Anda di halaman 1dari 3

NAMA : WIDYA ZAHRA SALSABILA

NIM : P1337420319042
KELAS: 1 REGULER A
Ujian Remidi Pancasila

1. Pancasila dikatakan sebagai filsafat sebab Pancasila merupakan hasil perenungan jiwa yang
mendalam yang dilakukan oleh the founding fathers Indonesia,yang dituangkan dlm sustu
sistem.Jelaskan mengenai
a) Dasar ontologis Pancasila adalah
b) Dasar Epistemologis Pancasila adalah
c) Dasar Aksiologis Pancasila adalah
Jawab :
a) Dasar ontologis Pancasila adalah manusia, yang memiliki hakikat mutlak yaitu
monopluralis, atau monodualis.
b) Dasar Epistemologis Pancasila sangat berkaitan erat dengan konsep dasarnya tentang
hakikat manusia. Pancasila sebagai suatu obyek pengetahuan pada hakikatnya meliputi
masalah sumber pengetahuan dan susunan pengetahuan Pancasila.
c) Dasar Aksiologis Pancasila adalah nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila yang
pada hakikatnya juga merupakan suatu kesatuan

2. Etika merupakan suatu pemikiran kritis dan mendasar tentang ajaran dan pandangan moral.
Jelaskan apa makna Pancasila sebagai Etika dan Karakter Bangsa
Jawab :
1. Nilai Ketuhanan
Secara hierarkis, nilai ini dapat dikatakan sebagai nilai yang tertinggi sebab
menyangkut nilai yang bersifat mutlak. Seluruh nilai kebaikan timbul dari nilai ini.
Suatu perbuatan akan dikatakan baik jika tidak bertentangan dengan nilai, kaidah, serta
hukum Tuhan. Dari nilai ketuhanan ini dapat menghasilkan nilai spiritualitas, ketaatan,
dan juga
2. Nilai Kemanusiaan
Suatu perbuatan dikatakan baik jika sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan. Prinsip
pokok dalam nilai kemanusiaan Pancasila ialah keadilan dan keadaban. Keadilan
mensyaratkan keseimbangan, antara lahir & batin, jasmani & rohani, individu & sosial,
makhluk bebas mandiri & makhluk Tuhan yang terikat dengan hukum-hukum
Keadaban mengisyaratkan keunggulan manusia dibandingkan dengan makhluk lainnya
seperti hewan, tumbuhan, dan benda tak hidup. Dari nilai kemanusiaan ini dapat
menghasilkan nilai kesusilaan contohnya tolong menolong, penghargaan,
penghormatan, kerja sama, dan sebagainya.
3. Nilai Persatuan
Suatu perbuatan dikatakan baik jika bisa memperkuat persatuan serta Sikap egois ingin
menang sendiri sebagai perbuatan yang tidak baik, begitupun sikap yang memecah
belah persatuan. Sangat mungkin seseorang seakan-akan mendasarkan perbuatannya
atas nama agama (sila ke-1), tetapi jika perbuatan tersebut bisa memecah persatuan
serta kesatuan maka menurut pandangan etika Pancasila bukan perbuatan baik. Dari
nilai persatuan dapat menghasilkan nilai cinta tanah air, pengorbanan, dan sebaginya.
4. Nilai Kerakyatan
Dalam kaitan nilai kerakyatan ini, terdapat nilai lain yang sangat penting, yakni nilai
hikmat / kebijaksanaan dan permusyawaratan. Dengan mencari kebaikan, pandangan
minoritas belum tentu kalah dari pandangan mayoritas. contohnya pada peristiwa
penghapusan tujuh kata didalam sila pertama Piagam Jakarta. Dari nilai kerakyatan bisa
menghasilkan nilai menghargai perbedaan, dan kesetaraan.
5. Nilai Keadilan
Nilai keadilan di sila kelima lebih diarahkan pada konteks sosial. Suatu perbutan
dikatakan baik jika sesuai dengan prinsip keadilan masyarakat banyak.
Dikembangkannya sikap adil terhadap sesama, agar menjaga keseimbangan antara hak
dan kewajiban serta menghormati hak-hak orang lain. Dari nilai keadilan bisa
menghasilkan nilai kepedulian, kesejajaran ekonomi, kemajuan bersama, dan
sebagainya.
3. Pancasila sebagai Ideologi Bangsa tidak bersifat kaku dan tertutup namun bersifat dinamis dan
terbuka. Jelaskan nlai-nilai apa saja yang terkandung dalam ideologi Pancasila sebagai ideologi
terbuka!
Jawab :
a. Nilai Dasar Pancasila yang Abadi
Nilai dasar yaitu hakikat kelima sila Pancasila, yaitu ketuhanan, kemanusiaan,
persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Nilai dasar tersebut merupakan esensi dari sila-sila
Pancasila yang sifatnya universal sehingga dalam nilai tersebut terkandung cita-cita,
tujuan serta nilai-nilai yang baik dan benar.
b. Nilai Instrumental yang Berkembang Dinamis
Nilai-nilai dasar yang terkandung dalam pembukaan UUD 1945 memerlukan
penjabaran lebih lanjut sebagai arahan untuk kehidupan nyata. Penjabaran lebih lanjut
ini kita namakan nilai instrumental. Nilai instrumental harus tetap mengacu kepada
nilai-nilai dasar yang dijabarkannya. Penjabaran itu bisa dilakukan secara kreatif dan
dinamis dalam bentuk-bentuk baru untuk mewujudkan semangat yang sama, dalam
batas-batas yang dimungkinkan oleh nilai dasar itu.
c. Nilai Praksis
Nilai praksis merupakan realisasi nilai-nilai instrumental dalam bentuk pengalaman
yang bersifat nyata dalam kehidupan sehari-hari, dalam bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara. Dalam pengamalan nilai praksis inilah akan tampak apakah penjabaran serta
eksplisitasi nilai-nilai dasar ideologi Pancasila itu sesuai atau tidak dengan
perkembangan zaman, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta dinamika masyarakat.

