Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

POPULASI DAN SAMPEL


(Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Kapita Selekta Sains
yang diampuh oleh Prof.Dr.Astin Lukum M.Si)

Disusun Oleh:

Mahdi kilo

4414117014

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN


ALAM

JURUSAN KIMIA

1
KATA PENGANTAR

Bismillah

Puji syukur kami ucapkan kepada Allah subahanahu wata’ala yang telah
memberikan pengetahuan , kekuatan serta petunjuk yang lurus . sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah ini dengan judul ‘‘POPULASI DAN SAMPEL’’ucapan
terimakasih tak lupa saya sampaikan kepada Ibu Prof Dr. Astin Lukum M.Si selaku
pengampuh mata kuliah yang telah membimbing untuk dapat menyelesaikan
Penyusunan makalah ini sebagai salah satu tugas dari mata kuliah Metodologi
penelitian kimia . semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat untuk pembaca,
tentulah didalam sebuah karya manusia terdapat kekurangan ,maka atas kekurangan
yang dimiliki makalah saya ,permohonan maaf saya sampaikan kepada pembaca , dan
kesempurnaan hanya milik Allah semata.

Wassalamua’laikum warohmatullahi wabarokatuh

Gorontalo , 09 september 2019

Penyusun

2
DAFTAR ISI

COVER ................................................................................................................... 1
KATA PENGANTAR ............................................................................................ 2
DAFTAR ISI........................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 4
1.1. Latar Belakang .......................................................................................... 4
1.2. Rumusan Masalah ..................................................................................... 4
1.3. Tujuan........................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 6
2.1. Pengertian Populasi dan Sampel ............................................................... 6
2.2. Teknik sampling ........................................................................................ 6
2.3. Menentkan Ukuran Sampel .......................................................................9
2.4. Cara Mengambil Anggota Sampel .......................................................... 10
BAB III PENUTUP .............................................................................................. 11
3.1. Kesimpulan.............................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 12

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam usaha meningkatkan suasana akademik yang maksimal dikampus, khususnya
untuk mata kuliah metode penelitian dan penulisan skripsi, serta untuk menumbuhkan rasa
pengalaman belajar, menumbuhkan sikap, kemampuan, dan keterampilah meneliti pada
mahasiswa, Metodologi Penelitian merupakan hal yang esensial.
Setiap mata kuliah diharapkan mampu menumbuhkan kegairahan meneliti dan dapat
memberikan pengalaman belajar yang menumbuhkan sikap, kemampuan, dan keterampilan
meneliti pada mahasiswa. Untuk itu, penguasaan mahasiswa sebagai calon tenaga pengajar
terhadap Metodologi Penelitian merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan dan
dipelajari, dengan penguasaan Metodologi Penelitian yang optimal, diharapkan para
mahasiswa dapat menyertakan metode-metode penelitian serta hal-hal yang berkaitan dengan
penelitian dalam bidang yang akan diajarkan nanti apabila sudah terjun sebagai tenaga
pengajar.
Dalam penelitian kuantitatif, apalagi jika dirancang sebagai sebuah penelitian survei
(survey research), keberadaan populasi dan sampel penelitian nyaris tak dapat dihindarkan.
Populasi dan sampel merupakan sumber utama untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam
mengungkapkan fenomena atau realitas yang dijadikan fokus penelitian kita.
Demi mencapai keakuratan dan validitas data yang dihasilkan, populasi dan sampel
yang dijadikan objek penelitian harus memiliki kejelasan baik dari segi scope, ukuran, maupun
karakteristiknya. Dengan kata lain, kejelasan populasi dan ketepatan pengambilan sampel
dalam penelitian akan menentukan validitas proses dan hasil penelitian kita. Dalam membantu
kita memahami tentang Metodologi Penelitian, didalam makalah ini disajikan bagian dari
materi Metodologi Penelitian tersebut, yakni tentang Sampel dan Populasi.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang kami bahas dalam makalah ini yaitu:
1. Apa pengertian populasi dan sampel ?
2. Apa saja teknik pengambilan sampel ?
3. Bagaimana teknik pengambilan sampel ?
4. Bagaimana cara menentukan ukuran sampel ?
5. Bagaimana cara pengambilan anggota sampel ?

4
1.3 Tujuan
Adapun tujuan yang dibahas pada makalah ini yaitu:
1. Untuk mengetahui apa pengertian populasi dan sampel
2. Untuk mengetahui apa saja teknik pengambilan sampel
3. Untuk mengetahui bagaimana teknik pengambilan sampel
4. Untuk mengetahui bagaimana cara menentukan ukuran sampel
5. Untuk mengetahui bagaimana cara pengambilan anggota sampel

5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/ subyek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya. .
Dalam bidang kedokteran, satu orang sering bertindak sebagai populasi. .
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.
Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua karena keterbasan bayak
hal. Maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang
dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu
sampel yang diambil mewakili atau betul-betul representatif (mewakili).
2.2 Teknik sampling
Teknik sampling adalah teknik yang merupakan teknik pengambilan sampel. Untuk
menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, terdapat berbagai teknik sampling
yang digunakan. Secara skematis, teknik macam-macam sampling ditunjukkan pada gambar
5.1.
Dari gambar tersebut terlihat bahwa, teknik sampling pada dasarnya dapat
dikelompokkan menjadi dua yaitu Probability Sampling dan Nonprobability Sampling.

