e. Marketing
SOP Pelayanan pemeriksaan ANC telah dilakukan persamaan persepsi
diantara petugas sendiri sebelum diterapkan untuk pelayanan. Peneliti
melakukan persamaan persepsi dengan bidan yang melayani ANC sebelum
melakukan observasi kepatuhan petugas. Tim penjamin mutu puskesmas
melakukan sosialisasi pentingnya melayani kepuasan pelanggan kepada
petugas (bidan).
f. Environment (Lingkungan)
Penelitian kepuasan pelanggan dilakukan terhadap pasien yang
mendapatkan pelayanan pemeriksaan ANC di Puskesmas Gunungpati. Survei
kepuasan pelanggan dilakukan 2 hari mulai tanggal 7-8 Juni 2021 sebanyak
10 responden yang dilayani selama hari itu.
Kondisi mengenai ruangan KIA-KB dan ruang tunggu bersih dan nyaman.
Pencahayaan dan sirkulasi udara sudah baik. Namun, untuk saat ini
penggunaan penutup bed periksa masih menggunakan tirai, petugas merasa
kurang nyaman karena perlu adanya penggantian tirai setiap waktu.
2. Process
a. P1 (Perencanaan)
1) SOP Pemeriksaan ANC digunakan oleh peneliti sebagai pedoman dalam
penelitian untuk membuat checklist.
2) Peneliti melakukan persamaan persepsi tentang prosedur pada SOP
pelayanan ANC.
3) Peneliti membuat checklist sesuai SOP Pemeriksaan ANC di Puskesmas
Gunungpati.
4) Peneliti membuat kuesioner yang digunakan untuk penilaian kepuasan
pelanggan terhadap pelayanan ANC.
D. Simple Problem
1. Identifikasi Masalah Mutu Pelayanan Pemeriksaan ANC di Puskesmas
Gunungpati
Observasi kepatuhan petugas terhadap SOP pemeriksaan ANC di Puskesmas
Gunungpati. Pada pelayanan pemeriksaan ANC observasi kepatuhan ini dilakukan
sebanyak 10 kali dengan mengamati 2 orang bidan yang memberikan pelayanan
ANC menggunakan daftar tilik kepatuhan petugas pada tanggal 2-3 Juni 2021.
Data yang diamati ditabulasi selanjutnya dinilai tingkat kepatuhan/compliance
rate (CR). CR dinilai baik, bila lebih dari sama dengan 80% dan dinilai kurang
baik jika kurang dari 80%. Hasil perhitungan CR petugas pada pemeriksaan ANC
adalah sebagai berikut:
∑ Ya x 100 %=
138
x 100 %=83 %
∑ Ya+ ∑ Tidak 138+27
∑ Ya x 100 %=
274
x 100 %=83 %
∑ Ya+∑ Tidak 274+ 56
Dari data diatas menunjukkan angka kepatuhan petugas (Bidan S dan Bidan N)
terhadap SOP Pemeriksaan ANC di unit pemeriksaan KIA KB adalah baik karena
nilai CR yaitu (83%). Terdapat item langkah prosedur yang kurang dari 80% dari
SOP pelayanan ANC yaitu:
a. Kurang patuh melakukan pemeriksaan kelopak mata (0 %). (Masalah A)
b. Kurang patuh dalam memakai APD level 3 (20%). (Masalah B)
2. Prioritas Masalah
Peneliti menentukan prioritas masalah dengan menggunakan matriks problem
priority dari dua masalah tersebut diatas. Matriks prioritas masalah atau matriks
problem priority merupakan salah satu alat dalam menyusun urutan prioritas dari
sejumlah masalah. Setiap masalah ditentukan ranking manfaat dan ranking
usahanya untuk menyelesaikan masalah. Ranking dimulai dari yang terbaik
dengan urutan 1-5. Ranking manfaat kemudian dikalikan dengan nilai ranking
usaha sebagai extended value. Nilai extended value terkecil dapat dipilih sebagai
prioritas masalah.
Penilaian manfaat dengan skala 1-5 :
a. Angka 5 melambangkan kemanfaatan besar
b. Angka 4 melambangkan kemanfaatan cukup
c. Angka 3 melambangkan kemanfaatan sedang
d. Angka 2 melambangkan kemanfaatan kurang
e. Angka 1 melambangkan kemanfaatan kecil
Penilaian usaha dengan skala 1–5 :
a. Angka 5 melambangkan usaha besar
b. Angka 4 melambangkan usaha cukup
c. Angka 3 melambangkan usaha sedang
d. Angka 2 melambangkan usaha kurang
e. Angka 1 melambangkan usaha kecil
Kemudian ranking manfaat dikali nilai ranking usaha sebagai extended value.
Berdasarkan nilai extended value yang terkecil dapat dipilih prioritas masalah.
