Anda di halaman 1dari 17

KASUS JUAL BELI JABATAN DI KEMENTRIAN AGAMA RI BUKTI

LUNTURNYA NILAI PANCASILA SEBAGAI ETIKA POLITIK

Liana Putri Magareta


Pendidikan Pancasila STIE PGRI Dewantara
lianaputri923@gmail.com

Abstrak

Pancasila sebagai etika politik dalam penyelenggaraan pemerintahan yang bersih


memiliki kedudukan dan peranan yang penting sebagai pedoman berperilaku yang baik
dalam menjalankan tugasnya. Terjadinya korupsi politik tidak hanya disebabkan oleh
besarnya kewenangan yang dimiliki, namun juga karena dilanggarnya etika politik
pancasila. Dinamika masyarakat dalam menghadapi perbedaan yang berkembang
menimbulkan konflik dalam menanggapi setiap permasalahan yang ada. Akan tetapi
dalam banyak hal, Pancasila sebagai ideologi negara telah memberikan pedoman dalam
bertingkah laku khususnya dalam etika politik. Rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah : 1) Bagaimanakah peranan nilai-nilai Pancasila dalam membangun etika politik
di Indonesia; 2) Faktor-faktor apakah yang menjadi penghambat dalam membangun
etika politik di Indonesia berdasarkan nilai-nilai Pancasila? Sedangkan tujuan penelitian
adalah untuk mengetahui peranan nilai-nilai Pancasila dalam membangun etika politik di
Indonesia, dan untuk mengetahui faktor-faktor penghambat dalam membangun etika
politik di Indonesia berdasarkan nilai-nilai Pancasila. Dengan menggunakan metode
penelitian kualitatif serta pendekatan literatur tentang pelanggaran hukum yang berawal
dari pelanggaran etika politik pancasila--- melalui studi kasus kasus Jual beli jabatan di
Kementerian Agama RI yang sedang ditangani KPK, betapa pelanggaran etika politik
terjadi mulai dari eksekutif dan legislatif. Pelanggaran etika politik tersebut terjadi
karena adanya pergulatan kepentingan dalam rangka seleksi jabatan di lingkungan
Kementerian Agama. Kasus ini menetapkan Romahurmuziy yang meupakan mantan
ketua umum Partai politik PPP sebagai tersangka kasus jual-beli jabatan di lingkungan
Kementerian Agama. Romahurmuziy ditetapkan sebagai tersangka bersama mantan
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Timur Haris Hasanudin, dan mantan
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gresik Muhammad Muafaq.

Kata Kunci: Pancasila, Etika politik, Kasus Jual beli jabatan di Kementerian Agama RI

1
PENDAHULUAN strategisnya kedudukan pancasila

Pancasila sebagai suatu sistem


filsafat pada hakikatnya merupakan sebagai dasar pemersatu bangsa
suatu nilai dan merupakan sumber dari Indonesia, maka pancasila harus tetap
segala penjabaran norma, baik norma dipertahankan dan dilestarikan dengan
hukum, norma moral maupun norma melalui revitalisasi dan aktualisasi
kenegaraan lainnya. Dalam filsafat dalam kehidupan bermasyarakat,
Pancasila terkandung didalamnya suatu berbangsa dan bernegara. Agar
pemikiran-pemikiran yang bersifat kritis, pancasila tetap vital dan aktual sebagai
mendasar, rasional, sistematis dan pemersatu bangsa maka nilai-nilai
komprehensif (menyeluruh) dan sistem pancasila perlu diestafetkan dari
pemikiran ini merupakan suatu nilai. generasi ke generasi melalui proses
Oleh karena itu suatu pemikiran filsafat pendidikan.
tidak secara langsung menyajikan Nilai-nilai pancasila yang perlu
norma-norma yang merupakan pedoman diestafetkan dari generasi ke generasi
dalam suatu tindakan atau aspek praktis tersebut dapat melalui pendidikan
melainkan suatu nilai-nilai yang bersifat tentang pancasila di perguruan tinggi.
mendasar (Kaelan, 2014:78). Pendidikan tentang pancasila dalam
Sebagai bangsa yang berpedoman kurikulum sekarang merupakan mata
pada Pancasila sebagai dasar negara kuliah Pendidikan Pancasila di
yang kuat tidak dapat secara langsung perguruan tinggi.
mengatur kehidupan manusia seutuhnya, Pendidikan pancasila merupakan
namun apabila diamalkan dalam salah satu cara untuk menanamkan
kehidupan berbangsa dan bernegara pribadi yang bermoral dan berwawasan
maka Pancasila dapat dimaknai secara luas dalam kehidupan berbangsa dan
utuh, untuk mengatur kehidupan moral bernegara. Oleh karena itu, pendidikan
masyarakat Indonesia. pancasila perlu diberikan disetiap
Pergolakan masyarakat Indonesia jenjang pendidikan mulai dari tingkat
dalam menghadapi perbedaan yang dasar, menengah hingga perguruan
berkembang saat ini menimbulkan tinggi.
konflik dan problematika yang Pendidikan pancasila sebagai
menimbulkan selisih paham dalam pendidikan kebangsaan berangkat dari
menanggapi setiap permasalahan yang keyakinan bahwa pancasila sebagai
ada, dimana penistaan agama menjadi dasar negara, falsafah negara Indonesia
topik yang tidak henti- hentinya tetap mengandung nilai dasar yang
dibicarakan diberbagai media baik media relevan dengan proses kehidupan dan
elektronik maupun media cetak. perkembangan dalam berbangsa dan
Mengingat bahwa begitu bernegara. Pancasila memiliki landasan
eksistensial yang kokoh, baik secara
2
filosofis, yuridis, maupun sosiologis. Pancasila dikaitkan dengan sistem
etika maka akan memberi jawaban
Landasan-landasan tersebut
mengenai konsepsi dasar mengenai
seharusnya semakin memperkokoh
kehidupan yang dicita-citakan, sebab
keberadaan Pancasila di Indonesia.
didalamnya terkandung prinsip
Dalam rangka menyongsong era global
terdalam dan gagasan mengenai wujud
diperlukan adanya generasi yang
kehidupan yang dianggap baik, namun
mantap, baik dari segi lahiriah maupun
hal ini tidak terjadi di era reformasi.
batiniah. Hal ini mempunyai pengertian
untuk menyaring dan menerapkan Era reformasi saat ini dimana
Sistem Etika Politik yang berdasar pada hampir semua organisasi, perkumpulan
Pancasila, untuk membentuk manusia maupun group di dasari dengan politik
seutuhnya yang berjiwa Pancasilais. sebagai pelindung dan senjata yang
Manusia yang berjiwa Pancasilais digunakan, dimana semakin lama
dicerminkan dengan manusia yang politik ini semakin jauh dari peranan
beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang seharusnya dan harus melihat
Yang Maha Esa serta menjalani imannya sekilas pada dasar negara ini yaitu
sesuai dengan kepercayaan dan Pancasila, dimana peranan Pancasila
agamanya, sebagai negara dalam hampir tidak dibutukan karena politik
organisasi terdapat persekutuan manusia yang fasib dan tidak mengenal hukum
dan hidup bersama serta bersatu untuk dan ampunan, dan membunnuh setiap
membangun bangsa Indonesia. indipidu yang melan atau yang
Sehingga terbentuklah persekutuan menentang dasar ideologi politik yang
hidup bersama yang disebut rakyat ia pahami.
dengan hakikat merupakan unsur negara
Dengan berjalannya politik yang
dan wilayah pemerintah yang berdaulat
seperti itu secara tidak langsung sudah
secara adil atau dengan kata lain
sangat menodai dan mencemari
perkataan keadilan sosial pada
Pancasila. Dimana perlakuan atau
hakikatnya sebagai tujuan dari lembaga
paham politik sudah tidak lagi
hidup bersama yang disebut negara.
menghargai pancasila yang seharusnya
Maka dari itu etika bermaksud mejadi dasar, pedoman, dan kesetaraan
untuk membantu manusia untuk antar indipidu. Seperti yang tertera pada
bertindak secara bebas dan dapat sila pertama “Ketuhanan Yang Maha
dipertanggungjawabkan, karena setiap Esa”, karena politik manusia sangat
tindakannya selalu lahir dari keputusan jauh dari pada Sila pertama, di
pribadi yang bebas dengan selalu sebabkan pemahan politik yang salah,
bersedia untuk mempertanggung dan menjadikan Uang sebagai tuhan,
jawabkan tindakannya itu karena untuk mencapai tujuan dan kekuasaan.
memang ada alasan- alasan dan
Berdasarkan pada sila kedua
pertimbangan-pertimbangan yang kuat
”Kemanusian yang Adil dan Beradab”,
atas tindakannya itu.
dimana politik pada jaman sekarang