Gambar 5.1 Macam-macam Teknik Sampling


1. Probability Sampling
Probability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang
sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.

6
a. Simple random sampling
Dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota sampel atau populasi
dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi.

b. Proportionate stratified random sampling


Teknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota/unsur yang tidak homogen dan
berstrata secara proporsional.

c. Disproportionate Stratified Random Sampling


Teknik ini digunakan untuk menentukan jumlah sampel, bila populasi berstrata tetapi
kurang proporsional. Missalnya pegawai dari unit kerja tertentu mempunyai ; 3 orang lulusan
S3, 4 orang lulusan S2 , 90 orang S1, 800 orang SMU, 700 orang SMP, maka tiga orang lulusan
S3 dan empat orang S2 itu diambil semuanya sebagai sampel.
d. Cluster Sampling ( Area Sampling )
Teknik samplling daerah digunakan untuk menentukan sampel bila obyek yang akan
diteliti atau sumber data sangat luas, misal penduduk suatu Negara, Provinsi atau Kabupaten.
Teknik sampling daerah ini sering digunakan melalui dua tahap, yaitu tahap pertama
menentukan sampel daerah, dan tahap berikutnya menentukan orang yang ada pada daerah itu
secara sampling juga.

7
2. Nonprobability Sampling
Nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi
peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi
sampel.
a. Sampling Sistematis
Sampling sistematis adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan dari anggota
populasi yang telah diberi nomor urut. Misalnya anggota populasi yang terdiri dari 100 orang.
Dari semua anggota itu diberi nomor urut, yaitu nomor 1 sampai dengan nomor 100.
Pengambilan sampel dapat dilakukan dengan nomor ganjil saja, genap saja, atau kelipatan dari
bilangan tertentu, misalnya kelipatan dari bilangan lima. Untuk ini maka yang diambil sebagai
sampel adalah nomor 1, 5, 10, 15, 20, dan seterusnya sampai 100.
b. Sampling kuota
Teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai
jumlah (kuota) yang diinginkan.
c. Sampling insidental
Teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara
kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang
orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.
d. Sampling Purposive
Teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Misalnya akan melakukan
penelitian tentang kualitas makanan , maka sumber datanya adalah orang yang ahli makanan
e. Sampling jenuh
Teknik penenruan sampel dengan pertimbangan tertentu. Misanya akan melakukan
penelitian tentang kualitas makanan, maka sampel sumber datanya adalah orang yang ahli
makanan, atau penelitian tentang kondisi politik didaerah, maka sampel sumber datana adalah
orang yang ahli politik. Sampel ini lebih cocok digunakan untuk penelitian kualitatif, atau
penelitian-penelitian yang tidak menggunakan generalisasi.
f. Snowball sampling
Teknik penetuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian membesar. Ibarat
bola salju yang menggelinding yang lama-lama menjadi besar. Dalam penentuan sampel,
pertama-tama dipilih satu atau dua orang, tetapi karena dengan dua orang ini belum merasa
lengkap terhadap data yang diberikan, maka peneliti mencari orang lain yang dipandang lebih
tahu dan dapat melengkapi data yang diberikan oleh dua orang sebelumnya.

8
2.3 Menentkan Ukuran Sampel
Jumlah anggota sampel sering dinyatakan dengan ukuran sampel. Jumlah sampel yang
diharapkan 100% mewakili populasi adalah sama dengan jumlah anggota ppulasi itu sendiri.
Jadi bila jumlah populasi 1000 dan hasil penelitian itu akan diberlakukan untuk 1000 orang
tersebut tanpa ada kesalahan, maka jumlah sampel yang diambil sama dengan jumlah tersebut
yaitu 1000 orang. Makin besar jumlah sampel yang mendekati populasi, maka peluang
kesalahan generalisasi semakin kecil dan sebaliknya makin kecil jumlah sampel menjauhi
populasi, maka makin besar kesalahan generalisasi (diberlakukan umum).
Tingkat ketelitian/ kepercayaan yang dikehendaki sering bergantung pada sumber dana,
waktu tenaga yang tersedia. Makin besar tingkat kesalahan maka akan semakin kecil jumah
sampel yang diperlukan, dan sebaliknya, makin kecil tingkat kesalahan, maka akan semakin
besar jumlah anggota sampel yang diperlukan sebagai sumber data. Berikut adalah rumus utuk
menghitung ukuran sampel dari populasi yang diketahui jumlahnya adalah sebagai berikut.
𝜆2 . 𝑁. 𝑃. 𝑄
𝑆= 2
𝑑 (𝑁 − 1) + 𝜆2 . 𝑃. 𝑄
Keterangan:
𝜆2 dengan dk = 1, taraf kesalahn bisa 1%, 5%, 10%,.
P = Q = 0,5. D = 0,05, s = jumlah sampel