Berikut adalah matriks problem priority dari beberapa masalah dalam penelitian
ini:
Money -
Material SOP belum disesuaikan dengan pedoman buku KIA terbaru tahun
2020 khusus untuk pelayanan bidan
Methode Petugas (bidan) tidak ada keharusan melakukan pemeriksaan fisik
secara detail termasuk kelopak mata, hal ini mengikuti panduan buku
KIA terbaru (2020). Semua pemeriksaan fisik secara umum adalah
tanggung jawab dokter umum.
Marketing -
Environtment -
Pemahanaman petugas pemeriksaan hanya Petugas (bidan) tidak ada keharusan melakukan pemeriksaan
dilakukan pada pasien yang diduga anemia fisik secara detail termasuk kelopak mata, hal ini mengikuti
(5L=lesu,letih,lemah,lunglai,lalai + pucat) panduan buku KIA terbaru (2020). Semua pemeriksaan fisik
secara umum adalah tanggung jawab dokter umum
a. Paired Comparison
Pada perbandingan berpasangan (paired comparison) membandingkan
penyebab masalah dibandingkan dengan penyebab masalah lainnya, pada
penulisan ini terdapat tiga penyebab masalah.
Berdasarkan analisa penyebab masalah dengan Metode Paired Comparison
didapatkan urutan prioritas penyebab masalah sebagai berikut:
N Penyebab masalah I II
o 1 1
1 Pemahaman petugas pemeriksaan hanya
dilakukan pada pasien yang diduga anemia 2 3
(5L=lesu,letih,lemah,lunglai,lalai + pucat)
2 Petugas (bidan) tidak ada keharusan 2
melakukan pemeriksaan fisik secara detail
termasuk kelopak mata, hal ini mengikuti 3
panduan buku KIA terbaru (2020). Semua
pemeriksaan fisik secara umum adalah
tanggung jawab dokter umum
Keterangan jumlah:
1. Pemahaman petugas pemeriksaan hanya dilakukan pada pasien yang
diduga anemia (5L= lesu, letih,lemah,lunglai,lalai+pucat) (0)
2. Petugas (bidan) tidak ada keharusan melakukan pemeriksaan fisik secara
detail termasuk kelopak mata, hal ini mengikuti panduan buku KIA terbaru
(2020). Semua pemeriksaan fisik secara umum adalah tanggung jawab
dokter umum (2)
3. SOP belum disesuaikan dengan pedoman buku KIA terbaru tahun 2020
khusus untuk pelayanan bidan (1)
Tabel 4.8 Tabel Pareto untuk Masalah Distribusi Frekuensi Penyebab: Rendahnya
tingkat kepatuhan petugas dalam melakukan pemeriksaan kelopak mata saat ANC
Diagram pareto adalah alat statistik yang digunakan untuk memilih faktor
masalah berdasarkan fakta dan data. Azas pareto mengungkapkan bahwa dengan
mengendalikan yang sedikit 20%, maka dengan cepat menguasai yang lebih
besar (80%). Hal ini berarti dengan menyelesaikan masalah A pada tabel pareto
maka bisa menyelesaikan sebagian besar masalah terkait masalah: Rendahnya
tingkat kepatuhan petugas dalam melakukan pemeriksaan kelopak mata saat
ANC. Berdasarkan perhitungan dengan analisis pareto dalam menyelesaikan
suatu masalah maka dipilih satu masalah dengan persentase kumulatif kurang
dari 80% dan berupa persentase kumulatif terendah 66,67 % yaitu petugas
mengikuti panduan buku KIA terbaru (2020).
F. Complex Problem
Penelusuran complex problem dalam penelitian ini dilakukan dengan cara
wawancara dengan responden yaitu pasien yang telah mendapatkan pemeriksaan
ANC di Puskesmas Gunungpati sebanyak 10 responden. Wawancara dilakukan
dengan menanyakan 9 buah pertanyaan sesuai dengan unsur minimal penilaian indeks
kepuasan masyarakat. Setelah semua pertanyaan dari 10 responden selesai
diwawancarai, maka data diolah dengan cara:
1. Menghitung Jumlah Nilai Per Unsur
Menjumlahkan skor dari 9 pertanyaan pada setiap unsur
2. Menghitung Nilai Rata-Rata (NRR) Per Unsur
Jumlah Nilai Per Unsur Dibagi dengan Jumlah Responden
3. Menghitung Nilai Rata-Rata Tertimbang Per Unsur
Nilai Rata-Rata Per Unsur di kalikan 0.11 (Standart Baku)
4. Menghitung Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
Nilai Rata-Rata Tertimbang Per Unsur di jumlahkan
5. Mencari Nilai IKM setelah di Konversi
Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) dikali 25 (Standar Baku)
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9
Jumlah Nilai 34 33 32 38 34 33 36 32 32
Nilai Rata-Rata 3,4 3,3 3,2 3,8 3,4 3,3 3,6 3,2 3,2
Nilai Rata-Rata 0,37 0,36 0,35 0,41 0,37 0,36 0,39 0,35 0,35
Tertimbang