Disusun oleh:
Karina Adelia Febrianti (1961198)
Liana Putri Magareta (1961343)
Ardilah Putri Agustiara Sari (1961365)
Iftakhul Mas’udah (1961401)
Dosen Pembimbing:
Bapak Wasis, SE., MM
PRODI MANAJEMEN
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PGRI DEWANTARA
JOMBANG
2021/2022
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah. Segala puji dan syukur saya haturkan kepada Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga Kami dapat menyelesaikan tugas
makalah Manajemen Perubahan dengan topik “Kesiapan SDM dan Pihak-Pihak
Terkait dalam Manajemen Perubahan” dengan lancar dan tanpa suatu kendala
apapun.
Dalam kesempatan kali ini, saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada Bapak Wasis, SE., MM selaku dosen pembimbing dalam mata kuliah ini, tidak
lupa juga semua pihak yang turut membantu dan mendukung kami selama proses
pembuatan berlangsung. Semoga amal baik semuanya mendapatkan imbalan yang
berlipat ganda dari Allah SWT. Aamiin.
Makalah ini disusun berdasarkan ilmu pengajaran dan pemahaman kami dengan
segala keterbatasanya. Dengan demikian, tidak menutup kemungkinan terdapat
kesalahan dalam penulisannya. Oleh karena itu, saran dan kritikan dari pihak pembaca
akan menambah wawasan dan sangat bermanfa`at bagi kami dalam upaya memperbaiki
makalah-makalah selanjutnya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman judul............................................................................................................................i
Kata pengantar..........................................................................................................................ii
Daftar isi..................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan.......................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Dimensi Manusia dalam Perubahan Organisasi........................................................3
2.2 Kesiapan SDM dalam Manajemen Perubahan..........................................................7
2.3 Pihak-Pihak yang Terkait dalam Perubahan Organisasi...........................................8
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan..............................................................................................................11
3.2 Saran........................................................................................................................11
Daftar Pustaka.........................................................................................................................12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
2
BAB II
PEMBAHASAN
Keuntungan Kerugian
4
organisasi itu sendiri, tetapi harus dilihat dari seluruh aspek yang dapat
mempengaruhi kelancaran atau ketidaklancaran pengendalian kegiatan suatu
organisasi. Refleksi manusia dalam organisasi terdapat pelaksanaan suatu
kegiatan memberikan gambaran bahwa bentuk apa pun suatu organisasi, di
dalamnya pasti terdapat satuan-satuan kerja. Bagi pengendali organisasi, untuk
keefektifan satuan-satuan kerja maka mereka dituntut untuk menciptakan
kondisi kolaborasi antara seluruh satuan-satuan organisasi, terutama untuk hal-
hal berikut :
Satuan pemimpin, satuan ini yang memegang wewenang dan tanggung
jawab memimpin jalannya suatu organisasi. Semakin tinggi tingkat
kedudukan kepemimpinan seseorang dalam organisasi
Satuan haluan, suatu kelompok manusia yang menangani berbagai
kegiatan, terutama yang berkaitan dengan penetapan norma-norma atau
nilai-nilai, peraturan-peraturan maupun kebijakan sebagai aspirasi seluruh
anggota organisasi, kemudahan menjadi dasar pelaksanaan kegiatan
organisasi dalam rangka pencapaian visi dan misi.
Satuan Operasi, Kelancaran dan Keberhasilan pelaksanaan kegiatan
organisasi sangat ditentukan oleh satuan kerja operasional. Kegiatan
operasional dalam setiap organisasi meliputi kegiatan langsung
mengerjakan kegiatan pokok dan kegiatan penunjang untuk memperlancar
kegiatan pokok tersebut.
Satuan Komersial, mempunyai tugas untuk memasarkan atau
mensosialisasikan suatu produk atau jasa kepada masyarakat.
Satuan Penataan, bertugas melakukan berbagai aktivitas yang
berhubungan dengan penataan; sehingga memperlancar pelaksanaan
tugas pokok organisasi. Kegiatan penataan organisasi, baik yang
berorentasi pada wajah atau bentuk, maupun berorientasi pada isinya.
Satuan Kontrol. menciptakan efisiensi, efektivitas, dan kejujuran terhadap
pelaksanaan kegiatan dalam pencapaian tujuan organisasi. Tujuan
pengawasan dalam suatu organisasi di samping berusaha menciptakan
efisiensi dan efektivitas, juga berusaha menciptakan kejujuran bagi
pelaksanaan kegiatan.
Satuan konsultasi. untuk memberikan bantuan keahlian, keterampilan dan
5
pengalaman dengan berbentuk pertimbangan pertimbangan memecahkan
masalah, nasihat, maupun saran-saran kepada suatu organisasi, baik
bersifat individual maupun berkelompok.
2.1.3 Manusia dalam Kesisteman Perubahan Organisasi
Berpikir tentang sistem berarti berpikir tentang keterkaitan,
keharmonian, dan keutuhan antarbagian-bagian sehingga membentuk suatu
kebulatan. Sistem secara gara besar terdiri atas sistem alamiah (natural system)
yaitu sistem yang terbentuk karena alam dan sistem buatan manusia (man made
system) adalah sistem yang terbentuk karena hasil pemikiran atau perbuatan
manusia.
