Anda di halaman 1dari 15

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

4.1.1 Analisis Situasi Umum

1. Kondisi Geografis UPTD Puskesmas Tawangrejo


UPTD Puskesmas Tawangrejo merupakan salah satu puskesmas
yang berada di Kota Madiun. Alamat detailnya berada di Jl. Tawang
Sari, Tawangrejo, Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun. Letak
geografis Kota Madiun berada di bagian barat wilayah Provinsi Jawa
Timur yang merupakan dataran rendah, terletak antara 7-8 derajat
Lintang Selatan dan 111-112 derajat Bujur Timur dengan ketinggian
lebih kurang 63 meter dari permukaan air laut.
Secara administrasi wilayah kerja UPTD Puskesmas Tawangrejo
terbagi menjadi 4 (empat) kelurahan, yaitu Kelurahan Tawangrejo (1,77
km 2), Kelurahan Rejomulyo (2,03 km 2), Kelurahan Pilangbango (1,21
2 2
km ), dan Kelurahan Kelun (0,96 km ).
Gambar 4.1 Peta Kecamatan Kartoharjo Kota Madiun

Sumber: Puskesmas Tawangrejo, 2022


Luas wilayah kerja UPTD Puskesmas Tawangrejo seluruhnya ialah
5,63 km2, yang berbatasan dengan:

1. Sebelah barat : Kelurahan Sukosari, Kota Madiun


2. Sebelah utara : Kelurahan Patihan, Kota Madiun dan Kecamatan
Nglames, Kabupaten Madiun
3. Sebelah timur : Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun
4. Sebelah selatan : Kelurahan Oro-Oro Ombo dan Keluraham
Kanigoro, Kota Madiun
Sumber: Puskesmas Tawangrejo, 2022

Berdasarkan data UPTD Puskesmas Tawangrejo Kota Madiun,


jumlah penduduk di wilayah kerja UPTD Puskesmas Tawangrejo tahun
2022 sebanyak 19.599 orang dengan jumlah penduduk laki-laki
sebanyak 9.475 orang dan perempuan 10.124 orang.
Komposisi penduduk terbesar berada pada kelompok umur 5-9
tahun sebesar 831 laki-laki dan 760 perempuan. Sedangkan kelompok
penduduk paling sedikit berada pada kelompok umur >75 tahun sebesar
233 laki-laki dan 430 perempuan. Keterangan lebih lanjut terkait data
penduduk di wilayah kerja UPTD Puskesmas Tawangrejo tahun 2022 di
bawah ini.
Gambar 4.2 Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis
Kelamin
75+ 233 430
70 - 74 268 326
65 - 69 401 454
60 - 64 483 565
55 - 59 614 743
50 - 54 691 764
45 - 49 755 782
40 - 44 664 729
35 - 39 676 668
30 - 34 723 690
25 - 29 657 655
20 - 24 602 678
15 - 19 644 712
10 - 14 569 488
5 - 9 831 760
0-4 664 680
1000 800 600 400 200 0 200 400 600 800 1000