3
sudah tidak ada lagi kemanusian, kepentingan kelompok-kelompok untuk
keadilan dan adap. Karena sangat haus mencapai tujuan- tujuan golongannya
akan posisi, haus akan hasrat menguasia dibandingkan kepentingan umum.
di bangsa ini tidak lagi memikirkan 3 hal
Berita televisi yang sangat
yang sangat penting sehingga mau
fenomenal adalah tentang Makar yang
melakukan apapun untuk mencapai
dilakukan oleh elit politik dan aktivitas
keinginannya, dan memperkaya dirinya,
yang mempunyai tujuan yang tidak baik
melalui politik dan jalan kebohongan.
untuk menggulingkan pemerintahan
Pada era sekarang bangsa Indonesia
yang sudah dibentuk secara
hampir tak ada kesatuan dikarena paham
fundamental. Tindakan ini jika dikaji
politik yang di anut salah, dan
berdasarkan nilai-nilai Pancasila
kepempinan yang tidak didasarkan hati
sangatlah bertentangan dengan norma-
nurani dan menjunjung tinggi
norma yang tergandung dalam
kebersamaan, juga hampir tidak ada
Pancasila, sehingga penting bagi elit
keadilan yang setara, dan itu sangat tidak
politik dapat memahami dan
sesuai dengan sila ke tiga sampai sila ke
mengamalkan nilai Pancasila dalam
lima, dimana dengan pemahan sosial
tindakan nyata sehingga tidak
politik yang salah ini mengakibatkan
melakukan pelanggaran norma-norma
penyimpangan politik terhadap asas
sehingga dapat menjalankan politik
negara Indonesia yang di dasarkan Pada
yang aman dan damai.
Pancasila dan Undang Undang Dasar
Tahun 1945. Sehingga rasa Etika politik merupakan
kebersamaan, sosial, adat istiadat, agama kristalisasi dari nalar (logika) politik
di tinggalkan jauh dari pada kehidupan warga bangsa itu sendiri. Ia merupakan
berpolitik di negeri. muara sintesis dari logika-logika yang
berkembang pada ranah publik demi
Etika politik dengan rasa etik tidak
terbangunnya kohesi sosial.
lain adalah Etika Pancasila. Pancasila
sebagai etika politik bagi bangsa dan Pelanggaran terhadap etika politik
Negara Indonesia adalah etika yag dengan sendirinya menandakan matinya
dijiwai oleh falsafah Negara yaitu nalar kebangsaan dan dapat mengancam
Pancasila Etika politik bangsa Indonesia integrasi sosial (Ihsan, 2009:32).
mengalami perkembangan dari waktu ke
Isu pementingan kelompok dan
waktu dimana masyarakat Indonesia
golongan sudah mulai nampak apalagi
sudah mempunyai pengetahuan yang
ditunjang oleh terbentuknya banyak
meluas tentang pergolakan politik.
ormas yang mengatasnamakan agama
Pergolakan politik yang berkembang saat
terus bergulir sampai menimbulkan
ini jika dikaji dari berita media televisi
permasalahan dan perselisihan antar
menggambarkan bahwa secara etika
masyarakat Bangsa Indonesia.
politik tidak lagi berpedoman pada nilai-
Munculnya berbagai perspektif
nilai yang terkandung dalam Pancasila.
kalangan dipicu oleh berbagai pihak
Hal ini disebabkan karena adanya
demi kepentingan politik, seperti politik
4
yang terselubung yang dilakukan oleh Untuk mengetahui peranan nilai-nilai
orang- orang tertentu. Pancasila dalam membangun etika
politik di Indonesia. 2) Untuk
Pergolakan politik atas nama
mengetahui faktor- faktor yang menjadi
kebebasan setiap kepentingan mendapat
penghambat dalam membangun etika
tempat aktualisasi tanpa peduli hak asasi
politik di Indonesia berdasarkan nilai-
orang lain. Aturan main diabaikan untuk
nilai Pancasila.
mencapai puncak kekuasaan yang
mereka pahami sebagai realitas yang
inheren dalam politik. Karenanya standar
Setiap penelitian yang dilakukan
etika perlu ditegakkan melalui barometer
pasti diharapkan agar dapat bermanfaat
yang dapat dipertanggungjawabkan
bagi pengembangan ilmu pengetahuan
secara empiris dan praksis (Ihsan,
khususnya mengenai peranan nilai-nilai
2009:32). Berdasarkan hal tersebut
Pancasila dalam membangun etika
menunjukkan adanya politik yang
politik di Indonesia. Demikian juga
terseluruh pada pihak-pihak yang saling
hasil penelitian ini diharapkan dapat
kontrak dalam dunia politik.
bermanfaat baik secara teoritis maupun
Politik yang terselubung artinya ada praktis, yaitu: adapun manfaat teoritis
orang sebagai petinggi partai maupun dalam penelitian proposal ini yaitu,
organisasi masyarakat yang sebagai sumbangan pemikiran untuk
mempengaruhi orang lain sebagai menambah wawasan dan ilmu
sehingga menimbulkan demonstrasi pengetahuan terhadap hukum
sebagai kotra terhadap pihak lain. Ini khususnya dalam bidang pendidikan
menunjukkan bahwa politik yang moral yang berkaitan dengan Pancasila
seharusnya sebagai ranah untuk berdebat yaitu etika politik. Adapun yang
secara positif tidak lagi tercermin dalam menjadi manfaat praktis dalam
diri bangsa Indonesia, sehingga etika penelitian proposal ini yaitu bagi
berpolitik tidak lagi diharagai. Maka dari masyarakat hasil penelitian ini
itu penulis bermaksud melakukan diharapkan dapat bermanfaat sebagai
penelitian berkaitan dengan “Peranan acuan apabila berkecimpung dalam
Nilai-Nilai Pancasila Dalam bidang politik. Masyarakat seharusnya
Membangun Etika Politik di Indonesia”. berhati-hati dalam menghadapi lawan
politik, karena jika salah mengambil
Berdasarkan uraian latar belakang
keputusan dapat menimbulkan
penelitian rumusan masalah dalam
permasalahan yang lebih banyak.
penulisan ini adalah : 1) Bagaimanakah
peranan nilai-nilai Pancasila dalam Etika berasal dari kata Yunani
membangun etika politik di Indonesia ? etos, yang artinya sepadan dengan arti
2) Faktor-faktor apakah yang menjadi kata susila. Etika adalah sebuah ilmu,
penghambat dalam membangun etika yaitu sebagai salah satu cabang ilmu
politik di Indonesia berdasarkan nilai- filsafat yang mengajarkan bagaimana
nilai Pancasila ?. Tujuan Penelitian : 1) hidup secara arif atau bijaksana,