Contoh menentukan ukuran sampel


Akan dilakukan penelitian untuk mengetahui tanggapan kelompok masyarakat terhadap
pelayanan yang diberikan oleh Pemerintah Daerah tertentu. Kelompok masyarakat itu terdiri
1000 orang, yang dapat dikelompokkan berdasarkan jenjang pendidikan, yaitu lulusan S1 = 50,
sarjana muda = 300, SMK = 500, SMP = 100, SD = 50 (populasi berstrata).
Dengan menggunakan tabel yakni penentuan jumlah sampel dari populasi tertentu
dengan taraf kesalahan 1%, 5%, dan 10%. Bila jumlah populasi = 1000, kesalahan 5%, maka
jumlah sampelnya = 258. Karena populasi berstrata, maka sampelnya juga berstrata. Stratanya
ditentukan menurut jenjang pendidikan. Dengan demikian masing-masing sampel untuk
tingkat pendidikan harus proporsional sesuai dengan populasi. Berdasarkan perhitungan
dengan cara berikut ini jumlah sampel untuk kelompok S1 = 14, sarjana muda (SM) = 83, SMK
= 139, SMP = 14, dan SD = 28.
S1 = 50/1000 X 258 = 13,90 = 12,9
SM = 300/1000 X 258 = 83,40 = 77,4
SMK = 500/1000 X 258 = 139,0 = 129

9
SMP = 100/1000 X 258 = 27,8 = 25,8
SD = 50/1000 X 258 = 13,91 = 12,9
Jumlah = 258
Jadi jumlah sampelnya = 12,9 + 77,4 + 129 + 25,8 + 12,9 = 258. Jumlah yang pecahan
bisa dibulatkan keatas sehingga jumlah sampelnya lebih 13 + 129 + 26 + 13 = 259.
Roscoe dalam buku Research Methods For Business(1982:253) memberikan saran-saran
tentang ukuran sampel untuk penelitian seperti berikut:
1. Ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah antara 30 sampai dengan 500
2. Bila sampel dibagi dalam kategori (misalnya: pria-wanita, pegawai negeri-swasta, dan
lain-lain) maka jumlah anggota sampel setiap kategori minimal 30
3. Bila dalam penelitian akan melakukan analisis dengan multivariate (korelasi atau regresi
ganda misalnya), maka jumlah anggota sampel minimal 10 kali jumlah variabel yang
diteliti. Misalnya variabel penelitiannya ada 5 (independen + dependen), maka jumlah
anggota sampel = 10 x 5 = 50
4. Untuk penelitian eksperimen yang sederhana, yang menggunakan kelompok eksperimen
dan kelompok kontrol, maka jumlah anggota sampel masing-masing antara 10 s/d 20.

2.4 Cara Mengambil Anggota Sampel


Probability sampling adalah teknik sampling yang memberikan peluang sama kepada
anggota ppulasi utnuk dipilih menjadi anggota sampel. Cara demikian disebut dengan random
sampling, atau cara pengambilan sampel secara acak. Pengambilan sampel secara acak
random/acak dapat dilakukan dengan bilangan random, komputer, maupun dengan undian.
Bila pengambilan dilakukan dengan undian, amak setiap anggota populasi diberi nomor
terlebih dahulu, sesuai dengan jumlah anggota populasi.
Karena teknik pengambilan sampel adalah random, maka setiap anggota populasi
mempunyai peluang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel. Untuk contoh diatas peluang
setiap anggota populasi = 1/1000. Dengan demikian cara pengambilannya bila nomor satu telah
diambil, maka perlu dikembalikan lagi, kalau tidak dikembalikan peluangnya menjadi tidak
sama lagi. Misalnya nomor pertama tidak dikembalikan lagi maka peluang berikutnya menjadi
1 : (1000 – 1) = 1/999. Peluang akan semakin besar bila yang telah diambil tidak dikembalikan.
Nila yang telah diambil keluar lagi, dianggap tidak sah dan dikembalikan lagi.

10
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesiimpulan
Berdasarkan pembahasan dapat ditarik kesimpulan bahwa populasi adalah seluruh data
yang menjadi perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan. Jenis-
jenis populasi: populasi umum dan populasi target. Ssampel adalah sebagian dari populasi,
sebagai contoh (monster) yang diambil dengan menggunakan cara-cara tertentu. Adapun
alasan penelitian menggunakan sampel adalah: ukuran populasi, masalah biaya, masalah
waktu, percobaan yang sifatnya merusak, masalah ketelitian, dan masalah ekonomis. Teknik
sampling adalah cara untuk menentukan sampel yang jumlahnya sesuai dengan ukuran sampel
yang akan dijadikan sumber data sebenarnya, dengan memperhatikan sifat-sifat dan
penyebaran populasi agar diperoleh sampel yang representatif. Teknik-teknik yang di gunakan
dalam pengambilan sampel yaitu Probability/Random Sampling dan
Nonprobability/Nonrandom Sampling atau Sampel Tidak Acak.

11
DAFTAR PUSTAKA

Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif Kualitatif dan R & D.


Bandung: Alfabeta.

12

Anda mungkin juga menyukai