Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

“JOB ENRICHMENT, JOB ENLARGEMENT, & JOB ROTATION”

Disusun Oleh:

KELOMPOK 6

1. Adira Rahma Trimas Putri (30401612047)


2. Aisyah Nur Rohmah (30401612063)
3. Angkasa Puspa Negara (30401612082)
4. Ayu Laila Afifah (30401612094)

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG

2017
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena


telah melimpahkan rahmat serta karunia-Nya sehingga Kelompok VI dapat
menyusun makalah ini dan dapat terselesaikan, walaupun dalam bentuk
dan isi yang sederhana.
Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan makalah ini adalah
untuk memenuhi salah satu syarat dalam bentuk tugas yang diberikan oleh
dosen dalam Mata Kuliah MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA.
Tentu tugas ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu segala saran
dan kritik yang membangun dari semua pihak sangat diharapkan demi
perbaikan pada tugas selanjutnya.   Harapan Kelompok VI semoga tugas
ini bermanfaat  bagi mahasiswa dan selaku Dosen yang ada.

Semarang, 5 April 2017

(Penulis)

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1
A. LATAR BELAKANG..............................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH..........................................................................1
C. TUJUAN..................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................3
A. JOB ENRICHMENT................................................................................3
B. JOB ENLARGEMENT.............................................................................7
C. PERBEDAAN ANTARA JOB ENRICHMENT DAN JOB
ENLARGEMENT.....................................................................................8
D. JOB ROTATION....................................................................................10

BAB III PENUTUP.............................................................................................14


klDAFTAR PUSTAKA.......................................................................................15

ii
BAB I

PENDAHULUAN

 LATAR BELAKANG
Sesudah kebutuhan sumber daya manusia direncanakan dan
dianalisi, maka langkah selanjutnyaialah melakukan rancangan pekerjaan
(job design). Rancagan pekerjaan (job design) adalah suatu proses yang
dicptakan untuk dapat mengenal karakteristik suatu pekerjaan.
Rancangan pekerjaan (job design) bertujuan untuk mempermudah
menjelaskan suatu pekerjaan. Dalam rancangan pekerjaan (job design)
terdapat 3 teknik, yaitu: Job Enrichment, Job Enlargement, dan Job
Rotation.
Maka dalam makalah ini akan membahas tentang teknik-teknik
dalam rangcangan pekerjaan (job design).
 RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian job enrichment?
2. Apa tujuan job enrichment?
3. Apa kekurangan dan kelebihan job enrichment?
4. Bagaimana langkah-langkah job enrichment?
5. Bagaimana penerapan job enrichment?
6. Apa pengertian job enlargement?
7. Apa tujuan dan manfaat job enlargement?
8. Apa kekurangan job enlargement?
9. Bagaimana penerapan job enlargement?
10. Apa perbedaan antara job enrichment dan job enlargement?
11. Apa pengertian job rotation?
12. Apa tujuan job rotation?
13. Apa sisi positif dan negarif job rotation?
14. Bagaimana langkah-langkah job rotation?
 TUJUAN
1. Mahasiswa dapat mengetahui pengertian job enrichment.
2. Mahasiswa dapat mengetahui tujuan job enrichment.

1
3. Mahasiswa dapat mengetahui kekurangan dan kelebihan job
enrichment.
4. Mahasiswa dapat mengetahui langkah-langkah job enrichment.
5. Mahasiswa dapat mengetahui penerapan job enrichment.
6. Mahasiswa dapat mengetahui pengertian job enlargement.
7. Mahasiswa dapat mengetahui tujuan dan manfaat job enlargement.
8. Mahasiswa dapat mengetahui kekurangan job enlargement.
9. Mahasiswa dapat mengetahui penerapan job enlargement.
10. Mahasiswa dapat mengetahui perbedaan antara job enrichment dan job
enlargement.
11. Mahasiswa dapat mengetahui pengertian job rotation.
12. Mahasiswa dapat mengetahui tujuan job rotation.
13. Mahasiswa dapat mengetahui sisi positif dan negatif job rotation.
14. Mahasiswa dapat mengetahui langkah-langkah job rotation.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. JOB ENRICHMENT
a. Pengertian Job Enrichment

“Job enrichment is defined as a way to motivate employees by


giving them more responsibilities and variety in their job.” (Hezberg.
F, 1950)

Job enrichment merupakan suatu pendekatan untuk merancang


kembali pekerjaan karyawan guna meningkatkan motivasi intrinsik
dan meningkatkan kepuasan kerja dengan memberikan mereka
kesempatan untuk menggunakan berbagai kemampuan mereka.
Sedangkan motivasi intrinsik adalah berbagai usaha yang telah
dicurahkan dalam suatu pekerjaan guna memenuhi kebutuhan
pertumbuhan, yaitu keberhasilan, keahlian, dan aktualisasi diri.