5
sehingga filsafat etika juga dikenal bertindak secara bebas dan dapat
sebagai filsafat moral. Jadi etika bukan dipertanggungjawabkan , karena setiap
sebuah ajaran, yang memberi ajaran tindakannya selalu lahir dari keputusan
tentang bagaimana seseorang harus pribadi yang bebas dengan selalu
berperilaku dalam kehidupannya secara bersedia untuk
bermoral. Dengan demikian, dapat mempertanggungjawabkan tindakannya
dikatakan bahwa moralitas adalah itu karena memang ada alasan- alasan
petunjuk konkrit yang siap pakai tentang dan pertimbangan-pertimbangan yang
bagaimana harus hidup. Sedangkan etika kuat atas tindakannya itu.
adalah perwujudan secara kritis dan
Pancasila sebagai dasar falsafah
rasional ajaran moral yang siap pakai itu.
bangsa dan Negara yang merupakan
Keduanya mempunyai fungsi yang sama,
satu kesatuan nilai yang tidak dapat
yaitu memberi orientasi bagaimana dan
dipisah- pisahkan dengan masing-
kemana harus melangkah dalam hidup
masing sila- silanya. Karena jika dilihat
ini (Suseno, 2016:1).
satu persatu dari masing-masing sila itu
Menurut Kaelan (2014:79) etika dapat saja ditemukan dalam kehidupan
merupakan suatu pemikiran teoritis dan berbangsa yang lainnya. Namun, makna
mendasar tentang ajaran-ajaran dan Pancasila terletak pada nilai- nilai dari
pandangan-pandangan modal, atau dapat masing-masing sila sebagai satu
dikatakan sebagai suatu ilmu yang kesatuan yang tak bias ditukar-balikan
membahas tentang bagaimana dan letak dan susunannya. Pancasila tidak
mengapa kita mengikuti suatu ajaran hanya merupakan sumber derivasi
modal tertentu atau bagaimana kita harus peraturan perundang-undangan,
mengambil sikap yang bertanggung melainkan juga merupakan sumber
jawab berhadapan dengan pelbagai moralitas terutama dalam hubungannya
ajaran moral. dengan legitimasi kekuasaan, hukum,
serta kebijakan dalam penyelenggaraan
Moralitas juga bisa diartikan sebuah
negara. Untuk memahami dan
“pranata” seperti halnya agama, politik,
mendalami nilai nilai Pancasila dalam
bahasa dan sebagainya yang sudah ada
etika berpolitik itu semua terkandung
sejak dahulu kala dan diwariskan secara
dalam kelima sila Pancasila.
turun temurun. Sebaliknya etika adalah
sikap kritis setiap pribadi dan kelompok METODE PENELITIAN
masyarakat dalam merealisasikan
moralitas itu. Permasalahan penting Rancangan penelitian yang
dalam etika adalah saat dimana digunakan oleh penulis adalah
seseorang harus mengambil keputusan penelitian kuantitatif deskripstif.
konkrit untuk menentukan satu di antara Penelitian kuantitatif deskriptif disebut
dua masalah yang sama-sama baiknya juga statistik deskriptif. Statistik
atau dua masalah yang sama tidak deskriptif adalah statistik yang
baiknya. Oleh karena itu, etika berfungsi untuk menderkripsikan
bermaksud membantu manusia untuk obyek penelitian melalui data sampel
6
atau populasi sebagaimana adanya, Parcasila tidak hanya merupakan
tanpa melakukan analisis dan membuat sumber derivasi peraturan perundang-
kesimpulan yang berlaku untuk umum. undangan, melainkan juga merupakan
sumber moralitas terutama dalam
Menurut Patton, 1980 (dalam hubungannya dengan legitimasi
Lexy J. Moleong 2002: 103) analisis kekuasaan, hukum serta berbagai
data adalah proses mengatur urutan kebijakan dalam pelaksanaan dan
data, mengorganisasikanya ke dalam penyelenggaraan negara. Sila pertama
suatu pola, kategori, dan satuan uraian 'Ketuhanan Yang Maha Esa' serta sila
dasar. kedua 'Kemanusiaan yang Adil dan
Teknik pengumpulan data dapat Beradab' adalah merupakan sumber
dilakukan dengan teknik dokumentasi nilai-nilai moral bagi kehidupan
dan studi kepustakaan. Metode analisis kebangsaan dan kenegaraan.
data yang digunakan dalam penelitian Negara Indonesia yang
ini adalah yaitu dengan menggunakan berdasarkan sila I 'Ketuhanan Yang
teknik analisis diskriptif yaitu Maha Esa' bukanlah negara 'Teokrasi'
merupakan teknik yang paling yang mendasarkan kekuasaan negara
mendasar dan bersifat mutlak. Hal ini dan penyelenggara negara pada
mengandung pengertian, teknik ini legitimasi religius. Kekuasaan kepala
harus dilaksanakan dalam negara tidak bersifat mutlak