Sistem alamiah (natural system) sangat banyak macamnya atau jenisnya,
antara lain sistem tata surya, sistem cuaca (the weather system), dan sebagainya
yang proses pembentukannya bukan hasil pemikiran manusia. Sedangkan sistem
buatan manusia (man made system) juga banyak jenisnya, antara lain sistem
sosial, sistem kepegawaian. sistem hukum, sistem kerja, sistem pemerintahan,
sistem politik, ekonomi, dan lain sebagainya yang merupakan hasil ciptaan
manusia. Perkembangan sistem administrasi, khususnya dalam dunia birokrasi
terdapat dia versi kelahirannya dan pemikiran yang negatif (neghative thinking)
dan ada pula yang memandang dari pemikiran positif (positive thinking)
Akumulasi bagian yang terangkum dalam administrasi pembentuk suatu
kesatuan utuh, yang diistilahkan dengan totalitas.
Bagian-bagian dalam sistem perubahan organisasi dapat digambarkan
pada Gambar berikut :
6
Gambar tersebut merupakan suatu ikatan utuh dan tidak dapat
dipisahkan antara satu dengan lainnya, dengan penjelasan sebagai berikut:
Simbol persegi empat adalah administrasi, memberikan konseptual yang
berlaku secara universal yang mengarah kepada proses kerja sama
dengan dilandasi pemikiran rasional.
Simbol lingkaran pertama adalah organisasi. Apabila administrasi
memberikan pemaknaan keteraturan dalam kerja sama manusia maka
organisasi berfungsi sebagai wadah berserikat manusia untuk melakukan
kerja sama.
Simbol lingkaran kedua adalah manajemen Memikirkan pelaksanaan
suatu kegiatan yang telah ditentukan sebelumnya, dengan membagi
habis kegiatan ke dalam unit-unit organisasi secara profesional.
Simbol lingkaran ketiga adalah kepemimpinan. Berfungsi untuk
mengarahkan manusia yang melakukan kerja sama, sehingga terlaksana
kepercayaan (trust) antara satu dengan yang lainnya.
Simbol lingkaran keempat adalah hubungan manusia. Aktivitas
administrasi akan mengalami hambatan atau kelancaran sangat
tergantung kepada hubungan baik atau tidaknya manusia. Efektivitas dan
efisiensi pelaksanaan daripada aktivitas atau kegiatan administrasi juga
ditentukan oleh perilaku dari seluruh manusia dalam organisasi.
Simbol lingkaran kelima “Human Skill” dalam proses pengambilan
keputusan, pentingnya manusia selaku pelaksana yang diambil tidak
boleh dilupakan.
Masing-masing peran, sponsor, change agent dan target saling bergantung satu
sama lainnya. Jika sponsor tidak membuat keputusan untuk berubah atau mengusahakan
sumber daya yang diperlukan untuk perubahan, agen perubahan tidak mempunyai
aktivitas perubahan untuk dikerjakan dan targetnya tidak ada. Jika agen perubahan tidak
merencanakan dan mengelola perubahan, maka terdapat risiko bahwa perubahan tidak
terjadi dan usaha sponsor dan target akan sia-sia. Mereka semua yang telibat dan
dipengaruhi oleh perubahan juga dinamakan stakeholders, termasuk semua sponsor,
change agent, dan target.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perubahan yang terjadi dapat berupa perubahan perilaku, perubahan dalam system
nilai dan penilaian, perubahan dalam metode dan cara kerja, perubahan peralatan,
perubahan cara berpikir, perubahan dalam hal bersikap. Dengan demikian, berarti
manusia perlu melakukan penyesuaian dengan tuntutan perubahan yang terjadi.
Perubahan dimulai dengan persiapan seluruh sumber daya manusia untuk
menerima perubahan, karena manusia adalah subjek dan objek perubahan dan mereka
menolak perubahan. Oleh karena itu, perubahan SDM dimulai dengan membayar pola
perilaku lama yang cenderung mempertahankan status quo untuk mengubahnya
sedemikian rupa sehingga siap menerima pola pikir baru yang berkembang secara
dinamis. Dalam hal ini, perlu untuk memperkuat sumber daya manusia yang diperlukan
untuk perubahan yang konstan.
Di dalam menjalankan manajemen perubahan dikenal adanya pemeran utama
sehingga menyangkut pula tanggung jawab. Mereka semua yang telibat dan dipengaruhi
oleh perubahan juga dinamakan stake holders, termasuk semua advokasi perubahan,
sponsor perubahan, agen perubahan, dan target perubahan.
3.2 Saran
Setelah dipaparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah
ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya
pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang digunakan penulis. Diharapkan
pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang membangun demi sempurnanya
makalah ini dan penulisan makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya.
11
DAFTAR PUSTAKA
Armenakis A.A., Harris S.G., & Musseholder,K.W. (1993). Creating readiness for
organizational change human relation, 46,681-703.A
Berneth, J. (2004). Expanding our understanding of the change message. Human resource
Development Review, 3 (1), 36-52.
Ebby, L. T., Adams, D.M., Russel, J.E.A. & Gaby, S. H., (2000). Perceptions of
organizational readiness for change : factor related to employees’ reaction to the
implementation of team -based selling. Human relations, 53(3), 419- 442.
Holt , D.T., Armenakis ,A.A., Field, H. S., & Harris, S. G. (2007). Readiness for
Organizational Change the Systematic development of a scale. The journal of
applied behavioral science, vol 43 No. 2, 232-255.
Madsen, Miller, & John (2005) Readiness for organizational change : do organizational
commitment and social relationship in the workpalce make a differance. Journal
western academy of management : Las Vegas.
Nawawi, Ismail. 2014. Manajemen Perubahan : Teori dan Aplikasi pada Organisasi Publik
dan Bisnis. Bogor : Penerbit Ghalia Indonesia.
12