PEREMPUAN LAKI-LAKI
Sumber: Puskesmas Tawangrejo, 2022

2. Data Organisasi UPTD Puskesmas Tawangrejo


Untuk mendukung program pemerintah dalam melakukan
pembangunan khususnya dibidang kesehatan dan agar pelaksanaannya
lebih terarah, cepat, dan tepat mencapai tujuan secara efektif dan
efisien, maka diperlukan perumusan cita-cita atau tujuan yang ingin
dicapai dalam kurun waktu tertentu (umumnya 5 tahun ke depan sesuai
dengan masa jabatan pemerintah daerah) serta upaya yang dilaksanakan
untuk mencapai cita-cita atau tujuan tersebut dalam bentuk Visi dan
Misi.
a. Visi UPTD Puskesmas Tawangrejo
“Terwujudnya Kemandirian Masyarakat di Wilayah UPTD
Puskesmas Tawangrejo untuk Hidup Sehat menuju Masyarakat
Sejahtera”
b. Misi UPTD Puskesmas Tawangrejo
i. Menggerakkan peran serta masyarakat dalam pembangunan
berwawasan kesehatan dengan kemitraan
ii. Memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan
masyarakat
iii. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan terpadu
c. Nilai-Nilai Dasar UPTD Puskesmas Tawangrejo
i. Senyum (menampilkan ekspresi wajah yang menyenangkan
dalam melakukan pelayanan)
ii. Salam, Sapa (mengucapkan kalimat untuk memperkenalkan
diri atau menyapa orang lain)
iii. Bersih (menampilkan citra petugas dan lingkungan kerja
yang bersih dan rapi)
d. Motto UPTD Puskesmas Tawangrejo
“Kepercayaan anda adalah amanah kami, kepuasan anda adalah
kebanggaan kami.”
e. Tujuan UPTD Puskesmas Tawangrejo
Pembangunan kesehatan di wilayah Puskesmas Tawangrejo untuk
mewujudkan masyarakat Kecamatan Kartoharjo yang sehat:
i. Memiliki perilaku sehat yang menjadi kesadaran, kemauan,
dan kemampuan hidup sehat
ii. Mampu menjangkau pelayanan kesehatan bermutu
iii. Hidup dalam lingkungan sehat
iv. Memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu,
keluarga, kelompok, dan masyarakat.
3. Data Sumber Daya UPTD Puskesmas Tawangrejo
1) Data Kepegawaian
Data kepegawaian di UPTD Puskesmas Tawangrejo tahun 2022
ialah sebagai berikut:
Tabel 4.1 Data Kepegawaian UPTD Puskesmas Tawangrejo Tahun
2022

Non
No. Jabatan PNS Total
PNS
1 Kepala Puskesmas 1 1
2 Kasubag TU 1 1
3 Dokter umum 5 1 6
4 Dokter Gigi 2 2
5 Apoteker 1 1
6 Nutrisionis 2 2
7 Perawat 13 2 15
8 Perawat Gigi 2 2
9 Bidan 9 3 12
10 Analisis kesehatan 2 2
11 Asisten Apoteker 5 1 6
12 Sanitarian 2 2
13 Teknisi Elektromedis 1 1
14 Pengelola kepegawaian 1 1
15 Perekam Medik 1 1 2
16 Promosi Kesehatan 2 2 4
17 Pengolah data 2 2
18 Pengemudi 2 2
19 Penjaga malam 1 1
20 Analis Keuangan 1 1
21 Tenaga Kebersihan 3 3
22 Tenaga Laundry 1 1
23 Juru Parkir 1 1
Total 73
Sumber: Puskesmas Tawangrejo, 2022
2) Data Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana kesehatan yang ada di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Tawangrejo tahun 2022 ialah sebagai berikut:
Tabel 4.2 Data Sarana dan Prasarana UPTD Puskesmas Tawangrejo
Tahun 2022

