4.2.4 Outcome
Diharapkan terjadi peningkatan mutu pelayanan
pendaftaran kepada pasien. Peningkatan mutu ditentukan dengan
tingginya kepatuhan petugas terhadap SOP pelayanan pendaftaran
( CR ≥ 80%) di Puskesmas Gunungpati dan tingginya kepuasan
pelanggan terhadap pelayanan pendaftaran (nilai IKM konversi ≥
76,61) di Puskesmas Gunungpati.
4.2.5 Impact
Peningkatan mutu pelayanan pendaftaran di wilayah
Puskesmas Gunungpati.
4.3 Simple Problem
4.3.1 Identifikasi Masalah Mutu Pendaftaran
Observasi kepatuhan petugas terhadap SOP pelayanan Pendaftaran
di Puskesmas Gunungpati. Pada pelayanan pendaftaran, observasi
kepatuhan ini dilakukan sebanyak 70 kali dengan mengamati 3 orang
petugas pendaftaran yang memberikan pelayanan pendaftaran
menggunakan daftar tilik kepatuhan petugas pada tanggal 3 – 4 Juni 2021.
Data yang diamati ditabulasi selanjutnya dinilai tingkat
kepatuhan/compliance rate (CR). CR dinilai baik, bila CR ≥80% dan
dinilai kurang baik CR <80%. Hasil perhitungan CR petugas di unit
pelayanan pendaftaran adalah sebagai berikut:
CR total gabungan kepatuhan petugas (Loket M, Loket S dan CS
A) terhadap SOP Pendaftaran di unit pelayanan Pendaftaran:
∑ Ya x 100 %=
743
x 100 %=85,5 %
∑ Ya+ ∑ Tidak 743+126
Dari data di atas, menunjukkan angka kepatuhan petugas loket M,
loket S dan CS A terhadap SOP pelayanan Pendaftaran adalah 85,5 %,
yang artinya baik.
CR spesifik yang kurang dari 80% pada beberapa item SOP
Pendaftaran meliputi:
1) Petugas loket M dan S serta petugas CS A tidak melakukan cuci
tangan. (58,6%) (Masalah A)
2) Petugas loket M dan S serta petugas CS A tidak menggunakan APD
Level 2. (0 %) (Masalah B)
3) Petugas loket M dan S tidak memberikan kartu berobat untuk pasien
baru. (0 %) (Masalah C)
4.3.2 Prioritas Masalah
Peneliti menentukan prioritas masalah dengan menggunakan
matriks problem priority dari dua masalah di atas. Matriks prioritas
masalah atau matriks problem priority merupakan salah satu alat dalam
menyusun urutan prioritas dari sejumlah masalah. Setiap masalah
ditentukan ranking manfaat dan ranking usahanya untuk menyelesaikan
masalah. Ranking dimulai dari yang terbaik dengan urutan 1-5. Ranking
manfaat kemudian dikalikan dengan nilai ranking usaha sebagai extended
value. Nilai extended value terkecil dapat dipilih sebagai prioritas masalah.
Penilaian dengan skala likert 1-5:
1. Angka 5 melambangkan sangat besar
2. Angka 4 melambangkan besar
3. Angka 3 melambangkan sedang
4. Angka 2 melambangkan kecil
5. Angka 1 melambangkan sangat kecil
Tabel 4.4 Matriks Prioritas masalah petugas Pendaftaran
Keterangan
(58,6%)
cuci tangan.
tidak melakukan
LINGKUNGAN petugas CS A
dan S serta
Petugas loket M
Kurangnya sosialisasi
tentang pentingnya cuci
tangan untuk petugas
pendaftaran. MATERIAL MARKETING
3
3 Kurangnya sosialisasi tentang pentingnya cuci tangan untuk
petugas pendaftaran.
Frekuensi 50%
Presentase
1 40%
30%
0.5 20%
10%
0 0%
A B C
Penyebab Masalah
Keterangan:
A. Kurangnya kesadaran petugas tentang pentingnya manfaat cuci
tangan.
B. Kurangnya sosialisasi tentang pentingnya cuci tangan untuk
petugas pendaftaran.
C. Belum diadakannya audit SOP terbaru selama era pandemic.
Diagram pareto adalah alat statistik yang digunakan untuk
memilih faktor masalah berdasarkan fakta dan data. Azas pareto
mengungkapkan bahwa dengan mengendalikan yang sedikit
(20%), maka dengan cepat menguasai yang lebih besar (80%). Hal
ini berarti dengan menyelesaikan masalah A pada tabel pareto
maka bisa menyelesaikan sebagian besar masalah terkait petugas
pendaftaran tidak melakukan cuci tangan. (23%)
4.3.5 Alternatif Pemecahan Masalah
Beberapa alternatif pemecahan masalah diusulkan lewat curah
pendapat dengan Kepala Puskesmas, Penanggung Jawab Program UKP,
pemegang program pelayanan Pendaftaran. Adapun beberapa alternatif
pemecahan masalah sebagai berikut:
1. Alternatif I
Diskusi untuk membuat komitmen melakukan kebiasaan cuci
tangan sebelum dilakukan pelayanan pendaftaran.
2. Alternatif II
Sosialisasi tentang pentingnya cuci tangan untuk petugas
pendaftaran..