“According to Robert N. Ford, Job enrichment means to make


jobs which have a greater variety, requires higher level of knowledge
and skills, give workers more autonomy, give workers more
responsibility, give workers opportunities for personal growth, and a
meaningful work experience.” (Akrani. G, 2011)

Program job enrichment lebih berhasil jika dikenakan pada


pekerja yang tidak takut terhadap tanggung jawab baru dan yang
mementingkan bekerja keras untuk mencapai keberhasilan pribadi
dalam lingkungan kerjanya. Job enrichment memungkinkan pekerja
untuk lebih bertanggung jawab, membantu dalam pengendalian diri,
dan memberikan kesempatan untuk melaksanakan pekerjaan yang
menarik, penuh tantangan dan berarti.

Efek job enrichment terhadap produktivitas ditentukan dari


efisiensi yang meningkat atau berkurang, dan sejauh mana penurunan

3
efisiensi bersamaan dengan kecepatan kerja para pekerja. Efektifitas
job enrichment ditentukan oleh karakteristik para pekerja yang
pekerjaannya dirancang kembali. Pekerjaan yang diperkaya (enrich)
dapat memotivasi secara intrinsik pada pekerja yang memiliki
kebutuhan terhadap keberhasilan dan kemandirian.

Istilah job enrichment mengacu pada beberapa proses bebeda


dari proses – proses perputaran (rotating), perluasan (enlarging), dan
jumlah total / keseluruhan (aggregating) tugas – tugas.

b. Tujuan Job Enrichment


a. Membuat pekerjaan menjadi semakin berarti / bermakna,
menyenangkan, dan memuaskan.
b. Memberikan lebih banyak otonomi dalam merencanakan dan
mengontrol pekerjaannya.
c. Memberikan pekerja lebih banyak tanggung jawab.
d. Memberikan kesempatan – kesempatan kepada pekerja untuk
meraih penghargaan, pengakuan, peningkatan/kemajuan dan
pengembangan. Sehingga para pekerja lebih termotivasi  untuk
bekerja lebih giat.
c. Kekurangan dan Kelebihan Job Enrichment
Job enrichment sangat berguna baik bagi para pekerja
maupun bagi organisasi. Dan beberapa keuntungan job enrichment
tersebut antara lain:
a. Para pekerja mendapat penghargaan, pengakuan  aktualisasi
diri.
b. Para pekerja merasa bahwa ia merupakan bagian / milik dari
organisasi.
c. Para pekerja menemukan pekerjaan yang berarti.
d. Job enrichment menurunkan jumlah ketidak hadiran,
pergantian kerja dan keluhan – keluhan..
e. Memotivasi para pekerja unuk memberikan kinerja terbaiknya.
Kelemahan atau kekurangan atau batasan job enrichment antara
lain:

4
a. Dalam banyak kasus, job enrichment tidak memberikan hasil
yang diharapkan.
b. Membuat banyak perubahan dalam pekerjaan. Banyak pekerja
yang menentang.
c. Memiliki kegunaan yang terbatas bagi para manajer dan
profesional / para ahli yang sangat terampil. hal ini di
karenakan pekerjaan mereka memang telah menantang.
d. Persetujuan dari para pekerja tidak di ambil sebelum
melaksanakan job enrichment.
e. Para manajer memaksa para pekerja untuk menerima job
enrichment, dan hal ini sangatlah tidak baik.
d. Langkah-Langkah Job Enrichment
Tiga langkah Job enrichment sebagai kegiatan manajerial:
a. Turn employees' effort into performance:
1) Memastikan bahwa tujuan yang jelas dan dipahami oleh
semua orang. Pernyataan misi perusahaan secara
keseluruhan harus dikomunikasikan kepada semua. Tujuan
individu juga harus jelas. Setiap karyawan harus tahu
persis bagaimana dia cocok ke dalam proses keseluruhan
dan menyadari betapa pentingnya kontribusi mereka
kepada organisasi dan pelanggan.
2) Menyediakan sumber daya yang memadai bagi setiap
karyawan untuk melakukan pekerjaannya dengan baik. Ini
termasuk fungsi pendukung seperti teknologi informasi,
teknologi komunikasi, dan pelatihan personil dan
pengembangan.
3) Menciptakan budaya perusahaan yang mendukung,
hilangkan kerahasiaan.
4) Memberikan kebebasan yang cukup untuk memfasilitasi
keunggulan pekerjaan. Mendorong dan menghargai
inisiatif karyawan.