pembahasan agar pembahasan dapat berdasarkan legitimasi religius,
dipahami oleh orang lain. Dalam melainkan berdasarkan legitimasi
penelitian ini berdasarkan teknik hukum serta legitimasi demokrasi.
analisis diskriptif, isu-isu hukum Oleh karena itu asas sila 'Ketuhanan
digambarkan atau diuraikan secara Yang Maha Esa' lebih berkaitan
lengkap dan jelas sehingga dapat dengan legitimasi moral. Hal inilah
diketahui duduk persoalannya dan yang membedakan negara yang
dapat ditentukan arahnya untuk Berketuhanan Yang Maha Esa dengan
mencapai suatu solusi. negara teokrasi. Walaupun dalam
Analisis data dilakukan oleh negara Indonesia tidak mendasarkan
penulis setelah semua data terkumpul pada legitimasi religius, namun secara
menjadi satu. Setelah semua data moralitas kehidupan negara harus
terkumpul, penulis baru akan sesuai dengan nilai-nilai yang berasal
melakukan analisis. Sehingga penulis dari Tuhan terutama hukum serta
harus mengumpulkan data sebanyak- moral dalam kehidupan negara.
banyaknya dalam bentuk dokumen Selain sila I, sila II 'Kemanusiaan
melalui media internet, seperti jurnal, yang Adil dan Beradab' juga
artikel, dan yang lainnya. merupakan sumber nilai-nilai
PEMBAHASAN moralitas dalam kehidupan negara.
Negara pada prinsipnya adalah
Sebagai dasar filsafat negara merupakan persekutuan hidup
7
manusia sebagai makhluk Tuhan Yang kekuasaan, pelaksanaan keputusan,
Maha Esa. Bangsa Indonesia sebagai dan kebijakan publik.
bagian dari umat manusia di dunia
Etika politik berkaitan erat
hidup secara bersama dalam suatu
dengan subjek pelaku etika yaitu
wilayah tertentu, dengan suaru cita-cita
manusia. Oleh karena itu etika politik
serta prinsip-prinsip hidup demi
lebih menenkankan pada pembahasan
kesejahteraan bersama (sila III). Oleh
moral dalam melakukan kegiatan
karena itu manusia pada hakikatnya
politik. Etika politik mempertanyakan
merupakan asas yang bersifat
tanggung jawab dan kewajiban
fundamental dalam kehidupan negara.
manusia sebagai manusia dan sebagai
Manusia adalah merupakan dasar
warga negara terhadap negara,
kehidupan serta pelaksa- naan dan
hukum, dan sebagainya.
penyelenggaraan negara. Oleh karena
itu asas-asas kemanusiaan adalah Etika politik mengandung tiga
bersifat mutlak dalam kehidupan tuntutan yaitu upaya hidup baik dan
negara dan hukum. Dalam kehidupan untuk orang lain, upaya memperluas
negara kemanusiaan harus lingkup kebebasan, dan upaya
mendapatkan jaminan hukum, maka membangun institusi-institusi yang
hal inilah yang diistilahkan dengan adil. Ketiga tuntutan tersebut saling
jaminan atas hak-hak dasar (asasi) berkaitan. ‘Hidup bersama dan untuk
marusia. Selain itu asas kemanusiaan orang lain’ tidak akan terwujud tanpa
juga harus merupakan prinsip dasar menerima pluralitas dan dalam
moralitas dalam pelaksanaan dan kerangka institusi-institusi yang adil.
penyelenggaraan negara. Hidup baik tidak lain adalah cita-cita
kebebasan, kesempurnaan eksistensi
Etika politik berasal dari 2 kata
atau pencapaian keutamaan. Institusi-
yaitu etika dan politik. Etika berasal
institusi yang adil memungkinkan
dari bahasa Yunani yaitu “Ethos” yang
perwujudan yang mencegah warga
berarti watak, adat atau kesusilaan. Jadi
Negara atau kelompok-kelompok dari
etika dapat diartikan sebagai suatu
perbuatan yang saling merugikan.
kesediaan jiwa seseorang untuk
senantiasa patuh kepada seperangkat Fungsi etika politik dalam
aturan-aturan kesusilaan. Sedangkan masyarakat terbatas pada penyediaan
politik menurut Aristoteles, “Sesuatu alat-alat teoritis untuk
yang indah dan terhormat.” Politik mempertanyakan serta menjelaskan
sangat erat kaitannya dengan masalah legitimasi politik secara bertanggung
kekuasaan, pengambilan keputusan, jawab. Jadi, tidak berdasarkan emosi,
kebijakan publik. Sehingga etika prasangka buruk, dan apriori,
politik merupakan nilai-nilai atau azas melainkan secara rasional, objektif,
moral yang disepakati bersama baik dan argumentatif. Tugas etika politik
pemerintah dan masyarakat untuk membantu agar pembahasan masalah-
dijalankan dalam proses pembagian masalah ideologis dapat dijalankan