Jenis Sarana Kesehatan Jumlah


Puskesmas Pembantu 3
Bidan Praktik Mandiri (BPM) 1
Apotik 8
Praktik Dokter/Perawat Swasta 2
Total 14
Sumber: Puskesmas Tawangrejo, 2022
4. Inovasi UPTD Puskesmas Tawangrejo
a. TAWA SEHAT (Tambah Wawasan Kesehatan)
Kegiatan penyuluhan kesehatan di ruang tunggu setiap hari
Senin – Jumat jam 7.45 WIB – 08.00 WIB.
b. LINTANG NDARU (Layanan Poli Petang Dan Gawat Darurat)
Memberikan pelayanan poli umum pada sore hari jam kerja
pukul 16.00 WIB – 20.00 WIB. Memberikan pelayanan gawat
darurat pada jam kerja pukul 15.00 WIB – 22.00 WIB.
c. PESAN SINGKAT MAS TARJO (Pelayanan Persalinan Siaga
Lengkap Puskesmas Tawangrejo)
d. TIM PELITA MAS TARJO (Optimalisasi Pelayanan Klinik
Sanitasi Puskesmas Tawangrejo)
Memberikan pelayanan konsultasi kesehatan lingkungan
(buka klinik sanitasi Senin – Kamis jam 7.30 WIB – 10.00 WIB.
Melakukan inspeksi kesehatan lingkungan, melakukan
intervensi kesehatan kingkungan terhadap penyakit yang
berbasis lingkungan.
e. MEDALI PERUNGGU (Mendukung Lansia Dengan
Mempersingkat Waktu Tunggu)
Memberikan pelayanan di ruang khusus lansia, memberikan
pelayanan one stop service (pemeriksaan laboratorium dan
farmasi dalam 1 tempat).
f. BERES OBAT (Beritahu Efek Obat)
g. TOSS SAMANTHA (Temukan Obat Sampai Sembuh Penyakit
Tb Dengan Sharing Dan Mengingatkan)
h. CETING BERAS MAS TARJO (Cegah Stunting Bersama
Puskesmas Tawangrejo)
i. PENDAKI MAS TARJO (Pencegahan Dan Pengendalian
Kasus Covid-19 Di Puskesmas Tawangrejo)
j. GESIT MAS TARJO (Gerakan Sadar Imunisasi Puskesmas
Tawangrejo)
5. Pelayanan UPTD Puskesmas Tawangrejo
Pelayanan di UPTD Puskesmas Tawangrejo antara lain ,
sebagai berikut:
1) Upaya Kesehatan Perorangan
i. Pelayanan persalinan 24 jam
ii. Pelayanan gawat darurat
iii. Ambulans
iv. Pemeriksaan umum
v. Pemeriksaan kesehatan ibu dan keluarga
berencana
vi. Pemeriksaan kesehatan anak dan imunisasi
vii. Pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut
viii. Layanan konsultasi gizi
ix. Layanan konsultasi sanitasi
x. Layanan VCT Srikandi
xi. Layanan Upaya Berhenti Merokok (UBM)
xii. Laboratorium
xiii. Farmasi
xiv. Ambulans jenazah
xv. Pelayanan santun lansia

2) Upaya Kesehatan Masyarakat


i. UKM esensial dan perkesmas
Pelayanan promkes termasuk UKS, pelayanan
kesling, pelayanan kesehatan ibu dan anak serta
KB bersifat UKM, pelayanan gizi bersifat UKM,
pelayanan pencegahan dan pengendalian
penyakit, dan pelayanan keperawatan kesehatan
masyarakat.
ii. UKM pengembangan
Pelayanan kesehatan jiwa, pelayanan gigi
masyarakat, pelayanan kesehatan tradisional dan
kontemporer, pelayanan kesehatan olahraga,
pelayanan kesehatan indera, pelayanan kesehatan
lansia, pelayanan kesehatan kerja
6. Struktur Organisasi UPTD Puskesmas Tawangrejo
Gambar 4.3 Struktur Organisasi UPTD Puskesmas Tawangrejo
Madiun Tahun 2022
Sumber: UPTD Puskesmas Tawangrejo, 2022
4.1.2 Analisis Situasi Khusus
A. Program di Unit Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P)
Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, bidang
pencegahan dan pengendalian penyakit mempunyai fungsi:
a. Penyelenggaraan program surveilans epidemiologi
b. Penyelenggaraan program imunisasi
c. Penyelenggaraan program pencegahan dan pengendalian penyakit
menular
d. Penyelenggaraan program pencegahan dan pengendalian penyakit
tidak menular
Seksi-seksi sebagaimana dimaksud, masing-masing dipimpin
oleh seorang kepala seksi yang berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada kepala bidang Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit.
Dalam unit Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit Tidak
Menular di UPTD Puskesmas Tawangrejo terdapat beberapa penyakit
yang menjadi fokus utama, antara lain pelayanan kesehatan hipertensi,
pelayanan kesehatan diabetes, pelayanan kesehatan obesitas, dan
pelayanan kesehatan lansia. Berdasarkan penyakit tersebut dalam
laporan ini menyoroti tentang pelayanan kesehatan hipertensi.