5
5) Memberikan pengakuan yang cukup, penghargaan, dan
motivator lainnya.
6) Memberikan peluang keterampilan peningkatan. Hal ini
bisa mencakup pendidikan dibayar di universitas atau on
the job training.
7) Menyediakan berbagai pekerjaan. Hal ini dapat dilakukan
dengan pembagian kerja atau program rotasi pekerjaan.
8) Mendesain ulang fasilitas fisik, proses desain ulang,
teknologi perubahan, penyederhanaan prosedur,
penghapusan repetitiveness, mendesain ulang struktur
otoritas.
b. Link employees performance directly to reward:
Definisi yang jelas tentang imbalan/hadiah adalah suatu
keharusan.
1) Penjelasan hubungan antara kinerja dan penghargaan
penting.
2) Pastikan karyawan mendapat hadiah yang tepat jika
berkinerja baik.
3) Jika hadiah tidak diberikan, penjelasan diperlukan.
c. Make sure the employee wants the reward. How to find out?
1) Tanyakan kepada mereka.
2) Gunakan survei (checklist, daftar, pertanyaan)
e. Penerapan Job Enrichment
Di sebuah rumah sakit ada seorang karyawan di unit rekam
medik. Oleh pihak rumah sakit ia akan dinaikan jabatannya sebagai
pimpinan di unit tersebut. Sebelum ia naik ke jabatan tersebut,
rumah sakit meminta agar ia mengambil kuliah untuk mendapatkan
gelar S2 dan juga ia diminta agar mengikuti training yang
disediakan oleh rumah sakit tersebut. Hal itu berguna untuk
menambah wawasan dan kemampuan yang ia miliki, agar
kemampuan tersebut dapat digunakan untuk membantu memajukan
unit rekam medik di rumah sakit tersebut.

6
B. JOB ENLARGEMENT
a. Pengertian Job Enlargement

Sebuah teknik desain pekerjaan di mana jumlah tugas yang


berhubungan dengan pekerjaan meningkat (dan pelatihan yang tepat
diberikan) untuk menambah variasi yang lebih besar untuk kegiatan,
sehingga mengurangi kemonotonan pekerja.
Perluasan kerja dianggap sebagai metode restrukturisasi
horisontal dalam pekerjaan yang diperbesar dengan menambahkan
tugas-tugas terkait. Perluasan kerja juga dapat mengakibatkan
fleksibilitas tenaga kerja yang lebih besar.
b. Tujuan dan Manfaat Job Enlargement
a. Mengurangi kemonotonan pekerjaan
Bagaimanapun menariknya sebuah pekerjaan di awal,
orang cepat atau lambat akan mengeluh kebosanan dan
monoton. Apabila job enlargement direncanakan dengan hati-
hati dapat membantu mengurangi kebosanan dan lebih
memuaskan karyawan.
b. Peningkatan fleksibilitas kerja
Ada penambahan jumlah tugas individu. Ada
peningkatan tugas-tugas yang fleksibel dalam aspek-aspek
tertentu.
c. Tidak diperlukan adanya pelatihan keterampilan
Sejak individu telah melakukan tugasnya yang lalu,
tidak ada persyaratan besar untuk menanamkan keterampilan
baru. Namun intervensi manajemen waktu dan orang mungkin
diperlukan. Pekerjaan seperti ini akan lebih memotivasi bagi
yang melakukannya.
c. Kekurangan Job Enlargement
a. Penambahan beban kerja
Job enlargement meningkatkan kerja karyawan.
Namun, tidak setiap perusahaan memberikan insentif dan gaji

