“DISTRIBUSI SAMPLING”
DOSEN PENGAMPU:
DISUSUN OLEH
ANGGOTA KELOMPOK 1:
Juhriansyah 2210312110004
BANJARMASIN
2024
KATA PENGANTAR
Assalamualaiukum Wr.Wb.
Puji serta syukur penulis panjatkan kepada Allah Swt. yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
Statistika Ekonomi II dengan judul "Distribusi Sampling". Penulis mengucapkan
terima kasih kepada pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini, dan
juga penulis ucapkan terima kasih kepada bapak Dr. Ir. Syahrial Shaddiq, M.Eng.,
MM. selaku dosen pembimbing dalam mata kuliah ini serta kepada penanggung
jawab mata kuliah yang sudah membuat penugasan makalah ini sehingga penulis
dapat memahami dan mengerti tentang materi yang dibuatnya dalam makalah ini.
Penulis tahu bahwa dalam penulisan dan pembuatan makalah ini masih jauh dari
kata sempurna, sehingga sangat diharapkan saran dari para pembaca makalah ini
supaya lebih bagus makalah ini kedepannya. Penulis juga berharap semoga tulisan
ini dapat berguna bagi semua pihak khususnya yang membaca makalah ini. Akhir
kata penulis ucapkan terima kasih,
Wassalamualaikum Wr.Wb.
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB 1 ......................................................................................................................1
PENDAHULUAN ...................................................................................................1
BAB II .....................................................................................................................3
C. Teknik Sampling......................................................................................3
PENUTUP .............................................................................................................11
A. Simpulan.................................................................................................11
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Tujuan dari dibuatnya makalah oleh penulis agar pembaca dan
penulis dapat mengetahui dan memahami distribusi sampling sebagai
1
distribusi peluang untuk nilai statistik yang diperoleh dari sampel acak
untuk menggambarkan populasi.
2. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dari makalah ini adalah sebagai berikut:
a) Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian populasi.
b) Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian sampel.
c) Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian distribusi sampling.
d) Mahasiswa mampu menjelaskan jenis-jenis distribusi sampling.
e) Mahasiswa mampu menjelaskan teknik-teknik distribusi sampling.
2
BAB II
A. Pengertian Populasi
B. Pengertian Sampel
C. Teknik Sampling
4
1) Keuntungan Cluster Sampling
a) Tidak perlu dibuat kerangka sampling dari seluruh populasi yang
diteliti.
b) Biaya akan lebih murah karena sampel yang terambil pada
akhirnya secara fisik akan terletak berdekatan.
c) Cocok diterapkan apabila biaya pengukuran semakin meningkat
seiring dengan semakin tersebarnya elemen dalam populasi.
2. Nonprobability Sampling
Nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak
memberi peluang kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi
untuk dipilih menjadi sampel. Teknik sampel ini meliputi:
a. Sampling sistematis
Sampling sistematis adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan
urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut.
Contohnya seorang peneliti ingin meneliti pola
konsumsi mahasiswa Fakultas Ekonomi di suatu universitas. Jumlah
total populasinya 1000 mahasiswa. Peneliti ingin melakukan survei
pada 100 mahasiswa saja. Teknik sampling yang dilakukan, pertama-
tama peneliti merencanakan, misal sampel yang diambil adalah daftar
nomor urut ke 10 dan kelipatannya (20,30,40, dst sampai 1000), lalu
peneliti mengacak daftar 1000 nomor yang semula berurutan. Setelah
diacak, dilihat kembali, mereka yang namanya berada di urutan nomor
10 dan kelipatannya diambil sebagai sampel.
5
b. Sampling Kuota
Sampling kuota adalah teknik untuk menentukan sampel dari
populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah yang
diiginkan.
Contohnya:Misalnya sampel yang akan diambil berjumlah 100
orang dengan perincian 50 laki dan 50 perempuan yang berumur 15-40
tahun.
c. Sampling Incidental
Yaitu teknik sampel penentuan berdasarkan kebetulan,yaitu siapa
saja yang secara kebetulan insendental bertemu dengan peneliti dapat
digunakan sebagai sampel.
Contohnya: Seorang ilmu ahli Bahasa Inggris ingin mengetahui
sejauh mana pengaruh buku yang dikarangnnya. Cara prngambilan
sampel yaitu:dibatasi jumlah sampelnya misalnya 30 orang,setiap orang
yang datang ke lembaganya setelah dipelajari buku selama satu
minggu,responden segera memberi kabar atau saran tentang buku yang
dipelajarinya.
d. Sampling Purposive
Yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.
Contohnya: Misalnya, peneliti ingin meneliti permasalahan seputar
daya tahan mesin tertentu. Maka sampel ditentukan adalah para teknisi
atau ahli mesin yang mengetahui dengan jelas permasalahan ini. Atau
penelitian tentang pola pembinaan olahraga renang. Maka sampel yang
diambil adalah pelatih-pelatih renang yang dianggap memiliki
kompetensi di bidang ini. Teknik ini biasanya dilakukan pada penelitian
kualitatif.
e. Sampling Jenuh
Yaitu teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi
digunkan sebagai sampel.