B. Program Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular


(P2PTM) Hipertensi Di UPTD Puskesmas Tawangrejo
Penyelenggaraan pelayanan hipertensi setiap hari senin sampai
jumat selama jam pelayanan di Puskesmas berlangsung yaitu pada hari
senin-kamis jam 07.00 WIB – 11.00 WIB dan pada hari jumat jam 06.30
WIB -10.30 WIB.
Struktur Organisasi Bidang P2PTM Penyakit Tidak Menular
Hipertensi

Kepala UPTD Puskesmas Tawangrejo


dr. Nofiyanti Dwi Prihartanti

Penanggung Jawab P2P


Fitri Arena, Amd. Kep

Penanggung Jawab Program P2PTM


Hipertensi
Atik

Upaya pelayanan kesehatan hipertensi diprioritaskan pada


masyarakat yang mengalami hipertensi. Penanganan pasien dengan
gangguan tekanan darah tinggi dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan
dan juga fasilitas pelayanan diluar sector kesehatan serta fasilitas
pelayanan berbasis masyarakat. Fasilitas pelayanan dibidang kesehatan
promotif, kuratif dan rehabilatif, meliputi: puskesmas dan jejaring, klinik
pertama dan praktik dokter dengan kompetensi.
Saat ini pelayanan kesehatan hipertensi merupakan salah satu
upaya kesehatan wajib yang dilaksanakan disetiap Puskesmas termasuk
di UPTD Puskesmas Tawangrejo Kota Madiun yang menyangkut sasaran
penderita hipertensi di wilayah kerja Puskesmas. Tujuan dari pelayanan
kesehatan hipertensi yaitu terwujudnya upaya penanggulangan masalah
kesehatan penderita hipertensi.
Kegiatan pokok program pelayanan kesehatan hipertensi di UPTD
Puskesmas Tawangrejo.
1. Pelayanan di dalam gedung
2. Pelayanan di luar gedung, seperti
a. Posbindu PTM,
b. Posyandu Lansia dan
c. Vaksin
Metode yang digunakan dalam program pelayanan kesehatan hipertensi di
Puskesmas Tawangrejo yaitu:
1. Melakukan penyuluhan, dan
2. Melakukan pemeriksaan tekanan darah

4.2 Identifikasi Masalah Di Unit Program

Dalam mengidentifikasi permasalahan yang harus didasarkan pada data,


fakta, informasi, baik secara langsung (dengan data primer) maupun tidak
langsung (data sekunder). Hal ini dilakukan untuk mengidentifikasi masalah
kesehatan Puskesmas Tawangrejo Kota Madiun.

Setelah data sekunder didapatkan, kemudian mengolah data untuk


menentukan masalah dengan metode identifikasi masalah yaitu analisis
kesenjangan antara target dengan capaian standart pelayanan minimal/SPM.

Program Jenis kegiatan Target Capaian Gap


% N % N % N
Penyakit Pelayanan 100 7.475 61,08 4.566 38,92 2.909
Tidak Hipertensi
Menular
Pelayanan 100 878 134,05 1.177 0 0
diabetes Melitus

4.3 Penentuan Prioritas Masalah


Pelayanan Hipertensi
Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa pelayanan kesehatan
hipertensi yang dilakukan penjaringan dengan target 100% dan capaian yang
didapat yaitu 61,08%. Sehingga program pelayanan hipertensi di UPTD
Puskesmas Tawangrejo belum memenuhi target/ belum tercapai.
Berdasarkan hasil data sekunder Puskesmas Tawangrejo bahwa yang
menjadi prioritas masalah yaitu pelayanan hipertensi di Puskesmas
Tawangrejo dikarenakan belum mencapai target dan memiliki kesenjangan
38,92%.