7
tambahan untuk kerja ekstra. Oleh karena itu upaya individu
mungkin tetap tidak dianggap.
b. Meningkatkan frustrasi karyawan
Dalam banyak kasus, karyawan mengalami frustrasi
karena meningkatnya beban kerja tidak mengakibatkan gaji
meningkat.
c. Masalah dengan anggota serikat
Banyak anggota serikat yang salah paham bahwa
perluasan pekerjaan adalah bentuk eksploitasi pekerja dan
merasa keberatan dengan hal tersebut.
d. Penerapan Job Enlargement
Job Enlargement digunakan di berbagai perusahaan.
Sasarannya adalah karyawan yang bekerja di perusahaan. Job
Enlargement dilakukan saat para karyawan mengalami kejenuhan
dengan pekerjaannya. Pelaksanaan Job Enlargement dilakukan
dengan cara menambah beban kerja yang variatif terhadap
karyawan. Berikut adalah contoh penerapan Job Enlargement di
Rumah Sakit:
Di Rumah Sakit Mitra Keluarga, seorang perawat dalam
sehari hanya mengerjakan tugas mengecek infus dan mengambil
sampel darah pasien. Setelah diterapkan job enlargement, perawat
tersebut dalam sehari harus mengerjakan 4 pekerjaan sekaligus
yaitu, mengecek infus, mengambil sampel darah pasien,
mengantarkan makanan pada pasien, dan memberikan penyuluhan
pada keluarga pasien mengenai cara merawat anggota keluarganya
yang sedang sakit tersebut.

C. PERBEDAAN ANTARA JOB ENRICHMENT DAN JOB


ENLARGEMENT

Job Enrichment Job Enlargement


Pengembangan  pekerjaan Pengembangan  pekerjaan
secara vertikal secara horizontal

8
Memiliki arti peningkatan Menambah lebih banyak
melalui pengembangan tugas dan meningkatkan
beban kerja
Menekankan pada kualitas Menekankan pada kuantitas
Pekerja menemukan kepuasan Pekerja memiliki tambahan
dalam posisi mereka dan kesibukan dan tanggung
perkembanbangan potensi jawab
pribadi
Bergantung pada Job Tidak bergantung pada Job
Enlargement enrichment
Tabel 3. Perbedaan antara job enrichment dan job enlargement
Penjelasan:
a. Job enrichment merupakan pengembangan pekerjaan secara vertikal.
Yang dimaksud disini adalah pekerja dibekali lebih banyak tanggung
jawab dalam pekerjaannya seperti misalnya kontrol dan pengambilan
keputusan. Sedangkan job enlargement merupakan pengembangan
pekerjaan secara horizontal. Yang dimaksud disini adalah pekerja
diberi beban kerja lebih banyak dari pekerjaan sebelumnya. Pekerja
bisa melakukan pekerjaan lebih dari satu jenis pekerjaan.
b. Job enrichment menekankan pada kualitas artinya pekerja yang
diberi tanggung jawab tambahan, kualitas pekerjaannya akan
meningkat secara personal. Sedangkan Job Enlargement lebih
menekankan pada kuantitas, artinya pekerja hanya mengerjakan
tugas tambahan sehingga secara kuantitas pekerjaaan mereka lebih
bertambah.
c. Dalam job  enrichment pekerja merasa puas karena dia diibatkan
dalam proses manajemen (planning, organizing dan controlling) dan
pekerja juga lebih berkembang potensinya. Sedangkan dalam job
enlargement pekerja hanya diberi pekerjaan dan tambahan sehingga
yang bertambah bukan keahlian melainkan kesibukan. 
d. Yang dimaksud job enrichment bergantung pada job enlargement,
adalah job enrichment merupakan perkembangan lebih lanjut dari
job enlargement.
D. JOB ROTATION