4.3.6 Keputusan Pemecahan Masalah
Dari ketiga alternatif pemecahan masalah yang diusulkan maka
selanjutnya akan diambil pengambilan keputusan pemecahan masalah
dengan menggunakan matrix cost benefit (manfaat dibanding biaya)
sebagai berikut:
Penilaian dapat dibuat dengan skala 1-5
1. Angka 5 melambangkan manfaat dan biaya besar
2. Angka 4 melambangkan manfaat dan biaya cukup
3. Angka 3 melambangkan manfaat dan biaya sedang
4. Angka 2 melambangkan manfaat dan biaya kurang
5. Angka 1 melambangkan manfaat dan biaya kecil
Keterangan:
1) Ranking I: Sosialisasi tentang pentingnya cuci tangan untuk
petugas pendaftaran.
2) Rangking II: Diskusi untuk membuat komitmen melakukan
kebiasaan cuci tangan sebelum dilakukan pelayanan
pendaftaran.
4.3.7 Alternatif Pemecahan Masalah
Rencana Pelaksanaan Kegiatan Berdasarkan alternatif pemecahan
masalah yang telah diambil, maka disusun Plan Of Action (POA). POA
yang penulis ambil adalah sosialisasi tentang pentingnya cuci tangan untuk
petugas pendaftaran.
Persiapan dilakukan pada tanggal 15 Juni 2021 konsep sosialisasi,
berkoordinasi dengan Kepala Puskesmas, PJ UKP, dan pemegang program
pelayanan Pendaftaran dan meminta persetujuan konsep tersebut kepada
Kepala Puskesmas. Konsep diskusi meliputi:
1. Tempat sosialisasi
2. Waktu pelaksanaan
3. Pemimpin sosialisasi
4. Peserta sosialisasi
5. Presentator sosialisasi
6. Materi sosialisasi dalam bentuk presentasi mengenai pentingnya cuci
tangan untuk petugas pendaftaran.
7. Alat tulis
8. Media edukasi
Persiapan berhasil dilaksanakan dengan indikator tersusunnya
konsep sosialisasi yang telah disetujui oleh Kepala Puskesamas.
Pelaksanaan akan dilaksanakan pada tanggal 17 Juni 2021 di
ruang rapat Puskesmas Gunungpati dengan kegiatan sosialisai pada
pukul 12.00-12.30, dengan cara dokter muda sebagai presentator
dalam sosialisasi dan dokter umum (dr. Fika) selaku PJ UKP yang
akan memimpin sosialisasi. Dokter muda akan melakukan role play
cuci tangan 6 langkah yang benar menggunakan air mengalir dan
sabun maupun handsanitizer, selain itu digunakan media edukasi
berupa still picture dan poster yang akan disampaikan oleh dokter
muda, kemudian dilakukan tanya jawab oleh peserta. Kegiatan
sosialisasi diakhiri dengan post test untuk para peserta untuk
mengetahui tingkat pemahaman peserta. Kegiatan telah berhasil
dilaksanakan dengan indikator nilai post test > 85.
Penilaian dan evaluasi kepatuhan petugas dalam melakukan
cuci tangan yang telah disampaikan dinilai 1 bulan kemudian setelah
dilakukan sosialisasi pentingnya melakukan cuci tangan untuk petugas
pendaftaran. Indikator penilaian dan evaluasi dikatakan berhasil
apabila tingkat kepatuhan petugas terhadap SOP ≥ 80%.
4.4 Pemilihan Media Edukasi (Berdasarkan Skala Intensitas)
Identifikasi pemilihan media komunikasi yang sesuai dengan masalah
adalah menggunakan still picture dan poster. Diharapkan dengan still picture
ini sebagai sarana pengingat dapat meningkatkan kepatuhan petugas dalam
melakukan cuci tangan dan poster sebagai sarana pengingat 6 langkah cuci
tangan yang benar.
Adapun latar belakang pemilihan media komunikasi tersebut diatas
adalah berdasarkan nilai skala intensitas media komunikasi. Ciri-ciri skala
intensitas media edukasi yang dipilih dengan memperhatikan:
1. Faktor Tujuan
Media dipilih dan digunakan haruslah sesuai dengan tujuan edukasi yang
telah ditetapkan/ dirumuskan.
2. Faktor Efektifitas
Dari berbagai media yang ada, haruslah dipilih media yang paling efektif
untuk digunakan dan paling tepat/sesuai dengan tujuan edukasi yang
dirumuskan.
3. Faktor Ketersediaan
Hal ini sesuai dengan situasi dan kondisi puskesmas yang memerlukan
poster untuk mengingatkan petugas pendaftaran di ruang pelayanan
pendaftaran. Dasar pemilihan jenis media komunikasi (berdasarkan skala
intensitas) Ciri-ciri skala intensitas metode dan media komunikasi yang
terpilih dengan memperhatikan, hal-hal sebagai berikut:
a. Factor Situasi
1) Waktu yang dibutuhkan dari peserta (Intensitas 1)
2) Keterlibatan staff (Intensitas 1)
3) Ruang khusus yang dibutuhkan (Intensitas 1)
b. Efisiensi
1) Harga/biaya awal (Intensitas 1)
2) Ongkos awal (Intensitas 2)
3) Ongkos pemeliharaan (Intensitas 1)
4) Luas ruangan (Intensitas 1)
5) Perbaikan alat penggantian (Intensitas 1)
c. Efektifitas
1) Ciri-ciri
a) Interaksi (Intensitas 1)
b) Perhatian warna (Intensitas 3)
c) Perhatian identitas (Intensitas 1)
d) Kemantapan retensi (Intensitas 2)
e) Kemantapan repetisi (Intensitas 1)
2) Tujuan Pendidikan
a) Fakta (Intensitas 2)
b) Prosedur (Intensitas 2)
c) Prinsip dan konsep (Intensitas 2)
d) Sikap/pendapat (Intensitas 2)