4. Negara Pancasila pada hakikatnya mengatasi segala agama dan menjamin kehidupan agama
dan umat beragama sebab beragama adalah hak asasi yang bersifat mutlak. Jelaskan apa
hubungan antara negara dengan agama menurut Pancasila?
Jawab :
1. Negara berdasarkan ketuhanan yang maha esa
Menurut yang dijelaskan dalam ideologi pancasila, Negara Indonesia menjalankan
kehidupan bernegara dan berbangsanya berdasarkan dengan ketuhanan yang maha esa.
Hal tersebut menjadikan setiap keputusan yang diambil untuk Negara haruslah di
dasarkan atas apa ketuhanan dan tetap memperhatikan setiap norma yang ada pada
negara.
2. Ideologi Pancasila tidak menjadikan Indonesia sebagai negara sekuler
Dalam pembukaan UUD 1945 pada pokok pikiran ke Empat menjelaskan bahwa
dengan Ideologi Pancasila yang diterapkan oleh Bangsa Indonesia menjadikannya
sebagai negara yang tidak akan memisahkan urusan negara dengan agama. Dengan
dasar ini menjadikan Ideologi Pancasila tidak memberikan ruang dan tempat bagi
paham sekuralisme dan atheisme untuk berkembang karena kodrat manusia adalah
makhluk bagi Tuhannya.
3. Hubungan lainnya antara negara dan agama menurut Pancasila
 Hubungan negara dan agama menurut fungsi Pancasila sebagai ideologi negara
menjadikan setiap warga negara dengan Ideologi Pancasila memiliki hak asasi
manusia untuk dapat memeluk agama dan menjalankan ibadahnya sesuai
dengan ajaran agama yang dikehendakinya.
 Negara harus dapat memberikan toleransi setiap Agama menjalankan
ibadahnya tanpa terkecuali sehingga tidak ada tempat untuk berkembanganya
pertentangan antara agama, konflik agama, hingga paksaan untuk bertakwa
pada agama tertentu karena dalam idelogi pancasila dijelaskan bahwa agama
tidak dipeluk atas dasar paksaan.
 Segala bentuk aspek penyelengaraan negara harus berdasarkan atas nilai nilai
dalam ketuhanan yang maha esa. Setiap aturan yang dibuat harus
memperhatikan sikap toleransi antara beragama.

5. Paham integralistik yang terkandung dalam Pancasila meletakkan asas kebersamaan hidup,
mendambakan keselarasan dalam hubungan antar individu maupun masyarakat. Sebutkan nilai-
nilai apa yang terkandung dalam Paham Negara Integralistik tersebut!
Jawab :
Paham integralistik yang terkandung dalam Pancasila meletakkan asas kebersamaan hidup,
mendambakan keselarasan dalam hubungan antar individu maupun masyarakat. Dalam
pengertian ini paham negara integralistik tidak memihak kepada yang kuat, tidak mengenal
dominasi mayoritas dan juga tidak mengenal tirani minoritas. Maka di dalamnya terkandung
nilai kebersamaan, kekeluargaan, ke “binneka tunggal ika” an, nilai religiusitas serta selaras.

Anda mungkin juga menyukai