9
a. Pengertian Job Rotation
Rotasi pekerjaan (Job Rotation) merupakan salah satu
alternatif jika karyawan menderita rutinisasi yang berlebihan atau
kebosanan atas kerja mereka, hal tersebut perlu jika karyawan
tersebut menganggap bahwa pekerjaannya tidak lagi menantang,
maka karyawan tersebut oleh perusahaan seharusnya dipindahkan
ke pekerjaan lain, pada tingkat yang sama, yang mempunyai
persyaratan keterampilan yang serupa. Rotasi pekerjaan adalah
pergantian periodik seorang karyawan dari satu tugas ke tugas lain
(Robbins 2006).
Cheraskin dan Stevens (2001) menyatakan bahwa
organisasi menggunakan rotasi pekerjaan sebagai sarana untuk
mewujudkan high performance atau kinerja yang tinggi. mereka
juga menyatakan bahwa rotasi pekerjaan adalah pergeseran
pekerjaan antar pegawai dalam organisasi. Pergeseran ini tidak
dilakukan secara permanen.
Rotasi karyawan merupakan suatu pergerakan dari satu
pekerjaan ke pekerjaan lain yang biasanya tanpa mengakibatkan
perubahan dalam hal gaji atau pangkat (Dessler 2009). Ada
beberapa alasan mengapa terjadi rotasi pada karyawan, para
karyawan boleh jadi ingin pindah karena alasan pengembangan
pribadi, menginginkan pekerjaan yang lebih menyenangkan,
menghendaki kesenangan lebih besar atau untuk mendapatkan
kemungkinan peningkatan yang lebih besar. Perusahaan boleh jadi
memindahkan karyawan dari suatu posisi dimana karyawan
tersebut tidak lagi diperlukan, atau untuk mempertahankan
karyawan senior, atau untuk menyesuaikan karyawan dalam
perusahaan secara lebih baik.
b. Tujuan Job Rotation
Taylor dalam Arifamrizal (2008) menjelaskan bahwa tujuan
dari rotasi pekerjaan (job rotation) adalah memberikan karyawan
variasi lebih dalam pekerjaannya. Rotasi pekerjaan memindahkan

10
karyawan dari satu bidang pekerjaan khusus ke bidang lainnya.
Karyawan dilatih dan diberikan kesempatan untuk melakukan dua
pekerjaan atau lebih dalam sistem rotasi. Dengan rotasi pekerjaan
ini, manajer yakin dapat menstimulasi kemauan dan motivasi
karyawan bila menyediakan karyawan perspektif yang luas dalam
organisasi.
c. Sisi Posistif dan Negatif Job Rotation

Sisi Positif

Rotasi Pekerjaan pada sisi positif membawa seorang


karyawan pada teman kerja /pengalaman / kemampuan yang baru.
Dengan bertambahnya tingkat kemampuan dari seorang karyawan,
maka perusahaan setidaknya dapat mengurangi terjadinya penyakit
“kehilangan ingatan”. “Hilang Ingatan” ini sebenarnya adalah
istilah yang saya dapat dari Harvard Business Review dimana
dengan perginya seorang karyawan berkompenten, perusahaan
menjadi tidak mampu menjalankan sebuah system yang dipegang
karyawan tersebut karena tidak memiliki pengganti.

Rotasi pekerjaan dalam wacana keamanan juga membawa


sebuah sisi positif. Karyawan baru yang ditempatkan untuk
menggantikan karyawan lama mungkin dapat mendeteksi adalah
tindakan kriminal yang dilakukan karyawan lama.

Ada sisi positif lainnya tetapi ini lebih dilihat dari individu
tersebut, contohnya adalah perpindahan seorang karyawan karena
memiliki masalah dengan partner atau atasan (dengan perpindahan
ini, tensi tinggi dapat dikurangi sehingga stess menurun).

Sisi Negatif

Dari sisi negatif, rotasi pekerjaan yang berlebihan dapat


menimbulkan masalah keamanan. Apakah baik untuk membiarkan

11
seseorang mengetahui seluruh proses dalam satu perusahaan? Saat
seorang berpindah dari satu departemen menuju departemen
lainnya, dia akan membawa banyak “password” dari departemen
lamanya. Ada baiknya karyawan tidak berpindah antar departemen
dimana departemen-departemen tersebut saling mengawasi proses
bisnis yang lain. Hal ini dapat dicegah jika akses karyawan pada
departemen lama langsung ditutup tetapi terkadang menjadi
masalah bila beberapa orang memakai satu system user yang sama.