8
secara objektif. senantiasa harus berdasarkan atas
hukum yang berlaku. Pelanggaran
Dalam pelaksanaan dan
atas prinsip-prinsip keadilan dalam
penyelenggaraan negara, etika politik
kehidupan kenegaraan akan
menuntut agar kekuasaan dalam negara
menimbulkan ketidak seimbangan
dijalankan sesuai dengan (1) asas
dalam kehidupan negara.
legalitas (legi-timasi hukum), yaitu
dijalankan sesuai dengan hukum yang Negara adalah berasal dari rakyat
berlaku, (2) disah-kan dan dijalankan dan segala kebijaksanaan dan
secara demokratis (legitimasi kekuasaan yang dilakukan senantiasa
demokratis), dan (3) dilak-sanakan untuk rakyat (sila IV). Oleh karena itu
berdasarkan prinsip-prinsip moral atau rakyat adalah merupakan asal mula
tidak bertentangan dengannya kekuasaan negara. Oleh karena itu
(legitimasi moral) (lihat Suseno, 1987: dalam pelaksanaan dan
115). Pancasila sebagai suatu sistem penyelenggaraan negan segala
filsafat memiliki tiga dasar tersebut. kebijaksanaan, kekuasaan serta
Dalam pelaksanaan dan kewenangan harus dikembalikan
penyelenggaraan negara, baik kepada rakyat sebagai pendukung
menyangkut kekuasaan, kebijaksanaan pokok negara. Maka dalam
yang menyangkut publik pembagian pelaksanaan politik praktis hal-hal
serta kewenangan harus berdasarkan yang menyangkut kekuasaan
legitimasi moral religius (sila I) serta eksekutif, legislatif serta yudikatif,
moral kemanusiaan (sila II). Hal ini konsep pengambilan keputusan,
ditegaskan oleh Hatta tatkala pengawasan serta partisipasi harus
mendirikan negara, bahwa negara berdasarkan legitimasi dari rakyat,
harus berdasarkan moral Ketuhanan atau dengan lain perkataan harus
dan moral kemanusiaan agar tidak memiliki 'legitimasi demokratis'.
terjerumus ke alam machtsstaats, atau
Prinsip-prinsip dasar etika politik
negara kekuasaan.
itu dalam realisasi praksis dalam
Selain itu dalam pelasanaan dan kehidupan kenegaraan senatiasa
penyelenggaraan negara harus dilaksanakan secara korelatif diantara
berdasarkan legitimasi hukum yaitu ketiga-nya.
prinsip 'legalitas'. Negara Indonesia Kebijaksaan serta keputusan
adalah negara hukum. Oleh karena itu yang diambil dalam pelaksanaan
'keadilan' dalam hidup bersama kenegaraan baik menyangkut politik
(keadilan sosial) sebagaimana dalam negeri maupun luar negeri,
terkandung dalam sila V, adalah ekonomi baik nasional maupun
merupakan tujuan dalam kehidupan global, yang menyangkut rakyat,
dan lainnya selain berdasarkan
negara. Oleh karena itu dalam hukum yang berlaku (legitimasi
pelaksanaan dan penyelenggaraan hukum), harus mendapat legitimasi
negara segala kebijakan, kekuasaan, rakyat (legitimasi demokratis) dan
kewenangan serta pembagian juga harus berdasarkan prinsip-
9
prinsip moralitas (legitimasi moral). Penyimpangan etika sering terjadi
Misalnya kebijaksanaan harga BBM, dalam kehidupan masyarakat
Tarif dasar Listrik, Tarif Telpon, termasuk dalam kegiatan politik
kebijaksanaan ekonomi mikro
dalam suatu negara. Konsep etika
ataupun makro, reformasi infra
struktur politik serta kebijaksanaan yang seharusnya berdampingan
politik dalam maupun luar negeri dengan setiap perilaku manusia mulai
harus didasarkan juga atas prinsip diabaikan seriring berjalannya waktu.
tersebut. Aparat pemerintah yang seharusnya
Etika politik ini juga harus memberikan pelayanan kepada
direalisasikan oleh setiap individu yang masyarakat justru bertindak semuanya
ikut terlibat secara kongkrit dalam dan mengesampingkan etika profesi
pelaksanaan pemerintahan negara. Para dalam hal berpolitik. Politik yang adil
pejabat eksekutif, anggota legislatif dan bersih sulit ditemui di setiap
maupun yudikatif, para pejabat negara, instansi baik instansi usaha maupun
anggota DPR maupun MPR aparat pemerintahan. Banyaknya tindak
pelaksana dan penegak hukum, harus korupsi, money politik, nepotisme, dll
menyadari bahwa selain legitimasi mewarnai wajah politik di Indonesia.
hukum dan legitimasi demokratis juga Terjadinya perilaku menyimpang
harus berdasar pada legitimasi moral. dapat dilihat dari situasi dan kondisi
Misalnya suatu kebijaksanaan itu masyarakat yang ada. Setiap individu
sesuai dengan hukum belum tentu memiliki latar belakang kehidupan
sesuai dengan moral. Misalnya gaji yang berbeda maka hal tersebut akan
para Pejabat dan anggota DPR, MPR menyebabkan terbentuknya pola-pola
itu sesuai dengan hukum. namun perilaku yang berlainan. Menurut
mengingat kondisi rakyat yang sangat teori penyimpangan sosial tidak
menderita belum tentu layak secara semua individu mampu
moral (legitimasi moral). mengidentifikasi diri dengan nilai dan