4.4 Penentuan Kerangka Akar Penyebab Masalah


Berdasarkan data yang diperoleh dari bidang P2PTM Puskesmas
Tawangrejo mendapatkan hasil seperti pada tabel diatas, alternatif pemecahan
masalah ini adalah mencari akar penyebab masalah. Penentuan kerangka
penyebab masalah dengan menggunakan diagram fishbone.
Kategori penyebab masalah yang digunakan adalah menggunakan teori
4M untuk mempermudah menemukan faktor penyebab, 4M yaitu Man, Material,
Macine, dan Method.
FISHBONE AKAR PENYEBAB MASALAH KEJADIAN HIPERTENSI

MANUSIA

Berobat bila sakitnya parah

pola hidup tidak sehat


pasien hipertensi tidak kontrol
secara rutin

Pelayanan Hipertensi
Belum Tercapai

skrining belum maksimal


media promosi yang
masih kurang
kurangnya penyuluhan ke masyarakat

SARANA METODE
Penggunaan kerangka fishbone ini dikarenakan lebih mudah dilakukan karena masalah
dan akar penyebab masalah sudah ditemukan. Manfaat fishbone diagram ini dapat
menolong kita untuk menemukan akar penyebab masalah secara mudah, dengan
pemahaman yang mudah dimengerti.
Berikut penjelasan mengenai akar penyebab masalah pelayanan hipertensi belum
tercapai :
3. Manusia (Man)
a. Berobat bila sakitnya parah, banyak masyarakat yang masih menganggap
hipertensi/tekanan darah tinggi adalah penyakit biasa dan tidak perlu di
cek ke tenaga kesehatan, sehingga bila terjadi sakit ringan hanya diobati
obta-obatan warung, dimana bila sudah meringankan gejala dianggap sudah
sembuh.
b. Pola hidup tidak sehat, masyarakat masih banyak yang tidak peduli dengan
kesehatannya sehingga banyak dari mereka yang memakan makanan yang
tidak sehat terutama yang instan/cepat saji.
c. Pasien hipertensi tidak kontrol secara rutin, banyak masyarakat yang tidak
kontrol secara rutin dan apabila tidak sakit atau tidak kambuh tidak periksa
ke fasilitas kesehatan terdekat.
4. Metode (method)
a. kurangnya penyuluhan ke masyarakat, dikarenakan kurangnya kerjasama
dengan perawat, bidan, dokter dan petugas promkes untuk menyampaikan
informasi tentang hipertensi pada saat kegiatan atau pemeriksaan.
b. skrining belum maksimal, Kegiatan luar gedung yaitu Posyandu Lansia
tidak berjalan karena Pandemi Corona.
5. Sarana
Media promosi yang masih kurang,
4.6 Alternatif Pemecahan Masalah
Setelah mendapatkan hasil prioritas masalah dan penyebabnya, maka langkah
selanjutnya adalah menyusun solusi atau alternatif sebagai berikut :

No Penyebab Masalah Alternatif Masalah


1. Manusia (man)
1. Berobat bila sakitnya parah dan Mengadakan kegiatan senam rutin
pola hidup tidak sehat. 1x dalam seminggu dan memberikan
penyuluhan.
2. Pasien hipertensi tidak kontrol Mengadakan program kegiatan
secara rutin. Komunikasi, Informasi dan Edukasi
(KIE) kepada masyarakat khususnya
yang menderita hipertensi agar
melakukan cek kesehatan secara
rutin.
2. Metode (method)
1. kurangnya penyuluhan ke Mengadakan penyuluhan kepada
masyarakat masyarakat tentang hipertensi, dan
membuat iklan layanan masyarakat
guna lebih memudahkan dalam
memahami tentang penyakit
hipertensi.
2. skrining belum maksimal Mengoptimalkan skrining di dalam
gedung dan diluar gedung.
3. Sarana
Media promosi yang masih kurang
4.7 PEMBAHASAN
Hipertensi atau penyakit “darah tinggi” yakni kondisi ketika individu mengalami
kenaikan tekanan darah baik secara lambat atau mendadak. Diagnosis hipertensi jika
tekanan darah sistolik individu lebih dari 140 mmHg dan tekanan diastolik 90 mmHg
pada dua kali pengukuran dengan selang waktu lima menit dengan keadaan tenang.
Nilai tekanan darah yang paling ideal yaitu 115/75 mmHg.

Anda mungkin juga menyukai