sebelumnya.
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang dapat terdiri dari makhluk hidup,
benda, gejala, nilai tes, atau peristiwa sebagai sumber data yang mewakili karakteristik
tertentu dalam suatu penelitian.Sampel adalah sebagian data yang merupakan objek
daripopulasi yang diambil.
Macam-macam Populasi
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian kualitatif yang sering digunakan sebagai
berikut:
Teknik sampling snowball adalah suatu metode untuk mengidentifikasi, memilih dan
mengambil sampel dalam suatu jaringan atau rantai hubungan yang menerus.
2. Purposive sampling
17
Penarikan Sampel Penelitian Kuantitatif
Menurut Syahrum & Salim (2012) teknik random sampling adalah pengambilan
sampel secara random atau tanpa pilah-pilih.
Teknik random nmon sampling adalah teknik pengambilan sampel secra tidak
acak atau tidak semua individu dalam populasi.
Teddlie dan Yu (2007) telah mengembangkan tipologi lima sampling metode campuran. Yaitu
Strategi dasar, Sampling sekuensial, Sampling konkuren,dan Sampling multilevel.
B. Saran
Kita sebagai calon guru hendaknya memahami atau menguasai penelitian tindakan kelas karena
dengan melalukuakn penelitian tindakan kelas untuk memperbaiki pendidikan melalui tindakan yang
dilakukan oleh guru dalam ruang kelas.
18
DAFTAR PUSTAKA
Firmansyah, D., & Dede. (2022). Teknik Pengumpulan Sampel Umum dalam Metodologi
Penelitian : Literatur Review. Jurnal Ilmiah Pendidikan Holistik, 1(2), 85-114.
Garaika & Darmanah. (2019). Metodologi Penelitian. Lampung : CV. HIRA TECH.
Priadana, S., & Sunarsi, D. (2021). Metodologi Penelitian Kuantitaif. Tangerang : Pascal Books.
Ridhahani. (2020). METODOLOGI PENELITIAN DASAR bagi mahasiswa dan peneliti pemula.
Banjarmasin: Pascasarjana.
Syahrum & Salim (2012). Metodologi Penelitian Kuantitatif. Bandung : Ciptapustaka Media.
19