Contohnya: Misalnya akan dilakukan penelitian tentang kinerja guru
di SMA XXX Jakarta. Karena jumlah guru hanya 35, maka seluruh guru
dijadikan sampel penelitian.
f. Snowball Sampling
Yaitu teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil,
kemudian membesar.
Contohnya: Misalnya akan dilakukan penelitian tentang pola
peredaran narkoba di wilayah A. Sampel mula-mula adalah 5 orang
Napi, kemudian terus berkembang pada pihak-pihak lain sehingga
sampel atau responden terus berkembang sampai ditemukannya
informasi yang menyeluruh atas permasalahan yang diteliti.
Kelebihannya bisa digunakan dalam situasi tertentu sedangkan
6
kelemahannya yaitu perwakilan dari karakteristik langka dapat tidak
terlihat di sampel yang sudah dipilih.
D. Distribusi Sampling
Distribusi sampling dari suatu statistik (misalnya mean dan proporsi sampel)
adalah distribusi semua nilai dari statistik tersebut ketika semua kemungkinan
sampel berukuran n diambil dari populasi yang sama. Distribusi sampling
adalah distribusi peluang teoritis dari ukuran-ukuran statistik, misalnya adalah
rata-rata, varian dan proporsi, termasuk juga distribusi beda dua rata- rata dan
beda dua proporsi. Konsep distribusi sampling ini dijadikan sebagai dasar dari
statistik inferensial, dimana dengan distribusi sampling dapat diketahui
karakteristik populasi (parameter).
Berdasarkan definisi distribusi sampel dari suatu statistik tersebut, maka
distribusi sampling mean bisa didefinisikan sebagai berikut. Distribusi
sampling mean adalah distribusi dari mean semua kemungkinan sampel dengan
ukuran sama, yaitu n, yang diambil dari populasi yang sama.
Distribusi sampling rata-rata adalah distribusi dari rata-rata yang diperoleh
dari semua sampel yang mungkin dari suatu populasi, dimana ukuran
sampelnya tersebut yang sama besar.
Sampel yang baik yaitu sampel yang representatif, besaran/ciri sampel
(statistik sampel) memberikan gambaran yang tepat mengenai besaran ukuran
populasi (parameter populasi).
3. Distribusi Proporsi
Jika sebuah populasi berukuran N di dalamnya terdapat peristiwa A
sebanyak Y, maka parameter proporsi peristiwa A sebesar n = Y/N. Dari
populasi ini diambil sampel acak berukuran n dan dimisalkan di dalamnya
ada peristiwa A sebanyak X, maka proporsi peristiwa A
dalam sampel p = X/n.
8
Contoh: Diketahui sebanyak 10% dari ibu-ibu rumah tangga di Bandung
memakai detergen A untuk mencuci pakaiannya. Jika dari populasi tersebut
diambil sampel berukuran 100: a. Tentukan rata-rata dan simpangan baku
dari populasi ibu-ibu rumah tangga yang memakai detergen A? b. Bila dari
sampel tersebut ternyata terdapat paling sedikit 15 ibu rumah tangga yang
memakai detergen A, tentukan probabilitasnya!
5. Standar Error
Konsep Standar Error dalam Distribusi Sampling:
• Standar error adalah standar deviasi dari sebuah distribusi sampel.
• Menyatakan seberapa besarnya akurasi data yang dimiliki.
• Bila diperoleh standar eror yang semakin kecil, maka hal ini merupakan
estimator yang lebih baik daripada rerata populasi dibanding sebuah
distribusi rerata sampel yang memiliki variasi besar dan standar
erornya juga besar.
9
NILAI HARAPAN KONVENSIONAL
Standar deviasi dari distribusi rerata Standar error rerata
sampel
Standar deviasi dari distribusi proporsi Standar error proporsi
sampel
Standar deviasi dari distribusi median Standar error median
sampel
Standar deviasi dari distribusi range Standar error range
sampel
10
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek untuk diteliti
dengan nilai baik hasil perhitungan maupun pengukuran, baik kuantitatif
maupun kualitatif. Bukan hanya kualitas tetapi karakteristik/sifat yang dimiliki
oleh objek tersebut. Sedangkan sampel adalah sebagian atau wakil populasi
yang diteliti.
Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel. Untuk
menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, terdapat berbagai
teknik sampling yang digunakan. Probability sampling adalah teknik
pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur
(anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Nonprobability
sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi
peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih
menjadi sampel.
Sampel yang baik yaitu sampel yang representatif, besaran/ciri sampel
(statistik sampel) memberikan gambaran yang tepat mengenai besaran ukuran
populasi (parameter popoulasi). Jika sebuah populasi berukuran N di dalamnya
terdapat peristiwa A sebanyak Y, maka parameter proporsi peristiwa A sebesar
z = Y/N. Dari populasi ini diambil sampel acak berukuran n dan dimisalkan di
dalamnya ada peristiwa A sebanyak X, maka proporsi peristiwa A
dalam sampel p= X/n.
11
DAFTAR PUSTAKA
Usman, H. &. (2006). Pengantar Statistika Edisi Kedua. Jakarta : Bumi Aksara.
Jakarta: Bumi Aksara.
12