Penyimpangan adalah segala norma yang berlaku di dalam
bentuk perilaku yang tidak masyarakat. Hal ini berarti gagalnya
menyesuaikan diri dengan kehendak proses sosialisasi sehingga cenderung
hukum yang berlaku. Dengan kata lain, menerapkan pola-pola perilaku yang
penyimpangan adalah tindakan atau salah dan menyimpang.
perilaku yang tidak sesuai dengan
norma, nilai, dan hukum yang dianut
dalam lingkungan baik lingkungan Baru-baru ini, pada pertengahan tahun
masyarakat maupun negara. 2019 Tim operasi tangkap tangan
Penyimpangan terjadi apabila (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi
seseorang atau kelompok tidak (KPK) menangkap Ketua Umum Partai
mematuhi norma, nilai dan hukum Persatuan Pembangunan (PPP)
yang berlaku. Romahurmuziy pada hari Jumat
(15/3/2019) di restoran Hotel Bumi,
10
Surabaya. Romahurmuziy ditetapkan rumah tahanan, Romy menjelaskan
sebagai tersangka bersama mantan dirinya merasa dijebak dalam kasus
Kepala Kantor Wilayah Kementerian dugaan korupsi seleksi jabatan di
Agama Jawa Timur Haris Hasanudin, jajaran Kemenag Jatim. Lalu Romy
dan mantan Kepala Kantor Kementerian menjelaskan dalam suratnya, dirinya
Agama Kabupaten Gresik Muhammad bersedia menerima silaturahim
Muafaq. dengan sejumlah orang di lobi hotel.
Berdasar hasil pemeriksaan KPK Hal ini menimbulkan kekecewaan
saat itu, Romy diduga sudah menerima dan kesedihan bagi tokoh-tokoh
uang dengan total Rp 300 juta dari dua penting yang mengenal Romy dengan
pejabat Kementerian Agama di Jawa baik seperti Presiden Joko Widodo
Timur. Kedua pejabat itu adalah dan Maemoen Zubair atau Mbah
Kepala Kantor Wilayah Kemenag Jawa Moen selaku Ketua Majelis Syariah
Timur Haris Hasanuddin dan Kepala Partai Persatuan Pembangunan ( PPP)
Kantor Kemenag Kabupaten Gresik
Seperti diketahui, KPK
Muafaq Wirahadi. Uang itu diduga
menetapkan Romahurmuziy sebagai
sebagai komitmen kepada Romy untuk
tersangka terkait kasus dugaan
membantu keduanya agar lolos dalam
korupsi dalam seleksi jabatan di
seleksi jabatan di wilayah Kemenag
Kementerian Agama. Pengumuman
Jawa Timur. Romy dianggap mampu
penetapan tersangka tersebut
memuluskan mereka ikut seleksi
disampaikan pimpinan KPK Laode M
karena ia dianggap mampu bekerja
Syarif didampingi Juru Bicara KPK
sama dengan pihak tertentu di
Febri Diansyah dalam jumpa pers di
Kemenag. Pada waktu itu, Haris
KPK, Sabtu (16/3/2019).
melamar posisi Kakanwil Kemenag
Jawa Timur. Sementara itu, Muafaq KPK menetapkan Romahurmuziy
melamar posisi Kepala Kantor sebagai tersangka penerima uang. Dia
Kemenag Kabupaten Gresik. dianggap melanggar Pasal 12 huruf a
atau huruf b atau pasal 11 UU no. 31
Akibat masalah ini, dalam rapat
tahun 1999 sebagaimana telah diubah
Majelis PPP memutuskan
dengan Undang-Undang No. 20 tahun
Romahurmuziy alias Romy
2001 tentang pemberantasan tindak
diberhentikan secara tetap dari
pidana korupsi junto pasal 55 ayat 1
jabatannya sebagai Ketua Umum Partai
KUHP.
Persatuan Pembangunan (PPP).
Keputusan ini diambil melalui rapat Adapun Haris Hasanudin dan
pengurus harian DPP PPP yang juga Muhammad Muafaq sebagai tersangka
dihadiri oleh para Ketua Majelis PPP. pemberi uang. Haris disangkakan
Sejujurnya Dalam surat yang melanggar pasal 5 ayat satu huruf a
diberikan kepada wartawan saat keluar atau huruf b atau pasal 13 UU no. 31
dari gedung KPK untuk dibawa ke tahun 1999. Sedangkan Muafaq
disangkakan melanggar pasal 5 ayat
11
satu huruf a atau huruf b atau pasal 13 perilaku-perilaku yang
uu no. 31 tahun 1999 sebagaimana telah menyimpang di Indonesia. Setiap
diubah dengan uu no. 20 tahun 2001 warganegara mampu
tentang pemberantasan tindak pidana menyebutkan makna dari setiap
korupsi junto pasal 55 ayat 1 KUHP. butir Pancasila tetapi tidak
mampu mewujudkannya dalam
Dalam penyimpangan etika politik
kegiatan sehari- hari. Kurangnya
hampir sama yaitu dipengaruhi oleh
kesadaran akan pentingnya
pola perilaku manusia yang berlainan
penerapan Pancasila dalam
dalam memahami konsep etika dan
kehidupan sehari-hari serta
politik sendiri. Ada beberapa faktor
kurangnya usaha untuk
yang dapat mempengaruhi terjadinya
menanamkan nilai-nilai Pancasila
penyimpangan etika politik, yaitu :
dalam diri masing-masing
1. Ketidak pahaman dan ketidak individu merupakan penyebab
mampuan masyarakat memahami awal generasi bangsa melakukan
Pancasila sebagai konsep etika penyimpangan-penyimpangan
politik. Sejauh ini nilai-nilai ideal termasuk penyimpangan etika
Pancasila belum sepenuhnya politik.
diterapkan dalam kenyataan
Etika politik yang seharusnya