d. Langkah-Langkah Job Rotation


1) Tanyakan pada karyawan apakah dia menginginkan rotasi
pekerjaan tersebut. Yang menyedihkan saya pernah
mendengar seorang manajer yang langsung memindahkan
karyawan tanpa menanyakan kesediaannya, berakibat stress
tinggi pada karyawan yang dipindahkan kemudian tentu saja
penurunan performa. Tahap ini sering kali dilupakan oleh
atasan, mereka sering memindahkan karyawan karena berpikir
rotasi pekerjaan selalu bersifat positif. Umumnya resistensi
akan tinggi pada tahap ini bila karyawan mendapati pekerjaan
barunya memiliki suasana yang tidak enak. Imbalan tambahan
mungkin bisa diberikan bila karyawan bersedia pindah.
2) Lakukan pengujian masuk pada karyawan seperti pada
saat mereka di-recruit. Test psikologi, interview dengan bos
dan partner baru adalah wajib sebelum diterima. Ini untuk
mencegah ketidaksesuaian pekerjaan dengan kepribadian
karyawan. Orang yang suka ber-explorasi dapat menjadi stess
bila mendapatkan kerja monoton.
3) Sediakan training bila diperlukan. Memasukkan karyawan
baru tanpa keahlian adalah cara yang tepat untuk membuang
orang tersebut keluar dari perusahaan dan merusak performa
sebuah kelompok.
4) Pindahkan karyawan per “kelompok sahabat”. Karyawan
baru kemungkinan mendapat stress tinggi bila tempat kerja

12
barunya tidak memiliki teman lama yang dia kenal
sebelumnya. Tingkat stress dapat lebih tinggi bila karyawan
tersebut masuk dalam sebuah kelompok asing yang memiliki
budaya yang jauh berbeda (misal: expatriate). Memindahkan
karyawan bersama dengan temannya dapat mengurangi stress
ini (seperti yang dilakukan oleh nokia, rotasi pekerjaan mereka
adalah per tim bukan per orang).
5) Awasi performa karyawan. Dokumentasikan kerja karyawan
pada tempat baru untuk menjamin karyawan tersebut dapat
beradaptasi dengan lingkungan barunya.
6) Setelah beberapa bulan (3 bulan misalkan), tanyakan
apakah karyawan tersebut betah. Setelah beberapa lama,
tanyakan apakah karyawan tersebut tetap ingin bekerja pada
tempat baru atau kembali ke tempat lama.

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

13
Job enrichment merupakan suatu pendekatan untuk merancang
kembali pekerjaan karyawan guna meningkatkan motivasi intrinsik dan
meningkatkan kepuasan kerja dengan memberikan mereka kesempatan
untuk menggunakan berbagai kemampuan mereka. Membuat pekerjaan
menjadi semakin berarti / bermakna, menyenangkan, dan memuaskan.
Tujuan dari job enrichment : Memberikan lebih banyak otonomi dalam
merencanakan dan mengontrol pekerjaannya. Memberikan pekerja lebih
banyak tanggung jawab.

Job enlargement sebuah teknik desain pekerjaan di mana jumlah


tugas yang berhubungan dengan pekerjaan meningkat (dan pelatihan yang
tepat diberikan) untuk menambah variasi yang lebih besar untuk kegiatan,
sehingga mengurangi kemonotonan pekerja. Tujuan job enlargement
adalah Mengurangi kemonotonan pekerjaan. Peningkatan fleksibilitas
kerja

Rotasi pekerjaan (Job Rotation) adalah pergantian periodik seorang


karyawan dari satu tugas ke tugas lain (Robbins 2006). tujuan dari rotasi
pekerjaan (job rotation) adalah memberikan karyawan variasi lebih dalam
pekerjaannya.

DAFTAR PUSTAKA

 https://brigetteshinta.wordpress.com/2009/11/21/job-enrichment/
 http://the-power-of-blue.blogspot.co.id/2009/11/job-enrichment.html

14
 http://ellisaariningtyas.blogspot.co.id/2016/11/job-encrichment-dan-
enlargement.html
 https://pandarion.wordpress.com/2009/03/15/rotasi-pekerjaan-job-
rotation/

15

Anda mungkin juga menyukai