terutama dalam kegiatan
berdasarkan pada butir-butir sila
penyelenggaraan negara. Gandhi
Pancasila semakin diabaikan dan
pernah mengatakan adanya
kalah oleh keinginan serta
ancaman yang mematikan dari
kepentingan individu dalam
“tujuh dosa sosial” yakni : politik
berpolitik. Perubahan pola pikir
tanpa prinsip, kekayaan tanpa
masyarakat yang semakin
kerja keras, perniagaan tanpa
meninggalkan makna dari
moralitas, kesenangan tanpa
Pancasila dipengaruhi oleh
nurani, pendidikan tanpa karakter,
masuknya budaya barat yang
sains tanpa humanitas dan
menggerus rasa nasionalisme
peribadatan tanpa pengorbanan,
bangsa. Hal ini menyebabkan
Latif (dalam pendidikan
masyarakat mengabaikan nilai-
pancasila : 2014). Keadaan ini
nilai Pancasila yang seharusnya
seakan mewarnai perjalanan
dijadikan pedoman dalam
bangsa Indonesia, dimana setiap
kehidupan sehari-hari terutama
warga berlomba menghianati
kegiatan politik yang bertujuan
bangsa dengan sikap-sikap yang
menciptakan keadilan dalam
jelas tidak sesuai dengan Pancasila
suatu negara.
sebagai falsafah bangsa.
2. Krisis moral yang terjadi dalam
Ketidakpahaman masyarakat
lingkungan masyarakat Indonesia.
akan nilai-nilai Pancasila menjadi
Moral adalah istilah manusia atau
masalah utama dalam mendasari
orang lainnya dalam tindakan
12
yang mempunyai nilai positif. dalam bersikap baik di
Manusia yang tidak memiliki lingkungan masyarakat maupun
moral disebut amoral artinya dia bernegara. Kesadaran moral serta
tidak bermoral dan tidak memiliki tanggung jawab terhadap manusia
nilai positif di mata manusia lain atau masyarakat perlahan
lainnya. Sehingga moral adalah hal mulai hilang tergantikan oleh
mutlak yang harus dimiliki oleh sikap individualistik.
manusia. Moral secara ekplisit
3. Longgarnya kepercayaan dan
adalah hal-hal yang berhubungan
pemahaman individu terhadap
dengan proses sosialisasi individu,
agama yang dianutnya. Indonesia
tanpa moral manusia tidak bisa
merupakan negara yang
melakukan proses sosialisasi
berdasarkan atas Ketuhanan Yang
Moral itu sifat dasar yang
Maha Esa, artinya Indonesia
diajarkan di sekolah-sekolah dan
menjungjung tinggi dan
manusia harus mempunyai moral
mengakui umat beragama.
jika ia ingin dihormati oleh
Dibawah panduan sila pertama
sesamanya. Moral adalah nilai ke-
Pancasila yang mengandung nilai
absolutan dalam kehidupan
Ketuhanan diharapkan dapat
bermasyarakat secara utuh.
membentuk karakter bangsa yang
Dewasa ini moral masyarakat benar dan baik. Agama dijadikan
semakin luntur tergantikan oleh panduan manusia dalam bersikap
budaya- budaya serta kebiasaan dan bertindak untuk
baru yang tidak sesuai dengan menyelenggarakan sesuatu secara
kepribadian bangsa Indonesia. Hal adil, bertanggungjawab dan benar
itu tampak dari konflik sosial yang termasuk dalam kegiatan
berkepanjangan, berkurangnya berpolitik.
sopan santun dan budi luhur dalam
Longgarnya pegangan
pergaulan sosial, melemahnya
terhadap agama sudah menjadi
kejujuran dan sikap amanah dalam
tragedi di dunia maju, dimana
kehidupan berbangsa, pengabaian
segala sesuatu hampir dapat
terhadap ketentuan hukum dan
dicapai dengan ilmu pengetahuan,
peraturan, yang disebabkan oleh
sehingga keyakinan beragama
faktor-faktor yang berasal baik
mulai terdesak, kepercayaan
dari dalam maupun luar negeri.
kepada Tuhan tinggal simbol,
Bermunculan sikap acuh tak larangan-larangan dan suruhan-
acuh, tidak jujur dan selalu suruhan Tuhan tidak diindahkan
bertindak curang selalu mewarnai lagi. Dengan longgarnya
kegiatan politik dewasa ini. pegangan seseorang pada ajaran
Manusia seakan melupakan agama, maka hilanglah kekuatan
budaya bangsa Indonesia yang pengontrol yang ada didalam
selalu menjungjung tinggi moral dirinya. Sehingga manusia
13
cenderung bersikap 1. Kesimpulan
menyimpang karena mereka sudah
meninggalkan nilai-nilai agama Nilai-nilai Pancasila
yang dahulu pernah dipahami. memberikan acuan normatif dalam
etika politik, sehingga dalam
4. Lemahnya pengawasan serta semua kegiatan politik termasuk
penegakkan hukum yang kurang dalam penyelenggaraan negara,
tegas. Indonesia adalah negara etika politik menuntut agar
hukum, segala sesuatu yang terjadi kekuasaan dalam negara
di dalam negara telah diatur oleh dijalankan sesuai dengan (1) asas
Undang- Undang dan sesuai legalitas (legi-timasi hukum), yaitu
dengan Pancasila. Hukum dijalankan sesuai dengan hukum
berfungsi mengatur serta yang berlaku, (2) disah-kan dan
menertibkan masyarakat suatu dijalankan secara demokratis
negara agar tunduk dan patuh (legitimasi demokratis), dan (3)
terhadap peraturan negara tersebut. dilaksanakan berdasarkan prinsip-
Pengawasan serta tindak hukum prinsip moral atau tidak
yang tegas penting untuk bertentangan dengannya
diterapkan agar masyarakat suatu (legitimasi moral). Sebagai dasar
negara dapat patuh tanpa berbuat filsafat negara Parcasila tidak
penyimpangan. hanya merupakan sumber derivasi
Hukum hanya bersifat peraturan perundang-undangan,
melainkan juga merupakan sumber
normatif dan tidak secara efektif
dan otomatis menjamin agar setiap moralitas terutama dalam
hubungannya dengan legitimasi
anggota masyarakat taat kepada
norma- normanya. Oleh karena itu kekuasaan, hukum serta berbagai
kebijakan dalam pelaksanaan dan
yang secara efektif dapat
menentukan kekuasaan penyelenggaraan negara. Sila
pertama 'Ketuhanan Yang Maha
masyarakat hanyalah yang
mempunyai kekuasaan untuk Esa' serta sila kedua 'Kemanusiaan
yang Adil dan Beradab' adalah
memaksakan kehendaknya, dan
lembaga itu adalah negara. Tetapi merupakan sumber nilai- nilai
moral bagi kehidupan kebangsaan
apabila seluruh aparat negara atau
aparat pemerintahan sendiri dan kenegaraan. 2) Faktor-faktor
yang mempengaruhi
mempunyai niat untuk tidak
mematuhi aturan yang berlaku penyimpangan etika politik di
Indonesia yaitu : Ketidakpahaman
maka sulit mewujudkan hukum
yang tegas. dan ketidakmampuan masyarakat
memahami Pancasila sebagai
konsep etika politik, krisis moral
yang terjadi dalam lingkungan
PENUTUP
masyarakat Indonesia, longgarnya
14
kepercayaan dan pemahaman Alfabeta.
individu terhadap agama yang
Bungin, Burhan. 2007. Penelitian
dianutnya, dan Tidak adanya
Kualitatif. Jakarta: Kencana
pengawasan serta hukum yang tegas
Prenada Media Group.
2. Saran Fa’izia, Khilya dan Suryana,
Berdasarkan simpulan Yana, 2016. Pendidikan
penelitian maka disampaikan Pancasila dan
beberapa saran penelitian yaitu : 1) Kewarnaegaraan. Jakarta:
Kepada generasi muda agar dapat Intan Pariwira.
memahami nilai-nilai Pancasila Ihsan, A. Bakir, 2009. Etika dan
sebagai dasar kehidupan dan juga Logika Berpolitik.
sebagai sumber dalam etika Bandung: PT. Remaja
berpolitik, sehingga apabila terjun Rosdakarya.
dalam dunia politik dapat bertindak
sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Kaelan. 2014. Pendidikan
2) Kepada elit politik agar lebih Pancasila. Yogyakarta:
memahami akan makna Pancasila Paradigma.
dalam menerapkan politik yang adil Latif, Yudi. 2011. Negara
dan memperhatikan kebutuhan Paripurna, Historisitas,
masyarakat, tidak dipengaruhi oleh Rasionalitas, dan Aktualitas
faktor lain seperti karena rekan Pancasila. Jakarta: PT.
kerja dan rekan politik sehingga Gramedia.
dapat merusak citra dalam
melakukan tindakan yang dapat Moleong, Lexy. 2002.
merusak nilai Pancasila seperti Metodologi Penelitian
korupsi dan lain sebagianya. Kualitatif. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
DAFTAR PUSTAKA
Mukti Fajar, dan Yulianto
Amiruddin dan H. Zainal Asikin, Achmad. 2010. Dualisme
2004,Pengantar Metode Penelitian Hukum Normatif
Penelitian Hukum. Jakarta: & Empiris.
PT. Raja Grafindo Persada. Yogyakarta:Pustaka Pelajar.
Bambang Waluyo. 2002. Rukiyati, 2008. Pendidikan
Penelitian Hukum Dalam Pancasila. Yogyakarta:
Praktek. Jakarta: Sinar UNY Press.
Grafika.
Sanit, Arbi, 2012. Sistem Politik
Budiyono, Kabul. 2016. Indonesia, Kestabilan, Peta
Pendidikan Pancasila Untuk Kekuatan Politik, dan
Perguruan Tinggi. Bandung : Pembangunan. Jakarta: PT.
15
Raja Grafindo Pesada. Seleksi Jabatan Kemenag.
Online Diakses pada
Tanggal 11 April 2020
melalui
Sanjaya, Wina. 2013. Penelitian
https://regional.kompas.com/
Pendidikan,Jenis Metode read/2019/03/17/07224641/f
dan Prosedur. Bandung: akta-ott-ketum-ppp-
Kencana Prenada Media romahurmuziy-sempat-
Group berusaha-kabur-dari-petugas-
kpk?page=all
Soemitro, Ronny Hanitijo. 2000.
Metodologi Penelitian
Hukum. Jakarta: Ghalia
Indonesia.
Soerjono Soekanto dan Sri
Mamudji. 2001.Penelitian
Hukum Normatif Suatu
Tinjauan Singkat. Jakarta:
PT. Grafindo Persada.
Soerjono Soekanto, 2000.
Pengantar Penelitian
Hukum. Jakarta: UI Press
Suseno, Franz Magnis, 2016, Etika
Politik Prinsip Moral Dasar
Kenegaraan Modern.
Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.
Wahana, Paulus.2004. Nilai Etika
Aksiologis Max Scheler.
Yogyakarta: Kanisius
Wiyoso, Yonatan, dan Prawoto.
2013. Manifestasi Pancasila
Dalam Pasang Surut
Stabiltas Dan Partisipasi
Politik Di Indonesia.
Bandung; Fokusmedia.
Wismabrata, Michael Hangga, 2019.
Fakta OTT Ketum PPP
Romahurmuziy, Sempat
Berusaha Kabur dari Petugas
KPK hingga Diduga Terkait
16
17

Anda mungkin juga menyukai